KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala limpahan Rahmat, Taufik dan Hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan penyusunan makalah ini dalam bentuk maupun isinya yang sangat sederhana. Semoga makalah ini dapat dipergunakan sebagai salah satu acuan, petunjuk maupun pedoman bagi pembaca dalam memahami Ilmu Alamiah DasarHarapan kami semoga makalah ini membantu menambah pengetahuan dan wawasan bagi para pembaca, sehingga kami dapat memperbaiki bentuk maupun isi makalah ini sehingga kedepannya dapat lebih baik.
Makalah ini kami akui masih banyak kekurangan karena pengalaman dan pengetahuan yang kami miliki sangat kurang. Oleh karena itu kami harapkan kepada para pembaca untuk memberikan masukan-masukan yang bersifat membangun untuk kesempurnaan makalah ini.
SURABAYA, 23 September 2014
Penyusun
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.............................................................................................................................i
DAFTAR ISI..............................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN..........................................................................................................1
A. Latar Belakang.........................................................................................................1
B. Rumusan Masalah....................................................................................................2
C. Tujuan.......................................................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN...........................................................................................................3
A. Teori Evolusi .................................................................................................................3
B. Teori Evolusi Menurut Ilmu Pengetahuan Barat............................................................3
C. Teori Evolusi Menurut Islam.........................................................................................5
D. Rekayasa Reproduksi.....................................................................................................7
E. Rekayasa Reproduksi Menurut Ilmu Pengetahuan Barat...............................................7
F. Rekayasa Reproduksi Menurut Islam.............................................................................9
BAB III PENUTUP..................................................................................................................11
A. Kesimpulan...................................................................................................................11
B. Saran.............................................................................................................................11
DAFTAR PUSTAKA..............................................................................................................12
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Pada zaman dahulu para ilmuan mencari asal mula pertama di bumi sehingga para ilmuan-ilmuan mengemukakan pendapat yang berbeda-beda baik dari segi Al Qur’an maupun dari segi ilmu barat salah satunya adalah Darwin mengemukakan mekanisme, bahwa satu spesies dapat berubah menjadi spesies lain. Pengikut Darwin-isme menganggap mekanisme Darwin sebagai acuan bahwa manusia adalah keturunan kera.
Sedangkan para ilmuan menduduki posisi tertentu karena sasarannya adalah rekayasa reproduksi. Bahkan banyak perbedaan para pakar ilmuan tentang asal usul manusia itu sendiri sehingga membuat kita bingung dari mana asal manusia yang sebenarnya. Manusia diciptakan lebih sempurna dari mahluk yang lainnya perlu kita ketahui dari mana asal usul kita, agar kita menyadari dari mana asal kita, untuk apa kita diciptakan kebumi yang seluas ini. Tentunya dengan mengetahui semua itu, kita sebagai manusia akan lebih menjalankan semua tugas dan kewajiban kita dan sadar bahwa hanya kepada-Nya lah kita akan kembali. Tetapi terdapat suatu kesan bahwa persepsi barat tidak sama dengan teori Al-Qur’an, padahal sukses tidaknya penelitian tersebut ditentukan oleh akal dan wahyu sehingga apabila keduanya dipadukan akan mencapai sebuah kebenaran.
Persepsi yang keliru tentang rekayasa reproduksi menganggap bahwa penelitian tersebut hanya semata mata asal mula kehidupan sehingga menghambat kepada pemikir-pemikir sains islam, dari perbedaan pendapat tentang asal usul maka Al-Qur’an lah yang mampu memberikan jawaban atas pertanyaan dari mana manusia berasal dan bagaimana manusia berkembang. Untuk lebih jelasnya dalam makalah ini akan membahas tentang teori evolusi dan juga rekayasa reproduksi menurut ilmu pengetahuan barat dan islam.
B. RUMUSAN MASALAH
1. Apakah Teori Evolusi itu?
2. Bagaimana Teori Evolusi Menurut Ilmu Pengetahuan Barat dan Islam?
3. Apakah Rekayasa Reproduksi itu?
4. Bagaimana Rekayasa Reproduksi Menurut Ilmu Pengetahuan Barat dan Islam?
C. TUJUAN
1. Untuk Mengetahui Tentang Teori Evolusi.
2. Untuk Mengatahui Teori Evolusi Menurut Ilmu Pengetahuan Barat dan Islam.
3. Untuk Mengetahui Tentang Rekayasa Reproduksi.
4. Untuk Mengatahui Rekayasa Reproduksi Menurut Ilmu Pengetahuan Barat dan Islam.
BAB II
PEMBAHASAN
A. TEORI EVOLUSI
Evolusi adalah suatu proses perubahan makhluk hidup secara bertahap dan membutuhkan waktu yang lama dari bentuk yang sederhana, menjadi bentuk yang lebih kompleks. Terdapat dua macam evolusi yaitu Evolusi Progresif adalah Evolusi yang menuju pada kemungkinan dapat bertahan hidup, dan Evolusi Regresif (retrogresif) adalah Evolusi yang menuju pada kemungkinan menjadi punah. Diperlukan waktu jutaan tahun agar perubahan tersebut nampak lebih jelas.
B. Teori Evolusi Menurut Ilmu Pengetahuan Barat
Teori evolusi telah memberikan arti bahwa dunia ini tidak statis tetapi akan selalu berubah. Demikian pula dengan spesies kita yang merupakan produk dari proses evolusi, akhirnya menjadi sesuatu yang diyakini. [1] Teori evolusi itu sendiri adalah perpaduan antara ide (gagasan) dan fakta. Berikut teori dari para ilmuan mengenai Evolusi makhluk hidup :
a) Lamarck
Idenya mengenai evolusi, di tuangkan di dalam buku berjudul "Philosophic zoologique". Dalam buku tersebut, Lamarck mengungkapkan :
1. Alam sekitar/lingkungan mempunyai pengaruh pada ciri-ciri atau sifat yang diwariskan
2. Ciri-ciri/sifat tersebut akan diwariskan kepada keturunannya
3. Organ yang sering digunakan akan berkembang, sedangkan apabila tidak digunakan akan mengalami kemunduran bahkan hilang
Contoh : Lamacrk berpendapat bahwa dahulu, jerapah memiliki leher yang pendek. Bagi keturunan jerapah yang dapat beradaptasi baik dengan lingkungan (dapat mengambil makanan di pohon yang tinggi), leher jerapah akan berkembang menjadi lebih panjang. Jerapah yang telah beradaptasi menjadi leher panjang tersebut, akan mewariskan sifat-sifat kepada keturunannya. Namun sebaliknya, bagi keturunan jerapah yang tidak dapat beradaptasi baik dengan lingkungan, maka ia akan mengalami kemunduran.
b) Alfred Wallace
Memiliki pendapat yang sama dengan Charles Darwin, bahwa spesies yang ada sekarang, berasal dari spesies masa silam yang mampu bertahan hidup.
c) Count De Buffen
Menyatakan bahwa variasi-variasi kecil yang terjadi karena pengaruh alam sekitar yang diwariskan. Dengan demikian, kemampuan beradaptasi dengan lingkungan akan menyebabkan terjadinya variasi yang mengarah pada terbentuknya spesies baru.
d) Wasmann
Menyatakan bahwa evolusi merupakan masalah genetika. Evolusi adalah gejala seleksi alam.
e) De Vries
Menyatakan bahwa evolusi disebabkan oleh adanya mutasi gen.
f) Aristoteles
Seorang filosof yang berasal dari yunani, yang mencetuskan teori evolusi. Ia meyatakan bahwa evolusi yang terjadi berdasarkan metafisika alam, maksudnya metafisika alam dapat mengubah organisme dan habitatnya dari bentuk sederhana ke bentuk yang lebih kompleks.
g) Charles Darwin
Charles Darwin berpendapat bahwa tidak ada mahluk yang sungguh-sugguh sama mahluk yang tidak sama harus berkompetisi untuk mencari makan dan hidup. Ia juga menyangka bahwa variasi paruh pada burung burung fin akibat adaptasi dari habitat. Ia menduga bahwa asal–usul kehidupan dan species berdasarkan pada adaptasi terhadap lingkungan. Ia menyatakan bahwa species mahluk hidup berasal dari nenek moyang yang sama dan menjadi berbeda satu sama lain akibat kondisi alam. Darwin menamakan proses ini sebagai evolusi berdasarkan seleksi alam dan mempublikasikan tulisannya dalam buku The Origin Of Species, By Means Of Natural Selection . Garis besar dari buku darwin ini meliputi:
1. Semua mahluk hidup yang ada merupakan hasil keturunan dari mahluk hidup yang mengalami modifikasi;
2. Menyajikan sejumlah fakta yang dianggap oleh darwin hanya dapat dijelaskan dengan teori evolusi, dan tidak cukup dengan teori penciptaan khusus [kimball, 1992:h. 760].[2]
Darwin menyatakan bahwa manusia berevolusi dari mahluk hidup yang mirip kera melalui bukunya The Descent of Man. Diantaranya yang dikemukakan Darwin adalah ciri-ciri fisik seperti jumlah jari kaki dan tangan kera yang memiliki jumlah yang sama dengan manusia, yakni lima. Kemudian pola bentuk tubuh, cara melahirkan, dan bulu-bulu rambut yang tumbuh pada kera dianggap menyerupai manusia. Darwin mulai mencari fosil fosil pendukung argumentasinya.[3]
Pada hakikatnya semua temuan dan penelitian ilmiah telah mengungkapkan bahwa catatan fosil tidak mengisyaratkan proses evolusi. Fosil-fosil yang mereka katakan sebagai nenek moyang manusia, ternyata milik suatu ras manusia atau spesies kera.[4]
C. Teori Evolusi Menurut Islam
Menurut Al Quran, Allah SWT menciptakan manusia dengan empat cara yaitu :
a. Nabi Adam AS telah diciptakan dari tanah liat (Q.S. Al-Ma’idah 5:26)
b. Siti Hawa telah diciptakan dari tulang rusuk Nabi Adam AS (Q.S An-Nisa 4:1)
c. Nabi Isa AS diciptakan tanpa Ayah (Q.S Maryam 19:34)
d. Manusia biasa diciptakan melalui proses biasa yang memerlukan pencantuman sperma dalam rahim manusia (Q.S Al-Qiyamah 75:37-40)
Konsep kejadian manusia jelas perbedaannya dengan konsep kejadian mahluk selain manusia. Manusia memiliki kelebihan yang sempurna dan sekaligus menunjukkan bahwa manusia memang istimewa dan berbeda. Pencipatan manusia bukanlah proses yang terbentuk dari sesuatu yang bukan berasal dari manusia, seperti halnya teori Darwin.
Manusia, menurut pandangan islam adalah mahluk yang mulia dan terhormat disisi Allah SWT. Manusia di ciptakan Allah dalam bentuk yang paling baik.
“Sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dalam bentuk yang sebaik-baiknya .....” (Q.S. AT-Tin 95:4).
Kecuali itu, Manusia memiliki insting (Naluri) dan melakukan penginderaan sebagai hewan, ia juga memiliki sesuatu yang tidak dimiliki oleh hewan dan tumbuhan yaitu akal. Akal merupakan anugrah Tuhan yang tiada ternilai harganya, yang membedakan dari kehidupan mahluk Allah yang lain.
“Dan sesungguhnya Kami memuliakan anak-anak Adam, Kami angkat mereka di daratan dan di lautan,Kami beri mereka dengan kelebihan yang sempurna atas kebanyakan mahluk yang Kami ciptakan”. (Q.S. Al-Isra’ 17:70)[5]
Proses penciptaan manusia menurut islam secara jelas di terangkan dalam al-Qur’an . Al Qur’an secara gamblang menerangkan bagaimana penciptaan asal usul manusia. Manusia pertama menurut Alquran diciptakan dari tanah, kadang-kadang dengan istilah turab (tanah gemuk atau soil), atau thin (lempung) atau sari pati lempung (min sulatin min thin). Firman Allah dalam AlQuran surat As-Sajdah 32 ayat 7-8 :
“ Yang membuat segala sesuatu yang Dia ciptakan sebaik baiknya dan yang memulai penciptaan manusia dari tanah. Kemudian Dia menjadikan keturunannya dari pati air yang hina (air mani).” (Q.S. As-Sajdah (32): 7-8)
Selanjutnya dalam surah Al Furqan ayat 54, Allah SWT berfirman :
“Dan Dia menciptakan manusia dari air, lalu dia jadikan manusia itu keturunan (pertalian darah) dan hubungan pernikahan (Musaharah). Dan adalah Tuhanmu Maha Kuasa.” (Q.S. surah Al Furqan (25): 54 )
Dalam hal ini sabda Rasulullah SAW menyebutkan :
“Kamu semua adalah dari anak-anak Adam dan Adam dari tanah.”
Dalam hadist lain Rasulullah juga bersabda :
“Manusia itu dari anak-anak Adam dan Allah menciptakan Adam dari tanah....” (HR Abu Daud)
Berdasarkan hadist tersebut jelaslah, bahwa semua suku bangsa di dunia ini mempunyai nenek moyang yang sama, yaitu Nabi Adam.Dengan demikian teori yang di kemukakan darwin , menurut pandangan islam perlu dikaji ulang, jika tidak maka teori tersebut dikatakan sebagai teori yang mengada-ada.[6]
D. Rekayasa Reproduksi
Rekayasa reproduksi merupakan usaha manusia mengembang biakkan mahluk hidup baru dengan cara tanpa meninggalkan proses reproduksi atau tahap-tahap yang berlangsung secara alami. Namun dalam rekayasa reproduksi juga menyangkut rekayasa genetika. Rekayasa reproduksi tidak hanya dilakukan pada hewan ataupun tumbuhan, pada manusia pun juga bisa.
E. Rekayasa Reproduksi Menurut Ilmu Pengetahuan Barat
Rekayasa reproduksi antara lain :
a. Kloning
Kloning dari bahasa inggris adalah cloning, yang artinya usaha manusia untuk menciptakan suatu organisme dengan cara menduplikasi yang dilakukan secara aseksual, dengan kata lain seperti halnya menggandakan organisme mahluk hidup melalui cara nonseksual.[7]
Menurut ilmu Barat yang dapat kita ambil contoh, yaitu teknik cloning yang sudah pernah dilakukan di Scotlandia, Dr. Ian Willmut, yang menjadikan sel telur domba yang telah direkayasa menjadi seekor domba tanpa ayah atau tanpa perkawinan. Domba tersebut dinamakan Domba Dolly.
b. Kultur jaringan
Kultur jaringan merupakan suatu metode pemeliharaan bagian tumbuhan yang sudah di isolasi dari tanaman induknya pada medium buatan dalam kondisi steril secara in vitro.[8] In vitro merupakan teknik pemeliharaan jaringan atau bagian dari individu secara buatan yang dilakukan di luarindividu yang bersangkutan. Metode kultur jaringan dikembangkan untuk membantu memperbanyak tanaman, khususnya untuk tanaman yang sulit dikembangbiakkan secara generatif.
Salah satu contoh yang pernah dilakukan ilmuwan Barat, F.C. Steward, yang menggunakan Eksplan wortel yang dikultur dalam media setelah beberapa waktu berubah menjadi kalus, kemudian kalus tersebut dipindahkan ke medium lain, lalu membentuk tanaman kecil yang lengkap, disebutkan dengan planlet. Tekhnik ini juga di populerkan oleh Muer, Hildebrandt, dan Riker.
c. Bayi Tabung
Rekayasa Bayi Tabung adalah tekhnik rekayasa bayi yang dilakukan dengan metode pembuahan yang berlangsung di dalam tabung. Tekhnik ini sebenarnya merupakan kelanjutan dari teknik inseminasi buatan [3], hanya saja proses pembuahan pada bayi tabung terjadi di luar, sedangkan inseminasi terjadi di dalam tubuh. Keduanya sama-sama merupakan pengembangbiakan generatif.
Kita sering mendengar istilah bayi tabung bagi pasangan yang kesulitan untuk mendapatkan keturunan. Hal ini merupakan jalan pintas bagi mereka untuk segera mendapatkan keturunan. Di sisi lain, tekhnik Bayi Tabung berpeluang kecil untuk mendapatkan hasil yang diinginkan.
d. Hibridasi
Hibridasi merupakan tehnik pencarian bibit unggul dengan cara menyilangkan 2 varietas yang memiliki sifat unggul [4]. Cara ini sering digunakan karena menguntungkan dan ini alasan kenapa banyak orang memilih menggunakan tehnik ini. Hasil dari hibridasi merupakan perpaduan sifat unggul dari kedua induknya, tehnik ini dapat dilakukan pada hewan dan tumbuhan. Contoh hibrid tumbuhan yang telah dibudidayakan adalah jagung, kelapa, padi, tebu, dan anggrek.
e. Inseminasi Buatan
Inseminasi buatan atau sering disebut kawin suntik ini merupakan tehnik yang hanya membutuhkan sperma dari induk jantan yang kemudian disuntikkan ke induk betina, biasanya ini mempermudahkan pengiriman dari suatu Negara ke Negara lain karena yang dibutuhkan hanya spermanya saja tanpa memerlukan individu tersebut. Teknologi ini menggunakan metode penyimpanan sperma pada suhu rendah (-80° sampai -20°).
F. Rekayasa Reproduksi Menurut Islam
Islam tidak melarang manusia untuk mengadakan penelitian atau penyelidikan, bahkan mendorong manusia untuk melakukannya dalam rangka mengenal lebih dekat dengan sang khalik, mengetahui kebesaran-Nya. Akan tetapi di dalam pandangan Al-Quran, pertimbangan moral dalam penelitian sangatlah penting.[9]
Jika proses rekayasa membawa proses kemaslahatan bagi umat manusia, maka tiada larangan untuk itu. misal, rekayasa reproduksi untuk memperbanyak keturunan dan mendapatkan hasil banyak dari suatu jenis tanaman atau binatang. Sebagaimana firman Allah dalam Al-Qur’an :
“ Dan Dia menundukkan untukmu apa yang ada di langit dan apa yang ada di bumi semuanya sebagai rahmatdari pada nya . sesungguhnya pada yang demikian itu benar benar terdapat tanda tanda kekuasaan Allah bagi kaum yang berpikir” (Q.S. Al Jatsiyah 45:13)[10]
Teknik rekayasa reproduksi juga tidak terlepas dari bantahan al-Qur’an. Seperti tehnik kloning yang dianggap menyimpang dari ajaran al-Qur’an, karena prosesnya tidak secara alamiah. Dalam surat al-Hajj ayat 5 Allah berfirman, “Kami telah menjadikan kamu dari tanah, kemudian dari setetes mani, kemudian dari segumpal darah, kemudian dari segumpal daging yang sempurna kejadiannya dan yang tidak sempurna, agar Kami jelaskan kepada Kamu dan Kami tetapkan dalam rahim, apa yang Kami kehendaki sampai waktu yang sudah ditentukan.”
Dalam Islam kloning dapat menimbulkan akibat yang fatal apabila hal ini masih dilakukan. Pelarangan mutlak terhadap penelitian Kloning pada manusia baik secara agamis dari segi ilmu pengetahuan adalah kurang etis. Dengan kata lain perlu memilih dan memilah, kloning yang bagaimana yang dilarang. Kloning dalam tujuan medis terhadap organ jika untuk kemaslahatan adalah boleh , sedangkan jika kloning terhadap duplikasi individu manusia itulah yang dilarang.[11] Oleh karenanya, penggunaan tekhnik kloning dalam dunia Islam harus lebih diperhatikan.
Tidak hanya kloning, semua tekhnik rekayasa reproduksi yang pernah diterapkan di dunia Barat memang banyak menyimpang dari ajaran al-Qur’an. Tidak hanya itu, kesemuanya dianggap membahayakan kesehatan. Tentunya hal ini sangat dihindari dalam Islam. Islam mengajarkan kepada pengikutnya untuk tidak mengorbankan diri sendiri demi mengejar hasrat pribadi, tetapi Islam mengajarkan untuk hidup nyaman sesuai syariat tanpa mengorbankan kesehatan.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Sejak dahulu, pemikiran-pemikiran para ilmuwan di dunia Barat telah banyak menimbulkan kontroversi, khususnya di dunia Islam. Pemikiran-pemikiran tersebut dianggap menyimpang dari ajaran Islam. Selain itu, metode yang diterapkan oleh para ilmuwan Barat, dalam kasusnya, terbukti banyak membahayakan kesehatan. Sementara itu, Islam sendiri menghindari adanya praktik-praktik yang membahayakan kesehatan manusia. Islam mengajarakan kepada manusia untuk menggunakan cara-cara yang halal demi mendapatkan hasil yang maksimal. Syariah Islam harus dilakukan dengan baik, bukan malah menyalahinya dengan menggunakan berbagai macam cara yang diharamkan. Seperti yang dilakukan oleh para ilmuwan Barat tersebut.
Selain membahas tentang bidang kesehatan, ruang lingkup pembahasan Islam juga tidak terlepas dari bidang biologi. Seperti teori evolusi yang telah banyak dikemukakan oleh para ilmuwan Barat khususnya. Salah satu contoh teori yang paling fenomenal adalah teori tentang evolusi manusia oleh Charles Darwin. Teori yang dikemukakan Darwin banyak menimbulkan kontroversi, khususnya di dunia Islam. Teori yang dikemukakannya sangat bertentangan dengan ajaran Islam. Adanya Pitecanthropus Erectus yang dianggap Darwin sebagai nenek moyang manusia merupakan sesuatu yang tidak bisa diterima di kalangan umat Islam. Menurut ajaran Islam, manusia pertama di dunia ini adalah Nabi Adam as. Hal inilah yang menyebabkan mengapa Darwin ditentang oleh seluruh umat Islam di dunia. Tidak hanya Islam, agama lain pun serentak menentang teori Darwin.
B. Saran
Semoga dengan selesainya makalah ini, maka penyusun sangat mengarapkan respon dari para teman – teman mahasiswa ataupun dari dosen dan saran konstruktif dari siapapun datangnya, demi perbaikan makalah ini. Semoga makalah ini dapat bermanfaat adanya, khususnya bagi penyusun sendiri, dan umumnya para pembaca lainnya. Amin Ya Robbal A’lamiin.
DAFTAR PUSTAKA
1. http://www.pusatbiologi.com/2013/02/teori-teori-evolusi.html
2. Tasmuji. Cholil. Sutikno dan Vidiaga. 2012. Ilmu Alamiah Dasar Ilmu Sosial Dasar dan Ilmu Budaya Dasar. Surabaya:IAIN Sunan Ampel Press.
3. http://ceritayusuf-ceritaku.blogspot.com/2013/01/teori-evolusi-menurut-para-ahli.html
4. Trianto. 2007. Wawasan Ilmu Alamiah Dasar Perspektif Islam dan Barat. Jakarta:Prestasi Pustaka Publisher.
5. Yunus, Rosman. 2006. Teori Evolusi Darwin dalam Pandangan Sains dan Islam. Depok: Prestasi.
6. Musthafa, Aziz. 2001. Kloning Manusia Abad XXI antara Harapan, antangan dan Pertentangan. Yogyakarta:Pustaka Pelajar.
7. Santoso, Begot. 2006. Biologi. Jakarta:Erlangga.
[1] Drs. Tasmuji, M. Ag. ,Drs. H. Cholil, M.Pd.I. ,Drs. Sutikno, M.Pd.I dan Vidiagati, SE. , Ilmu Alamiah Dasar Ilmu Sosial Dasar dan Ilmu Budaya Dasar (Surabaya:IAIN Sunan Ampel Press,2012). Hal. 31
[2] Trianto, M. Pd.,Wawasan Ilmu Alamiah Dasar Perspektif Islam dan Barat (Jakarta:Prestasi Pustaka Publisher,2007), Hal 245
[3] Rosman Yunus, Teori Evolusi Darwin dalam Pandangan Sains dan Islam. (Depok: Prestasi, 2006), Hal 20
[4] Trianto, M. Pd.,Wawasan Ilmu Alamiah Dasar Perspektif Islam dan Barat (Jakarta:Prestasi Pustaka Publisher,2007), Hal 254
[5] Trianto, M. Pd.,Wawasan Ilmu Alamiah Dasar Perspektif Islam dan Barat (Jakarta:Prestasi Pustaka Publisher,2007). Hal 255
[6] Trianto, M. Pd., Wawasan Ilmu Alamiah Dasar Perspektif Islam dan Barat (Jakarta:Prestasi Pustaka Publisher,2007), Hal. 257
[7] Aziz Musthafa dan Imam Musbikin, Kloning Manusia Abad XXI Antara Harapan, Tantangan dan Pertentangan, (Yogyakarta:Pustaka Pelajar,2001), Hal.16
[8] Begot Santoso, Biologi, (Jakarta:Erlangga,2006), Hal.192
[9] Trianto, M. Pd.,Wawasan Ilmu Alamiah Dasar Perspektif Islam dan Barat (Jakarta:Prestasi Pustaka Publisher,2007). Hal 270
[10] Trianto, M. Pd.,Wawasan Ilmu Alamiah Dasar Perspektif Islam dan Barat (Jakarta:Prestasi Pustaka Publisher,2007). Hal 271
[11] Trianto, M. Pd.,Wawasan Ilmu Alamiah Dasar Perspektif Islam dan Barat (Jakarta:Prestasi Pustaka Publisher,2007). Hal 280
Tag :
IAD IBD ISD
0 Komentar untuk "Teori Evolusi dan Rekayasa Reproduksi Menurut Ilmu Pengetahuan Barat dan Islam"