BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Balakang Masalah
Dalam kehidupan manusia di hadapkan kedalam berbagai ketidak pastian baik itu hari esok ataupun satu jam yang akan datang tentang apa yang akan terjadi, ketidakpastian tersebut menyebabkan resiko-resiko yang akan muncul yang harus di hadapi, sama halnya dengan suatu perusahaan dalam menjalankan bisnis nya akan penuh ketidakpastian ditambah dengan situasi lingkungan, baik lingkungan internal maupun eksternal perusahaan yang dangat mempengaruhi keadaan perusahaan.
Berbagai faktor dari lingkungan, baik itu konsumen, perantara, pesaing, pemerintah dan faktor lingkungan lainnya akan memberikan pengaruh kepada perusahaan baik pengaruh yang positif berarti memberikan peluang atau dorongan, atau pengaruh yang negatif, berarti memberikan hambatan atau ancaman kepada perusahaan. Selanjutnya ketika pengaruhnya positip atau negatif, sejauhmana pengaruh positip atau negatif tersebut kepada perusahaan. Semua itu tentu harus diperhatikan, dianalisis dan didiagnosis, namun tetap saja ketidak pastian itu tidak bisa kita rubah 100% menjadi sesuatu yang pasti. Hanya dengan perhatian yang memadai, melalui analisis dan diagnosis yang tepat diharapkan manajemen perusahaan akan bisa memprediksi lebih tepat kemungkinan risiko yang terjadi, sehingga akan dapat meminimalkan kerugian dari resiko tersebut bila hal-hal yang tidak diharapkan terjadi, karena sudah diprediksi sebelumnya dan disiapkan antisipasinya.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, penulis merumuskan rumusan masalah sebagai berikut:
1.2.1 Apa itu resiko dan daftar kerugian?
1.2.2 Apa manfaat daftar kerugian potensial?
1.2.3 Bagaimana klasifikasi kerugian potensial?
1.2.4 Apa saja metode indentifikasi resiko dan daftar kerugian potensial?
1.3 Tujuan Makalah
Sejalan dengan rumusan masalah di atas, makalah ini disusun dengan tujuan untuk mengetahui dan mendeskripsikan:
1.3.1 Memahami resiko dan daftar kerugian potensial
1.3.2 Mengetahui manfaat daftar kerugian potensial
1.3.3 Mengetahui klasifikasi kerugian potensial
1.3.4 Memahami metode indentifikasi resiko dan daftar kerugian potensial
1.4 Manfaat Makalah
Makalah ini disusun dengan harapan memberikan kegunaan baik secara teoretis maupun secara praktis. Secara teoretis makalah ini berguna sebagai pengembangan teori Manajemen resiko dan asuransi Secara praktis makalah ini diharapkan bermanfaat bagi bagi penulis dan pembaca agar dapat mengetahui bagaimana indentifikasi resiko dan daftar kerugian potensial
1.5 Prosedur Penulisan
Makalah ini disusun dengan menggunakan pendekatan kualitatif. Metode yang digunakan adalah metode deskriptif. Melalui metode ini penulis akan menguraikan permasalahan yang dibahas secara jelas dan komprehensif. Data teoretis dalam makalah ini dikumpulkan dengan menggunakan teknik studi pustaka, artinya penulis mengambil data melalui kegiatan membaca berbagai literatur yang relevan dengan tema makalah. Data tersebut diolah dengan teknik analisis malalui kegiatan mengeksposisikan data serta mengaplikasikan data tersebut dalam konteks tema makalah.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian
2.1.1 Pengertian Identifikasi Risiko
Risiko berhubungan dengan ketidakpastian. Ketidakpastian ini terjadi oleh karena kurang atau tidak tersedianya cukup informasi tentang apa yang akan terjadi. Sesuatu yang tidak pasti (uncertain) dapat berakibat menguntungkan atau merugikan. Menurut Wideman, ketidakpastian yang menimbulkan kemungkinan menguntungkan dikenal dengan istilah peluang (Opportunity), sedangkan ketidak pastian yang menimbulkan akibat yang merugikan dikenal dengan istilah risiko (Risk). Terdapat beberapa pengertian risiko dari para ahli, diantaranya:
a. Menurut Arthur Williams dan Richard, M.H mengatakan bahwa risiko adalah suatu variasi dari hasil-hasil yang dapat terjadi selama periode tertentu.
b. Menurut Prof Dr.Ir. Soemarno, M.S Risiko merupakan suatu kondisi yang timbul karena ketidakpastian dengan seluruh konsekuensi tidak menguntungkan yang mungkin terjadi.
c. Menurut Sri Redjeki Hartono bahwa risiko adalah suatu ketidakpastian dimasa yang akan datang tentang kerugian.
Dari beberapa pengertian diatas dapat diartikan bahwa risiko sebagai suatu keadaan yang dihadapi seseorang atau perusahaan dimana terdapat kemungkinan yang merugikan. Jadi Identifikasi Resiko dapat dijabarkan sebagai proses dimana perusahaan secara terus menerus mengidentifikasi kerugian property, liability, personal sebelum terjadinya suatu peristiwa yang dapat menimbulkan kerugian atau kerusakan (penyebab langsung terjadinya kerugian). Kegiatan pengidentifikasian adalah hal yang sangat penting bagi seorang manajer. Sebab seorang manajer yang tidak mengidentifikasi semua kerugian potensial tidak akan dapat menyusun strategi yang lengkap untuk menanggulangi semua kerugian potensial tersebut.
2.1.2 Daftar Kerugian Potensial
Kegiatan mengidentifikasi risiko akan menghasilkan suatu daftar mengenai kerugian potensial, baik yang mungkin menimpa bisnisnya maupun bisnis apapun. Daftar ini disebut “daftar kerugian potensial” atau “check list”. Jadi dari daftar tersebut dapat diketahui kerugian apa saja dan bagaimana terjadinya yang mungkin dapat menimpa bisnisnya, sehingga dapat dipakai sebagai dasar dalam menentukan kebijaksanaan pengendalian risiko. Kegiatan pengidentifikasian adalah hal yang sangat penting bagi seorang manajer, sebab seorang manajer yang tidak mengidentifikasi semua kerugian potensial tidak akan dapat menyusun strategi yang lengkap untuk menanggulangi semua kerugian potensial tersebut. Adapun yang harus dilakukan oleh manajer mencakup:
a. Membuat daftar (check-list) semua kerugian yang dapat menimpa semua bisnis/perusahaan apapun.
b. Dengan pendekatan yang sistematis mencari kerugian-kerugian potensial yang mana dari check-list tersebut yang dapat menimpa perusahaannya.
Sumber-sumber informasi yang dapat digunakan sebagai bahan untuk pembuatan daftar kerugian potensial antara lain :
a. Data-data dari perusahaan-perusahaan asuransi
b. Informasi dari Badan Penerbitan Asuransi
c. Informasi dari Asosiasi Manajemen Ameruka (AMA)
d. Informasi dari ikatan Manajer Risiko dan Asuransi
e. Informasi/Rilase dari kepolisian
2.2 Manfaat Daftar Kerugian Potensial
Daftar kerugian potensial bagi suatu perusahaan pada hakekatnya merupakan :
a. Daftar yang dapat menunjang pencapaian berbagi tujuan, yang berkaitan dengan pengelolaan bisnis pada umumnya. Jadi tidak hanya untuk kepentingan manajemen risiko saja.
b. Suatu cara yang sistematis guna mengumpulkan informasi mengenai perusahaan-perusahaan lain yang mungkin ada kaitannya dengan aktivitas bisnisnya.
Jadi daftar kerugian potensial sangat bermanfaat bagi kegiatan pengelolaan bisnis secara keseluruhan, tidak hanya di bidang penanggulangan risiko saja. Sedang manfaat daftar kerugian potensial bagi Manajer Risiko antara lain:
a. Mangingatkan manajer risiko tentang kerugian-kerugian yang dapat menimpa bisnisnya.
b. Sebagai tempat mengumpulkan informasi yang akan menggambarkan dengan cara apa dan bagaimana bisnis-bisnis khusus yang dapat dimanfaatkan untuk menanggulangi risiko potensial yang dihadapi bisnisnya.
c. Sebagai bahan pembanding dalam me-review dan mengevaluasi program penanggulangan risiko yang telah dibuat, yang dapat mencakup premi yang sudah dibayar. Pengamanan-pengamanan yang telah dilakukan kerugian-kerugian yang timbul dan sebagainya.
2.3 Klasifikasi Daftar Kerugian Potensial
Seluruh kerugian potensial yang dapat menimpa setiap bisnis pada pokoknya dapat diklasifikasikan ke dalam:
a. Kerugian atas harta kekayaan (property exposures), yang meliputi :
1) Kerugian langsung yaitu kerugian yang langsung dapat dihubungkan dengan biaya penggantian atau perbaikan terhadap harta yang terkena peril (gedung yang terbakar, peralatan yang dicuri).
2) Kerugian tidak langsung yaitu kerugian yang tidak dapat secara langsung dihubungkan dengan peril yang terjadi, yaitu kerugian yang diakibatkan oleh rusaknya barang yang terkena peril. Contoh: rusaknya bahan-bahan yang disimpan dalam lemari pendingin (cold storage). Karena tidak berfungsinya alat pendingin akibat gardu listriknya rusak disambar petir. Upah yang harus tetap dibayar, pada saat perusahaan tidak berproduksi, karena ada alat-alat produksinya yang terkena peril.
3) Kerugian atas pendapatan, misalnya sebagai akibat tidak berfungsinya alat produksi, karena terkena peril. Contoh: batalnya kontrak penjualan,karena perusahaan tidak berproduksi untuk sementara waktu, sebab alat produksinya mengalami rusak berat.
b. Kerugian berupa kewajiban kepada pihak lain (Lilability losses/exposures) adalah kerugian yang berupa kewajiban kepada pihak lain yang merasa dirugikan, akibat kesalahan dari bisnisnya. Contoh: Ganti rugi yang harus diberikan oleh perusahaan angkutan umum kepada penumpang yang cedera akibat kecelakaan, yang ada oleh kesalahan pengemudinya.
c. Kerugian personil (Personnel losses/ exposures) adalah kerugian akibat peril yang menimpa personil atau orang-orang yang menjadi anggota dari karyawan perusahaan (termasuk keluarganya). Contoh:
1) Kematian, ketidakmampuan karena cacat, ketidakmampuan karena usia tua dari karyawan atau pemilik perusahaan.
2) kerugian yang menimpa keluarga karyawan akibat kematian, ketidakmampuan dan pengangguran.
Dengan melihat jenis dan kondisi dan kerugian potensial yang yang demikian itu, maka seorang manajer harus selalu:
a. mempelajari dan mengevaluasi peristiwa-peristiwa kerugian yang telah diderita.
b. Mengikuti dan mempelajari peristiwa-peristiwa kerugian yang dilaporkan lewat publikasi-publikasi
c. Menghadiri pertemuan-pertemuan para manajer di dalam intern perusahaan. Pertemuan dengan Manajer-manajer di tingkat regional, nasional maupun internasional.
2.4 Metode Pengidentifikasian Risiko
Dalam mengidentifikasi risiko ada beberapa metode yang dapat digunakan, antara lain:
a. Menggunakan daftar pertanyaan (questionair) untuk menganalisa risiko yang dari jawaban-jawaban terhadap pertanyaan tersebut diharapkan dapat memberikan petunjuk-petunjuk tentang dinamika informasi khusus, yang dapat dirancang secara sistematis tentang risiko yang menyangkut kekayaan maupun operasi perusahaan.
b. Menggunakan laporan keuangan, yaitu dengan menganalisa neraca, laporan pengoperasian dan catatan-catatan pendukung lainnya, akan dapat diketahui/diidentifikasi semua harta kekayaan, hutang piutang dan sebagainya. Sehingga dengan merangkaikan laporan-laporan tersebut dan berdasarkan ramalan-ramalan anggaran keuangan akan dapat menentukan penanggulangan risiko di masa mendatang.
c. Membuat flow-chart aliran barang mulai dari bahan mentah sampai menjadi barang jadi akan dapat diketahui risiko-risiko yang dihadapi pada masing-masing tahap dari aliran tersebut. Dari flow-chart tersebut akan dapat diidentifikasikan kemungkinan kerugian pada masing-masing tahap.
Kerugian potensial yang dapat terjadi antara lain:
1) Kerugian berupa harta kekayaan: barang rusak, barang hilang di gudang, barang rusak karena kesalahan proses dan sebagainya.
2) Kerugian yang menyangkut liability: tuntutan konsumen, karena barang tidak sesuai dengan yang seharusnya dan seterusnya.
3) Kerugian personil: kecelakaan kerja yang terjadi dalam pabrik pada saat karyawan bekerja dan sebagainya.
d. Dengan Inspeksi langsung ditempat artinya dengan mengadakan pemeriksaan secara langsung di tempat dimana dilakukan operasi/aktivitas perusahaan. Sehingga dari pemeriksaan/pengamatan itu manajer akan dapat belajar banyak mengenai kenyataan-kenyataan di lapangan, yang akan sangat bermanfaat bagi upaya penanggulangan risiko.
e. Mengadakan interaksi dengan departemen/bagian-bagian dalam perusahaan. Adapun cara-cara yang dapat ditempuh:
1) Dengan mengadakan kunjungan ke departemen/bagian-bagian akan dapat meraih/memupuk saling pengertian antara kedua belah pihak dan akan dapat memberikan pemahaman yang lengkap tentang aktivitas mereka dan kerugian-kerugian potensial yang dihadapi bagian mereka
2) Dengan menerima, mengevaluasi, memonitor dan menaggapi laporan-laporan dari departemen/bagian-bagian akan dapat meningkatkan pemahaman tentang aktivitas dan risiko yang mereka hadapi.
f. Mengadakan interaksi dengan pihak luar artinya mengadakan hubungan dengan perseorangan ataupun perusahaan-perusahaan lain terutama pihak-pihak yang dapat membantu perusahaan dalam penanggulangan risiko, seperti: akuntan, penasihat hukum, konsultan manajemen, perusahaan asuransi dan sebagainya. Dimana mereka akan dapat banyak membantu dalam mengembangkan identifikasi terhadap kerugian-kerugian potensial.
g. Melakukan analisa terhadap kontrak-kontrak yang telah dibuat dengan pihak lain. Dari analisa tersebut akan dapat diketahui kemungkinan adanya risiko dari kontrak tersebut, misalnya: rekanan tidak dapat memenuhi kewajibannya, denda keterlambatan memenuhi kewajiban dan sabagainya.
h. Membuat dan menganalisa catatan/statistik mengenai bermacam-macam kerugian yang telah pernah diderita. Dari catatan-catatan itu akan dapat diperhitungkan kemungkinan terulangnya suatu jenis risiko tertentu. Disamping itu dari catatan tersebut akan dapat diketahui: penyebab, lokasi, jumlah dan variabel-variabel risiko lainnya, yang perlu diperhitungkan dalam upaya penanggulangan risiko.
i. Mengadakan analisa lingkungan, yang sangat diperlukan untuk mengetahui kondisi yang mempengaruhi timbulnya risiko potensiil, seperti: konsumen, supplier, penyalur, pesaing dan penguasa (pembuat peraturan/perundang-undangan)
Untuk melakukan pekerjaan itu semua seorang manager tidak dapat melakukan sendiri, manajer bisa menugaskan anak buahnya atau menggunakan jasa pihak ketiga, seperti: konsultan manajemen, broker asuransi, perusahaan-perusahaan asuransi dan sebagainya. Penggunaan jasa dari pihak ketiga disamping ada kelemahannya, juga ada untungnya, karena umumnya pihak ketiga itu sudah profesional di bidangnya, sehingga hasilnya akan lebih lengkap dan lebih obyektif. Sedang kelemahannya antara lain biayanya tidak murah, sedang bila menggunakan jasa broker/perusahaan asuransi identifikasinya akan lebih diarahkan pada risiko potensial yang dapat dialihkan, terutama yang sesuai dengan bidangnya.
BAB III
PENUTUP
3.1 Simpulan
Risiko merupakan suatu keadaan yang dihadapi seseorang atau perusahaan dimana terdapat kemungkinan yang merugikan. Oleh karenanya, identifikasi resiko dapat dijabarkan sebagai proses dimana perusahaan secara terus menerus mengidentifikasi kerugian property, liability, personal sebelum terjadinya suatu peristiwa yang dapat menimbulkan kerugian atau kerusakan (penyebab langsung terjadinya kerugian). Kegiatan pengidentifikasian adalah hal yang sangat penting bagi seorang Manajer. Sebab dalam pengidentifikasian risiko akan menghasilkan daftar kerugian potensial yang sangat penting bagi seorang manajer untuk dapat menyusun strategi yang lengkap guna menanggulangi semua kerugian potensial tersebut.
Terdapat beberapa klasifikasi dari pada daftar kerugian potensial, yaitu:
a. Kerugian atas harta kekayaan (property exposures)
b. Kerugian berupa kewajiban kepada pihak lain (Lilability losses/exposures)
c. Kerugian personal (Personnel losses/ exposures)
Dalam mengidentifikasi risiko ada beberapa metode yang dapat digunakan, antara lain:
a. Menggunakan daftar pertanyaan (questionair)
b. Menggunakan laporan keuangan
c. Membuat flow-chart aliran barang mulai dari bahan mentah sampai menjadi barang jadi
d. Dengan Inspeksi langsung ditempat
e. Mengadakan interaksi dengan departemen/bagian-bagian dalam perusahaan.
f. Mengadakan interaksi dengan pihak luar
g. Melakukan analisa terhadap kontrak-kontrak yang telah dibuat dengan pihak lain.
h. Membuat dan menganalisa catatan/statistik mengenai bermacam-macam kerugian yang telah pernah diderita.
i. Mengadakan analisa lingkungan
Seorang manajer tidak dapat melakukan semua pekerjaan itu sendiri. oleh karena itu, manajer dapat menugaskan bawahannya atau dengan menggunakan jasa pihak ketiga seperti konsultan manajemen, akuntan, broker asuransi dsb.
3.2 Saran
Penyusun menyarankan agar setiap manajer organisasi dalam mengambil keputusan strategi selalu mempertimbangkan risiko yang akan timbul serta terlebih dahulu mengidentifikasi risiko sehingga kemungkinan terjadinya kerugian akan terminimalisir dengan baik.
DAFTAR PUSTAKA
Nugroho, A. (2013) Prinsip-Prinsip Pengidentifikasian Risiko. [online]. Tersedia :
http://masgug.blogspot.co.id/2013/05/blog-post.html.
Fandini, S.D. (2011) Cara Mengidentifikasi Risiko. [online]. Tersedia :
http://nyaritugas.blogspot.co.id/2011/12/cara-mengidentifikasi-resiko.html
Mulyana, D. (2011) Prinsip2 Pengidentifikasian Risiko. [Online]. Tersedia :
https://deden08m.files.wordpress.com/2011/09/kuliah-3-prinsip2-pengidentifikasian-risiko.pdf. [27 Agustus 2017].
Nugroho, A. (2013) Daftar Kerugian Potensial. [Online]. Tersedia :
http://masgug.blogspot.co.id/2013/05/blog-post.html. [27 Agustus 2017].
*Sumber: http://blogtugasmakalah.blogspot.com/2017/09/makalah-pengidentifikasian-risiko-dan.html
Tag :
Manajemen Resiko
0 Komentar untuk "Daftar Kerugian Potensial"