Penyebab dan Penanggulangan Pencemaran Air

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang
Air merupakan kebutuhan utama bagi proses kehidupan di bumi, sehingga tidak ada kehidupan seandainya tidak ada air di bumi. Dalam jaringan hidup, air merupakan medium untuk berbagai reaksi dan proses ekskresi. Air merupakan komponen utama baik dalam tanaman maupun hewan termasuk manusia. Tubuh manusia terdiri dari 60-70% air, transportasi zat-zat makanan dalam tubuh semuanya dalam bentuk larutan dengan pelarut air. Juga hara-hara dalam tanah hanya dapat diserap oleh akar dalam bentuk larutannya. Oleh karena itu kehidupan ini tidak mungkin dapat dipertahankan tanpa air.

Namun, air dapat menjadi malapetaka jika tersedia dalam kondisi yang tidak benar, baik kualitas maupun kuantitas airnya. Air yang bersih sangat dibutuhkan manusia, baik untuk keperluan sehari-hari, untuk keperluan industri, untuk kebersihan sanitasi kota, dan sebagainya. 

Di zaman sekarang, air menjadi masalah yang memerlukan perhatian serius. Untuk mendapatkan air yang baik sesuai dengan standar tertentu sudah cukup sulit untuk di dapatkan. Hal ini dikarenakan air sudah banyak tercemar oleh bermacam-macam limbah dari berbagai hasil kegiatan manusia. Sehingga menyebabkan kualitas air menurun, begitupun dengan kuantitasnya. 

Krisis air bersih terjadi hampir di semua Pulau Jawa dan sebagian Sumatera, terutama kota-kota besar baik akibat pencemaran limbah cair industri, rumah tangga maupun pertanian. Selain merosotnya kualitas air akibat pencemaran, krisis air juga terjadi dari kurangnya ketersediaan air dan terjadinya erosi akibat pembabatan hutan di hulu serta perubahan pemanfaatan lahan di hulu dan hilir. Lemahnya pengawasan pemerintah serta keengganan untuk melakukan penegakan hukum secara benar menjadikan problem pencemaran air menjadi hal yang kronis yang makin lama makin parah. 

Mengingat berbagai permasalahan penting di atas maka perlu dilakukan berbagai upaya pencegahan dan penanggulangan masalah pencemaran air. Upaya-upaya tersebut setidaknya tidak hanya menjadi tanggung jawab pemerintah, tetapi harus pula didukung oleh lembaga-lembaga masyarakat, kalangan pendidikan serta masyarakat umum.

1.2 Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud pencemaran air?
2. Apa faktor-faktor penyebab terjadinya pencemaran air?
3. Bagaimana dampak pencemaran air terhadap lingkungan dan kesehatan?
4. Bagaimana cara penanggulangan pencemaran air?

1.3 Tujuan
Tujuan penulisan makalah ini pada dasarnya adalah memenuhi tugas mata kuliah Bahasa Indonesia yang di asuh oleh Ibu Lilimiwirdi, S.S., M.Hum. Berdasarkan latar belakang yang telah dipaparkan, makalah ini bertujuan untuk membahas mengenai pencemaran air yang makin marak terjadi. Dengan makalah ini kami berharap dapat membangkitkan kesadaran pembaca akan pentingnya menjaga sumber air bersih.

Ditinjau dari sisi lain kami juga ingin mengetahui bagaimana upaya pemecahan masalah dalam penanggulangan pencemaran air sehingga kami dapat mengimplementasikan upaya tersebut dalam kehidupan sehari-hari, dan dapat menggunakan cara – cara yang tepat dalam upaya pemecahan masalah pencemaran air sehingga pencemaran air dapat dicegah.

1.4 Metode Penelitian
Metode yang digunakan dalam penulisan ini adalah metode diskriptif, yaitu metode penelitian yang memberikan gambaran atau uraian suatu keadaan sejelas mungkin tanpa ada perlakuan terhadap objek yang diteliti. Dalam menyusun karya ilmiah ini kami mendapatkan sumber dari internet dan buku.

1.5 Manfaat Penelitian
1. Bagi pembaca, akan meningkatkan wawasan tentang pencemaran dan faktor-faktor yang menjadi penyebab pencemaran air. Selain itu akan menimbulkan kesadaran untuk menjaga lingkungan. 
2. Bagi penulis, dengan makalah ini penulis dapat memahami faktor-faktor yang menjadi penyebab pencemaran air dan mengambil langkah yang  tepat dalam penanggulangan pencemaran air.
3. Bagi lingkungan, dengan timbulnya kesadaran dari masyarakat akan pentingnya mencegah pencemaran air maka lingkungan akan menjadi terjaga dan tidak tercemar oleh pencemar yang sebagian besar disebabkan oleh kegiatan manusia.


BAB II
PEMBAHASAN

Pengertian Pencemaran
Pencemaran adalah suatu penyimpangan dari keadaan normalnya. Jadi pencemaran air tanah adalah suatu keadaan air tersebut telah mengalami penyimpangan dari keadaan normal. Keadaan normal air tergantung pada faktor penentu, yaitu kegunaan air itu sendiri dan asal sumber air. Pencemar air dikelompokkan dalam, pencemar bahan buangan organik, pencemar bahan buangan anorganik, dan bahan buangan zat kimia.  

Pengertian Pencemaran Air
Pencemaran air adalah penyimpangan sifat-sifat air dari keadaan normal, bukan dari kemurniannya. Keadaan normal air masih tergantung pada faktor penentu, yaitu kegunaan air itu sendiri dan asal sumber air. Air dikatakan tercemar jika terdapat benda-benda asing yang mengakibatkan air tersebut tidak dapat digunakan sesuai dengan peruntukan nya secara normal. Pencemaran air pada umumnya diakibatkan kegiatan manusia. Besar kecilnya pencemaran akan tergantung dari kualitas dan kuantitas limbah yang dibuang ke sungai, baik limbah padat maupun limbah cair. 

Penyebab dan Penanggulangan Pencemaran Air

Pencemaran air adalah masuk/dimasukkannya makhluk hidup, zat, energi, dan atau komponen lain kedalam air/udara oleh kegiatan manusia atau oleh proses alam, kurang atau tidak dapat berfungsi lagi dengan peruntukan nya.

3.1 Pengertian
3.1.1 Pengertian pencemaran air secara umum
Pencemaran air adalah suatu perubahan keadaan di suatu tempat penampungan air seperti danau, sungai, lautan dan air tanah akibat aktivitas manusia. Danau, sungai, lautan dan air tanah adalah bagian penting dalam siklus kehidupan manusia dan merupakan salah satu bagian dari siklus hidrologi. Selain mengalirkan air juga mengalirkan sedimen dan polutan. Berbagai macam fungsinya sangat membantu kehidupan manusia. Pemanfaatan terbesar danau, sungai, lautan dan air tanah adalah untuk irigasi pertanian, bahan baku air minum, sebagai saluran pembuangan air hujan dan air limbah, bahkan sebenarnya berpotensi sebagai objek wisata.

3.1.2 Pengertian Pencemaran Menurut Menteri
Menurut Keputusan Menteri Negara Kepedudukan dan Lingkungan Hidup No.02/MENLH/I/1998, yang dimaksud dengan polusi/pencemaran air adalah masuk/dimasukkannya makhluk hidup, zat, energi, dan atau komponen lain kedalam air/udara oleh kegiatan manusia atau oleh proses alam, kurang atau tidak dapat berfungsi lagi dengan peruntukan nya.

3.2 Faktor Faktor Penyebab Pencemaran Air
3.2.1 Alamiah
Faktor alamiah adalah faktor pencemaran air yang disebabkan oleh alam. Beberapa faktor pencemaran yang disebabkan oleh kejadian alami sebagai berikut: 
1. Gempa Bumi
Salah satu penyebab pencemaran air adalah gempa bumi karena pada saat gempa terjadi, lapisan bumi akan mengalami pergeseran yang menyebabkan air tanah akan mengalami pegeseran yang menyebabkan air menjadi keruh dan mata air menjadi kering
2. Tsunami
Setelah terjadi tsunami bisa dipastikan daerah yang terkena dampak tsunami akan mengalami pencemaran air dikarenakan oleh air laut yang memporak porandakan dataran yang menyebabkan sumber air bersih akan berkurang.
3. Letusan Gunung
Letusan gunung berapi selain berdampak pada udara juga memiliki dampak terhadap sumber air yang menyebabkan pencemaran air. Saat gunung meletus akan mengeluarkan material yang mengandung bahan vulkanik yang akan sampai di sumber air bersih yang menyebakan perubahan kondisi air bersih menjadi tercemar.

3.2.2 Kegiatan Manusia
Selain faktor alamiah pencemaran air juga disebabkan oleh kegiatan manusia yang tidak bertanggung jawab. Beberapa faktor penyebab pencemaran air oleh kegiatan manusia adalah sebagai berikut:
1) Limbah Rumah Tangga
Limbah rumah tangga seperti air sabun dan cucian yang banyak orang membuangnya secara sembarangan di sungai.
2) Limbah Industri
Banyak sekali limbah pabrik yang langsung dibuang ke sungai. Hal ini jika dibiarkan terus menerus dapat menyebabkan perubahan kondisi sungai yang bersih menjadi tercemar oleh zat adiktif dari pabrik tersebut.
3) Limbah Pertanian. 
Limbah yang berasal dari pupuk kimia dan pestisida yang digunakan untuk memelihara tanaman dapat mencemari air yang terkandung di dalam tanah jika penggunaannya secara berlebihan.
4) Peternakan 
Sisa metabolisme dari hewan ternak yang tidak diolah dan dibuang sembarangan akan berdampak pada kualitas air disekitar daerah pembuangan kotoran tersebut. Hal ini jika dalam skala besar akan berdampak pada air tanah yang menyebabkan sumber air bersih akan tercemar.
5) Sampah
Pembuangan sampah secara sembarangan merupakan salah satu sebab pencemaran air. Sampah yang dibuang di sembarang tempat atau yang dibuang di saluran air akan dibawa oleh air hujan menuju sungai yang akan menyebabkan sungai menjadi tercemar dan menyebabkan pencemaran air. Sampah yang menyebabkan pencemaran bukan hanya plastik tetapi juga sampah organik dan sisa pembusukan hewan seperti bangkai. Jika sungai banyak menampung sampah maka air di sungai tersebut sudah pasti akan mengalami pencemaran.

3.3 Dampak Pencemaran Air
3.3.1 Lingkungan
a. Meledaknya hama
Salah satu dampak pencemaran lingkungan adalah memutus rantai makanan pada suatu ekosistem. Contohnya adalah penggunaan pestisida yang berlebihan dapat menyebabkan banyak predator yang mati sehingga jumlah hama akan meledak.
b. Punahnya spesies
Pencemaran air dapat membuat banyak spesies ikan dan biota lain yang ada di lingkungan perairan punah. Hal ini sangat merugikan karena dapat menurunkan jumlah keanekaragaman dalam ekosistem air.
c. Keseimbangan lingkungan terganggu
Keseimbangan lingkungan dapat terganggu saat terjadi perubahan interaksi dalam suatu ekosistem.
d. Berkurangnya kesuburan tanah
Kurangnya kandungan air bersih di dalam tanah akan menyebabkan tanah kekurangan mineral dan kurang subur.
e. Pencemaran air dapat menyebabkan pH air berubah sehingga berakibat pada keanekaragaman biota di ekosistem perairan. Berikut ini adalah daftar dari pengaruh perubahan pH terhadap biota di perairan: 
a) Pada pH di bawah 4 dapat menyebabkan tumbuhan air mati karena sebagian besar dari tumbuhan tersebut tidak toleran terhadap kondisi air dengan pH asam. 
b) Pada pH 6-6, 5 dapat menurunkan keanekaragaman plankton dan bentos. 
c) Pada pH 5,5–6 terjadi penurunan nilai keanekaragaman plankton dan bentos semakin jelas. Pada pH 5–5,5 penurunan keanekaragaman semakin besar sehingga berpengaruh terhadap penurunan jenis plankton, perifilton dan bentos.
d) Pada pH 5 – 5,5 juga menyebabkan semakin banyaknya jumlah alga hijau dan proses nitrifikasi mulai terhambat. Pada pH 4,5 – 5 terjadi banyak penurunan keanekaragaman plankton dan bentos semakin besar.
e) Selain itu, pada pH 4,5 – 5 juga menyebabkan penurunan kemelimpahan zooplankton dan bentos, alga hijau semakin banyak dan terjadi penghambatan proses nitrifikasi. Oleh karena itu, kita harus menjaga lingkungan dengan baik agar dampak pencemaran air dapat dicegah.

3.3.2 Kesehatan
a. Air sebagai media untuk hidup mikroba patogen.
b. Air sebagai sarang insekta penyebar penyakit. 
c. Jumlah air yang tersedia tidak cukup, sehingga manusia bersangkutan tak dapat membersihkan diri dan menyebabkan penyakit kulit.
d. Air sebagai media untuk hidup vektor penyakit.

3.4 Penanggulangan Pencemaran Air
Untuk mencegah agar tidak terjadi pencemaran air, dalam aktivitas kita dalam memenuhi kebutuhan hidup hendaknya tidak menambah terjadinya bahan pencemar antara lain tidak membuang sampah rumah tangga, sampah rumah sakit, sampah/limbah industri secara sembarangan, tidak membuang ke dalam air sungai, danau ataupun ke dalam selokan. Tidak menggunakan pupuk dan pestisida secara berlebihan, karena sisa pupuk dan pestisida akan mencemari air di lingkungan tanah pertanian.

Tidak menggunakan deterjen fosfat, karena senyawa fosfat merupakan makanan bagi tanaman air seperti enceng gondok yang dapat menyebabkan terjadinya pencemaran air. Pencemaran air yang telah terjadi secara alami misalnya adanya jumlah logam-logam berat yang masuk dan menumpuk dalam tubuh manusia, logam berat ini dapat meracuni organ tubuh melalui pencernaan karena tubuh memakan tumbuh-tumbuhan yang mengandung logam berat meskipun diperlukan dalam jumlah kecil. Penumpukan logam-logam berat ini terjadi dalam tumbuh-tumbuhan  karena terkontaminasi oleh limbah industri.

Untuk menanggulangi agar tidak terjadi penumpukan logam-logam berat, maka limbah industri hendaknya dilakukan pengolahan sebelum dibuang ke lingkungan. Proses pencegahan terjadinya pencemaran lebih baik daripada proses penanggulangan terhadap pencemaran yang telah terjadi. 
Penanggulangan pencemaran air dapat dilakukan melalui:
1. Perubahan perilaku masyarakat
2. Pembuatan kolam/bak pengolahan limbah cair

3.4.1 Perubahan Perilaku Masyarakat
Secara alami, ekosistem air dapat melakukan “rehabilitasi” apabila terjadi pencemaran terhadap badan air. Kemampuan ini ada batasnya. Oleh karena itu perlu diupayakan untuk mencegah dan menanggulangi pencemaran air. Untuk mengatasi pencemaran air dapat dilakukan usaha preventif, misalnya dengan tidak membuang sampah dan limbah industri ke sungai. Kebiasaan membuang sampah ke sungai dan di sembarang tempat hendaknya diberantas dengan memberlakukan peraturan-peraturan yang diterapkan di lingkungan masing-masing secara konsekuen.

Sampah-sampah hendaknya dibuang pada tempat yang telah ditentukan.Masyarakat di sekitar sungai perlu merubah perilaku tentang pemanfaatan sungai agar sungai tidak lagi dipergunakan sebagai tempat pembuangan sampah dan tempat mandi-cuci-kakus (MCK). Peraturan pembuangan limbah industri hendaknya dipantau pelaksanaannya dan pelanggarnya dijatuhi hukuman. Limbah industri hendaknya diproses dahulu dengan teknik pengolahan limbah, dan setelah memenuhi syarat baku mutu air buangan baru bisa dialirkan ke selokan-selokan atau sungai. Dengan demikian akan tercipta sungai yang bersih dan memiliki fungsi ekologis.

Tindakan yang Perlu Dilakukan oleh Masyarakat:
1. Tidak membuang sampah atau limbah cair ke sungai, danau, laut dll.
2. Tidak menggunakan sungai atau danau untuk tempat mencuci truk, mobil dan sepeda motor
3. Tidak menggunakan sungai atau danau untuk wahana memandikan ternak dan sebagai tempat kakus
4. Tidak minum air dari sungai, danau atau sumur tanpa dimasak dahulu

3.4.2 Pembuatan Kolam Pengolah Limbah Cair
Saat ini mulai digalakkan pembuatan WC umum yang dilengkapi septic tank di daerah/lingkungan yang rata-rata penduduknya tidak memiliki WC. Setiap sepuluh rumah disediakan satu WC umum. Upaya demikian sangat bersahabat dengan lingkungan, murah dan sehat karena dapat menghindari pencemaran air sumur / air tanah. Selain itu, sudah saatnya diupayakan pembuatan kolam pengolahan air buangan (air cucian, air kamarmandi, dan lain-lain) secara kolektif, agar limbah tersebut tidak langsung dialirkan ke selokan atau sungai.

Untuk limbah industri dilakukan dengan mengalirkan air yang tercemar ke dalam beberapa kolam kemudian dibersihkan, baik secara mekanis (pengadukan), kimiawi (diberi zat kimia tertentu) maupun biologis (diberi bakteri, ganggang atau tumbuhan air lainnya). Pada kolam terakhir dipelihara ikan untuk menguji kebersihan air dari polutan yang berbahaya. Reaksi ikan terhadap kemungkinan pengaruh polutan diteliti.
 
Dengan demikian air yang boleh dialirkan keluar (selokan, sungai dll.) hanyalah air yang tidak tercemar. Salah satu contoh tahap-tahap proses pengolahan air buangan adalah sebagai berikut:
1. Proses penanganan primer, yaitu memisahkan air buangan dari bahan-bahan padatan yang mengendap atau mengapung.
2. Proses penanganan sekunder, yaitu proses dekomposisi bahan-bahan padatan secara biologis.
3. Proses penanganan tersier, yaitu menghilangkan komponen-komponen fosfor dan padatan tersuspensi, terlarut atau berwarna dan bau. Untuk itu bisa menggunakan beberapa metode bergantung pada komponen yang ingin dihilangkan.
4. Pengendapan, yaitu cara kimia penambahan kapur atau metal hidroksida untuk mengendapkan fosfor.
5. Adsorbsi, yaitu menghilangkan bahan-bahan organik terlarut, berwarna atau bau.
6. Elektrodialisis, yaitu menurunkan konsentrasi garam-garam terlarut dengan menggunakan tenaga listrik.
7. Osmosis, yaitu mengurangi kandungan garam-garam organik maupun mineral dari air.
8. Klorinasi, yaitu menghilangkan organisme penyebab penyakit.

Tahapan proses pengolahan air buangan tidak selalu dilakukan seperti di atas, tetapi bergantung pada jenis limbah yang dihasilkan. Hasil akhir berupa air tak tercemar yang siap dialirkan ke badan air dan lumpur yang siap dikelola lebih lanjut. Berdasarkan penelitian, tanaman air seperti enceng gondok dapat dimanfaatkan untuk menyerap bahan pencemar di dalam air.



BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
1. Pencemaran air adalah masuk/dimasukkannya makhluk hidup, zat, energi, dan komponen lain kedalam air oleh kegiatan manusia atau oleh proses alam sehingga kurang atau tidak dapat berfungsi lagi bagi proses kehidupan.
2. Faktor-faktor penyebab terjadinya pencemaran air terbagi atas dua, yaitu: alamiah dan buatan. Faktor alamiah adalah faktor yang terjadi karena proses alam seperti gempa bumi,tsunami, dan gunung meletus, sedangkan buatan adalah faktor yang disebabkan oleh kegiatan manusia seperti limbah industri, limbah rumah tangga, pertanian, peternakan, dan lain-lain.
3. Pencemaran air memiliki dampak terhadap lingkungan dan kesehatan. Dampak pencemaran air terhadap lingkungan antara lain: meledaknya hama, punahnya spesies, keseimbangan ekosistem terganggu, berkurangnya kesuburan tanah, dan perubahan pH air yang menyebabkan perubahan ekosistem biota di air.
4. Untuk menanggulangi pencemaran air yang sudah terjadi hal yang harus dilakukan adalah tidak membuang sampah sembarangan dan membuang sampah pada tempatnya, tidak membuang limbah sisa industri atau  rumah tangga ke daerah penampungan air bersih, membuat instalasi pengolahan air limbah, dan melakukan penyuluhan pada masyarakat akan bahayanya pencemaran air.

3.2 Saran
Saran yang penulis sampaikan adalah sebagai berikut:
1. Sebaiknya kita harus berhati- hati dalam menggunakan air karena air ada yang sudah terpolusi dan ada yang tidak.
2. Jagalah air di lingkungan rumah dan sekitar agar tetap bersih dan terhindar dari pencemaran air.
3. Jangan membuang sampah ke sungai atau kolam, buanglah sampah pada tempatnya agar tidak terjadi pencemaran air dan jangan buang limbah industri ke tempat penampungan air bersih agar air tidak tercemar.



DAFTAR PUSTAKA

Kaligis, JRE, dkk, 1993. Pendidikan Lingkungan Hidup. Jakarta : Universitas Terbuka Depdikbud
Prathama, Raharja. 1991. Ilmu Pengetahuan Alam. Klaten : Intan Pariwara
H Effendi - 2003 - books.google.com. diakses tanggal 11 November 2018
http://www.rudyct.com/PPS702-ipb/08234/lina_warlina.pdf. diakses tanggal  11 November 2018
http://ejurnal.bppt.go.id/index.php/JAI/article/view/2280. diakses tanggal  11 November 2018
http://jumianto.blogspot.com/2011/03/upaya-penanggulangan-pencemaran-air.html.
diakses tanggal  11 November 2018
https://thegorbalsla.com/pencemaran-air/. diakses tanggal  11 November 2018 
https://www.academia.edu/3805561/BAB_II_TINJAUAN_PUSTAKA_Air.      diakses tanggal  11 November 2018



*Sumber: https://www.academia.edu/37977031/MAKALAH_PENYEBAB_DAN_PENANGGULANGAN_PENCEMARAN_AIR_docx

Tag : Geografi, IPA, Kesehatan, Lainnya
0 Komentar untuk "Penyebab dan Penanggulangan Pencemaran Air"

Back To Top