Tantangan dalam Berbisnis

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Tantangan dan permasalahan kewirausahaan merupakan suatu kenyataan yang harus dihadapi oleh seorang wirausahawan. Tantangan dapat bersifat teknologi, sosial, politik dan lingkungan. Pasar merupakan salah satu tantangan yang memerlukan perhatian yang cukup besar.

Upaya penanggulangan terhadap tantangan dapat dilakukan dengan memilih teknologi yang sesuai dengan perkembangan zaman, mencermati perkembangan sosial budaya masyarakat yang menjadi fokus pemasaran, mengikuti perkembangan politik baik di dalam negeri maupun di luar negeri terutama yang berdampak pada bisnis, dan berusaha memenuhi persyaratan lingkungan yang ditetapkan.

B. Rumusan Masalah 
a. Bagaimana e commerce dalam bisnis?
b. Bagaimana Business to business (B2B)?
c. Bagaimana Business to Customer (B2C)?
d. Bagaimana Globalisasi dalam Bisnis?
e. Bagaimana Menilai Peluang Membuka Usaha Baru?
f. Bagaimana Keunggulan Kompetitif dan strategi bersaing?
g. Bagaimana Karakteristik Pebisnis Sukses?
h. Bagaimana Inspirasi Entrepreneur Sukses?



BAB II
PEMBAHASAN

A. E-Commerce
E- commerce (electronic comers) adalah pembelian, penjualan, pemasaran barang dan jasa melalui system elektronik seperti internet, televisi, world wide web, atau jaringan–jaringan computer lainya. E commerce melibatkan transfer dana elektronik, pertukaran data elektronik, system manajemen inventori otomatis, dan sistem pengumpulan data otomatis. Salah satu jaringan yang digunakan adalah internet. Sementara itu Kalakota dan Whinston mendefinisikan E-Commerce dari beberapa perspektif, antara lain sebagai berikut:

Perspektif komunikasi, E-Commerce adalah pengiriman informasi, barang dan jasa, melalui jaringan telepon, atau jalur komunikasi lainnya. 
Perspektif proses bisnis, E-Commerce adalah aplikasi teknologi menuju otomatisasi transaksi bisnis. 

Perspektif pelayanan, E-Commerce adalah alat yang digunakan untuk mengurangi biaya dalam pemesanan dan pengiriman barang. 

Perspektif online, E-Commerce menyediakan kemampuan untuk menjual dan membeli barang melalui internet dan jaringan jasa online lainnya.

Seluruh definisi yang dijelaskan di atas pada dasarnya memiliki kesamaan yang mencakup komponen pembeli, penjual, barang dan jasa, media yang digunakan dalam hal ini adalah internet.

Perkembangan teknologi informasi terutama internet, merupakan faktor pendorong perkembangan e-commerce. Internet merupakan jaringan global yang menyatukan jaringan komputer di seluruh dunia, sehingga memungkinkan terjalinnya komunikasi dan interaksi antara satu dengan yang lain diseluruh dunia. Sampai saat ini internet merupakan infrastruktur yang ideal untuk menjalankan e-commerce, sehingga e commerce pun menjadi identik dalam menjalankan bisnis di internet.

Tantangan dalam Berbisnis

Dengan menggunakan teknologi informasi, e commerce dapat dijadikan sebagai solusi untuk membantu perusahaan dalam mengembangkan perusahaan dan menghadapi tekanan bisnis. Tingginya tekanan bisnis yang muncul akibat tingginya tingkat persaingan mengharuskan perusahaan untuk dapat memberikan respon. E commerce dapat meningkatkan efisiensi biaya dan produktifitas perusahaan, sehingga dapat meningkatkan kemampuan perusahaan yang konsisten.

E-commerce memfokuskan diri pada transaksi bisnis berbasis individu dengan menggunakan internet sebagai medium pertukaran barang atau jasa baik antara dua buah institusi (business to business) dan konsumen langsung (business to consumer) melewati kendala ruang dan waktu. Pada masa persaingan ketat di era globalisasi saat ini, persaingan yang sebenarnya terletak pada bagaimana sebuah perusahaan dapat memanfaatkan e-commerce untuk meningkatkan  kinerja  dan  eksistensi  dalam bisnis ini. Dengan aplikasi e-commerce, seharusnya hubungan antar perusahaan dengan entitas eksternal lainnya (pemasok, distributor, rekanan, konsumen) dapat dilakukan lebih cepat, lebih intensif, dan lebih murah daripada aplikasi prinsip manajemen secara konvensional (door to  door, one-to-one relationship). Maka  e-commerce bukanlah sekedar suatu mekanisme penjualan barang atau jasa melalui  medium internet, tetapi juga terhadap terjadinya sebuah transformasi bisnis yang mengubah cara pandang perusahaan dalam melakukan aktivitas usahanya. Membangun dan mengimplementasikan sebuah sistem e-commerce  bukan  merupakan  proses   instant,  namun  merupakan  transformasi strategi dan sistem bisnis  yang  terus  berkembang  sejalan  dengan  perkembangan perusahaan dan teknologi.

B. Business to business (  B2B )
Business to business atau B2B adalah transaksi yang dilakukan secara elektronik maupun fisik dan terjadi antara entitas bisnis satu ke bisnis lainnya. Ketika Anda melihat yang di garis tebal, B2B merupakan penjualan produk atau jasa yang diberikan oleh bisnis tersebut dan diperuntukkan untuk bisnis lain, bukan kepada customer. 

Contohnya, Anda mempunyai perusahaan kuliner yang bergerak di bidang katering. Lalu karena bisnis yang Anda punyai adalah bisnis katering yang cukup besar, jadi Anda mempunyai target pasar para perusahaan. Jadi jasa katering Anda diperuntukkan untuk perusahaan yang mempunyai karyawan cukup banyak, inilah yang disebut dengan B2B karena bisnis atau jasa Anda diperuntukkan untuk perusahaan lain. Jika bisnis katering anda diperuntukkan untuk perorangan atau grup, itu berarti bisnis Anda business to costumer bukan B2B.

C. Business to Customer ( B2C)
Kebalikan dari B2B, business to customer atau B2C adalah bisnis yang melakukan pelayanan atau penjualan barang atau jasa kepada konsumen perorangan atau grup secara langsung. Dengan kata lain, bisnis yang Anda lakukan berhubungan langsung dengan konsumen bukan perusahaan atau bisnis lainnya.

Untuk contohnya, Anda misalkan mempunyai bisnis sembako. Ketika Anda menjual barang kepada konsumen perorangan, itu berarti bisnis Anda B2C alias business to customer. Akan tetapi jika Anda menjual sembako dalam jumlah besar kepada bisnis lain, itu berarti bisnis Anda adalah B2B bukan lagi B2C. Secara garis besar hampir semua produk B2C dapat menjadi produk B2B, tetapi produk B2B sangat sedikit digunakan oleh konsumen perorangan secara langsung. Sebagai contoh bisnis katering Anda tidak bisa Anda dijual perorangan, tetapi bisnis sembako bisa Anda jual sesama pebisnis. 

D. Globalisasi
Hubungan antara teknologi dengan kegiatan bisnis serta dampak globalisasi dan perubahan teknologi di usaha bisnis. diamati dari pengetahuan kita saat ini dalam mengkombinasikan antara sumber daya untuk membuat suatu produk yang kita inginkan. Dalam kegiatan bisnis teknologi sangat membutuhkan tekonologi yang sangat canggih untuk membantu aktivitas antar produsen dengan konsumen agar proses lebih cepat dan lebih efisien. Faktor yang menyebabkan terjadinya suatu perubahan ekonomi dunia keseluruhan yaitu Faktor pertama adalah globalisasi atau perkembangan persaingan internasional  dan perkembangan global yang eksplosif. Faktor kedua perkembangan dan perubahan teknologi yang sangat pesat.

Mengamati beberapa alasan diatas bahwa hubungan antara teknologi canggih dengan bisnis sangatlah erat khususnya diera globalisasi saat ini. globalisasi juga menyeleksi secara alami mana yang akan tetap bertahan. Perusahaan harus bisa menyesuaikan diri dalam keseimbangan pasar dan harus mampu memberikan apa yang dibutuhkan orang.

Cara sukses dibisnis era globalisasip dengan perkembangan perekonomian dunia saat ini adalah: 
1. Kita wajib untuk terus berinovasi,
2. Berkreasi untuk menumbuhkan semangat dalam berwirausaha. Harus siap 
menghadapi  tingginya kompetisi antara pasar lokal dan pasar global. 
3. Setiap saat harus memanfaatkan peluang agar bisa bersaingan di pasar global. 
Disamping itu kita  juga harus memperhatikan etika-etikanya.

Seorang pebisnis harus memiliki sifat yang baik misalnya jujur dalam berbisnis, mau belajar dalam menghadapi kegagalan yg dialami dan menghindari sifat serakah atau tamak. Etika bisnis adalah usaha yang mendorong pembisnis untuk mematuhi dan menghadapi persaingan sehat. pembisnis harus mampu menetukan tindakan mana yang harus dijalankan atau dihindari, memiliki sifat bertanggung jawab dan tidak mudah terpengaruh orang lain.
Selain itu, Berbisnis dalam era globalisasi merupakan salah satu usaha manusia dalam memperoleh barang dan menawarkan jasa. Pada umumnya dunia bisnis sangat erat kaitanya dengan pemahaman seseorang tentang ilmu ekonomi, yang erat kaitanya dengan aktivitas produksi,  pembelian maupun pertukaran barang dan jasa yang melibatkan orang atau perusahaan. Berbisnis lebih menekankan pada sebuah cara sedangakan pembisnis adalah orang yang melakukan aktivitas itu sendiri.

Terkadang kebiasaan masyarakat kita bisnis sangat di identikan dengan sebuah keberadaan perusahaan dalam faham-faham yang berlandaskan ilmu ekonomi.  Orang yang berada atau yang memegang penuh kekuasaan dalam sebuah perusahaan tentu memiliki andil yang sangat besar dalam mengembankan sebuah bisnisnya. 

Berbisnis dalam era globalisasi tentunya memiliki banyak trobosan yang hadir dalam peluang, tantangan, ancaman dan kelebihan dalam perjalanannya. Era global yang mulai kaya akan informasi dan kemajuan teknologi membuat banyak model bisnis berkembang pesat dengan cepat.  Perkembangan ini tentu saja mengakibatkan banyak perubahan yang segnifikan dalam dunia bisnis.

Era Globalisasi dewasa ini banyak mempengaruhi perubahan pada pasar Global dan merembet ke dunia bisnis dalam sekala mikro. Globalisasi dan perkembangan teknologi mendorong terjadinya sebuah seleksi dan eliminasi teradap model bisnis yang berkembang  bahkan yang sudah maju sekalipun. Globalisasi dalam dunia bisnis tidak ubahnya ibarat sebuah seleksi alamiah yang tidak bisa dihindari.

Sebagai dampak globalisasi dan perkembangan teknologi, kondisi pasar saat ini banyak mengalami perubahan yang mendasar. Berikut adalah perbuahan-perubahan yang terjadi akibat dampak dari globalisasi dan perkembangan teknologi pada sebuah bisnis di era Global : 
1. Kekuasaan sudah berada ditangan konsumen
2. Batasan wilayah bukan menjadi sebuah maslah yang berarti
3. Sekala Produksi yang besar (Kuantitas produksi) bukanlah menjadi sebuah keharusan 
4. Peniruan dan penguasaan teknologi sangat cepat
5. Persaingan semakin ketat dalam hal kualitas dan kuantitas barang
6. Semakin meningkatnya kepekaan konsumen terhadap harga dan nilai.

E. Menilai Peluang Membuka Usaha Baru
Peluang usaha adalah suatu kejadian dimana seseorang atau sekelompok mendaptkan suatu kesempatan untuk menjalankan suatu usaha atau bisnis. Sebuah peluang usaha itu, esensinya adalah asas manfaat. Semua kondisi yang di tawarkan kepada anda, adalah penawaran terhadap sebuah aktivitas bisnis yang pantas untuk anda geluti dan tentu saja bisa memberikan keuntungan yang luar biasa kepada anda.

Jika peluang usaha yang dimaksud benar-benar di manfaatkan dan di kemas sedemikian rupa sehingga bisa memberikan manfaat yang di harapkan. Perlu juga di garis bawahi, bahwa peluang usaha baru adalah sebuah ruang kreasi yang independen dan mandiri. Dan bukanlah sebuah kegiatan yang ikut-ikutan demi mengikuti sebuah trend dan gaya hidup semata.

Beberapa unsur dalam peluang usaha baru yaitu:
1. Kebutuhan akan sumber penemuan
Sebelum memulai sebuah usaha, ada baiknya kita melakukan pengamatan tentang kebutuhan pasar terhadap produk yang akan kita geluti. Pengamatan ini sangat berguna bagi panjang atau tidaknya umur usaha yang akan digeluti.
2. Membuat inovasi baru
Hal yang sangat dan selalu perlu dilakukan oleh seorang wirausaha adalah melakukan inovasi yang dapat dilakukan untuk sebuah produk yang akan dijalani.
3. Sesuai keahlian
Usaha yang dilakukan berdasarkan keahlian yang dimiliki hasilnya akan lebih memuaskan seorang usahawan. 
4. Menyesuaikan dengan kebutuhan sekitar
Menyesuaikan kondisi usaha yang akan dijalani dengan kebutuhan sekitar akan berpengaruh pada permintaan pasar, khususnya pasar-pasar terdekat yang mudah digapai.
5. Memanfaatkan koneksi dan relasi
Koneksi dan relasi yang kita miliki juga sangat berguna, baik dalam hal promosi maupun pengembangan usaha.
6. Mengamati kecenderungan-kecenderungan
Melakukan pengamatan terhadap kecenderungan-kecenderungan yang terjadi pada pasar juga akan sangat membantu untuk memperbaiki kegiatan usaha yang baru saja dimulai.
7. Mengamati kekurangan-kekurangan produk dan jasa yang ada
Pengamatan terhadap produk atau jasa juga adalah hal terpenting yang harus dilakukan oleh usahawan agar kekurangan pada produk atau jasa yang dihasilkan dapat diperbaiki. Sehingga hasil yang memuaskan dapat dihasilkan.
8. Pemanfaat produk dari perusahaan lain
Memanfaatkan produk dari perusahaan lain juga dapat dilakukan untuk menjadi bahan pembantu dalam produk atau jasa yang dihasilkan.
9. Usaha Warisan
Sebuah usaha juga dapat merupakan sebuah usaha yang dilakukan secara turun temurun.
10. Ikut-ikutan
Sebuah usaha yang ditekuni oleh seorang usahawan juga dapat merupakan joinan bersama partner. Atau usaha yang diajak oleh partner lainnya untuk menekuninya bersama-sama.
11. Coba-coba
Usaha juga dapat ditemui dengan coba-coba pada mulanya.

F. Keunggulan Kompetitif dan strategi bersaing
Semua bisnis baik besar ataupun kecil membutuhkan keunggulan kompetitif untuk membedakan diri dari kompetitor. Dalam dunia bisnis yang agresif, khususnya dengan situasi ekonomi dewasa ini, semua keunggulan yang Anda miliki dapat dimanfaatkan untuk menempatkan bisnis Anda di puncak industri. Untuk mendapatkan keunggulan kompetitif, Anda membutuhkan perencanaan, riset ekstensif, dan investasi dalam pemasaran. 
Pengertian strategi bersaing telah dikemukakan oleh banyak ahli ekonomi maupun dari berbagai pihak yang berpengalaman di bidangnya. Ada beberapa pendapat para ahli strategi bersaing dalam dunia pemasaran, diantaranya seperti yang dikemukakan oleh Michael E. Porter: “Strategi bersaing adalah pencarian akan posisi bersaing yang menguntungkan di dalam suatu industri, arena fundamental tempat persaingan terjadi”.

Dari beberapa pendapat di atas, dapat diambil kesimpulan bahwa  strategi bersaing adalah upaya yang dilakukan oleh suatu perusahaan dalam memenangkan sebuah pasar sasaran dengan cara memberikan keunggulan-keunggulan dalam bersaing, menganalisis pesaing serta melaksanakan strategi pemasaran bersaing yang efektif.

Lima strategi kompetensi dasar dalam bersaing dalam strategi keunggulan kompetitif untuk bisnis yang sukses:
1. Strategi Kepemimpinan Biaya (Cost Leadership Strategy) Menjadi produsen rendah biaya dalam menghasilkan barang dan jasa, atau membantu menurunkan biaya bagi pemasok dan pelanggan, sehingga pesaing memiliki biaya produksi yang lebih tinggi.
2. Strategi Diferensiasi (differentiation strategy) Mengembangkan cara-cara untuk membedakan produk dan layanan dari para pesaing atau mengurangi keunggulan diferensiasi dari pesaing. Strategi ini memungkinkan perusahaan untuk fokus pada produk atau jasa untuk memberikan keuntungan dalam segmen pasar yang unik/niche market.
3. Strategi Inovasi (innovation strategy) Menemukan cara baru dalam melakukan bisnis. Strategi ini dapat melibatkan pengembangan produk dan atau jasa yang unik guna memasuki pasar yang unik /niche market. Hal ini juga dapat melibatkan perubahan radikal dalam proses bisnis untuk memproduksi atau mendistribusikan produk dan layanan dari mayoritas jenis dan cara yang ada.
4. Strategi Pertumbuhan (growth strategy) Secara signifikan memperluas kapasitas perusahaan untuk menghasilkan barang dan jasa, ekspansi ke pasar global, diversifikasi ke produk dan jasa baru, atau mengintegrasikan ke dalam produk dan jasa terkait.
5. Strategi Aliansi (alliance strategy) Membentuk hubungan bisnis baru/aliansi dengan pelanggan, pemasok, pesaing, konsultan, dan perusahaan lain. Hubungan ini bisa berupa merger, akuisisi, usaha patungan, pembentukan “perusahaan virtual,” atau pemasaran lainnya, manufaktur, atau perjanjian distribusi antara pelaku usaha dengan mitra dagangnya. 

G. Karakteristik Pebisnis Sukses
Karakteristik atau sifat-sifat yang harus dimiliki oleh pengusaha adalah sebagai berikut:  
1. Jujur
Berdagang atau berbisnis harus dilandasi dengan kejujuran. Apabila orang berbisnis tidak jujur maka tunggulah kehancurannya. Apabila ia jujur, maka ia akan mendapatkan keuntungan dari segala penjuru yang ia tidak duga dari mana datangnya, demikian menurut ajaran agama. Dalam hadits Rasulullah SAW bersabda: Pedagang yang jujur lagi terpercaya adalah bersama-sama para Nabi, orang shadiqiin, dan para syuhada. (HR. Tirmidzi dan Hakim)

2. Kerja Keras
Berusaha dalam bidang bisnis dan perdagangan adalah usaha kerja keras. Dalam kerja keras itu, tersembunyi kepuasan batin. Kemauan keras (azam) dapat menggerakkan motivasi untuk bekerja dengan sungguh-sungguh. Orang atau bangsa yang berhasil ialah yang mau bekerja keras, tahan menderita, dan berjuang memperbaiki nasibnya. Menurut Murphy dan Peck yang dikutip oleh Buchari Alma  (2004: 196), guna mencapai sukses karir seseorang, harus dimulai dengan kerja keras. Setelah itu diikuti dengan mencapai tujuan dengan orang lain, penampilan yang baik, keyakina diri, membuat keputusan, pendidikan, dorongan ambisi, dan pintar berkomunikasi.

Sebagai seorang Muslim, banyak ajaran agama yang mengharuskan kita untuk bekerja keras. Dan sudah dicontohkan dan diaplikasikan oleh nabi Muhammad SAW.

3. Optimis
Seorang manusia tanpa memiliki sikap optimis bahwa ia akan menjadi sukses, bahagia, sejahtera dan hidup berkecukupan maka tidak bisa dibayangkan bahwa ia akan benar-benar menjadi apa yang ia bayangkan saat itu juga. Tentunya sikap optimis tersebut dibarengi dengan usaha yang maksimal. Betapa banyak para wirausahawan yang bermodal dari nol bahkan disaat ia belum menjadi wirausahawan sukses, tidak terpikirkan apalagi terbayangkan bahwa orang itu akan menjadi sukses. Namun karena optimis yang tinggi semua itu berbalik180 derajat dari kondisi awalnya.

4. Berpikir Kreatif
Berpikir kreatif merupakan suatu proses yang diperlukan oleh seseorang yang ingin berhasil dalam menjalankan usaha. Berpikir kreatif merupakan suatu proses yang menggunakan perpaduan kemampuan otak kiri dan otak kanan yang didominasi oleh otak kanan yang merupakan pusat berpikir imaginatif, abstrak dan kreatif.

5. Percaya Diri
Percaya diri merupakan paduan sikap dan keyakinan seseorang dalam menghadapi tugas atau pekerjaan, yang bersifat internal, sangat relatif dan dinamis, dan banyak ditentukan oleh kemampuannya untuk memulai, melaksanakan, dan menyelesaikan suatu pekerjaan. Kepercayaan diri akan mempebgaruhi gagasan, karsa, inisiatif, kreativitas, keberanian, ketekunan, semangat kerja, dan kegairahan berkarya. M. Hamdani (2010: 54) menyebutkan bahwa kunci keberhasilan dalam bisnis adalah untuk memahami diri sendiri. Oleh karena itu, wirausaha yang sukses adalah wirausaha yang mendiri dan percaya diri.
Meluncurkan bisnis baru adalah perjuangan dan tanpa kepercayaan diri dan kemampuan untuk melihat situasi, maka akan mudah hancur. Karyawan merefleksikan moral pengusaha dan jika mereka merasa Anda tidak jujur atau tidak aman, mereka akan menjadi gelisah dan tidak ada motivasi. Anda harus belajar menyimpan ketakutan dan kecemasan dalam hati dan merefkeksikannya secara personal. Dihadapan publik, Anda harus menjadi figur yang tenang dan percaya diri. 

6. Dermawan
Dermawan merupakan sikap peduli terhadap sesama, suka menolong terhadap yang membutuhkan. Dalam ajaran Islam sikap ini bisa dalam bentuk zakat dan infaq.  Harta yang dikelola dala bidang bisnis, laba yang diperoleh, harus disisihkan sebagian untuk membantu anggota masyarakat yang membutuhkan. Dalam ajaran Islam sudah jelas bahwa harta yang dizakatkan dan diinfaqkan tidak akan hilang, melainkan menjadi tabungan kita yang berlipat ganda baik di dunia maupun di akhirat. Al-Qur’an menyatakan: Barangsiapa bertakwa kepada Allah niscaya dia akan mengadakan baginya jalan keluar. Dan memberinya rezki dari arah yang tiada disangka-sangkanya.(Q.S. at-Thalaq:2-3).

Inspirasi bisnis merupakan hal yang melatar belakangi munculnya ide bisnis. Hal-hal yang sepele dan tidak disengaja sekalipun bisa menjadi inspirasi bisnis yang akan melahirkan ide-ide bisnis besar dan inovatif. Inspirasi tidak harus ditunggu, namun juga bisa dicari asalkan punya niat dan keinginan.

H. Insiprasi Entrepreneur Sukses
Inspirasi bisnis juga terkadang muncul dari beragam keadaan dan kondisi. Tak selamanya Anda duduk, diam dan mencari inspirasi itu datang begitu saja. Inspirasi bisnis terkadang malah bisa muncul dari beragam pengalaman empirik kehidupan seseorang. Sulitnya kondisi hidup dan ekonomi seseorang secara sengaja terkadang mendorong munculnya inspirasi bisnis yang brilliant.
Berikut ini beberapa cara yang bisa Anda lakukan bila Anda butuh inspirasi untuk berbisnis: 
1.      Perhatikan lingkungan di sekitar tempat tinggal Anda, perhatikan dan amatilah apa yang sering menjadi kebutuhan orang namun kebutuhan tersebut tidak terpenuhi secara baik atau maksimal. Inilah salah satu inspirasi bisnis yang cukup baik, mengamati dan melakukan survey. Inspirasi bisnis itu bisa muncul setelah Anda mengamati dan memperhatikan.
2.      Banyak-banyaklah berjalan dan memperhatikan kisah-kisah kesuksesan para pebisnis besar. Adakalanya inspirasi bisnis itu akan muncul setelah kita menyaksikan keberhasilan orang lain dalam merintis karir. Mendengarkan kisah para pengusaha sukses dari mulai awal mereka merintis karir, suka duka dan masa-masa sulit mereka dalam mengembangkan bisnis.
3.      Mengembangkan inspirasi bisnis menjadi ide bisnis merupakan hal yang cukup menentukan untuk keberhasilan sebuah usaha bisnis. Jika hanya memperoleh inspirasi bisnis tanpa dikembangkan menjadi ide bisnis yang kemudian diwujudkan dalam bentuk usaha bisnis nyata, maka sama saja inpirasi itu sia-sia. Inspirasi memberi spirit dan dorongan seseorang untuk melakukan sesuatu hal. Perbanyaklah mencari inspirasi karena inspirasi merupakan bagian dari motivasi.
4.      Kajilah secara lebih dalam manfaat dan keuntungan apa yang akan Anda peroleh jika Anda berbisnis. Apa kelebihan sebuah wirausaha dibanding dengan usaha pekerjaan lainnya. Pengetahuan Anda tentang kehebatan sesuatu biasanya akan mendorong diri untuk melakukan sesuatu tersebut, dan keinginan untuk melakukan sesuatu tersebut akan membuat diri Anda berupaya maksimal untuk menemukan inspirasi dan ide terhadap sesuatu tersebut.



BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Dalam berbisnis tentu saja terdapat tantangan-tantangan yang harus dihadapi diantaranya tantangan produktivitas, tantangan kualitas dan tantangan pasar global. Tantangan dan permasalahan pebisnis merupakan suatu kenyataan yang harus dihadapi oleh seorang pebisnis.  Tantangan dapat bersifat teknologi, sosial, politik dan lingkungan. Pasar merupakan salah satu tantangan yang memerlukan perhatian yang cukup besar.

Upaya penanggulangan terhadap tantangan dapat dilakukan dengan memilih teknologi yang sesuai dengan perkembangan zaman, mencermati perkembangan sosial budaya masyarakat yang menjadi fokus pemasaran, mengikuti perkembangan politik baik di dalam negeri maupun di luar negeri terutama yang berdampak pada bisnis, dan berusaha memenuhi persyaratan lingkungan yang ditetapkan.





DAFTAR PUSTAKA

A. Hitt Michael Dkk, 2001, Manajemen Strategi, Daya Saing dan Globalisasi, Jakarta: Salemba Empat 
Basri. 2005. Bisnis Pengantar, Edisi pertama. Yogyakarta : BPFE
David, Fred R. 2006, Manajemen Strategis. Jakarta: Salemba Empat.
Kuncoro, M. 2006. Strategi bagaimana meraih keunggulan kompetitif, Jakarta: erlangga. 
Kamaluddin, 2004. Studi Kelayakan Bisnis, Malang: Dioma, 
Lupiyoadi, Rambat. 2004. Entrepreneurship: From Mindset to Strategy. Jakarta: Publishing. 
Madura, Jeff.2001. Pengantar Bisnis,Edisi 1.Jakarta : Salemba Empat
Sukirno, Sadono. 2004 Pengantar Bisnis. Jakarta : Prenada Media.
Sukardi, Iman S. 1991. Intervensi Terencana Faktor-faktor Lingkungan terhadap Pembentukan sifat-sifat Entrepreneur. Jakarta:Rieneka CIpta.
Setiawan HP & Zulkieflimansyah, 2005, manajemen strategi; sebuah konsep pengantar, Jakarta: LPFEUI.





*Sumber: https://www.academia.edu/39883852/TANTANGAN_BISNIS


0 Komentar untuk "Tantangan dalam Berbisnis"

Back To Top