BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Pada bidang kesehatan, banyak ditemui berbagai macam alat ukur yang digunakan untuk mengetahui kesehatan manusia. Misalnya, alat ukur tekanan darah dan alat ukur suhu tubuh. Penggunaan alat ukur tersebut masih dilakukan secara manual yang rentan kesalahan, baik dikarenakan penggunaan alat ukur maupun disebabkan pembacaan alat ukur sendiri. Dengan demikian, keakuratan data diragukan. Kekurangan dari alat pengukuran secara manual dapat ditutupi dengan pemanfaatan teknologi. Teknologi penginderaan (sensoring) dikembangkan untuk mengatasi permasalahan tersebut. Dengan menggunakan sensor, pengukuran dapat dilakukan secara lebih cepat,lebih tepat, serta lebih akurat, dan waktu yg di gunakan untuk mendapatkan hasil dari pengukuran juga tidak terlalu lama, serta dapat meminimalisir kesalahan karena pengukuran dilakukan secara digital. Dengan demikian, pemanfaatan sensor akan meningkatkan nilai guna dari alat pengukuran.
Pemanfaatan sensor pada alat pengukuran akan memberikan banyak keuntungan. Model alat pengukuran dapat dibuat menjadi lebih sederhana, Ini memungkinkan suatu alat ukur digabungkan dengan alat ukur lain. Yang berarti suatu alat ukur tekanan darah dapat digabungkan dengan alat ukur suhu tubuh menjadi alat ukur yang lebih kompleks.
B. RUMUSAN MASALAH
Berdasarkan latar belakang diatas maka yang akan diteliti bagaimana membuat rancang bangun untuk alat pengukur tekanan darah dan suhu tubuh berbasis mikrokontroller.
C. TUJUAN
Adapun Tujuan dalam penulisan makalah ini sebagai berikut :
1. Menciptakan suatu aplikasi yang dapat mengukur suatu tekanan darah dan suhu tubuh menggunakan Mikrokontroller ATmega 8535 berbasis bahasa pemograman Delpi 7.
2. Untuk dapat membuat aplikasi yang dapat mengontrol tekanan darah dan suhu tubuh.
BAB II
PEMBAHASAN
A. GAMBARAN UMUM
Didalam kehidupan kita perkembangan teknologi informasi sekarang ini semakin meningkat, sama halnya pada bidang dunia kesehatan. Tidak jarang dunia kesehatan sekarang pada era modern saat ini memakai teknologi informasi dalam mendeteksi berbagai penyakit. Oleh karena didalam penelitian ini kita mampu mendeteksi sebuah tekanan darah dan suhu tubuh menggunakan Mikrokontroller ATmega 8535 dengan menggunakan Bahasa pemograman Delpi.
Adapun alat yang digunakan dalam mengukur suatu tekanan darah dan suhu tubuh seseorang sebagai berikut:
1. Mikrokontroller ATmega 8535
Mikrokontroler sebagai suatu terobosan teknologi mikroprosesor hadir memenuhi kebutuhan pasar (need market) dan teknologi baru. Sebagai teknologi baru, yaitu teknologi semikonduktor dengan kandungan transistor yang lebih banyak namun hanya membutuhkan ruang yang kecil serta diproduksi secara masal yang membuat harganya lebih murah ( dibandingkan mikroprosesor ). Sebagai kebutuhan pasar, Mikrokontroller hadir untuk memenuhi selera industri dan para konsumen akan kebutuhan dan keinginan peralatan yang lebih canggih.
Mikrokontroller ATmega8535 merupakan salah satu mikrokontroler keluaranATMEL dengan 8 Kilobyte flash perom ( Programble and Erasable Read Only Memory ), ATmega8535 memiliki memori dengan teknologi nonvolatile memori, isi memori tersebut dapat diisi ulang ataupun dihapus berkali-kali. Memori bisa digunakan sesuai dengan program dan fungsinya. Mikrokontroler ATmega 8535 secara garis besar terdiri dari CPU yang terdiri dari 32 buah register , saluran I/O, ADC, Port antarmuka, Port serial. Mikrokontroler ATmega 8535 merupakan anggota keluarga mikrokontroler AVR (Alf and Vegard’s Risc Processor).
2. Sensor MPX5050DP
MPX5050GP adalah suatu rangkaian yang piezoelectric transducer yang dibuat dari monolithic silicon. Suatu substansi tak beracun dan ramah lingkungan Ini dirancang seperti itu yang dapat digunakan untuk aplikasi yang memanfaatkan mikrokontroler atau mikroprosesor dengan masukan Analog/Digital. Sensor ini dikenal akurat karena pengolahan berkutub duanya, dan memberi isyarat keluaran tingkat tinggi yang sebanding terhadap tekanan yang diberikan. Sensor tekanan terintegrasi 50 kPa ini menghasilkan suatu tekanan mencakup antar[a] 0 mmHg hingga 300 mmHg yang dilengkapi dengan penguat operasional internal untuk tujuan pengendalian sinyal.
Sensor ini menggunakan metode diferensial untuk mengukur tekanan udara dan menggunakan teknologi piezoresistive untuk mengubah tekanan udara menjadi sinyal listrik. Sensor bekerja pada tegangan4,75 V sampai dengan maksimal 5,25 V dan dapat mengukur antara 0 – 50 kPa dengan sensitivitas sebesar 90 mV/kPa, di mana 1 Pa (Pascal) sama dengan 0,0075 mmHg sehingga memungkinkan pengukuran antara 0 – 375 mHg dengan sensitivitas pengukuran sebesar 12 mV/mmHg.
3. Sensor Suhu LM35DZ
Sensor suhu adalah suatu alat yang berfungsi untuk mengindra atau menangkap suatu besaran fisis (temperatur suhu) dan merubahnya kebentuk sinyal listrik. Saat ini dipasaran banyak sekali terdapat jenis sensor suhu, tetapi sensor suhu yang digunakan adalah IC LM 35 DZ.
4. Tensimeter Digital
Tensimeter digital merupakan alat kesehatan yang berfungsi mengukur tekanan darah secara otomatis. Tensimeter digital memiliki beberapa keunggulan, yaitu aman, praktis, multifungsi, dan mudah digunakan. Namun akurasinya rendah, sehingga harus sering dilakukan kalibrasi. Tensimeter digunakan untuk memberi suatu tekanan pada urat nadi pasien. Ini menjadi isyarat masukan kepada sensor tekanan. Ini harus dipompa secara manual oleh pemakai.
5. Switch/saklar
Switch atau saklar adalah alat untuk membuka dan menutup suatu rangkaian, fungsi saklar adalah untuk menghubungkan/memutuskan arus listrik yang akan lewat dalam satu rangkaian. Saklar yang dipergunakan untuk menghidupkan dan mematikan lampu.
6. Resistor
Resistor adalah komponen dasar elektronika yang digunakan untuk membatasi jumlah arus yang mengalir dalam satu rangkaian. Sesuai dengan namanya resistor bersifat resistif dan umumnya terbuat dari bahan karbon.Dari hukum Ohms diketahui, resistansi berbanding terbalik dengan jumlah arus yang mengalir melaluinya. Satuan resistansi dari suatu resistor disebut Ohm. Tipe resistor yang umum adalah berbentuk tabung dengan dua kaki tembaga di kiri dan kanan. Pada badannya terdapat lingkaran membentuk gelang kode warna untuk memudahkan pemakai mengenali besar resistansi tanpa mengukur besarnya dengan Ohmmeter. Kode warna tersebut adalah standar manufaktur yang dikeluarkan oleh EIA (Electronic Industries Association).
7. Dioda
Dioda merupakan peralatan semi konduktor dua terminal yang mengizinkan arus untuk mengalirkan hanya ke satu arah, tidak bisa sebaliknya. Arus (tegangan) bolak-balik diubah menjadi arus searah. Setiap peralatan yang memberikan resistensi rendah ke arus menurut satu arah dan resistensi tinggi pada arah yang berlawanan dinamakan penyearah. Karena resistensi maju dari dioda rendah dan resistensi baliknya sangat tinggi, sehingga dioda dapat digunakan sebagai penyearah.
8. Kristal Osilator
Kristal osilator ini berfungsi untuk menentukan frekwensi kinerja mikrokontroller dimana jika yang digunakan kristal dengam frekwensi 12 Mhz maka setiap 1 cycle instruksi program akan dilaksanakan dalam waktu 0.000000012 sekon. Untuk itu penggunaan kristal osilator ini dapat dipilih sesuai dengan kebutuhan dan kecepatan yang diinginkan.
B. GAMBARAN KHUSUS
Pembuatan sistem ini menggunakan 9 alat untuk yang mendukung berjalannya suatu program tersebut.
1. Mikrokontroller ATmega 8535 berfungsi sebagai pusat kerja dari suatu sistem elektronika.
2. Sensor MPX5050DP digunakan untuk memanfaatkan Mikrokontroller atau Mikroprosesor dengan memasukan Analog/digital.
3. Sensor Suhu LM35DZ berfungsi untuk mengindra atau menangkap besaran fisis (Temperatur suhu) dan merubahnya menjadi sinyal listrik.
4. Tensimeter Digital berfungsi mengukur tekanan darah secara otomatis.
5. Swish berfungsi membuka dan menutup suatu rangkaian, fungsi saklar adalah untuk menghubungkan/memutuskan arus listrik yang akan lewat dalam satu rangkaian.
6. Resistor berfungsi untuk membatasi jumlah arus yang mengalir dalam satu rangkaian.
7. Dioda berfungsi mengizinkan arus untuk mengalirkan hanya ke satu arah, tidak bisa sebaliknya.
8. Kristal Osilator ini berfungsi untuk menentukan frekuensi kinerja mikrokontroller
Alat-alat tersebut merupakan alat yang dapat mendukung sistem untuk mengukur tekanan darah dan suhu tubuh seseorang.
Cara kerja
1. Hubungkan peralatan dengan sumber tegangan. Nyalakan komputer dan hubungkan boks peralatan dengan port db25 komputer.
2. Jalankan file Program pengukuran tekanan darah dan suhu tubuh Program pengukuran tekanan darah dan suhu tubuh akan menampilkan tampilan awal program. Pada tampilan sebelah kiri terdapat tampilan tekanan darah dan pada sebelah kanan terdapat tampilan suhu tubuh. Pada bagian bawah program terdapat dua tombol yaitu on dan off. Tombol on digunakan untuk memulai proses pembacaan tekanan darah dan suhu tubuh, sedangkan tombol off digunakan untuk menghentikan pembacaan.
3. Pompa tensimeter secara manual sehingga ikat lengan menjadi menggembung, Tekan tombol on untuk mulai melakukan pembacaan. Hasil pembacaan akan ditampilkan pada tampilan program. Buzzer akan aktif jika terdapat data pembacaan.
4. Untuk mereset data agar dapat dilakukan pembacaan selanjutnya, tekan tombol off agar pembacaan direset.
Dari hasil pengujian, diketahui bahwa sistem telah dapat melakukan pembacaan tekanan darah dan suhu tubuh dengan baik. Sensor tekanan darah dan suhu tubuh telah dapat melakukan pembacaan dan mengirimkan datanya ke mikrokontroler. Mikrokontroler pun dapat mengirimkan data tersebut ke port dan dapat dibaca oleh komputer. Buzzer akan aktif setelah data diterima oleh komputer dan data pembacaan akan ditampilkan pada tampilan program.
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Semakin berkembangnya teknologi serta keperluan komunikasi data dan manusia maka akan terus muncul berbagai alat-alat baru yang dapat memudahkan pekerjaan manusia terlebih lagi dalam bidang kesehatan sehingga menyelesaikan masalah dengan cepat dan akurat. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwasanya semakin luasnya Implementasi Internet of Things (IoT) juga menjanjikan pangsa pasar yang menggiurkan. Dari sinilah perlu pengembangan lebih jauh tentang rencana dimasa mendatang untuk ide-ide IoT tersebut.
B. SARAN
Dalam perkembangannya Internet of Things menjadi topik penelitian yang terus bisa dilanjutkan dalam berbagai bidang contohnya seperti yang telah dipaparkan dalam makalah ini. Untuk penelitian selanjutnya harus menciptakan ide-ide baru yang bisa didapat dengan melihat peluang yang ada disekitar kita.
DAFTAR PUSTAKA
Amirin, Tatang M. 2002 Pokok – Pokok Teori Sistem . PT. RajaGrafindo Persada : Jakarta.
Putra, Agfianto Eko. 2002. Teknik Antarmuka KOMPUTER : Konsep dan Aplikasi. Edisi Pertama. Yogyakarta: Graha Ilmu.
Wasito, S, Data Sheet Book, PT. Elex
Media Komputindo, Jakarta, 1998. http:// en.wikipedia.org http://www.topbgt.com http://www.innovativeelectronics.com http:// faculty.petra.ac.id http://www.datasheetdir.com http://www.atmel.com
*Sumber: https://www.academia.edu/35607413/MAKALAH_PENERAPAN_INTERNET_OF_THINGS
0 Komentar untuk "Penerapan Internet of Things"