Sejarah Munculnya Perspektif Global

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG
Dunia sebagai ekosistem global tidak terlepas dari permasalahan-permasalahan yang mampu mempengaruhi umat manusia melalui perubahan ekosistem yang tidak dikehendaki dan bahkan tidak disadari. Terjadinya kemajuan teknologi informasi dan transformasi telah menyebabkan dunia ini mengecil seperti sebuah desa dunia, sehingga batas-batas fisik negara menjadi begitu kurang mencolok. Dilihat secara batas non-fisik, maka dunia sekarang menjadi tanpa batas-batas (borderless) secara non-fisik. Bangsa dari berbagai macam budaya saling mengenal pihak lain melalui nilai-nilai yang sifatnya universal, seperti: makanan, pakaian, dan hiburan, karena ketiganya adalah hal yang mudah diterima dalam interaksi antar bangsa dan budaya. Oleh karena itu, makalah ini akan membahas tentang asal-usul munculnya ide perspektif global, bagaimana sejarahnya, apa relevansinya, sehingga pembaca bisa mendapatkan gambaran secara jelas esensi dan tujuannya dan 
Di era Globalisasi sekarang ini, pengetahuan dan keanekaragaman keterampilan sangat diperlukan oleh para siswa agar mereka mampu memberdayakan dirinya untuk menemukan, menafsirkan, menilai, menggunakan informasi dan melahirkan gagasan kreatif untuk menentukan sikap dalam pengambilan keputusan, serta menghadapi masa depan yang penuh tantangan.

Guru juga harus mampu membuka pandangan dan pikiran siswa terhadap sesuatu dari banyak sisi yang ada bukan hanya dari satu sisi saja. Hal ini biasa disebut dengan perspektif global. Untuk dapat mencapai hal itu tentu saja guru maupun calon guru harus memiliki pengetahuan tentang perspektif global. Oleh karena itu, kami menyusun makalah tentang mengidentifikasi perspektif global dan IPS ini.

1.2 RUMUSAN MASALAH
Adapun masalah-masalah di antaranya:
a.   Mengapa perspektif global merupakan bagian dari IPS?
b.   Bagaimana interaksi global dilihat dari berbagai disiplin ilmu IPS?
c.  Bagaimana sejarah munculnya istilah perspektif global?
d.    Apa saja pokok-pokok pemikiran, tujuan, dan definisi perspektif global?

1.3 TUJUAN PENULISAN
Setelah mempelajari materi ini mahasiswa diharapkan mampu :
a. Mengetahui mengapa perspektif global merupakan bagian dari IPS.
b. Memahami wawasan tentang interaksi global dilihat dari berbagai disiplin ilmu IPS.
c.   Mengetahui sejarah munculnya istilah perspektif global.
d.  Memahami pokok-pokok pemikiran, tujuan, dan definisi perspektif global.



BAB II
PEMBAHASAN

A.      Perspektif Global dan Ilmu Pengetahuan Sosial
Perpekstif global adalah suatu cara pandang dan cara berfikir terhadap suatu masalah, kejadian atau kegiatan dari sudut kepentingan global, yaitu dari sisi kepentingan dunia atau Internasional. Oleh karena itu, sikap dan perbuatan kita juga diarahkan untuk kepentingan global.

Dari perspektif global, komunikasi merupakan sarana saling pengertian internasional dalam menghadapi kehidupan global yang penuh masalah dan tantangan hari ini serta masa yang akan datang. Dalam suasana global yang makin mengarus, dunia pendidikan khususnya harus mengembangkan kewaspadaan sedini mungkin untuk mencegah dampak negatif perubahan kehidupan global terhadap SDM generasi muda, yang akan menjadi subjek pembangunan di masa mendatang.

Sejarah Munculnya Perspektif Global

Dalam cara berpikir, seseorang harus berpikir global, dan dalam bertindak dapat secara lokal. Sebagai pendidik, guru memerlukan suatu pendekatan yang akan menolong siswa untuk mengarahkannya kepada kehidupan yang kompleks dan menjauhi pengertian yang sempit tentang ruang, ras, agama, suku, sejarah dan kebudayaan. Istilah-istilah dan pemahaman yang sempit seperti kesukuan, kedaerahan, barat-timur, putih-hitam, dapat memunculkan benih-benih konflik sehingga memunculkan pertentangan dunia. Oleh karena itu, guru harus menanamkan nilai-nilai yang baik kepada peserta didik dan pemahaman bahwa kehidupan dia dan kita adalah merupakan bagian dari kehidupan dunia.

Peran guru dalam memahamkan nilai-nilai kebaikan adalah sebagai komunikator atau penghubung antara peserta didik dengan dunia luar. Untuk itu seorang guru harus :
1.      Tertarik dan peduli terhadap kejadian dan kegiatan pada masyarakat (lokal, nasional, internasional).
2.      Proaktif mencari informasi-informasi (nasional dan internasional).
3.      Bersifat terbuka, menerima pembaharuan.
4.      Mampu menyeleksi informasi sesuai dengan kebutuhan budaya Indonesia.
B.     Perspektif Global sebagai Bagian dari IPS
Ilmu pengetahuan sosial tidak bisa dipisahkan dari hakekat manusia itu sendiri, yaitu bahwa setiap manusia merupakan makhluk individual sekaligus sosial. Dalam kehidupan sosial yang merupakan kumpulan dari individu-individu akan terbentuk suatu komunitas dari yang terkecil ataupun terdekat hingga yang terbesar/terjauh.

Perspektif global akan menekankan keanggotaan setiap manusia sebagai warga Negara dunia/global. Partisipasi dan pengetahuan merupakan 2 hal yang saling berkaitan satu sama lain seperti sekeping mata uang. Orang tidak mungkin berpartisipasi tanpa mengetahui bagaimana cara berpartisipasi, demikian juga sebaliknya untuk apa berpengetahuan kalau tidak berpartisipasi. Partisipasi memerlukan adanya pengetahuan, sehingga di dalam partisipasi tersebut akan tercipta tujuan secara harmonis. Pengetahuan akan menyebabkan interaksi sosial seperti kerjasama, saling ketergantungan, dan saling pengaruh mempengaruhi berlangsung secara harmonis sehingga kompetisi ataupun persaingan yang mengarah pada konflik dapat ditekankan sampai ke tingkat yang paling rendah.

IPS sangat erat kaitannya dengan persiapan anak didik untuk berperan aktif atau berpartisipasi dalam pembangunan Indonesia dan terlibat dalam pergaulan masyarakat dunia (global society). IPS harus dilihat sebagai suatu komponen penting dari keseluruhan pendidikan kepada anak. IPS memerankan peranan yang signifikan dalam mengarahkan dan membimbing anak didik pada nilai-nilai dan perilaku yang demokratis, memahami dirinya dalam konteks kehidupan masa kini, memahami tanggung jawabnya sebagai bagian dari masyarakat global yang interdependen.

C.    Interaksi Global Dilihat dari Berbagai Disiplin Ilmu Pengetahuan Sosial
a.    Sejarah
Emmanuel Kant pada Abad XVIII bahwa sejarah dan gografi merupakan ilmu Dwitunggal,artinya jika sejarah mempertanyakan suatu peristiwa itu “kapan” terjadi. Pengungkapan  itu masih belum lengkap. Jika tidak di pertanyakan ‘di mana” tempat terjadinya. Dalam hal ini, dimensi waktu dengan ruang saling melengkapi.
Perspektif sejarah mengacu pada konsep waktu, atau dengan perkataan lain, Perspektif sejarah suatu peristiwa, membawa citra kepada kita tentang suatu pengalaman masa lampau yang dapat dikaji hari ini, untuk memprediksi kejadian-kejadian yang akan datang.
Dengan belajar sejarah kita akan mengetahui perubahan-perubahan yang terjadi dan mampu belajar dari perubahan yang akan terjadi tersebut, sehingga mampu mengantisipasi, menghadapi, dan mengatasi.

b.      Ekonomi
Menurut H.W.Arndt dan Gerardo P Sicat (1991:3) Ilmu Ekonomi adalah suatu studi ilmiah yang mengkaji bagaimana orang per orang dan kelompok-kelompok masyarakat menentukan pilihan. Manusia memiliki keinginan yang tidak terbatas. Untuk memuaskan bermacam-macam keinginan yang tidak terbatas tersebut, tersedia sumberdaya yang dapat digunakan. Berbagai sumberdaya ini tidak tersedia dengan bebas.

Karenanya, sumber daya ini langka dan mempunyai berbagai kegunaan alternatif.Pilihan penggunaan dapat terjadi antara penggunaan sekarang (hari ini) dan penggunaan hari esok (masa depan). Dari aspek-aspek yang dikemukakan tadi, jelas bahwa perspektif ekonomi terkait dengan waktu,hari ini dan esok.

Hukum ekonomi mengenal adanya kaitannya antara penawaran dan permintaan, bila penawaran tetap/turun sementara permintaan naik maka harga akan naik. Salah satu fenomena yang Nampak dari hukum ekonomi bahwa bila permintaan naik sementara penawaran tetap/turun seperti pada kenyataannya belakangan ini dengan terjadinya kenaikan nilai tukar mata uang asing.

c.       Sosiologi
Menurut Roger F. Soltau dalam introduction to politics (Miriam Budiardjo: 1991:9) ilmu politik mempelajari negara, tujuan-tujuan dan lembaga-lembaga yang akan melaksanakan tujuan-tujuan itu, hubungan antara negara dan warga negaranya serta dengan negara-negara lain.
Menurut Frank H. Hankins sosiologi adalah studi ilmiah tentang fenomena yang timbul akibat hubungan kelompok-kelompok manusia, studi tentang manusia dan lingkungan manusia dalam hubungannya satu sama lain. Dalam sosiologi mengajarkan bahwa perilaku manusia dipengaruhi oleh kelompok tempat ia terlihat sebagai anggota dan oleh interaksi yang terjadi pada kelompok itu. Perkembangan teknologi transformasi dan komunikasi telah menyebabkan interaksi manusia meluas ke tingkat global secara lebih intensif. Interaksi bisa terjadi secara fisik maupun non fisik melalui internet. Teknologi komputer melalui email (electronic mail) menyebabkan dunia ini tanpa batas (bord erless) secara non fisik. Setiap orang yang mampu mengakses teknologi ini bisa berkirim maupun menerima berita dari seluruh dunia.

Dari arus global dan interaksi sosial, baik langsung maupun melalui media, tentu saja ada yang wajib diwaspadai terutama dari segi negatifnya. Karena masalah sosial yang mengglobal merupakan penghancuran umat dalam jangka yang relatif cepat meracuni generasi muda. Selain itu, akibat interaksi sosial yang makin intensif sampai ke tingkat global, menunjukan perubahan sosial dimasyarakat sampai keproses modernisasi. Perubahan dan kemajuan yang positif meningkatkan kesejahteraan dalam arti yang seluas-luasnya.
Sosiologi, yang oleh Horton dan Hun (1976 : 22) didefinisikan sebagai studi ilmiah tentang kehidupan sosial umat manusia, harus mengembangkan kemampuan perspektif global dalam menyimak masalah-masalah global yang mengancam kehidupan umat manusia. Perkembangan teknologi transportasi dan komunikasi telah menyebabkan interaksi manusia meluas ke tingkat global secara intensif. Interaksi bisa terjadi secara fisik maupun non-fisik melalui internet. Teknologi komputer melalui E-mail menyebabkan dunia ini menjadi tanpa batas secara non-fisik. Secara fisik batas-batas wilayah setiap Negara berdasarkan hukum Internasional masih jelas.

d.      Antropologi
Sudut pandang Antropologi terhadap perspektif global, terarah pada keberadaan dan perkembangan budaya dengan kebudayaan dalam konteks global. Hakikatnya, perkembangan aspek kehidupan apapun yang mengarus mulai dari tingkat lokal sampai ketingkat global, dasarnya terletak pada budaya dengan kebudayaan yang menjadi milik otentik umat manusia. Oleh karena itu, proses dan arus global dalam kehidupan sesungguhnya adalah proses global kemampuan budaya atau proses kebudayaan.
Antropologi adalah ilmu yang mempelajari orang (bentuk khas fisiknya), masyarakat, dan budayanya. Kumpulan orang yang membentuk suatu masyarakat memiliki budaya yang berkembang sejalan dengan invensi (penemuan) yang mereka punyai. Suatu invensi baru perlu diciptakan untuk menggantikan invensi yang lama, seperti: traktor bajak, kuda besi Jepang menggantikan Kuda, dan sebagainya.

Antropologi ,khususnya Antropologi Budaya yang oleh Koentjaraningrat (1990: 1112) dikatakan sebagai pengganti Ilmu Budaya,merupakan studi tentang manusia dengan kebudayaanya. Sedangkan oleh E.A. Hoebel (Fairchild, H.P. dkk., 1982: 12) didefenisikan sebagai studi tentang manusia dengan pekerjaannya, lebih menitikberatkan kepada kebudayaan sebagai hasil pengembangan akal pikiran manusia.

Sudut pandang Antropologi terhadap perspektif global, terarah pada keberadaan dan perkembangan budaya dengan kebudayaan dalam konteks global. Berarti mengamati, menghayati, dan memprediksi perkembangan kebudayaan secara menyeluruh yang aspek serta unsur-unsurnya itu berkaitan satu sama lain terintegrasi dalam kehidupan umat manusia.Secara perspektif, meningkatnya pendapatan masyarakat (ekonomi) terkait dengan meningkatnya kemampuan masyarakat untuk memanfaatkan dirinya menggunakan peralatan mengelola sumber daya (budaya).

e.       Geografi
Geografi adalah ilmu keruangan yang mengkaji berbagai fenomena dalam kontek keruangannya. Ruang yang dikonsepkan dalam geografi yaitu permukaan bumi yang tiga dimensi terdiri atas muka bumi yang berupa darah dan perairan serta kolom udara diatasnya. Ruang permukaan bumi ini secara bertahap ukuran dan jaraknya mulai dari tingkat local, regional sampai ketingkat global. Oleh karena itu perspektif geografi adalah perspektif keruangan yang bertahap dari perspektif lokal, regional sampai ke perspektif global.

Perspektif geografi atau perspektif keruangan adalah suatu kemampuan memandang secara mendalam berkenaan dengan fenomena, proses, dan masalah keruangan permukaan bumi, baik masa lampau, saat ini, terutama untuk masa yang akan datang. Pendekatan yang dapat diterpkan pada perspektif keruangan ini, yaitu pendekatan sejarah dan kemampuan memprediksi. Dalam ruang lingkup kajian perspektif keruangan ini berkembang mulai dari perspektif lokal, perspektif regional, sampai perspektif global, perjhatikan, amati, dan hayati serta perkembangan yang terjadi di tempat anda dari waktu ke waktu. Bagaimana keadaan permukiman, jalan, pertanian, pengairan, perdangangan, dan keadaan penduduk setempat.
Melalui proses pengamatan perspektif lokal, anda dapat menyaksikan bahwa perkampungan yang satu dengan yang lebih luas dari perkampungan lain-lainnya, yaitu kerena adanya jalan, alat angkutan, atau transportasi, juga karena arus manusia dan barang. Disini terjadi proses sosial ekonomi dalam bentuk interaksi antar penduduk (manusia).

Telah anda mengamati dan menghayati meluasnya perkampungan, anda juga dapat mengamati serta menghayati meluasnya suatu kota dari waktu ke waktu. Anda dapat mengevaluasi perkembangan kota yang bersangkutan dari waktu ke waktu. Selain areal atau kawasannya yang makin luas, juga isi kota itu mengalami perkembangan. Pemukiman penduduk, tempat perbelanjaan, pasar, jaringan jalan, jumlah penduduk, dan seterusnya mengalami perubaha serta perkembangan. Bahkan anda memperhitungkan masa yang akan datang atau memprediksi bahwa kota-kota kecil itu akan bersambung satu sama lain dan akan membentuk kota yang lebih besar dari semula. Dalam proses perluasan kota dan penambahan serta pertambahan penduduknya, telah terjadi proses yang dikenal sebutan urbanisasi.

Urbanisasi sebagai suatu proses, menurut WJ. Waworoentoe, A Syarif Puradimandja, Utom Rustam (Prisma, 1972:7-12 ), terjadi karena adanya tiga yang berkaitan satu sama lain. Tiga peristiwa yang termasuk dalam proses urbanisasi itu yaitu.
1.      Perpindahan penduduk dari perdesaan ke perkotaan.
2.      Perluasan area atau kawasan kota.
3.      Perubahan cara hidup sebagai orang kota.

f.       Politik
Ilmu politik mempelajari negara, tujuan-tujuan negara dan lembaga-lembaga yang akan melaksanakan tujuan-tujuan  itu (Roger F. Soltau). Dalam perspektif global, hubungan suatu negara dengan negara-negara lain adalah hal yang pokok.
Jenis hubungan antar negara ditinjau dari jangkauannya:
Jenis hubungan & Jangkauan
Regional                 : Antarbangsa atau antarnegara di suatu kawasan (tetangga), misalnya di kawasan Asia Tenggara
Internasional        :  Antarbangsa atau antarnegara di berbagai belahan dunia.
Global                  :  Antar semua bangsa atau antar semua negara di dunia ini.

Politik luar negeri Indonesia adalah bebas aktif yang menjadi landasan kerja sama di bidang ekonomi dengan negara-negara lain. Bebas, artinya bangsa Indonesia tidak memihak pada salah satu blok yang ada di dunia. Jadi, bangsa Indonesia berhak bersahabat dengan negara mana pun asal tanpa ada unsur ikatan tertentu. Bebas juga berarti bahwa bangsa Indonesia mempunyai cara sendiri dalam menanggapi masalah internasional. Aktif berarti bahwa bangsa Indonesia secara aktif ikut mengusahakan terwujudnya perdamaian dunia.
Stabilitas dan kemajuan politik Indonesia, khususnya politik luar negeri, berpengaruh pada kondisi politik global, contohnya dampak Konferensi Asia Afrika (KAA – yang menghasilkan Dasasila Bandung/Bandung Declaration) dan Gerakan Non-Blok (GNB – khususnya untuk mendukung perdamaian dunia).

Negara Republik Indonesia sebagai warga dunia, tidak dapat melepaskan diri dari pengaruh perkembangan di negara-negara lain. Perkembangan di negara-negara lain selalu berpengaruh terhadap kehidupan politik, khususnya politik luar negeri Indonesia. Perubahan peta politik membawa dampak luas pada tatanan global di bidang politik, ekonomi, sosial, dan IPTEK. Perspektif global dari perubahan peta politik tersebut, membawa dampak pada berbagai aspek hubungan luar negeri Indonesia.

D.    Sejarah Munculnya Istilah Perspektif Global
Dalam literature dikenal berbagai macam istilah yang berkaitan dengan perspektif global seperti “global education”, “global perspectives in education”, “global perpectives education”, “education for a global perspective”, “international education”, “international studies”, ataupun
“ world studies”. Istilah yang paling tepat untuk perspektif global adalah “global perspectives in education” atau disingkat “global education” dan di Indonesia disebut dengan istilah perspektif global dengan menekankan pada 4 hal pokok, yaitu: kesadaran terhadap perspektif global, sistem-sistem global, sejarah global, dan saling pengertian terhadap budaya lain. Perspektif global berakar dari ilmu-ilmu antropologi, psikologi, sejarah, ekonomi, geografi dunia, dan politik. Sehingga disiplin ini merupakan bagian dari ilmu sosial yang bertujuan untuk menumbuhkan dan meningkatkan kesadaran sebagai warganegara dunia yang berpartisipasi secara aktif.

Keanggotaan seseorang dalam masyarakat dunia dari tingat terdekat sampai yang terjauh bisa digambarkan dalam lingkaran konsentris sebagai berikut ini : pada era globalisasi kecendrungan yang kuat adalah proses terjadinya universalisasi yang melanda seluruh aspek kehidupan manusia. Salah satu implikasi penyeragaman terlihat dengan munculnya gaya hidup global seperti makanan, pakaian dan musik.

 John Naisbitt yang terkenal dengan bukunya yang berjudul “Megatrend 2000” menyebutkan bahwa pada tahun-tahun tersebut akan terjadi proses globalisasi melalui teknologi informasi, ada tiga mode yang diterima oleh banyak orang yaitu : makanan (food), pakaian (fasihon), hiburan (entertainment). Di Indonesia sendiri sudah terjadi proses globalisasi tersebut. Seperti anak-anak kecil yang sudah tahu apa itu KFC, MC Donals, jeans dan film-film dari berbagai negara. Bahkan mereka lebih senang memilih produk luar negeri tersebut dibandingkan dengan produk buatan negeri sendiri. Media televisi telah mempercepat arus informasi dan membawa kita terlibat dalam informasi dunia. Keadaan ini membuat kita mau tidak mau ikut terlibat dalam pergaulan masyarakat dunia melalui median informasi dan produk industri.
E.     Pokok-Pokok Pemikiran, Tujuan, dan Definisi Perspektif Global
Institusi-institusi pendidikan seperti sekolah baik yang ada di Negara berkembang ,aupun Negara maju berperan penting dalam membentuk dan mengembangkan individu maupun masyarakat agar mempunyai tingkah laku yang baik dan menjadi warga Negara yang tahu akan hak dan kewajibannya. Nasional Concil for the Social Studies pada tahun 1982 (Merryfield,1991) menunjukkan arti pentingnya perspektif global untuk di ajarkan di sekolah-sekolah.
1.      Sekarang ini kita hidup dalam massa terjadinya peningkatan globalisasi yang di tandai dengan fenomena hapir semua orang berinteraksi secara transnasional ( tidak hanya terbatas dalam negaranya saja ), multicultural (dalam berbagai macam budaya ) dan cross-cultural ( berinteraksi dengan budaya lain selain yang di milikinya ).
2.      Aktor-aktor yang berinteraksi dalam tingkatan dunia tidak hanya terbatas pada negara-bangsa saja, namun juga melibatkan perseorangan, kelompok-kelompok local, organisasi-organisasi yang bergerak dalam bidang teknologi dan ilmu, kelompok-kelompok perdagangan, MNCs
(perusahaan-perusahaan multinasional) serta organisasi-organisasi regional. Mereka ini semakin aktif berinteraksi dan mampu mempengaruhi peristiwa-peristiwa local maupun global.
3.      Kehidupan umat manusia tergantung pada satu lingkungan fisik dunia yang di tandai dengan terbatasnya sumber-sumber alam. Ekosistem dunia ini akan mempengaruhi dan di pengaruhi oleh umat manusia.
4.      Ada keterkaitan antara apa yang di lakukan manusia di bidang sosial, politik, ekonomi, teknologi, dan ekologi pada masa kini dengan masa depan umat manusia yang hidup di bumi ini beserta lingkungan fisiknya di masa yang akan datang.
5.      Terjadinya globalisasi yang melibatkan hampir seluruh umat manusia ini menyebabkan masing-masing individu dan seluruh masyarakat  berkesempatan dan bertanggung jawab untuk berperan serta dalam meningkatkan lingkungan fisik maupun sosial dunia.



BAB III
PENUTUP

a.   Kesimpulan
Perspektif global adalah pendekatan atau pandangan/ wawasan. Prespektif global bukan termasuk kategori program karena perpektif global bukan merupakan serangkaian tindakan dan tahap –tahap dengan perkiraan hasil secara kuantitatif yang harus dilalui sesuai dengan yang direncanakan, mengingat bahwa ilmu sosial lebih tepat dievaluasi keberhasilan /kemajuan secara kualitatif.

IPS sangat erat kaitannya dengan persiapan anak didik untuk berperan aktif atau berpartisipasi dalam pembangunan Indonesia dan terlibat dalam pergaulan masyarakat dunia (global society). IPS memerankan peranan yang signifikan dalam mengarahkan dan membimbing anak didik pada nilai-nilai dan perilaku yang demokratis, memahami dirinya dalam konteks kehidupan masa kini, memahami tanggung jawabnya sebagai bagian dari masyarakat global yang interdependen.

Interaksi global dilihat dari berbagai ilmu pengetahuan social yaitu sejarah, ekonomi, politik geografi, antropoligi, dan sosiologi ini telah terjadi sejak lama. Perspektif global berakar pada ilmu-ilmu: antropologi, psikologi, sejarah, ekonomi, geografi dunia, dan politik, bertujuan untuk menumbuhkan dan meningkatkan kesadaran sebagai warga dunia yang berpartisipasi aktif.

b.      Saran
Demikianlah makalah ini yang dapat kami sampaikan. Kritik dan saran yang membangun diharapkan demi kesempurnaan makalah ini dan semoga makalah ini bermanfaat.



DAFTAR PUSTAKA

https://www.academia.edu/31541000/makalah_perspektif_global_docx




*Sumber: https://www.academia.edu/31541000/makalah_perspektif_global_docx


Tag : IPS
0 Komentar untuk "Sejarah Munculnya Perspektif Global"

Back To Top