A. Latar Belakang Masalah
Teknologi dalam segala seginya merupakan penerapan dari ilmu pengetahuan untuk mengungkap segala aspek kehidupan manusia ataupun alam semesta. Maka biasa pula disebut ilmu dan teknologi (science and technology). Segala sesuatu yang tak diketahui wujudnya bisa dijadikan sesuatu yang diketahui. Itulah makna tekhnologi, yaitu memunculkan, membuat diketahui, melakukan penampakan bagi sesuatu yang tersembunyi (revealing, bringing forth which is hidden or something unknown to us).
Sains adalah aktifias pemecahan masalah yang dilakukan oleh manusia yang dimotivasi oleh rasa ingin tahu tentang dunia sekitar mereka dan keinginan. untuk memahami alam tersebut, serta keingian memanipulasi alam dalam rangka meluaskan keinginan atau kebutuhannya. Sedangkan teknologi merupakan suatu konsep yang luas dan mempunyai lebih dari satu aspek. Sains dan teknologi sekanrang tidaklah bisa lepas dari kehidupan kita. Dalam sejarahnya sains telah ada sejak zaman Yunani kuno, tepatnya pada zaman Plato, Aristoteles dan juga Socrates. Akan tetapi, kemajuan dunia barat saat ini dalam pengetahuan akan IPTEK tak lepas dari peranan para ilmuwan Islam yang ada pada abad pertengahan.
Rasanya hampir setiap individu mempunyai kesadaran bahwa teknologi barat itu memang jauh lebih unggul dibandingkan dengan yang lainnya. Dan salah satu fungsi utama dari sains dan teknologi adalah untuk mempermudah kehidupan manusia. Akan tetapi, dalam pengaplikasiannyadi dalam kehidupan manusia banyak terjadi penyimpangan dan penyelewengan di dalamnya. Padahal antara sains dan teknologi terdapat keterkaitan yang erat kepada kelangsungan kehidupan manusia di dunia. Banyaknya tindak penyalahgunaan dikarenakan semakin bertambahnya jumlah kebutuhan manusia yang mesti dipenui membuat para ahli menggunakanya untuk kepentingan dan tujuan tertentu.
Namun disamping itu ada manfaat yang sangat besar bagi manusia karena membawa kesejahteraan dan hikmah. Akan tetapi, teknologi yang sangat maju saat ini juga membawa kesukaran, bahkan malapetaka.Maka terjadilah dehumanisasi (mengasingkan manusia dari dirinya sendiri sebagai makhluk berpikir kreatif).
B. Perumusan Masalah
1. Apa pengertian sains dan tekhnologi ?
2. Bagaimana hubungan antara sains dan tekhnologi ?
3. Apa Pengaruh revolusi industri terhadap kemajuan tekhnologi barat?
4. Apa faktor yang melatarbelakangi kemajuan tekhnologi barat ?
5. Apa dampak kemajuan tekhnologi barat ?
C. Tujuan Penelitian
1. Untuk mengetahui hakikat sains dan tekhnologi.
2. Untuk mengetahui hubungan antara sains dan tekhnologi.
3. Untuk mengetahui faktor yang melatarbelakangi kemajuan tekhnologi barat.
4. Untuk mengetahui sejarah revolusi industri dan pengaruhnya sebagai tonggak terhadap awal mula kemajuan tekhnologi barat.
5. Untuk mengetahui dampak kemajuan tekhnologi barat dalam keberlangsungan hidup manusia.
D. Kerangka Pemikiran
Yang menjadi kerangka pemikiran dalam penyusunan makalah ini adalah pentingnya suatu masyarakat, dalam hal ini kaum muslimin untuk mengetahui apa faktor yang melatarbelakangi kemajuan tekhnologi barat lebih maju pesat dibandingkan tekhnologi yang lainnya. Padahal pada hakikatnya kaum musliminlah yang pertama kali mengenalkan kepada dunia tentang tekhnologi. Namun dikarenakan beberapa faktor, kaum muslimin menjadi lemah dan mudah dipecah-belah oleh orang-orang kafir. Dan makalah ini dapat dijadikan sebagai bahan introspeksi, untuk memajukan kaum muslimin dan hal sains dan tekhnologi.
E. Sistematika Penyusunan
Dalam penyusunan Makalah ini dibagi ke dalam tiga bab, yang masing-masing bab mendeskripsikan secara spesifik tema yang dibahas, yang diawali dari bab pendahuluan dan berakhir pada suatu kesimpulan. Semua bab tersebut secara sistematik adalah:
Bab pertama adalah Pendahuluan yang terdiri dari latar belakang masalah, perumusan masalah, tujuan penelitian, kerangka pemikiran dan sistematika penulisan.
Bab kedua membahas tentang landasan teoritis sains dan tekhnologi secara umum, dan hal-hal yang tercakup dalam kemajuan sains dan tekhnologi barat seperti pengertian sains dan tekhnologi, hubungan antara sains dan tekhnologi, faktor yang melatarbelakangi kemajuan sains dan tekhnologi barat, pengaruh revolusi industri terhadap kemajuan tekhnologi barat dan dampak dari kemajuan tekhnologi barat terhadap kehidupan umat manusia.
Bab ketiga merupakan bab terakhir yang merupakan kesimpulan dari penelitian ini serta rekomendasi atau saran-saran yang disampaikan penyusun.
A. Pengertian Sains dan Tekhnologi
Penggunaan istilah 'tekhnologi' (bahasa Inggris: technology) telah berubah secara signifikan lebih dari 200 tahun terakhir. Sebelum abad ke-20. Istilah ini tidaklah lazim dalam bahasa Inggris, dan biasanya merujuk pada penggambaran atau pengkajian seni berguna. Istilah ini seringkali dihubungkan dengan pendidikan teknik, seperti di Institut Teknologi Massachusetts (didirikan pada tahun 1861).Istilah technology mulai menonjol pada abad ke-20 seiring dengan bergulirnya Revolusi Industri Kedua. Pengertian technology berubah pada permulaan abad ke-20 ketika para ilmuwan sosial Amerika, dimulai oleh Thorstein Veblen, menerjemahkan gagasan-gagasan dari konsep Jerman, Technik, menjadi technology. Dalam bahasa Jerman dan bahasa-bahasa Eropa lainnya, perbedaan hadir di antara Technik dan Technologie yang saat itu justru nihil dalam bahasa Inggris, karena kedua-dua istilah itu biasa diterjemahkan sebagai technology. Pada dasawarsa 1930-an, technology tidak hanya merujuk pada 'pengkajian' seni-seni industri, tetapi juga pada seni-seni industri itu sendiri.
Pada tahun 1937, seorang sosiolog Amerika, Read Bain, menulis bahwa technology includes all tools, machines, utensils, weapons, instruments, housing, clothing, communicating and transporting devices and the skills by which we produce and use them ("Teknologi meliputi semua alat, mesin, aparat, perkakas, senjata, perumahan, pakaian, peranti pengangkut/pemindah dan pengomunikasi, dan keterampilan yang memungkinkan kita menghasilkan semua itu").
Definisi yang diajukan Bain masih lazim dipakai oleh kaum terpelajar hingga saat ini, terkhusus ilmuwan sosial. Tetapi ada juga definisi yang sama menonjolnya, yakni definisi teknologi sebagai sains terapan, khususnya di kalangan para ilmuwan dan insinyur, meskipun sebagian besar ilmuwan sosial yang mempelajari teknologi menolak definisi ini.Yang lebih baru, para kaum terpelajar telah meminjam dari para filsuf Eropa, technique, untuk memperluas makna technology ke berbagai macam bentuk nalar instrumental, seperti dalam karya Foucault tentang techniques de soi, yang diterjemahkan sebagai technologies of the self atau teknologi diri.
Kamus-kamus dan para sarjana pun telah memberikan berbagai macam definisi. Kamus Merriam-Webster memberikan definisi "technology" sebagai the practical application of knowledge especially in a particular area (terapan praktis pengetahuan, khususnya dalam ruang lingkup tertentu) dan a capability given by the practical application of knowledge (kemampuan yang diberikan oleh terapan praktis pengetahuan).
Ursula Franklin, dalam karyanya dari tahun 1989, kuliah "Real World of Technology", memberikan definisi lain konsep ini; yakni practice, the way we do things around here (praktis, cara kita memperbuat ini semua di sekitaran sini). Istilah ini seringkali digunakan untuk mengimplikasikan suatu lapangan teknologi tertentu, atau untuk merujuk tekhnologi tinggi atau sekadar elektronik konsumen, bukannya tekhnologi secara keseluruhan.
Bernard Stiegler, dalam Technics and Time, 1, mendefinisikan technology dalam dua cara: sebagai the pursuit of life by means other than life (pencarian kehidupan, dalam artian lebih dari sekadar hidup), dan sebagai organized inorganic matter (zat-zat anorganik yang tersusun rapi).
Secara umum, tekhnologi dapat didefinisikan sebagai entitas benda maupun tak benda yang diciptakan secara terpadu melalui perbuatan dan pemikiran untuk mencapai suatu nilai. Dalam penggunaan ini, tekhnologi merujuk pada alat dan mesin yang dapat digunakan untuk menyelesaikan masalah-masalah di dunia nyata. Ia adalah istilah yang mencakupi banyak hal, dapat juga meliputi alat-alat sederhana, seperti linggis atau sendok kayu, atau mesin-mesin yang rumit, seperti stasiun luar angkasa atau pemercepat partikel. Alat dan mesin tidak mesti berwujud benda; teknologi virtual, seperti perangkat lunak dan metode bisnis, juga termasuk ke dalam definisi tekhnologi ini.
Kata "Tekhnologi" juga digunakan untuk merujuk sekumpulan teknik-teknik. Dalam konteks ini, ia adalah keadaan pengetahuan manusia saat ini tentang bagaimana cara untuk memadukan sumber-sumber, guna menghasilkan produk-produk yang dikehendaki, menyelesaikan masalah, memenuhi kebutuhan, atau memuaskan keinginan; ia meliputi metode teknis, keterampilan, proses, teknik, perangkat, dan bahan mentah. Ketika dipadukan dengan istilah lain, seperti "tekhnologi medis" atau "tekhnologi luar angkasa", ia merujuk pada keadaan pengetahuan dan perangkat disiplin pengetahuan masing-masing. "Tekhnologi state-of-the-art" (teknologi termutakhir, sekaligus tercanggih) merujuk pada tekhnologi tinggi yang tersedia bagi kemanusiaan di ranah manapun.
Tekhnologi dapat dipandang sebagai kegiatan yang membentuk atau mengubah kebudayaan.Selain itu, teknologi adalah terapan matematika, sains, dan berbagai seni untuk manfaat kehidupan seperti yang dikenal saat ini. Sebuah contoh modern adalah bangkitnya teknologi komunikasi, yang memperkecil hambatan bagi interaksi sesama manusia, dan sebagai hasilnya, telah membantu melahirkan sub-sub kebudayaan baru, bangkitnya budayadunia maya yang berbasis pada perkembangan Internet dan komputer.Tidak semua tekhnologi memperbaiki budaya dalam cara yang kreatif; tekhnologi dapat juga membantu mempermudah penindasan politik dan peperangan melalui alat seperti rudal dan roket. Sebagai suatu kegiatan budaya, tekhnologi memangsa ilmu dan rekayasa, yang masing-masing memformalkan beberapa aspek kerja keras teknologis.
Sedangkan sains (ilmu) dapat di pandang sebagai produk, proses dan paradigma etika sikap atau nilai. Sebagai produk, sains adalah semua pengetahuan yang telah diketahui dan disepakati oleh sebagian besar masyarakat ilmiah.Sebagai proses, sains adalah kegiatan sosial untuk memahami alam dengan paradigma etika.
Menurut Marton sains (ilmu) berpegang pada 4 kaidah ilmiah, yaitu :
1. Universalisme : ilmu tidak tergantung pada perbedaan ras,
warnakulit dan keyakinan.
2. Komunisme : ilmu merupakan milik umum.
3. Disinterestedness : tidak memihak, melainkan apa adanya.
4. Skeptisisme : tidak begitu saja menerima kebenaran
sebelum bukti Empiris.
B. Hubungan Antara Sains dan Tekhnologi
Hubungan antara sains dan teknologi semakin lama semakin mengalami perkembangan dan keterkaitan yang sangat. Teknologi dapat dilaksanakan dengan kaidah-kaidah empirik dan keterampilan yang dikumpulkan dari pengalaman. Teknologi dapat berdiri sendiri lepas dari sains, ini berlangsung menjelang zaman revolusi industri (1760-1830). Misalnya, pembuatan jalan raya, pembuatan kapal, cara bercocok tanam, pembuatan tapai, atau anggur dan sebagainya, yang dilakukan dengan proses yang baik, tanpa mengetahui dasar teorinya. Perkembangan dalam tahapan ini telah menghasilkan revolusi dalam bidang pertanian, industri, kedokteran, dsb.
Namun perkembangan selanjutnya dizaman yang mulai modern, sains mendahului perkembangan teknologi. Misalnya, penggambaran sifat mesin secara termodinamika telah dilakukan Slanius dan Kelvin, yang kurang lebih sekitar 75 tahun setelah penemuan mesin uap oleh James Watt. Juga pemanfaatan gelombang elektromagnetik dalam teknologi komunikasi. Hal ini disebabkan oleh kemajuan teknologi yang menghasilkan permasalahan yang pemecahannya memerlukan pendekatan ilmiah atau metode ilmiah yang merupakan salah satu ciri dari sains. Dengan kata lain sains mendorong berkembangnya teknologi.
Konsep sains yang bersifat klasik mempelajari materi dengan ukuran besar (makro), seprti konsep mekanik, termodinamika, listrik, dsb. Sehingga berlaku mekanika Newton atau mekanikaklasik. Sedangakan sains modern mempelajari materi menggunakan teori kuantum dengan ukuran mikro, seperti teori atom, molekul zat, ikatan kimia, pengetahuan material dsb. Maka dapat disimpulkan bahwa ilmu pengetahuan memungkinkan manusia mengembangkan teknologi. Tanpasainsteknologi tidak akan mungkin berkembang, sebab teknologi merupakan penerapan dari ilmu (sains). Tanpa mengetahui berbagai teori yang telah dinyatakan, maka tidak akan terjadi penciptaan sesuatu oleh manusia.
C. Faktor Sejarah yang paling Monumental Dalam Perkembangan Tekhnologi Barat
a. Perang Salib dan Akulturasi Budaya Timur-Barat
Sesungguhnya perang Salib telah mempengaruhi perjalanan sejarah Eropa dan peradabannya, sehingga melemahkan sistem perekonomian mereka sendiri yang merupakan dasar kehidupan sosial dan ekonomi Eropa. Namun demikian, kehadiran mereka di negeri Arab (Islam) telah menjadikan sistem perekonomian mereka semakin maju, hubungan negeri Timur dan Barat semakin meningkat, dan sarana transportasi darat serta laut semakin semarak. Perang Salib, di samping merupakan pertempuran militer, juga merupakan pertemuan peradaban antara dunia Islam dengan dunia Eropa yang Kristen, sehingga peradaban Islam tersebar ke berbagai penjuru negeri Eropa.
Orang-orang Eropa banyak belajar dari kaum Muslimin tentang cara bercocok tanam, berdagang, dan berindustri, sebagaimana juga mereka telah terpengaruh oleh ilmu pengetahuan dan moral kaum Muslimin. Dalam hal ini, Horinzo (Sejarawan terkemuka) mengatakan, “Pasukan Salib keluar dari negerinya adalah untuk memerangi kaum Muslimin, namun ketika sampai ditujuan, mereka mendapatkan berbagai macam ilmu pengetahuan dari kaum Muslimin. Para tentara Salib tercengang ketika melihat kaum Muslimin menolak aspek teologi mereka yang bersandar pada keduniaan. Kaum Muslimin tidak mendapatkan keuntungan sama sekali dari kehadiran pasukan Salib, tetapi sebaliknya, pasukan Saliblah yang banyak mengambil manfaat dari kaum Muslimin. Mereka menimba ilmu dari sumur-sumur peradaban Islam yang tak pernah kering.”
Dalam kitab Hadharatul Arab, Gustav Le Bonn mengatakan, “Orang-orang Timur (Islam) telah dapat menikmati peradaban yang sangat agung, sedangkan orang-orang Barat tenggelam dalam kebodohan dan kenistaan.” Dari kenyataan seperti itu, kaum Muslimin tidak mendapatkan keuntungan apa-apa. Bagi orang-orang Timur (Islam), perang Salib tidak memberikan manfaat sama sekali, melainkan hanya menanamkan rasa benci terhadap orang-orang Barat sampai anak keturunannya.
Sebelum terjadi Perang Salib, hubungan antara Timur dengan Barat sangat terbatas. Hanya sebatas hubungan para pedagang dan orang-orang Kristen yang pergi berziarah ke Palestina dan negeri Syam (Syiria). Akhirnya perang salib ini menjadi pertemuan peradaban Islam, serta bertambahnya ilmu pengetahuan orang-orang Eropa yang diperoleh dari negeri-negeri Islam.
Orang-orang Barat dan Eropa melihat umat Islam telah berhasil melangkah jauh di berbagai bidang peradaban, dan mereka menyaksikan umat Islam telah terbebas dari cengkraman para rahib penguasa agama, sebagai kebalikan yang dialami bangsa Eropa dan Barat. Akhirnya pasukan Salib banyak mempelajari peradaban Islam , khususnya bentuk dan sistem pemerintahan, sistem perpajakan dan perekonomian, serta membangun sekolah-sekolah dan universitas-universitas.
b. Sejarah Singkat Revolusi Industri, Dampaknya dan Pengaruhnya Terhadap Kemajuan Tekhnologi Barat
Revolusi Industri merupakan periode antara tahun 1750-1850 di mana terjadinya perubahan secara besar-besaran di bidang pertanian, manufaktur, pertambangan, transportasi, dan teknologi serta memiliki dampak yang mendalam terhadap kondisi sosial, ekonomi, dan budaya di dunia. Revolusi Industri dimulai di Britania Raya dan kemudian menyebar ke seluruh Eropa Barat, Amerika Utara, Jepang, dan akhirnya ke seluruh dunia.
Revolusi Industri menandai terjadinya titik balik besar dalam sejarah dunia, hampir setiap aspek kehidupan sehari-hari dipengaruhi oleh Revolusi Industri, khususnya dalam hal peningkatan pertumbuhan penduduk dan pendapatan rata-rata yang berkelanjutan dan belum pernah terjadi sebelumnya. Selama dua abad setelah Revolusi Industri, rata-rata pendapatan perkapita negara-negara di dunia meningkat lebih dari enam kali lipat.
Seperti yang dinyatakan oleh pemenang Hadiah Nobel, Robert Emerson Lucas, bahwa: "Untuk pertama kalinya dalam sejarah, standar hidup rakyat biasa mengalami pertumbuhan yang berkelanjutan. Perilaku ekonomi yang seperti ini tidak pernah terjadi sebelumnya".
Inggris memberikan landasan hukum dan budaya yang memungkinkan para pengusaha untuk merintis terjadinya Revolusi Industri. Faktor kunci yang turut mendukung terjadinya Revolusi Industri antara lain: (1) Masa perdamaian dan stabilitas yang diikuti dengan penyatuan Inggris dan Skotlandia, (2) tidak ada hambatan dalam perdagangan antara Inggris dan Skotlandia, (3) aturan hukum (menghormati kesucian kontrak), (4) sistem hukum yang sederhana yang memungkinkan pembentukan saham gabungan perusahaan (korporasi), dan (4) adanya pasar bebas (kapitalisme).
Revolusi Industri dimulai pada akhir abad ke-18, dimana terjadinya peralihan dalam penggunaan tenaga kerja di Inggris yang sebelumnya menggunakan tenaga hewan dan manusia digantikan oleh penggunaan mesin yang berbasis menufaktur. Periode awal dimulai dengan dilakukannya mekanisasi terhadap industri tekstil, pengembangan teknik pembuatan besi dan peningkatan penggunaan batubara. Ekspansi perdagangan turut dikembangkan dengan dibangunnya terusan, perbaikan jalan raya dan rel kereta api. Adanya peralihan dari perekonomian yang berbasis pertanian ke perekonomian yang berbasis manufaktur menyebabkan terjadinya perpindahan penduduk besar-besaran dari desa ke kota, dan pada akhirnya menyebabkan membengkaknya populasi di kota-kota besar di Inggris.
Awal mula Revolusi Industri tidak jelas tetapi T.S. Ashton menulisnya kira-kira 1760-1830. Tidak ada titik pemisah dengan Revolusi Industri II pada sekitar tahun 1850, ketika kemajuan teknologi dan ekonomi mendapatkan momentum dengan perkembangan kapal tenaga-uap, rel, dan kemudian di akhir abad tersebut perkembangan mesin bakar dalam dan perkembangan pembangkit tenaga listrik.
Faktor yang melatarbelakangi terjadinya Revolusi Industri adalah terjadinya revolusi ilmu pengetahuan pada abad ke 16 dengan munculnya para ilmuwan seperti Francis Bacon, Rene Decartes, Galileo Galilei serta adanya pengembangan riset dan penelitian dengan pendirian lembaga riset seperti The Royal Improving Knowledge, The Royal Society of England, dan The French Academy of Science. Adapula faktor dari dalam seperti ketahanan politik dalam negeri, perkembangan kegiatan wiraswasta, jajahan Inggris yang luas dan kaya akan sumber daya alam.
Istilah "Revolusi Industri" sendiri diperkenalkan oleh Friedrich Engels dan Louis-Auguste Blanqui di pertengahan abad ke-19. Beberapa sejarawan abad ke-20 seperti John Clapham dan Nicholas Crafts berpendapat bahwa proses perubahan ekonomi dan sosial yang terjadi secara bertahap dan revolusi jangka panjang adalah sebuah ironi.Pendapatan domestik bruto (PDB) per kapita negara-negara di dunia meningkat setelah Revolusi Industri dan memunculkan sistem ekonomi kapitalis modern.Revolusi Industri menandai dimulainya era pertumbuhan pendapatan per kapita dan pertumbuhan ekonomi kapitalis. Revolusi Industri dianggap sebagai peristiwa paling penting yang pernah terjadi dalam sejarah kemanusiaan sejak domestikasi hewan dan tumbuhan pada masa Neolitikum.
Revolusi Industri mengubah Inggris menjadi negara industri yang maju dan modern. Di Inggris muncul pusat-pusat industri, seperti Lancashire, Manchester, Liverpool, dan Birmingham. Seperti halnya revolusi yang lain, Revolusi Industri juga membawa dampak yang lebih luas dalam bidang ekonomi, sosial dan politik, baik di negeri Inggris sendiri maupun di negara-negara lain.
A. Dampak di bidang ekonomi
1. Barang melimpah dan harga murah
Revolusi Industri telah menimbulkan usaha industri dan pabrik secara besar-besaran dengan proses mekanisasi. Dengan demikian, dalam waktu singkat dapat menghasilkan barang-barang yang melimpah. Produk barang menjadi berlipat ganda sehingga dapat memenuhi kebutuhan masyarakat yang lebih luas. Akibat pembuatan barang menjadi cepat, mudah, serta dalam jumlah yang banyak sehingga harga menjadi lebih murah.
2. Perusahaan Kecil Gulung Tikar
Dengan penggunaan mesin-mesin maka biaya produksi menjadi relatif kecil sehingga harga barang-barang pun relatif lebih murah. Hal ini membawa akibat perusahaan tradisional terancam dan gulung tikar karena tidak mampu bersaing.
3. Perdagangan makin Berkembang
Berkat peralatan perhubungan yang modern, cepat dan murah, produksi lokal berubah menjadi produksi internasional. Pelayaran dan perdagangan internasional makin berkembang pesat.
4. Transportasi makin Lancar
Adanya penemuan di berbagai sarana dan prasarana transportasi makin sempurna dan lancar. Dengan demikian, dinamika kehidupan masyarakat makin meningkat.
B. Dampak di bidang sosial
1. Berkembangnya urbanisasi
Berkembangnya industrialisasi telah menimbulkan kota-kota dan pusat-pusat keramaian yang baru. Oleh karena kota dengan kegiatan industrinya tampaknya menjanjikan kehidupan yang lebih layak maka banyak petani desa pergi ke kota untuk mendapatkan pekerjaan. Hal ini mengakibatkan terabaikannya usaha kegiatan pertanian.
2. Upah buruh rendah
Akibat makin meningkatnya arus urbanisasi ke kota-kota industri maka jumlah tenaga makin melimpah. Sementara itu, pabrik-pabrik banyak yang menggunakan tenaga mesin. Dengan demikian, upah tenaga kerja menjadi murah. Selain itu, jaminan sosial pun kurang sehingga kehidupan mereka menjadi susah. Bahkan, para pengusaha banyak memilih tenaga buruh wanita dan anak-anak yang upahnya lebih murah.
3. Munculnya golongan pengusaha dan golongan buruh
Di dalam kegiatan industrialisasi dikenal adanya kelompok pekerja (buruh) dan kelompok pengusaha (majikan) yang memiliki industri atau pabrik. Dengan demikian, dalam masyarakat timbul golongan baru, yakni golongan pengusaha (kaum kapitalis) yang hidup penuh kemewahan dan golongan buruh yang hidup dalam kemiskinan.
4. Adanya kesenjangan antara majikan dan buruh
Dengan munculnya golongan pengusaha yang hidup mewah dan satu pihak, sedangkan di pihak lain adanya golongan buruh yang hidup menderita, menimbulkan kesenjangan antara majikan dan buruh. Kondisi seperti ini, sering menimbulkan ketegangan-ketegangan yang diikuti dengan pemogokan kerja untuk menuntut perbaikan nasib. Hal ini menimbulkan kebencian terhadap sistem ekonomi kapitalis, sehingga kaum buruh condong kepada paham sosialis.
5. Munculnya revolusi sosial
Pada tahun 1820-an terjadi huru hara yang ditimbulkan oleh penduduk kota yang miskin dengan didukung oleh kaum buruh. Gerakan sosial ini menuntut adanya perbaikan nasib rakyat dan buruh. Akibatnya, pemerintah mengeluarkan undang-undang yang menjamin perbaikan nasib kaum buruh dan orang miskin. Undang-undang tersebut, antara lain sebagai berikut:
§ Tahun 1832 dikeluarkan Reform Bill atau Undang-Undang Pembaharuan Pemilihan. Menurut undang-undang ini, kaum buruh mendapatkan hak-hak perwakilan dalam parlemen.
§ Tahun 1833 dikeluarkan Factory Act atau Undang-Undang Pabrik. Menurut undang-undang ini, kaum buruh mendapatkan jaminan sosial. Di samping itu, undang-undang juga berisi larangan pengunaan tenaga kerja kanak-kanak dan wanita di daerah tambang di bawah tanah.
§ Tahun 1834 dikeluarkan Poor Law Act atau Undang-Undang Fakir Miskin. Oleh karena itu, didirikan pusat-pusat penampungan dan perawatan para fakir miskin sehingga tidak berkeliaran.
§ Makin kuatnya sifat individualisme dan menipisnya rasa solidaritas. Dengan adanya Revolusi Industri sifat individualitas makin kuat karena terpengaruh oleh sistem ekonomi industri yang serba uang. Sebaliknya, makin menipisnya rasa solidaritas dan kekeluargaan.
C. Dampak di bidang politik
1. Munculnya gerakan sosialis
Kaum buruh yang diperlakukan tidak adil oleh kaum pengusaha mulai bergerak menyusun kekuatan untuk memperbaiki nasib mereka. Mereka kemudian membentuk organisasi yang lazim disebut gerakan sosialis. Gerakan sosialis dimotivasi oleh pemikiran Thomas Marus yang menulis buku Otopia. Tokoh yang paling populer di dalam pemikiran dan penggerak paham sosialis adalah Karl Marx dengan bukunya Das Kapital.
2. Munculnya partai politik
Dalam upaya memperjuangkan nasibnya maka kaum buruh terus menggalang persatuan. Apalagi dengan makin kuatnya kedudukan kaum buruh di parlemen mendorong dibentuknya suatu wadah perjuangan politik, yakni Labour Party (Partai Buruh). Partai ini berhaluan sosialis. Di pihak pengusaha mengabungkan diri ke dalam Partai Liberal.
3. Munculnya imperialisme modern
Kaum pengusaha/kapitalis umumnya mempunyai pengaruh yang kuat dalam pemerintahan untuk melakukan imperialisme demi kelangsungan industrialisasinya. Dengan demikian, lahirlah imperialisme modern, yaitu perluasan daerah-daerah sebagai tempat pemasaran hasil industri, mencari bahan mentah, penanaman modal yang surplus, dan tempat mendapatkan tenaga buruh yang murah. Dalam hal ini Inggris-lah yang menjadi pelopornya.
5. Dampak Kemajuan Tekhnologi Barat
Iptek telah membebaskan kita dari takhayul dan memerdekakan kita dari berbagai hukum alam. Fenomena gerhana bulan bagi yang mengetahui iptek tidak lagi menyeramkan. Bagi yang menguasai iptek, hukum alam itu dapat dikontrolnya. Air yang hukumnya selalu mencari tempat yang lebih rendah dapat dibuat mampu memanjat ke gedung bertingkat seratus. Benda berat seperti besi yang hukumnya harus jatuh ke bumi dapat dibuat mampu terbang dan membawa ratusan manusia. Barang yang memiliki berat jenis lebih besar dari air yang kodratnya akan tenggelam, kini dapat diapungkan. Dengan teknologi, hujan dapat dibuat, gempa dapat diprediksi, cuaca dapat diprakirakan. Teknologi telah memerdekakan manusia dari alam, dan ia punya potensi untuk memerdekakan manusia dari sesamanya.
Perubahan mendasar dalam iptek akan membawa perubahan mendasar dalam semua bidang kehidupan. Selama 2000 tahun kosmologi Aristotelian telah mewarnai sistem politik, sosial, ekonomi dan bidang kehidupan lainnya. Sistem Aristotelian yang menggambarkan jagad ini bak sebuah bola kristal yang luar biasa besamya, dengan bumi di tengah-tengah dan planet-planet mengitarinya, di mana manusia dan makhluk lainnya telah dilahirkan dalam hirarki yang tak dapat ditolak, membawa implikasi munculnya sistem sosial yang sangat kurang demokratis menurut ukuran kini; ada kasta misalnya, dan itu diterima dengan ikhlas.
Tapi, munculnya Galileo telah meruntuhkan "kebenaran" yang dipercayai selama dua millenium itu. Bersamaan itu ia juga meruntuhkan sistem sosial yang selama ini dianut oleh masyarakat, terutama yang hidup di Amerika dan Eropa. Sejak era Galileo, pandangan hidup (world view) kita berubah. Jagad tidak lagi dipandang statis tapi dinamis, bumi bukanlah pusat jagad tetapi sebagian kecil daripadanya. Pandangan ini tak ayal lagi merombak sistem berpikir manusia, memperluas wawasan dan meningkatkan rasa percaya diri mereka. Sistem sosial-politik berubah menjadi lebih terbuka. Banyak nilai-nilai lama yang runtuh dan tergantikan.
Teknologi-teknologi yang telah membawa perubahan monumental dalam kehidupan manusia adalah jam (membantu manusia masuk dalam konteks waktu); kompas (menolong manusia memasuki medan ruang); teleskop (mendorong manusia untuk melebarkan cakrawala ke ujung kosmis); dan mikroskop (yang telah membawa manusia ke era sub-atomik), dsb.
A. Kesimpulan
Kemajuan teknologi adalah sesuatu yang tidak bisa kita hindari dalam kehidupan ini, karena kemajuan teknologi akan berjalan sesuai dengan kemajuan ilmu pengetahuan. Perkembangan teknologi memang sangat diperlukan. Setiap inovasi diciptakan untuk memberikan manfaat positif bagi kehidupan manusia. Memberikan banyak kemudahan, serta sebagai cara baru dalam melakukan aktifitas manusia. Khusus dalam bidang teknologi masyarakat sudah menikmati banyak manfaat yang dibawa oleh inovasi-inovasi yang telah dihasilkan dalam dekade terakhir ini. Namun manusia tiudak bisa menipu diri sendiri akan kenyataan bahwa teknologi mendatangkan berbagai efek negatif bagi manusia.
B. Saran
Saran penulis adalah sebagai manusia biasa kami sadar bahwa pembuatan makalah tentang Rahasia Kemajuan Barat Dalam Bidang Sains dan Teknologi ini masih jauh dari sempurna. Karena kesempurnaan hanyalah milik Allah SWT, dan kelemahan adalah milik kita sebagai makhluk yang diciptakan-NYA. Maka dengan demikian demi terciptanya makalah yang lebih baik untuk kedepannya, kami mohon sekiranya para pembaca untuk memberikan kritik dan saran yang membangun. Semoga Allah SWT senantiasa memberikan petunjuk-Nya kepada kita semua. Amien….
http://www.mail-archive.com/permias@listserv.syr.edu/msg11020.html artikel
dikutip pada tanggal 5 November 2012.
http://eljowo.multiply.com/video/item/38/Rahasia_IPTEK_Muslim_yang_disem-bunyikan_Barat_12 artikel dikutip pada tanggal 5 November 2012.
http://justrangga.multiply.com/journal/item/11/Kemajuan_Teknologi_Bisa_Meng-ungkap_Rahasia_Alam_Semesta artikel dikutip pada tanggal 5 November 2012.
http://aliakbar212.blogspot.com artikel dikutip pada tanggal 6 November 2012.
http://smamujahidin-ptk.sch.id/?pilih=news&mod=yes&aksi=lihat&id=35 artikel
dikutip pada tanggal 6 November 2012.
Shafiyah, “Manusia Sains dan Teknologi”, Dari http://shafiyyah.blog.uns.ac.id/feed/MANUSIA, SAINS, DAN TEKNOLOGI _ Tea Shafiyyah.htm artikel dikutip pada tanggal 6 November 2012
http://sains4kidz.wordpress.com/2009/07/19/definisi-sains/artikel dikutip pada tanggal 7 November 2012
http://www.mail-archive.com/permias@listserv.syr.edu/msg11020.htmlartikel dikutip pada tanggal 7 November 2012
id.wikipedia.org artikel dikutip pada tanggal 7 November 2012
Teknologi dalam segala seginya merupakan penerapan dari ilmu pengetahuan untuk mengungkap segala aspek kehidupan manusia ataupun alam semesta. Maka biasa pula disebut ilmu dan teknologi (science and technology). Segala sesuatu yang tak diketahui wujudnya bisa dijadikan sesuatu yang diketahui. Itulah makna tekhnologi, yaitu memunculkan, membuat diketahui, melakukan penampakan bagi sesuatu yang tersembunyi (revealing, bringing forth which is hidden or something unknown to us).
Sains adalah aktifias pemecahan masalah yang dilakukan oleh manusia yang dimotivasi oleh rasa ingin tahu tentang dunia sekitar mereka dan keinginan. untuk memahami alam tersebut, serta keingian memanipulasi alam dalam rangka meluaskan keinginan atau kebutuhannya. Sedangkan teknologi merupakan suatu konsep yang luas dan mempunyai lebih dari satu aspek. Sains dan teknologi sekanrang tidaklah bisa lepas dari kehidupan kita. Dalam sejarahnya sains telah ada sejak zaman Yunani kuno, tepatnya pada zaman Plato, Aristoteles dan juga Socrates. Akan tetapi, kemajuan dunia barat saat ini dalam pengetahuan akan IPTEK tak lepas dari peranan para ilmuwan Islam yang ada pada abad pertengahan.
Rasanya hampir setiap individu mempunyai kesadaran bahwa teknologi barat itu memang jauh lebih unggul dibandingkan dengan yang lainnya. Dan salah satu fungsi utama dari sains dan teknologi adalah untuk mempermudah kehidupan manusia. Akan tetapi, dalam pengaplikasiannyadi dalam kehidupan manusia banyak terjadi penyimpangan dan penyelewengan di dalamnya. Padahal antara sains dan teknologi terdapat keterkaitan yang erat kepada kelangsungan kehidupan manusia di dunia. Banyaknya tindak penyalahgunaan dikarenakan semakin bertambahnya jumlah kebutuhan manusia yang mesti dipenui membuat para ahli menggunakanya untuk kepentingan dan tujuan tertentu.
Namun disamping itu ada manfaat yang sangat besar bagi manusia karena membawa kesejahteraan dan hikmah. Akan tetapi, teknologi yang sangat maju saat ini juga membawa kesukaran, bahkan malapetaka.Maka terjadilah dehumanisasi (mengasingkan manusia dari dirinya sendiri sebagai makhluk berpikir kreatif).
B. Perumusan Masalah
1. Apa pengertian sains dan tekhnologi ?
2. Bagaimana hubungan antara sains dan tekhnologi ?
3. Apa Pengaruh revolusi industri terhadap kemajuan tekhnologi barat?
4. Apa faktor yang melatarbelakangi kemajuan tekhnologi barat ?
5. Apa dampak kemajuan tekhnologi barat ?
C. Tujuan Penelitian
1. Untuk mengetahui hakikat sains dan tekhnologi.
2. Untuk mengetahui hubungan antara sains dan tekhnologi.
3. Untuk mengetahui faktor yang melatarbelakangi kemajuan tekhnologi barat.
4. Untuk mengetahui sejarah revolusi industri dan pengaruhnya sebagai tonggak terhadap awal mula kemajuan tekhnologi barat.
5. Untuk mengetahui dampak kemajuan tekhnologi barat dalam keberlangsungan hidup manusia.
D. Kerangka Pemikiran
Yang menjadi kerangka pemikiran dalam penyusunan makalah ini adalah pentingnya suatu masyarakat, dalam hal ini kaum muslimin untuk mengetahui apa faktor yang melatarbelakangi kemajuan tekhnologi barat lebih maju pesat dibandingkan tekhnologi yang lainnya. Padahal pada hakikatnya kaum musliminlah yang pertama kali mengenalkan kepada dunia tentang tekhnologi. Namun dikarenakan beberapa faktor, kaum muslimin menjadi lemah dan mudah dipecah-belah oleh orang-orang kafir. Dan makalah ini dapat dijadikan sebagai bahan introspeksi, untuk memajukan kaum muslimin dan hal sains dan tekhnologi.
E. Sistematika Penyusunan
Dalam penyusunan Makalah ini dibagi ke dalam tiga bab, yang masing-masing bab mendeskripsikan secara spesifik tema yang dibahas, yang diawali dari bab pendahuluan dan berakhir pada suatu kesimpulan. Semua bab tersebut secara sistematik adalah:
Bab pertama adalah Pendahuluan yang terdiri dari latar belakang masalah, perumusan masalah, tujuan penelitian, kerangka pemikiran dan sistematika penulisan.
Bab kedua membahas tentang landasan teoritis sains dan tekhnologi secara umum, dan hal-hal yang tercakup dalam kemajuan sains dan tekhnologi barat seperti pengertian sains dan tekhnologi, hubungan antara sains dan tekhnologi, faktor yang melatarbelakangi kemajuan sains dan tekhnologi barat, pengaruh revolusi industri terhadap kemajuan tekhnologi barat dan dampak dari kemajuan tekhnologi barat terhadap kehidupan umat manusia.
Bab ketiga merupakan bab terakhir yang merupakan kesimpulan dari penelitian ini serta rekomendasi atau saran-saran yang disampaikan penyusun.
BAB II
LANDASAN TEORITIS TENTANG PENGERTIAN SAINS DANTEKHNOLOGI
A. Pengertian Sains dan Tekhnologi
Penggunaan istilah 'tekhnologi' (bahasa Inggris: technology) telah berubah secara signifikan lebih dari 200 tahun terakhir. Sebelum abad ke-20. Istilah ini tidaklah lazim dalam bahasa Inggris, dan biasanya merujuk pada penggambaran atau pengkajian seni berguna. Istilah ini seringkali dihubungkan dengan pendidikan teknik, seperti di Institut Teknologi Massachusetts (didirikan pada tahun 1861).Istilah technology mulai menonjol pada abad ke-20 seiring dengan bergulirnya Revolusi Industri Kedua. Pengertian technology berubah pada permulaan abad ke-20 ketika para ilmuwan sosial Amerika, dimulai oleh Thorstein Veblen, menerjemahkan gagasan-gagasan dari konsep Jerman, Technik, menjadi technology. Dalam bahasa Jerman dan bahasa-bahasa Eropa lainnya, perbedaan hadir di antara Technik dan Technologie yang saat itu justru nihil dalam bahasa Inggris, karena kedua-dua istilah itu biasa diterjemahkan sebagai technology. Pada dasawarsa 1930-an, technology tidak hanya merujuk pada 'pengkajian' seni-seni industri, tetapi juga pada seni-seni industri itu sendiri.
Pada tahun 1937, seorang sosiolog Amerika, Read Bain, menulis bahwa technology includes all tools, machines, utensils, weapons, instruments, housing, clothing, communicating and transporting devices and the skills by which we produce and use them ("Teknologi meliputi semua alat, mesin, aparat, perkakas, senjata, perumahan, pakaian, peranti pengangkut/pemindah dan pengomunikasi, dan keterampilan yang memungkinkan kita menghasilkan semua itu").
Definisi yang diajukan Bain masih lazim dipakai oleh kaum terpelajar hingga saat ini, terkhusus ilmuwan sosial. Tetapi ada juga definisi yang sama menonjolnya, yakni definisi teknologi sebagai sains terapan, khususnya di kalangan para ilmuwan dan insinyur, meskipun sebagian besar ilmuwan sosial yang mempelajari teknologi menolak definisi ini.Yang lebih baru, para kaum terpelajar telah meminjam dari para filsuf Eropa, technique, untuk memperluas makna technology ke berbagai macam bentuk nalar instrumental, seperti dalam karya Foucault tentang techniques de soi, yang diterjemahkan sebagai technologies of the self atau teknologi diri.
Kamus-kamus dan para sarjana pun telah memberikan berbagai macam definisi. Kamus Merriam-Webster memberikan definisi "technology" sebagai the practical application of knowledge especially in a particular area (terapan praktis pengetahuan, khususnya dalam ruang lingkup tertentu) dan a capability given by the practical application of knowledge (kemampuan yang diberikan oleh terapan praktis pengetahuan).
Ursula Franklin, dalam karyanya dari tahun 1989, kuliah "Real World of Technology", memberikan definisi lain konsep ini; yakni practice, the way we do things around here (praktis, cara kita memperbuat ini semua di sekitaran sini). Istilah ini seringkali digunakan untuk mengimplikasikan suatu lapangan teknologi tertentu, atau untuk merujuk tekhnologi tinggi atau sekadar elektronik konsumen, bukannya tekhnologi secara keseluruhan.
Bernard Stiegler, dalam Technics and Time, 1, mendefinisikan technology dalam dua cara: sebagai the pursuit of life by means other than life (pencarian kehidupan, dalam artian lebih dari sekadar hidup), dan sebagai organized inorganic matter (zat-zat anorganik yang tersusun rapi).
Secara umum, tekhnologi dapat didefinisikan sebagai entitas benda maupun tak benda yang diciptakan secara terpadu melalui perbuatan dan pemikiran untuk mencapai suatu nilai. Dalam penggunaan ini, tekhnologi merujuk pada alat dan mesin yang dapat digunakan untuk menyelesaikan masalah-masalah di dunia nyata. Ia adalah istilah yang mencakupi banyak hal, dapat juga meliputi alat-alat sederhana, seperti linggis atau sendok kayu, atau mesin-mesin yang rumit, seperti stasiun luar angkasa atau pemercepat partikel. Alat dan mesin tidak mesti berwujud benda; teknologi virtual, seperti perangkat lunak dan metode bisnis, juga termasuk ke dalam definisi tekhnologi ini.
Kata "Tekhnologi" juga digunakan untuk merujuk sekumpulan teknik-teknik. Dalam konteks ini, ia adalah keadaan pengetahuan manusia saat ini tentang bagaimana cara untuk memadukan sumber-sumber, guna menghasilkan produk-produk yang dikehendaki, menyelesaikan masalah, memenuhi kebutuhan, atau memuaskan keinginan; ia meliputi metode teknis, keterampilan, proses, teknik, perangkat, dan bahan mentah. Ketika dipadukan dengan istilah lain, seperti "tekhnologi medis" atau "tekhnologi luar angkasa", ia merujuk pada keadaan pengetahuan dan perangkat disiplin pengetahuan masing-masing. "Tekhnologi state-of-the-art" (teknologi termutakhir, sekaligus tercanggih) merujuk pada tekhnologi tinggi yang tersedia bagi kemanusiaan di ranah manapun.
Tekhnologi dapat dipandang sebagai kegiatan yang membentuk atau mengubah kebudayaan.Selain itu, teknologi adalah terapan matematika, sains, dan berbagai seni untuk manfaat kehidupan seperti yang dikenal saat ini. Sebuah contoh modern adalah bangkitnya teknologi komunikasi, yang memperkecil hambatan bagi interaksi sesama manusia, dan sebagai hasilnya, telah membantu melahirkan sub-sub kebudayaan baru, bangkitnya budayadunia maya yang berbasis pada perkembangan Internet dan komputer.Tidak semua tekhnologi memperbaiki budaya dalam cara yang kreatif; tekhnologi dapat juga membantu mempermudah penindasan politik dan peperangan melalui alat seperti rudal dan roket. Sebagai suatu kegiatan budaya, tekhnologi memangsa ilmu dan rekayasa, yang masing-masing memformalkan beberapa aspek kerja keras teknologis.
Sedangkan sains (ilmu) dapat di pandang sebagai produk, proses dan paradigma etika sikap atau nilai. Sebagai produk, sains adalah semua pengetahuan yang telah diketahui dan disepakati oleh sebagian besar masyarakat ilmiah.Sebagai proses, sains adalah kegiatan sosial untuk memahami alam dengan paradigma etika.
Menurut Marton sains (ilmu) berpegang pada 4 kaidah ilmiah, yaitu :
1. Universalisme : ilmu tidak tergantung pada perbedaan ras,
warnakulit dan keyakinan.
2. Komunisme : ilmu merupakan milik umum.
3. Disinterestedness : tidak memihak, melainkan apa adanya.
4. Skeptisisme : tidak begitu saja menerima kebenaran
sebelum bukti Empiris.
B. Hubungan Antara Sains dan Tekhnologi
Hubungan antara sains dan teknologi semakin lama semakin mengalami perkembangan dan keterkaitan yang sangat. Teknologi dapat dilaksanakan dengan kaidah-kaidah empirik dan keterampilan yang dikumpulkan dari pengalaman. Teknologi dapat berdiri sendiri lepas dari sains, ini berlangsung menjelang zaman revolusi industri (1760-1830). Misalnya, pembuatan jalan raya, pembuatan kapal, cara bercocok tanam, pembuatan tapai, atau anggur dan sebagainya, yang dilakukan dengan proses yang baik, tanpa mengetahui dasar teorinya. Perkembangan dalam tahapan ini telah menghasilkan revolusi dalam bidang pertanian, industri, kedokteran, dsb.
Namun perkembangan selanjutnya dizaman yang mulai modern, sains mendahului perkembangan teknologi. Misalnya, penggambaran sifat mesin secara termodinamika telah dilakukan Slanius dan Kelvin, yang kurang lebih sekitar 75 tahun setelah penemuan mesin uap oleh James Watt. Juga pemanfaatan gelombang elektromagnetik dalam teknologi komunikasi. Hal ini disebabkan oleh kemajuan teknologi yang menghasilkan permasalahan yang pemecahannya memerlukan pendekatan ilmiah atau metode ilmiah yang merupakan salah satu ciri dari sains. Dengan kata lain sains mendorong berkembangnya teknologi.
Konsep sains yang bersifat klasik mempelajari materi dengan ukuran besar (makro), seprti konsep mekanik, termodinamika, listrik, dsb. Sehingga berlaku mekanika Newton atau mekanikaklasik. Sedangakan sains modern mempelajari materi menggunakan teori kuantum dengan ukuran mikro, seperti teori atom, molekul zat, ikatan kimia, pengetahuan material dsb. Maka dapat disimpulkan bahwa ilmu pengetahuan memungkinkan manusia mengembangkan teknologi. Tanpasainsteknologi tidak akan mungkin berkembang, sebab teknologi merupakan penerapan dari ilmu (sains). Tanpa mengetahui berbagai teori yang telah dinyatakan, maka tidak akan terjadi penciptaan sesuatu oleh manusia.
C. Faktor Sejarah yang paling Monumental Dalam Perkembangan Tekhnologi Barat
a. Perang Salib dan Akulturasi Budaya Timur-Barat
Sesungguhnya perang Salib telah mempengaruhi perjalanan sejarah Eropa dan peradabannya, sehingga melemahkan sistem perekonomian mereka sendiri yang merupakan dasar kehidupan sosial dan ekonomi Eropa. Namun demikian, kehadiran mereka di negeri Arab (Islam) telah menjadikan sistem perekonomian mereka semakin maju, hubungan negeri Timur dan Barat semakin meningkat, dan sarana transportasi darat serta laut semakin semarak. Perang Salib, di samping merupakan pertempuran militer, juga merupakan pertemuan peradaban antara dunia Islam dengan dunia Eropa yang Kristen, sehingga peradaban Islam tersebar ke berbagai penjuru negeri Eropa.
Orang-orang Eropa banyak belajar dari kaum Muslimin tentang cara bercocok tanam, berdagang, dan berindustri, sebagaimana juga mereka telah terpengaruh oleh ilmu pengetahuan dan moral kaum Muslimin. Dalam hal ini, Horinzo (Sejarawan terkemuka) mengatakan, “Pasukan Salib keluar dari negerinya adalah untuk memerangi kaum Muslimin, namun ketika sampai ditujuan, mereka mendapatkan berbagai macam ilmu pengetahuan dari kaum Muslimin. Para tentara Salib tercengang ketika melihat kaum Muslimin menolak aspek teologi mereka yang bersandar pada keduniaan. Kaum Muslimin tidak mendapatkan keuntungan sama sekali dari kehadiran pasukan Salib, tetapi sebaliknya, pasukan Saliblah yang banyak mengambil manfaat dari kaum Muslimin. Mereka menimba ilmu dari sumur-sumur peradaban Islam yang tak pernah kering.”
Dalam kitab Hadharatul Arab, Gustav Le Bonn mengatakan, “Orang-orang Timur (Islam) telah dapat menikmati peradaban yang sangat agung, sedangkan orang-orang Barat tenggelam dalam kebodohan dan kenistaan.” Dari kenyataan seperti itu, kaum Muslimin tidak mendapatkan keuntungan apa-apa. Bagi orang-orang Timur (Islam), perang Salib tidak memberikan manfaat sama sekali, melainkan hanya menanamkan rasa benci terhadap orang-orang Barat sampai anak keturunannya.
Sebelum terjadi Perang Salib, hubungan antara Timur dengan Barat sangat terbatas. Hanya sebatas hubungan para pedagang dan orang-orang Kristen yang pergi berziarah ke Palestina dan negeri Syam (Syiria). Akhirnya perang salib ini menjadi pertemuan peradaban Islam, serta bertambahnya ilmu pengetahuan orang-orang Eropa yang diperoleh dari negeri-negeri Islam.
Orang-orang Barat dan Eropa melihat umat Islam telah berhasil melangkah jauh di berbagai bidang peradaban, dan mereka menyaksikan umat Islam telah terbebas dari cengkraman para rahib penguasa agama, sebagai kebalikan yang dialami bangsa Eropa dan Barat. Akhirnya pasukan Salib banyak mempelajari peradaban Islam , khususnya bentuk dan sistem pemerintahan, sistem perpajakan dan perekonomian, serta membangun sekolah-sekolah dan universitas-universitas.
b. Sejarah Singkat Revolusi Industri, Dampaknya dan Pengaruhnya Terhadap Kemajuan Tekhnologi Barat
Revolusi Industri merupakan periode antara tahun 1750-1850 di mana terjadinya perubahan secara besar-besaran di bidang pertanian, manufaktur, pertambangan, transportasi, dan teknologi serta memiliki dampak yang mendalam terhadap kondisi sosial, ekonomi, dan budaya di dunia. Revolusi Industri dimulai di Britania Raya dan kemudian menyebar ke seluruh Eropa Barat, Amerika Utara, Jepang, dan akhirnya ke seluruh dunia.
Revolusi Industri menandai terjadinya titik balik besar dalam sejarah dunia, hampir setiap aspek kehidupan sehari-hari dipengaruhi oleh Revolusi Industri, khususnya dalam hal peningkatan pertumbuhan penduduk dan pendapatan rata-rata yang berkelanjutan dan belum pernah terjadi sebelumnya. Selama dua abad setelah Revolusi Industri, rata-rata pendapatan perkapita negara-negara di dunia meningkat lebih dari enam kali lipat.
Seperti yang dinyatakan oleh pemenang Hadiah Nobel, Robert Emerson Lucas, bahwa: "Untuk pertama kalinya dalam sejarah, standar hidup rakyat biasa mengalami pertumbuhan yang berkelanjutan. Perilaku ekonomi yang seperti ini tidak pernah terjadi sebelumnya".
Inggris memberikan landasan hukum dan budaya yang memungkinkan para pengusaha untuk merintis terjadinya Revolusi Industri. Faktor kunci yang turut mendukung terjadinya Revolusi Industri antara lain: (1) Masa perdamaian dan stabilitas yang diikuti dengan penyatuan Inggris dan Skotlandia, (2) tidak ada hambatan dalam perdagangan antara Inggris dan Skotlandia, (3) aturan hukum (menghormati kesucian kontrak), (4) sistem hukum yang sederhana yang memungkinkan pembentukan saham gabungan perusahaan (korporasi), dan (4) adanya pasar bebas (kapitalisme).
Revolusi Industri dimulai pada akhir abad ke-18, dimana terjadinya peralihan dalam penggunaan tenaga kerja di Inggris yang sebelumnya menggunakan tenaga hewan dan manusia digantikan oleh penggunaan mesin yang berbasis menufaktur. Periode awal dimulai dengan dilakukannya mekanisasi terhadap industri tekstil, pengembangan teknik pembuatan besi dan peningkatan penggunaan batubara. Ekspansi perdagangan turut dikembangkan dengan dibangunnya terusan, perbaikan jalan raya dan rel kereta api. Adanya peralihan dari perekonomian yang berbasis pertanian ke perekonomian yang berbasis manufaktur menyebabkan terjadinya perpindahan penduduk besar-besaran dari desa ke kota, dan pada akhirnya menyebabkan membengkaknya populasi di kota-kota besar di Inggris.
Awal mula Revolusi Industri tidak jelas tetapi T.S. Ashton menulisnya kira-kira 1760-1830. Tidak ada titik pemisah dengan Revolusi Industri II pada sekitar tahun 1850, ketika kemajuan teknologi dan ekonomi mendapatkan momentum dengan perkembangan kapal tenaga-uap, rel, dan kemudian di akhir abad tersebut perkembangan mesin bakar dalam dan perkembangan pembangkit tenaga listrik.
Faktor yang melatarbelakangi terjadinya Revolusi Industri adalah terjadinya revolusi ilmu pengetahuan pada abad ke 16 dengan munculnya para ilmuwan seperti Francis Bacon, Rene Decartes, Galileo Galilei serta adanya pengembangan riset dan penelitian dengan pendirian lembaga riset seperti The Royal Improving Knowledge, The Royal Society of England, dan The French Academy of Science. Adapula faktor dari dalam seperti ketahanan politik dalam negeri, perkembangan kegiatan wiraswasta, jajahan Inggris yang luas dan kaya akan sumber daya alam.
Istilah "Revolusi Industri" sendiri diperkenalkan oleh Friedrich Engels dan Louis-Auguste Blanqui di pertengahan abad ke-19. Beberapa sejarawan abad ke-20 seperti John Clapham dan Nicholas Crafts berpendapat bahwa proses perubahan ekonomi dan sosial yang terjadi secara bertahap dan revolusi jangka panjang adalah sebuah ironi.Pendapatan domestik bruto (PDB) per kapita negara-negara di dunia meningkat setelah Revolusi Industri dan memunculkan sistem ekonomi kapitalis modern.Revolusi Industri menandai dimulainya era pertumbuhan pendapatan per kapita dan pertumbuhan ekonomi kapitalis. Revolusi Industri dianggap sebagai peristiwa paling penting yang pernah terjadi dalam sejarah kemanusiaan sejak domestikasi hewan dan tumbuhan pada masa Neolitikum.
Revolusi Industri mengubah Inggris menjadi negara industri yang maju dan modern. Di Inggris muncul pusat-pusat industri, seperti Lancashire, Manchester, Liverpool, dan Birmingham. Seperti halnya revolusi yang lain, Revolusi Industri juga membawa dampak yang lebih luas dalam bidang ekonomi, sosial dan politik, baik di negeri Inggris sendiri maupun di negara-negara lain.
A. Dampak di bidang ekonomi
1. Barang melimpah dan harga murah
Revolusi Industri telah menimbulkan usaha industri dan pabrik secara besar-besaran dengan proses mekanisasi. Dengan demikian, dalam waktu singkat dapat menghasilkan barang-barang yang melimpah. Produk barang menjadi berlipat ganda sehingga dapat memenuhi kebutuhan masyarakat yang lebih luas. Akibat pembuatan barang menjadi cepat, mudah, serta dalam jumlah yang banyak sehingga harga menjadi lebih murah.
2. Perusahaan Kecil Gulung Tikar
Dengan penggunaan mesin-mesin maka biaya produksi menjadi relatif kecil sehingga harga barang-barang pun relatif lebih murah. Hal ini membawa akibat perusahaan tradisional terancam dan gulung tikar karena tidak mampu bersaing.
3. Perdagangan makin Berkembang
Berkat peralatan perhubungan yang modern, cepat dan murah, produksi lokal berubah menjadi produksi internasional. Pelayaran dan perdagangan internasional makin berkembang pesat.
4. Transportasi makin Lancar
Adanya penemuan di berbagai sarana dan prasarana transportasi makin sempurna dan lancar. Dengan demikian, dinamika kehidupan masyarakat makin meningkat.
B. Dampak di bidang sosial
1. Berkembangnya urbanisasi
Berkembangnya industrialisasi telah menimbulkan kota-kota dan pusat-pusat keramaian yang baru. Oleh karena kota dengan kegiatan industrinya tampaknya menjanjikan kehidupan yang lebih layak maka banyak petani desa pergi ke kota untuk mendapatkan pekerjaan. Hal ini mengakibatkan terabaikannya usaha kegiatan pertanian.
2. Upah buruh rendah
Akibat makin meningkatnya arus urbanisasi ke kota-kota industri maka jumlah tenaga makin melimpah. Sementara itu, pabrik-pabrik banyak yang menggunakan tenaga mesin. Dengan demikian, upah tenaga kerja menjadi murah. Selain itu, jaminan sosial pun kurang sehingga kehidupan mereka menjadi susah. Bahkan, para pengusaha banyak memilih tenaga buruh wanita dan anak-anak yang upahnya lebih murah.
3. Munculnya golongan pengusaha dan golongan buruh
Di dalam kegiatan industrialisasi dikenal adanya kelompok pekerja (buruh) dan kelompok pengusaha (majikan) yang memiliki industri atau pabrik. Dengan demikian, dalam masyarakat timbul golongan baru, yakni golongan pengusaha (kaum kapitalis) yang hidup penuh kemewahan dan golongan buruh yang hidup dalam kemiskinan.
4. Adanya kesenjangan antara majikan dan buruh
Dengan munculnya golongan pengusaha yang hidup mewah dan satu pihak, sedangkan di pihak lain adanya golongan buruh yang hidup menderita, menimbulkan kesenjangan antara majikan dan buruh. Kondisi seperti ini, sering menimbulkan ketegangan-ketegangan yang diikuti dengan pemogokan kerja untuk menuntut perbaikan nasib. Hal ini menimbulkan kebencian terhadap sistem ekonomi kapitalis, sehingga kaum buruh condong kepada paham sosialis.
5. Munculnya revolusi sosial
Pada tahun 1820-an terjadi huru hara yang ditimbulkan oleh penduduk kota yang miskin dengan didukung oleh kaum buruh. Gerakan sosial ini menuntut adanya perbaikan nasib rakyat dan buruh. Akibatnya, pemerintah mengeluarkan undang-undang yang menjamin perbaikan nasib kaum buruh dan orang miskin. Undang-undang tersebut, antara lain sebagai berikut:
§ Tahun 1832 dikeluarkan Reform Bill atau Undang-Undang Pembaharuan Pemilihan. Menurut undang-undang ini, kaum buruh mendapatkan hak-hak perwakilan dalam parlemen.
§ Tahun 1833 dikeluarkan Factory Act atau Undang-Undang Pabrik. Menurut undang-undang ini, kaum buruh mendapatkan jaminan sosial. Di samping itu, undang-undang juga berisi larangan pengunaan tenaga kerja kanak-kanak dan wanita di daerah tambang di bawah tanah.
§ Tahun 1834 dikeluarkan Poor Law Act atau Undang-Undang Fakir Miskin. Oleh karena itu, didirikan pusat-pusat penampungan dan perawatan para fakir miskin sehingga tidak berkeliaran.
§ Makin kuatnya sifat individualisme dan menipisnya rasa solidaritas. Dengan adanya Revolusi Industri sifat individualitas makin kuat karena terpengaruh oleh sistem ekonomi industri yang serba uang. Sebaliknya, makin menipisnya rasa solidaritas dan kekeluargaan.
C. Dampak di bidang politik
1. Munculnya gerakan sosialis
Kaum buruh yang diperlakukan tidak adil oleh kaum pengusaha mulai bergerak menyusun kekuatan untuk memperbaiki nasib mereka. Mereka kemudian membentuk organisasi yang lazim disebut gerakan sosialis. Gerakan sosialis dimotivasi oleh pemikiran Thomas Marus yang menulis buku Otopia. Tokoh yang paling populer di dalam pemikiran dan penggerak paham sosialis adalah Karl Marx dengan bukunya Das Kapital.
2. Munculnya partai politik
Dalam upaya memperjuangkan nasibnya maka kaum buruh terus menggalang persatuan. Apalagi dengan makin kuatnya kedudukan kaum buruh di parlemen mendorong dibentuknya suatu wadah perjuangan politik, yakni Labour Party (Partai Buruh). Partai ini berhaluan sosialis. Di pihak pengusaha mengabungkan diri ke dalam Partai Liberal.
3. Munculnya imperialisme modern
Kaum pengusaha/kapitalis umumnya mempunyai pengaruh yang kuat dalam pemerintahan untuk melakukan imperialisme demi kelangsungan industrialisasinya. Dengan demikian, lahirlah imperialisme modern, yaitu perluasan daerah-daerah sebagai tempat pemasaran hasil industri, mencari bahan mentah, penanaman modal yang surplus, dan tempat mendapatkan tenaga buruh yang murah. Dalam hal ini Inggris-lah yang menjadi pelopornya.
5. Dampak Kemajuan Tekhnologi Barat
Iptek telah membebaskan kita dari takhayul dan memerdekakan kita dari berbagai hukum alam. Fenomena gerhana bulan bagi yang mengetahui iptek tidak lagi menyeramkan. Bagi yang menguasai iptek, hukum alam itu dapat dikontrolnya. Air yang hukumnya selalu mencari tempat yang lebih rendah dapat dibuat mampu memanjat ke gedung bertingkat seratus. Benda berat seperti besi yang hukumnya harus jatuh ke bumi dapat dibuat mampu terbang dan membawa ratusan manusia. Barang yang memiliki berat jenis lebih besar dari air yang kodratnya akan tenggelam, kini dapat diapungkan. Dengan teknologi, hujan dapat dibuat, gempa dapat diprediksi, cuaca dapat diprakirakan. Teknologi telah memerdekakan manusia dari alam, dan ia punya potensi untuk memerdekakan manusia dari sesamanya.
Perubahan mendasar dalam iptek akan membawa perubahan mendasar dalam semua bidang kehidupan. Selama 2000 tahun kosmologi Aristotelian telah mewarnai sistem politik, sosial, ekonomi dan bidang kehidupan lainnya. Sistem Aristotelian yang menggambarkan jagad ini bak sebuah bola kristal yang luar biasa besamya, dengan bumi di tengah-tengah dan planet-planet mengitarinya, di mana manusia dan makhluk lainnya telah dilahirkan dalam hirarki yang tak dapat ditolak, membawa implikasi munculnya sistem sosial yang sangat kurang demokratis menurut ukuran kini; ada kasta misalnya, dan itu diterima dengan ikhlas.
Tapi, munculnya Galileo telah meruntuhkan "kebenaran" yang dipercayai selama dua millenium itu. Bersamaan itu ia juga meruntuhkan sistem sosial yang selama ini dianut oleh masyarakat, terutama yang hidup di Amerika dan Eropa. Sejak era Galileo, pandangan hidup (world view) kita berubah. Jagad tidak lagi dipandang statis tapi dinamis, bumi bukanlah pusat jagad tetapi sebagian kecil daripadanya. Pandangan ini tak ayal lagi merombak sistem berpikir manusia, memperluas wawasan dan meningkatkan rasa percaya diri mereka. Sistem sosial-politik berubah menjadi lebih terbuka. Banyak nilai-nilai lama yang runtuh dan tergantikan.
Teknologi-teknologi yang telah membawa perubahan monumental dalam kehidupan manusia adalah jam (membantu manusia masuk dalam konteks waktu); kompas (menolong manusia memasuki medan ruang); teleskop (mendorong manusia untuk melebarkan cakrawala ke ujung kosmis); dan mikroskop (yang telah membawa manusia ke era sub-atomik), dsb.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Kemajuan teknologi adalah sesuatu yang tidak bisa kita hindari dalam kehidupan ini, karena kemajuan teknologi akan berjalan sesuai dengan kemajuan ilmu pengetahuan. Perkembangan teknologi memang sangat diperlukan. Setiap inovasi diciptakan untuk memberikan manfaat positif bagi kehidupan manusia. Memberikan banyak kemudahan, serta sebagai cara baru dalam melakukan aktifitas manusia. Khusus dalam bidang teknologi masyarakat sudah menikmati banyak manfaat yang dibawa oleh inovasi-inovasi yang telah dihasilkan dalam dekade terakhir ini. Namun manusia tiudak bisa menipu diri sendiri akan kenyataan bahwa teknologi mendatangkan berbagai efek negatif bagi manusia.
B. Saran
Saran penulis adalah sebagai manusia biasa kami sadar bahwa pembuatan makalah tentang Rahasia Kemajuan Barat Dalam Bidang Sains dan Teknologi ini masih jauh dari sempurna. Karena kesempurnaan hanyalah milik Allah SWT, dan kelemahan adalah milik kita sebagai makhluk yang diciptakan-NYA. Maka dengan demikian demi terciptanya makalah yang lebih baik untuk kedepannya, kami mohon sekiranya para pembaca untuk memberikan kritik dan saran yang membangun. Semoga Allah SWT senantiasa memberikan petunjuk-Nya kepada kita semua. Amien….
DAFTAR PUSTAKA
http://www.mail-archive.com/permias@listserv.syr.edu/msg11020.html artikel
dikutip pada tanggal 5 November 2012.
http://eljowo.multiply.com/video/item/38/Rahasia_IPTEK_Muslim_yang_disem-bunyikan_Barat_12 artikel dikutip pada tanggal 5 November 2012.
http://justrangga.multiply.com/journal/item/11/Kemajuan_Teknologi_Bisa_Meng-ungkap_Rahasia_Alam_Semesta artikel dikutip pada tanggal 5 November 2012.
http://aliakbar212.blogspot.com artikel dikutip pada tanggal 6 November 2012.
http://smamujahidin-ptk.sch.id/?pilih=news&mod=yes&aksi=lihat&id=35 artikel
dikutip pada tanggal 6 November 2012.
Shafiyah, “Manusia Sains dan Teknologi”, Dari http://shafiyyah.blog.uns.ac.id/feed/MANUSIA, SAINS, DAN TEKNOLOGI _ Tea Shafiyyah.htm artikel dikutip pada tanggal 6 November 2012
http://sains4kidz.wordpress.com/2009/07/19/definisi-sains/artikel dikutip pada tanggal 7 November 2012
http://www.mail-archive.com/permias@listserv.syr.edu/msg11020.htmlartikel dikutip pada tanggal 7 November 2012
id.wikipedia.org artikel dikutip pada tanggal 7 November 2012
Tag :
IAD IBD ISD
0 Komentar untuk "Rahasia Kemajuan Barat dalam Bidang Sains dan Teknologi"