BAB 1
PENDAHULUAN
B. Rumusan Masalah1. Pengertian Pengetahuan Konsumen?
2. Macam – macam pengetahuan konsumen ?
3. Organisasi pengetahuan?
4. Pengukuran pengetahuan?
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Pengetahuan KonsumenSecara umum, pengetahuan dapat didefinisikan sebagai “informasi yang disimpan di dalam ingatan”. Sedangkan pengetahuan konsumen didefisinikan sebagai semua informasi yang dimiliki konsumen mengenai berbagai macam produk, serta pengetahuan lainnya yang terkait dan informasi yang berhubungan dengan fungsinya sebagai konsumen. [1]
B. Jenis pengetahuan
Ujang sumarwan (2002) menuliskan tentang aktivitas para ahli psikolog kognoitif yang membagi pengetahuan kedalam pengetahuan deklaratif dan pengetahuan prosedur.
• Pengetahuan deklaratif: fakta subjektif yang diketahui oleh seseorang. Arti subjektif disini adalah pengetahuan seseorang tersebut mungkin tidak selalu harus sesuai dengan realitas yang sebenarnya. Misalnya, kacang kedelai adalah bahan baku untuk membuat temped an tahu.
• Pengetahuan prosedur: pengetahuan bagaimana cara membuat kacang kedelai menjadi tempe dan tahu.
Pembagian di atas merupakan pembagian secara umum, Women dan Minor (1995) membagi pengetahuan konsumen menjadi tiga kategori : pengetahuan objektif, pengetahuan subjektif, informasi mengenai pengetahuan lainnya.[2]
Sedangkan pengetahuan konsumen terbagi menjadi 3 yaitu:
1. Pengetahuan produk
Pengetahuan produk adalah kumpulan berbagai macam informasi mengenai produk. Pengetahuan ini meliputi kategori produk, merek, terminology produk, atribut dan fitur produk harga produk dan kepercayaan mengenai produk. Peter dan alson (1999) menyebut bahwa konsumen memiliki tingkat pengetahuan produk yang berbeda. Pengetahuan ini meliputi kelas produk, bentuk produk, merek, model.
Jenis pengetahuan produk menurut peter alson (1999) membagi 3 jenis produk,yaitu pengetahuan tentang karakteristik atau atribut produk, pengetahuan tentang manfaat produk, dan pengetahuan tentang kepuasan yang diberikan produk bagi konsumen.
Pengetahuan atribut produk, seorang konsumen akan melihat suatu produk berdasarkan kepada karakteistik atau cirri atau atribut dari produk tersebut. Bagi seorang konsumen, maka mobil memiliki atribut warna, model, tahunan pembuatan, jumlah cc, merek, manual atau otomatis dsb.
Pengetahuan manfaat produk, konsumen mengkonsumsi sayuran dan buah buahan kerena mengetahui manfaat produk tersebut bagi kesehatan tubuhnya. Manfaat yang dirasakan konsumen setelah mengkonsumsi sayuran dan buah-buahan adalah memperlancar buang air besar. Inilah yang disebut sebagai pengetahuan tentang manfaat produk.
Pengetahuan tentang kepuasan yang diberkan produk bagi konsumen, konsumen akan merasakan dua jenis manfaat setalah mengkonsumsi suatu produk, yaitu manfaat fungsional (manfaat yang dirasakan konsumen secara fisiologis, seperti minuman teh sosro akan menghilangkan rasa haus, menggunakan printer laser akan mempercepat percetakn dokumen, dan manfaat psikososial adalah aspek psikologis (perasaan, emosi, dan mood) dan aspek sosial (persepsi konsumen terhadap bagaimana pandangan orang lain) yang dirasakan konsumen setelah mengkonsumsi suatu produk).
2. Pengetahuan Harga
Salah satu aspek pengetahuan produk yang patut di khususkan adalah aspek yang melibatkan harga produk.
Keputusan penetapan harga oleh eksekutif pemasaran mungkin pula bergantung kepada persepsi mereka mengenai berapa baik konsumen mendapatkan informasi mengenai harga. Pemasar akan lebih dimotivasi untuk menekan harga dan berespons terhadap potongan harga kompetitif bila mereka percaya konsumen banyak mengetahui tentang harga yang ditetapkan di dalam pasar.
Sebaliknya, tingkat pengetahuan yang rendah mengenai harga memungkinkan pemasar kurang memperhatikan tentang perbedaan harga yang berarti sehubungan dengan pesaing. Bila konsumen sebagian besar tidak mengetahui tentang perbedaan harga relatif., pemasar dapat mengeksploitasi ketidaktahuan ini melalui harga yang lebih tinggi.
3. Pengetahun Pembelian
Pengetahuan pembelian mencakup bermacam- macam informasi yang dimiliki oleh konsumen yang berhubungan erat dengan pemerolehan produk. Dimensi dasar dari pengetahuan pembelian melibatkan informasi berkenaan dengan keputusan tentang dimana produk tersebut harus dibeli dan kapan membeli produk. ketika konsumen memutuskan akan membeli suatu produk, maka ia akan menentukan dimana ia membeli produk tersebut dan kapan akan membelinya. Keputusan konsumen mengenai tempat pembelian produk akan sangat ditentukan oleh pengetahuannya.implikasi genting bagi strategi pemasar adalah member informasi kepada konsumen dimana konsumen bisa membeli produk tersebut.
Menurut Engel, Blackwel dan miniard (1995) pengetahuan pembelian terdiri atas pengetahuan tentang toko, lokasi produk didalam toko tersebut, dan penempatan produk yang sebenarnya didalam toko tersebut. Hal ini akan memudahkan konsumen bisa menghemat waktu dalam mencari lokasi produk.
Peter dan Olson (1999) menguraikan perilaku membeli pada pembahasan bab Decision Making dan Bab Analyzing Consumer Behaviors yakni
• Store Contact Meliputi tindakan mencari outlet, pergi ke outlet dan memasuki outlet.
• Product Contact Konsumen akan mencari lokasi produk, mengambil produk tersebut dan membawanya ke kasir
• Transaction Konsumen akan membayar produk tersebut dengan tunai, kartu kredit, kartu debet atau alat pembayaran lainnya.
Teknologi memiliki peranan dalam transaksi. Kemajuan teknologi digital, komputer, dan informasi memberikan variasi pola belanja konsumen dan meninggalkan pola belanja tradisional. Teknologi informasi dan ATM menyebabkan kemudahan dalam melakukan transaksi, yakni belanja tidak harus secara tunai.[3]
4. Pengetahuan Pemakaian
Suatu produk akan memberikan manfaat kepada konsumen jika produk tersebut telah digunakan atau dikonsumsi. Agar produk tersebut bisa memberikan manfaat yang maksimal dan kepuasan yang tinggi, maka konsumen harus bisa menggunakan atau mengkonsumsi produk tersebut dengan benar. Kesalahn yang dilakukan oleh konsumen dalam menggunakan suatu produk akan menyebabkan produk tidsk berfungsi dengan baik. Ini akan menyebabkan konsumen kecewa, padahal kesalahan terletak pada diri konsumen.
Produsen tidak menginginkan konsumen mengahadapi hal tersebut. Karena itu produsen sangat berkepentingan untuk memberitahu konsumen bagaimana cara menggunakan produknya dengn benar.
C. Organisasi Pengetahuan
Salah satu aspek organisasi pengetahuan yang sudah diperiksa di dalam literatur penelitian adalah apakah informasi produk diorganisasi di sekitar merek atau atribut produk. Sebagai alternatif, nodus sentral dari jaringan seperti ini mungkin melibatkan atribut produk dengan nodus disekitarnya menggambarkan berbagai merek di dalam kategori produk. Penelitian mengenai masalah ini secara khas akan mengekspos subjek pada seperangkat informasi baru mengenai atribut dari merek yang fiktif. Belakangan, subjek diminta untuk mengingat informasi tersebut. Urutan di mana informasi ini didapatkan kelmbali dari ingatan digunakan untuk menyimpulkan organisasi ingantan.
Bobot dari bukti sekarang ini mendukung struktur organisasi berdasar merek. Beberapa orang berargumen bahwa ini harus diharapkan, karena kebanyakan pengalaman produk konsumen adalah spesifik merek (misalnya, iklan yang mendiskusikan hanya satu merek).
Konsisten dengan ini, penelitian memperlihatkan kencenderungan untuk mengorganisasi informasi di dalam ingatan dengan cara yang serupa dengan bagaimana informasi itu diolah. Jadi, bila informasi disajikan satu merek pada satu kesempatan (milsanya, semua atribut untuk satu merek diberikan sebelum beralih ke merek lain), struktur ingatan berdasar merek lebih mungkin muncul. Kenyataan bahwa struktur berdasar merek juga lebih mungkin terjadi untuk subjek yang tinggi daripada yang rendah dalam pengetahuan mereka memberikan dukungan lebih jauh untuk penjelasan pengalaman ini.
D. Mengukur Pengetahuan
Cara yang paling nyata dalam mengukur kemampuan pengetahuan adalah menilai secara langsung isi ingatan. Beberapa indikator pengukur pengetahuan, antara lain:
a. Pengetahuan Objektif (Objective Knowledge)
Pengukuran yang menyadap apa yang benar-benar sudah disimpan oleh konsumen di dalam ingatan.
b. Pengetahuan Subjektif (Subjective Knowledge)
Dipengaruhi oleh kepercayaan diri seseorang, yaitu bahwa orang yang percaya diri mungkin melaporkan secara berlebihan tingkat pengetahuan mereka.[4]
BAB III
PENUTUP
1. Pengetahuan konsumen adalah semua informasi yang dimiliki konsumen mengenai berbagai macam produk, serta pengetahuan lainnya yang terkait dan informasi yang berhubungan dengan fungsinya sebagai konsumen2. Pengetahuan Konsumen terbagi kedalam :
• Pengetahuan Produk
• Pengetahuan Harga
• Pemgetahuan pembelian
• Pemngetahuan pemakaian
Pengetahuan Konsumen akan Mempengaruhi Keputusan Pembelian Apa yang dibeli, berapa banyak yang dibeli, dimana membeli dan kapan membeli akan tergantung kepada pengetahuan konsumen mengenai hal-hal tersebut.
3. Organisasi Pengetahuan Salah satu aspek organisasi pengetahuan yang sudah diperiksa di dalam literatur penelitian adalah apakah informasi produk diorganisasi di sekitar merek atau atribut produk.
4. Beberapa indikator pengukur pengetahuan, antara lain:
Pengetahuan Objektif (Objective Knowledge)
Pengukuran yang menyadap apa yang benar-benar sudah disimpan oleh konsumen di dalam ingatan.
Pengetahuan Subjektif (Subjective Knowledge)
Dipengaruhi oleh kepercayaan diri seseorang, yaitu bahwa orang yang percaya diri mungkin melaporkan secara berlebihan tingkat pengetahuan mereka.
DAFTAR PUSTAKA
Ekawati Rahayu Ningsih, Perilaku Konsumen, Nora Media Enterprise, Kudus, 2010James F. Engel & Roger D. Blackwell & W. miniard, Perilaku Konsumen jilid I, Binarupa Aksara, Jakarta, 1994
[1] Ekawati Rahayu Ningsih, Perilaku Konsumen, Nora Media Enterprise, Kudus, 2010, hlmn 98
[2] James F. Engel & Roger D. Blackwell & W. miniard, Perilaku Konsumen jilid I, Binarupa Aksara, Jakarta, 1994
[3] Ekawati Rahayu Ningsih, Op. Cit, hlmn 101-114
[4] James F. Engel & Roger D. Blackwell & W. miniard,Op. Cit, hlmn 331-333
Tag :
Perilaku Konsumen
0 Komentar untuk "Pengetahuan Konsumen"