Contoh Makalah Strategi Bisnis

BAB I
PENDAHULUAN

1.1  Latar Belakang
Bisnis adalah suatu organisasi yang menjual barang atau jasa kepada konsumen atau bisnis lainnya, untuk mendapatkan laba.Secara historis kata bisnis dari bahasa Inggris business, dari kata dasar busy yang berarti “sibuk” dalam konteks individu, komunitas, ataupun masyarakat.Dalam artian, sibuk mengerjakan aktivitas dan pekerjaan yang mendatangkan keuntungan. (dikutip dari: Wikipedia, http://www.wikipedia.com/2011/06/definisi-dan-pengertian-bisnis.html)

Kalau Anda berkunjung ke Hero, jangan lagi mencari minuman ringan tanda khusus Hero (private label). Tidak ada! Sejak April 1997, Hero Selection Cola (HSC) menghilang dari peredaran.Mengapa? “produksi HSC kami hentikan karena tidak menguntungkan,” jelas Steve Sondakh, Direkur Group Hero. Padahal, produk ini memiliki cukup banyak keunggulan.Pertama, HSC dibuat berdasarkan formula Cott Corp., spesialisprivate label dari kanada yang dibanyak Negara sudah merepotkan Coca-Cola. Kedua, HSC dikelola sebagai house brand premium(produk-produk bermutu tinggi), yang dikenal dengan nama Hero Selection. Ketiga, harga HSC kira-kira 15% lebih murah ketimbang Coca-Cola, Pepsi, Sprite, ataupun Fanta.Keempat, kemasannya cukup alternative.Kelima, HSC sengaja dipajang di rak-rak khusus yang menarik perhatian dalam waktu cukup lama.

Pengamat pamasaran Handi Irawan mengatakan, biasanya produk tanda khusus bisa diterima konsumen jika dikembangkan oleh ritel sekaliber Makro, Hero ataupun Walmart. Ada tiga hal yang mendorong keberhasilannya, yaitu: seberapa besar mereka membangun kekuatan; seberapa besar kekuatan dibangun lewat jaringan; serta nama pengecernya. Jika ketiga elemen itu dimiliki,  makaproduk tersebut dapat mengimbangi merk-merk mapan.

Namun ada dua hal yang perlu dipertimbangkan dalam pengembangan produk tanda khusus.Pertama, jenis produk harus dipilih benar-benar kompetitif, dari segi harga maupun kualitas.Kedua, customer switching. Artinya, perlu diperhatikan potensi konsumen jika digiring ke produk lain. Sebab, beberapa produk memeliki loyal, yang sulit dibujuk agar pindah ke produk lain. Loyalitas adalah perilaku puncak konsumen terhadap merk. Dan inilah situasi yang diidamkan ribuan pemilik merk,karena dengan loyalitasnya, konsumen bersedia melakukan apa saja demi mempertahankan merk pilihannya.

Apapun upayanya, loyalitas ini jelas tidak dibangun dalam satu hari, melainkan merupakan proses terus-menerus. Untuk Coca-Cola, siapa yang menyangkalnya? Produk yang tetap eksis selama113 tahun ini tanpa lelah berjuang mempertahankan diri sebagai produk nomor satu. Coca-Cola tidak pernah mau kecolongan oleh pesaing, dalam hal apa pun, sekecil apa pun. Memang, langkah itu memperlihatkan keseriusan Coca-Cola menghabisi pesaing, meski secara tidak langsung.Meskipun produk tanda khusus menyumbang keuntungan besar, Handi menyarankan agar pengecer yang berniat mengembangkannya, hati-hati. Jangan sampai upaya itu justru membuyarkan konsentrasi pada pengembangan nama induknya. Justru, nama yang baik itu harus dijaga. (dikutip dari: Harsi Ahmad, Contoh Kasus Strategi Pemasaran, http://harisahmad.blogspot.com/2010/05/contoh-kasus-strategi-pemasaran.html)

Dari kasus diatas dapat disimpulkan bahwa strategi bisnis sangat diperlukan untuk dapat menguasai pasar dan bertahan ditengah persaingan produk.Oleh karena itu, untuk lebih dapat memahami arti dan pentingnya dari strategi bisnis dalam berbagai bentuk industri kami menyajikan makalah dengan judul “Srategi Bisnis”.



1.2     Rumusan Masalah
1.2.1        Apa yang dimaksud dengan strategi bisnis ?
1.2.2        Bagaimana bentuk strategi bisnis pada industri yang sedang   berkembang ?
1.2.3        Bagaimana bentuk strategi bisnis yang digunakan pada industri yang sudah mapan ?
1.2.4        Bagaimana bentuk strategi bisnis yang dapat digunakan pada industri yang stagnan atau menurun ?
1.2.5        Apa saja bentuk-bentuk strategi internasional ?

1.3    Tujuan
1.3.2        Memahami definisi dari strategi bisnis.
1.3.3        Memahami bentuk-bentuk strategi bisnis yang dapat digunakan pada industri yang berkembang.
1.3.4        Memahami bentuk-bentuk  strategi bisnis yang dapat digunakan pada industri yang sudah mapan.
1.3.5        Memahami bentuk-bentuk  strategi bisnis yang dapat digunakan pada industri yang stagnan atau menurun.
1.3.6        Menjelaskan tentang bentuk-bentuk strategi internasional.







BAB II
KAJIAN PUSTAKA

2.1 Pengertian Strategi
Strategi adalah Perangkat luas rencana organisasi untuk mengimplementasikan keputusan yang diambil demi mencapai tujuan organisasi.(Ricky W. Griffin dan Ronald J. Ebert, Bisnis Edisi Kedelapan, 2006 : 157)
Strategi adalah sekumpulan kegiatan yang terintegrasi yang bertujuan pada peningkatan kesejahteraan dan kekuatan jangka panjang perusahaan yang berhubungan dengan pesaing (dikutip dari: Ward dan Peppard, 2002, p69, http://thesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2010-1-00778-SI-Bab%202.pdf).
Strategi adalah penempaan misi perusahaan, penetapan sasaran organisasi dengan mengingat kekuatan  eksternal dan internal, perumusan kebijakan dan cara tertentu untuk  mencapai sasaran dan memastikan implementasinya secara tepat, sehingga tujuan dan sasaran utama organisasi akan tercapai (dikutip dari: Steiner dan Miner, 1997, p18, http://thesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2010-1-00778-SI-Bab%202.pdf).

2.2 Pengertian Bisnis
Bisnis adalah suatu organisasi yang menjual barang atau jasa kepada konsumen atau bisnis lainnya, untuk mendapatkan laba.Secara historis kata bisnis dari bahasa Inggris business, dari kata dasar busy yang berarti “sibuk” dalam konteks individu, komunitas, ataupun masyarakat.Dalam artian, sibuk mengerjakan aktivitas dan pekerjaan yang mendatangkan keuntungan.Secara etimologi, bisnis berarti keadaan dimana seseorang atau sekelompok orang sibuk melakukan pekerjaan yang menghasilkan keuntungan. (dikutip dari: Dahlia, Pengertian Bisnis, http://dahlia-lya.blogspot.com/2011/11/pengertian-bisnis.html).


Contoh Makalah Strategi Bisnis(Business Plan)


2.3 Pengertian Strategi Bisnis
Strategi Bisnis (Strategi Persaingan) berlangsung pada tingkat unit bisnis atau lini produk, berfokus pada peningkatan posisi bersaing.(dikutip dari: Ricky W. Griffin dan Ronald J. Ebert, Bisnis Edisis Kedelapan, 2006 : 157).

Strategi bisnis adalah kebijakan-kebijakan dan garis-garis pedoman yang menentukan cara sebuah perusahaan bersaing dalam sebuah industri dan khususnya  cara perusahaan untuk membentuk keunggulan bersaing (dikutip dari: Grant, 2002, p31, http://thesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2010-1-00778-SI-Bab%202.pdf).

Strategi bisnis adalah strategi yang menekankan pada peningkatan dari posisi kompetitif dari produk atau jasa perusahaan dalam industri yang spesifik atau segmen pasar yang dilayani oleh unit bisnis tersebut (dikutip dari: Wheelen dan Hunger, 2004, p13, http://thesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2010-1-00778-SI-Bab%202.pdf)

Sebuah strategi bisnis biasanya adalah sebuah dokumen yang jelas mengartikulasikan arah bisnis akan mengejar dan langkah-langkah yang diperlukan untuk mencapai tujuannya. Dalam rencana bisnis standar, hasil strategi bisnis dari tujuan dibentuk untukmendukung misi lain dari bisnis. Sebuah strategi bisnis yang khas dikembangkandalam tiga langkah: analisis, integrasi dan implementasi. (dikutip dari : Araquila, Pengertian Strategi Bisnis,  http://nandayolanda.blogspot.com/2011/04/pengertian-strategi-bisnis.html).

2.4 Macam-macam Strategi
Strategi Perusahaan bertujuan untuk menetapkan keseluruhan sikap perusahaan terhadap pertumbuhan dan cara perusahaan mengeola bisnis atau lini produknya. (dikutip dari : Ricky W. Griffin dan Ronald J. Ebert, Bisnis Edisi Kedelapan, 2006 : 157)

Strategi fungsional adalah strategi yang digunakan manager di bidang khusus untuk memutuskan cara terbaik mencapai tujuan perusahaan melalui produktivitas. (dikutip dari : Ricky W. Griffin dan Ronald J. Ebert, Bisnis Edisi Kedelapan, 2006 : 157).




BAB III
PEMBAHASAN

3.1 Strategi Bisnis
Strategi bisnis adalah suatu cara atau metode yang digunakan suatu perusahaan untuk dapat bertahan ditengah persaingan yang ada. setiap perusahaan memiliki sasaran jangka panjang, menengah, dan jangka pendek :
a.       Jangka Panjang
Sasaran ini berhubungan dengan periode waktu yang panjang, umumnya lima tahun atau lebih.
b.      Sasaran jangka menengah
Ditetapkan untuk periode antara satu sampai lima tahun. Perusahaan biasanya memiliki sasaran jangka menengah di beberapa bidang.
c.       Sasaran Jangka Pendek
            Ditetapkan untuk sekitar satu tahun dan dikembangkan pada beberapa bidang yang berbeda. Meningkatkan penjualan 2 persen tahun ini, memotong biaya sampai 1 persen pada kuartal berikutnya, dan mengurangi tingkat keluar masuk karyawan sampai 4 persen selama enam bulan berikutnya, semuanya adalah sasaran jangka pendek.

3.1.1 Perumusan Strategi
Perencanaan sering dihubungkan dengan aspek peraktis dalam menetapkan sasaran, memilih taktik, dan menetapkan jadwal. Sebaliknya strategi cenderung memiliki cakupan yang lebih luas. Strategi bisnis membuat garis besar mengenai cara bisnis dalam mencapai tujuannya dan memuat tanggapan organisasi terhadap tantangan dan kebutuhan baru. Strategi yang diru,uskan dengan baik sangat penting bagi keberhasilan suatu bisnis.
  


Perumusan strategi melibatkan tiga tahap dasar yaitu :
1.      Mentapkan sasaran srategis
Sasaran strategis merupakan sasaran jangka panjang yang langsung berasal dari pernyataan misi perusahaan.
2.      Analisis SWOT
Setelah tujuan strategis ditetapkan, organisasi biasanya menempuh proses yang disebut analisis SWOT. Proses ini mencakup penilaian kekuatan (strength), dan kelemahan (weakness) organisasi serta peluang (opportunity) dan ancaman (threat) lingkungan.
3. Mencocokkan Organisasi dan Lingkungannya
a. Menganalisis Organisasi dan Lingkungannya
Analisis lingkungan mencakup pengamatan dan penilaian lingkungan terhadap segala ancaman dan peluang. Perubaan selera konsumen dan perlawanan usaha pencaplokkan oleh perusahaan pesaing merupakan ancaman, seperti itu juga peraturan pemerintah yang baru. Ancaman yang lebih penting adalah produk dan kompetitor baru. Sementara itu peluang mencakup bidang-bidang yang berpotensi untuk diperluas, dikembangkan, atau dimanfaatkan perusahaan dengan kekuatan yang ada.

Analisis organisasi merupakan proses menganalisis kekuatan dan kelemahan perusahaan. Tujuan analisis organisasi adalah untuk lebih memahami kekuatan dan kelemahan perusahaan. Faktor-faktor kekuatan meliputi surplus uang tunai, angkatan kerja yang berdedikasi, cukup tersedianya bakat manajerial, keahlian teknis, atau sedikitnya persaingan. Di lain pihak, kurangnya uang tunai, pabrik yang sudah tua, serikat kerja yang kuat, dan citra yang buruk, dapat menjadi kelemahan penting.

b.     Menyesuaikan Orrganisasi dan Lingkungannya
Langkah terakhir dalam perumusan strategi adalah menyesuaikan ancaman dan peluang dari lingkungan terhadap kekuatan dan kelemahan perusahaan. Proses penyesuaian adalah jantung dari perumusan strategi.
Dalam jangka waktu lama, proses itu menentukan apakah suatu perusahaan biasanya mengambil resiko atau berperilaku lebih konservatif.

3.1.2 Hierarki Perencanaan
Perencanaan dapat dilihat pada tiga tingkatan  yaitu strategis, taktis, dan operasional.
a.       Rencana Strategis
Rencana yang mencerminkan keputusan mengenai alokasi sumber daya, prioritas perusahaan, dan tahap-tahap yang dibutuhkan untuk mencapai sasaran strategis.
b.      Rencana Taktis
Rencanan jangka pendek yang berhubungan dengan penerapan aspek spesifik dari rencana strategis perusahaan.
c.       Rencana Operasional
Rencana yang menetapkan target jangka pendek untuk kinerja harian, mingguan, atau bulanan.

3.1.3 Target Pemasaran dan Segmentasi Pasar
a. Pasar sasaran adalah kelompok orang-orang yang memiliki keingingan
    dan kebutuhan yang serupa.
Target pemasaran jelas membutuhkan segmentasi pasar yaitu  pembagian pasar ke dalam kategori jenis atau segmen pelanggan. Setelah mereka mengidentifikasi pangsa pasar, perusahaan dapat menerapkan beragam strategi. Segmentasi merupakan strategi untuk menganalisis konsumen, bukan produk.

b. Strategi Promosi 
Ketika tujuan pemasaran sudah jelas, perusahaan harus mengembangkan strategi promosi untuk mencapainya. Terdapat dua jenis strategi promosi :
1.      Strategi Tarik (Pull Strategy)
Dirancang untuk pelanggan yang akan meminta produk langsung dari pengecer.
contoh : suatu iklan pakaian yang ada di media cetak (majalah) yang menarik minat konsumen sehingga mendorong mereka untuk membelinya. Selanjutnya konsumen mencari produk tersebut ke distributor dan distributor akan membelinya dari produsen.
2.      Strategi Dorong (Push Strategy)
Perusahaan memasarkan produknya kepada penjual grosir dan pengecer untuk memasarkan produk ke konsumen atau konsumen akhir.
contoh : Perusahaan memberikan motivasi berupa penghargaan atau reward kepada distributornya agar mereka melakukan lebih banyak penjualan dan pada akhirnya akan meningkatkan jumlah pelanggan.

Selain menggunakan kedua jenis strategi promosi tersebut, terdapat beberapa strategi yang dapat dikembangkan, yaitu
1.      Biaya produksi rendah (Low Cost Production)
Ini adalah cara untuk mengefisiensi produksi yaitu, dengan biaya yang cukup rendah, dapat menghasilkan produk sesuai dengan yang diharapkan.
2.      Kualitas yang baik (Better Quality)
Meningkatkan standar mutu produksinya agar konsumen lebih percaya pada produk yang kita miliki, seperti ISO dan SNI.
3.      Diferensiasi Produk (Product Diferentiation)
Penciptaan produk atau citra produk yang berbeda dibandingkan produk pesaing dalam rangka menarik konsumen.

3.1.4 Mengidentifikasikan Segmen Pasar
Dalam mengidentifikasi berbagai segmen, terdapat empat hal penting yaitu :
1.      Variabel Geografis
Mengidentifikasi konsumen sesuai dengan tempat atau wilayah. Unit geografis yang dapat dipertimbangan dalam mengembangkan strategi segmentasi.
2.      Variabel Demografis
Menggambarkan populasi dengan mengidentifikasi ciri-ciri seperti umur, latar belakang etnis, status perkawinan, suku, agama, dan kelas sosial.
3.      Variabel Psikografis
Variabel psikografis meliputi karakteristik konsumen, seperti gaya hidup, pendapat, minat, dan sikap.
4.       Variabel Perilaku
Merujuk pada cara-cara konsumen menggunakan produk, manfaat yang mereka harapkan dari produk itu, alasan mereka membelinya, dan kesetiaan mereka terhadap produk tersebut.

Selain melakukan segmentasi pasar yang fokus tujuannya adalah konsumen, perusahaan juga harus memperhatikan pesaingnya yaitu dengan cara menilai pesaing, diantaranya adalah
a.       Segmentasi berdasarkan jenis perusahaan
Contoh : Perusahaan yang sama-sama melakukan produksi jenis makanan.
b.      Segmentasi berdasarkan kualitas yang dirasakan
Contoh : kualitas antara berbagai jenis produksi kopi instan yang berbeda satu sama lainnya.

3.2  Strategi Untuk Bersaing Dalam Industri Yang Berkembang
Perkembangan bisnis yang masih baru berkembang ditandai dengan pertumbuhan yang cepat. Ketika suatu industri sedang berkembang akan memberikan peluang yang menarik namun ancaman pun bisa sama besarnya. Pada fase ini umumnya perusahaan baru mulai menata aktivitas bisnisnya atau sedang belajar untuk dapat menemukan cara yang paling efektif dalam proses produksi, pemasaran, distribusi dan mengenal konsumen.

3.2.1    Ciri-ciri Industri yang Berkembang
Industri yang berkembang adalah industri yang memiliki ciri-ciri sebagai berikut :
a.       Pasar masih baru dan belum terbentuk sehingga banyak unsur ketidakpastian mengenai bagaimana pasar berfungsi, seberapa cepat pertumbuhan pasar dan seberapa besar akan tumbuh.
b.       Teknologi masih sederhana dan belum banyak diketahui orang, aktivitas proses produksi masih bisa dikembangkan dalam industri rumahan.
c.        Belum ada standar ukuran yang pasti, baik mengenai kualitas, peralatan, fasilitas dan pelayanan.
d.       Penghalang masuk cenderung masih rendah dan setiap pesaing bisa dengan mudah masuk jika terdapat peluang bagus dalam industri tersebut.
3.2.2    Keadaan Pasar Pada Industri Berkembang
1.         Definisi dan analisis pasar
Selama tahap pertumbuhan, pembeli telah berpengalaman dengan produk dan sudah memiliki pola tanggapan terhadap perkembangan penjualan.

2.         Segmentasi Pasar
Pengidentifikasian kelompok konsumen dengan kebutuhan yang hampir sama memerlukan peningkatan penentuan sasaran, sedangkan pengalaman dengan produk, proses dan teknologi material mengarah pada efisiensi serta peningkatan standardisasi.

3.         Struktur Industri dan Persaingan
Menggeneralisasi struktur industri pada pasar yang berkembang cukup sulit. Ada beberapa bukti yang mengatakan bahwa perusahaan besar dan mantap biasanya akan memasuki pasar yang berkembang dibanding pasar yang baru muncul.

Strategi yang dapat digunakan untuk bersaing dalam Industri yang berkembang :
1.      Kreatif, mengembangkan strategi diferensiasi, dan raih peluang menjadi “first mover”
2.      Memperbarui terus teknologi untuk meningkatkan kualitas produk.
3.      Memberikan kemudahan bagi konsumen pertama untuk membangun generasi konsumen pertama.
4.      Menggunakan potongan harga untuk menarik generasi konsumen berikutnya.


3.3  Strategi Bersaing Dalam Industri Yang Sudah Mapan
Ciri utama industri ini adalah pertumbuhan penjualan dan pendapatan naik-lambat.
       Perusahaan yang berada pada situasi ini harus membangun inisiatif strategis yang mencakup 3 wilayah atau horizon:
Horizon 1 : inisiatif strategis untuk memperkaya dan memperluas posisi perusahaan dalam industri
Horizon 2 : inisiatif strategis untuk memperluas sumberdaya dan kapabilitas dengan memasuki bisnis baru yang potensial
Horizon 3  :  inisiatif strategis untuk investasi di bisnis lain.

Strategi yang dapat digunakan dalam industri yang sudah mapan  adalah
1.      Membatasi model,bentuk,dan pilihan produk
Pada jenis perusahaan ini, lebih baik berkonsentrasi pada produk yang telah dikembangkannya, dan telah dipercaya oleh konsumen, sehingga memiliki generasi konsumen tidak perlu diragukan lagi. Sehingga untuk menciptakan produksi baru kurang diminati bagi industri yang telah mapan, tetapi mereka lebih senderung mengembangkan produk mereka, seperti meningkatkan standar mutu.
2.      Fokus pada inovasi rantai nilai
Inovasi rantai nilai ini meliputi penggalian ide, pengembangan ide dan penyebaran atau penerapan ide. Ide yang dimaksud disini adalah mengembangkan produk yang telah ada dan dipercaya konsumen.
3.      Fokus pada pengurangan  biaya
Pengurangan biaya atau low-cost-production ini bertujuan untuk efisiensi produksi, yaitu berorientasi pada laba maksimum dengan biaya pengeluaran yang sedikit.




4.      Tingkatan penjualan
Karena sudah dirasa kurang perlu menciptkan produk baru, maka perusahaan pada indistri semacam ini juga berfokus pada tingkat penjalannya.
5.      Akuisisi biaya rendah(beli aset-aset pesaing)
Untuk mengurangi persaingan yang ada, maka perusahaan pada industri yang mapan juga bisa menggunakan strategi akuisisi atau membeli aset-aset pesaing.
6.      Ekspansi di pasar internasional
Berkonsntrasi untuk melakukan perluasan wilayah pangsa pasar hingga ke luar negeri, baik dengan sistem multinasional ataupun global.
7. Menambah kapabilitas yang lebih fleksibel

3.4  Strategi Perusahaan Dalam Industri Yang Stagnan Atau Menurun
Ciri utama industri jenis ini adalah pertumbuhan penjualan dan pendapatan telah sampai pada titik optimal dan akan cenderung menurun apabila tidak dikelola dengan baik.
Strategi yang dapat digunakan dalam industri yang stagnan atau menurun adalah
1. Melakukan  strategi yang fokus pada tercapainya titik pertumbuhan yang terus optimal
2. Menekankan pada strategi diferensiasi,khususnya pada inovasi produk
3. Melakukan efisiensi dengan pengurangan biaya untuk menjadi “low-cost -production”

a.       Analisis dan Segmentasi Pasar
Pada tahap ini, pasarnya jelas ditentukan, seperti kebutuhan dan preferensi pembeli serta struktur persaingan. Pasar tidak meluas atau menurun secara drastis. Namun , pada akhirnya penrunan dapat terjadi, kecuali tindakan untuk meningkatkan daur hidup produk melalui aplikasi inovasi dan pengembangan produk baru dilakukan.
Karena pasar menjadi matang, maka akan terjadi pengurangan daya tarik bagi perusahaan. Untuk itu lakukanlah sesuatu untuk mengembangkan strategi alternatif seperti :
1.      Melacak lingkungan eksternal untuk peluang baru, yang konsisten dengan keahlian dan sumber adanya organisasi.
2.      Mengidentifikasi ancaman pesaing yang potensial terhadap teknologi yang ada dalam memenuhi kebutuhan konsumen.
3.      Mengidentifikasi peluang di dalam segmen khusus produk baru dan yang diperbaiki.

b.      Struktur Industri dan Persaingan
Karakteristik industri yang matang terdiri atas persaingan yang gencar untuk pangsa pasar, penekanan biaya dan pelayanan, pengurangan arus produk baru, persaingan internasional, penekanan profit, dan peningkatan kekuatan dalam saluran organisasi yang menghubungkan pabrik dan pemakai akhir.

c.       Strategi Keunggulan Bersaing
Strategi perusahaan yang bersaing dalam pasar yang matang bersifat menyetabilkan., mengubah, dan memanien (memetik hasil) bisnis ini ditujukan untuk mencapai pengurangan biaya, penentuan sasaran selektif, atau diferensiasi produk.

3.5  Bentuk-Bentuk Strategi Internasional
Strategi Bisnis secara umum dapat kita telaah melalui marketing mix. Konsep marketing mix merupakan salah satu konsep dalam pemasaran modern pada saat sekarang ini. Dimana konsep tersebut adalah salah satu kegiatan pemasaran yang sangat menentukan keberhasilan perusahaan dalam mengejar maksimum profit.
Dalam hal ini Swastha (1985 : 94) memberikan pengertian marketing mix adalah empat variabel atau kegiatan yang merupakan inti dari sistem pemasaran perusahaan yaitu produk, struktur harga, kegiatan promosi dan sistem distribusi. Selanjutnya Kotler (1985 : 45-48) mengemukakan bahwa marketing mix dapat dibagi menjadi 4 P sebagai berikut :
1. Product (Produk)
2. Price (Harga)
3. Place (Distribusi/tempat)
4. Promotion (Promosi)

Keempat elemen di atas merupakan penentu dalam menganalisa pasar secara keseluruhan, selanjutnya penulis akan menguraikan keempat komponen di atas sebagai berikut :
1.      Product (produk)
Produk adalah sesuatu yang dapat ditawarkan pada suatu pasar guna mendapatkan perhatian untuk dimiliki, digunakan, dikonsumsi yang dapat memuaskan kebutuhan.
Suatu produk dapat berupa suatu benda, jasa dan keinginan lain-lain untuk melukiskan sesuatu yang dapat memenuhi keinginan.Untuk itu setiap pengusaha harus mengetahui perkembangan kebutuhan konsumen melalui penelitian pasar agar dapat mengetahui dan dapat menyesuaikan diri dalam menciptakan produk.

2.      Price (harga)
Harga merupakan alat untuk mengukur nilai suatu barang, harga bagi produsen merupakan penentu bagi permintaan pasar dan mempengaruhi posisi pesaing perusahaan dalam merebut konsumen.
Harga merupakan indicator dari pada barang, dalam menetapkan harga perlu hati-hati dalam memperhatikan potensi pasar.Oleh sebab itu, menentukan harga perlu diperhatikan agar harga yang ditetapkan dapat dijangkau oleh konsumen disamping itu dapat memberikan keuntungan bagi perusahaan.

3.      Place (distribusi/tempat)
Produk yang telah dihasilkan oleh suatu perusahaan akan lebih berguna bagi kensumen/pembeli apabila produk tersebut tersedia pada tempat dan saat dimana saja dibutuhkan.
Dalam pencapain tujuan utama dari pemasaran yakni menyalurkan barang-barang atau jasa.Secara efisien dari produsen ke konsumen, maka diperlukan adanya kegiatan penyaluran (distribusi) sebagai mata rantai yang harus dilalui oleh barang-barang dari produsen ke konsumen pada waktu dan jumlah yang tepat.
Barang yang dihasilkan oleh para produsen biasanya tidak secara langsung mereka menjualnya kepada konsumen, tetapi biasanya mereka melalui suatu perantara agar produk yang dihasilkan dapat dengan mudah sampai ke tangan konsumen.
Basu swastha ( 1990: 190) memberikan defenisi tentang saluran distribusi sebagai berikut: Saluran distribusi untuk suatu barang adalah saluran yang digunakan oleh produsen untuk menyalurkan barang tersebut dari produsen sampai ketangan konsumen sebagai pemakai. Saluran distribusi yang digunakan adalah suatu struktur yang menggambarkan alternativ saluran yang dipilih oleh para produsen seperti: pedagang besar, agen, dan pengecer.

4. Promotion (promosi)
Promosi adalah suatu usaha perusahaan atau individu memberikan informasi dan mempengaruhi serta menarik konsumen sicara lansung terhadap produk yang dihasilkan.

Promosi adalah cara yang efektif dalam merebut konsumen dipasaran, serta memperkenalkan barang-barang baru yang diproduksi.

Seiring dengan berkembangnya teknologi, pengembangan bisnis tidak hanya dilakukan didalam suatu wilayah atau negara saja, tetapi juga telah meluas menjadi bisnis internasional dan membuat keadaan semakin kompetitif.

Keadaaan demikian menuntut perusahaan yang menjalankan bisnis internasional memutar otak untuk menemukan strategi yang menempatkan mereka diposisi yang lebih depan dibandingkan yang lain. Strategi disini dapat dipahami sebagai seperangkat rencana yang ditentukan oleh perusahaan tidak lain agar perusahaan tersebut dapat mencapai tujuan mereka (Wild, 2008:302). Jika kita amati arti dari strategi ini, maka satu hal yang tidak boleh terlewatkan adalah adanya tujuan yang jelas, karena tanpa tujuan yang jelas maka tidak ada arah yang pasti pula kemana rencana-rencana tersebut diarahkan. Mengingat pentingnya unsur tujuan dalam perumusan strategi, maka identifikasi tujuan inilah yang menjadi langkah pertama dalam penetapan strategi.

Bisnis Internasional adalah bisnis yang kegiatan-kegiatannya melewati batas-batas negara. Definisi ini bukan hanya perdagangan internasional dan pemanufakturan di luar negeri, tetapi juga industri jasa yang berkembang di bidang- bidang seperti transportasi, pariwisata, perbankan, periklanan, konstruksi, perdagangan eceran, perdagangan besar dan komunikasi massa.

Dalam Bisnis Internasional, terbagi menjadi dua jenis strategi yaitu Perusahaan Multinasional (Multinational Corporation) dan perusahaan Global.
Perusahaan Multinasional adalah perusahaan yang dikendalikan oleh satu kantor pusat di suatu negara, tetapi kegiatan operasionalnya dilakukan di banyak negara, baik negara maju maupun negara berkembang. Tujuan dari perusahaan jenis ini adalah untuk pemasaran produk. Contoh : Coca cola, Apple Computer, Nokia.

Perusahaan Global adalah jenis perusahaan yang memasarkan produknya ke luar negeri, tanpa harus membuka perusahaan atau cabang di luar negeri. Contoh: Perusahaan minuman dalam kemasan PT Sosro.

Tidak jarang tujuan yang ingin dicapai oleh suatu perusahaan dituangkan dalam sebuah mission statement. Pernyataan misi ini akan memberi karyawan pengertian mengenai tujuan dan arah kinerja mereka (Kotler & Keller, 2008:43). Kemudian baru dilanjutkan dengan formulasi strategi itu sendiri (Wild, 2008:303).

Selanjutnya, perlu dilakukan analisa perihal mengidentifikasi kemampuan khusus yang dimiliki oleh sebuah perusahaan yang menjadi nilai tambah dalam bersaing dengan oleh kompetitornya (Wild, 2008:304). Sebelum menjalankan strategi dan mencapai misi yang ada, perusahaan dituntut pula untuk mengerti nilai-nilai yang ada dalam perusahaan, berkaitan pula dengan analisa SWOT atau Strength, Weakness, Opportunity, dan Threat (Kotler & Keller, 2008:51)

Strategi yang akan diambil oleh perusahaan dapat berorientasi pada dua bentuk pilihan, yaitu strategi multinasional atau strategi global (Wild, 2008:307). Dalam strategi multinasional atau multidomesik, perusahaan mengupayakan memahami pasar nasional sesuai selera lokal disana, agar produk yang mereka tawarkan benar-benar diterima dan memuaskan konsumen.Dengan keadaan yang demikian, maka perusahaan perlu mengeluarkan biaya ekstra. Tidak demikian dengan strategi global yang lebih memilih mamasarkan produk mereka dengan cara pemasaran yang sama tanpa membedakan pasar lokal dimana produk tersebut akan diterima. Strategi ini memang tidak memerlukan banyak pengeluaran namun sayangnya, tidak dapat memuaskan konsumen secara optimal. 
Empat strategi yang dapat ditempuh pada bisnis global yaitu:
1. Strategi Desentralisasi Pengendalian, perusahaan induk membiarkan anak perusahaannya mengembangkan produk dan operasi mereka sendiri. Dengan pengaturan ini, sistem informasi memudahkan desentralisasi pengambilan keputusan, dan terdiri dari proses dan database yang berdiri sendiri.

2. Strategi Sentralisasi Pengendalian, perusahaan induk melakukan pengendalian. Dengan pengaturan ini, sebagian besar kapasitas sistem informasinya berlokasi di perusahaan induk dan dikirimkan kepada anak perusahaan.
3. Strategi Sentralisasi Keahlian, gabungan dari strategi sentralisasi pengendalian dan strategi desentralisasi pengendalian. Strategi ini membutuhkan tim manajemen di perusahaan induk yang memiliki keahlian dan kemampuan menembus pasar global. Perusahaan yang menerapkan strategi bisnis ini menggunakan sistem interorganisasi yang menghubungkan proses dan database perusahaan induk dengan anak perusahaan.
4. Strategi Penyebaran Keahlian dan Sentralisasi Pengendalian, Perusahaan induk dan anak perusahaan bekerja sama memformulasikan strategi dan kebijakan operasi serta mengkoordinasikan logistik agar produk mencapai pasar yang tepat. Strategi ini menempatkan tanggungjawab yang besar pada pengelola database untuk memastikan keseragaman rancangan database di seluruh dunia.

Penetapan strategi terbagi atas tiga level, yaitu level korporat, level bisnis, dan level departemen (Wild, 2008:308). Level korporat menyangkut tiga alternatif pilihan, yaitu memperbesar dan memperluas aktivitas, mengurangi aktivitas, atau bentuk stabilitas dimana mempersiapkan pilihan-pilihan logis ketika terjadi perubahan. Tiga bentuk ini, dalam beberapa keadaan juga dapat digunakan secara bersama, dalam bentuk kombinasi.Dalam level bisnis, Wild menyebutkan beberapa strategi yang dapat dipilih oleh perusahaan internasional dalam upaya memenangkan kompetisi bisnis (Wild, 2008:311).

Pertama adalah low-cost-production  yaitu cara perusahaan menekankan pengeluaran relatif dibandingkan pesaingnya, sehingga profitpun maksimal. Adapula bentuk diferensiasi yaitu memasukkan unsur brand dan menawarkan sebuah keunikan dalam komoditi yang sama, tidak lain sebagai bentuk keunggulan kompetitif (Kotler & Keller, 2008:301). Selanjutnya ada strategi fokus yang berusaha memenuhi kebutuhan pasar pada segmen tertentu, semisal Johnson & Johnson. Dalam level departemen adalah memaksimalkan kinerja secara spesifik, baik dalam lingkup primary, sebagai rangkaian tindakan langsung, semisal mengenai pemasaran, dan juga dalam lingkup aktivitas pendukung semisal dilakukannya riset dan pengembangan untuk menjaga kualitas dan kepercayaan konsumen (Wild, 2008:313).

Struktur organisasi adalah cara perusahaan membagi aktivitas-aktivitas menjadi unit-unit yang terpisah dan mengkoordinasikan aktivitas di antara unit-unit tersebut. (Wild, 2008:313). Penting dalam struktur organisasi untuk menentukan apakah pembuatan keputusannya centralized (terpusat) atau decentralized (menyebar).

Pembuatan keputusan terpusat membantu untuk mengkoordinasi operasi anak perusahaan internasional sedangkan yang menyebar akan berguna untuk menghadapi perubahan cepat lingkungan bisnis nasional. Masalah koordinasi dan fleksibilitas  juga perlu diperhatikan saat sebuah perusahaan menyusun struktur organisasinya. Sebuah perusahaan internasional harus memperhatikan koordinasi dari pemilik otoritas tertinggi hingga karyawan terbawah perusahaan tersebut.













BAB IV
PENUTUP

4.1  Kesimpulan
Strategi bisnis adalah suatu cara yang digunakan perusahaan untuk menghadapi persaingan dalam dunia bisnis. dalam strategi bisnis terdapat tiga langkah untuk menentukan tujuan yaitu, analisis, integrasi, dan implementasi.
Analisis yang digunakan adalah analisis SWOT yaitu strength, weakness, opportunity, dan threat.  Strategi dalam bisnis juga tidak lepas dari 4P (Marketing Mix) yaitu product, price, place, promotion. Dalam persaingan bisnis dibutuhkan strategi yang sangat matang, sehingga tidak akan kalah bersaing dari pembisnis lain. Dan juga dibutuhkan seorang yang berpengalaman dalam menjalankan strategi bisnis. Oleh karena itu strategi bisnis akan menentukan keberhasilan dan hidup matinya perusahaan.

4.2  Saran
Dalam menentukan strategi bisnis yang akan digunakan, sebelumnya lakukanlah terlebih dahulu analisis, kemudian mengintegrasikan dan mengimplementasikannya.













DAFTAR PUSTAKA

Griffin, Ricky W. dan Ronald J. Ebert.2007..Bisnis Edisi Kedelapan Jilid 1. Jakarta: Penerbit Erlangga.
Boone, Louis E. dan David L. Kurtz.2000.Pengantar Bsnis Jilid 1.Jakarta: Penertbit Erlanggga.
Alma, Buchari.2010.Pengantar Bisnis.Bandung: Alfabeta.
Sukirno, Sadono.2012.Pengantar Bisnis.Cetakan Ke-Dua.
Gitosudarmo, Indriyo.1992.Pengantar Bisnis edisi 2.Yogyakarta: Penerbit BPFE
Muhammad Rasyidin.2010.Pengertian Strategi Global, (Onlne), (http://mrasyidin.blogspot.com/2010/04/strategi-global.html), diakses 22 November 2012.
Library Binus.2010.Pengertian Perencanaan Strategis, (Online), (http://library.binus.ac.id/eColls/eThesis/Bab2/2010-1-00778-SI-Bab%202.pdf), diakses 22 November 2012.
Suwandi.2010.Model Perusahaan Multi Nasional, Strategi Bisnis Global dan Strategi GIS, (Online), (http://wandaydoanx.blogspot.com/2010/11/model-perusahaan-multi-nasional-strategi.html), diakses 22 November 2012.


Contoh Makalah Strategi Bisnis

2 Komentar untuk "Contoh Makalah Strategi Bisnis"
This comment has been removed by a blog administrator. - Hapus

Back To Top