BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Dewasa ini perkembangan dan kemajuan teknologi informasi dan komunikasi telah berjalan dengan sangat pesat. Berbagai kemudahan memperoleh informasi dari berbagai penjuru dunia dalam hitungan detik, yang pada “zaman batu” dianggap sebagai sesuatu yang tidak mungkin, kini telah menjadi kenyataan. Dalam dunia pendidikan teknologi informasi akan memberikan nilai tambah dalam proses pembelajaran. Hal ini berkaitan dengan semakin tingginya kebutuhan informasi ilmu pengetahuan dan teknologi.
Teknologi barat kini sudah merambak di indonesia. Dan teknologi itu juga sudah maju dan memberi banyak manfaat kepada masyarakat. Teknologi barat mempunyai banyak nilai positif bagi kita. Namun juga terdapat dampak negatif dari teknologi itu. Di karenakan salah dalam penggunaan manfaatnya.
Dan permasalahan yang dihadapi dewasa ini tidak hanya permasalahan perkembangan teknologi yang tiada batas, namun juga permasalahan lingkungan. Salah satunya ialah masalah yang sering dijumpai pencemaran udara, pencemaran air dan pencemaran tanah.
oleh sebab itu, makalah ini akan menjelaskan tentang pengaruh teknologi barat dan masalah lingkungan serta cara penanggulannya supaya kita tidak hanya berpangku tangan menghadapi masalah-masalah lingkungan hidup yang disebabkan pesatnya perkembangan teknologi barat.
1.2 Rumusan Masalah
Dari latar belakang di atas,dapat di simpulkan bahwa prumusan masalah sebagai berikut:
1. Bagaimana sejarah Teknologi?
2. Apa perbedaan IPTEK islam dengan barat?
3. Apa itu lingkungan hidup ?
4. Bagaimana manfaat dan dampak teknologi barat akibat lingkungan hidup?
5. Bagaimana kita menanggulangi kerusakan pada lingkuyngan hidup saat ini?
1.3 Tujuan Penulisan
Adapun tujuan dari penulisan ini sebagai berikut :
1. Untuk menjelaskan Sejarah teknologi
2. Untuk menjelaskan IPTEK islam dengan barat
3. Untuk menjelaskan lingkungan hidup
4. Untuk menjelaskan manfaat dan dampak teknologi barat akibat lingkungan hidup
5. Untuk menjelaskan cara menanggulangi kerusakan pada lingkuyngan hidup saat ini
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Sejarah Teknologi
Perkembangan teknologi berlangsung secara evolutif. Sejak zaman Romawi Kuno pemikiran dan hasil kebudayaan telah nampak berorientasi ke bidang teknologi. Secara etimologis, akar kata teknologi adalah "techne" yang berarti serangkaian prinsip atau metode rasional yang berkaitan dengan pembuatan suatu objek, atau kecakapan tertentu, atau pengetahuan tentang prinsip-prinsip atau metode dan seni. Istilah teknologi sendiri untuk pertama kali dipakai oleh Philips pada tahun 1706 dalam sebuah buku berjudul Teknologi: Diskripsi Tentang Seni-Seni, Khususnya Mesin (Technology: A Description Of The Arts, Especially The Mechanical).
Sesungguhnya tak ada seorang pun manusia yang dapat melepaskan diri dari pengaruh teknologi. Setiap saat kita semua bermesraan dengan teknologi. Pakaian yang kita kenakan adalah hasil iptek yang mencengangkan: makanan dan air yang kita konsumsi semua melalui proses iptek yang luar biasa runtut; kendaraan yang kita naiki, tanpa kecuali adalah sosok iptek; tak ketinggalan kertas, buku dan pulpen yang kita pakai adalah juga buah iptek. lptek ada di mana-mana. Ada di tiap kurun waktu dan hadir di semua lokasi dan ruang.
Teknologi telah dimiliki manusia sejak 1,7 juta tahun yang lalu untuk membantu mereka dalam berburu dan mengumpulkan makanan. Teknologi telah dikembangkan oleh manusia CroMagnon puluhan ribu tahun lalu ketika mereka mulai memanfaatkan api dan berbagai peralatan tersebut dari batu. Teknologi juga telah dikembangkan oleh manusia di lembah Tigris, Euphrat dan Nil dalam bentuk pemanfaatan logam sekitar 6.000 tahun yang Ialu. Dengan kata lain, iptek telah ada sejak dulu dan bisa ditemui di desa maupun di kota. Ada di negara kontinental dan ada pula di negara kepulauan.
Anehnya, sungguhpun teknologi dengan ramahnya bergaul dengan kita, ia sering dinilai asing. Mengapa demikian? Salah satu sebabnya, tampaknya, adalah karena ia sering melulu dipandang sebagai "benda" yang "statis". Padahal selain bermakna benda, teknologi juga berarti "metode" dan "cara" melakukan sesuatu. Oleh karena itu teknologi selain bisa dinilai sebagai kata benda, ia juga perlu dilihat sebagai kata kerja.
2.2 Iptek Islam dan Barat
Islam tidak pernah mengasingkan sains. Sains menurut Encarta Encyclopedia ialah, “Systematized knowledge in any field, but applied usually to the organization of objectively verifiable sense experience.” Maksudnya, “Sains dalam skop yang luas bermaksud ilmu-ilmu yang diperoleh secara sistematik berdasarkan pengalaman deria yang dapat dibuktikan secara objektif.” Di antara tokoh Islam dalam sains kedokteran adalah Al-Razi dan Ibnu Sina, yang teori-teorinya banyak digunakan para ilmuan barat abad 19 hingga sekarang. Sebagai umat muslim kita wajib hukumnya untuk mencari ilmu pengetahuan baik itu agama maupun umum.
Islam memberi kebebasan kepada para saintis untuk mengkaji, sabda Nabi, “Kamu lebih tahu tentang urusan duniamu”, namun ia menyadari keterbatasan intelek yang dimiliki manusia. Justeru, sains Islam menjadikan wahyu sebagai sumber rujukan yang tertinggi. Dalam hal ini Allah berfirman dalam surah al-Jathiyah ayat 20, “Al-Quran ini adalah pedoman bagi manusia, petunjuk dan rahmat bagi kaum yang meyakini.” Sains dalam Islam ialah sains yang berkonsepkan tauhid. Sains dalam Islam tunduk kepada prinsip-prinsip yang ditetapkan Allah melalui rasulnya. Sains dalam Islam tunduk kepada al-Quran.
Dalam Islam, sains mempunyai tujuan. Tujuan jangka pendek ialah mengenali hakikat kejadian alam serta manusia dan memanfaatkan ilmu itu untuk kebaikan semua. Sebagai contoh, melalui sains kita mengetahui bahwa seks kromosom lelaki menentukan kelamin seseorang bayi, kejadian bayi bermula dengan bertemunya sperma lelaki dan ovum wanita. Namun akhirnya yang menjadi keutamaan ialah tujuan jangka panjang yaitu mengagungkan dan membesarkan Allah. Hal ini tergambar dalam surah al-Mukminun ayat 14 yang bermaksud, “Kemudian Kami menjadikan benih nuthfah itu alaqah. Kemudian daripada alaqah Kami jadikan mudghah. Kemudian daripada mudghah Kami jadikan tulang dan Kami tutup tulang itu dengan daging. Kemudian Kami jadikannya makhluk berbentuk lain. Maha suci Allah, sebaik-baik Pencipta.” Perhatikanlah ayat ini dengan baik. Setelah Allah menceritakan fase-fase kejadian bayi (yang dapat disahkan oleh sains), Allah mengakhiri ayat itu dengan ungkapan, “Maha suci Allah, sebaik-baik Pencipta.”
Di barat, konsep yang merujukkan sains kepada Tuhan, wahyu dan kuasa ghaib dikenali sebagai creationism. Kadang kala ia dikenali juga sebagai intelligent design. Konsep-konsep ini ditolak oleh ramai saintis di barat. Sebagai contoh, para saintis daripada Akademi Sains Kebangsaan di Amerika (The U.S. National Academy of Sciences) menegaskan bahawa “kenyataan yang menetapkan bahwa asal usul kehidupan ini ada perkaitan dengan kuasa ghaib (supernatural intervention) tidak boleh dikatakan sebagai sains.” Hal ini dinyatakan dalam Science and Creationism: A View from the National Academy of Sciences, Second Edition, terbitan National Academy of Sciences tahun 1999. Dalam kasus Kitzmiller lawan Dover Area School District pada tahun 2005, sebuah mahkamah persekutuan di Amerika memutuskan mana-mana sekolah yang mengajar sains dan mengaitkan kejadian kehidupan dengan kuasa ghaib dan mengetepikan teori evolusi, ia dianggap telah melanggar perlembagaan Amerika.
2.3 Lingkungan Hidup
Lingkungan adalah kombinasi antara kondisi fisik yang keadaan sumber daya alam seperti tanah mencakup, air, energi surya, mineral, serta flora dan fauna yang tumbuh di atas tanah maupun di dalam lautan, dengan kelembagaan yang meliputi ciptaan manusia seperti keputusan bagaimana menggunakan lingkungan fisik tersebut.
Kehidupan manusia dan makhluk hidup lainnya tidak dapat terputus dengan yang bernama lingkungan, baik lingkungan alam maupun lingkungan sosial.semua kegiatan kita dalam sehari-hari pasi membutuhkan dan memerlukan lingkungan.Secara khusus, kita sering menggunakan istilah lingkungan hidup untuk menyebutkan segala sesuatu yang berpengaruh terhadap kelangsungan hidup segenap makhluk hidup di bumi.
Unsur-unsur lingkungan hidup dapat dibedakan menjadi tiga, yaitu:
1. Unsur Hayati (Biotik)
Unsur hayati (biotik), yaitu unsur lingkungan hidup yang terdiri dari makhluk hidup, seperti manusia, hewan, tumbuh-tumbuhan, dan jasad renik. Jika kalian berada di kebun sekolah, maka lingkungan hayatinya didominasi oleh tumbuhan. Tetapi jika berada di dalam kelas, maka lingkungan hayati yang dominan adalah teman-teman atau sesama manusia.
2. Unsur Sosial Budaya
Unsur sosial budaya, yaitu lingkungan sosial dan budaya yang dibuat manusia yang merupakan sistem nilai, gagasan, dan keyakinan dalam perilaku sebagai makhluk sosial. Kehidupan masyarakat dapat mencapai keteraturan berkat adanya sistem nilai dn norma yang diakui dan ditaati oleh segenap anggota masyarakat.
3. Unsur Fisik (Abiotik)
Unsur fisik (abiotik), yaitu unsur lingkungan hidup yang terdiri dari benda-benda tidak hidup, seperti tanah, air, udara, iklim, dan lain-lain. Keberadaan lingkungan fisik sangat besar peranannya bagi kelangsungan hidup segenap kehidupan di bumi. Bayangkan, apa yang terjadi jika air tak ada lagi di muka bumi atau udara yang dipenuhi asap? Tentu saja kehidupan di muka bumi tidak akan berlangsung secara wajar. Akan terjadi bencana kekeringan, banyak hewan dan tumbuhan mati, perubahan musim yang tidak teratur.
2.4 Masalah Lingkungan Hidup Akibat Teknologi
1. Pencapaian Kemakmuran dan Perluasan Kemudahan
Dampak positif dari Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi dapat mendatangkan kemakmuran materi. Dengan dukungan teori atom, teori zat padat, teori material, dan ikatan kimia maka metalurgi dapat berkembang dengan pesat. Orang dapat membentuk suatu campuran zat dengan sifat-sifat yang diinginkan. Misalnya orang dapat membuat kualitas baja sesuai dengan keperluannya. Contohnya baja untuk rel kereta api, untuk tiang suatu pabrik yang dibuat dari campuran karbon, fosfat, sulfur, dan silicon, sedangkan stainless steels merupakan suatu baja yang tahan terhadap perkaratan dan tidak mudah kusam yang banyak digunakan untuk alat-alat rumah tangga yang merupakan alat berkualitas tinggi. Dari contoh tersebut dapatlah dipahami bahwa kegiatan tersebut akan dapat mendatangkan kemakmuran bila dikelola dengan baik
Dampak negatif yang menyulitkan pengendalian diri yaitu dapat menimbulkan Negara kaya dan Negara miskin. Misalnya seseorang yang mampu mendirikan suatu pabrik dengan peralatan teknologi modern akan dapat bersaing dengan seseorang yang menghasilkan barang yang sama di mana menggunakan peralatan yang sederhana. Juga penerapan teknik nuklir yang dikembangkan untuk membuat senjata kimia, hal itu menimbulkan kegelisahan umat manusia, karena dapat mengancam perdamaian dunia bila masing-masing Negara tersebut tidak dapat mengendalikan diri.
2. Dampak terhadap pendayagunaan Sumber Daya Alam
Dampak negatif dari minyak bumi adalah hasil pembakaran minyak bumi itu berupa gas-gas oksida, antara lain karbon dioksida yang berguna untuk fotosintesis (pembentukan zat gula atau pasti ada tanaman berhijau daun dengan bantuan matahari) dengan karbon monoksida yang bersifat sangat beracun. Gas CO ini dapat meracuni sel-sel darah merah sehingga sel-sel itu tidak mampu berfungsi lagi sebagai penyangkut oksigen dalam jaringan tubuh.
3. Dampak terhadap transportasi dan komunikasi
Dampak positif dari perkembangan ilmu pengetahuan alam dan teknologi, orang dapat membuat sarana dan prasarana transportasi maupun komunikasi untuk transportasi di darat, miasalnya sepeda motor, mobil, dan lain-lain. Untuk transportasi melalui laut telah dapat dibuat kapal laut dengan bobot yang bermacam-macam sesuai dengan kebutuhan yang dapat dimasuki kapal dengan ukuran tertentu.
Dampak negatif yang diakibatkan oleh sarana transportasi dan komunikasi adalah pencemaran suara (kebisingan) dan pencemaran udara. Asap dikeluarkan oleh kendaraan bermotor akan bercampur dengan debu-debu yang bertebaran di udara, hal ini akan merangsang terbentuknya oksida nitrogen di udara, sehingga terbentuklah awan atau kabut kecokelatan.
4. Dampak terhadap peningkatan kesehatan
Dampak positifnya adalah perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi dapat meningkatkan ilmu dan fasilitas di bidang kedokteran. Peningkatan suatu ilmu ditentukan oleh sarana dan prasarana yang diperlukan. Untuk perkembangan ilmu kedokteran, sarana dan prasarana tersebut ialah ilmu dasar (kimia, biologi, penelitiannya).
Dampak negatifnya adalah penyebab yang berhubungan dengan kemajuan ilmu pengetahuan alam dan teknologi diduga dari penghidupan modern, misalnya adanya pencemaran udara. Pencemaran udara biasanya terjadi di kota-kota besar yang lalulintas kendaraan bermotor cukup padat dan banyak industri. Semua itu mengeluarkan gas sebagai polutan yang dapat digunakan zat-zat kimia yang dapat menyebabkan penyakit kanker (disebut karbinogen).
5. Dampak terhadap sumber daya manusia
Dampak posifnya adalah perkembangan dan teknologi dapat membuka banyak lapangan pekerjaan baru, di mana sumber daya manusia dapat berperan, baik tenaga maupun pikiran. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi juga menaikkan kualitas sumber daya manusia (keterampilan dan kecerdasan manusia).
Dampak negatifnya adalah pemanfaatan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang tidak kurang tepat bagi kondisi masyarakatnya tidak menambahkan lapangan pekerjaan, tapi justru sebaliknya, dapat mempersempit lapangan pekerjaan. Hal ini karena efektivitas dan efisien sistem dalam teknologi baru. Misalnya banyak pekerjaan yang mula-mula menjadi tugas manusia dapat diganti oleh mesin. Di Negara-negara berkembang, masuknya teknologi baru menimbulkan masalah di bidang ketenagaan kerna secara berlebihan sumber daya manusia cukup besar bahkan dapat berlebihan, tetapi secara kualitatif dirasakan sangat kurang. Terutama untuk mengangani teknologi tinggi.
2.5 Pengaruh Iptek dalam Kehidupan dan Penanggulangannya
Perubahan satu paradigma iptek dapat menyebabkan "revolusi" dalam semua bidang kehidupan: literatur, ekonomi, seni, politik, arsitektur, sosial, dan religi. Iptek telah menyebabkan kita tidak tergantung pada alam. Iptek telah membebaskan kita dari takhayul dan memerdekakan kita dari berbagai hukum alam. Fenomena gerhana bulan bagi yang mengetahui iptek tidak lagi menyeramkan. Bagi yang menguasai iptek, hukum alam itu dapat dikontrolnya. Air yang hukumnya selalu mencari tempat yang lebih rendah dapat dibuat mampu memanjat ke gedung bertingkat seratus. Benda berat seperti besi yang hukumnya harus jatuh ke bumi dapat dibuat mampu terbang dan membawa ratusan manusia. Barang yang memiliki berat jenis lebih besar dari air yang kodratnya akan tenggelam, kini dapat diapungkan. Dengan teknologi, hujan dapat dibuat, gempa dapat diprediksi, cuaca dapat diprakirakan. Teknologi telah memerdekakan manusia dari alam, dan ia punya potensi untuk memerdekakan manusia dari sesamanya.
Perubahan mendasar dalam iptek akan membawa perubahan mendasar dalam semua bidang kehidupan. Selama 2000 tahun kosmologi Aristotelian telah mewarnai sistem politik, sosial, ekonomi dan bidang kehidupan lainnya. Sistem Aristotelian yang menggambarkan jagad ini bak sebuah bola kristal yang luar biasa besamya, dengan bumi di tengah-tengah dan planet-planet mengitarinya, di mana manusia dan makhluk lainnya telah dilahirkan dalam hirarki yang tak dapat ditolak, membawa implikasi munculnya sistem sosial yang sangat kurang demokratis menurut ukuran kini; ada kasta misalnya, dan itu diterima dengan ikhlas. Tapi, munculnya Galileo telah meruntuhkan "kebenaran" yang dipercayai selama dua millenium itu. Bersamaan itu ia juga meruntuhkan sistem sosial yang selama ini dianut oleh masyarakat, terutama yang hidup di Amerika dan Eropa. Sejak era Galileo, pandangan hidup (world view) kita berubah. Jagad tidak lagi dipandang statis tapi dinamis, bumi bukanlah pusat jagad tetapi sebagian kecil daripadanya. Pandangan ini tak ayal lagi merombak sistem berpikir manusia, memperluas wawasan dan meningkatkan rasa percaya diri mereka. Sistem sosial-politik berubah menjadi lebih terbuka. Banyak nilai-nilai lama yang runtuh dan tergantikan.
Namun kemajuan sains barat tidak diiringi dengan moral dan etika yang bersahabat dengan kehidupan sekitar. Sehingga terjadinya kebobrokan moral dari para ilmuan yang mengembangkan sains dan teknologinya. Sedang bahaya dari sains dan teknologi barat adalah banyaknya eksplorasi yang melampaui batas sehingga membawa dampak buruk bagi keterlangsungan kehidupan. Kesemuanya itu membawa kemanusiaan kepada kondisi yang memprihatinkan. Bahkan para ilmuan barat telah menjadikan sains dan teknologi melebihi dari agama, moral, dan etika hukum yang beraku. Pada prakteknya sains modern zaman sekarang ini telah banyak menyimpang dari ajaran dan nilai-nilai agama. Karena jika seseorang mempelajari suatu ilmu pengetahuan tanpa didasari dengan nilai dan etika ajaran agama, maka bisa jadi dalam prakteknya terjadi penyimpangan-penyimpangan yang mengkhawatirkan.
Walau bagaimanapun, perlombaan dalam menciptakan sains-teknologi modern yang canggih telah mewarnai kehidupan dunia masa kini. Para saintis dan teknologi berlumba menghasilkan penemuan-penemuan yang memudahkan kehidupan manusia. Namun di antara itu telah muncul pula teknologi yang mengerikan manusia, terutama teknologi persenjataan.
Keadaan dunia pada abad 21 ini telah melahirkan kebimbangan, kecemasan dan ketakutan setiap orang yang memiliki hati nurani dan mencintai keadilan. Tanda-tanda kehancuran dunia semakin nyata baik di laut, darat dan udara, misalnya dengan terkikisnya lapisan ozon, meningkatnya suhu bumi, semakin tingginya air laut, semakin tercemarnya udara dan air, semakin turunnya kualitas lingkungan, semakin liarnya perilaku manusia, semakin seringnya terjadi bencana alam dan peristiwa-peristiwa menakutkan lainnya. Jika keadaan seperti ini dibiarkan terus berlaku, maka tidak diragukan lagi bahwa dunia sedang menuju jurang kehancuran global yang akan memusnahkan semua kehidupan di alam raya ini.
Ada beberapa cara untuk menanggulangi pengaruh iptek terhadap lingkungan hidup diantaranya yaitu:
1. Usaha Pelestarian Tanah dan Hutan Usaha yang dilakukan dalam pelestarian tanah, antara lain melalui tata guna lahan, penggunaan pupuk, dan pembuatan terasering. Usaha pelestarian hutan, antara lain melalui peraturan Tebang Pilih Tanam Indonesia (TPTI), reboisasi, dan penghijauan.
2. Usaha Pelestarian Sumber Daya Air Pelestarian sumber daya air dilakukan dengan cara pencegahan pengamatan pintu-pintu air, pengurangan perusakan air, penyediaan peresapan air, dan usaha penghematan air. Upaya untuk mengurangi pencemaran sungai dilakukan melalui Program Kali Bersih (Prokasih), seperti terhadap Sungai Ciliwung, Bengawan Solo, Citarum, dan sebagainya.
3. Usaha Pelestarian Sumber Daya Udara Pencegahan pencemaran udara dilakukan terhadap pabrik-pabrik dengan melakukan penyaringan terhadap pembuangan gas. Juga digalakkan penanaman di jalur hijau jalan raya dan hutan kota sebagai paru-paru kota, wilayah yang padat kendaraan bermotor, diadakan uji emisi buangan gas berkala terhadap setiap kendaraan bermotor.
4. Usaha Pelestarian Keanekaragaman Hayati Selain mengupayakan pelestarian hutan, usaha pelestarian keanekaragaman hayati berarti juga melestarikan beberapa varietas asli tanaman. Untuk masa mendatang manusia berusaha mencari sumber daya energi non konvensional, seperti energi matahari yang diubah menjadi energi listrik dengan jalan menangkap cahaya matahari itu dengan beribu-ribu fotosel. Energi Panas Bumi pun mulai dimanfaatkan untuk menggerakkan generator listrik denngan mengubahnya menjadi uap air, begitu juga dengan energi angin dan energi pasang surut laut. Gas metana yang dibakar untuk kompor di dapur atau untuk keperluan lain adalah salah satu pemanfaatan Energi Biogas dengan memanfaatkan sampah dari jagad hidup dengan cara pembusukan dengan pertolongan bakteri pengurai. Bakteri itu didapatkan dari kotoran kerbau atau sapi. Bahkan sampah organik sebagai energi biomasa yang digunakan sebagai bahan bakar, panasnya yang timbul dipakai untuk memanaskan air/ketel uap. Uap yang timbul dipakai untuk menggerakkan generator listrik.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
1. Teknlogi adalah pemanfaatan ilmu untuk pemecahan suatu masalah dengan cara mengerahkan semua alat yang sesuai dengan nilai-nilai kebudayaan dan skala nilai yang ada.
2. Istilah teknologi sendiri untuk pertama kali dipakai oleh Philips pada tahun 1706 dalam sebuah buku berjudul Teknologi: Diskripsi Tentang Seni-Seni, Khususnya Mesin.
3. Masalah Hidup Akibat Teknologi: Pencapaian Kemakmuran dan Perluasan Kemudahan. Dampak terhadap penyalahgunaan Sumber Daya Alam. Dampak terhadap transportasi dan komunikasi. Dampak terhadap peningkatan kesehatan. Dampak terhadap sumber daya manusia.
4. Teknologi memberikan jasanya yang sangat besar bagi manusia karena membawa kesejahteraan dan hikmah. Akan tetapi, teknologi yang sangat maju saat ini juga membawa kesukaran, bahkan malapetaka. Nyaris semua bidang kehidupan kita bergantung pada hasil teknologi. Maka terjadilah dehumanisasi, mengasingkan manusia dari dirinya sendiri sebagai makhluk berpikir kreatif.
5. Pelestarian lingkungan hidup adalah usaha untuk melindungi kemampuan lingkungan hidup terhadap tekanan perubahan dan dampak negatif yang ditimbulkan oleh suatu kegiatan agar tetap mampu mendukung peri kehidupan manusia dan makhluk hidup lainnya.
3.2 Saran
Dalam pengumpulan materi pembahasan diatas tentunya kami banyak mengalami kekurangan dan kesalahan, oleh karena itu hendaknya pembaca memberikan tanggapan dan tambahan terhadap makalah kami.
DAFTAR PUSTAKA
Mawardi, 2009. Ilmu Alamiah Dasar, Ilmu Budaya Dasar, Ilmu Sosial Dasar. Bandung: Pustaka Setia.
Hidayat, Taufik. 2009. Rahasia Kemajuan Barat Dalam Bidang Sains dan Teknologi. Cirebon: STAIN Cirebon.
*Sumber: https://www.academia.edu/34861914/Makalah_Pengaruh_Teknologi_Barat_Dan_Masalah_Lingkungan_Serta_Upaya_Penanggulannya
0 Komentar untuk "Pengaruh Teknologi Barat dan Masalah Lingkungan serta Upaya Penanggulangannya"