Sistem Informasi Pemasaran

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah
Sistem informasi pemasaran merupakan kumpulan dari sub-sub yang saling berhubungan satu sama lain secara harmonis dengan tujuan untuk mengolah data yang berkaitan dengan masalah pemasaran menjadi sistem informasi pemasaran yang diperlukan oleh manajemen untuk mengambil keputusan dalam rangka melaksanakan fungsinya. Karena pentingnya sistem informasi pemasaran, tentu diperlukan adanya peningkatan kualitas sumberdaya manusia yang handal dan terampil dalam bidang teknologi informasi yang ditunjang dengan perangkat teknologi informasi yang canggih, dengan tujuan untuk meningkatkan kualitas informasi yang dihasilkan,, dan pihak-pihak yang memerlukan informasi dapat menggunakannya dalam manajemen dan dalam pengambilan keputusan.

Untuk mendapatkan kemudahan dalam pelayanan informasi secara efisien dan akurat, maka diperlukan adanya sistem informasi pemasaran dengan pengolahan data yang baik. Identifikasi Masalah Dalam makalah ini penyusun akan membahas mengenai lingkup dalam sistem informasi pemasaran. Mulai dari pengertian, para pengguna hingga contoh-contoh dari sistem informasi pemasaran. Selain sebagai landasan Makalah Masalah ini juga penting dalam pembelajaran mata kuliah sistem informasi manajemen yang merupakan salah satu mata kuliah yang terdapat pada semester 3 pada jurusan Akuntansi.

B. Rumusan Masalah
Terdapat beberapa hal yang akan dibahas dalam makalah ini diantaranya:
Pengertian Sistem Informasi Pemasaran
Komponen-Komponen Sistem Informasi Pemasaran
Konsep Pemasaran
Sistem Pemasaran
Strategi Pemasaran
Segmentasi Pasar
Perilaku Konsumen
Riset Pemasaran

C. Tujuan Masalah
Tujuan penulisan makalah ini adalah untuk mengetahui :
Mengetahui Pengertian Sistem Informasi Pemasaran
Mengetahui Komponen-Komponen Sistem Informasi Pemasaran
Mengetahui Konsep Pemasaran
Mengetahui Sistem Pemasaran
Mengetahui Strategi Pemasaran
Mengetahui Segmentasi Pasar
Mengetahui Perilaku Konsumen
Mengetahui Riset Pemasaran


BAB II
PEMBAHASAN

Pengertian Sistem Informasi Pemasaran
Pengertian Sistem dalam pengertian yang paling umum adalah sekumpulan benda yang memiliki hubungan di antara mereka. Kata sistem sendiri berasal dari bahasa Latin (systēma) dan bahasa Yunani (sustēma) adalah suatu kesatuan yang terdiri dari komponen atau elemen yang dihubungkan bersama untuk memudahkan aliran informasi, materi atau energi.

Sedangkan menurut para ahli, Sistem diartikan sebagai berikut :
Menurut LUDWIG VON BARTALANFY Sistem merupakan seperangkat unsur yang saling terikat dalam suatu antar relasi diantara unsur-unsur tersebut dengan lingkungan.
Menurut ANATOL RAPOROT Sistem adalah suatu kumpulan kesatuan dan perangkat hubungan satu sama lain.

Menurut L. ACKOF Sistem adalah setiap kesatuan secara konseptual atau fisik yang terdiri dari bagian-bagian dalam keadaan saling tergantung satu sama lainnya.
Mengacu pada beberapa definisi sistem di atas, dapat juga diartikan, sistem adalah sekumpulan unsur / elemen yang saling berkaitan dan saling mempengaruhi dalam melakukan kegiatan bersama untuk mencapai suatu tujuan. Sebagai contoh, dalam sistem komputer terdapat software (perangkat lunak), hardware (perangkat keras), dan brainware (sumber daya manusia).

Sistem Informasi Pemasaran

Informasi adalah data yang telah diproses menjadi bentuk yang memiliki arti bagi penerima dan dapat berupa fakta, suatu nilai yang bermanfaat. Jadi ada suatu proses transformasi data menjadi suatu informasi = input - proses – output. Pemasaran menurut para ahli dapat diartikan sebagai berikut:
Philip Kotler (Marketing) pemasaran adalah kegiatan manusia yang diarahkan untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan melalui proses pertukaran.

Menurut Philip Kotler dan Amstrong pemasaran adalah sebagai suatu proses sosial dan managerial yang membuat individu dan kelompok memperoleh apa yang mereka butuhkan dan inginkan lewat penciptaan dan pertukaran timbal balik produk dan nilai dengan orang lain.

Pemasaran adalah suatu proses social dan manajerial yang didalamnya individu dan kelompok mendapatkan apa yang mereka butuhkan dan inginkan dengan menciptakan, menawarkan, dan mempertukarkan produk yang bernilai kepada pihak lain (Kotler, 1997). Definisi pemasaran ini bersandar pada konsep inti yang meliputi kebutuhan (needs), keinginan (wants), dan permintaan (demands).

Jika didefinisakan dalam arti yang luas, sistem informasi pemasaran adalah kegiatan peseorangan dan organisasi yang memudahkan dan mempercepat hubungan pertukaran yang memuaskan dalam lingkungan yang dinamis melalui penciptaan pendistribusian promosi dan penentuan harga barang jasa dan gagasan. Sistem informasi pemasaran selalu digunakan oleh bagian pemasaran dalam sebuah perusahaan untuk memasarkan produk-produk perusahaan tersebut. Sistem informasi ini merupakan gabungan dari keputusan yg berkaitan dengan:

Produk (product)
Produk yang dimaksud berhubungan bagaimana memuaskan keinginan atau kebutuhan pelanggan. Produk dapat berupa fisik maupun jasa.

Promosi (promotion)
Promosi berkaitan dengan suatu cara untuk mendorong penjualan produk, untuk memasarkan produk perusahaan yang sudah dikenalkan kepada masyarakat luas maupun produk baru.

Tempat (place)
Tempat berhubungan dengan suatu cara untuk memproduksi maupun untuk mendistribusikan produk secara fisik kepada para pelanggan melalui saluran distribusi.

Harga (price)
Harga berkaitan dengan elemen-elemen yang berkelanjutan dengan apa yang dibayar oleh para pelanggan untuk mendapatkan sebuah produk yang diinginkan.

Komponen-Komponen Sistem Informasi Pemasaran
Sistem informasi pemasaran mempunyai komponen yang sama dengan sistem informasi secara umum, yaitu :
1.      Komponen input
2.      Komponen model
3.      Komponen basis data
4.      Komponen output
     
1. Komponen Input Pemasaran
Sistem informasi pemasaran mengumpulkan data yang menjelaskan transaksi pemasaran perusahaan. Subsistem intelejen pemasaran mengumpulkan informasi dari lingkungan perusahaan yang berkaitan dengan operasi pemasaran. Subsistem peneliti pemasaran menlakukan penelitian khusus mengenai operasi pemasaran. 

2. Komponen Model Pemasaran
Model digunakan untuk menghasilkan  informasi yang relevan yang sesuai dengan kebutuhan pemakai sistemnya. Model merupakan cetakan yang merubah bentuk input menjadi output. Model di sistem informasi pemasaran banyak digunakan untuk menghasilkan laporan keperluan anggaran operasi, strategi penentuan harga produk, evaluasi produk baru, pemilihan lokasi fasilitas, evaluasi penghapusan produk lama,penunjukan salesman, penentuan rute pengiriman yang paling optimal, pemilihan media iklan yang paling efektif dan untuk persetujuan kredit.

3. Komponen Basis Data Pemasaran
Data yang digunakan oleh Subsistem out put berasal dari data base. Beberapa data dalam data base adalah unik bagi fungsi pemasaran, tapi banyak Yang berbagi dengan area fungsional lain.

4. Komponen Output Pemasaran
Tiap Subsistem out put menyediakan informasi tentang Subsistem itu sebagai bagian dari bauran Subsistem produk menyediakan informasi tentang produk perusahaan. Subsistem promosi menyediakan informasi tentang kegiatan periklana perusahaan dan penjualan langsung. Subsistem harga membantu manajer untuk membuat keputusan harga.

Konsep Pemasaran
Konsep pemasaran mengatakan bahwa kunci untuk mencapai tujuan organisasi terdiri dari penentuan kebutuhan dan keinginan pasar sasaran serta memberikan kepuasaan yang diharapkan secara lebih efektif dan efisien dibandingkan para pesaing.

Adapun beberapa pengertian dari beberapa tokoh tentang konsep pemasaran
Menurut Swastha (1979:17) “Konsep pemasaran adalah sebuah falsafah bisnis yang menyatakan bahwa pemuasan kebutuhan konsumen merupakan syarat ekonomi dan sosial bagi kelangsungan hidup perusahaan” Sedangkan definisi lain menyatakan bahwa konsep pemasaran adalah menjadi lebih efektif dari pada para pesaing dalam memadukan kegiatan pemasaran guna menetapkan dan memuaskan kebutuhan dan keinginan pasar sasaran (Kotler,1997:17).

Ada lima konsep pemasaran yang mendasari cara perusahaan melakukan kegiatan pemasarannya yaitu :
Konsep Berwawasan Produksi
Konsep ini berpendapat bahwa konsumen akan memilih produk yang mudah didapat dan murah harganya sehingga fokus utamanya adalah meningkatkan efisiensi produksidan memperluas cakupan distribusi.

Konsep Berwawasan Produk
Konsep ini berpendapat bahwa konsumen akan memilih produk yang menawarkan mutu, kinerja terbaik dan hal-hal inovative lainnya sehingga fokus utamanya adalah membuat produk yang lebih baik dan berusaha terus menerus untuk menyempurnakannya.

Konsep Berwawasan Penjualan
Konsep ini berpendapat bahwa kalu konsumen dibiarkan saja maka konsumen tidak akan membeli produk perusahaan dalam jumlah cukup oleh karena itu, perusahaan harus melakukan usaha penjualan dan promosi yang agresif.

Konsep Berwawasan Pemasaran
Konsep ini berpendapat bahwa kunci untuk mencapai tujuan organisasi terdiri dari penentuan kebutuhan dan keinginan pasar sasaran serta memberikan kepuasan yang diinginkan secara lebih efektif dan efisien dari pada pesaingnya. Konsep ini didasarkan pada empat sendi utama, yaitu pasar sasaran, kebutuhan pelanggan, pemasaran yang terkoordinasi, serta keuntungan.

Konsep Berwawasan Pemasaran Bermasyarakat
Konsep ini berpendapat bahwa tugas perusahaan adalah menentukan kebutuhan dan keinginan serta kepentingan pasar sasaran dan memenuhinya dengan lebih efektif dan efisien dari padasaingannya dengan cara mempertahankan atau meningkatkan kesejahteraan konsumen dan masyarakat.

Sistem Pemasaran
Sistem adalah sekelompok item atau bagian-bagia yang saling berhubungan dan saling berkaitan secara tetap dalam membentuk satu kesatuan terpadu. Jadi dapat diartikan sistem pemasaran adalah kumpulan lembaga-lembaga yang melakukan tugas pemasaran barang, jasa, ide, orang, dan faktor-faktor lingkungan yang saling memberikan pengaruh dan membentuk serta mempengaruhi hubungan perusahaan dengan pasarnya.
Dalam pemasaran kelompok item yang saling berhubungan dan saling berkaitan itu mencakup :
1. Gabungan organisasi yang melaksanakan kerja pemasaran.
2. Produk, jasa, gagasan atau manusia yang dipasarkan.
3. Target pasar.
4. Perantara (pengecer, grosir, agen transportasi, lembaga keuangan).
5. Kendala lingkungan (environmental constraints).

Sistem pemasaran yang paling sederhana terdiri dari dua unsur yang saling berkaitan, yaitu organisasi pemasaran dan target pasarnya. Unsur-unsur dalam sebuah sistem pemasaran serupa dengan unsur-unsur yang ada pada sistem radio stereo. Bekerja secara terpisah, tetapi pada waktu dipertemukan secara tepat.

Macam – Macam Sistem Pemasaran
Sistem pemasaran dengan saluran vertikal
Pada sistem ini produsen, grosir, dan pengecer bertindak dalam satu keterpaduan.

Tujuan :
Mengendalikan perilaku saluran
Mencegah perselisihan antara anggota saluran

b. Sistem pemasaran dengan saluran horizontal
Pada sistem ini, ada suatu kerjasama antara dua atau lebih perusahaan yang bergabung untuk memanfaatkan peluang pemasaran yang muncul.

c. Sistem pemasaran dengan saluran ganda
Pada sistem ini beberapa gaya pengeceran dengan pengaturan fungsi distribusi dan manajemen digabungkan, kemudian dari belakang dipimpin secara sentral.
Lingkungan Sebuah Sistem Pemasaran

a. Lingkungan makro ekstern.
Lingkungan makro tersebut ialah:
Demografi (kependudukan).
Kondisi ekonomi.
Teknologi.
Kekuatan sosial dan budaya.
Kekuatan politik dan legal.
Persaingan.

b. Lingkungan mikro eksternal
Pasar (market)
Pemasok
Pialang (marketing intermediaries)

c. Lingkungan Non- – Pemasaran Intern
Kekuatan non – pemasaran lainnya adalah lokasi perusahaan, ketangguhan bagian penelitian dan pengembangan. Kekuatan intern bersifat menyatu (interest) dalam organisasi dan dikendalikan oleh manajemen.


Strategi Pemasaran
Strategi pemasaran adalah pengambilan keputusan-keputusan tentang biaya pemasaran, bauran pemasaran, alokasi pemasaran dalam hubungan dengan keadaan lingkungan yang diharapkan dan kondisi persaingan. Dalam strategi pemasaran, ada tiga faktor utama yang menyebabkan terjadinya perubahan strategi dalam pemasaran yaitu :
1. Daur hidup produk
Strategi harus disesuaikan dengan tahap-tahap daur hidup, yaitu tahap perkenalan, tahap pertumbuhan, tahap kedewasaan dan tahap kemunduran.
2. Posisi persaingan perusahaan di pasar
Strategi pemasaran harus disesuaikan dengan posisi perusahaan dalam persaingan, apakah memimpin, menantang, mengikuti atau hanya mengambil sebagian kecil dari pasar.
3. Situasi ekonomi
Strategi pemasaran harus disesuaikan dengan situasi ekonomi dan pandangan kedepan, apakah ekonomi berada dalam situasi makmur atau inflasi tinggi.

Secara lebih jelas, strategi pemasaran dapat dibagi kedalam empat jenis yaitu:
1. Merangsang kebutuhan primer dengan menambah jumlah pemakai.
2. Merangsang kebutuhan primer dengan memperbesar tingkat pembelian.
3. Merangsang kebutuhan selektif dengan mempertahankan pelanggan yang ada.
4. Merangsang kebutuhgan selektif dengan menjaring pelanggan baru.

Kasus
Strategi Penjualan XL
Menjadi orang sukses dan produk bisa laku dipasaran bak kacang goreng itu mudah asal bisa memilih strategi yang benar-benar jitu.

XL salah satu perusahaan telekomunikasi ternama di Indonesia saat ini bisa bersaing dengan perusahaan lainnyaa seperti Indosat dan Telkomsel. Padahal pesaingnya selalu membuat sensasi baru dan promosi yang bisa mengalahkan XL . Mengaa XL masih bisaertahan bahkan bisa bersaing dengan mereka?
Strategi penjulan kartu XL yang digunakan perusahaan PT Excelcomindo Pratama Tbk inilah yang patut anda tiru.

Itulah yang dipikirkan Xl, kepuasan konsumennya. Buat apa anda menjual produk banyak tapi pelanggan tidak puas? Tujuan Xl bukanlah mencapai peringkat teratas diantara perusahaan telekomunikasi namun tujuannya adalah meningkatkan kepuasan pelanggan. Bagaimana pelanggan bisa puas dengan menggunakan kartu Xl saja. Inilah strategi penjualan kartu Xl yang selalu dikembangkan untuk memikat lebih banyak pelanggan.
Strategi penjualan kartu Xl yang bertujuan untuk meningkatkan kepuasan pelanggan diwujudkan dengan memberikan pelayanan yang maksimal pada konsumen.
Pelayanan tersebut diwujudkan dengan perluasan jaringan Xl yang bisa dijangkau dimana saja seperti halnya di daerah pelosok nusantara.

Dulu hanya Telkomsel saja yang mampu menjangkau daerah pelosok sehingga orang hanya menggunakan Telkomsel saat berada di wilayah yang sulit dijangkau. Tapi Xl berusaha untuk memperluas jaringan dan juga memberikan pilihan pada konsumen. Xl juga selalu berinovasi, inovasi ini juga menjadi strategi penjualan kartu Xl pada perusahaan telekomunikasi ini.

Jika kita beli kartu Xl di counter Hp, banyak bukan pilihan yang bisa kita beli? Inovasi Xl semakin ditingkatkan dengan membuat gaya baru pada kartu perdananya.
Bagaimana masyarakat semakin antusias membeli kartu ini sehingga mereka tidak akan kecewa justru mereka akan senang dengan layanan dan harga yang ditawarkan Xl.
Tak tanggung-tanggung harga kartu perdana Xl yang dipasarkan sangat terjangkau dengan layanan suara yang jernih sepanjang masa, sms yang tak ada matinya dan juga tarif yang begitu murah. Xl juga membangun jaringan yang kuat di Sumatra dan Jawa sebagai strategi penjualan kartu Xl.

Semakin banyak konsumen Xl saat ini, kemudian Xl dengan strategi penjualan kartu Xl memberikan solusi baru dengan meningkatkan layanan tarif prabayar dan pasca bayar serta beberapa layanan yang tak kalah dengan Telkomsel dan Indosat.

Wah, bagaimana dengan kita, tentu bingung jika melihat persaingan perusahaan telekomunikasi saat ini. Kselain itu Xl juga tak kalah seru ketika mengiklankan produknya.
Sejumlah artis seperti Sule juga digaet. Sebisa mungkin artis terkenal tersebut diajak kerjasama untuk menarik banyak konsumen, alhasil Xl mampu mendapatkan banyak konsumen dengan sosok artis terkenal. Dengan meningkatkan kwalitas dan tarif yang begitu bersahabat dengan semua kalangan masyarakat ini, Xl mampu bertahan sampai saat ini. Kalau anda berbisnis, mari mengambil poin-poin penting dari strategi penjualan kartu Xl ini.

Segmentasi Pasar
Segmentasi pasar adalah kegiatan membagi suatu pasar menjadi kelompok-kelompok pembeli yang berbeda yang memiliki kebutuhan, karakteristik, atau perilaku yang berbeda yang mungkin membutuhkan produk atau bauran pemasaran yang berbeda. Atau segmentasi pasar bisa diartikan segmentasi pasar adalah proses pengidentifikasian dan menganalisis para pembeli di pasar produk, menganalisia perbedaan antara pembeli di pasar.

Dasar-dasar dalam penetapan Segmentasi Pasar
Dalam penetapan segmentasi pasar ada beberapa hal yang menjadi dasarnya yaitu:
1. Dasar – dasar segmentasi pasar pada pasar konsumen
a. Variabel geografi, diantaranya : wilayah, ukuran daerah, ukuran kota, dan kepadatan iklim.
b. Variabel demografi, diantaranya : umur, keluarga, siklus hidup, pendapatan, pendidikan, dll
c. Variabel psikologis, diantaranya :kelas sosial, gaya hidup, dan kepribadian.
d. Variabel perilaku pembeli, diantaranya : manfaat yang dicari, status pemakai, tingkat pemakaian, status kesetiaan dan sikap pada produk.

2. Dasar – dasar segmentasi pada pasar industri
a. Tahap 1: menetapkan segmentasi makro, yaitu pasar pemakai akhir, lokasi geografis, dan banyaknya langganan.
b. Tahap 2: yaitu sikap terhadap penjual, ciri – ciri kepribadian, kualitas produk, dan pelanggan.

Syarat segmentasi Pasar
Ada beberapa syarat segmentasi yang efektif yaitu :
a. Dapat diukur
b. Dapat dicapai
c. Cukup besar atau cukup menguntungkan
d. Dapat dibedakan
e. Dapat dilaksanakan

Tingkat Segmentasi Pasar
Karena pembelian mempunyai kebutuhan dan keinginan yang unik. Setiap pembeli, berpotensi menjadi pasar yang terpisah. Oleh karena itu segmentasi pasar dapat dibangun pada beberapa tingkat yang berbeda.
a. Pemasaran massal
Pemasaran massal berfokus pada produksi massal, distribusi massal, dan promosi massal untuk produk yang sama dalam cara yang hampir sama keseluruh konsumen.
b. Pemasaran segmen
Pemasarn segmen menyadari bahwa pembeli berbeda dalam kebutuhan, persepsi, dan perilaku pembelian.
c. Pemasaran ceruk
Pemasaran ceruk (marketing niche) berfokus pada sub group didalam segmen-segmen. Suatu ceruk adalah suatu group yang didefiniskan dengan lebih sempit.
d. Pemasaran mikro
Praktek penyesuaian produk dan program pemasaran agar cocok dengan citarasa individu atau lokasi tertentu. Termasuk dalam pemasaran mikro adalah pemasaran lokal dan pemasaran individu.

Manfaat Segmentasi Pasar
Sedangakan manfaat dari segmentasi pasar adalah:
a. Penjual atau produsen berada dalam posisi yang lebih baik untuk memilih kesempatan- kesempatan pemasaran.
b. Penjual atau produsen dapat menggunakan pengetahuannya terhadap respon pemasaran yang berbeda-beda, sehingga dapat mengalokasikan anggarannya secara lebih tepat pada berbagai segmen.
c. Penjual atau produsen dapat mengatur produk lebih baik dan daya tarik pemasarannya.

Menentukan Pasar Sasaran
Langkah-langkah dalam menentukan pasar sasaran yaitu :
1. Langkah pertama
Menghitung dan menilai potensi keuntungan dari berbagai segmen yang ada
2. Langkah kedua
Mencatat hasil penjualan tahun lalu dan memperkirakan untuk tahun yang akan datang.


Perilaku Konsumen
Perilaku konsumen merupakan tindakan-tindakan individu yang melibatkan pembelian penggunaan barang dan jasa termasuk proses pengambilan keputusan yang mendahului dan menentukan tindakan-tindakan tersebut sebagai pengalaman dengan produk, pelayanan dari sumber lainnya.

Faktor – Faktor yang Mempengaruhi Perilaku Konsumen
Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku konsumen adalah :
1. Faktor kebudayaan
Faktor kebudayaan meliputi :
a. Budaya : faktor-faktor budaya memberikan pengaruhnya paling luas pada keinginan dan perilaku konsumen. Budaya (culture) adalah penyebab paling mendasar teori keinginan dan perilaku seseorang.
b. Subbudaya : setiap kebudayaan mengandung sub kebudayaan yang lebih kecil, atau sekelompok orang yang mempunyai sistem nilai yang sama berdasarkan pengalaman dan situasi kehidupan yang sama. Sub kebudayaan meliputi: kewarganegaraan, agama, ras, dan daerah gegrafis.
c. Kelas sosial : hampir setiap masyarakat memiliki beberapa bentuk struktur kelas sosial. Kelas-kelas sosial adalah bagian-bagian masyarakat yang relatif permanen dan tersusun rapi yang anggota-anggotanya mempunyai nilai-nilai, kepentingan dan perilaku yang sama.

Perilaku konsumen juga dapat dipengaruhi oleh faktor-faktor sosial, seperti kelompok kecil, keluarga serta aturan dan status sosial konsumen. Disini keluarga merupakan organisasi pembelian konsumen yang paling penting dalam masyarakat. Keputusan orang ingin membeli juga dipengaruhi oleh karakteristik pribadi seperti umur dan tahap siklus hidup, pekerjaan, situasi ekonomi, gaya hidup dan kepribadian serta konsep diri.

Selain dari beberapa faktor diatas yang mempengaruhi perilaku konsumen juga dipengaruhi juga oleh faktor-faktor psikologis seseorang, yang meliputi motivasi, persepsi, pengetahuan dan keyakinan serta sikap.


Riset Pemasaran
Riset Pemasaran atau Marketing Research adalah salah satu kegiatan penelitian di bidang pemasaran yang dilakukan secara sistematis mulai dari perumusan masalah, tujuan penelitian, pengumpulan data, pengolahan data, dan interpretasi hasil penelitian. Riset Pemasaran dapat bermanfaat sebagai masukan bagi pihak manajemen dalam rangka identifikasi masalah dan pengambilan keputusan untuk pemecahan masalah. Hasil riset pemasaran dapat dipakai untuk perumusan strategi pemasaran dalam merebut peluang pasar.  Tujuan Riset Pemasaran adalah untuk mendapatkan informasi yang akurat sehingga dapat menjelaskan secara objektif kenyataan yang ada. Bebas dari pengaruh keinginan pribadi (political biases). Riset pemasaran sebagai alat bantu Manager menghubungkan antara variabel pemasaran, konsumen, dan lingkungan.

Klasifikasi Riset Pemasaran bisa digolongkan menjadi riset untuk identifikasi masalah dan riset untuk pemecahan masalah. Riset untuk identifikasi masalah : Riset yang diadakan untuk mengidentifikasi masalah. Masalah ini tidak harus ada saat ini, tetapi kemungkinan besar akan muncul di masa yang akan datang. Riset untuk pemecahan masalah : Riset yang diadakan untuk menolong memecahkan masalah yang lebih spesifik di dalam pemasaran.

Menurut American Marketing Association (AMA), pengertian riset pemasaran lebih ditekankan pada perannya dalam memberikan informasi di tiap tahapan riset.
Marketing research is the function which links the consumer, customer, and public to the marketer through information – information used to identify and define marketing opportunities and problems; generate, refine, and evaluate marketing actions; monitor marketing performance; and improve our understanding of marketing as a process.
Riset pemasaran adalah sebuah fungsi yang menghubungkan konsumen, pelanggan, dan publik dengan pihak pemasar melalui informasi. Informasi yang didapat dari riset pemasaran akan digunakan oleh pihak pemasar untuk:
Mengidentifikasi peluang dan masalah dalam pemasaran;
Mendapatkan, memperbaiki, dan mengevaluasi kegiatan pemasaran;
Memonitor kinerja pemasaran;
Meningkatkan pemahaman kita terhadap pemasaran sebagai sebuah proses.

Tahapan Riset Pemasaran
Tahap 1 – Perencanaan Pemasaran (Marketing Planning)
Segmentasi pasar: Siapa saja yang akan membeli produk kita? Dimana mereka tinggal? Berapa penghasilan mereka? Berapa banyak orang seperti mereka?
Estimasi demand pasar: Berapa estimasi besaran pasar (dalam rupiah) dari produk kita? Apakah besaran pasar dari produk kita menurun atau meningkat? Apakah ada porsi pasar (niche market) tertentu yang belum kita sasar?
Lingkungan pasar (market environment): Apakah saluran distribusi dari produk kita berubah? Bagaimana seharusnya kita menampilkan produk kita di internet?
Tahap 2 – Aktifitas Pemasaran (Marketing Actions)

1) Produk
Dalam testing produk baru dan perluasan lini produk (product line extensions), desain produk mana yang akan lebih sukses di pasaran? Fitur apa saja yang memiliki value tinggi di mata konsumen?
Apa jenis kemasan yang seharusnya kita gunakan?
Bagaimana prediksi penjualan ke depan? Apakah kita bisa re-energize daur hidup produk kita?

2) Harga
Berapa harga yang harus kita tetapkan untuk produk kita?
Seberapa sensitif perubahan harga produk dapat mempengaruhi segmen pelanggan yang kita tuju?
Sesuai dengan hasil pengukuran nilai pelanggan seumur hidup (customer lifetime value, dalam rupiah), apakah sebaiknya kita memberikan harga discount atau menerapkan harga premium untuk pelanggan kita yang paling penting (most-valued customers)?
Seiring dengan menurunnya ongkos produksi, apakah sebaiknya kita menurunkan harga atau mencoba meningkatkan kualitas produk?
Apakah konsumen menggunakan harga sebagai isyarat nilai atau isyarat kualitas untuk produk dalam industri kita?

3) Place
Kemana saja dan oleh siapa saja produk kita dijual? Kemana saja dan oleh siapa saja produk kita seharusnya dijual?
Insentif seperti apa yang seharusnya kita tawarkan kepada pedagang untuk lebih mendorong produk kita masuk ke pasaran?
Apakah hubungan kita dengan para supplier dan distributor cukup memuaskan dan dapat bekerjasama dengan baik?

4) Promosi
Berapa biaya promosi yang seharusnya kita keluarkan? Bagaimana seharusnya alokasinya untuk produk-produk dan area geografis?
Materi iklan (ad copy) yang mana yang seharusnya dijalankan di pasar yang kita tuju? Berapa frekuensinya dan biaya medianya?
Bagaimana kombinasi media (koran, radio, televisi, majalah, iklan banner internet) yang seharusnya kita gunakan?

Tahap 3 – Evaluasi Kinerja Pemasaran (Marketing Performance Evaluation)
Berapa pangsa pasar kita secara keseluruhan? Di setiap area geografis? Di setiap tipe pelanggan?
Apakah pelanggan merasa puas dengan produk kita? Bagaimana kualitas pelayanan kita? Apakah banyak pelanggan yang loyal? Apakah ada perbedaan tingkat kepuasan pelanggan di kategori tertentu? Di segmen tertentu?
Apakah karyawan kita merasa puas? Apakah mereka merasa sudah mendapatkan pelatihan yang cukup dan diberdayakan untuk melayani pelanggan?
Bagaimana masyarakat luas mempersepsikan perusahaan kita? Bagaimana reputasi kita di mata pedagang?

Tahap 4 – Penyempurnaan Strategi Pemasaran (Marketing Strategy Refinement)
Berapa target pemasaran yang seharusnya dapat kita capai tahun depan? Dalam lima tahun?
Bagaimana rekomendasi terhadap perbaikan strategi pemasaran ke depan?




BAB III
PENUTUP


Kesimpulan
Kesimpulan yang kita dapat dalam makalah ini adalah segala sesuatu yang terdapat didalam sistem informasi pemasaran membutuhkan banyak proses yang kesemuanya memerlukan banyak pertimbangan oleh para manajer dan rekan-rekan dalam rangka pemasaran suatu produk ataupun jasa agar produk atau jasa yang dihasilkan dapat bertahan lama dan mengikuti perkembangan keperluan konsumen sehingga produk atau jasa yang dihasilkan tidak mudah hilang dari pasaran. Hal lain yang dapat disimpulkan dari makalah ini adalah kegunaan teknologi dimana teknologi sangat berpengaruh dalam sistem informasi pemasaran mulai dari perencanaan, pertimbangan, produksi serta cara mempertahankan produk atau jasa tersebut.



Daftar Pustaka


Kotler, Philip. 2009, Manajemen Pemasaran Jilid 1, Jakarta, Erlangga.
Kotler, Philip. 2008, Prinsip – Prinsip Pemasaran, Jakarta, Erlangga.
Malhotra, Naresh K. 2006, Manajemen Perindustrian (pemasaran), Jakarta, Salemba Empat.
http://kulsum88.blogspot.co.id/2013/06/prinsip-dasar-pemasaran.html
https://nurrahmanarif.wordpress.com/2012/10/29/riset-pemasaran/
http://www.methodofresearch.com/pengertian-riset-pemasaran-dan-perannya-dalam-4-empat-tahapan-pemasaran/
http://stmik-si-1p53.blogspot.co.id/2013/11/makalah-sistem-informasi-pemasaran.html
http://ezawirman.blogspot.co.id/2011/11/v-behaviorurldefaultvmlo.html
http://aiechah.blogspot.co.id/
http://sisteminformasipemasaransak.blogspot.co.id/


*Sumber: http://sisteminformasipemasaransak.blogspot.com/2015/10/makalahsistem-informasi-manajemen.html

0 Komentar untuk "Sistem Informasi Pemasaran"

Back To Top