BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pendidikan merupakan suatu kegiatan yang bersifat umum bagi setiap manusia di muka bumi ini. Pendidikan tidak terlepas dari segala kegiatan manusia. Dalam kodisi apapun, manusia tidak dapat menolak efek dari penerapan pendidikan. Menurut wadah yang menyelenggarakan pendidikan, pendidikan dapat di bedakan menjadi pendidikan formal, informal, dan nonformal.
Pendidikan formal adalah segala bentuk pendidikan atau pelatihan yang diberikan secar terorganisasi dan berjenjang. Contohnya adalah pendidikan SD, SMP, SMA dan perguruan tinggi negeri maupun swasta. Pendidikan informal adalah jenis pendidikan atau pelatihan yang terdapat di dalam keluarga atau masyarakat yang di selenggarakan tanpa ada organisasi tertentu. pendidikan nonformal adalah segala bentuk pendidikan yang di berikan secara terorganisasi tetapi di luar wadah pendidikan formal.
Pada dasarnya setiap kegiatan yang dilakukan akan menimbulkan dua macam dampak yang saling bertentangan. Kedua dampak itu adalah dampak positif dan negative. Dampak positif adalah segala sesuatu yang merupakan harapan dari pelaksanaan kegiatan tersebut, dengan kata lain dapat di sebut tujuan. Sedangkan dampak negative adalah segala sesuatu yang bukan merupakan harapan dalam pelaksanaan kegiatan tersebut, sehingga dapat di sebut sebagai hambatan atau masalah yang di timbulkan.
Jika peristiwa di atas di hubungkan dengan pendidikan, maka pelaksanaan pendidikan akan menimbulkan dampak negatif yang akan di hadapi. Hal ini akan lebih tepat bila di sebut sebagai permasalahan pendidikan
B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan permasalahan pendidikan?
2. Bagaimana permasalahan pendidikan di Indonesia?
3. Apa saja jenis permasalahan pokok pendidikan di Indonesia?
4. Apa saja faktor yang mempengaruhi berkembangnya masalah pendidikan?
5. Apa permasalahan aktual pendidikan di Indonesia?
C. Tujuan penulisan Makalah
Adapun tujuan tujuan yang ingin di capai dalam pembuatan makalah ini adalah sebagai berikut :
1. Mengetahui pengertian permasalahan pendidikan.
2. Mengetahui permasalahan pendidikan di Indonesia
3. Mengetahui jenis permasalahan pokok pendidikan
4. Mengetahui faktor yang mempengaruhi permasalahan pendidikan
5. Mengetahui permasalahan aktual pendidikan di Indonesia
D. Manfaaat Penulisan Makalah
Manfaat manfaat yang dapat di ambil dari penulisan makalah ini adalah sebagai berikut :
1. Memberikan gambaran masalah pendidikan
2. Menambah pengetahuan serta wawasan kepada pembaca tentang keadaan pendidikan sekarang ini
3. Memenuhi tugas yang diberikan pada mata kuliah pengantar pendidikan
4. Sebagai bentuk perhatian mahasiswa terhadap masalah pendidikan yang di hadapi Indonesia
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Permasalahan Pendidikan
Istilah permasalahan di terjemahkan dari bahasa inggris yaitu “Problem”. Masalah adalah segala sesuatu yang harus di selesaikan atau di pecahkan. Sedangkan kata permasalahan berarti sesuatu yang di masalahkan atau hal yang di masalahkan. Jadi permasalahan pendidikan adalah segala sesuatu hal yang merupakan masalah dalam pelaksanaan kegiatan pendidikan. Dari uraian di atas, dapat juga di simpulkan bahwa permasalahan pendidikan Indonesia adalah segala macam bentuk masalah yang di hadapi oleh program program pendidikan di Negara Indonesia.
B. Permasalahan Pokok Pendidikan
Pada dasarnya ada dua masalah pokok yang di hadapi oleh dunia pendidikan di tanah air kita dewasa ini, yaitu :
Bagaimana Semua warga Negara dapat menikmati kesempatan pendidikan.
Bagaimana pendidikan dapat membekali peserta didik dengan keterampilan kerja yang mantap untuk dapat terjun ke dalam kancah kehidupan bermasyarakat.
C. Jenis Permasalahan Pokok Pendidikan
Ada empat jenis permasalahan pokok pendidikan yang telah menjadi kesepakatan nasional. Masalah yang di maksud yaitu :
a. Masalah pemerataan pendidikan
Masalah pemerataan pendidikan adalah persoalan bagaimana sistem pendidikan dapat menyediakan kesempatan yang seluas luasnya
kepada seluruh warga Negara untuk memperoleh pendidikan, sehingga pendidikan itu menjadi wahana bagi pembangunan sumber daya manusia untuk menunjang pembangunan.
Pada masa awalnya, di tanah air kita pemerataan pendidikan itu telah di nyatakan dalam undang undang No. 4 Tahun 1950 sebagai dasar dasar pendidikan dan pengajaran di sekolah. Pada Bab XI pasal 17 berbunyi : Tiap tiap warga Negara Republik Indonesia mempunyai hak yang sama untuk di terima murid suatu sekolah jika syarat syarat yang di tetapkan untuk pendidikan dan pengajaran pada sekolah itu di penuhi.
selanjutnya dalam kaitannya dengan wajib belajar Bab VI, pasal 10 ayat 1, menyatakan : “Semua anak yang sudah berumur 6 tahun berhak dan yang sudah berumur 8 tahun di wajibkan belajar di sekolah, sedikitnya 6 tahun lamanya.” Ayat 2 menyatakan : “belajar di sekolah agama yang telah mendapat pengakuan menteri agama di anggap telah memenuhi kewajiban belajar”.pelaksanaan upaya pemerataan pendidikan terpenuhi, mulai di perhatikan juga upaya berkembangnya mutu pendidikan.
Pemecahan Masalah Pemerataan Pendidikan
1. Cara konvensional antara lain:
• Membangun gedung sekolah seperti SD Inpres dan atau ruangan belajar.
• Menggunakan gedung sekolah untuk Double Shift (sistem bergantian pagi dan sore).
2. Cara Inovatif Antara Lain :
• Sistem pamong (pendidikan oleh masyarakat, orang tua, dan guru) atau Inpacts Sistem (Instructional Management By Parent, Community and Teacher).sistem tersebut di rintis di solo dan didisimenasikan ke beberapa provinsi.
• SD kecil pada daerah terpencil
• Sistem guru kunjung
• SMP Terbuka (ISOSA- In School Out Off School Approach).
b. Masalah Mutu pendidikan
Mutu pendidikan di permasalahkan jika hasil pendidikan belum mencapai taraf seperti yang di harapkan. Penetapan mutu hasil pendidikan pertama di lakukan oleh lembaga penghasil sebagai produsen tenaga terhadap calon luaran, dengan sistem setifikasi. Selanjutnya jika luaran tersebut terjun ke lapangan kerja penilaian dilakukan oleh lembaga pemakai sebagai konsumen tenaga dengan sistem tes untuk kerja ( performance test). Lazimnya sesudah itu masih di lakukan pelatihan atau pemagangan bagi calon untuk penyesuaian dengan tuntutan persyaratan kerja di lapangan.
Hasil belajar yang bermutu hanya mungkin di capai melalui proses belajar yang bermutu. Jika proses belajar tidak optimal sangat sulit di harapkan terjadinya hasil belajar yang bermutu. jika terjadi belajar yang tidak optimal menghasilkan skor ujian yang baik maka hampir di pastikan bahwa hasil belajar tersebut adalah semu. Ini berarti bahwa pokok permasalahan mutu pendidikan lebih terletak pada masalah pemrosesan pendidikan. Selanjutnya kelancaran pemrosesan pendidikan di tunjang oleh komponen pendidikan yang terdiri dari peserta didik, tenaga kependidikan,kurikulum, sarana pembelajaran,bahkan juga masyarakat sekitar. Seberapa besar dukungan tersebut di berikan oleh komponen pendidikan, sangat tergantung kepada kualitas komponen dan kerjasamanya serta mobilitas komponen yang mengarah kepada pencapaian tujuan.
c. Masalah Efesiensi Pendidikan
Masalah efesiensi pendidikan mempersoalkan bagaimana suatu sistem pendidikan mendayagunakan sumber daya yang ada untuk mencapai tujuan pendidikan. Jika penggunaanya hemat dan tepat sasaran di katakan efesiensinya tinggi.jika terjadi yang sebaliknya, efesiensinya berarti rendah.
Beberapa masalah efesiensi pendidikan yang penting ialah :
1. Bagaimana tenaga kependidikan di fungsikan.
2. Bagaimana prasarana dn sarana pendidikan di gunakan
3. Bagaiamana pendidikan di selenggarakan
4. Masalah efesiensi dalam mengfungsikan tenaga
d. Masalah Relevansi Pendidikan
Luaran pendidikan di harapkan dapat mengisi Semua sektor pembangunan yang beraneka ragam seperti sektor produksi, sektor jasa, dan lain lain. Baik dari segi jumlah maupun dari segi kualitas. Jika sistem pendidikan menghasilkan luaran yang dapat mengisi Semua sektor pembanguna baik yang aktual (yang tersedia) maupun yang potensial dengan memenuhi kriteria yang di persyaratkan oleh lapangan kerja, maka relevansi pendidikan di anggap tinggi.
D. Faktor Faktor yang Mempengaruhi Berkembangnya Masalah Pendidikan
Faktor faktor yang mempengaruhi berkembangnya masalah pendidikan adalah :
1. Perkembangan Iptek dan Seni
Terdapat hubungan yang erat antara pendidikan dengan iptek (ilmu pengetahuan dan teknologi). Ilmu pengetahuan merupakan hasil eksplorasi secara sistem dan terorganisasi mengenai alam semesta, dan teknologi adalah penerapan yang di rencanakan dari ilmu pengetahuan untuk memenuhi kebutuhan hidup masyarakat.
Dilihat dari segi tujuan pendidikan yaitu terbentuknya manusia seutuhnya,aktivitas kesenian mempunyai andil yang besar karena dapat mengisi pengembangan domain efektif khususnya emosi yang positif dan konstruktif serta keterampilan di samping domain kognitif yang sudah di garap melalui program / bidang studi yang lain.
Di lihat dari segi lapangan kerja, dewasa ini dunia seni dengan segenap cabangnya telah mengalami perkembangan pesat dan semakin mendapat tempat dalam kehidupan masyarakat.
2. Laju Pertumbuhan Penduduk
Masalah kependudukan dan kependidikan bersumber pada dua hal yaitu :
a. Pertambahan penduduk
Dengan bertambahnya jumlah penduduk, maka penyediaan prasarana dan sarana pendidikan beserta komponen penunjang terselenggaranya pendidikan harus di tambah. Dan ini berarti beban pembangunan nasional menjadi bertambah.
b. Penyebaran penduduk
Penyebaran penduduk di seluruh tanah air tidak merata. Ada daerah yang padat peduduk, terutama di kota kota besar dan daerah yang penduduknya jarang yaitu di daerah pedalaman khususnya di daerah terpencil yang berlokasi di pegunungan dan di pulau pulau.
3. Aspirasi Masyarakat
Aspirasi masyarakat harusnya menjadi baik ketika masih dalam keadaan standar. Namun menjadi masalah ketika terjadinya massalisasi pendidikan dimana di suatu wilayah terjadi lamaran di sekolah sekolah, sementara sekolah di wilayah tersebut tidak mencukupi baik dari fasilitas ataupun pengajar.
4. Keterbelakangan Budaya Dan sarana Kehidupan
Keterbelakangan budaya adalah suatu istilah yang di berikan oleh sekelompok masyarakat (yang menganggap dirinya sudah maju) kepada masyarakat lain pendukung suatu budaya. Bagi masyarakat pendukung budaya, kebudayaannya pasti di pandang sebagai suatu yang bernilai dan baik. Terlepas dari kenyataan apakah kebudayaannya tersebut tradisional atau sudah ketinggalan zaman. Karena itu penilaian dari masyarakat luar itu di anggap subjektif. Semestinya masyarakat luar itu bukan harus menilainya melainkan hanya melihat bagaimana kesesuaian kebudayaan tersebut dengan tuntutan zaman. Jika sesuai di katakan maju dan jika tidak sesuai lalu di katakan terbelakang.
Sehubungan dengan faktor penyebab terjadinya ke latar belakangan budaya umumnya di alami oleh :
a. Masyarakat daerah terpencil.
b. Masyarakat yang tidak mampu secara ekonomis.
c. Masyarakat yang kurang ter didik
E. Permasalahan Aktual Pendidikan dan Penanggulangannya
Pendidikan selalu di hadapi masalah, karena selalu terdapat senjangan antara apa yang di harapkan dengan hasil yang dapat di capai dari proses pendidikan. Permasalahan aktual berupa kesenjangan kesenjangan yang pada saat ini kita hadapi dan terasa mendesak untuk di tanggulangi.
Beberapa masalah aktual pendidikan yang akan di kemukakan meliputi:
1. Masalah keutuhan pencapaian sasaran
Dalam Undang Undang Tahun 1989 tentang sistem pendidikan nasional bab II pasal IV telah di nyatakan bahwa tujuan pendidikan nasional adalah mengembangkan manusia Indonesia seutuhnya kemudian di pertegas dalam GBHN butir 2a dan b tentang arah dan tujuan pendidikan bahwa yang di maksud dengan manusia yang utuh dan rohani. Tetapi dalam pelaksanaannya pendidikan efektif belum di tangani semestinya.kecenderungan mengarah kepada aspek kognitif
2. Masalah kurikulum
Masalah kurikulum meliputi masalah konsep dan pelaksanaanya. Yang menjadi sumber masalah adalah bagaiamana sistem pendidikan dapat membekali peserta didik untuk terjun ke lapangan kerja bagi yang tidak melanjutkan sekolah dan memberikan bekal dasar yang kuat untuk perguruan tinggi bagi yang melanjutkan sekolah.
Menurut Tirtarahardja pada (2010:252) konsep kurikulum 1984 juga memiliki kelebihan karena adanya keluasan antara lain :
a. Di sediakannya aneka program belajar untuk melanjutkan ke perguruan tinggi dan untuk memasuki lapangan kerja
b. Adanya program inti yang sifatnya nasional
c. Adanya program pusat dan program daerah (muatan lokal)
3. Masalah peranan guru
Untuk memandu proses pembelajaran murid, guru di bantu oleh petugas lainnya seperti konselor (guru BP), pustakawan, laboratorium, dan teknisi sumber belajar. Jadi guru tidak mengemban multi tugas selain mengajar. Maka dari itu waktu itu dapat di gunakan untuk :
1. Melakukan kontak dan pendekatan manusiawi yang lebih intensif dengan murid muridnya.
2. Dari sisi pembelajaran ia mampu mengelola proses pembelajaran (sebagai manajer), menunjukkan tujuan pembelajaran (direktor), mengorganisasikan kegiatan pembelajaran (koordinator), mengkomunikasikan murid dengan berbagai sumber belajar (fasilitator), dan memberikan dorongan belajar (stimulator).
Masalahnya adalah di beberapa sekolah di tanah air masih belum mempunyai pendamping guru tersebut. Hal ini di karenakan penempatan tenaga pengajar yang masih belum merata.
BAB III
PENUTUP
A. Penutup
Kesimpulan kesimpulan yang dapat di tarik dari makalah ini adalah sebagai berikut :
Dalam usaha pemerataan pendidikan, di perlukan pengawasan yang serius oleh pemerintah. Pengawasan tidak hanya dalam bidang anggaran pendidikan, tetapi juga dalam bidang mutu, sarana dan prasarana pendidikan. Selain itu, perluasan kesempatan belajar pada jenjang pendidikan tinggi merupakan kebijaksanaan yang penting dalam usaha pemerataan pendidikan. Sistem pendidikan Indonesia dapat berjalan dengan lancar jika kerjasama antara unsur unsur pendidikan berlangsung secara harmonis
Pengawasan yang di lakukan pemerintah dan pihak pihak pendidikan terhadap masalah anggaran pendidikan akan dapat menekan jumlah korupsi dana di dalam dunia pendidikan. Peningkatan mutu dalam pendidikan akan dapat terlaksana jika kemampuan dan profesionalisme pendidik dapat di tingkatkan.
B. Saran
Adapun saran saran dalam permasalahan pendidikan adalah :
1. Perlunya di tingkatkan kualitas pendidik dalam usaha peningkatan mutu pendidikan. Hal ini dapat di lakukan dengan menggunakan metode baru dalam pelaksanaan pembelajaran.
2. Masyarakat luas selalu mengikuti kebijakan kebijakan pemerintah yang baru, jangan sampai masyarakat tidak tahu menahu tentang apa program yang di canangkan pemerintah, ini tentunya akan menghambat proses menuju keberhasilan pendidikan.
3. Kita sebagai mahasiswa yang di persiapkan untuk menjadi tenaga pendidik harus mempunyai kualitas dan peranan aktif. Untuk itu, kita sebaiknya ikut mensosialisasikan program program pemerintah kepada masyarakat dan ikut mengevaluasi apakah kebijakan yang di cetuskan pemerintah baik bagi masyarakat ataukah tidak.
DAFTAR PUSTAKA
*Sumber: https://www.academia.edu/35867986/PERMASALAHAN_PENDIDIKAN
0 Komentar untuk "Permasalahan Pendidikan di Indonesia"