Sistem Informasi Pada Organisasi

BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Perkembangan teknologi informasi dimulai pada tahun 1964. Adanya perkembangan sistem teknologi informasi tidak terlepas dari perkembangan sistem komputer. Komputer saat itu sudah memiliki manfaat yang sangat besar sekali bagi kehidupan manusia. Sejak adanya komputer orang-orang saat itu bisa memanfaatkan komputer sebagai media untuk berbisnis. Komputer saat itu sudah dilengkapi dengan fitur aplikasi untuk berbisnis yaitu berupa aplikasi untuk sistem pengolahan transaksi atau transaction processing system(TPS).

Dalam komputer tersebut akan berisi berbagai macam data yang terkumpul menjadi satu dan tersusun secara sistematis yang menjadi sebuah informasi yang berguna bagi manusia. Sistem informasi menjadi sesuatu yang sangat vital di masyarakat terlebih bagi perusahaan, organisasi, dan ormas-ormas lainnya. Oleh karena itu ada beberapa peran yang dimiliki oleh sistem informasi dalam organisasi. Meskipun sistem organisasi memiliki peran yang besar namun tidak menutup kemungkinan bahwa sistem informasi memiliki kekurangan dikarenakan adanya suatu problem atau tantangan-tantangan yang harus dihadapi. Adapun semua masalah itu akan dibahas oleh penulis di dalam pembahasan dalam makalah yang akan disajikan ini.

B. RUMUSAN MASALAH
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dipaparkan di atas maka penulis menemukan beberapa rumusan masalah yaitu:
1. Apa pengertian sistem informasi?
2. Apa peran sistem informasi dalam organisasi?
3. Apa tantangan- tantangan yang dihadapi dalam sistem informasi?



BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Sistem Informasi
Sistem informasi berisi tentang informasi orang-orang tertentu, tempat-tempat, dan hal- hal dalam organisasi atau di lingkup sekitarnya. Informasi berarti data yang telah dibentuk ke dalam suatu format yang mempunyai arti dan berguna bagi manusia. Sebaliknya data merupakan sekumpulan baris fakta yang mewakili peristiwa yang terjadi pada organisasi atau pada lingkungan fisik sebelum diolah ke dalam suatu format yang dapat dipahami dan dimengerti oleh orang.[1]

Sistem merupakan kumpulan sub-sub sistem yang terkoneksi dan berkolaborasi untuk tujuan tertentu. Adapun informasi adalah data-data yang diolah sehingga memiliki nilai tambah dan lebih bermanfaat bagi pengguna. Sistem informasi merupakan penggabungan dari sistem dan informasi.[2]

Sistem Informasi Pada Organisasi

Selain definisi sistem informasi di atas, ada beberapa definisi-definisi sistem menurut para ahli atau pakar, diantaranya yaitu:
Alex menyebutkan bahwa sistem informasi adalah kombinasi antara prosedur kerja, informasi, orang, dan teknologi informasi yang diorganisasikan untuk mencapai tujuan dalam sebuah organisasi.

Wilkiinson, sistem informasi adalah kerangka kerja yang mengkoordinasikan sumber daya (manusia, komputer) untuk mengubah masukan (input) menjadi keluaran (informasi) guna mencapai sasaran perusahaan.

Rudi Tentra, sistem organisasi adalah cara terorganisir untuk mengumpulkan, memasukkan, dan memproses data, kemudian menyimpannya, mengelola, mengontrol, dan melaporkan sehingga dapat mendukung perusahaan atau organisasi untuk mencapai tujuan.

Robert A Leitch dan K. Roscue Davis berpendapat bahwa sistem informasi adalah suatu sistem di dalam organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi harian, mendukung operasi bersifat manajerial dan kegiatan strategi dari suatu organisasi dan menyediakan pihak luar tertentu dengan laporan-laporan yang diperlukan.[3]

Maka dari itu sistem informasi secara teknis dapat diartikan sebagai satuan komponen yang saling berhubungan yang mengumpulkan, memproses, menyimpan, dan mendistribusikan informasi untuk mendukung pengambilan keputusan dan kendali dalam suatu organisasi. Selain itu bisa juga diartikan sebagai kumpulan dari sub- sub sistem yang saling terintegrasi dan berkolaborasi untuk menyelesaikan masalah tertentu dengan cara mengolah dengan alat yang namanya komputer sehingga memiliki nilai tambah yang bermanfaat bagi pengguna.

B. Peranan Sistem Informasi pada Organisasi
Zaman yang serba digital sekarang ini, menjadikan suatu informasi menjadi hal yang sangat krusial bagi kehidupan masyarakat, terlebih bagi para orang-orang duduk di atas bangku akademis. Hampir setiap hari mereka mengkonsumsi ribuan informasi baik dari sumber-sumber buku, majalah, atau pengalaman. Ketika sudah menghadapi hal-hal seperti itu informasi mempunyai manfaat dan peranan yang sangat penting sekali di dalam kehidupan. Perkembangan sistem teknologi informasi dimulai pada tahun 1954 yaitu  pada saat IBM memperkenalkan MT/ST Writer, yakni mesin ketik yang elektronik yang dapat merekam ke pita magnetik.

Perkembangan sistem informasi juga tidak terlepas dari sistem perkembangan sistem komputer. Peranan teknologi informasi pada aktivitas manusia pada saat ini memang begitu besar. Teknologi informasi telah menjadi fasilitator utama bagi kegiatan-kegiatan bisnis, memberikan andil besar terhadap perubahan-perubahan yang mendasar pada struktur, operasi, dan manajemen, organisasi. Berkat teknologi ini, berbagai kemudahan dapat dirasakan manusia. Saat ini, penerapan teknologi informasi dan teknologi diperlukan sebagai alat bantu memenangkan persaingan. Pembangunan TI dilakukan secara bertahap sebelum sebuah sistem holistik atau menyeluruh selesai dibangun. Hal tersebut disesuaikan dengan sumber kekuatan sumber daya yang dimiliki.[4]

Dalam penerapan rencana strategis, teknologi informasi diselaraskan dengan rencana perusahaan. Dalam suatu organisasi teknologi informasi memiliki lima peran utama yaitu:

1.Efisiensi
Tujuan dari TPS adalah menggunakan pengolahan transaksi oleh manusia dengan teknologi informasi yang berorientasi TPS. Peran efisiensi lainnya juga dicapai oleh PCS (Process Control System) yang menggantikan manusia dengan teknologi dalam proses produksi.

2. Meningkatkan Efektivitas
Efektivitas dapat dicapai SIM, DSS, GSS, GIS, ES, EIS, dan ANN. Sistem informasi ini menyediakan informasi bagi para manager di organisasi untuk mendukung proses pengambilan keputusan secara efektif. Lebih efektif karena pengambilan keputusan didasarkan pada informasi yang akurat tepat waktu dan relevan.

3. Komunikasi dan Kolaborasi
Komunikasi dan kolaborasi yang dapat dicapai dengan menerapkan OAS (Office Automation System). Sistem ini akan mengintegrasikan pengguna sistem teknologi informasi, termasuk para manager secara elektronik. Peningkatan komunikasi dicapai dengan menggunakan konferensi video telekonferensi.

4. Meningkatkan Daya Kompetisi
Peran ini dapat dicapai dengan menggunakan strategic information system(SIS). SIS merupakan sistem-sistem teknologi informasi dan teknologi informasi apapun di dalam organisasi untuk mengimplementasikan strategi untuk keunggulan kompetisi.[5]

C. Problem atau Tantangan- Tantangan Dalam Sistem Informasi
Setiap sistem, apapun bentuk, model, dan jenis dari sistem tersebut pasti akan menemui atau menghadapi suatu tantangan atau hambatan tertentu. Suatu sistem tidak bisa lepas dan melarikan diri dari adanya suatu problem yang terjadi di dalamnya. Misalnya, dalam sistem pemerintahan akan timbul berbagai masalah entah itu berkenaan dengan anggotanya ataupun bahkan berkenaan dengan pemimpinnya, dalam sistem lingkungan pun yang diantaranya terdiri dari lingkungan biotik dan abiotik  akan ada problem yang dihadapi entah akan terjadi eksploitasi atau kepunahan, dalam sistem permesinan pun yang terdiri dari komponen mesin misalnya, piston, katup, pengapian dan lain sebagainya, juga akan menghadapi yang namanya problem atau tantangan, yaitu tantangan atau problem berupa kerusakan pada bagian-bagian komponen tersebut.

Begitu pula dengan system informasi juga akan menghadapi tantangan- tantangan. Beberapa permasalahan telah dipecahkan. Namun yang lainnya masih tetap menjadi permasalahan yang berlanjut. Masalah satu selesai muncul masalah-masalah yang lain. Berikut ini adalah permasalahan atau tantangan sistem informasi bagi penggunaan organisasi:

Luasnya Keterpaduan
Suatu konsep dari dalam desain sistem informasi adalah sistem total dimana seluruh sistem informasi didesain sebagai suatu sistem tunggal terpadu. Konsep ini telah ditinggalkan terutama karena usaha mencapai keterpaduan seluruh sistem dianggap terlalu rumit dan tidak perlu. Sebagai gantinya, gagasan suatu federasi(atau sejumlah subsistem) telah memperoleh pasaran. Hal ini adalah sesuai dengan konsep sistem.

Pembagian Kerja antara Manusia atau Mesin
Sistem informasi manajemen cenderung mewujudkan diri sebagai sistem manusia/mesin dimana beberapa kegiatan dikerjakan komputer dan beberapa lainnya diatur oleh manusia operator atau manajer. Teknologi telah kian cepat maju hingga sejumlah fungsi manusia dikerjakan dengan lebih cepat, lebih cermat dan dengan kemampuan yang lebih luas oleh komputer. Tetapi manusia memiliki keunggulan  tertentu. Manusia dapat menguraikan sesuatu menurut akal dengan informasi yang tidak lengkap. Manusia dapat mengoperasikan dalam suatu lingkungan uji coba (trial and error) dan dapat menerapkan seluruh kemampuannya untuk menghadapi masalah yang timbul. Manusia memerlukan tantangan dan keanekaan dalam tugas tetap ada motivasi kerja. Hal ini bahwa suatu pemecahan teknis secara optimal pada pembagian kerja dapat berakibat lingkungan kerja yang tidak memuaskan bagi operator dan manajer. Sebab itu masalah utamanya adalah bagaimana membangun tugas yang berbeda dalam suatu lingkungan manusia/mesin sehingga teknologi dimanfaatkan secara efektif sedangkan suatu lingkungan kerja yang memuaskan bagi manusia masih dipelihara.

Pengendalian Mutu Informasi
Dalam suatu sistem dengan tangan orang melihat hasil pengolahan sebagai arus dokumen melalui sistem. Kesalahan dapat ditemukan oleh berbagai karyawan yang menangani dokumen ini. Kenyataan bahwa lebih dari seorang mengerjakan pengolahan atau menangani sebuah dokumen juga menambah pengawasan terhadap transaksi yang tidak sah, tidak benar atau merupakan penipuan.

File yang terpisah dan sistem pengolahan yang terpisah melokalisir sistem kesalahan. Kelimpahan dalam sistem dengan tangan sering kali mengakibatkan file  yang serupa disimpan oleh bagian yang berlainan dalam organisasi. Dalam hal kesalahan, kelimpahan seringkali memungkinkan penemuan data yang benar. Keterpaduan pengolahan dan keterpaduan data berarti banyak kelimpahan disingkirkan.Pengukuran mutu dalam pengolahan informasi secara historis diarahkan pada sistem dengan tangan yang tak terpadu yang memungkinkan suatu tingkat kesalahan yang lebih besar dibandingkan sistem terpadu dimana sistem dapat mencampur. Suatu masalah utama dalam pengolahan informasi adalah peningkatan mutu masukan dan pengolahan dalam sistem informasi komputer.

Pengamanan sistem dan data
Pengamanan sistem dan data tidaklah suatu masalah yang konseptual. Pengamanan ini merupakan masalah yang praktis karena akibat pengamanan yang tidak memadai dapat menjadi gawat. Dalam sistem informasi berdasarkan komputer, pemusatan pengolahan, dan file dalam suatu wilayah terbatas dengan memakai sejumlah kecil operator saja, memperbesar risiko penipuan, pemusnahan, pencurian dan sebagainya.

Masalah dalam manajemen sistem informasi adalah penyediaan pengamanan sistem dana data dengan langkah –langkah sebagai berikut:
Perlindungan terhadap usaha orang luar memasuki pusat komputer tanpa izin
Pengamanan terminal
Pengamanan jangkauan data
Pengamanan terhadap kebakaran dan pencurian
Cadangan bagi file dan program di luar kantor
Cadangan untuk pengolahan.[6]



BAB III
PENUTUP

Kesimpulan
Sistem informasi sangatlah berguna bagi perusahaan ataupun organisasi ataupun lainnya. Tanpa adanya sistem informasi, organisasi tidak dapat berjalan dengan efektif dan efisien. Informasi adalah sebuah data yang telah diolah sedemikian rupa sehingga menjadi bentuk yang bermanfaat untuk orang yang menerimanya, dari itu banyak sekali sisi positifnya jika sebuah organisasi menerapkan sistem informasi di dalamnya.



DAFTAR PUSTAKA

Gordon B. Davis, Kerangka Dasar Sistem Informasi Manajemen,(Jakarta; CV.Taruna Grafica,1998)

Kadir Abdul, Pengenalan Sistem Informasi, (Yogyakarta; Andi Offset,2014)

Laudhon, Kneth, Jane P.Laudhon, Sistem Informasi Manajemen (Yogyakarta;Andi, 2005)

Laudon Jane., Sistem Informasi Manajemen,(Jakarta; Salemba,2012),

Rahmat Taufik, Sistem Informasi Manajemen, (Yogyakarta; Graha Ilmu, 2013)
[1] Laudhon, Kneth, Jane P.Laudhon, Sistem Informasi Manajemen (Yogyakarta; Andi, 2005), hlm.9-10

[2] Rahmat Taufik, Sistem Informasi Manajemen, (Yogyakarta; Graha Ilmu, 2013), hlm. 17

[3] Abdul Kadir, Pengenalan Sistem Informasi, (Yogyakarta; Andi Offset,2014) , hlm.9

[4] Jane. P. Laudon, Sistem Informasi Manajemen,(Jakarta; Salemba,2012), hlm.196-197

[5] Jane. P. Laudon, Sistem Informasi Manajemen,(Jakarta; Salemba,2012), hlm.200-201

[6] Gordon B. Davis, Kerangka Dasar Sistem Informasi Manajemen,(Jakarta; CV.Taruna Grafica,1998), hlm.289-292




*Sumber: https://nunungnurohmah.wordpress.com/2016/12/02/makalah-sistem-informasi-pada-organisasi/


0 Komentar untuk "Sistem Informasi Pada Organisasi"

Back To Top