BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Di setiap transaksi perdagangan dalam ekonomi pasti terdapat suatu permintaan (demand), penawaran (supply), harga dan kuantitas akan suatu barang atau jasa yang saling mempengaruhi satu dengan yang lainnya. Permintaan dan penawaran akan saling bertemu dan akan membentuk satu titik pertemuan dalam satuan harga dan kuantitas (jumlah barang). Akan selalu ada konsep Permintaan dan Penawaran disetiap nadi perekonomian.
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana kita bisa memahami konsep permintaan dan penawaran serta menganalisanya dalam kehidupan sehari – hari
2. Apa itu permintaan, penawaran, kurva dan elastisitas?
C. Tujuan
Tujuan dari Makalah ini adalah untuk mengetahui seberapaauh kita mampu mengaplikasikan konsep permintaan dan penawaran meski dimulai dari sudut yang sempit.
D. Manfaat Penelitian
Manfaat Penulisan ini antara lain :
1. Bagi Penulis, sebagai bukti dari pengumpulan tugas Mahasiswa yang dapat di pertanggung jawabkan penulis baik kepada pribadi maupun orang lain.
2. Bagi Peneliti lain, laporan ini bisa di jadikan acuan atau referensi bilamana penulis lain ingin membuat tulisan yang sejenis.
3. Bagi Lingkungan Akademik, laporan ini bisa di jadikan koleksi umum perpustakaan agar bisa menjadi bahan ataupun contoh dari makalah - makalah lain.
4. Bagi Umum, Makalah ini bisa di jadikan gambaran - gambaran umum maupun sampel untuk pemahaman anda.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Permintaan
Permintaan adalah sejumlah barang yang dibeli atau diminta pada suatu harga dan waktu tertentu.
B. Hukum Permintaan
Hukum permintaan adalah hukum yang menjelaskan tentang adanya hubungan yang bersifat negatif antara tingkat harga dengan jumlah barang yang diminta. Apabila harga naik jumlah barang yang diminta sedikit dan apabila harga rendah jumlah barang yang diminta meningkat. Dengan demikian hukum permintaan berbunyi: “Semakin turun tingkat harga, maka semakin banyak jumlah barang yang tersedia diminta, dan sebaliknya semakin naik tingkat harga semakin sedikit jumlah barang yang bersedia diminta.”
Pada hukum permintaan berlaku asumsi ceteris paribus. Artinya hukum permintaan tersebut berlaku jika keadaan atau faktor-faktor selain harga tidak berubah (dianggap tetap).
C. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Tingkat Permintaan (Demand)
Ø Perilaku konsumen / selera konsumen
Misalnya pada Saat ini handphone yang sedang trend dan banyak di beli oleh konsumen, terutama para muda - mudi adalah handphone merk blackberry. Akan tetapi beberapa tahun mendatang mungkin blackberry sudah dianggap kuno. Ini bisa terjadi karena adanya perubahan dan perkembangan teknologi dari waktu ke waktu yang semakin pesat.
Ø Ketersediaan dan harga barang sejenis pengganti dan pelengkap
Misalnya jika roti tawar tidak ada atau harganya sangat mahal maka meises, selai dan margarin akan turun permintaannya.
Ø Pendapatan atau penghasilan konsumen
Orang yang punya gaji dan tunjangan besar dia dapat membeli banyak barang yang dia inginkan, akan tetapi jika pendapatan orang tersebut rendah maka orang tersebut mungkin akan menghemat pemakaian barang yang dibelinya, agar jarang membeli barang tersebut.
Ø Perkiraan harga di masa depan
Barang yang harganya diperkirakan akan naik, maka orang akan menimbun atau membeli ketika harganya masih rendah misalnya seperti perhiasan emas dan bahan bakar minyak (BBM).
Ø Banyaknya/intensitas kebutuhan konsumen
Ketika pencemaran atau polusi udara akibat asap atau debu yang ditimbulkan dari kebakaran hutan atau meletusnya gunung berapi, maka produk masker pelindung akan sangat laris dan di beli oleh masyarakat. Ini dikarenakan fungsi atau kegunaan dari barang tersebut sangatlah penting untuk kesehatan tubuh agar terhindar dari polusi udara dan infeksi pernafasan.
Misalnya Pada bulan puasa (ramadhan) permintaan konsumen terhadap belewah, timun suri, cincau, sirup, es batu, kurma, dan lain sebagainya akan sangat tinggi dibandingkan bulan lainnya. Ini dikarenakan banyaknya orang yang mengkonsumsi barang tersebut.
D. Kurva Permintaan
Kurva permintaan adalah kurva yang menggambarkan sifat hubungan antara harga suatu barang tertentu dengan jumlah barang yang diminta pembeli. Dengan menggunakan skedul permintaan, besarnya permintaan barang dan jasa pada berbagai tingkat harga dapat diketahui dengan mudah.
Dalam menganalisis permintaan perlu diketahui perbedaan antara dua istilah yaitu permintaan dan jumlah barang yang diminta. Permintaan adalah keseluruhan dari kurva permintaan. Jadi permintaan menggambarkan keadaan keseluruhan dari hubungan antara harga dan jumlah permintaan. Adapun jumlah barang yang diminta adalah banyaknya permintaan pada suatu tingkat harga tertentu. Untuk menggambarkan kurva permintaan tolok ukur yang digunakan adalah faktor harga. Faktor-faktor lain dianggap tetap atau konstan.
Untuk lebih jelasnya, simaklah model skedul dan kurva permintaan berikut.
Skedul Permintaan
Ø
Kurva Permintaan
Kurva permintaan mempunyai slope negatif, artinya bergerak dari kiri atas ke arah kanan bawah. Hal ini dapat dilihat pada kurva 5.1 yang menunjukkan turunnya harga barang X dari 600 menjadi 500, mengakibatkan bertambahnya jumlah barang yang diminta dari 40 unit menjadi 50 unit (titik A berpindah ke titik B sepanjang kurva D) dan seterusnya. Semakin turun harganya, jumlah barang yang diminta semakin banyak, sehingga kurva bergerak dari kiri atas ke kanan bawah. Pergerakan sepanjang kurva permintaan menunjukkan bahwa bertambah atau berkurangnya permintaan terhadap suatu barang disebabkan oleh perubahan harga barang itu sendiri.
Permintaan terhadap suatu barang dapat dilihat dari dua sudut, yaitu permintaan yang dilakukan oleh individu dan permintaan yang dilakukan oleh semua individu dalam pasar. Sejauh yang telah dijelaskan pada di atas adalah kurva permintaan individu. Untuk memperoleh permintaan pasar, kita dapat menjumlahkan permintaan individu-individu dalam pasar.
Contoh permintaan individu dan permintaan pasar dapat kalian perhatikan berikut ini.
Model Skedul Permintaan individe dan Pasar
Model Kurva Permintaan ali
Model kurva permintaan ade
Model kurva permintaan pasar
E. Elastisitas Permintaan
Elasstisitas permintaan adalah suatu alat atau konsep yang digunakan untuk mengukur derajat kepekaan atau respon perubahan jumlah atau kualitas barang yang dibeli sebagai akibat perubahan factor yang mempengaruhi. Dalam hal ini pada dasarnya ada tiga variable pertama yang mempengaruhi, maka dikenal tiga elastisitas permintaan, yaitu: “Elastisitas Harga Permintaan, Elastisitas Silang, Dan Elastisitas Pendapatan”.
v Elastisitas Harga Permintaan
Elastisitas harga permintaan adalah derajat kepekaan atau respon jumlah permintaan akibat berubahan harga barang atau dengan kata lain merupakan perbandingan dari pada presentasi perubahan jumlah barang yang diminta dengan prosentase perubahan dengan harga dipasar, sesuai dengan hokum permintaan, dimana jika harga naik, maka kuantitas barang turun dan sebaliknya.
Dalam analisis, elastisitas harga permintaan lebih kerap dinyatakan sebagai elastisitas permintaan.Nilai perbandingan antara persentasi perubahan jumlah diminta dengan persentasi perubahan harga disebut koefisien elastisitas permintaan.
v Rumus perhitungan
Elastisitas permintaan digunakan untuk menjelaskan tingkat kepekaan permintaan suatu barang terhadap perubahan harga barang tersebut.Angka yang mengukur besarnya pengaruh perubahan harga atas perubahan jumlah barang yang diminta disebut koefisien elastisitas permintaan, dilambangkan Ed.
Adapun rumusnya :
Ed
Atau
Ed = Atau Ed =
Keterangan :
Qo=Jumlah barang yang diminta sebelum perubahan
Q1 = Jumlah barang yang diminta Sudah ada perubahan
Po = Harga barang sebelum perubahan
P1 = Harga seletah perubahan
∆Q = Selisih barang yang diminta
∆P = Selisih harga barang
Contoh:
Jika harga televisi berwarna turun dari Rp 1.000.000,00 menjadi Rp 800.000,00 maka permintaan meningkat dari 20 unit menjadi 40 unit, maka elastisitasnya adalah ……..
Jawab:
Po = Rp 1.000.000,00 Qo = 20 unit
P1 = Rp 800.000,00 Q1 = 40 unit
Ed = = : = x = 3
Haruslah diingat, elastisitas permintaan harus digambarkan dengan angka negative sebagai tanda adanya hubungan negative antara perubahan harga dengan permintaan.
* Elastisitas Silang
Koefesien yang menunjukan sampai dimana besarnya perubahan permintaan terhadap suatu barang apabila terjadi perubahan terhadap harga barang lain dinamakan elastisitas permintaan silang atau dengan ringkas elastisitas silang.
Apabila perubahan harga barang Y menyebabkan permintaan barang X berubah, maka sifat penghubung diantara keduanya digambarkan oleh elastisitas silang. Besarnya elastisitas silang (Es) dapat dihitung berdasarkan pada rumus berikut:
Es =
Perubahan harga suatu barang akan mengakibatkan pergeseran permintaan kepada produk lain, maka elastisitas silang (Exy) adalah merupakan persentase perubahan permintaan dari barang X di bagi dengan persentase perubahan harga dari barang Y.
Apabila hubungan kedua barang tersebut (X dan Y) bersifat komplementer (pelengkap) terhadap barang lain, maka tanda elastisitas silangnya adalah negative, misalnya kenaikan harga tinta akan mengakibatkan penurunan permintaan terhadap pena.
Apabila barang lain tersebut bersifat subtitusi (pengganti) maka tanda elastisitas silangnya adalah positif, misalnya kenaikan harga daging ayam akan mengakibatkan kenaikan jumlah permintaan terhadap daging sapi dan sebaliknya
* Elastisitas Pendapatan
Koefesien yang menunjukan sampai dimana besarnya perubahan permintaan terhadap sesuatu barang sebagai akibat dari pada perubahan pendapatan pembelian dinamakan elastisitas penerimaan pendapatan atau secara ringkas elastisitas pendapatan. Besarnya elastisitas pendapatan (EY) dapat ditentukan dengan menggunakan rumus berikut
Ey =
Apabila yang terjadi adalah kenaikan pendapatan yang berakibatkan naiknya jumlah barang yang diminta, maka tanda elastisitas tersebut adalah positif dan barang yang diminta disebut barang normal atau superior.
Bila kenaikan dalam pendapatan tersebut berakibat berkurangnya jumlah suatu barang yang diminta, maka tanda elastisitas terhadap barang tersebut adalh negative dan barang ini disebut dengan barang inferior atau giffen.[1][1]
v Jenis-jenis elastisitas permintaan
• Permintaan tidak elastis sempurna : elastisitas = 0. Perubahan harga tidak mempengaruhi jumlah yang diminta. Dengan demikian, kurvanya berbentuk vertikal. Kurva berbentuk vertikal ini berarti bahwa berapapun harga yang ditawarkan, kuantitas barang/jasa tetap tidak berubah. Contoh barang yang permintaannya tidak elastis sempurna adalah tanah (meskipun harganya naik terus, kuantitas yang tersedia tetap terbatas),
• Permintaan tidak elastis : elastisitas < 1. Prosentase perubahan kuantitas permintaan < dari prosentase perubahan harga. Contoh permintaan tidak elastis ini dapat dilihat diantaranya pada produk kebutuhan. Misalnya beras, meskipun harganya naik, orang akan tetap membutuhkan konsumsi beras sebagai makanan pokok. Karenanya, meskipun mungkin dapat dihemat penggunaannya, namun cenderung tidakakan sebesar kenaikan harga yang terjadi. Sebaliknya pula, jika harga beras turun konsumen tidak akan menambah konsumsinya sebesar penurunan harga. Ini karena konsumsi beras memiliki keterbatasan (misalnya rasa kenyang).
• Permintaan uniter elastis : elastisitas = 1. Prosentase perubahan kuantitas permintaan = prosentase perubahan harga. Contoh produk yang elastisitasnya uniter tidak dapat disebutkan secara spesifik. Jenis permintaan ini sebenarnya lebih sebagai pembatas antara permintaan elastis dan tidak elastis, sehingga belum tentu ada produk yang dapat dikatakan memiliki permintaan uniter elastis.
• Permintaan elastis : elastisitas > 1. Prosentase perubahan kuantitas permintaan > prosentase perubahan harga. Ini sering terjadi pada produk yang mudah dicari substitusinya. Misalnya saja pakaian, makanan ringan, dan lain sebagainya. Ketika harganya naik, konsumen akan dengan mudah menemukan barang penggantinya.
• Permintaan elastis sempurna : elastisitas tak terhingga. Dimana pada suatu harga tertentu pasar sanggup membeli semua barang yang ada di pasar. Namun, kenaikan harga sedikit saja akan menjatuhkan permintaan menjadi 0. Dengan demikian, kurvanya berbentuk horisontal. Contoh produk yang permintaannya bersifat tidak elastis sempurna diantaranya barang/jasa yang bersifat komoditi, yaitu barang/jasa yang memiliki karakteristik dan fungsi sama meskipun dijual di tempat yang berbeda atau diproduksi oleh produsen yang berbeda.[2][2]
v Faktor-faktor yang mempengaruhi elastisitas permintaan
Ada beberapa faktor yang menentukan elastis harga permintaan, yaitu:
• Tersedia atau tidaknya barang pengganti dipasar
• Jumlah pengguna atau tingkat kebutuhan dari barang tersebut
• Jenis barang dan pola preferensi konsumen
• Periode waktu yang tersedia untuk menyesuaikan terhadap perubahan harga atau priode waktu penggunaan barang tersebut
2. Penawaran
A. Pengertian Penawaran
Penawaran adalah sejumlah barang yang dijual atau ditawarkan pada suatu harga dan waktu tertentu.
B. Hukum Penawaran
Bahwa semakin tinggi harga, jumlah barang yang ditawarkan semakin banyak. Sebaliknya semakin rendah harga barang, jumlah barang yang ditawarkan semakin sedikit. Inilah yang disebut hukum penawaran. Hukum penawaran menunjukkan keterkaitan antara jumlah barang yang ditawarkan dengan tingkat harga. Dengan demikian bunyi hukum penawaran berbunyi: “Semakin tingi harga, semakin banyak jumlah barang yang bersedia ditawarkan. Sebaliknya, semakin rendah tingkat harga, semakin sedikit jumlah barang yang bersedia ditwarkan.”
Hukum penawaran akan berlaku apabila faktor-faktor lain yang memengaruhi penawaran tidak berubah (ceteris paribus).
C. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Tingkat Penawaran (Suply)
Ø Biaya produksi dan teknologi yang digunakan
Jika biaya produksi atau pembuatan suatu produk sangat tinggi maka produsen akan membuat produk lebih sedikit dengan harga jual yang mahal, ini terjadi karena produsen takut produk tersebut tidak laku terjual dan produk tidak mampu bersaing dengan produk lain yang sejenis.
Dengan adanya teknologi yang canggih dalam memproduksi barang tersebut bisa menyebabkan pemangkasan atau penghematan biaya produksi suatu produk sehingga memicu penurunan harga terhadap produk yang dihasilkan.
Ø Tujuan Perusahaan
Perusahaan yang bertujuan mencari keuntungan sebesar-besarnya (profit oriented) akan menjual produknya dengan keuntungan yang besar sehingga harga jual jadi tinggi. Sedangkan jika perusahaan ingin produknya laris dan menguasai pasar maka perusahaan menetapkan harga yang rendah dengan tingkat keuntungan yang rendah sehingga harga jual akan rendah untuk menarik minat konsumen terhadap produk tersebut.
Ø Pajak
Pajak yang naik akan menyebabkan harga jual jadi lebih tinggi. Karena dengan naiknya pajak maka biaya yang dikeluarkan oleh produsen atau perusahaan terhadap produk yang di produksi akan naik sehingga produsen atau perusahan tersebut mau tidak mau harus menaikan harga jual kepada konsumen. Sehingga akibatnya permintaan konsumen terhadap produk tersebut akan turun dikarenakan harga produk tersebut mengalami kenaikan harga.
Ø Ketersediaan dan harga barang pengganti/pelengkap
Jika ada produk pesaing sejenis di pasar dengan harga yang murah maka konsumen akan ada yang beralih ke produk yang lebih murah tersebut. Sehingga terjadi penurunan permintaan, akhirnya penawaran pun dikurangi oleh produsen dikarenakan produk tersebut kurang begitu laku dipasaran.
Ø Prediksi / perkiraan harga di masa depan
Ketika harga jual akan naik di masa mendatang perusahaan akan mempersiapkan diri dengan memperbanyak output produksi dengan harapan bisa menawarkan atau menjual lebih banyak produknya, ketika harga naik akibat berbagai faktor ekonomi.
D. Kurva Penawaran
Kurva penawaran adalah suatu kurva yang menunjukkan hubungan antara harga sesuatu barang tertentu dengan jumlah barang yang ditawarkan. Dalam kurva penawaran perlu dibedakan antara dua pengertian yaitu penawaran dan jumlah barang yang ditawarkan. Penawaran berarti keseluruhan kurva penawaran. Adapun jumlah barang yang ditawarkan berarti jumlah barang yang ditawarkan pada suatu tingkat harga tertentu.
Untuk lebih jelasnya, simaklah model skedul dan kurva penawaran berikut.
Skedul dan kurva peawaran
skedul penawaran barang
*ralat jumlah yang diminta jadi jumlah yang ditawarkan
Kurva Penawaran
Kurva penawaran memiliki slope positif artinya kurva penawaran begerak dari kiri bawah ke kanan atas. Ini berarti bahwa antara harga barang X dan jumlah penawaran barang X mempunyai hubungan searah. Jadi, jika harga barang X mengalami kenaikan maka jumlah barang X yang ditawarkan akan bertambah, dan sebaliknya jika harga barang X mengalami penurunan maka jumlah barang X yang ditawarkan akan berkurang. Apabila kurva penawaran dua individu (individu yang dimaksud adalah penjual) dijumlahkan maka kita akan men- dapatkan penawaran pasar (market supply).
Sama halnya dengan permintaan, penawaran terhadap suatu barang dapat dilihat dari dua udut, yaitu penawaran yang dilakukan oleh seorang penjual dan penawaran yang dilakukan oleh semua penjual dalam pasar.
Penawaran pasar adalah jumlah sesuatu barang yang disediakan oleh semua penjual di pasar pada berbagai tingkat harga. Untuk memperoleh penawaran pasar, kita dapat menjumlahkan penawaran para penjual di pasar.
model skedul penawaran individu dan pasar
Dari skedul penawaran, bila penawaran Ita dan Robert dijumlah, maka akan didapat penawaran pasar. Kurva penawaran masing-masing individu dan penawaran pasar dapat dilihat berikut ini.
model kurva penawaran Ita
model kurva penawaran Robert
Model kurva penawaran pasar
E. Elastisitas Penawaran
D
Elastisitas penawaran ialah perbandingan antara seberapa besar perubahan jumlah barang yang ditawarkan sebagai akibat dari perubahan harga.
Es =
Atau
ES = × Atau ES =
Koefisien elastisitas yang diperoleh adalah positif akibat dari korelasi yang positif antara perubahan harga dengan perubahan jumlah barang yang diminta.
v Tingkat Elastisitas Kurva Penawaran
Elastisitas penawaran mempunyai sifat-sifat yang bersamaan dengan elastisitas permintaan, yaitu tedapat lima tingkatan elastisitas: elastis sempurna, elastis, elastisitas uniter, tidak elastis dan tidak elastis sempurna.
Elastis sempurna terwujud apabila para penjual bersedia menjual semua barangnya pada satu harga tertentu.Bentuk kurva penawarannya sejajar dengan sumbu datar. Tidak elastis sempurna bentuk kurva penawarannya sejajar sumbu tegak, terwujud apabila penjual sama sekali tidak dapat menambah penawarannya walaupun harga bertambah tinggi.
Kurva penawaran yang tidak elastis, elastisitas uniter dan elastis.Pada elastisitas uniter apabila kurva tersebut bermula dari titik 0.kurva penawaran yang tidak elastis apabila perubahan harga menimbulkan perubahan yang relative kecil terhadap penawaran. Dan kurva penawaran elastis apabila perubahan harga menyebabkan perubahan yang relative besar terhadap penawaran.[3][4]
v Jenis-jenis elastisitas penawaran
• Penawaran tidak elastis sempurna : elastisitas = 0. Penawaran tidak dapat ditambah pada tingkat harga berapapun, sehingga kurva penawaran (S) akan terlihat vertikal.
• Penawaran tidak elastis : elastisitas < 1. Perubahan penawaran lebih kecil dari perubahan harga, artinya perubahan harga mengakibatkan perubahan yang relatif kecil terhadap penawaran.
• Penawaran uniter elastis : elastisitas = 1. Perubahan penawaran sama dengan perubahan harga.
• Penawaran elastis : elastisitas > 1. Perubahan penawaran lebih besar dari perubahan harga, artinya perubahan harga mengakibatkan perubahan yang relatif besar terhadap penawaran.
• Penawaran elastis sempurna : elastisitas tak terhingga. Perusahaan dapat menyuplai berarapun kebutuhan pada satu tingkat harga tertentu. Perusahaan mampu menyuplai pada biaya per unit konstan dan tidak ada limit kapasitas produksi.[4][5]
v Faktor-faktor yang mempengaruhi elastisitas penawaran
1. Barang hasil pertanian bersifat inelastis karena sukar untuk dikurangi atau ditambah dengan segera bila terjadi perubahan harga sebaliknya barang hasil industri lebih bersifat elastis.
2. Dalam jangka pendek, jika terjadi perubahan harga maka produsen sulit untuk mengubah barang yang ditawarkan sehingga penawarannya bersifat inelastis. Sebaliknya dalam jangka pendek dimana produsen mampu mengubah biaya tetap maka sifat penawarannya lebih elastis.
3. Munculnya atau menghilangnya produk saingan.
4. Adanya terobosan untuk membuat barang baru.
Ada dua faktor yang dikatakan sangat penting didalam menentukan elastisitas penawaran, yaitu: sifat dari perubahan biaya produksi dan jangka waktu dimana penawaran tersebut dianalisis
Elastisitas penawaran juga tergantung kepada waktu, apabila harga berubah, para ahli ekonomi membedakan tiga waktu atau masa bagi produsen dalam rangka menyesuaikan jumlah barang yang akan ditawarkan dengan perubahan harga tersebut. Adapun tiga waktu tersebut adalah:
- Tiga immediate Run/ Momentary Period/ M,arket Period, suatu priode waktu yang sangat pendek, dimana jumlah barang yang terdapat dipasar tidak dapat dirubah, yaitu hanya sebanyak yang ada dipasar, kurva penawarannya in elastis sempurna.
- The short run, adalah suatu priode waktu yang cukup panjang bagi suatu perusahaan untuk memproduksi barang, tetapi tidak cukup panjang untuk mengembangkan kapasitas atau masuk pasar bagi perusahaan baru, sehingga out put hanya dapat dikembangkan sebatas kapasitas yang ada, bentuk kurva penawaran unity.
- The long run, adalah suatu priode waktu yang sangat panjang bagi perusahaan baru untuk masuk kedalam pasar dan bagi perusahaan lama untuk membuat perencanaan untuk mengembangkan perusahaan yang lebih memungkinkan untuk menyesuaikan diri dengan perubahan harga, bentuk kurva penawarannya lebih elastis.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Permintaan adalah sejumlah barang yang dibeli atau diminta pada suatu harga dan waktu tertentu. Dimana Hukum permintaan adalah hukum yang menjelaskan tentang adanya hubungan yang bersifat negatif antara tingkat harga dengan jumlah barang yang diminta. Apabila harga naik jumlah barang yang diminta sedikit dan apabila harga rendah jumlah barang yang diminta meningkat. Dengan demikian hukum permintaan berbunyi:
“Semakin turun tingkat harga, maka semakin banyak jumlah barang yang tersedia diminta, dan sebaliknya semakin naik tingkat harga semakin sedikit jumlah barang yang bersedia diminta.”
Pada hukum permintaan berlaku asumsi ceteris paribus. Artinya hukum permintaan tersebut berlaku jika keadaan atau faktor-faktor selain harga tidak berubah (dianggap tetap). Sedangkan Penawaran adalah sejumlah barang yang dijual atau ditawarkan pada suatu harga dan waktu tertentu. Dalam Penawaran terdapat hukum yang berlaku yang disebut Hukum Penawaran yang berbunyi “Semakin tingi harga, semakin banyak jumlah barang yang bersedia ditawarkan. Sebaliknya, semakin rendah tingkat harga, semakin sedikit jumlah barang yang bersedia ditwarkan.” Selain itu, terdapat faktor – faktor yang mempengaruhui permintaan penawaran barang dalam perekonomian, secara keseluruhan akan mempengaruhi kurva permintaan dan penawaran dan pada akhirnya titik keseimbangan antara permintaan dan penawaran akan ditemukan.
B. Saran – saran
Interaksi antara permintaan dan penawaran akan menciptakan keseimbangan harga pasar, apabila pada harga keseimbangan jumlah barang yang di minta konsumen, sama persis dengan jumlah yang di tawarkan produsen, secara grafis keseimbangan pasar bisa tercapai apabila kurva permintaan dan penawaran berpotongan, titik perpotongan tersebut di sebut titik keseimbangan.
DAFTAR PUSTAKA
Sukwiaty, Dkk. 1995. Pengantar Mikro. Jakarta : Binapura Aksara
Yasinta. 2008. Elastisitas Permintaan dan Penawaran. Wordpress.com : yasinta
Chaeraniirm. 2012. Elastisitas Permintaan dan Penawaran. blogspot.com : chaeraniirma
*Sumber: http://dista246.blogspot.com/2016/12/makalah-permintaan-dan-penawaran-barang.html
Tag :
Ekonomi Mikro
0 Komentar untuk "Konsep Hukum Permintaan dan Penawaran"