Identifikasi dan Analisa Peluang Usaha Baru

BAB I
PENDAHULUAN


A.     Latar Belakang
Dalam kehidupan sehari-hari, masih banyak orang yang menafsirkan dan memandang bahwa kewirausahaan adalah identik dengan apa yang dimiliki dan dilakukan oleh wiraswasta. Pandangan tersebut kurang tepat karena jiwa dan sikap kewirausahaan tidak hanya dimiliki oleh usahawan, namun juga oleh setiap orang yang berfikir kreatif dan bertindak inovatif[1], misalnya petani, karyawan, pegawai pemerintah, mahasiswa, guru, pimpinan proyek dan lain sebagainya. Memang pada awalnya kewirausahaan dijumpai dalam dunia bisnis, akan tetapi akhir ini berkembang dalam berbagai aspek kehidupan, bahkan sering digunakan untuk menjadi pimpinan suatu organisasi.

Kewirausahaan adalah kemampuan kreatif dan inovatif yang dijadikan dasar untuk mencari peluang menuju sukses. Menurut Drucker (1959) inti dari kewirausahaan adalah kemampuan untuk menciptakan sesuatu yang baru dan berbeda melalui pemikiran kreatif[2] dan tindakan inovatif demi terciptanya peluang.

Suatu ide akan menjadi peluang apabila wirausaha bersedia melakukan evaluasi terhadap peluang peluang secara terus-menerus melalui proses menciptakan sesuatu yang baru dan berbeda, mengamati peluang, menganalisis proses secara mendalam, dan memperhitungkan resiko yang mungkin terjadi. Untuk memperoleh peluang, wirausaha harus memiliki berbagai kemampuan dan pengetahuan, seperti kemampuan menghasilkan produk dan jasa dan lain sebagainya. Suatu ide pasti akan menghasilkan peluang, dan sebaliknya, tidak adanya ide tidak akan menghasilkan peluang.

B.     Rumusan Masalah
1.             Berpikir kreatif dalam wirausaha.
2.             Menangkap peluang usaha.
3.             Sumber potensial peluang usaha.
4.             Bakal kompetensi wirausaha.
5.             Memulai wirausaha baru.

C.     Tujuan
1.             Memahami cara pikir kreatif dalam wirausaha.
2.             Untuk menangkap peluang usaha.
3.             Memahami sumber potensial peluang usaha.
4.             Menjelaskan bekal kompetensi wirausaha.
5.             Untuk memulai wirausaha baru.


BAB II
PEMBAHASAN

A.     Berpikir Kreatif Dalam Wirausaha.
Dari hasil penelitian menunjukkan bahwa fungsi otak manusia dibagi menjadi dua bagian, yaitu fungsi otak sebelah kiri dan otak sebelah kanan. Setiap bagian otak memiliki fungsi spesifik dan menangkap informasi yang berbeda. Fungsi bagian otak yang satu lebih dominan dari pada yang lain. Fungsi otak sebelah diri dikendalikan secara linier (berfikir vertikal), sedangkan otak sebelah kanan lebih mengendalikan pemikiran literal. Otak sebelah kiri berperan menangkap logika dan simbol-simbol, sedangkan sebelah kanan lebih menangkap hal-hal yang bersifat intuitif dan emosional. Otak sebelah kanan menggerakkan pikiran literal dan meletakkannya pada jiwa proses kreatif.

Identifikasi dan Analisa Peluang Usaha  Baru

Menurut Zimmerer (1996), untuk mengembangkan ketrampilan berfikir, seseorang menggunakan otak sebelah kiri, sedangkan untuk belajar mengembangkan keterampilan kreatif, digunakan otak sebelah kanan. Cirinya yaitu:
1.        Tahap persiapan
Persiapan menyangkut kesiapan untuk berfikir kreatif, dilakukan dalam bentuk pendidikan formal, pengalaman, magang dan pengalaman belajar lainnya.
2.        Tahap penyelidikan
Dalam penyelidikan dilakukan individu yang dapat mengembangkan pemahaman mendalam tentang masalah atau keputusan.
3.        Tahap transformasi
Transformasi adalah mengidentifikasikan persamaan dan perbedaan yang ada tentang informasi yang terkumpul.
4.        Tahap penetasan
Penetasan merupakan penyiapan pikiran bahwa sadar untuk merenungkan informasi yang terkumpul.
5.        Tahap penerangan
Penerangan akan muncul pada tahap penetasan, yaitu ketika terdapat pemecahan masalah secara spontan yang menyebabkan adanya ide.
6.        Tahap pengujian
Pengujian ini menyangkut validitas keakuratan dan manfaat ide-ide yang muncul dan dapat dilakukan pada massa percobaan, proses simulasi, tes pemasaran, percobaan pembangunan proyek dan aktifitas lainnya yang dirancang untuk membuktikan ide baru yang akan diimplementasikan.
7.        Tahap implementasi
Implementasi yaitu, transformasi ide kedalam praktik bisnis.

B.     Menangkap Peluang Usaha
Seseorang sering kali ingin untuk mendirikan usaha baru karena didorong oleh adanya peluang yang membentang dihadapan tempat tinggalnya dan juga memiliki impian dan optimisme yang berlebihan. Untuk merendam adanya impian dan optimisme yang berlebihan tersebut, sebaiknya sebelum mengambil keputusan untuk menangkap peluang usaha baru tidak salah jika seorang wirausahawan perlu melakukan evaluasi secara cermat atas peluang-peluang yang ada.

Bagaimana mengevaluasi berbagai peluang tersebut? Evaluasi bebagai peluang usaha yang ada dapat dilakukan melalui konsultan, atau orang-orang yang telah berpengalaman didunia bisnis. Setidak-tidaknya meminta tolong untuk dievaluasi oleh orang-oran yang akan menjadi mitra usaha, para penanam modal atau investor, atau partner lain yang akan dilibatkan dalam usaha tersebut.

Menurut Bygrave (1994), ada tiga komponen utama yang sebaiknya diteliti dan dievaluasi bagi seseorang yang ingin sukses untuk membuka usaha baru,
1.      The opportunity – kesempatan.
2.      The entrepreneur (and the managenet team) – entrepreneur dan tim manajemen.
3.      The resource nedded to start the company and make it grow – kebutuhan berbagai sumber daya untuk memulai usaha dan pertumbuhan perusahaan.

Ketiga hal tersebut menurut Bygrave menjadi kunci atau komponen utama yang dapat menentukan sukses gagalnya menjalankan bisnis atau usaha, tentuk masih banyak komponen lainnya.

Ada 4 strategi menangkap peluang usaha[3]
a.       Pilihan dan trategi berbasis besar.
b.      Mencari keunggulan dalam biaya atau unggul dalam persaingan.
c.       Pilihan dan trategi berbasis biaya.
Mengharuskan perusahaan untuk menjadi produsen dengan biaya paling murah dibandingkan dengan produk atau jasa pesaing produk.
d.      Pilihan dan strategi berbasis diferensiasi.
Pemusatan keunikan produk dan jasa perusahaan.
e.       Pilihan dan trategi fokus.
Target golongan pasar yang khusus atau berfokus pada pasar yang belum digarap.

C.     Sumber-sumber Potensial Peluang
Supaya ide potensial menjadi peluang bisnis yang riil, maka wirausaha harus bersedia melakukan evaluasi secara terus menerus. Proses screening merupakan suatu cara yang terbaik untuk menuangkan ide potensial menjadi produk dan jasa yang riil. Adapun langkah dalam proses screening ide dapat dilakukan sebagai berikut:
1.      Menciptakan produk baru dan berbeda.
2.      Mengamati pintu peluang.
3.      Analisis produk dan proses produksi secara mendalam.
4.      Menaksir biaya awal.
5.      memperhitungkan risiko yang mungkin terjadi.

D.    Kompetensi Kewirausahaan
Pada umumnya wirausahawan yang sukses adalah mereka yang mempunyai kompetensi, yaitu seseorang yang mempunyai ilmu pengetahuan, keterampilan serta kualitas individu yang meliputi sikap, motivasi, nilai serta tingkah laku yang diperlukan untuk melaksanakan pekerjaan atau kegiatan.

Keterampilan yang harus dimiliki seorang wirausahawan  adalah sebagai berikut:

  • Managerial Skill: Managerial Skill atau kemampuan manajerial merupakan bekal dasar yang harus dimiliki seorang wirausaha. Setiap wirausahawan harus mampu dengan baik menjalankan fungsi-fungsi perencanaan, pengorganisasian, penggerakan dan pengawasan agar usaha yang dijalankannya mampu mencapai tujuan yang diinginkan. Kemapuan menganalisis dan mengembangkan pasar, kemampuan mengelola sumber daya manusia, material, uang, fasilitas dan seluruh sumber daya perusahaan merupakan syarat yang mutlak yang harus dimiliki seorang wirausahawan yang sukses. Kemampuan ini dapat ditumbuhkan melalui jalur formal, yaitu dengan sekolah di sekolah kejuruan dan manajemen atau melalui jalur informal yang bisa ditempuh melalui seminar-seminar dan pelatihan-pelatihan.
  • Conseptual Skill: Yaitu kemampuan untuk merumuskan tujuan, kebijakan dan strategi usaha dan kemampuan ini merupakan syarat utama untuk menjadi seorang wirausahawan yang sukses. Kemampuan ini bisa ditumbuhkan melalui proses belajar dari pengalaman orang lain maupun diri sendiri.
  • Human Skill: Yaitu ketrampilan memahami, mengerti, berkomunikasi dan berelasi. Seorang wirausahawan yang sukses juga harus memiliki sifat yang supel, mudah bergaul, simpati dan empati kepada orang lain, sifat-sifat ini bisa mengantarkan seseorang menuju keberhasilan usaha. Keterampilan ini bisa dilatih dengan mengikuti organisasi dan bergabung dengan klub-klub hobi.
  • Decision Making Skill: Yaitu keterampilan merumuskan masalah dan mengambil keputusan. Seorang wirausahawan dituntut untuk selalu mampu menganalisis situasi dan merumuskan berbagai masalah untuk dicarikan berbagai alternatif pemecahannya. Karena seringkali seorang wirausahawan dihadapkan pada situasi dan kondisi ketidakpastian.
  • Time Managerial Skill: Seorang wirausahawan dituntut untuk mampu mengelola waktu karena apabila ia tidak dapat mengelola waktu maka akan menyebabkan pekerjaan menumpuk dan tidak kunjung selesai sehingga membuat jiwanya tidak tenang dan gundah gulana. Keterampilan mengelola waktu ini bisa membantu dalam memperlancar pekerjaan dan rencana-rencana yang telah digariskan. [4]

Selain daripada kompetensi-kompetensi dan keterampilan yang disebutkan diatas seorang wirausahawan juga harus memiliki sifat –sifat sebagaimana berikut:

  • Percaya Diri
  • Berorientasi pada Tugas dan Hasil
  • Pengambilan Resiko
  • Kepemimpinan
  • Keorisinilan
  • Berorientasi kemasa depan
  • Kreativitas
  • Konsep 10D dari Bygrave

Karakteristik seorang wirausahawan yang berhasil pada umunya memiliki sifat-sifat seperti yang digambarkan oleh Bygrave
·         Dream
Memiliki visi dan kemauan untuk mewujudkan impiannya dalam berwirausaha.
·         Decisiveness
Tidak bekerja lambat dan cepat dalam membuat keputusan dengan penuh perhitungan.
·         Doers
Segera menindak lanjuti keputusan dan tidak menunda-nunda kesempatan yang dapat dimanfaatkan.
·         Determination
Melaksanakan pekerjaannya dengan penuh perhatian serta tanggung jawab yang tinggi dan pantang menyerah.
·         Dedication
Dedikasi terhadap pekerjaan sangat tinggi dan bekerja tidak mengenal lelah.
·         Devotion
Mencintai pekerjaan dan produk yang dihasilkannya.
·         Details
Sangat memperhatikan setiap faktor secara kritis dan rinci.
·         Destiny
Bertanggung jawab pada tujuan yang hendak dicapai
·         Dollars
Motivasinya tidak memperoleh kekayaan, tapi kekayaan didapatnya karena keberhasilan bisnisnya.
·         Distribute
Mau mendistribusikan kepemilikan bisnisnya kepada orang-orang kepercayaanya. [5]

E.     Memulai Usaha Baru
Ada beberapa faktor kritis yang mendorong seseorang untuk memulai usaha baru, diantaranya:
1.      Personal, menyangkut aspek-aspek kepribadian seseorang
2.      Sociological, menyangkut masalah hubungan dengan family dsb
3.      Environmental, menyangkut hubungan dengan lingkungan[6]

Setelah ide untuk memulai usaha baru muncul dari faktor kritis diatas, maka yang harus ia lakukan adalah menyusun sebuah perencaan usaha.

Perencanaan usaha adalah suatu cetak biru tertulis (blue print) yang berisikan tentang misi usaha, usulan usaha, operasional usaha, rincian finansial, strategi usaha, peluang pasar yang mungkin diperoleh, dan kemampuan serta keterampilan pengelolanya.
Setidak-tidaknya harus ada 11 unsur yang diperhatikan dalam perencanaan usaha, yaitu:
1)      Rangkuman Pelaksanaan (executive summary)
2)      Pernyataan misi (mission statement)
3)      Lingkungan usaha (business environment)
4)      Perencanaan pemasaran (marketing plan)
5)      Team manajemen (management team)
6)      Data finansial (financial data)
7)      Pertimbangan legal (legal consideration)
8)      Jaminan asuransi (insurance requirement)
9)      Orang-orang penting (key person)
10)  Pemasok (suppliers)
11)  Resiko (risk)[7]



BAB III
PENUTUP


A.     Kesimpulan
Kewirausahaan adalah proses menciptakan sesuatu yang baru dengan menggunakan waktu dan kegiatan disertai modal jasa dan risiko, serta menerima balas jasa, kepuasan, dan kebebasan pribadi.

Persaingan didunia wirausaha yang semakin berkembang pesat akhir-akhir ini. Hal tersebut mendorong wirausahawan memutar otak untuk mencari jenis usaha baru dan berbeda dengan yang sudah ada dipasaran. Untuk itu proses identifikasi peluang usaha baru sangat dibutuhkan dalam menentukan usaha yang tepat. Agar nantinya produk atau jasa yang dibuat dapat diterima oleh masyarakat luas.

Proses identifikasi peluang usaha berawal dari inovasi, untuk menentukan usaha yang tepat dibutuhkan inovasi-inovasi yang baru. Selanjutnya diadakan proses perencanaan dan pengembangan produk sampai ke tahap pemasaran dan Komersialisasi produk.

B.     Kritik, Saran dan Harapan
Penulis menyadari kebenaran menyangkut makalah ini datangnya dari Allah semata, dan kekurangan atau kekeliruan disebabkan hanya karena kefakiran ilmu penulis.Dan masih ada kendala dalam pencarian buku-buku tentang tema ini.Sehingga penulis mengharapkan kritik dan saran guna memperbaiki makalah ini. Demikian mudah-mudahan makalah kami  dapat bermanfaat bagi pembaca.

C.     Penutup
Demikian makalah kami buat semoga bermanfaat bagi pembaca.Apabila ada kata-kata yang kurang atau salah dalam dalam penulisan kami mohon maaf, karena saya manusia biasa yang tak luput dari salah dan lupa.



DAFTAR PUSTAKA

Basrowi. 2011. Kewirausahaan Untuk Perguruan Tinggi. Bogor: Ghalia Indonesia
Suryana. 2009. Kewirausahaan Pedoman Praktis: Kiat dan Proses Menuju Sukses. Jakarta: Salemba Empat
[1] Inovatif adalah kemampuan menerapkan kreatifitas dalam rangka memecahkan masalah dan menemukan peluang.
[2] Kreatif adalah kemampuan mengembangkan ide dan cara-cara baru dalam  memecahkan masalah dan  menemukan peluang.
[3]  Dr. Basrowi, Kewirausahaan Untuk Perguruan Tinggi, (Bogor: Ghalia Indonesia) hlm. 98
[4] Dr. basrowi, Kewirausahawan untuk perguruan tinggi, penerbit ghalia Indonesia, bogor:2011, hlm: 32-33
[5] Prof. dr. H. buchori Alma, kewirausahawan untuk mahasiswa dan umum, ALFABETA, bandung:2009, hlm: 52
[6] ibid
[7] opcit




*Sumber: http://fariqfuadah.blogspot.com/2014/04/identifikasi-peluang-usaha_5614.html

Tag : Kewirausahaan, Lainnya
0 Komentar untuk "Identifikasi dan Analisa Peluang Usaha Baru"

Back To Top