Gaya Hidup Disiplin

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Kata disiplin sering kita dengar setiap hari dalam kehidupan kita terutama disekolah. Namun kata disiplin ini tidak hanya dilaksanakan di sekolah,namun dilingkungan manapun  disiplin harus kita terapkan dalam kehidupan  kita sehari-hari seperti disiplin waktu, disiplin beribadah,disiplin bekerja, dll.

Namun dalam kenyataan sehari-hari perilaku disiplin sering kita abaikan. Bahkan seiring dengan perkembangan zaman, perilaku disiplin mulai luntur, terutama di negara kita tercinta Indonesia. Gaya hidup disiplin di negara kita saat ini sudah sangat berbeda dengan gaya hidup disiplin pada zaman dulu. Hal ini kemungkinan disebabkan oleh gaya hidup yang sudah mulai kebarat-baratan, sehingga budaya ketimuran saat ini telah terpinggirkan. Bahkan budaya disiplin bangsa kita telah dikalahkan oleh budaya disiplin bangsa lain, seperti Jepang.
Oleh karena itu, penyusunan makalah tentang “Gaya Hidup Disiplin” ini, diharapkan bisa memberikan pengetahuan tentang apa itu disiplin, serta menumbuhkan kembali budaya hidup disiplin bangsa Indonesia.

B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana cara meningkatkan perilaku disiplin dalam kehidupan sehari-hari?
2. Apa manfaat dari sikap disiplin dalam kehidupan sehari-hari?
3. Apa akibat jika disiplin tidak dimengerti,pahami dan diterapkan?

C. Tujuan
Dengan dibuatnya makalah ini kami harap pembaca lebih paham arti kata disiplin, dan mengetahui manfaat perilaku disiplin dalam kehidupan sehari-hari serta dapat menerapkan perilaku disiplin dalam kehidupan.

D. Manfaat
Dengan penyusunan makalah tentang “Gaya Hidup Disiplin” ini, pembaca diharapkan mampu menerapkan perilaku disiplin dalam kehidupan sehari-hari, seperti di lingkungan sekolah, lingkungan kerja, maupun lingkungan masyarakat.



BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian
Disiplin adalah kepatuhan untuk menghormati dan melaksanakan suatu sistem yang mengharuskan orang untuk tunduk kepada keputusan, perintah dan peraturan yang berlaku. Dengan kata lain, disiplin adalah sikap menaati peraturan dan ketentuan yang telah ditetapkan tanpa pamrih.

Berikut merupakan pendapat para pakar tentang pengertian disiplin.
Prawirosentono (1999: 31) mengemukakan bahwa secara umum disiplin adalah taat kepada hukum dan peraturan yang berlaku. Sedangkan disiplin kerja, atau lebih tepatnya disiplin kerja pegawai dapat dikatakan ketaatan pegawai yang bersangkutan dalam menghormati perjanjian kerja dengan organisasi di mana dia bekerja.
Robert E. Quin dkk. dalam Prawirosentono (1999: 32) mengatakan: “Discipline implies obedience and respect for the agreement between the firm and its employee. Discipline also involves sanction judiciously applied”. Uraian ini dapat dijelaskan bahwa disiplin meliputi ketaatan dan hormat terhadap perjanjian yang dibuat antara perusahaan dan karyawan. Disiplin juga berkaitan erat dengan sanksi yang perlu dijatuhkan kepada pihak yang melanggar.
Menurut Suradinata (1996: 150) disiplin pada dasarnya mencakup pelajaran, patuh, taat, kesetiaan, hormat kepada ketentuan/peraturan/norma yang berlaku. Dalam hubungannya dengan disiplin kerja, disiplin merupakan unsur pengikat, unsur integrasi dan merupakan unsur yang dapat menggairahkan kerja bahkan dapat pula sebaliknya.

Gaya Hidup Disiplin

Dengan berpedoman pada pengertian tersebut maka disiplin merupakan faktor pengikat kerja, yaitu merupakan kekuatan yang dapat memaksa tenaga kerja atau pegawai untuk mematuhi peraturan serta prosedur kerja yang telah disepakati dan telah ditentukan oleh lembaga yang berwenang atau pejabat yang berwenang dengan berpegang pada peraturan tersebut. Dengan berpegang pada peraturan dimaksud diharapkan tujuan organisasi dapat tercapai.

B. Macam-macam
1. Disiplin dalam penggunaan waktu
Disiplin dalam penggunaan waktu perlu diperhatikan dengan seksama. Waktu yang sudah berlalu tak mungkin dapat kembali lagi. Hari yang sudah lewat tak akan datang lagi. Demikian pentingnya waktu sehingga berbagai bangsa di dunia mempunyai ungkapan yang menyatakan penghargaan terhadap waktu.

Orang Inggris mengatakan “waktu adalah uang", peribahasa Arab mengatakan “Waktu adalah pedang",atau “Waktu adalah peluang emas", dan kita orang Indonesia mengatakan :" sesal dahulu pendapatan sesal kemudian tak berguna".

Tak dapat dipungkiri bahwa orang-orang yang berhasil mencapai sukses dalam hidupnya adalah orang-orang yang hidup teratur dan berdisiplin memanfaatkan waktunya. Disiplin tidak akan datang dengan sendirinya, akan tetapi melalui latihan yan ketat dalam kehidupan pribadinya.

2. Disiplin dalam beribadah
Menurut bahasa, ibadah berarti tunduk atau merendahkan diri. Pengertian yang lebih luas dalam ajaran Islam, ibadah berarti tunduk dan merendah diri hanya kepada Allah yang disertai perasaan cinta kepada-Nya.

Dari pengertian tersebut, dapat diketahui bahwa disiplin dalam beribadah itu mengendung 2 hal:
a. Berpegang teguh apa yang diajarkan Allah dan Rasul-Nya, baik berupa perintah atau larangan, maupun ajaran yang bersifat menghalalkan, menganjurkan, sunnah dan makruh.
b. Sikap berpegang teguh yang berdasarkan cinta kepada Allah, bukan karena rasa takut atau terpaksa.Maksud cinta kepada Allah adalah senantiasa taat kepada-Nya. Perhatikan firman Allah dalam Suat Ali Imran ayat 31: "Katakanlah jika kamu (benar-benar) mencintai Allah, ikutilah aku, niscaya allah mengasihi dan mengampuni dosa-dosamu. Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang”.

Sebagaimana telah kita ketahui, ibadah itu dapat digolongkan menjadi dua yaitu:
a. Ibadah Mahdah (murni) yaitu bentuk ibadah yang langsung berhubungan dengan Allah.
b. Ibadah Ghaira Mahdah (selain mahdah), yang tidak langsung dipersembahkan kepada Allah melainkan melalui hubungan kemanusiaan.

Dalam ibadah Mahdah (disebut juga ibadah khusus) aturan-aturannya tidak boleh semaunya akan tetapi harus mengikuti aturan yang sudah ditetapkan oleh Allah dan Rasul-Nya.Orang yang mengada-ada aturan baru misalnya, shalat subuh 3 raka’at atau puasa 40 hari terus menerus tanpa berbuka, adalah orang yang tidak disiplin dalam ibadah, karena tidak mematuhi aturan yang telah ditetapkan oleh Allah dan Rasul-Nya, ia termasuk orang yang berbuat bid’ah dan tergolong sebagai orang yang sesat.Dalam ibadah Ghaira mahdah (disebut juga ibadah umum) orang dapat menentukan aturannya yang terbaik, kecuali yang jelas dilarang oleh Allah. Tentu saja suatu perbuatan dicatat sebagai ibadah kalau niatnya ikhlas semata-mata karena Allah, bukan karena riya ingin mendapatkan pujian orang lain.

3. Disiplin dalam bermasyarakat
Hidup bermasyarakat adalah fitrah manusia. Dilihat dari latar belakang budaya setiap manusia memiliki latar belakang yang berbeda. Karenanya setiap manusia memiliki watak dan tingkah laku yang berbeda. Namun demikian, dengan bermasyarakat, mereka telah memiliki norma-norma dan nilai-nilai kemasyarakatan serta peraturan yang disepakati bersama, yang harus dihormati dan di hargai serta ditaati oleh setiap anggota masyarakat tersebut.

Agama Islam  mengibaratkan anggota masyarakat itu bagaikan  satu bangunan yang didalamnya terdapat beberapa komponen yang satu sama lain mempunyai fungsi yang berbeda-beda, mana kala salah satu komponen rusak atau binasa. Hadist Nabi SAW menegaskan:"Seorang Mukmin dengan Mukmin lainnya bagaikan bangunan yang sebagian dari mereka memperkuat bagian lainnya. Kemudian beliau menelusupkan jari-jari yang sebelah kejari-jari tangan sebelah lainnya". ( HR. Bukhori Muslim dan Turmudzi).

4. Disiplin Dalam Kehidupan Berbangsa dan Bernegara
Negara adalah alat untuk memperjuangkan keinginan bersama berdasarkan kesepakatan yang dibuat oleh para anggota atau warganegara tersebut. Tanpa adanya masyarakat yang menjadi warganya, negara tidak akan terwujud. Oleh karena itu masyarakat merupakan prasyarat untuk berdirinya suatu negara. Tujuan dibentuknya suatu negara adalah agar seluruh keinginan dan cita-cita yang diidamkan oleh warga masyarakat dapat diwujudkan dan dapat dilaksanakan.

Rasulullah bersabda yang artinya: “Seorang muslim wajib mendengar dan taat, baik dalam hal yang disukainya maupun hal yang dibencinya, kecuali bila ia diperintah untuk mengerjakan maksiat. Apabila ia diperintah mengerjakan maksiat, maka tidak wajib untuk mendengar dan taat". (HR.Bukhari Muslim).

C. Manfaat Disiplin
Penerapan disiplin perlu ditanamkan sejak dini, hal ini dapat menimbulkan manfaat, antara lain:
1. Menumbuhkan kepekaan
Anak tumbuh menjadi pribadi yang peka/berperasaan halus dan percaya pada orang lain. Sikap-sikap seperti ini akan memudahkan dirinya mengungkapkan perasaannya kepada orang lain, termasuk ortunya. Alhasil, anak akan mudah menyelami perasaan orang lain juga.
2. Menumbuhkan kepedulian
Anak jadi peduli pada kebutuhan dan kepentingan orang lain. Disiplin membuat anak memiliki integritas, selain dapat memikul tanggung jawab, mampu memecahkan masalah dengan baik dan mudah mempelajari sesuatu.
3. Mengajarkan keteraturan
Anak jadi memiliki pola hidup yang teratur dan mampu mengelola waktunya dengan baik.
4. Menumbuhkan ketenangan
Penelitian menunjukkan, bayi yang tenang/jarang menangis ternyata lebih mampu memperhatikan lingkungan sekitarnya dengan baik. Di tahap selanjutnya, ia bisa cepat berinteraksi dengan orang lain.
5. Menumbuhkan sikap percaya diri
Sikap ini tumbuh saat anak diberi kepercayaan untuk melakukan sesuatu yang mampu ia kerjakan sendiri.
6. Menumbuhkan kemandirian
Dengan kemandirian anak dapat diandalkan untuk bisa memenuhi kebutuhan dirinya sendiri. Anak juga dapat mengeksplorasi lingkungannya dengan baik. Disiplin merupakan bimbingan pada anak agar sanggup menentukan pilihan bijak.
7. Menumbuhkan keakraban
Anak jadi cepat akrab dan ramah terhadap orang lain, karena kemampuannya beradaptasi lebih terasah.
8. Membantu perkembangan otak
Pada usia 3 tahun pertama, pertumbuhan otak anak sangat pesat. Di usia ini, ia menjadi peniru perilaku yang sangat piawai. Jika ia mampu menyerap disiplin yang dicontohkan orang tuanya, maka disiplin sejak dini akan membentuk kebiasaan dan sikap yang positif.
9. Menumbuhkan kepatuhan
Hasil nyata dari penerapan disiplin adalah kepatuhan. Anak akan menuruti aturan yang diterapkan orang tua atas dasar kemauan sendiri.

Kata disiplin sering kita dengar setiap hari dalam kehidupan kita terutama disekolah. Namun, yang paling penting adalah bagaimana kita bisa mengaplikasikan perilaku disiplin dalam kehidupan sehari-hari. Maka dari itu, kita perlu melatih diri untuk bersikap disiplin, yaitu dengan cara:
1. Tetapkan tujuan atau target yang ingin dicapai dalam waktu dekat
2. Buat urutan prioritas hal – hal yang ingin kita lakukan
3. Buat jadwal kegiatan secara tertulis
4. Lakukan kegiatan sesuai dengan jadwal yang kita buat, tetapi jangan terlalu kaku
5. Berusahalah untuk selalu dsiplin dengan jadwal program kegiatan yang sudah kita susun sendiri

Selain dengan cara melatih disiplin, kita juga harus mempertahankan perilaku disiplin, yaitu:
1. Kalahkan diri sendiri
2. Lakukan kegiatan selingan sesekali di luar rutinitas
3. Fokuskan fikiran pada tujuan akhir yang ingin dicapai

Disiplin diri merupakan suatu siklus kebiasaan yang kita lakukan secara berulang – ulang dan terus menerus secara berkesinambungan sehingga menjadi suatu hal yang biasa kita lakukan. Disiplin diri dalam melakukan suatu tindakan yang dilakukan secara konsisten dan berkesinambungan akan menjadi suatu kebiasaan yang mengarah pada tercapainya keunggulan. Keunggulan membuat kita memiliki kelebihan yang dapat kita gunakan untuk  meraih tujuan hidup yang menentukan masa depan kita.

Sebagai seorang pelajar, penerapan sikap disiplin sangat dibutuhkan, seperti:
1. Datang ke sekolah tepat waktu
2. Rajin belajar
3. Menaati peraturan sekolah
4. Mengikuti upacara dengan tertib
5. Mengumpulkan tugas yang diberikan guru tepat waktu
6. Melakukan tugas piket sesuai jadwalnya
7. Memotong rambut jika kelihatan panjang
8. Selalu berdoa sebelum memulai pekerjaan

Disiplin diri akan terasa manfaatnya jika kita memiliki suatu impian dan cita-cita yang ingin dicapai. Kita harus mendisiplinkan (melatih) diri untuk mengerjakan hal-hal yang sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai. Oleh karena itu, di dunia ini dibuat peraturan-peraturan yang disertai hukuman yang setimpal. Hal ini tidak lain agar setiap manusia mau belajar hidup disiplin dan menaati aturan yang ada sehingga dunia tidak kacau balau dan seseorang tidak dapat berbuat sekehendak hatinya.



BAB III
PENUTUP

Kesimpulan
Berdasarkan makalah yang telah kami susun, maka dapat disimpulan bahwa:
Arti kata disiplin itu sendiri dari berbagai pakar ahli adalah ketaatan atau hormat terhadap peraturan dan perjanjian.
Perilaku disiplin tidak hanya diterapkan dalam suatu instansi yang memberlakukan aturan untuk disiplin saja, akan tetapi juga dalam kehidupan berbangsa dan bernegara,masyarakat,agama dan yang paling penting adalah dalam penggunaan waktu.
Dengan membiasakan diri untuk berperilaku disiplin dalam kehidupan sehari-hari, hidup kita akan menjadi teratur sehingga setiap kegiatan yang kita lakukan akan dapat terselesaikan sesuai program.
Setelah kita semua mendapat materi ini diharapkan dapat mengaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari agar apa yang menjadi tujuan kita dapat tercapai.
Sebelum kita melakukan sesuatu itu terlebih dahulu tetapkanlah tujuan atau target dan tidak menunda sampai situasi sempurna.Karena secara tidak langsung kita telah menyimpannya di alam bawah sadar. Dan otomatis setiap tindakan yang akan kita lakukan selaras dengan apa yang telah kita simpan itu. “not only what you see is what you get, but also what you think is what you get”. Kemudian lakukan terus dengan disiplin sehingga kita mendapatkan apa yang kita inginkan.




DAFTAR PUSTAKA

http://akrizz.blogspot.com/2012/07/pelaksanaan-kedisiplinan-dalam.html
http://krblanglangbuana.wordpress.com/2011/12/04/pengertian-disiplin-dan-meningkatkan-disiplin-siswa/
http://www.ronywijaya.web.id/2011/06/10-manfaat-mengajarkan-anak-disiplin.html
http://www.kaskus.us/showthread.php?t=9187082



*Sumber: https://www.academia.edu/8488280/Makalah_Gaya_Hidup_Disiplin

Tag : Lainnya
0 Komentar untuk "Gaya Hidup Disiplin"

Back To Top