BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Artificial Inteligent (Kecerdasan buatan) adalah kecerdasan yang ditambahkan kepada suatu sistem yang bisa diatur dalam konteks ilmiah atau bisa disebut juga intelegensi artifisial (bahasa Inggris: Artificial Intelligence) atau hanya disingkat AI, didefinisikan sebagai kecerdasan entitas ilmiah. Andreas Kaplan dan Michael Haenlein mendefinisikan kecerdasan buatan sebagai “kemampuan sistem untuk menafsirkan data eksternal dengan benar, untuk belajar dari data tersebut, dan menggunakan pembelajaran tersebut guna mencapai tujuan dan tugas tertentu melalui adaptasi yang fleksibel. Sistem seperti ini umumnya dianggap komputer.
Kecerdasan diciptakan dan dimasukkan ke dalam suatu mesin (komputer) agar dapat melakukan pekerjaan seperti yang dapat dilakukan manusia. Beberapa macam bidang yang menggunakan kecerdasan buatan antara lain sistem pakar, permainan komputer (games), logika fuzzy, jaringan saraf tiruan dan robotika.
BAB II
PEMBAHASAN
Mengenal Artificial Intelligence dan Cara Kerjanya
Artificial Intelligence (AI) atau kecerdasan buatan sudah menjadi sesuatu yang menjadi perhatian karena berpengaruh pada pekerjaan manusia. Namun sebenarnya apa itu AI? Secara singkatnya, mengacu pada simulasi kecerdasan manusia dalam mesin yang diprogram untuk berpikir seperti manusia dan meniru tindakannya.
Istilah ini juga dapat diterapkan pada mesin apa pun yang menunjukkan sifat-sifat yang terkait dengan pikiran manusia. Di mana prosesnya termasuk dengan pembelajaran (perolehan informasi dan aturan untuk menggunakan informasi), penalaran (menggunakan aturan untuk mencapai perkiraan kesimpulan yang pasti) dan koreksi diri, dilansir dari search enterprise AI dan Investopedia. Karakteristik ideal AI adalah kemampuannya untuk merasionalisasi dan mengambil tindakan yang memiliki peluang terbaik untuk mencapai tujuan tertentu. (Hal pertama yang biasanya orang pikirkan ketika mendengar istilah AI adalah robot. Karena film dan novel populer yang menceritakan mesin mirip manusia yang mendatangkan malapetaka di Bumi).

Sedangkan Kecerdasan buatan didasarkan pada prinsip bahwa kecerdasan manusia dapat didefinisikan sedemikian rupa sehingga mesin dapat dengan mudah menirunya dan menjalankan tugas, dari yang paling sederhana hingga yang lebih kompleks. Tujuan kecerdasan buatan meliputi pembelajaran, penalaran, dan persepsi.
Seiring kemajuan teknologi, tolok ukur sebelumnya yang mendefinisikan kecerdasan buatan menjadi ketinggalan zaman. Sebagai contoh, mesin yang menghitung fungsi dasar atau mengenali teks melalui pengenalan karakter yang optimal tidak lagi dianggap sebagai kecerdasan buatan, karena fungsi ini sekarang dianggap sebagai fungsi komputer yang melekat.
AI terus berkembang untuk menguntungkan banyak industri yang berbeda. Mesin ditransfer menggunakan pendekatan lintas disiplin yang berbasis di matematika, ilmu komputer, linguistik, psikologi, dan banyak lagi.
A. Kategori AI
AI memiliki 2 kategori yaitu lemah atau kuat. AI lemah (weak AI) yang juga dikenal
sebagai AI sempit adalah sistem AI yang dirancang dan dilatih untuk tugas tertentu.
Asisten pribadi virtual, seperti Apple Siri, adalah bentuk AI yang lemah. Sedangkan
AI kuat (strong AI), juga dikenal sebagai kecerdasan buatan umum adalah sistem AI
dengan kemampuan kognitif manusia secara umum. Ketika disajikan dengan tugas
khusus, sistem AI kuat dapat menemukan solusi tanpa campur tangan manusia.
B. Jenis AI
Arend Hintze, asisten profesor biologi integratif dan ilmu komputer dan teknik di
Michigan State University, mengkategorikan AI menjadi 4 jenis, dari jenis sistem
AI yang ada saat ini hingga sistem yang hidup, yang belum ada. Kategorinya adalah
sebagai berikut:
Tipe 1: Mesin reaktif. Contohnya, Deep Blue, program catur IBM yang
mengalahkan Garry Kasparov pada 1990-an. Deep Blue dapat mengidentifikasi
bagian-bagian di papan catur dan membuat prediksi, tetapi ia tidak memiliki ingatan
dan tidak dapat menggunakan pengalaman masa lalu untuk memberi tahu langkah
berikutnya. Ini menganalisis kemungkinan langkah lawan dan dirinya sendiri serta
memilih langkah paling strategis. Deep Blue dan GoogleGOGO dirancang untuk
tujuan yang sempit dan tidak dapat dengan mudah diterapkan pada situasi lain.
Tipe 2: Memori terbatas. Sistem AI ini dapat menggunakan pengalaman masa lalu
untuk menginformasikan keputusan masa depan. Beberapa fungsi pengambilan
keputusan dalam mobil self-driving dirancang dengan cara ini. Pengamatan
menginformasikan tindakan yang terjadi di masa depan yang tidak terlalu jauh,
seperti jalur penggantian mobil. Pengamatan ini tidak disimpan secara permanen.
Tipe 3: Teori pikiran. Istilah psikologi ini mengacu pada pengertian bahwa orang
lain memiliki keyakinan, keinginan sendiri dan niat yang memengaruhi keputusan
yang mereka buat. AI jenis ini belum ada sampai saat ini.
Tipe 4: Kesadaran diri. Dalam kategori ini, sistem AI memiliki rasa diri, memiliki
kesadaran. Mesin dengan kesadaran diri memahami keadaan mereka saat ini dan
dapat menggunakan informasi untuk menyimpulkan apa yang orang lain rasakan. AI
jenis ini belum ada sampai saat ini.
C. Contoh Implementasi
Otomasi: Sistem atau proses yang berfungsi secara otomatis. Misalnya, otomatisasi
proses robotik (RPA) dapat diprogram untuk melakukan tugas bervolume tinggi dan
berulang yang biasanya dilakukan manusia. RPA berbeda dari otomatisasi TI karena
dapat beradaptasi dengan keadaan yang berubah. Pembelajaran mesin: Ilmu
membuat komputer bertindak tanpa pemrograman.
Visi mesin: Ilmu yang memungkinkan komputer untuk melihat. Teknologi ini
menangkap dan menganalisis informasi visual menggunakan konversi analog-ke8
digital kamera dan pemrosesan sinyal digital. Ini sering dibandingkan dengan
penglihatan manusia, tetapi penglihatan mesin tidak terikat oleh biologi dan dapat
diprogram untuk melihat melalui dinding. Ini digunakan dalam berbagai aplikasi
dari identifikasi tanda tangan hingga analisis citra medis. Visi komputer, yang
difokuskan pada pemrosesan gambar berbasis mesin, sering dikaitkan dengan visi
mesin.
Pemrosesan bahasa alami (NLP): Pemrosesan bahasa manusia oleh program
komputer. Salah satu yang lebih tua dan paling dikenal contoh NLP adalah deteksi
spam, yang melihat baris subjek dan teks email dan memutuskan apakah itu
termasuk sampah. Pendekatan saat ini untuk NLP didasarkan pada pembelajaran
mesin. Tugas NLP termasuk terjemahan teks, analisis sentimen dan pengenalan
suara.
Robotika: Bidang teknik yang berfokus pada desain dan pembuatan robot. Robot
sering digunakan untuk melakukan tugas yang sulit bagi manusia untuk melakukan
atau melakukan secara konsisten. Mereka digunakan dalam jalur perakitan untuk
produksi mobil atau oleh NASA untuk memindahkan benda besar di luar angkasa.
Para peneliti juga menggunakan pembelajaran mesin untuk membangun robot yang
dapat berinteraksi dalam lingkungan sosial.
Mobil dengan pengemudi otomatis: Ini menggunakan kombinasi visi komputer,
pengenalan gambar dan pembelajaran mendalam untuk membangun keterampilan
otomatis dalam mengemudikan kendaraan sambil tetap berada di jalur tertentu dan
menghindari penghalang yang tidak terduga, seperti pejalan kaki.
ARTIFICIAL INTELLIGENCE DI MASA
DEPAN
AI di masa depan? Ya akan semakin berkembang, kita lihat beberapa
perkembangan AI di masa depan:
1. Teknologi Cyborg
Salah satu yang menjadi keterbatasan utama bagi manusia adalah tubuh dan otak. Peneliti Shimon Whiteson berpikir bahwa di masa depan, kita akan dapat menambah kemampuan diri kita dengan komputer dan meningkatkan banyak kemampuan alami kita sendiri. Yoky Matsuka dari Nest percaya bahwa AI akan berguna bagi seseorang dengan anggota badannya yang diamputasi, karena otak akan dapat berkomunikasi dengan anggota tubuh robot untuk memberi pasien lebih banyak kendali. Teknologi cyborg semacam ini secara signifikan akan mengurangi keterbatasan yang dialami oleh orang yang diamputasi tersebut setiap hari.
2. ROBOT
Pada tahap ini, kebanyakan robot yang diciptakan masih tanpa emosi seperti manusia. Namun, sebuah perusahaan di Jepang telah melakukan langkah besar pertama menuju penciptaan robot pendamping yang bisa mengerti dan merasakan emosi . Diperkenalkan pada tahun 2014, “Pepper” robot pendamping mulai dijual pada tahun 2015, dengan seluruh 1.000 unit awal terjual habis dalam semenit. Robot itu diprogram untuk membaca emosi manusia, mengembangkan emosinya sendiri serta membantu teman-teman manusianya tetap bahagia. Pepper mulai dijual di A.S. pada tahun 2016, dan robot ramah yang lebih canggih dipastikan akan menyusul.
3. Peningkatan perawatan lansia
Kehidupan sehari-hari adalah perjuangan bagi sebagian besar manula dan banyak
yang harus menyewa bantuan dari luar untuk mengelola perawatan mereka atau
bergantung pada anggota keluarga. AI berada pada tahap di mana ia harus berperan
dalam penggantian kebutuhan ini, kata Matthew Taylor, ilmuwan komputer di
Washington State University.
Robot “Rumah” bisa membantu para manula dalam mengerjakan tugas sehari-hari dan membiarkan mereka tetap mandiri dan tinggal di rumah selama mungkin yang dengan hal ini dapat meningkatkan kesejahteraan mereka secara keseluruhan. Meski kita tidak tahu pasti masa depan, cukup jelas bahwa berinteraksi dengan AI akan segera menjadi aktivitas sehari-hari. Interaksi ini jelas akan membantu masyarakat kita berevolusi, terutama dalam hal cyborg, menangani tugas-tugas berbahaya, memecahkan perubahan iklim, pertemanan dan meningkatkan perawatan para tetua kita. Di luar enam dampak ini, ada lebih banyak lagi cara teknologi AI dapat mempengaruhi masa depan kita, dan fakta ini memiliki profesional di beberapa industri yang sangat bersemangat untuk masa depan yang terus berkembang dari kecerdasan buatan.
Pengaruh AI dalam kehidupan manusia?
Profesor Stephen Hawking Sebagaimana dikutip oleh berbagai media, Profesor ini mengingatkan “saya takut kecerdasan buatan akan menggantikan manusia secara keseluruhan. Mereka layaknya virus komputer yang dapat mengembangkan kemampuan dan mereplikasi diri.”
AI memiliki pengaruh yang baik dan sekaligus membahayakan kehidupan manusia,
pada sisi lain membantu kehidupan manusia, pada sisi lain merugikan kehidupan
manusia salah satunya AI dapat menggantikan pekerjaan manusia itu sendiri.
Hal ini sejalan juga dengan laporan Pricewaterhouse Coopers (PwC) bahwa 4 dari
10 pekerjaan yang ada di dunia ini sangat riskan tergantikan robot. Diprediksi, pada
tahun 2030 nanti 38 persen pekerjaan di Amerika Serikat akan hilang digantikan
oleh robot dan kecerdasan buatan. Hal itu juga akan terjadi di Inggris (30%), Jerman
(35%) dan Jepang (21%). Berikut ini adalah tips untuk menhadapi era AI di dunia :
Memperbanyak koneksi
Kita harus memperbanyak koneksi dengan berintersaksi dengan sesama dan lainlain.
Hal ini akan membuat kita dapat mendapat banyak pengetahuan dan membuka
dunia kita lebih lagi. Dengan cara itu membuat kita sulit tergantikan oleh siapapun,
termasuk kecerdasan buatan.
Mempersiapkan diri
Dalam dunia yang semakin berkembang ini, kita pasti akan menghadapi keadaan
dimana semua pekerjaan akan digantikan dengan mesin atau robot. Salah satu yang
menjadi kelemahan dari mesin atau robot ialah mereka tidak memiliki hati nurani
dan jiwa. Kita harus mencari pekerjaan yang tentunya tidak bisa dilakukan oleh
robot.
Mendekatkan diri dengan Tuhan
Kita perlu mendekatkan diri dengan Tuhan agar kita dapat melakukan sesuatu sesuai
dengan jalan Tuhan. Yang dimaksud sesuai dengan jalan Tuhan adalah di dalam kita
membuat sesuatu hal kita membuatnya untuk kepentingan banyak orang, bukan
untuk kepentingan yang merusak atau apapun.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari penjelasan di atas, maka penulis mampu menyimpulkan bahwa bersama
dengan makalah “Artificial Inteligent dan Perkembangannya” Walaupun AI
memiliki konotasi fiksi ilmiah yang kuat, AI membentuk cabang yang sangat
penting pada ilmu komputer, berhubungan dengan perilaku, pembelajaran dan
adaptasi yang cerdas dalam sebuah mesin. Penelitian dalam AI menyangkut
pembuatan mesin dan program komputer untuk mengotomatisasikan tugas-tugas
yang membutuhkan perilaku cerdas.
Termasuk contohnya adalah pengendalian, perencanaan dan penjadwalan, kemampuan untuk menjawab diagnosa dan pertanyaan pelanggan, serta pengenalan tulisan tangan, suara dan wajah. Hal-hal seperti itu telah menjadi disiplin ilmu tersendiri, yang memusatkan perhatian pada penyediaan solusi masalah kehidupan yang nyata. Sistem AI sekarang ini sering digunakan dalam bidang ekonomi, sains, obat-obatan, teknik dan militer, seperti yang telah dibangun dalam beberapa aplikasi perangkat lunak komputer rumah dan video game.
B. Saran
Menyadari bahwa penulis masih jauh dari kata sempurna, kedepannya penulis akan lebih fokus dan detail didalam menyebutkan perihal makalah di atas bersama sumber–sumber yang lebih banyak yang tentunya mampu dipertanggung jawabkan.
DAFTAR PUSTAKA
Bernhart Farras, CNBC Indonesia Diambil dari
https://www.cnbcindonesia.com/tech/20190513130056-37-72069/mengenalartificial-
intelligence-dan-cara-kerjanya. (13 May 2019 13:08)
Risky Tri Sandi Training and Competition Staff | Information System Laboratory,
Binus University Diambil dari https://sis.binus.ac.id/2019/06/28/artificialintelligence-
di-masa-depan/. (28 June 2019)
*Sumber: https://www.academia.edu/41731726/Teknologi_Masa_Depan
0 Komentar untuk "Perkembangan Teknologi di Masa Depan"