BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Permasalahan lingkungan akhir-akhir ini mulai banyak dijumpai di sekitar kita. Seperti diibaratkan bola salju yang menggelinding, semakin lama semakin membesar. Kita sebagai manusia hendaknya menjaga lingkungan sekitar agar tidak terancam kerusakannya. Namun, hanya sebagian orang saja yang benar-benar peduli dengan lingkungan di sekitar kita.
Pada mulanya masalah lingkungan hidup merupakan masalah alami, yakni peristiwa-peristiwa yang terjadi sebagai bagian dari proses natural. Proses natural ini terjadi tanpa menimbulkan akibat yang berarti bagi tata lingkungan itu sendiri dan dapat pulih kembali secara alami (homeostasis).
Akan tetapi, masalah lingkungan yang terjadi sekarang banyak disebabkan oleh ulah manusia sendiri. Bahkan manusia sendiri sebagai pelaku utama dalam permasalahan lingkungan. Faktor-faktor alami tidak banyak berpengaruh dalam permasalah lingkungan akhir-akhir ini. Tidak bisa disangkal bahwa faktor manusia lah yang jauh lebih berdampak rumit dibandingkan dengan faktor alam itu sendiri.
Oleh karena itu, dalam makalah ini akan dibahas berbagai macam permasalahan lingkungan serta cara menanggulangi masalah-masalah tersebut.
B. Rumusan Masalah
Dalam makalah ini, masalah yang akan dibahas adalah:
1) Apa faktor – faktor penyebab terjadinya masalah lingkungan?
2) Apa sajakah masalah-masalah lingkungan?
C. Tujuan
Adapun tujuan dalam penulisan makalah ini adalah:
1) Untuk mengkaji masalah-masalah lingkungan yang sering terjadi di sekitar kita
2) Menguraikan kegiatan-kegiatan manusia yang dapat merusak lingkungan
3) Mencari solusi untuk mengatasi masalah lingkungan yang terjadi di sekitar kita.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian
Menurut Undang-Undang No. 23 Tahun 1997, lingkungan hidup adalah kesatuan ruang dengan semua benda, daya, keadaan, dan makhluk hidup, termasuk manusia dan perilakunya, yang mempengaruhi kelangsungan perikehidupan dan kesejahteraan manusia serta mahkluk hidup lain.
Dalam lingkungan hidup terdapat ekosistem, yaitu tatanan unsur lingkungan hidup yang merupakan kesatuan utuh menyeluruh dan saling mempengaruhi dalam membentuk keseimbangan, stabilitas, dan produktivitas lingkungan hidup.
Masalah lingkungan adalah aspek negatif dari aktivitas manusia terhadap lingkungan biofisik. Environmentalisme, sebuah gerakan sosial dan lingkungan yang dimulai pada tahun 1960, fokus pada penempatan masalah lingkungan melalui advokasi, edukasi dan aktivisme.
Masalah lingkungan terbaru saat ini yang mendominasi mencakup perubahan iklim, polusi, dan hilangnya sumber daya alam. Gerakan konservasi mengusahakan proteksi terhadap spesies terancam dan proteksi terhadap habitat alami yang bernilai secara ekologis.
B. Jenis-Jenis Masalah Lingkungan
Adapun jenis-jenis masalah lingkungan yang banyak dijumpai di sekitar kita, yaitu:
1) Pencemaran Air
Pencemaran Air adalah suatu perubahan keadaan di suatu tempat penampungan air seperti danau, sungai, lautan dan air tanah akibat akttivitas manusia. Pencemaran air merupakan masalah global utama yang membutuhkan evaluasi dan revisi kebijakan sumber daya air pada semua tingkat (dari tingkat internasional hingga sumber air pribadi dan sumur). Telah dikatakan bahwa polusi air adalah penyebab terkemuka di dunia untuk kematian dan penyakit.
2) Pencemaran Udara
Pencemaran udara adalah kehadiran satu atau lebih substansi fisik, kimia, atau biologi di atmosfer dalam jumlah yang dapat membahayakan kesehatan manusia, hewan, dan tumbuhan, mengganggu estetika dan kenyamanan, atau merusak property.
3) Pencemaran Tanah
Pencemaran tanah adalah keadaaan dimana bahan kima buatan manusia masuk dan mengubah lingkungan alami tanah. Pencemaran ini biasanya terjadi karena : kebocoran limbah cair atau bahan kimia industri atau fasilitas komersial; penggunaan pestisida; masuknya air permukaan tanah tercemar ke dalam lapisan sub-permukaan; kecelakaan kendaraan pengangkut minyak, zat kimia, atau limbah; air limbah dari tempat penimbunan sampah serta limbah industri yang langsung dibuang ke tanah secara tidak memenuhi syarat (illegal dumping).
Selain masalah lingkungan di atas, ada pula masalah lingkungan yang dibedakan dalam ruang lingkupnya, yaitu masalah lingkungan secara global, regional, dan nasional.
• Masalah Lingkungan Secara Global
Pada saat ini banyak bencana yang melanda di sekitar kita. Entah itu bencana yang menimbulkan kerusakan kecil maupun yang besar. Terutama bencana-bencana tersebut disebabkan oleh masalah yang sering dibahas yaitu pencemaran. Akibatnya timbul masalah-masalah yang bersifat global, antara lain: pemanasan global, hujan asam (acid rain), dan menipisnya lapisan ozon.
o Pemanasan Global
Atmosfer bumi tidak pernah bebas dari perubahan. Komposisi, suhu, dan kemampuan membersihkan diri selalu bervariasai sejak planet bumi ini terbentuk. Dengan semakin meningkatnya kepadatan penduduk yang disertai dengan kegiatan-kegiatan manusia yang semakin padat, maka para ahli atmosfer di dunia memprediksikan bahwa semakin lama suhu di bumi akan semakin naik yang disebut dengan pemanasan global. Pemanasan global terjadi sangat cepat karena efek dari Efek Rumah Kaca.
Efek Rumah Kaca merupakan proses pemanasan permukaan suatu benda langit (terutama planet atau satelit) yang disebabkan oleh komposisi dan keadaan atmosfernya.
Efek Rumah Kaca dapat dijelaskan sebagai berikut. Enargi matahari yang masuk ke bumi mengalami:
25 % dipantulkan oleh awan atau partikel lain di atmosfer
25 % diserap awan
45 % diadsorpsi permukaan bumi
5 % di pantulkan kembali oleh permukaan bumi
Energi yang diadsorpsi dipantulkan kembali dalam bentuk infra-merah oleh awan dan permukaan bumi. Namun sebagian besar infra-merah tertahan oleh awan dan gas CO2 untuk di kembalikan lagi ke Bumi.
Dalam keadaan normal, efek rumah kaca dibutuhkan agar pada saat siang hari dan malam hari suhunya tidak terdapat perbedaan yang sangat jauh, artinya suhu rata-rata di permukaan Bumi saat malam hari tidak akan mengalami penurunan yang drastis.
Selain gas CO2 ada pula gas-gas lain yang juga menyumbang efek rumah kaca yaitu sulfur dioksida (SO2), nitrogen monoksida (NO), dan nitrogen dioksida (NO2) serta beberapa senyawa organik lainnya seperti gas metana (CH4) dan kholrofluoro karbon (CFC). Gas-gas tersebut memegang peranan penting dalam meningkatkan efek rumah kaca dan sering disebut dengan gas rumah kaca.
Selama era pra-industri, menurut perkiraan para ahli, efek rumah kaca telah meningkatkan suhu bumi sebesar 1-5 derajat celcius. Perkembangan ekonomi dapat menyebabkan penggunaan bahan bakar fosil akan meningkat. Hal ini menyebabkan emisi karbon dioksida antar 0,3-2% pertahun dan apabila terus meningkat lagi maka akan berdampak peningkatan suhu antara 1,5-4,5 derajat celcius sekitar tahun 2030.
Peningkatan suhu yang cepat dapat mengakibatkan terjadinya perubahan iklim yang sangat cepat. Hal ini dikarenakan terganggunya fungsi hutan dan ekosistem lainnya, sehingga dapat mengurangi kemampuan penyerapan CO2 yang berada di Bumi. Bahkan peningkatan suhu dapat mengakibatkan pelepasan karbon yang ada di permukaan bumi dalam bentuk bahan-bahan organik yang kemudian terurai menjadi CO2 dan CH4 oleh kegiatan mikroba tanah. Iklim yang bertambah panas akan meningkatkan aktivitas mikroba dan meningkatkan pemanasan global.
Pemanasan global dapat mengakibatkan mencairnya gunung-gunung es di daerah kutub yang dapat meimbulkan naiknya permukaan air laut dan juga memberikan dampak seperti erosi di pesisir, rusaknya hutan bakau dan terumbu karang, naiknya salinitas di wilayah estuaria dan wilayah pesisir lainnya, perubahan lokasi sedimentasi lainnya, berkurangnya intensitas cahaya di dasar laut sera naiknya tinggi gelombang. Keseimbangan biologi pun akan terganggu. Peningkatan iklim juga dapat meningkatkan jumlah ganggang di laut. Beberapa jenis ganggang diketahui beracun dan dapat membahayakan kehidupan laut dan meracuni manusia saat memakan hasil laut.
o Hujan Asam
Hujan asam pertama kali di laporkan di Manchester, Inggris, yang menjadi kota penting dalam Revolusi Industri. Pada tahun 1852, Robert Angus Smith menemukan hubungan antara hujan asam dengan polusi udara. Istilah hujan asam mulai digunakan pada tahun 1872. Ia mengamati bahwa hujan asam dapat mengarah pada kerusakan alam.
Hujan asam disebabkan oleh belerang (sulfur) yang merupakan sisa dalam pembakaran bahan bakar fosil serta nitrogen di udara yang bereaksi dengan oksigen membentuk sulfur dioksida dan nitrogen oksida. Zat-zat ini berdifusi ke atmosfer dan bereaksi dengan air untuk membentuk asam sulfat dan asam nitrat yang mudah larut sehingga jatuh bersama air hujan. Air hujan yang asam tersebut akan mengakibatkan meingkatnya kadar keasaman tanah dan air permukaan yang terbukti membahayakan kehidupan makhluk hidup.
Pada dasarnya hujan asam disebabkan oleh dua polutan udara, sulfur dioksida (SO2) dan nitrogen oksida (NO) yang keduanya dihasilkan karena hasil pembakaran. Namun, 50 % sulfur dioksida dihasilkan alami oleh bumi itu sendiri, misalnya letusan gunung berapi dan kebakaran hutan secara alami. Dan 50 % lainnya disebabkan karena kegiatan manusia itu sendiri.
Walaupun hujan asam ditemukan di tahun 1852, baru pada tahun 1970-an para ilmuwan mulai banyak melakukan penelitian mengenai fenomena ini. Kesadaran manusia tentang hujan asam ini meningkat pada tahun 1990-an setelah New York Times memuat laporan dari Hubbard Brook Experimental Forest di New Hampshire tentang banyaknya kerusakan lingkungan yang diakibatkan oleh hujan asam.
o Menipisnya Lapisan Ozon
Mengapa lapisan ozon sangat penting untuk dilindungi? Lapisan ozon merupakan lapisan tipis gas O3 yang secara alami menyelimuti bumi untuk menangkal pengeruh negatif dari sinar ultraviolet. Apabila lapisan ozon meipis maka semakin banyak sinar ultraviolet yang terserap ke bumi, akibatnya banyak menimbulkan permasalahan yang berbahaya terutama masalah kesehatan. Beberapa masalah kesahatan yang disebabkan oleh sinar ultraviolet yang berlebihan seperti kulit keriput, katarak sehingga mengakibatkan kerusakan permanen pada mata, menurunkan system kekebalan tubuh dan bahkan dapat memicu melanoma (kanker kulit yang paling fatal).
Kerusakan ozon disebabkan karena pelepasan zat perusak ozon atau biasa disebut BPO (Bahan Perusak Ozon). Sekitar 100 bahan perusak yang terdaftar berdasarkan Protrokol Montreal 1987. Beberapa jenis BPO yang banyak digunakan di Indonesia adalah chlorofluorocarbons (CFCs) dan hydrochlorofluorocarbons (HCFCs) yang banyak digunakan di AC dan lemari es. Selain dua bahan perusak tersebut masih ada bahan perusak lainnya seperti halon, metil bromida, aerosol, solvent, dan foam yang digunakan pada busa pengembang, pemadam kebakaran, pelarut, pestisida, serta kaleng semprot untuk parfum atau pengharum ruangan.
• Masalah Lingkungan Secara Nasional
Dalam ruang lingkup secara Nasional pun tidak luput oleh permasalahan sosial. Permasalahan lingkungan banyak terjadi karena laju pertumbuhan penduduk yang relatif masih tinggi, penyebaran penduduk yang kurang merata, dan mutu kehidupan penduduk yang rendah. Beberapa bentuk-bentuk masalah lingkungan secara nasional yaitu:
o Kerusakan Hutan Tropis
Penyebab utama kerusakan hutan disebabkan oleh illegal logging dan kebakaran hutan yang dilakukan oleh manusia itu sendiri. Mereka merusak hutan dengan tujuan untuk membuat sebuah bangunan bertingkat atau membuat sebuah lahan baru yang digunakan untuk kepentingan mereka sendiri. Dan setelah membabat habis hutan-hutan yang ada, mereka tidak melakukan reboisasi atau penanaman kembali pohon yang telah ditebang.
Efek yang ditimbulkan dari kerusakan hutan banyak mengakibatkan hewan-hewan yang hidup di hutan akan mati, sumber makanan bagi hewan-hewan yang hidup di hutan akan habis dan dikarenakan hewan-hewan yang ada di hutan tidak memiliki tempatt tinggal, banyak dari mereka masuk ke pemukiman penduduk dan tidak sedikit dari mereka menyerang penduduk sekitar.
o Membuang Sampah Sembarangan
Masalah ini sering dijumpai dimanapun, di perkotaan hingga perdesaan maupun di daerah yang terpencil. Kebanyakan masalah ini dikarenakan kurangnya kesadaran masyrakat sekitar dalam membuang sampah. Banyak dari masyarakat yang masih malas membuang sampah pada tempat sampah. Namun, tidak hanya kesadaran masyarakat yang menjadi masalah. Kurangnya tempat sampah di beberapa tempat mengakibatkan sulitnya mengumpulkan sampah-sampah yang berada di suatu daerah.
Akibat yang ditimbulkan dari membuang sampah sembarangan antara lain timbulnya berbagai macam bencana alam seperti banjir dan tanah longsor, tersumbatnya aliran air, dan tercemarnya sumber air maupun tanah dan mengakibatkan timbul banyak penyakit.
o Kerusakan Terumbu Karang
Berbagai macam jenis terumbu karang yang indah menghiasi lautan Indonesia menyebabkan banyaknya ulah-ulah jahil para manusia. Banyak dari mereka mencoba mengambil terumbu karang yang ada di laut dan mengakibatkan rusaknya terumbu karang. Walaupun beberapa diantara mereka tidak mengambil terumbu karang ada beberapa orang terutama nelayan yang menangkap ikan menggunakan bom atau jarring. Penangkapan ikan yang seperti itu tidak hanya membunuh ikan-ikan di laut saja bahkan secara tidak langsung terumbu karang dapat rusak.
Akibat yang ditimbulkan karena rusaknya terumbu karang ialah berkurangnya fungsi terumbu karang sebagai penahan gelombang, banyak makhluk hidup yang ikut mati karena rusaknya terumbu karang dapat merusaknya tempat tinggal bagi mahluk hidup yang hidup di air, dan potensi pariwisata dan ekonomi dapat terganggu.
o Kerusakan Hutan Bakau
Hutan bakau yang berfungsi sebagai pelindung pantai dari bahaya abrasi dapat terancam kehidupannya. Banyak faktor-faktor yang menyebabkan kerusakan hutan bakau yaitu beralihnya fungsi hutan bakau menjadi tambak (Kep. Karimunjawa, Cilacap), pemukiman (Tanah Mas Semarang), perluasan objek wisata atau rekreasi, penebangan hutan bakau sebagai kayu bakar atau bahan bangunan, serta polusi minyak juga mengancam tumbuhnya hutan bakau.
C. Macam-Macam Bencana Alam
Bencana alam adalah suatu peristiwa alam yang mengakibatkan dampak besar bagi populasi manusia. Berbagai bencana alam tidak hanya disebabkan oleh alam saja, ada beberapa bencana alam yang terjadi tidak secara alami. Beberapa bencana yang sering terjadi antara lain:
• Gempa Bumi
Gempa bumi adalah bergetarnya kulit bumi yang disebabkan oleh beberapa hal, di antaranya kegiatan magma (aktivitas gunung berapi), adanya gerakan-gerakan di kerak bumi, baik gerakan mendatar maupun gerakan tegak yang mengakibatkan terjadinya perubahan bentuk yang menghasilkan pola baru yang disebut struktur diastropik (pelengkungan, pelipatan, patahan, dan retakan), maupun karena gerakan lempeng di dasar samudra. Manusia dapat mengukur kekuatan gempa dengan seismograf namun manusia tidak dapat memprediksi kapan gempa bumi dapat terjadi.
Berbagai macam bahaya yang di timbulkan oleh bencana gampa bumi yaitu berbagai bangunan roboh, tanah di permukaan bumi merekah bahkan jalanan menjadi putus, tanah longsor akibat guncangan, terjadi banjir karena rusaknya tanggul, dan gempa bumi yang terjadi di laut dapat menyebabkan tsunami.
• Letusan Gunung Berapi
Letusan gunung berapi merupakan peristiwa yang terjadi akibat endapan magma di dalam perut bumi yang didorong keluar oleh gas yang bertekanan tinggi.
Bahaya yang ditimbulkan karena letusan gunung berapi antara lain:
1) Hujan abu vulkanik yang dapat menggangu pernafasan dan mencemari udara
2) Lava panas yang dapat merusak apapun yang dilaluinya
3) Awan panas yang dapat membunuh makhluk hidup yang melewatinya
4) Gas yang mengandung racun dan membahayakan makhluk hidup yang menghirupnya
5) Material padat (batuan, kerikil, dan pasir) dapat menimpa bangunan-bangunan dan yang lainnya.
• Banjir
Banjir adalah peristiwa yang terjadi ketika aliran air yang berlebihan merendam daratan. Pengarahan banjir Uni Eropa mengartikan banjir sebagai perendaman sementara oleh air pada daratan yang biasanya tidak terendam air. Dalam arti “air mengalir”, kata ini juga dapat berarti masuknya pasang laut. Banjir diakibatkan oleh volume air di suatu badan air seperti sungai atau danau yang meluap atau menjebol bendungan sehingga air keluar dari batasan alaminya.
Beberapa dampak yang ditimbulkan oleh banjir yaitu kerusakan fisik yang mampu merusak berbagai jenis struktur, termasuk jembatan, mobil, bangunan, sistem selokan bawah tanah, jalan raya dan kanal, menyebabkan kurangnya persediaan air karena tercemarnya air bersih akibat banjir, banyak timbul penyakit-penyakit karena kondisi air yang tidak higenis dan penyebaran penyakit bawaan air, kelangkaan hasil tani yang disebabkan oleh kegagalan panen, tanaman akan mati karena karena terlalu berlebihnya air yang dapat merusak tanaman tersebut, jalur transportasi hancur sehingga sulitnya akses transportasi terutama untuk mengirimkan bantuan kepada orang-orang yang membutuhkan, dan terjadinya kesulitan ekonomi karena banyak pengeluaran untuk biaya pembangunan kembali, kelangkaan makanan yang mendorong kenaikan harga, dll.
• Tanah Longsor
Tanah longsor adalah suatu peristiwa geologi yang terjadi karena pergerakan masa batuan atau tanah dengan berbagai tipe dan jenis seperti jatuhnya bebatuan atau gumpalan besar tanah. Secara umum kejadian longsor disebabkan oleh dua faktor yaitu faktor pendorong dan faktor pemicu. Faktor pendorong adalah faktor-faktor yang mempengaruhi kondisi material sendiri, sedangkan faktor pemicu adalah faktor yang menyebabkan bergeraknya material tersebut.
• Angin Topan
Angin topan terjadi akibat aliran udara dari kawasan yang bertekanan tinggi menuju kawasan bertekanan rendah. Perbedaan tekanan udara ini terjadi karena perbedaan suhu udara yang mencolok. Serangan angin topan bagi negara-negara di kawasan Samudra Pasifik dan Atlantik merupakan hal yang biasa terjadi. Bagi wilayah-wilayah di kawasan California, Texas, sampai di kawasan Asia seperti Korea dan Taiwan, bahaya angintopan merupakan bencana musiman. Tetapi bagi Indonesia sendiri bencana angina topan masih baru dirasakan dipertengahan tahun 2007. Hal ini menunjukkan bahwa iklim di Indonesia telah terjadi perubahan dan yang tak lain disebabkan oleh pemanasan global.
Serangan angin topan dapat menyebabkan kerusakan lingkungan dalam bentuk merobohkan bangunan, rusaknya areal pertanian dan perkebunan, membahayakan penerbangan, dan menimbulkan ombak besar yang dapat menenggelamkan kapal.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Bumi sebagai planet yang kita tinggali memiliki peran yang sangat penting bagi kelangsungan hidup umat manusia. Banyak sekali permasalahan-permasalahan lingkungan mulai dari permasalahan lingkungan yang bersifat alami maupun permasalahan lingkungan yang disebabkan oleh ulah manusia itu sendiri.
Berbagai macam cara dapat dilakukan untuk mencegah masalah lingkungan itu muncul dan itu sudah menjadi kewajiban sebagai umat manusia untuk menerapkan berbagai pencegahan masalah lingkungan agar Bumi yang kita tinggali ini bisa lebih banyak memberikan manfaat lagi dan untuk membangun kehidupan yang lebih baik lagi.
B Saran
Kita sebagai umat manusia harus menjaga dan melestarikan tempat tinggal kita yaitu Bumi. Walaupun berbagai macam upaya dilakukan untuk melestarikan lingkungan kita tetapi kita masih saja lalai bahkan kurang kesadaran dalam melestarikan lingkungan, tetap saja pelestarian tersebut tidak bias berjalan maksimal. Jadi, mulai dari sekarang mari bangun rasa kesadaran dalam diri kita untuk selalu menjaga lingkungan kita agar kita dapat terus menikmati keindahan Bumi ini.
DAFTAR PUSTAKA
Ansyari, I. (2015, Februari 7). Makalah Tentang Lingkungan Hidup. Retrieved from Isya Ansyari Blog: http://learnmine.blogspot.co.id/2014/10/makalah-tentang-lingkungan-hidup.html
ArtikelLingkunganHidup.com. (2015, September 15). Masalah Lingkungan Hidup Bagi Manusia. Retrieved from Artikel Lingkungan Hidup: http://www.artikellingkunganhidup.com/masalah-lingkungan-hidup-bagi-manusia.html
Ayusoraya, E. (2013, Mei 18). Masalah Lingkungan Secara Global dan Nasional. Retrieved from Elly Alpinista: http://alpinistaelly.blogspot.co.id/2013/05/masalah-lingkungan-secara-global-dan.html
KimiaLingkungan Weblog. (2008, Juni 4). Masalah-Masalah Lingkungan Global. Retrieved from Kimia Lingkungan's Weblog: https://kimialingkungan.wordpress.com/2008/06/04/masalah-masalah-lingkungan-global/
Muhammad Nasheh Ulwan, S. I. (2012). Makalah Masalah Lingkungan Hidup dan Penanggulanngannya. Serang: Pendidikan Guru Sekolah Dasar Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan UNTIRTA. Retrieved from http://pgsduntirta.blogspot.co.id/2012/04/makalah-masalah-lingkungan-hidup-dan.html
Wikipedia.org. (2015, Maret 10). Banjir. Retrieved from Wikipedia: https://id.wikipedia.org/wiki/Banjir
Wikipedia.org. (2015, September 4). Bencana Alam. Retrieved from Wikipedia: https://id.wikipedia.org/wiki/Bencana_alam
Wikipedia.org. (2015, Maret 11). Efek Rumah Kaca. Retrieved from Wikipedia: https://id.wikipedia.org/wiki/Efek_rumah_kaca
Wikipedia.org. (2015, Agustus 18). Lingkungan Hidup. Retrieved from Wikipedia: https://id.wikipedia.org/wiki/Lingkungan_hidup
Wikipedia.org. (2015, September 4). Tanah Longsor. Retrieved from Wikipedia: https://id.wikipedia.org/wiki/Tanah_longsor
Yulpan. (2012, Agustus 29). Makalah Tentang Masalah Lingkungan. Retrieved from Yulpan Blog: http://yulpan-paisal.blogspot.co.id/2012/08/normal-0-false-false-false-en-us-x-none.html
*Sumber: https://www.academia.edu/16525489/MAKALAH_MASALAH_LINGKUNGAN
0 Komentar untuk "Permasalahan Terhadap Ruang Lingkup Lingkungan"