Perbandingan Sistem Pendidikan Indonesia, Korea Selatan dan Finlandia

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Kemajuan suatu bangsa dapat dilihat dari kualitas sumber daya manusianya. Bangsa yang cerdas adalah bangsa yang mampu untuk menggunakan semua sumber daya yang dimiliki oleh bangsa tersebut. Salah satu hal yang perlu diperhatikan untuk meningkatkan pendidikan dari semua sumber daya manusianya. Tak dapat dielakkan lagi, pendidikan merupakan salah satu aspek yang  memegang peranan penting bagi kehidupan manusia. Terlebih, pendidikan merupakan salah satu pilar penting bagi peradaban sebuah bangsa. Pendidikan dan kemajuan bangsa bagaikan dua sisi mata uang. Keberadaannya saling berkaitan dan tidak bisa dipisahkan. Karena itulah, kemajuan sebuah bangsa, sejatinya tidak pernah lepas dari peranan pendidikan.

Kata sistem dapat diartikan suatu strategi atau cara berpikir, sedangkan kata pendidikan dapat diartikan sebagai usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan proses pembelajaran dan suasana belajar agar para pelajar dididik secara aktif dalam mengembangkan potensi dirinya yang diperlukan untuk dirinya dan masyarakat. Maka, dapat disimpulkan bahwa sistem pendidikan adalah suatu strategi atau cara yang akan di pakai untuk melakukan proses belajar mengajar untuk mencapai tujuan agar para pelajar tersebut dapat secara aktif mengembangkan potensi di dalam dirinya yang diperlukan untuk dirinya sendiri dan masyarakat.

Setiap negara di dunia ini tentu saja mempunyai sistem pendidikan mereka sendiri. Sistem pendidikan yang diterapkan sekarang dirasa sudah sesuai dengan kondisi masyarakat, terutama para peserta didik. Meskipun sudah diterapkan di suatu negara, bukan berarti sistem pendidikan tersebut tidak memiliki celah dan titik lemah dalam pelaksanaannya, karena memang tidak ada yang dapat dikatakan sempurna. Begitu juga apabila suatu sistem pendidikan sudah berhasil diterapkan di suatu negara, maka tidak berarti sistem tersebut juga dapat berhasil jika diterapkan di negara lain.

B. Rumusan Masalah
1. Apa itu sistem pendidikan?
2. Bagaimana sistem pendidikan di Indonesia?
3. Bagaimana sistem pendidikan di Finlandia?
4. Bagaimana sistem pendidikan di Korea Selatan?

C. TUJUAN
Adapun tujuan dari pembuatan makalah ini yaitu :
1. Menjelaskan dan menguraikan tujuan diadakannya perbandingan pendidikan.
2. Untuk membandingkan sistem pendidikan yang ada di Indonesia, Korea Selatan dan Finlandia
3. Untuk mempelajari dan memahami tujuan dari perbandingan pendidikan



BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Sistem Pendidikan
Kata sistem berasal dari bahasa Yunani, systema yang memiliki arti cara ataupun strategi, sedangkan dalam bahasa Inggris menjadi kata system yang juga memiliki arti kata yang sama, yaitu cara, susunan dan jaringan. Selain itu, kata sistem juga diartikan menjadi suatu strategi  cara berpikir.

Sedangkan kata pendidikan berasal dari kata  pedagogi yang juga berasal dari bahasa Yunani kuno, Paid dan Agagos. Kata paid memiliki arti anak sedangkan agagos berarti mendidik. Dari uraian tersebut dapat  disimpulkan bahwa pendidikan atau pedagogi adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan proses pembelajaran dan suasana belajar agar para pelajar dididik secara aktif dalam rangka mengembangkan potensi diri yang dibutuhkannya dan yang dibutuhkan dalam masyarakat.

Dari penjelasan diatas, dapat disimpulkan bahwa sistem pendidikan adalah suatu strategi atau cara yang akan digunakan didalam proses pendidikan terutama di dalam proses belajar mengajar agar dapat mencapai tujuan yang telah ditetapkan.

Perbandingan Sistem Pendidikan Indonesia, Korea Selatan dan Finlandia

Dibawah ini adalah penjelasan dari berbagai aspek yang akan dibahas dalam membandingkan sistem pendidikan yang diterapkan di Finlandia yang notabene adalah negara yang mempunyai sistem pendidikan terbaik di dunia, Korea Selatan, dimana Korea Selatan adalah negara yang menerapkan sistem pendidikan paling berhasil di kawasan Asia dan juga peringkat 2 di dunia setelah Finlandia dan sistem pendidikan yang saat ini sedang diterapkan di Indonesia

B. Sistem Pendidikan di Indonesia
Indonesia sekarang menganut sistem pendidikan nasional. Namun, sistem pendidikan nasional masih belum dapat dilaksanakan sebagaimana mestinya. Ada beberapa sistem di Indonesia yang telah dilaksanakan, di antaranya:
1. Sistem Pendidikan Indonesia yang berorientasi pada nilai.
2. Sistem pendidikan ini telah diterapkan sejak sekolah dasar. Disini peserta didik diberi pengajaran kejujuran, tenggang rasa, kedisiplinan, dsb. Nilai ini disampaikan melalui pelajaran Pkn, bahkan nilai ini juga disampaikan di tingkat pendidikan menengah dan pendidikan tinggi.
3. Indonesia menganut sistem pendidikan terbuka.
4. Menurut sistem pendidikan ini, peserta didik di tuntut untuk dapat bersaing dengan teman, berfikir kreatif dan inovatif
5. Sistem pendidikan beragam.
6. Di Indonesia terdiri dari beragam suku, bahasa, daerah, budaya, dll. Serta pendidikan Indonesia yang terdiri dari pendidikan formal, non-formal dan informal.
7. Sistem pendidikan yang efisien dalam pengelolaan waktu.
8. Di dalam KBM, waktu di atur sedemikian rupa agar peserta didik tidak merasa terbebani dengan materi pelajaran yang disampaikan karena waktunya terlalu singkat atau sebaliknya.
9. Sistem pendidikan yang disesuaikan dengan perubahan zaman.
10. Dalam sistem ini, bangsa Indonesia harus menyesuaikan kurikulum dengan keadaan saat ini. Oleh karena itu, kurikulum di Indonesia sering mengalami perubahan / pergantian dari waktu ke waktu, hingga sekarang Indonesia menggunakan kurikulum KTSP.

C. Sistem Pendidikan di Finlandia
1. Anak-anak yang menjadi penduduk disini tidak memulai sekolah sampai usia mereka 7 tahun.
2. Yang pastinya akan sangat disukai pelajar kita, pendidikan disini tidak ada ujian dan pekerjaan rumah hingga usia mereka remaja.
3. Kepintaran anak-anak tidak diukur sama sekali selama enam tahun pertama pendidikan mereka.
4. Hanya ada satu tes standar wajib di Finlandia, yang diambil ketika anak-anak berada di usia 16 tahun.
5. Semua anak, pintar atau tidak, diajarkan di kelas yang sama.
6. Sejumlah 30 persen anak-anak menerima bantuan tambahan selama sembilan tahun pertama mereka sekolah.
7. Sebanyak 66 persen siswa disini masuk ke perguruan tinggi.
8. Kelas sains maksimal 16 siswa sehingga mereka dapat melakukan eksperimen praktis setiap kelas.
9. Kelulusan pelajar di Finlandia dari sekolah tinggi mencapai 93 persen. Persentase ini 17,5 persen lebih tinggi dari Amerika Serikat.
10. Siswa SMA Finlandia yang meneruskan ke sekolah kejuruan sebanyak 43 persen.
11. Siswa sekolah dasar di Finlandia mendapatkan 75 menit dari istirahat dalam sehari dibandingkan rata-rata 27 menit di Amerika Serikat.
12. Guru hanya menghabiskan 4 jam sehari di dalam kelas dan mengambil 2 jam seminggu untuk “pengembangan profesional”.
13. Finlandia memiliki jumlah yang sama dengan guru diNew York City, namun siswanya jauh lebih sedikit. Sekitar 600.000 siswa dibandingkan dengan 1,1 juta di NYC.
14. Sistem sekolah adalah 100% didanai negara.
15. Semua guru di Finlandia harus memiliki gelar master, yang sepenuhnya disubsidi.
16. Kurikulum nasional hanya menjadi pedoman luas.
17. Guru dipilih dari 10% lulusan terbaik.
18. Pada tahun 2010, 6600 pelamar bersaing untuk 660 kursi pada pelatihan sekolah dasar
19. Gaji awal rata-rata untuk seorang guru Finlandia adalah $ 29.000 pada tahun 2008. Dibandingkan dengan $ 36.000 di Amerika Serikat.
20. Namun, guru-guru SMA dengan 15 tahun pengalaman membuat 102 persen dari apa yang lulusan perguruan tinggi lain buat. Di AS, angka ini 62%.
21. Tidak ada manfaat membayar guru
22. Guru secara efektif diberi status yang sama seperti dokter dan pengacara
23. Dalam pengukuran standar internasional pada tahun 2001, anak-anak Finlandia memiliki kecerdasan di atas atau sangat dekat dengan puncak untuk ilmu pengetahuan, dalam membaca dan matematika. Hasil pengukuran ini berjalan konsisten sama selalu sejak saat itu.
24. Dan meskipun Finlandia, dengan mudah mengalahkan negara-negara dengan demografi yang sama Tetangganya, Norwegia, dengan ukuran yang sama dan menampilkan budaya homogen yang sama, mengikuti strategi yang sama yang sama dan mencapai peringkat yang sama dalam studi internasional.

D. Sistem Pendidikan di Korea Selatan
Seperti halnya pendidikan di negara-negara lain, termasuk Indonesia. Pendidikan di Korea Selatan dilaksanakan dalam beberapa jenjang, yaitu jenjang pendidikan primer (primary education), pendidikan sekunder (secondary education), dan pendidikan tinggi (high education).
Pendidikan primer di Korea Selatan diwajibkan untuk anak-anak berusia 6 sampai 14 tahun. Pada jenjang pendidikan primer ini, prosesnya dilaksanakan di taman kanak-kanak dan sekolah dasar.
Pendidikan sekunder di Korea selatan idealnya dilaksanakan selama 6 tahun, yaitu 3 tahun di sekolah menengah (setara dengan SMP di Indonesia) dan sekolah atas (setara dengan SMA di Indonesia). Pada jenjang pendidikan sekunder ini, prosesnya dilaksanakan sekolah-sekolah kejuruan (setara dengan SMK di Indonesia). Selain itu, pada usia-usia sekolah menengah dan sekolah tinggi ini, anak-anak Korea Selatan melaksanakan beberapa pendidikan tambahan, yaitu melalui kegiatan kursus-kursus tertentu.
Pendidikan tinggi di Korea Selatan dilaksanakan melalui kegiatan-kegiatan perkuliahan di beberapa perguruan tinggi, baik perguruan tinggi negeri maupun swasta yang jumlahnya sekitar 330 perguruan tinggi. Adapun beberapa perguruan tinggi yang terkemuka di Korea Selatan antara lain Universitas Korea (Korea University), Universitas Nasional Seoul (Seoul National University), Universitas Ewha (Ewha Women's University), dan Universitas Yonsei (Yonsei University).

Sistem pendidikan Korea Selatan yang tergolong disiplin dan terstruktur adalah pengaruh Konfusianisme yang sudah tertanam sejak lama dalam masyarakat Korea. Siswa-siswanya jarang memiliki waktu cukup untuk bersantai karena mengalami tekanan untuk berprestasi baik dan masuk universitas.

Manajemen Pendidikan Korea Selatan
Kekuasaan dan kewenangan dilimpahkan kepada menteri pendidikan. Di daerah terdapat dewan pendidikan (board ofeducation). Pada setiap propinsi dan daerah khusus (Seoul dn Busam), masing-masing dewan pendidikan terdiri dari tujuh orang anggota yang dipilih oleh daerah ototnom, dari lima orang dipilih dan dua orang lainnya merupakan jabatan ex officio; yang dipegang oleh walikota daerah khusus atau gubernur propinsi dan super intendent, Dewan pendidikan diketuai oleh walikota atau gubernur.
Anggaran pendidikan
Anggaran pendidikan Korea Selatan berasal dari anggaran Negara, dengan total anggaran 18,9% dari Anggaran Negara. Pada tahun 1995 ada kebijakan wajib belajar 9 tahun, sehingga forsi anggaran terbesar diperuntukan untuk ini, adapun sumber biaya pendidikan, bersumber dari, GNP untuk pendidikan, pajak pendidikan, keuangan pendidikan daerah, dunia industri khusus bagi pendidikan kejuruan.

Guru/Personalia
Terdapat dua jenis pendidikan guru, yaitu tingkat academic (grade 13-14) untuk guru SD, dan pendidikan guru empat tahun untuk guru sekolah menengah. Dengan biaya ditanggung oleh Pemerintah untuk pendidikan guru negeri. Kemudian guru mendapat sertifikat yaitu : sertifikat guru pra sekolah, guru SD, dan guru sekolah menengah, sertifikat ini diberikan oleh kepala sekolah dengan kategori guru magang, guru biasa dua (yang telah diselesaikan onjob training) dan lesensi bagi guru magang dikeluarkan bagi mereka yang telah lulus ujian kualifikasi lulusan program empat tahun dalam bidang engineering, perikanan, perdagangan, dan pertanian. Sedangkan untuk menjadi dosen yunior college, harus berkualifikasi master (S2) dengan pengalaman dua tahun dan untuk menjadi dosen di senior college harus berkualifikasi dokter (S3).

Kurikulum
Reformasi kurikulum pendidikan di korea, dilaksanakan sejak tahun 1970-an dengan mengkoordinasikan pembelajaran teknik dalam kelas dan pemanfaatan teknologi, adapun yang dikerjakan oleh guru, meliputi lima langkah yaitu (1) perencanaan pengajaran, (2) Diagnosis murid (3) membimbing siswa belajar dengan berbagai program, (4) test dan menilai hasil belajar. Di sekolah tingkat menengah tidak diadakan saringan masuk, hal ini dikarenakan adanya kebijakan "equal accessibility" ke sekolah menengah di daerahnya.

Keunggulan
Beberapa hal yang perlu menjadi perbandingan bagi kita dalam pengelolaan pendidikan dengan Korea Selatan, diantaranya adalah sebagai berikut:
Untuk sekolah taman kanak-kanak "Youchiwon" dimulai usia 3 tahun hingga 6 tahun, kapan saja boleh masuk sekolah ini asal sudah mencukupi usianya. Sebenarnya ada juga usia 2 tahun tapi sekolah ini berseling sehari sekolah dan sehari tidak, hanya beberapa jam saja ini hanya milik swasta. Pra sekolah ada yang milik negara dan swasta. Untuk pra sekolah swasta pemerintah tetap membantu, mengawasi dan memperhatikan sepenuhnya pengolahan sekolah-sekolah TK ini.
Hal yang sangat mempengaruhi besarnya pertumbuhan ekonomi di korea Selatan selain investasi pemerintah di bidang pendidikan, adalah kebijakan pemerintah terutama mengenai ekonomi yang mendukung tumbuhnya industri. Industri tersebut kemudian menjadi mesin ekonomi yang efektif karena perkembangannya disesuaikan dengan ketersediaan tenaga kerja yang dihasilkan oleh sistem pendidikan.
Baik negri dan swasta pra sekolah memiliki program pendidikan yang sama, yaitu lebih banyak mengajarkan kemandirian, kreatifitas dan bersosialisasi dengan lingkungan. Mengajarkan tentang kehidupan sehari-hari, BAB, ganti baju, sikat gigi… dan lain-lain.
Sebelum masuk sekolah SD biasanya untuk pra sekolah anak-anak akan dibawa berkunjung ke SD untuk sekedar melihat-lihat sekolah mereka selanjutnya bagaimana. Pada umumnya anak yang masuk sekolah SD menerima surat pemberitahuan ijin masuk sekolah pada bulan Februari dan awal maret. Lalu bisa mendaftar pada sekolah dasar.
Korea sangat terobsesi dengan pendidikan. Pendidikan benar-benar ditekankan kepada siswa seperti orang gila. Seberapa keras siswa belajar? Selama tahun-tahun sekolah mereka dan kadang-kadang bahkan selama bertahun-tahun, siswa pergi ke sekolah dari jam 8 pagi sampai lewat tengah malam. Hal ini dikarenakan setelah selesai sekolah, mereka harus menghadiri pendidikan khusus untuk mencoba untuk meningkatkan kinerja akademis mereka. Mereka diprioritaskan untuk mempersiapkan diri mengikuti ujian masuk perguruan tinggi yang sangat ketat, yang banyak mendukung masa depan mereka.

Di Korea, jika Anda masuk sebuah universitas bergengsi, Anda akan memperoleh kesempatan yang baik untuk mendapatkan informasi pekerjaan yang baik. Seorang anak memasuki Universitas yang baik tidak hanya menjamin keadaan ekonomi individunya, tetapi juga mencerminkan reputasi orang tua anak. Dalam budaya Korea, pertimbangan yang paling penting bagi seorang pimpinan bukan kepribadian atau pengalaman kerja, melainkan di Universitas apa orang tersebut belajar. Korea memiliki tingkat kelulusan SMA 97%, ini adalah yang tertinggi tercatat di negara-negara maju. Sangat menarik untuk dicatat bahwa 80% sekolah-sekolah di korea memperbolehkan hukuman fisik.



BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Secara keseluruhan, dapat dikatakan bahwa sistem pendidikan yang sedang di anut Indonesia masih rendah jika dipandang dari segi kualitas. Sistem pendidikan yang baik adalah sistem pendidikan yang sesuai dan fleksibel terhadap kondisi masyarakat. Indonesia harus mampu untuk bangkit dan mengejar ketertinggalan dengan memperbaiki sistem pendidikannya saat ini.

Dalam hal ini, memperbaiki bukan berarti harus meniru sistem pendidikan yang dianut oleh negara yang berhasil dengan sistem pendidikannya. Sistem pendidikan yang dilakukan di Finlandia dan Korea Selatan yang dikenal sangat berhasil di negara mereka belum tentu juga dapat berhasil diterapkan di Indonesia.

B. Saran
Dalam rangka perbaikan sistem pendidikan di Indonesia, maka Indonesia dapat melakukan hal-hal sebagai berikut:
1. Mengevaluasi segala aspek yang ada pada sistem pendidikan yang sedang diterapkan.
2. Mengubah/memperbaiki komponen-komponen yang ada pada sistem pendidikan yang akan diterapkan.
3. Menerapkan kebijakan-kebijakan dari sistem Finlanda, Korea Selatan ataupun negara lain yang dirasa sesuai dengan kondisi yang ada di Indonesia



DAFTAR PUSTAKA

http://www.siperubahan.com/read/1473/Sistem-Pendidikan-Indonesia-VS-Sistem-Pendidikan-Finlandia

http://konsultanpendidikan.com/2013/07/22/mengenal-lebih-dalam-tentang-negeri-ginseng-sistem-pendidikan-korea-selatan-part-1/

http://galihbazhari.blogspot.com/2014/03/kajian-kurikulum-sistem-pendidikan.html





*Sumber: https://www.academia.edu/12510074/Makalah_Perbandingan_Sistem_Pendidikan


Tag : Lainnya, Pendidikan
0 Komentar untuk "Perbandingan Sistem Pendidikan Indonesia, Korea Selatan dan Finlandia"

Back To Top