Cara Belajar Efektif yang Baik dan Benar

BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang
Universitas merupakan suatu perguruan tinggi untuk para manusia yang ingin memperdalam ilmu pengetahuannya. Universitas bukan hanya lanjutan sekolah menengah, tetapi juga sebagai tempat untuk mengembangkan dan mempertajam suatu potensi yang terdapat dalam individu untuk meraih tujuan yang akan dicapai yaitu sebuah kesuksesan. Dalam meraih kesuksesan, tentu harus ada proses yang harus dikerjakan karena sebagai jalan untuk meraih tujuan yang akan dicapai yaitu dengan proses belajar dalam individu. Di universitas terdapat banyak sekali mahasiswa yang menempuh proses pembelajaran, pada masa mahasiswa ini merupakan masa untuk  berjuang dalam mendapatkan ilmu untuk diaplikasikan dalam kehidupan. Proses belajar para mahasiswa sangat mempengaruhi kualitas ilmu yang terdapat pada dirinya, karena jika dalam proses belajar seorang mahasiswa jelek, maka akan sangat sulit sekali memahami mata kuliah yang telah disampaikan sehingga mahasiswa tersebut akan mengalami kesulitan, baik dalam mengerjakan tugas yang diberikan dosen, soal UTS (Ulangan Tengah Semester),  dan UAS (Ulangan Akhir Semester). Belajar merupakan perubahan yang terjadi pada seseorang karena telah melakukan proses belajar. Jadi jika seorang mahasiswa tidak mengalami perubahan dalam dirinya maka mahasiswa tersebut tidak terjadi berlangsungnya proses belajar.

Mahasiswa merupakan orang yang menempuh penidikan tertinggi dari SD(Sekolah Dasar), SMP(Sekolah Menengah Pertama), dan SMA(Sekolah Menengah Atas). Tentu dalam proses pembelajaran dari tingkatan itu berbeda-beda karena kejiwaan seseorang dari usia balita sampai usia dewasa mengalami perubahan. Semakin dewasanya seseorang maka kejiwaannya semakin matang sehigga lebih mandiri dalam hidupnya dan pikirannya semakin kritis sehingga menimbulkan rasa ingin tahu yang semakin kuat sehingga banyaknya memberikan pertanyaan-pertanyaan dan percobaan terhadap kejadian disekitarnya ataupun materi yang disampaikan dosen. Mandiri itu bukan hanya mandi sendiri, makan sendiri, nyuci sendiri, tidur sendiri, tetapi mandiri itu adalah bisa menempatkan dirinya dimanapun berada, berkomunikasi yang baik dengan masyarakat dilingkungan disekitar dan tidak individualis contohnya mengurung diri sendiri di kamar tidak mau berkomunikasi dengan lingkungan sekitar.

Tetapi pada zaman sekarang ini kebanyakan para mahasiswa belum menyadari terhadap peranan dirinya sendiri tentang apa yang seharusnya dia lakukan sebagai mahasiswa dan bagaimana dia melakukannya. Kebanyakan mahasiswa mempergunakan waktu luangnya dengan kegiatan yang kurang bermanfaat dibandingkan dengan belajar mandiri, para mahasiswa lebih senang dengan menonton film-film movie, bermain game, bermalas-malasan, pacaran, nongkrong, dll. Kurangnya kesadaran mahasiswa ini sangat berpengaruh sekali kepada cara belajar atau proses belajar dalam sehari-hari, banyak dan sering sekali mahasiswa yang mengeluh atas masalah apa yang mereka hadapi sehingga mereka kesulitan dalam proses belajar, kebanyakan dari mereka mengatakan bahwa susahnya berkonsentrasi pada saat proses belajar berlangsung, baik pada proses belajar di kelas atau pun belajar mandiri dan kelompok di tempat tinggalnya masing-masing, sering kali kesusahan dalam membaca buku-buku teks dan pelajaran, padahal membaca merupakan salah satu cara bagi para mahasiswa untuk bisa lebih memahami materi yang disampaikan oleh dosen, inilah masalah yang sangat sering terjadi pada mahasiswa, kurangnya membaca buku menyebabkan para mahasiswa susah sekali mengikuti pembelajaran di universitas. Cara belajar seseorang tidak bisa dirubah oleh orang lain, yang hanya bisa merubah pola pembelajaran seseorang hanya dirinya sendiri.

Orang lain hanya bisa memberi nasehat dan pengarahan bagaimana seharusnya belajar yang baik itu seperti apa. Banyak mahasiswa yang ingin berprestasi di sekolahnya tetapi dilihat dalam usaha yang mereka lakukan tidak mencerminkan seperti tujuan mereka untuk berprestasi, kebanyakan manusia hanya berkata ingin saja tetapi dalam usaha yang mereka lakukan  tidak sesuai dengan apa yang mereka inginkan, pola belajar yang jelek timbul akibat kebiasaan yang jelek dalam belajar sehari-hari, contohnya disiplin dalam waktu, jika seseorang sudah terbiasa tepat waktu dalam melaksanakan kewajibannya seperti shalat, makan, mandi, olahraga, tepat janji. Maka dalam berangkat ks sekolah pun pasti tidak akan terlambat karena sudah terbiasa disiplin waktu. Didalam belajar juga sama, jika seseorang sudah terbiasa belajar mandiri di tempat tinggalnya masing-masing, maka proses belajar di universitas pun akan mudah dipahami karena sudah terbiasa belajar.

Jadi proses belajar seseorang itu hanya dapat dirubah oleh diri sendiri karena kebiasaan yang terdapat pada dirinya sangat sulit untuk dirubah dan perlu waktu yang sangat lama untuk menjadi kebiasaan belajar yang baik dalam dirinya, dari kebiasaan itulah mahasiswa dapat mendapatkan hasil yang memuaskan, dan ingat kita menderita hanya sebentar, tetapi mendapatkan hasil yang sangat memuaskan sesuai dengan tujuan yang kita inginkan.

1.2. Rumusan Masalah
Berdasarkan penjelasan latar belakang di atas maka permasalahan yang akan dibahas dalam  makalah ini adalah:
1. Bagaimana cara belajar yang baik di Universitas ?
2. Bagaimana cara merubah kebiasaan buruk mahasiswa dalam belajar sehari-hari ?

1.3. Tujuan
Tujuan Penulisan makalah ini adalah untuk mengetahui bagaiman cara belajar yang baik dan benar terutama bagi para mahasiswa, dan mengetahui faktor-faktor yang dapat menimbulkan beberapa masalah dalam kegiatan belajar baik di universitas atauun di lingkungan sekitar.

1.4. Manfaat
Manfaat penulisan makalan ini adalah untuk :
1. Mengetahui dan  mengerti bagaimana cara yang benar dan baik dalam belajar terutama ditingkatan universitas, sehingga para mahasiswa bisa mengikuti kegiatan proses belajar dengan baik.
2. Mengetahui solusi-solusi untuk menyelesaikan beberapa masalah dalam kegiatan belajar, sehingga mahasiswa dapat merubah kebiasaan buruknya dalam kegiatan belajar baik di unversitas ataupun di lingkungan sekitar.



BAB II
PEMBAHASAN

2.1. Landasan Teoritis
Mahasiswa adalah orang yang belajar di perguruan tinggi, baik di universitas atau institut,  mahasiswa harus mengetahui dan mengerti peran dan fungsi mahasiswa itu sebagaimana mestinya, tentunya untuk mengetahui dan memahami peran dan fugsi mahasiswa, harus sering belajar sehingga terbentuk kepribadian yang disiplin dan lebih madndiri, menurut Winarno Surakhmad (1980: 10) mengatakan “Belajar adalah proses perubahan  di dalam diri manusia. Perhatikanlah kalimat pertama itu. Bila sesudah selesainya suatu usaha belajar tidak trjadi perubahan di dalam diri manusia tersebut, maka tidak dapatlah dikatakan bahwa padanya telah berlangsung poses belajar”. Dalam proses belajar seseorang pasti mendapatkan masalah-masalah yang menghamba dan menghalangi terjadinya belajar. Masalah belajar dapat berasal dari faktor intern atau faktor ekstern, menurut Dimyati dan Mudjino (2009: 260) mengatakan 

Faktor Intern yang dialami dan dihayati oleh  siswa meliputi hal-hal seperti     (i) sikap terhadap belajar, (ii) motivasi belajar, (iii)konsentrasi belajar, (iv) kemampuan mengolah bahan belajar, (v) kemampuan menyimpan perolehan belajar, (vi) kemampuan menggali hasil belajar yang tersimpan, (vii) kemampuan berprestasi atau unjuk hasil belajar, (viii) rasa percaya diri siswa, (ix) intelegensi dan keberhasilan belajar, (x) kebiasaan belajar, (xi) dan cita-cita siswa. Faktor-faktor ektern belajar meliputi hal-hal sebagai berikut: (i) guru sebagai pembina belajar, (ii) prasarana dan sarana pembelajaran, (iii) kebijakan penilaian, (iv) lingkungan sosial siswa di sekolah (v) kurikulum sekolah.

2.2. Pembahasan
Mahasiswa merupakan orang yang menempuh pendidikan tertinggi dari SD, SMP dan SMA. Mahasiswa mempunyai peran dan fungsi yang harus di pahami agar dalam kegiatan belajar nya dapat di ikuti dengan baik. Universitas bukan hanya lanjutan sekolah menengah, tetapi dalam beberapa hal pokok dipandang berbeda dengan sekolah menengah. Dalam tujuannya yang khusus, universitas mendidik ahli-ahli dalam satu bidang. Menjadi pelajar dan mahasiswa merupakan masas-masa yang sangat menyenangkan. Banyak teman dan ilmu yan dapat di kaji sedalam-dalamnya. Maka sudah seharusnya masa-masa yang menyenangkan ini diisi dengan hal-hal positif dan bermanfaat. Dengan sering nya belajar, tentu mahasiswa bisa lebih menguasai dan memahami peran fungsinya sebagai mahasiswa.

Cara Belajar Efektif yang Baik dan Benar

Di universitas juga banyak sekali organisasi dan UKM (Unit Kegiatan Mahasiswa) untuk menampung bakat-bakat yang terdapat pada mahasiswa, dan juga banyak sekali fasilitas-fasilitas untuk belajar seperti perpustakaan dan lab yang dapat digunakan. tetapi tidak sedikit mahasiswa mengeluh dalam mempertinggi prestasi belajarnya yaitu masalah konsentrasi dalam kegiatan proses belajar nya, baik di universitas maupun dii lingkungan dia berada, dan kurangnya kesadaran tentang peran sebagai mahasiswa sehingga kurangnya pemanfaatan fasilitas belajar yang telah disediakan seperti lab, perpustakaan dan jaringan internet. Akibat dari kurangnya kesadaran itu kebanyakan para mahasiswa terseret oleh mata kuliah yang mereka pelajari karena kurangnya belajar mandiri, mahasiswa lebih senang bermain, bermalas-malasan, kongkow-kongkow, belanja, pacaran, jalan-jalan di supermarket, main HP, nonton film movie, dan kegiatan lain yang kurang bermanfaat. Sehingga mereka dalam kuliahnya hanya belajar di kelas saja tanpa adanya belajar mandiri.

Cara baik yang dapat membantu para mahasiswa dalam memnuhi tuntutan belajar di universitas tidak akan ada gunanya aabila tidak didahului dengan satu sikap belajar yang sehat.  Setelah menyadari tujuan dan sifat universitas dan setelah memiliki sikap belajar yang sehat, lalu siapkan lah diri sendiri secara sistematis untuk belajar pada umumnya.
Dalam rangka persiapan diri ini kita harus mengetahui syarat-syarat lingkungan, syarat fysik serta syarat-syarat mental. Diantaranya akan diuraikan di bawah ini.

2. Syarat-syarat lingkungan
Untuk belajar dengan baik diperlukan lingkungan hidup yang mendukung suasana belajar.
2.1. Lingkungan rumah.
Tempat tinggal harus memenuhi syarat-syarat kesehatan, ketenangan dan penerangan.  Karena dalam belajar kebanyakan duduk terus di dalam kamar sehingga lingkungan belajar harus diperhatikan agar lebih bisa konsentrasi dan nyaman untuk belajar. Karena jika lingkungan kotor, penerangan kurang dan ketenangan di linkungan tidak sesuai maka belajar kita akan terganggu seperti bau yang menyengat, mata dan otak mudah lelah, dan konsentrasi akan terganggu jika suasana tidak tenang.

2.2. Lingkungan universitas
Kita juga harus mengenali lingkungan di universitas, belajar di universitas bukan hanya di kelas saja, tetapi harus memanfaatkan fasilitas yang telah di sediakan terutama perpustakaan. Karena perpustakaan itu adalah sumbernya ilmu, mahasiswa jangan hanya “kuliah pulang, kuliah pulang” tetapi harus rajin sesekali membaca buku di perpustakaan dan juga bisa mengikuti UKM untuk mengembangkan potensi atau bakat yang terdapat pada dirinya.
3. Syarat-syarat mental
Mental yang kuat harus tertanam dalah jiwa mahasiswa terutama dalam hal disiplin dalam kehidupan sehari-hari. Disiplin sehari-hari sangat diperlukan. Kalau kita teratur dalam menjalankan semua jenis pekerjaan pada waktunya, maka kita juga akan terbiasa disiplan dalam pelajaran, karena belajar efektif juga adalah kedisiplinan waktu dalam belajar.
Banyak mahasiswa yang mengeluh karena kekurangan waktu padahal mereka banyak waktu tetapi tidak bisa dan tidak tau membagi waktu, karena salah satu rahasia kesuksesan orang-orang itu ialah dalam kemampunan mereka membagi waktu. Makin pandai kita membagi waktu, makin banyak ula waktu kita untuk melakukan berbagai hal. Yang penting dicatat adalah kegiatan seperti makan, mandi, tidur, sekolah, bekerja, belajar dirumah, istirahat, hiburan. Setiap orang harus bersungguh-sungguh menerapkan waktu belajar secukupnya. Rata-rata 2 jam sehari (semalam) adalah waktu yang minimal dan 8 jam waktu yang maksimal bagi mahasiswa biasa.

Faktor pengganggu dalam belajar yaitu diantaranya adalah:
1. Malas
Malas terjadi karena kurangnya motivasi dalam diri dan juga godaan setan yang sangat kuat. Kita juga dapat merasakan ketika setiap melakukan kebaikan apa pun bentuknya, selalu malas itu datang. Setan itu membisiki kita untuk menunda-nunda, seperti para pelajar dan mahasiswa kebanyakan di tunda-tunda dalam mengerjakan PR(Pekerjaan Rumah) sehingga jika sudah tepat waktu pengumpulan, baru tergesa-gesa. Akhirnya tugas pun belum di kerjakan dan tidak mendapatkan nilai.

2. Ngantuk
Penyebab ngantuk ini ada hubungannya dengan malas, karena jika sudah malas dalam belajar maka diantaranya adalah timbul ngantuk sehingga dalam belajarpun lebih tidak konsentrasi lagi. Tetapi masih banyak lagi penyebabnya seperi diantaranya yaitu capek, kekenyangan, kurang darah, dan tidak bersemangat. Kita harus membiasakan hidup disiplin karena ini adalah salah-satu cara agar dapat belajar dengan efektif. Contohnya kalo capek kita harus istirahat mengatur jadwal tidur yang efektif agar badan segar, lalu mengatur pola makan yang sehat jangan sampai kekenyangan dan tidak makan, karena itu juga berpengaruh terhadap kesehatan da kebugaran badan agar bisa belajar dengan baik.

3. Orang yang dekat dengan kita
Terkadang orang yang dekat dengan kita juga adalah pengganggu dalam belajar karena tidak jarang sekali yang mengajak kita bermain, jalan-jalan, belanja, ngajak ngobrol. Sehingga kita dalam belajar tidak konsentrasi, maka kita harus mengatur strategi seperti belajar dikamar sendirian dan menegur mereka agar tidak mengganggu pada saat kita sedang belajar.

4. TV (Televisi)
Ini adalah pengganggu terbesar karena dengan menonton TV mengakibatkan orang untuk malas belajar, apalagi kalu sudah menonton acara TV kesukaannya mulai dari sinetron, film, gosip, kuis, pertandingan sepak bola, dan semua acaranya ditayangkan secara beruntun, akhirnya menunda belajarnya karena terlalu asik nonton TV. Kebiasaan ini harus dihindari dengan menggantikan nonton TV menjadi membaca buku, karena dengan membaca buku banyak sekali informasi dan melatih kita dalam kecepatan membaca.

5. Games
Bermain game itu memang mengasyikkan. Tentu dalam bermain game kita tidak mau diganggu leh siapa pun termasuk jadwal belajar, sehingga kita menunda-nunda lagi dalam belajar. Kita bukan tidak boleh dalam bermain games, tetapi kita harus bisa menyeimbangkan waktu dengan serius waktu belajar dengan waktu untuk bermain.

6. SMS dan chatting
Hampir 99% smua orang mempunyai handphone(HP). Jangankan orang dewasa, anak-anak SD saja sudah banyak yang sudah mempunyai HP. Ternyata SMS sudah mencuri waktu kita untuk belajar, belum lagi mengganggu aktivitas yang lain seperti lupa makan, mandi, shalat ,dll. Apalagi orang yang sudah memiliki pacar tiap menit bahkan tiap detik selalu ber-SMS ria. Bisa sampai seharian bahkan di toilet saja masih sempat mengang HP, bisa di bayangkan apabila HP itu diganti oleh sebuah buku teks maka pasti ilmu pengetahuan kita lebih banyak. Maka kita harus berhati-hati dalam penggunaan HP yang berlebihan.

Setelah kita mengetahui faktor penggangu dalam belajar, maka kita harus dapat merubah dan mengatasi semua pengganggu agar kita dapat belajar dengan maksimal. Adapun untuk memudahkan kita dalam belajar efektif, maka kita harus mempunyai agenda kegiatan harian, mingguan, dan bulanan. Dalam agenda di atur jam berapa kita harus makan, mandi, shalat, belajar, bermain, membaca buku, berolahraga dan kegiatan lainnya yang menjadi rutinitas sehari-hari. Agenda itu ditempel baik dikamar atau depan pintu agar kita selalu ingat dan konsekuensi terhadap agenda yang telah kita buat, sehingga kalau kita sudah disiplin waktu maka dalam belajar pun akan terbiasa disiplin, baik dalam mengerjakan tugas atau pun kegiatan belajar lainnya sehingga tidak terganggu karena sudah terdapat dalam agendanya.
Sebelum belajar, kita harus memotivasi diri kita sendiri terlebih dahulu agar  kita tau tujuan belajar itu apa dan kenapa kita harus belajar. Pentingnya motivasi belajar adalah sebagai berikut :
1. Menyadarkan kedudukan pada awal belajar, proses, dan hasil akhir; contohnyasetelah seorang siswa membaca suatu bab buku bacaan, dibandingkan dengan temannya sekelas yang juga membaca bab tersebut; ia kurang berhasil menangkap isi, maka ia terdorog membaca lagi.
2. Menginformasikan tenang kekuatan usaha belajar, yang dibandingkan dengan teman sebaya; sebagai ilustrasi, jika terbukti usaha belajar seorang siswa belum memadai, maka ia berusaha setekun temannya yang belajar dan berhasil.
3. Mengarahkan kegiatan belajar; sebagai ilustrasi, setelah ia ketahui bahwa dirinya belum belajar secara serius, terbukti banyak bersenda gurau misalnya, maka ia akan mengubah perilaku belajarnya.
4. Membesarkan semangat belajar; sebagai ilustrasi, jika ia telah menghabiskan dana belajar dan masih ada adik yang dibiayai orang tua, maka ia berusaha agar cepat lulus.
5. Menyadarkan tentang adanya perjalanan belajar dan kemudian bekerja (di sela-selanya adalah istirahat atau bermain) yang berkesinambungan; individu dilatih untuk menggunakan kekuatannya sedemikian rupa sehingga dapat berhasil.



BAB III
PENUTUP

Kesimpulan
Dari hasil penelitian ini, dapat disimpulkan bahwa kesulitan dalam belajar di universitas itu disebabkan karena kebiasaan belajar yang sangat jelek dalam kehidupan sehari-hari. Dan perilaku jelek itu hanya bisa di ubah oleh diri sendiri, untuk dapat merubah cara belajar yang jelek, seseorang harus daat memotivasi dirinya dan dapat menerima motivasi dari orang lain sehingga mempunyai tekad dan keyakinan diri untuk dapat merubah kebiasaan jeleknya dalam belajar. Kurangnya motivasi adalah salah satu faktor utama dalam mempengaruhi kebasaan jelek belajar para pelajar, karena dengan tidak adanya motivasi dari diri sendiri maupun orang lain sehingga para mahasiswa tidak mengerti dan tidak tahu apa peran dan fungsinya sebagai mahasiswa. Jadi motivasi itu sangat penting sekali untuk kelangsungan belajar para mahasiswa. Terutama kurangnya dalam membaca buku baik di perpustakaan atau dilingkungan sekitarnya, karena membaca adalah jendelanya ilmu, jadi kita harus rajin membaca. Dengan membaca, kita akan akan mendapatkan ilmu yang banyak dan kita akan menjadi tahu tentang banyak hal.

Saran
1. Karena motivasi itu adalah faktor penting dalam mempengaruhi proses belajar mahasiswa, maka seharusnya didalam universitas ada pembinaan khusus utuk memotivasi para mahasiswa agar mengetahui dan memahami peran fungsi sebagai mahasiswa. Sehingga ada kepercayaan diri untuk menggerakan mahasiswa dalam merubah pola belajar yang kurang baik.
2. Bagi para mahasiswa dapat membuat jadwal kegiatan harian, mingguan dan bulanan untuk dapat membantu dalam mengefisienkan waktu sehingga para mahasiswa dapat disiplin dan konsisten terhadap jadwal yang telah dibuatnya. Terutama dalam jadwal belajar, sehingga tidak ada kegiatan yang mengganggu dan tidak ada alasan lagi untuk tidak belajar.
3. Banyak membaca buku-buku teks, karena bagi mahasiswa itu merupakan keharusan yang harus sering dilakukan. Manfaatkan fasilitas perpustakaan  sehingga terbiasa untuk membaca buku, karena membaca buku merupakan jendelanya ilmu, jadi jika kita ingin banyak ilmunya maka rajinlah membaca, sehingga kita banyak mengetahui informasi.




DAFTAR PUSTAKA

Surakhmad, W. (1980). Cara Belajar Di Universitas. Bandung: JEMMARS
Harjasujana, A.S. dan Misdan, U. (1987). Proses Belajar Mengajar Membaca. 
Bandung: Yayasan BFH
Dimyati dan Mudjiono. (2009). Belajar Dan Pembelajaran. Jakarta: Rineka 
Cipta
Holstein, H. (1994). Murid Belajar Mandiri. Bandung: Remaja Rosdakarya
Handa dan Ning. (2007). Belajar Itu Asyik, Lho!. Bandung:  Khansa




*Sumber: https://www.academia.edu/19401388/Makalah_Cara_Belajar

Tag : Lainnya
0 Komentar untuk "Cara Belajar Efektif yang Baik dan Benar"

Back To Top