BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Manusia merupakan komponen lingkungan alam yang bersama-sama dengan komponen alam lainnya, hidup bersama dan mengelola lingkungan dunia. Karena manusia adalah makhluk yang memiliki akal dan pikiran, peranannya dalam mengelola lingkungan sangat besar. Namun seiring perkembangan zaman, perilaku manusia semakin konsumtif. Hal ini mengakibatkan kepedulian manusia akan lingkungannya mulai berkurang, manusia lebih memntingkan pemenuhan kebutuhannya saat ini dari pada investasi untuk kehidupannya di masa akan datang.
Masalah pokok lingkungan hidup pada dasarnya adalah masalah yang dihadapi dan disebabkan manusia sendiri. Pencemaran lingkungan yang terjadi sebagai akibat dampak kemajuan ilmu pengetahuan dna teknologi, pertumbuhan industrialisasi yang cepat pesat ini sangat terasa bagi kelangsungan hidup manusia dan sumber hayati lainnya, baik pencemaran terhadap udara, air, flora dan fauna, dan sebagainya.
Semuanya tertumpu pada manusia yang saling membutuhkan antara yang satu dengan yang lainnya. Maka manusia selaku khalifah Allah di muka bumi berkewajiban mengelola, memelihara, dan bersikap ramah terhadap lingkungan, sesuai dengan tuntunan ajaran agama. Islam adalah pembawa rahmat bagi seluruh alam (Rahmatan lil-‘Alamin) sudah memberikan tuntunan dan ajaran yang luas agar umat manusia mempunyai tanggung jawab moral melestarikan jagad raya yang kita diami ini.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, dapat dirumuskan beberapa masalah antara lain:
1. Apakah yang dimaksud dengan polusi itu?
2. Apa saja bentuk-bentuk polusi itu?
3. Bagaimana dampak dari adanya polusi itu?
4. Bagaimana cara menanggulangi dampak negatif polusi?
5. Bagaimana Islam memandang tentang polusi
C. Tujuan
Adapun tujuan dari penyusunan makalah ini antara lain:
1. Untuk mengetahui yang dimaksud dengan polusi.
2. Untuk mengetahui bentuk-bentuk dari polusi.
3. Untuk menjelaskan dampak dari adanya polusi.
4. Untuk menjelaskan cara menanggulangi dampak negatif polusi.
5. Untuk menjelaskan pandangan Islam tentang polusi.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Polusi
Polusi adalah masuknya makhluk hidup, zat, energi maupun materi ke dalam lingkungan sehingga menyebabkan lingkungan kurang atau tidak dapat berfungsi sesuai dengan peruntukannya. Dalam pengertian lebih lengkap, polusi adalah perubahan yang kurang menguntungkan terhadap lingkungan yang disebabkan oleh hasil aktivitas manusia secara keseluruhan atau sebagian, melalui pengaruh langsung/tidak langsung, dari perubahan dalam susunan kimia-fisika, tingkat radiasi, pola energi, dan limbah dari organisme. Polusi dapat mengakibatkan perubahan unsur fisik, panas, biologis, dan kimiawi, terhadap suatu lingkungan yang dapat menimbulkan bahaya atau potensial bahaya terhadap kesehatan, keselamatan, dan kenyamanan makhluk hidup. Bahan yang menyebabkan polusi disebut polutan.
Pencemaran atau polusi adalah suatu kondisi yang telah berubahdari bentuk asal pada keadaan yang lebih buruk. Pergeran bentuk tatanan dari kondisi yang buruk ini dapat terjadi sebagai akibat masukan dan bahan-bahan pencemaran atau polutan. Bahan polutan tersebut pada umumnya mempunyai sifat racun (toksik) yang berbahaya bagi organisme hidup. Toksisitas atau daya racun dari polutan itulah yang kemudian menjadi pemicu terjadinya pencemaran (Palar, 2012, hal. 10).
Terjadinya polusi atau pencemaran lingkungan pada umumnya terjadi akibat kemajuan teknologi, dimana dalam usaha untuk meningkatkan kesejahteraan hidup. Contohnya : pencemaran udara, air dan tanah. Sebagai akibat dari turunnya kualitas udara, air dan tanah ialah kerugian dan ancaman terhadap kelestarian lingkungan.
B. Unsur-unsur Penyebab Terjadinya Polusi
Unsur-unsur yang dapat menyebabkan terjadinya polusi (polutant) dapat digolongan ke dalam dua hal :
Pertama, yang bersifat kuantitatif yaitu terdiri dari unsus-unsur yang secara ilmiah telah terdapat di dalam alam tetapi jumlahnya bertambah sedemikian banyaknya, sehingga menyebabkan pencemaran lingkungan. Hal ini terjadi disebabkan oleh bencana alam, perbuatan manusia dan lain-lain. Sebagai contoh polusi demikian ialah unsur seperti karbon, nitrogen, fosfor dan lain-lain.
Kedua, yang bersifat kualitatif yaitu terdiri dari unsur-unsur yang terjadi diakibatkan berlangsungnya persenyawaan yang dibuat secara sintesis, contohnya pestisida, detergen dan lain-lain.
Pada umumnya polusi lingkungan ditujukan kepada faktor-faktor fisik seperti polusi oleh radiasi, suhu, penerangan dan faktor-faktor kimia melalui debu, uap, gas, larutan, awan kabut yang derajatnya sedemikian besarnya sehingga merupakan gangguan pada lingkungan hidup dari makhluk hidup.
C. Macam-macam Polusi
1. Polusi Udara
Polusi udara disebabkan oleh debu, partikel-partikel, asap pembakaran, asap rokok, gas-gas, seperti CO, CO2, NO2, CFC. Polusi udara dapat menimbulkan berbagai macam penyakit pernapasan.
Asap rokok, Asap rokok mengandung zat berbahaya seperti benzo–apyrena dan formaldehid. Asap rokok dapat menyebabkan penyakit jantung dan kanker paru–paru.
Karbon monoksida (CO), Gas CO yang terhirup dapat bereaksi dengan hemoglobin pada sel darah merah sehingga menghalangi pengangkutan oksigen yang sangat dibutuhkan tubuh. Efek yang ditimbulkan di antaranya adalah pusing, sakit kepala, rasa mual, ketidaksadarn (pingsan), kerusakan otak, dan kematian. Gas CO yang terhirup dapat pula berdampak pada kulit dan menyebabkan masalah jangka panjang pada penglihatan.
Adapun sumber dari pencemaran udara ini antara lain:
a. Kendaraan Bermotor
Semua kendaraan bermotor yang memakai bensin dan solar akan mengeluarkan gas karbon dioksida, Nitrogen Oksigen, Belerang dioksida, partikel-partikel lain sebagai sisa pembakaran. Pada dosis tertentu maka semua gas ini dapat menyebabkan penyakit. Contohnya : Gas karbon dioksida merupakan racun bagi fungsi-fungsi darah, belerang dioksida menimbulkan penyakit pada sistem pernafasan.
b. Pabrik-pabrik pada Industri
Pabrik industri banyak menggunakan bahan kimia organik maupun anorganik yang akan berguna bagi manusia, akan tetapi ada bahan sisa tersebut yang bisa berubah menjadi racun bagi manusia yang bisa menimbulkan penyakit. Contohnya : Pneumokonionis yaitu segolongan penyakit yang disebabkan oleh penimbunan debu-debu dalam paru-paru manusia, dapat menyebabkan batuk, sesak nafas, kelelahan, berat badan menjadi turun dan lain sebagainya.
Adapun dampak polusi udara terhadap lingkungan antara lain:
a. Dampak terhadap Ekosistem
Industri yang mempergunakan batu bara sebagai sumber energinya akan melepaskan zat oksida sulfat ke udara sebagai sisa pembakaran batubara. Zat tersebut akan bereaksi dengan air hujan membentuk asam sulfat sehingga air hujan menjadi asam (acid rain). Apabila keadaan ini berlangsung cukup lama, akan terjadi perubahan pada ekosistem perairan danau. Akibatnya, PH air danau akan menjadi asam, produksi ikan menurun, dan secara tidak langsung pendapatan rakyat setempat pun menurun.
Dampak dari hujan asam di antaranya :
- Mempengaruhi kualitas air permukaan bagi biota yang hidup di dalamnya. Suatu penelitian menunjukkan terdapat hubungan yang erat antara PH dengan penurunan populasi ikan dan biota air lainnya di perairan.
- Merusak tanaman. Hujan asam dapat merusak jaringan tanaman sehingga menghambat pertumbuhannya dan dapat menyebabkan kematian.
- Melarutkan logam-logam berat yang terdapat dalam tanah, sehingga mempengaruhi kualitas dari tanah dan air permukaan. Air yang telah tercemar logam berat jika dikonsumsi dapat menimbulkan berbagai gangguan kesehatan.
- Bersifat korosif, sehingga merusak berbagai bahan logam seperti mobil dan pagar, monumen dan patung atau komponen bangunan.
- Menyebabkan penyakit pernapasan.
b. Dampak terhadap Tumbuhan dan Hewan
Tumbuh-tumbuhan sangat sensitif terhadap gas sulfur dioksida, fluorin, ozon, hidrokarbon dan CO. Apabila terjadi pencemaran udara, konsentrasi gas tersebut akan meningkat dan dapat menyebabkan daun tumbuhan berlubang dan layu. Ternak akan menjadi sakit jika memakan tumbuh – tumbuhan yang mengandung dan tercemar fluorin.
Penipisan lapisan ozon menyebabkan sebagian besar radiasi sinar UV terpancar ke permukaan bumi. Sinar UV memiliki dampak yang buruk terhadap makhluk hidup, di antaranya menimbulkan mutasi, kanker kulit, penyakit pada tumbuhan dan pada akhirnya menurunkan populasi makhluk hidup.
c. Dampak terhadap Cuaca dan Iklim
Gas karbon dioksida memiliki kecenderungan untuk menahan tetap berada di bawah atmosfer sehingga terjadi efek rumah kaca (green house effect). Udara menjadi panas dan gerah. Selain itu, partikel – partikel debu juga memiliki kecenderungan untuk memantulkan kembaki sinar matahari di udara sebelum sinar tersebut sampai ke permukaan bumi sehingga udara di lapisan bawah atmosfer menjadi dingin.
Pemanasan global adalah meningkatnya suhu rata – rata bumi. Pemanasan global terjadi akibat efek rumah kaca. Efek rumah kaca merupakan peristiwa tertahannya atau terperangkapnya panas matahari di lapisan atmosfer bumi bagian bawah oleh gas – gas rumah kaca yang membentuk lapisan di atmosfer. Sehingga panas matahari dipantulkan kembali ke bumi. Hal ini menyebabkan suhu bumi meningkat. Terjadinya peningkatan suhu bumi akan mengakibatkan mencairnya es di kutub dan meningkatnya suhu air laut. Dampak lain dari pemanasan global di antaranya:
- Menambah volume air laut sehingga permukaan air laut akan naik.
- Menimbulkan banjir di daerah pantai.
- Dapat menenggelamkan pulau – pulau dan kota – kota besar yang berada di tepi laut.
- Meningkatkan penyebaran penyakit menular.
- Curah hujan di daerah yang beriklim tropis akan lebih tinggi dari normal.
- Tanah akan lebih cepat kering, walaupun sering terkena hujan. Hal ini mengakibatkan banyak tanaman mati.
- Akan sering terjadi angin besar di berbagai tempat.
- Musnahnya hewan dan tumbuhan, termasuk manusia, yang tidak mampu berpindah atau beradaptasi dengan suhu yang lebih tinggi.
Beberapa zat dalam polusi udara yang dapat menimbulkan penyakit pada tubuh bila terisap oleh paru-paru. Sebagai berikut:
a. Silika Bebas yaitu berasal dari perusahaan granit, dari keramik, tambah timah putih, tambang batu bara, tambang besi. Silika bebas ini menyebabkan penyakit silicosis yaitu suatu penyakit pneumoconiosis akibat banyak debu silica dalam paru-paru.
b. Arang Batu yaitu berasal dari debu-debu yang kemudian tertimbun dalam paru-paru. Hal ini dapat menimbulkan penyakit anthracosis dengan gejala-gejala sesak nafas, batuk kehitaman, dada menjadi bundar, ujung-ujung jari membesar karena kelainan pada jantung.
c. Asbes ialah campuran berbagai silikat dan yang paling penting Magnesium Silikat, debu-debu asbes yang berasal dari pabrik asbes yang masuk ke dalam paru-paru dapat menyebabkan penyakit asbestosis dengan tanda-tanda sesak disertai batuk, ujung-ujung jari melebar, cyanosis atau bibir biru dan sebagainya.
d. Kapas, yaitu pencemaran udara oleh debu atau serat kapas yang berasal dari pabrik benang, industri tekstil yang dapat menimbulkan penyakit byssinosis dengan dada menjadi besar dan sesak nafas.
e. Timah Putih, Kalau terlalu banyak debu timah putih yang terhisap masuk ke dalam paru-paru, dapat menyebabkan penyakit Stannosis. Penyakit ini terutama pada orang yang bekerja di sekitar pengolahan timah putih.
f. Besi, Debu yang mengandung persenyawaan besi bisa menyebabkan penyakit yang disebut Siderosis. Pencemaran yang disebabkan oleh debu besi terjadi pada tempat pengolahan biji-biji besi.
g. Talk merupakan campuran dari beberapa mineral yang sebagian besar mengandung Magnesium Silikat. Debu yang terhirup oleh paru-paru dapat menimbulkan penyakit talkosis dimana paru-paru mengalami fibrosis di daerah parabronkial dan perivaskuler.
2. Polusi Tanah
Polusi tanah ialah pencemaran yang terjadi pada lingkungan tanah yang disebabkan karena polutan dari berbagai pembuangan limbah baik dari industri ataupun rumah tangga. Yang mana dampaknya menimbulkan rusaknya struktur tanah.
Polusi tanah umumnya disebabkan oleh pencemaran sampah rumah tangga. Selain itu, polusi tanah juga bisa disebabkan oleh insektisida dan pestisida yang digunakan petani untuk membasmi hama tanaman. Kegiatan industri penambangan juga dapat merusak tanah.
Tempat pembuangan sampah merupakan salah satu sumber utama polusi tanah. Selain itu, masalah polusi tanah yang utama juga terjadi di lingkungan pertanian. Berikut ini penjelasan dampak polusi tanah:
a. Tempat Pembuangan
Limbah anorganik yang ada di tempat pembuangan bisa mengandung senyawa beracun, misalnya logam berat. Senyawa beracun ini dapat meracuni makhluk hidup yang hidup di tanah, seperti tumbuhan, mikroorganisme, dan cacing tanah. Limbah organik dapat menjadi tempat berkembang biak berbagai bakteri pembusuk, yang menyebabkan penyakit.
Secara tidak langsung, limbah di tempat pembuangan dapat menjadi sumber polusi air dan udara. Limbah cair yang dibuang ke tempat pembuangan dapat merembes dan bercampur dengan air tanah. Polusi udara yang dapat timbul melalui tempat pembuangan adalah gas metan (CH4) yang dihasilkan melalui pembusukan limbah organik oleh bakteri. Gas metan berbau tidak sedap dan merupakan salah satu gas rumah kaca.
b. Lingkungan Pertanian
Polusi tanah disebabkan oleh penggunaan pestisida kimia, pupuk dan irigasi. Pestisida dapat membunuh hama pengganggu dan membunuh biota tanah yang bermanfaat bagi kesuburan tanah seperti cacing tanah yang bermanfaat bagi kesuburan tanah, serta mikroorganisme. Pupuk yang berlebihan dapat menjadi racun bagi tanaman.
Proses irigasi dapat menyebabkan tanah mengalami salinisasi, yaitu peningkatan kadar garam. Kadar garam yang terlalu tinggi dapat menjadi racun bagi tanaman.
3. Polusi Air
Polusi air ialah merupakan peristiwa pencemaran yang terjadi dalam lingkungan air. Polusi air terjadi jika sumber-sumber air seperti laut, danau, atau sungai telah tercemar sampah dan limbah berbahaya. Akibatnya, air tidak bisa lagi digunakan. Polusi air banyak disebabkan oleh limbah industri dan rumah tangga yang dibuang ke sungai, misalnya sampah organik, air detergen, minyak bumi, pupuk buatan dan pestisida. Limbah tersebut akan menyebabkan pencemaran air sehingga menimbulkan bau tak sedap, menurunnya kadar oksigen air yang membahayakan kehidupan organisme air. Indikator air telah terpolusi adalah perubahan bau, warna, rasa, dan suhu. Polutan ini bisa berupa limbah industri kain celup batik, insektisida yang digunakan para petani dan Hg,CO,Zn dan lain sebagainya.
Air yang telah tercemar akan sangat mempengaruhi kualitas hidup makhluk hidup dan lingkungan sekitar. Pencemaran air dapat terjadi pada air sumur, sungai, bendungan maupun air laut. Sebagian besar pencemaran air berasal dari polutan yang dihasilkan manusia. Pencemaran tersebut akan berdampak pada kehidupan manusia dan lingkungan antara lain sebagai berikut.
a. Gangguan Kesehatan
Air yang telah tercemar, oleh senyawa organik maupun senyawa anorganikakan menyebabkan berbagai gangguan kesehatan karena mudah menjadi media berkembangnya berberbagai macam penyakit menular maupun tidak menular. Air yang telah tercemar tidak dapat lagi digunakan sebagai pembersih, sedangkan air bersih sudah tidah mencukupi sehingga kebersihan manusia dan lingkungannya menjadi tidak terjamin, pada akhirnya menyebabkan manusia mudah terserang penyakit.
Beberapa penyakit menular yang dapat tersebar melalui air yang tercemar diantaranya sebagai berikut.
- Cholera adalah penyakit usus halus yang akut dan berat. Penyakit cholera disebablan oleh bakteri Vibrio cholera. Masa tinasnya berkisar beberapa hari. Gejala utamanya adalah muntaber, dihidrasi, dan kolaps. Gejala khasnya adalah tinja menyerupai air cucuan beras.
- Typhus abdominalis juga merupakan penyakit yang menyerang usus halus dan penyebabnya adalah Salmonella typhosa. Gejala utamanya adalah panas yang terus menerus dengan taraf kesadaran menurun, terjadi 1-3 minggu (rata – rata 2 minggu) setelah ingfeksi. Selmonella typhosa tumbuh dalam suasana yang cocok bagi dirinya yaitu usus manusia dan hewan berdarah panas.
- Hepatitis A disebabkan oleh virus hepatitis A
Gejala utamanya adalah demam akut, dengan perasaanmual dan muntah, hati membengkak dan skera mata menjadi kuning, oleh karena itu orang awam menyebut hepatitis ini sebagai penyakit kuning.
- Disentrie amoeba disebabkan oleh protozoa bernama Entamoeba hystolytica. Gejala utamanya adalah tinja tercampur darah dan lendir.
Selain penyekit menular, penggunaan air dapat juga memicu terjadinya penyakit tidak menular. Penyakit tidak enular terutama terjadi kerena air telah terkontaminasi zat – zat berbahaya atau beracun.
Beberapa kasus keracunan akibat mengkonsumsi air yang terkontaminasi diantaranya sebagai berikut.
- Kasus keracunan kobalt (Co) yang terjadi di Nebraska (amerika) merupakan satu contoh penyakit tidak menular yang diakibatkan kontaminasi kobalt di dalam air. Akibat keracunan kobalt ini dapat berupa gagal jantung, kerusakan kelenjar gondok, tekanan darah tinggi dan pergelangan kaki membengkak.
- Penyakit Minamata, yang disebabkan pencemaran pantai Minamata oleh merkuri (air raksa). Sumber utama keracunan air raksa itu adalah pembuangan limbah pabrik penghasil polivinil klorida yang menggunakan merkuri sebagaikatalis.
- Keracunan cadmium di kota Toyoma, Jepang. Keracunan ini menyebabkan terjadinya pelunakan tulang sehingga tulang – tulang punggung terasa sangat nyeri. Bedasarkan hasil penelitian, ternyata bahwa beras yang dimakan penduduk Toyoma berasal dari tanaman padi yang selama bertahun – tahun mendapat air yang telah tercemar Cadmium.
b. Gangguan terhadap Lingkungan
1) Meurunnya populasi berbagai biota air
Berbagai biota air, seperti ganggang, ikan, udang, kerang dan terumbu karang, merupakan sumberdaya yang sangat penting bagi manusia. Menurunnya populas biota ini akan membawa kerugian besar, baik secara langsung berupa kekurangan sumberdaya pencaharian, ataupun secara tidak langsung berupagangguan dalam keseimbangan ekosistem.
Penurunan populasi biota air secara drastic dapat idsebabkan oleh bencana alam. Namun, kenyataannya hal ini terutama disebabkan oleh populasi yang ditimbulkan manusia.
Beberapa pulatan yang sifatnya berbahaya bagi biata air diantaranya adalah nutrient tumbuhan, limbah yang membutuhkan oksigen, minyak, sedimen dan panas.
2) Nutrient tumbuhan
Nutrient tumbuhan akan menjadi polutan air apabila terdapat dalam jumlah berlebihan di perairan. Perairan yang mengandung nutrient seperti fosfat dan nitrogen dalam jumlah berlebih disebut mengalami eutrofiikasi. Eutifikasi akan menyebabkan ganggang (alge) berkembangbiak dengan subur sehingga populasinya meningkat pesat. Kejadian ini sering disebut algae blooming.
Algae bloming dapat menyebabkan beberapa gangguan diperairan, di antaranya adalah menggagu penetrasi cahaya matahari kedalam perairan karena permukaan perairan tertutupi oleh populasi ganggang. Hal ini akan mengganggu kehidupan biota air dalam perairan tersebut.
Selain itu, jika ganggang yang mengalami blooming merupakan jenis ganggang yang menghasilkan senyawa beracun, ganggang tersebut akan menyebabkan kematian sebagian besar biota air. Kemudian, ketika ganggang yang mengalami blooming mati, sel – selnya akan turun ke dasar perairan dan mengalami pembusukan. Akibatnya, terjadi peningkatan populasi bakteri pembusuk yang banyak membutuhkan banyak oksigen. Hal ini akan meningkatkan kebutuhan oksigen/BOD (biological oxygen demand) di perairan. BOD yang meningkat akan menurunkan kadar oksigenterlarut/DO (Dissolved Oxygen) di perairan sehingga biota air yang tidak toleran terhadap kondisi DO yang rendah akan mengalami penurunan populasi.
3) Limbah yang Membutuhkan Oksigen
Seperti eutrofikasi, pencemaran air oleh limbah yang membutuhkan oksigen juga akan menyebabkan peningkatan BOD di perairan akibat tingginya populasi bakteri aerob (membutuhkan oksigen) yang membusukkan limbah. Peningkatan BOD akan menurunkan DO perairan sehingga menurunkan populasi biota air yang tidak toleren terhadap kandungan DO yang rendah.
4) Minyak
Pencemaran minyak banyak terjadi di lautan atau pantai. Pencemaran minyak di perairanbdapat menyebabkan kematian bagi banyak jenis biota air, seperti terumbu karang. Kematian ini disebabkan adanya senyawa dalam minyak yang sifatnya beracun bagi biota air tersebut. Tumpahan minyak di perairan juga dapat menempet dan menyelubungi bulu – bulu pada burung serta rambut pada mamalia air sehingga mengganggu fungsi fisiologis bulu atau rambut tersebut.contoh gangguan fisiologis yang dapat terjadi adalah hilangnya lemampuan mengapung atau kemampuan menjaga suhu tubuh sehingga hewan dapat mati karena tenggelam atau karena kehilangan panas tubuh secara drastis.
5) Sedimen
Pencemaran sedimen di perairan dapat menyebabkan air menjadi keruh sehingga mengurangi jarak penetrasi cahaya matahari ke dalam perairan. Hal ini akan menyebabkan kemampuan fotosintesis ganggang dan tumbuhan air menurun sehingga populasinya berkurang.ganggang dan tumbuhan air merupakan produsen di rantai makanan perairan sehingga penurunan populasinya akan mengakibatkanpenurunan biota air lainnya. Sedimen juga dapat menyumbat aliran air, membawa endapan senyawa toksin, dan menutupi terumbu karang serta makhluk hidup lain di dasar perairan.
6) Panas
Populasi panas atau termal dapat menyebabkan perubahan suhu perairan secara drastic. Hal ini akan mengakibatkan kematian berbagai biota air yang tidak mampu beradaptasi terhadap perubahan suhu tersebut.panas juga dapat menurunkan DO di perairan.
4. Polusi Suara
Polusi suara diakibatkan oleh adanya berbagai macam suara dalam berbagai kekuatan suara (dalam decibel), misalnya suara bising kendaraan bermotor. Polusi suara dapat menyebabkan gangguan pada sistem pendengaran dan kemudian diteruskan dengan gangguan psikologis, stress, naiknya tekanan darah, dan gangguan kesehatan lainnya.
Kontak dengan suara yang bising dalam waktu lama dapat menimbulkan kerusakan organ pendengaran. Kerusakan organ dapat bersifat permanen. Misalnya, menjadi tuli, suara yang bising dapat menyebabkan gangguan pada jantung, sakit kepala dan stress secara psikologis.
D. Langkah Menanggulangi Polusi
Polusi udara memanglah hal atau peristiwa yang harus diwaspadai, dijauhi atau bahkan dihilangkan. Hal ini karena kita telah mengetahui bersama bahwasannya polusi udara atau pencemaran udara ini sangat bersifat tidak baik atau negatif. Oleh karena itulah kita sebagai manusia sebagai makhluk yang mempunyai akan sudah sepantasnya menjaga kesehatan Bumi pertiwi dari orang- orang yang tidak bertanggung jawab.
Ada beberapa cara yang dapat dilakukan untuk dijadikan solusi menghadapi polusi udara ini. Beberapa solusi tersebut antara lain sebagai berikut:
1. Melakukan penyuluhan terhadap masyarakat mengenai pentingnya udara yang bersih dan juga bebas dari polusi.
2. Penegakan kembali peraturan atau perundang- undangan tentang lingkungan.
3. Melalukan penyaringan terhadap asap atau limbah asap yang akan dibuang ke udara bebas agar tidak terlalu membahayakan kesehatan Bumi. Hal ini terutama harus dilakukan oleh pabrik- pabrik atau lokasi- lokasi yang membuang asap sebagai salah satu limbahnya.
4. Mengurangi penggunaan bahan bakar fosil sebagai pembangkit listrik atau energi yang lainnya. Hal ini karena bahan bakar fosil dapat menghasilkan polutan sehingga sangat berkontribusi menciptakan pencemaran udara.
5. Mengalirkan gas buangan ke dalam air laut atau ke dalam larutan pengikat terlebih dahulu saat sebelum asap dikeluarkan ke udara bebas debgan tujuan mengurangi potensi terjadinya pencemaran yang dapat merusak dan membahayakan lingkungan.
6. Menggunakan peralatan atau bahan- bahan yang lebih ramah lingkungan dalam kehidupan sehari- hari.
7. Mengurangi jumlah kendaraan pribadi dan membiasakan diri menggunakan transportasi umum atau mulai hidup sehat dengan menggunakan sepeda.
8. Mengganti bahan bakar kendaraan menjadi bahan bakar yang ramah lingkungan, seperti biogas.
9. Menjaga kelestarian hutan. Dengan kata lain juga ikut melakukan tanam seribu pohon atau penghijauan dan menghindarkan diri dari orang- orang yang berniat jahat terhadap hutan.
10. Tidak melakukan penggundulan hutan.
11. Mulai melakukan penanaman tanaman- tanaman hijau, dimulai dari lingkungan yang ada di sekitar rumah dan juga dipinggir- pinggir jalan
12. Mengembangkan teknologi yang ramah lingkungan.
13. Ikut serta menjaga kebersihan lingkungan yang ada di sekitar kita dan tidak membiarkan sampah berserakan.
14. Membedakan sampah yang organik dan juga non organik.
15. Mengolah sampah non organik yang masih layak pakai menjadi barang- barang yang berguna dan menimbun sampah- sampah organik agar menjadi pupuk organik.
16. Mengurangi penggunaan insektisida secara berlebihan karena dapat mencemari tanah.
17. Menumbuhkan kesadaran para petani atau pengusaha agrobisnis untuk tidak menggunakan hutan sebagai lahan pertanian atau perkebunan. Hal ini karena hutan sendiri keberadaannya sangatlah dubutuhkan.
Itulah beberapa hal yang dapat dilakukan sebagai upaya untuk mengurangi polusi udara yang ada di Bumi ini. Meskipun kenyataannya polusi udara yang ada di Bumi telah terlampau parah, namun apabila kita melakukan upaya- upaya tersebut dengan bersama- sama dan dalam waktu yang konsisten pasti akan tercipta udara yang bersih dan segar, serta terbentuknya kawasan bebas polusi.
Pengenceran dan penguraian polutan air tanah sulit sekali karena airnya tidak mengalir dan tidak mengandung bakteri pengurai yang aerob jadi, air tanah yang tercemar akan tetap tercemar dalam yang waktu yang sangat lama, walau tidak ada bahan pencemaran yang masuk. Karena ini banyak usaha untuk menjaga agar tanah tetap bersih misalnya:
1. Menempatkan daerah industri atau pabrik jauh dari daerah perumahan atau pemukiman.
2. Pembuangan limbah industri diatur sehingga tidak mencermari lingkungan atau ekosistem.
3. Pengawasan terhadap penggunaan jenis-jenis pestisida dan zat-zat kimia lain yang dapat menimbulkan pencemaran.
4. Memperluas gerakan penghijauan.
5. Tindakan tegas terhadap perilaku pencemaran lingkungan.
6. Memberikan kesadaran terhadap masyaratkat tentang arti lingkungan hidup sehingga manusia lebih lebih mencintai lingkungan hidupnya.
7. Melakukan intensifikasi pertanian.
Pencegahan pada pencemaran tanah prinsipnya adalah berusaha untuk tidak menyebabkan terjadinya pencemaran, misalnya mencegah/mengurangi terjadinya bahan pencemar, antara lain:
- Sampah organik yang dapat membusuk/diuraikan oleh mikroorganisme antara lain dapat dilakukan dengan mengukur sampah-sampah dalam tanah secara tertutup dan terbuka, kemudian dapat diolah sebagai kompos/pupuk.
- Sampah senyawa organik atau senyawa anorganik yang tidak dapat dimusnahkan oleh mikroorganisme dapat dilakukan dengan cara membakar sampah-sampah yang dapat terbakar seperti plastik dan serat baik secara individual maupun dikumpulkan pada suatu tempat yang jauh dari pemukiman, sehingga tidak mencemari udara daerah pemukiman.
Sampah yang tidak dapat dibakar dapat digiling/dipotong-potong menjadi partikel-partikel kecil, kemudian dikubur.
- Pengolahan terhadap limbah industri yang mengandung logam berat yang akan mencemari tanah, sebelum dibuang ke sungai atau ke tempat pembuangan agar dilakukan proses pemurnian.
- Penggunaan pupuk, pestisida tidak digunakan secara sembarangan namun sesuai dengan aturan dan tidak sampai berlebihan.
- Usahakan membuang dan memakai detergen berupa senyawa organik yang dapat dimusnahkan/diuraikan oleh mikroorganisme.
Langkah tindakan penanggulangan yang dapat dilakukan antara lain dengan cara:
1. Sampah-sampah organik yang tidak dapat dimusnahkan (berada dalam jumlah cukup banyak) dan mengganggu kesejahteraan hidup serta mencemari tanah, agar diolah atau dilakukan daur ulang menjadi barangbarang lain yang bermanfaat, misal dijadikan mainan anak-anak, dijadikan bahan bangunan, plastik dan serat dijadikan kesed atau kertas karton didaur ulang menjadi tissu, kaca-kaca di daur ulang menjadi vas kembang, plastik di daur ulang menjadi ember dan masih banyak lagi cara-cara pendaur ulang sampah.
2. Bekas bahan bangunan (seperti keramik, batu-batu, pasir, kerikil, batu bata, berangkal) yang dapat menyebabkan tanah menjadi tidak/kurang subur, dikubur dalam sumur secara berlapis-lapis yang dapat berfungsi sebagai resapan dan penyaringan air, sehingga tidak menyebabkan banjir, melainkan tetap berada di tempat sekitar rumah dan tersaring. Resapan air tersebut bahkan bisa masuk ke dalam sumur dan dapat digunakan kembali sebagai air bersih.
3. Hujan asam yang menyebabkan pH tanah menjadi tidak sesuai lagi untuk tanaman, maka tanah perlu ditambah dengan kapur agar pH asam berkurang.
Dengan melakukan tindakan pencegahan dan penanggulangan terhadap terjadinya pencemaran lingkungan hidup (pencemaran udara, pencemaran air dan pencemaran tanah) berarti kita melakukan pengawasan, pengendalian, pemulihan, pelestarian dan pengembangan terhadap pemanfaatan lingkungan) udara, air dan tanah) yang telah disediakan dan diatur oleh Allah sang pencipta, dengan demikian berarti kita mensyukuri anugerah-Nya.
E. Pencemaran Udara dalam Pandangan Islam
Udara merupakan pembauran gas yang mengisi ruang bumi, dan uap air yang meliputinnya dari segala penjuru para filosof yunani berkeyakinan, bahwa udara adalah salah satu empat unsur yang melibatkan seluruh alam tergantung kepadannya. Empat unsur tersebut adalah tanah, air, udara dan api perkembangan ilmu pengetahuan modern telah membuktikan bahwa ke empat unsur tersebut bukanlah zat yang sederhana, akan tetapi merupakan persenyawaan dari berbagai unsur.
Air misalnya, air tersebut terdiri dari unsur oksigen dan hidrogen. Demikian juga halnya tanah yang terbentuk dari belasan unsur yang berbeda. Adapun udara, udara tersebut terbentuk dari beberapa ratus unsur, dua unsur yang paling mendominasi yaitu netrogen yang mencapai sekitar 78,084 persen dan oksigen sebanyak 20,946 persen satu persen sisanya adalah unsur-unsur yang lain.
Hikmah kekuasaan Tuhan dalam penciptaan alam ini, bahwa Allah menciptakan udara dengan nitrogen dan sifatnya yang pasif sebagai kandungan mayoritasnnya, yaitu sekitar 78 persen dari udara. Kalau saja kandungan udara gas nitrogen berkurang dari 78 persen maka niscaya akan berjatuhan bunga-bunga api dari luar angkasa karena mudahnya menembus lapisan bumi (hal itulah yang kerap terjadi) dan terbakarlah segala sesuatu.Allah telah menciptakan bumi dan segala isinya serta segala macam yg berhubungan dengan bumi,yaitu lingkungan yang alami bagi manusia baik dalam keadaan kotor maupun bersih,yang terhendarkan dari segala macam pencemaran yang ada dibumi,baik itu seimbang maupun,bagi manusia ditintut untuk menjalankan tugasnya.dengan demikian Allah merupakan fitrah yang telah menciptakan alam dan segala isinya.
Allah telah berfirman dalam Al quran surat Naml ayat 88 dan surat As-Sajadah ayat 7 yaitu
•
Artinya;
“Yang membuat segala sesuatu yang Dia ciptakan sebaik-baiknya dan yang memulai penciptaan manusia dari tanah”.
•
Artinya;
“Dan kamu Lihat gunung-gunung itu, kamu sangka Dia tetap di tempatnya, Padahal ia berjalan sebagai jalannya awan. (Begitulah) perbuatan Allah yang membuat dengan kokoh tiap-tiap sesuatu; Sesungguhnya Allah Maha mengetahui apa yang kamu kerjakan”.
Maka dialama alam ini tidak ada sesuatupun yang rusak, tercemar atau hilang keseimbangannya. Akan tetapi datangnya kerusakan, percemaran dan pengerusakan lingkungan adalah hasil perbuatan tanggan-tangan manusia semata, yang secara sengaja berusaha untuk mengubah fitroh Allah pada lingungan, dan mengubah Penciptaan-Nya pada kehidupan dan diri manusia. Allah berfirman dalam Al-Quran surah At-Tiin ayat 4-6 yaitu :
“Sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dalam bentuk yang sebaik-baiknya. kemudian Kami kembalikan Dia ke tempat yang serendah-rendahnya (neraka), kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal saleh; Maka bagi mereka pahala yang tiada putus-putusnya. “
Dengan demikian lah manusia telah Allah ciptakan dalam bentuk jasmani yang sebaik-baiknya. Sebagaimana yang termuat dalam firman Allah :
•
“yang telah menciptakan kamu lalu menyempurnakan kejadianmu dan menjadikan (susunan tubuh)mu seimbang, dalam bentuk apa saja yang Dia kehendaki, Dia menyusun tubuhmu.”
Dengan demikian yang bertanggung jawab akan pencemaran lingkungan adalah manusia yang menuruti kedholiman dan kepodohannya, “sesungguhnya manusia itu amat dholim dan amat bodoh.” (al-ahzab:72.)
Ada beberapa cara dan strategi yang mungkin dapat digunakan untuk menanggulangi pencemaran air, diantara lainnya adalah islam telah mendukung cara-cara yang telah disebutkan sebelumnya dan selalu menerima segala macam penemuan baru untuk melindungi air dari pencemaran, atau mengobati segala penyakit yang disebabkanya. Islam melarang membuang segala sejin zat pencemaran dalam iar secara sengaja. Melihat dampak bahaya yang ditimbulkannya, baik bagi pembuangnya sendiri, hewan, tumbuh-tumbuhan, atau bagi bidang kehidupan pada umumnya. Kerena islam mengharamkan segala sesuatu yang berbahaya dan membahayakan. Dalam Al-Quran disebutkan kisah nabi Musa sebagai berikut, “Dan (ingatlah) ketika musa memohon air untuk kaumnya, lalu kami berfirman, ‘pukullah batu itu dengan tongkatmu.’ Lalu memancarlah daripadanya dua belas mata iar. Sungguh tiap-tiap suku mengetahui tempat minumnya (masing-masing). Makan dan minumlah rezeki yang diberikan Allah, dan janganlah kamu berkeliaran dimuka bumi dengan berbuat kerusakan.“ (Al- Baqarah:60)
Disini, Allah telah memerintahkan manusia untuk memanfaatkan air yang telah Dia curahkan melalui mata air – mata air. Lalu manusiapun meminumnya dan memakan apa yang ditumbuhkan oleh-Nya berupa tanaman dan buah-buahan, dan Dia melarang manusia untuk berbuat kerusakan dimuka bumi ini.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Kesimpulan nya adalah polusi banyak sekali dan bermacam – macam dan bisa membahayakan lingkungan dan bahkan kita sendiri. Di Indonesia sudah banyak tercemar polusi-polusi udara misalnya di Jakarta dan di kota-kota lainnya yang di sebabkan oleh manusia itu sendiri.
B. Saran
Saran saya adalah dalam bidang Biologi ini yang menjelaskan tentang Pencemaran-pencemaran polusi ,kita harus dapat menghentikan pencemaran-pencemaran yang sudah terjadi dengan menimalisir ke pabrik-pabrik dan kita sendiri yang membiarkan asap kendaraan. Kita harus menanam penghijauan supaya bisa menyehatkan udara udara yang sudah tercemar.
DAFTAR PUSTAKA
http://mapegounhalu.blogspot.com/2011/03/makalah-pencemaran-lingkungan.html
http://ipa-smk.blogspot.com/2009/03/indikator-polusi.html
http://wienoorpurnama.wordpress.com/2012/05/11/sumber-polusi-air-udara-dan-tanah-polutan-air-udara-dan-tanah-dampak-polusi-air-udara-dan-tanah/
*Sumber:
1. https://www.academia.edu/34834196/POLUSI
2. https://barcad.blogspot.com/2014/02/makalah-ipa-polusi-lingkungan.html
Tag :
IAD IBD ISD
0 Komentar untuk "Pengertian, Jenis Serta Pencegahan Polusi"