Membangun Bisnis Yang Tepat(From Zero To Hero)

BAB I
PENDAHULUAN



1.1 Latar Belakang
Di zaman sekarang ini dimana sulitnya mendapat pekerjaan yang di inginkan membuat kita berfikir kembali untuk mencari pekerjaan lain agar dapat memenuhi kebutuhan hidup. Masalah tersebut terjadi karena meningkatnya jumlah populasi yang menyebabkan persaingan dunia kerja semakin sulit. Selain itu zaman yang semakin pesat ini juga tentu membuat kebutuhan hidup kita juga semakin meningkat. Meningkatnya harga bahan pokok juga membuat kita mencari solusi agar kebutuhan hidup tersebut tetap terpenuhi. Sulosi agar kebutuhuan hidup tetap terpenuhi tersebut salah satunya ialah memulai berwirausaha.

Membangun suatu usaha atau bisnis merupakan suatu pilihan yang tepat untuk dapat memenuhi kebutuhan hidup di zaman yang semakin berkembang ini. Dengan membangun usaha sendiri selain dapat memenuhi kebutuhan hidup kita juga dapat membuka lowongan pekerjaan untuk orang lain dan ikut serta dalam mengurangi jumlah pengangguran yang ada saat ini. Dalam membangun suatu usaha atau bisnis kita juga harus memperhatikan factor-faktor yang mempengaruhi untuk membangun usaha yang sukses.

Untuk menjadi pegusaha yang sukses diperlukan strategi khusus yang bertujuan untuk mendapatkan kesuksesan dalam berwirausaha misalnya recana bisnis. Rencana bisnis merupakan pedoman penting bagi kita dalam membangun usaha. Selain dalam membangun usaha, usaha yang telah dibangun harus dikelola dengan baik untuk meminimalisir kemungkinan mendapat kerugian.


Membangun Bisnis Yang Tepat(From Zero To Hero)



BAB II
LANDASAN TEORI

2.1 Pengertian Entrepreneur
Eddy Soeryanto Soegoto (2009:2) mendefnisikan Enterpreneurship atau kewirausahaan adalah usaha inovatif yang dibangun berdasarkan inovasi untuk menghasilkan sesuatu yang baru, memberi nilai tambah, memberi manfaat, menciptakan lapangan pekerjaan dan hasilnya berguna bagi orang lain. Secara garis besar, dari pengertian tersebut menunjukan bahwa seserorang dapat menjadi seorang wirausaha dan dapat membangun sebuah usaha yang sukses harus memiliki beberapa syarat sebagai modal utama untuk membangun usaha yang sukses, syarat tersebut ialah mampu memberi manfaat untuk orang lain dari setiap hasil yang didapat, dapat menciptakan sesuatu yang baru dengan kreatifitasnya serta mampu berfikir untuk menciptakan lapangan pekerjaan yang baru. Dari beberapa ahli, berikut adalah pengertian dari entrepreneur :

1. Enterpreneur adalah orang yang mempunyai kemampuan melihat dan menilai kesempatan-kesempatan bisnis, megumpulkan sumber-sumber daya yang dibutuhkan guna mengambil keuntungan daripadanya serta mengambil tindakan yang tepat, guna memastikan kesuksesan (Geoffrey G. Meredith et.Al,1995).

2. Enterpreneur adalah seseorang yang mengambil resiko yang diperlukan untuk mengorganisasikan dan mengelola seuatu bisbis dan menerima imbalan jasa berupa profit nonfinancial, (Skinner, 1992).

3. Enterpreneurship adalah segala sesuatu yang penting mengenai seorang wirausaha, yakni orang yang meiliki sifat bekerja keras dan berkorban, memusatkan segala daya dan berani mengambil resiko untuk mewujudkan gagasannya. Dari segi kemampuanyya, mampu dan peka melihat peluang bisnis. Dari tindakannya, yang menonjol adalah mengambil langkah nyata menggabungkan atau mengkombinasikan sumber daya, baik yang telah atau belum dimiliki untuk mewujudkan gagasannya membangun bisnis baru. Dari karyanya, terlihat dengan munculnya perusahaan-perusahaan baru dengan produk-produk baru, teknologi baru dan lapangan pekerjaan baru. (Siswato Sudomo, 1989).

4. Enterpreneur adalah orang yang mampu melakukan koordinasi, organisasi dan pengawasan. Dia memiliki pengetahuan yang luas tentang lingkungan dan membuat keputusan-keputusan tentang lingkungan usaha, mengelola sejumlah modal dan menghadapi ketidakpastian untuk meraih keuntungan. (Say, 1996).

Dari penjelasan diatas, menarik bukan menjadi seorang pebisnis, apalagi jika kita mendapat pemasukan lebih dari hasil kita manjalani suatu usaha. Lalu bagaimana cara kita untuk memulai suatu usaha dari nol sampai menjadi seorang pengusaha yang sukses?

Dibawah ini tahapan untuk menjadi seorang pebisnis yang sukses:

2.2 Membangun Bisnis
Menurut Eddy Soeryanto Soegoto (2016:96) bahwa membangun suatu usaha atau bisnis dimulai dari pemikiran atau ide tentang bagaimana, apa, di mana dan cara memulai bisnis tersebut. Suatu bisnis dimulai dari munculnya ide-ide cemerlang dalam benak seseorang tentang keinginan membangun usaha dan harapan akan keberhasilan usaha tersebut. Bentuk ide tentang suatu bisnis akan berbeda-beda pada setiap orang, sesuai karakter, pengalaman, keahlian, pengaruh lingkungan atau sense yang dimiliki masing-masing orang.

Eddy Soeryanto Soegoto (2016:95) mengatakan kunci sukses bisnis yakni jeli melihat peluang bisnis, memiliki ide cemerlang, tekad yang kuat, dan modal diri, kompetensi, kecerdasan, keberanian, keyakinan, ketekunan, keuletan, kerajinan. Dalam membangun usaha yang baik kita harus jeli melihat peluang bisnis yang ada yang memungkinkan untuk jadi laangan dalam membangun bisnis.

Menurut Eddy Soeryanto Soegoto (2016:97) bahwa peluang bisnis merupakan situasi yang memungkinkan terciptanya kerangka berfikir baru dalam rangka mengkreasi dan mengombinasikan sumber daya untuk menghasilkan profit. Peluang bisnis merupakan kesempatan bagi seseorang untuk membuka usaha sesuai keinginan, kemampuan, kekuatan dan pengalaman yang dimiliki.


2.3 Mengelola Bisnis
Untuk mencapai sebagai pengusaha yang sukses, usaha yang telah dibangun harus dikelola dengan baik. Usaha yang di kelola dengan baik tentu akan meminimalisir kemungkinan mendapat kerugian besar dalam usaha. Dalam mengelola usaha terdapat banyak factor penting yang harus di perhatikan agar usaha yang di bangun mencapai kesuksesan from zero to hero.

Menurut Eddy Soeryanto Soegoto (2016:135) bahwa mengelola bisnis merupakan proses mengelola sumber daya, membangun sistem dan budaya organisasi, menetapkan sasaran dan merumuskan strategi bisnis, serta menjadikan organisasi stabil, mandiri, maju dan unggul.

2.4 Menetapkan Sasaran Bisnis
Eddy Soeryanto Soegoto (2016:136) menjelaskan bahwa dalam melaksanakan bisnisnya, setiap perusahaan harus menetapkan sasaran bisnis sebagai target kinerja yang ingin dicapai sekaligus untuk mengukur keberbasilan atau kegagalan program kerja yang ditetapkan Untuk perusahaan baru, sasarannya lebih ditujukan pada pengenalan produk dan untuk mendapatkan pelanggan sebanyak mungkin. sementara untuk perusahaan yang telah dikenal masyarakat, sasgakin. sasarannya umummya ditujukan pada pertumbuhan dan peningkatan pendapatan perusahaan.


BAB III
MEMBANGUN DAN MENGELOLA BISNIS



3.1 Membangun Bisnis
Membangun Bisnis Membangun suatu usaha atau bisnis dimulai dari pemikiran atau ide tentang bagaimana, apa, dimana dan cara memulai bisnis tersebut. Suatu bisnis dimulai dari munculnya ide-ide cemerlang dalam benak seseorang tentang keinginan membangun usaha dan harapan akan keberhasilan usaha tersebut. Bentuk ide tentang suatu bisnis berbeda-beda pada setiap orang, sesuai karakter, pengalaman, keahlian, pengaruh lingkungan atau sense yang dimiliki masing-masing orang. Berikut adalah berbagai ide bisnis yang menjadi penggerak seseorang mmbuka usaha atau membangun bisnisnya :

1. Hobi
Bill Gates, si raja computer dari Amerika Serikat, memulai usahanya dari sebuah hobi mengutak-atik program computer. Hobi yang ditekuni dengan serius ini telah berhasil membawa Bill Gates untuk menemukan computer yang lebih praktis dan lebih mudah digunakan daripada computer besar yangg ada pada saat itu.

2. Mengamati
Roy Kroc tokoh dibalik sukses restoran waralaba cepat saji McDonald’s, mendapatkan ide usahanya dari pengamatannya terhadap tingkah laku masyarakat pekerja disekitarnya.

3. Membantu
Orang Ide membantu orang lain untuk memperoleh upah atau keuntungan, seperti menjualkan barang orang lain, mempertemukan penjual dan pembeli dan sebagainya.

4. Ide lama
Jeff Bezoss dari Amazon.com mendapatkan ide usahanya dengan memperbarui ide lama penjualan buku dari toko buku biasa enjadi di Inernet sehingga lebih cepat dan praktis.

5. Ide orang lain
Jennifer Basye Sander membangun kerajaan “Buku Kuning”/(direktori). Seluruh usaha yang dikelola oleh wanita di kota tempat ia tinggal. Ternyata buku ini laris. Informasi dalam buku ini seantiasa diperbarui adar selalu up-to-date.


Dari beberapa jenis ide untuk mulai usaha tersebut, kita bisa memulai usaha dengan cara kita sendiri, tentunya dengan salah satu metode menentukkan ide tersebut. Butuh modal yang tinggi untuk memulai sebuah usaha. Modal tersebut ada pada diri sendiri, bukan sebuah materi yang besar, karena modal sesungguhnya dari sebuah peluang bisnis adalah diri sendiri.

Hal penting dalam membangun bisnis Beberapa hal penting untuk memulai bisnis yaitu :

1. Tujuan dari sebuah bisnis
Tujuan adalah sesuatu yang harus dicapai dari sebuah organisasi, bisnis adalah salah satu organisasi yang harus memiliki tujuan yang harus dicapai. Untuk mencapai tujuan tersebut dengan sebuah komitmen dan ketekunan.

2. Ide bisnis
Ide bisnis diperlukan untuk memulai sebuah bisnis, ide yang kreatif tentu dapat menentukan keberhasilan membangun sebuah usaha.

3. Target awal
Target awal adalah hal penting untuk membangun sebuah bisnis, dimulai dari sebuah target awal untuk mencapai secara perlahan target utama.

4. Strategi bisnis
Strategi bisnis diawal pembangunan adalah hal yang paling diperhatikan, strategi bisnis tersebut menentukan pencapaian target awal dari sebuah pembangunan bisnis.

5. Target pasar
Untuk menentukan sebuah strategi yang matang, maka harus memperhatikan target pasar, mulai dari permintaan pasar, daya beli pelanggan, kebutuhan pelanggan, pesaing, produk pesaing dan perbedaan produk kita dengan produk pesaing.

3.2 Kategori Bisnis
Bisnis di klasifikasikan atas empat kategori, yakni: usaha mikro, usaha kecil, usaha menengah dan usaha bersekala besar. Gambar berikut menunjukan batasan asset, nilai omset dan jumlah usaha yang ada di Indonesia hingga bulan april tahun 2009


3.2.1 Usaha Kecil
Usaha kecil adalah usaha yang dikelola secara mandiri, tidak mendominasikan pasar dan memenuhi standar ukuran tertentu dari sisi laba dan jumlah keryawan. Eddy Soeryanto Soegoto (2016:104).

Usaha kecil menyediakan mayoritas lapangan kerja di bidang-bidang perdagangan grosir, perdagangan ritel, jasa, pertanian, perikanan, industry konstruksi, usaha makanan dan minuman. Usaha kecil ritel yang dimiliki pribadi seperti toko sepatu, alat tulis kantor, toko mainan, toko obat, toko bunga, peralatan, perhiasan, jumlahnya sangat besar dan jauh melampaui perusahaan-perusahaan besar yang ada. Di Indonesia usaha kecil banyak dioperasikan dari tempat tinggal si pemilik bisnis atau bisnis rumahan (homebased business) karena biaya
operasionalnya lebih rendah, mengurangi biaya sewa, fleksibelitas dan kebebasan waktu lebih longgar.

Kategori Bisnis di Indonesia

Usaha kecil memiliki beberapa keunggulan dari pada usaha besar yaitu :
1. Inovasi Usaha kecil lebih kreatif dalam menjalankan bisnisnya dari pada perusahaan besar serta sangat inovatif dalam memunculkan ide-ide untuk barang dan jasa baru.

2. Biaya rendah Usaha kecil memiliki biaya operasional yang rendah karena organisasinya kecil, upah pegawai rendah, overhead cost kecil dan dapat menyediakan barang dan jasa yang harganya lebih murah disbanding perusahaan besar.

3. Ceruk pasar Usaha kecil lebih mampu mengisi ceruk pasar yang terisolasi dibandingkan dengan perusahaan besar yang harus mengeluarkan overhead cost yang tinggi

4. Usaha kecil lebih mampu memberikan pelayanan yang superior kepada pelanggannya dibandingkan dengan perusahaan besar karena fleksibelitasnya tinggi dan penyesuaian lini produk dan jasa sesuai tuntutan pelanggan lebih cepat.

Selain beberapa keunggulan, Usaha kecil memiliki kelemahan Menurut Eddy Soeryanto Soegoto (2016:107) usaha kecil memiliki kelemahan dibandingkan dengan perusahaan besar. Kelemahan usaha kecil terutama terletak pada factor manajemen, dana dan peraturan pemerintah. Berikut dibawah ini beberapa kelemahan usaha kecil. Kelemahan usaha tersebut adalah sebagai berikut :

1. Manajemen
Usaha kecil umumnya memiliki manajemen yang urang baik, sering mencampuradukkan usuran bisnis dengan rumah tangga, organisasi tidak tertata dengan baik, tenaga ahli sedikit, pengetahuan bisnis rendah.

2. Dana
Kurangnya dana untuk memperbaiki bahan baku atau produk, membeli peralatan, sewa tempat, untuk promosi, melatih karyawan dan arus kas yang tidak merata merupakan kelemahan yang umum ada usaha kecil.

3. Peraturan Pemerintah

Kebijakan yang tumpang tindih (over regulation) dan inkonsistensi menyebabkan ketidak pastian berusaha dan ketidak pastian hukum serta beban biaya. Birokrasi yang tidak effisien akibat kurangnya koordinasi antar lembaga pemerintah dan Korupsi dalam setiap bentuk pelayanan public menyebabkan ekonomi biaya tinggi. Semua itu menghambat orang untuk membangun dan mengembangkan usaha kecil.

3.3 Mindset Bisnis
Menurut Eddy Soeryanto Soegoto (2016:113) menjelaskan bahwa pengalaman-pengalaman sebagai konsumen membuat kita menjadi lebih banyak tahu tentang produk atau jasa yang ditawarkan. Tantangan selanjutnya adalah mempraktikan pengalaman-pengalaman tersebut dari perspektif seorang pengelola usaha. Berikut ini adalah contoh bagaimana pelaku bisnis lekat dengan pertanyaanpertanyaan yang dinyatakan konsumen :

3.4 Menentukan Ide Bisnis
Ide bisnis adalah suatu cara berfikir, pemikiran dan proses pembentukan suatu pemikiran menjadi sesuatu yang nyata untuk menciptakan hal baru yang keratif.

Sedangkan menurut Eddy Soeryanto Soegoto (2009:48) mengatakan bawa bisnis adalah usaha kreatif yang menghasilkan sesuatu yang baru, kreatif dan berguna bagi orang lain yang memiliki penghasilan dari hasil usaha tersebut. Maka, ide bisnis adalah suatu proses pembentukan sesuatu hal yang baru dan kreatif yang hasilnya akan dapat berguna bagi orang lain dan memiliki penghasilan dari ide tersebut. Seperti yang dibahas sebelumnya, ide bisnis adalah salah satu hal yang penting untuk membangun sebuah usaha, ide terbentuk mulai dari hobi, mengamati, ide orang lain, ide lama dan membantu orang lain. Tentukan salah satu dari ide tersebut untuk menentukan sebuah ide bisnis yang akan dibangun. Kreatifitas dari bentuk ide tersebut menjadi faktor suksesnya dari sebuah bisnis, ide yang kreatif adalah sebuah ide dan gagasan yang memiliki tujuan manfaat serta dapat menarik perhatian orang lain untuk berkeingininan melihat, merasakan serta memilikinya.

3.5 Modal Bisnis
Modal bisnis adalah bekal yang menunjang terbentuknya suatu usaha, modal bisnis terbagi 2 yaitu modal materi dan modal non-materi. Untuk membangun sebuah usaha, kita harus memiliki sebuah modal untuk planning usaha yang akan dibangun, modal yang paling utama adalah diri sendiri, yaitu modal non-materi. Modal tersebut berbentuk sesuatu yang non-fisik. Modal tersebut ialah ide dan gagasan, kreatifitas, tekun, berkomitmen serta jiwa kepemimpinan. Ide yang didapat tentunya kreatif, dari ide kreatif tersebut terbentuknya sebuah bisnis. Komitmen tinggi adalah seseorang yang memiliki tujuan, maka bisnis butuh seseorang yang memiliki sebuah tujuan yang harus dicapai. Komitmen bisnis dibangun dengan ketekunan dan keuletan. Ketekunan menentukan nasib dari komitmen bisnis yang akan dibangun dan bisnis adalah organisasi yang anda bangun, secara tidak langsung jika ingin membangun sebuah bisnis, maka ingin membangun sebuah organisasi dan anda sebagai pemimpinnya. Oleh karena itu, jiwa kepemimpinan adalah sebgai salah satu modal bisnis. Modal harta benda adalah modal yang diperlukan dalam membangun sebuah bisnis yang berbentuk dan bernilai fisik. Modal tersebut adalah uang, harta benda, serta asset asset penting berbentuk fisik. Untuk memulai sebuah bisnis tak semestiya memerlukan modal yang besar, bahkan bisa untuk memulai bisnis dengan modal yang sangat minimal. Berikut adalah sumber modal yang dapat menunjang pembangunan usaha bisnis, yaitu :

1. Modal Sendiri Yaitu modal milik pribadi, modal tersebut berasal dari kantong kita sendiri dari orang tua, tabungan ataupun dari sebuah pekerjaan.

2. Modal Investasi Modal investaasi adalah modal yang berasal dari seseorang yang menginvestasikan kepada kita guna membangun sebuah bisnis, dan tentu dengan berbagi hasil yang disepakati.

3. Modal pinjaman Yaitu modal yang berasal dari pinjaman seseorang ataupun penyedia layanan peminjaman uang, seperti Bank, koperasi atau sejenisnya.

3.6 Faktor Peluang Bisnis

Peluang adalah sebuah kesempatan untuk menggapai atau melakukan sesuatu dengan persentasi keberhasilan tinggi. Maka, peluang bisnis adalah kesempatan untuk menciptakan sesuatu yang baru dan kreatif guna mencapai hasil yang bermanfaat bagi orang lain, dengan persentase keberhasilan yang tinggi. Berikut adalah beberapa faktor yang mempengaruhi peluang bisnis yaitu :

1. Perubahan Teknologi

Perubahan teknologi merupakan peluang usaha karena memungkinkan orang untuk mengalokasikan sumber daya dengan cara yang berbeda dan lebih potensial. Berbagai Provider, warnet, industri komputer telah menjadi lahan usaha baru dengan adanya perubahan teknologi dari konvensional ke Internet.

2. Perubahan Politik dan Kebijakan Perubahan politik dari Orba ke Reformasi dan perubahan kebijakan dari Pusat ke Otonomi Daerah merupakan sumber peluang usaha baru.

3. Perubahan Demografi 13 Struktur demografi juga membuka peluang usaha. Demografi Yogyakarta sebagai kota pelajar dan budaya, juga dikenal sebagai daerah tujuan bagi pensiunan. Hal ini membawa dampak bagi jenis usaha yang dikembangkan di kota Yogyakarta.


4. Institusi Pendidikan Institusi pendidikan sebagai pusat penelitian adalah sumber peluang usaha dengan memanfaatkan hasil-hasil penelitian. Zucker, dkk., (1998) menemukan bahwa jumlah ilmuwan dan universitas dalam suatu daerah berkorelasi dengan peningkatan jumlah perusahaan bioteknologi dan hak paten yang dihasilkan.

5. Akses Informasi Informasi memungkinkan seseorang mempero1eh peluang membuka usaha dibandingkan dengan orang lain yang tidak mengetahuinya. Beberapa orang mampu mengenali peluang lebih baik karena mereka memiliki informasi lebih dibandingkan orang lain. (Hayek, 1945;Kirzner, 1973).

6. Variasi pengalaman hidup Variasi pengalaman hidup menyediakan akses pada informasi yang baru dan dapat membantu seseorang dalam menentukan peluang karena sebuah informasi yang baru kadang memiliki elemen yang hilang dan membutuhkan kecermatan bahwa peluang baru telah hadir. Variasi dalam pengalaman menyebabkan seseorang akan menerima informasi yang baru.

7. Ikatan Sosial Ikatan sosiat meningkatkan kemungkinan seseorang dalam menemukan peluang usaha melalui interaksi dengan orang lain atau jejaring sosial mereka. Struktur dari jejaring sosial akan memengaruhi informasi yang diterima dan mengategorikan informasi tersebut.

8. Kepribadian Kepribadian berpengaruh terhadap tindakan seseorang dalam mengambil keputusan terkait pemanfaatan peluang.

9. Motivasi Hal yang tak terkalahkan penting dalam entrepreneurship adalah motivasi. Ketika sekumpulan orang dihadapkan pada peluang yang sama, mempunyai keterampilan yang hamper sama, dan informasi yang sama; maka orang dengan motivasi tertentu akan memanfaatkan peluang, sementara yang lain tidak. Seseorang yang dapat melihat peluang bisnis adalah orang yang mampu membangun bisnis dengan baik. Dengan melihat peluang yang baik, maka persentase keberhasilan dalam membagun bisnis pun meningkat.

3.7 Planning Memulai Bisnis
Planning adalah sebuah rencana yang matang dan terjadwal dari setiap kegiatan untuk melakukan sesuatu agar tercapainya target dan tujuan dan planning bisnis adalah sebuah rencana yang matang dan terjadwal dari setiap kegiatan bisnis yang sedang dibangung, mulai dari perencanaan kegiatan memulai hingga tahap akhir memulai bisnis. Untuk memulai bisnis yang sukses, planning sangat diperlukan. Fungsi dan peran planning untuk memulai bisnis yaitu guna mengetahui apa yang harus dilakukan setiap harinya untuk memulai sebuah bisnis. Mulai dari planning awal, memulai bisnis, planning survey, planning penggunaan sumber daya, planning target serta planning mengatur keuangan agar semuanya dapat terkendali dengan baik.
1. Planning awal

Planning awal dilakukan adalah sebuah perencanaan matang untuk memulai dan membangun sebuah bisnis, planning awal biasanya dilakukan dengan mengamati, survey pasar serta menentukan target pasar dan lokasi pasar.

2. Planning penggunaan modal
Planning ini sangat penting, planning ini merencanakan bagaimana mengolah modal materi yang tersedia hingga jumlah modal yang tersedia memenuhi kebutuhan untuk memulai sebuah bisnis.

3. Planning sumber daya
Planning sumber daya hampir sama dengan planning penggunaan modal, yaitu merencanakan bagaimana mengolah sebuah sumber daya yang ada, agar dapat memenuhi kebutuhan untuk memulai sebuah bisnis. Sumber daya yang 15 dimaksud adalah, sumber daya manusia, sumber daya alam ataupun sebuah modal materi yang berbentuk harta benda yang ada.

4. Planning target
Planning target yaitu merencanakan, survey, serta mengamati target pasar. Hal yang diperhatikan untuk planning target adalah: - Peluang target pasar - Pesaing yang ada - Lokasi pasar - Mengamati keadaan pasar dan calon pelanggan - Produk yang akan dibuat dan produk pesaing Selain itu, planning target juga merencanakan dan memulai kegiatan-kegiatan yang bertujuan untuk mencapai sebuah target bisnis.

3.8 Strategi memulai bisnis
Memulai sebuah bisnis tanpa sebuah strategi yang matang sama saja dengan masuk ke medan perang tanpa sebuah senjata. Eddy Soeryanto Soegoto (2016:136) menjelaskan bahwa merumuskan strategi bisnis berarti menciptakan program yang luas dari aspek praktis dalam menetapkan sasaran, menetapkan jadwal, dan memilih taktik, yang menggambarkan maksud organisasi. Menurut salah satu dosen kewirausahaan di Universitas Komputer Indonesia Bandung, ada beberapa tipe seseorang yang ingin memulai bisnis yaitu :

1. Memiliki modal materi yang cukup banyak dan tidak punya ide Yaitu seseorang yang memiliki cukup banyak modal materi namun tidak punya ide untuk memulai sebuah bisnis. Ini diperlukan sebuah strategi yang cukup untuk memulainya, karena modal materi sudah cukup. Menurut dosen tersebut, strategi yang harus dilakukan aalah investasi kepada seseorag yang memiliki punya banyak ide menarik atau mengajak bekerjasama dengan orang tersebut untuk memulai sebuah bisnis dengan ide menariknya.

2. Tidak memiliki modal materi yang cukup dan punya banyak ide menarik Memiliki ide menarik bahkan lebih dari satu, namun tidak memiliki mmodal yang cukup untuk memulai bisnis. Sama halnya pada point 1, memerlukan strategi. Strategi yang dapat dipakai salah satunya adalah mempresentasikan ide kepada orang yang memiliki modal banyak namun kurang memiliki ide yang kreatif dan menarik.

3. Memiliki modal materi yang cukup banyak dan punya banyak ide menarik Memiliki modal yang cukup dan memiliki ide menarik. Meski begitu, strategi untuk memulai bisnis haruslah tetap ada. dan memulailah dengan ide yang ada dan tentukan strategi yang matng uuntuk planning membangun sebuah bisnis.

4. Tidak memiliki modal materi yang cukup dan tidak punya ide menarik Tidak memiliki modal yang cukup dan tidak pula punya ide menarik. Menurut saya ini adalah tipe yang paling buruk dan sangat sulit menentukan sebuah strategi. Namun, ada saran dari dosen tersebut yaitu jangan terburu buru untuk memulai sebuah bisnis, karena perlu seseorang yang memiliki ide menarik dan punya cukup modal. Hal yang harus dilakukan adalah bergaul. Bergaulah dengan mereka yang memiliki banyak ide untuk belajar mencari ide yang menarik untuk memulai sebuah bisnis.

3.8.2 Strategi modal

Strategi modal adalah cara untuk menentukan dan mendapatkan modal yang cukup untuk memulai sebuah bisnis. Modal didapatkan dari beberapa cara yaitu :

1. Modal pribadi Modal pribadi adalah modal yang berasal dari keuangan pribadi, keuangan pribadi didapatkan dari berbagai macam cara, dari orang tua, dari tabungan atau dari hasil kerja dengan orang lain.

2. Modal Pinjaman Modal pinjaman adalah modal yang didapatkan dari berhutang, berhutang dari penyedia layanan yang memnijamkan uang seperti bank, koperasi atau sejenisnya, berhutang kepada saudara, teman atau bahkan keluarga sendiri.

3. Modal investasi Modal investasi didapatkan dari seseorang yang memiliki modal cukup banyak namun tidak memiliki ide kreatif atau dari seseorang yang ingin menginvestasikan modalnya, dengan catatan berbagi hasil sesuai dengan kesepakatan tertentu.

4. Modal bersama Modal bersama adalah modal yang didapatkan dari kerjasama tim, modal ini biasanya dilakukan oleh beberapa orang yang bekerjasama untuk memulai sebuah bisnis, dengan mengumpulkan modal dari masing-masing orang yang terlibat didalamnya.

3.8.3 Strategi Sumber Daya

Sumber daya terbagi menjadi dua yaitu sumber daya alam (SDA) dan sumber daya manusia (SDM). Strategi sumber daya adalah melakukan taktik dan perencanaan guna mengatur sumber daya yang ada agar dapat mencapai tujuan dan memenuhi kebutuhan memulai bisnis.

1. Sumber Daya Alam (SDA) Sumber daya alam adalah sumber daya yang berasal dari alam, untuk menciptakan suatu produk yang berkualitas, serta menciptakan sutatu bisni yang kreatif, kita harus dapat memanfaatkan sumber daya alam yang ada. sumber daya alam yang dimaksud disini adalah bahan untuk membuat sebuah produk atau sebuah modal materi yang berbentuk fisik dan dapat digunakan sebagai alat, missal sebuah alat cetak, alat masak dan sebagainya. Pengelolaan sumber daya alam dalam memulai bisnis sangat berpengaruh untuk menciptakan sebuah produk yang berkualitas dan produk berkualitas dapat menunjang kesuksesan suatu bisnis

2. Sumber Daya Manusia (SDM) Sumber daya manusia adalah individu-individu dalam organisasi memberikan sumbangan berharga pada pencapaian organisasi. Individuindividu ini akan menentukan proses tumbuh dan berkembangnya suatu bisnis, bahkam dapat juga menjadi penyebab bangkrutnya sebuah bisnis.

Eddy Soeryanto Soegoto (2016:306). Strategi dalam mengelola SDM sangat diperlukan dalam memulai bisnis, strategi ini menentukan kesuksesan dalam memulai sebuah bisnis.

Berikut beberapa keterampilan SDM yang diperlukan dalam memulai bisnis menurut Eddy Soeryanto Soegoto (2016:306) :

- Keterampilan Konseptual

- Keterampilan manusianya

- Keterampilan teknis

3.8.4 Strategi Pasar

Strategi pasar adalah suatu perencanaan taktik untuk mencapai target pasar. Strategi pasar meliputi strategi pemasaran, strategi pesaing, strategi produk dan strategi pelanggan.

1. Strategi Pasar

Pemasaran adalah proses perencanaan dan pelaksanaan konsepsi, penetapan harga, promosi, dan distribusi atas ide, barang dan jasa untuk menciptakan pertukaran agar dapat memuaskan kebutuhan pelanggan dan perusahaan sekaligus.

Maka strategi pemasaran adalah suatu taktik, cara atau tindakan untuk merencanakan penetapan harga, promosi dan distribusi atas ide dari sebuah produk barang atau jasa yang bermafaat bagi pelanggan dan membuahkan hasil untuk perusahaan. Strategi pemasaran diperlukan dalam memulai bisnis, fungsinya agar dapat memenuhi target penjualan dengan taktik pemasaran



tertentu. Pentingnya straegi pemasaran guna menghasilkan hasil yang memuaskan sesuai dengan target awal dalam membagun sebuah bsinis,


2. Strategi produk

Produk adalah barang atau jasa yang diproduksi melalu ide dan gagasan yang kreatif oleh seseorang yang bermanfaat bagi pelanggan dan mebghasilkan bagi perusahaan. Strategi produk adalah taktik, cara dan tindakan untuk membuat sebuah produk yang bermanfaat bagi pelanggan dan menghasilkan bagi perusahaan. Strategi produk, diperlukan agar dapat menghasilkan produk yang berkualitas denga biaya produksi sekecil mungkin. Namun, produk yang berkualitas adalah prioritas yang utama, agar bermanfaat bagi pelanggan dan menghasilkan bagi perusahaan. Strategi produk menentukan pemasaran dan menentukan barang atau jasa yang diproduksi.

3. Strategi pesaing

Pesaing adalah perusahaan lain yang memproduksi barang atau jasa yang sejenis dengan produk kita. Strategi pesaing adalah taktik dan cara agar dapat bersaing dengan pesaing-pesaing yang lebih dulu terjun ke pasar. Tentukan strategi yang matang untuk menyaingi pesaing dan strategi terbaik adalah menjadikan pesaing sebagai mitra kerja perusahaan, yaitu dengan mempelajari produk pesaing, menjual produk pesaing atau bahkan bekerja sama dengan pesaing.

4. Strategi pelanggan

Pelanggan adalah konsumen yang mengkonsumsi atau menggunakan produk

suatu perusahaan. Strategi pelanggan adalah suatu taktik, cara dan tindakan guna mencapai kepuasan pelanggan mengkonsumsi barang atau jasa yang di produksi. Strategi manfaat bagi pelanggan dan kepuasan pelanggan adalah hal terbaik bagi sebuah perusahaan yang meproduksi barang atau jasa.

3.8.5 Strategi mengelola keuangan dan penghasilan

Mengelola keuangan dan penghasilan adalah suatu cara agar penghasilan, keuangan dan pengeluaran tetap seimbang. Strategi mengelola keunagan dan penghasilan adalah taktik dan cara agar penghasilan da pengeluaran agar tetap stabil dan seimbang setiap bulannya. Berasal dari pengalaman pribadi,


penghasilan awal adalah modal perusahaan selanjutnya. Tidak untuk kepentingan pribadi, melainkan untuk kepentingan kemajuan perusahaan dan target omset awal sebuah perusahaan. Oleh karena itu, pada modal awal keuangan pribadi sebisa mungkin dapat memenuhi kebutuhan pribadi dalam jangka waktu tertentu seuai target awal perusahaan. Dalam strategi megelola keuangan ada dua macam yaitu mengelola penghasilan dan mengelola pengeluaran.

1. Mengelola penghasilan

Penghasilan adalah hasil dan keuntungan dari sebuah produk yang diproduksi. Mengelola penghasilan dari sebuah perusahaan dapat menentukan keberhasilan dalam memulai bisnis dan yang terpenting adalah pergunakan penghasilan awal untuk kepentingan perusahaan, yaitu untuk pengeluaran rutin bulanan serta meningkatkan dan mengembangkan perushaan tersebut.

2. Mengelola pengeluaran

Pengeluaran adalah pengurangan dari penghasilan yang didapatkan sebuah

perusahaan. Mengelola pengeluaran yaitu merencanakan dan menyeimbangkakn pengeluaran dengan penghasilan dari perusahaan. Pengeluaran ada 2 yaitu, pengeluaran rutin bulanan dan pengeluaran tambahan untuk kepentingan perusahaan.

- Pengeluaran rutin

Pengeluaran rutin adalah pengeluaran perusahaan yang rutin terjadi dalam kurun waktu tertentu. Pengeluaran tersebut ialah, pengeluaran biaya produksi, pengeluaran biaya karyawan, biaya sewa tempat, biaya pajak dan biaya lainnya yang rutin keluar dengan jumlah yang hampir sama setiap kurun waktu tertentu.

- Pengeluaran Waktu tambahan

Pengeluaran tambahan dilakukan apabila setelah pengeluaran rutin telah terselesaikan. Pengeluaran tambahan digunakan untuk kepentingan perusahaan agar perusahaan semakin meningkat dan pengeluaran tersebut biasanya peningkatan produksi, biaya pembelian alat produksi baru yang berguna bagi proses produksi dan kepentingan perusahaan. Perlu dipertimbangkan, setiap setelah pengeluaran rutin terpenuhi, pengeluaran tambahan adalah pengeluaran yang penting untuk meningkatkan perusahaan.

3.8.6 Strategi Meningkatkan Produksi Barang atau Jasa

Strategi untuk menngkatkan kualitas produksi atau jasa adalah hal yang rutin dilakukan setiap setelah produksi barang atau jasa sebelumnya. Meningkatkan kualitas dari sebuah barang atau jasa bisa dilakukan melalui beberapa strategi yaitu:

- Kritik dan Saran dari berbagai pihak

- Revisi dari setiap produk

- Kepuasan dan manfaat untuk pelanggan

Meningkatkan kualitas dan manfaat produk adalah salah satu faktor terjadinya kesuksesan suatu bisnis.

3.9 Mengelola Bisnis

Mengelola adalah mengatur, menjalankan, cara berfikir untuk tindakan, menanggulangi masalah yang dihadapi serta membuat rencana untuk sebuah tujuan. Mengelola bisnis adalah mengatur bisnis, menjalankan bisnis, cara berfikir untuk tindakan, menghadapi masalah bisnis serta membuat rencana untuk tujuan bisnis. Mengelola bisnis adalah tahap akhir dari sebuah membangun bisnis, mengelola bisnis sangat penting untuk kemajuan bisnis. Megelola bisnis yaitu meliputi mengelola keuangan, mengelola SDA, mengelola SDM serta mengelola strategi-strategi pada bisnis dan mengelola agar produk menjadi produk yang berkualitas, bermanfaat dan menghasilkan. hal yang harus dilakukan dalam mengelola bisnis adalah :

1. Mengelola keuangan

2. Mengelola produk

3. Mengelola pelanggan

4. Mengelola SDA

5. Mengelola SDM

6. Mengelola pasar

7. Mengelola pesaing



3.9.2 Budaya Perusahaan

Budaya perusahaan (corp orate culture) adalah identitas unik yang ada pada suatu perusahaan, seperti pengalaman, kisah, kepercayaan, dan norma-norma bersama yang memberikan ciri pada suatu organisasi. Eddy Soeryanto Soegoto (2016:148)

Budaya membantu menetapkan ikiim kerja dan bisnis yang terjadi dalam suatu organisasi dan dapat mengarahkan usaha karyawan dan membantu pekerjaan setiap orang menuju tujuan yang sama. Budaya perusahaan yang kurang mendukung tujuan perusahaan perlu diubah dengan baru untuk menghasilkan komitmen¬komitmen baru, empowerment sumber daya manusia, dan ikatan yang lebih kuat antara institusi dan pelanggannya.

1. Budaya disiplin

Budaya disiplin sangat penting untuk meraih keunggulan bersaing. Perusahaan-perusahaan yang bagus dapat dibedakan ke dalam dua kategori, yaitu Good Company (perusahaan bagus) dan Great Company (peusahaan hebat). Tidak semua perusahaan bagus (good) mampu menjadi hebat (great). Untuk menjadi great company tidak sekadar dibutuhkan budaya korporat atau disiplin tetapi juga budaya disiplin.

Good company biasanya ditemui tingkat keuntungan yang positif, cara kerja yang efisien, citra perusahaan yang sangat bagus, dan eksekutif-eksekutif yang cakap. Jangan merasa puas bila telah menjadi good company sehingga membuat CEO terlalu fokus keluar dan menjadi tidak sensitif ke dalam perusahaan hingga berhenti membangun budaya organisasinya.

Budaya disiplin bukan berarti kepatuhan sikap secara kaku terha¬dap suatu peraturan, melainkan kepatuhan terhadap ketentuan-ketentuan bisnis yang seharusnya dijaga.

Budaya disiplin dibangun oleh tiga pilar utama:

- Discipline People, Membangun disiplin setiap orang yang ada di perusahaan

- Discipline Action, Disiplin dalam bekerja, mengikuti kaidah dan peraturan yang berlaku.

- Discipline Thought, Menjadikan disiplin sebagai budaya perusahaan.

Untuk memperkuat budaya suatu institusi, Discipline People merupakan prasyarat yang sangat mutlak. Untuk menciptakan hal tersebut, lakukan hal-hal berikut:

1. Rekrut yang Terbaik

Jangan terburu-buru merekrut karyawan seadanya. Cari lagi dan carilah lagi, sampai diperoleh yang terbaik dan tercocok. Orang cerdas ada di mana-mana, tetapi orang yang terbaik sangat terbatas. Mereka bukan hanya pintar secara inteligensia, melainkan juga tahu bagaimana bekerja dalam sebuah tim, mencintai pekerjaan, berorientasi kedepan, berkarakter kuat, dan punya keterampilan-keterampilan berkomunikasi yang baik.

2. Berikan Pengertian yang Terbaik

Discipline people tidak secara otomatis diperoleh melalui rekrutmen yang bagus. Mereka harus diberikan standar sejak awal, yaitu sejak hari pertama bekerja, melalui sebuah proses orientasi yang diperkenalkan kepadanya. Ia harus diberi tahu hal-hal yang boleh dan tidak boleh dilakukan di tempat kerja ini (do's and taboo's).

3. Jalankan Ritual yang Benar

Karyawan yang diangkat segera mengikuti ritual penerimaan, di situ institusi perlu menegaskan hal-hal penting memelihara nilai-nilai positif yang telah digariskan dan pemimpin menyampaikan sharing pengalamannya. Ritual juga perlu dilakukan pada even rotasi pegawai, kenaikan pangkat, atau pensiun.

4. Tempatkan pada Kursi yang Tepat

Orang-orang yang tepat akan berkontribusi positif dan akan menghargai budaya korporat kalau is di tempatkan pada kursi yang tepat. Sekali lagi, setiap promosi jabatan dilakukan, nilai-nilai Baru perlu ditanamkan kembali.

5. Keluarkan yang di Bawah Standar
Berhentikan orang-orang yang di bawah standar agar Anda tidak mereduksi proses rekrutmen yang telah dilakukan dengan sangat serius. Jangan membiarkan orang-orang yang di bawah standar bersembunyi di balik budaya korporat agar budaya organisasi tidak berubah menjadi budaya harmoni sosial.Pentingnya

6. Leadership
Dibutuhkan pemimpin yang berani menghadapi kondisi ekstrem dengan kegigihan, pantang menyerah, memiliki panggilan profesional, serta punya kerendah hatian strategis.


3.10 Kreativitas Dalam berbisnis
Untuk menjadi seorang pengusaha yang sukses, diperlukan pemikiran-pemikiran kreatif dalam berbisnis.

Suatu bisnis akan tumbuh dan semakin berkembang apabila pengelolanya kreatif dalam menemukan, mengembangkan, atau menghasilkan suatu terobosan bisnis yang baru.

Kreativitas dalam bisnis dapat dihasilkan melalui proses pelatihan perilaku yang meliputi proses berpikir lancar, fleksibel, orisinal, dan terperinci, serta pelatihan terkait pengambilan risiko, merasakan tantangan, rasa ingin tahu, dan imajinasi.

Kreativitas adalah sifat yang melekat pada diri seseorang yang mampu berimajinasi dan memiliki inisiabf dalam menghasilkan sesuatu produk atau jasa yang baru.



BAB IV
PENUTUP


KESIMPULAN
Dalam membangun suatu usaha/bisnis dari awal atau dari nol yang sebelumnya kita belum mempunyai pengalaman dalam berwirausaha kita perlu memeperhatikan beberapa faktor penting untuk membangun bisnis. Beberapa factor penting yakni: memperhatikan ide usaha, jeli dalam melihat peluang, peluang bisnis, dan menyususn strategi bisnis agar bisnis yang kita bangun mencapai kesuksesan. Selain faktor-faktor penting dalam membangun suatu usaha/bisnis kita juga harus mengetahui proses mengelola usaha dengan baik agar usaha kita tetap berjalan dan mengalami perkembangan. Proses proses dalam mengelola usaha yakni: target sasaran bisnis, merumuskan strategi bisnis, pengawasan, budaya, dan kreatifitas pada suatu organisasi atau perusahaan demi mencapai kesuksesan dalam berwirausaha from zero to hero.



DAFTAR PUSTAKA


Soegoto, E. S. (2009). Entrepreneurship : Menjadi Pebisnis Ulung. Bandung: PT.
Elex Media Komputindo.
Soegoto, E. S. (2016). Entrepreneurship : Menjadi Pebisnis Ulung. Bandung: PT.
Elex Media Komputindo.



Sumber: https://www.academia.edu/34140576/MEMBANGUN_BISNIS_FROM_ZERO_TO_HERO

0 Komentar untuk "Membangun Bisnis Yang Tepat(From Zero To Hero)"

Back To Top