Traumatik Akibat Kecelakaan Lalu Lintas

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Setiap hari rata-rata penduduk Indonesia melakukan aktivitasnya dengan berkendara baik dengan kendaraan pribadi atau transportasi umum. Pada umumnya penduduk Indonesia lebih menyukai berkendara dengan sepeda motor hal ini dapat kita lihat bahwa pengguna sepeda motor setiap tahunnya semakin meningkat. Beberapa orang berpendapat bahwa sepeda motor dapat mempercepat waktu perjalanan dan lebih efisien digunakan ketika macet. Terlepas dari manfaatnya, menggunakan sepeda motor saat berkendara memiliki resiko paling besar terhadap kecelakaan lalu lintas dibandingkan dengan mobil, terbukti dari meningkatnya angka kematian akibat kecelakaan lalu lintas dengan sepeda motor.  
Tahun 2006 terdapat kasus kecelakaan lalu lintas (lakalantas) di wilayah Surakarta, yaitu 519 kejadian kecelakaan yang mengakibatkan korban meninggal 28 orang, luka berat 37 orang, luka ringan 680 orang dan kerugian material Rp 231,840 juta.

Sementara pada 2007 ada 636 kejadian,dengan korban meninggal 57 orang, luka berat 28 orang, luka ringan 837 orang dan kerugian sebesar Rp 360,390 juta. Kecelakaan lalu lintas di Surakarta menduduki posisi pertama dari enam wilayah yang ada di Jawa Tengah (Solo,CyberNews, 2008). Tahun 2007 mencatat 2.799 kasus lakalantas di enam kabupaten di wilayah Karesidenan Surakarta. Kapolda Jateng IrjenPol FX Sunarna menjelaskan, jumlah itu naik dibanding tahun 2006 sebanyak 1.671 kejadian. Tahun lalu, Surakarta menduduki posisi kedua dari enam Polwil yang ada. "Terjadi peningkatan 90 kejadian atau sekitar 16%,". (Solo, CyberNews, 2008).

Tahun 2012 saat arus mudik berlangsung, POLRI mencatat jumlah terbanyak dengan jumlah 93 kasus kecelakaan di Jawa tengah, sehingga Jawa Tengah pun masuk dalam prioritas Polri dalam mengamankan situasi menjelang dan sesudah lebaran. Hal ini dipaparkan Kepala Biro Penerangan Masyarakat Polri, Brigjen Pol Boy Rafli Amar, berdasarkan hasil pantauan Polri dalam rangkaian Operasi Kepolisian Terpusat "Ketupat Jaya 2012", mulai H-9 atau Sabtu (11/8) hingga H-8 atau Minggu (12/8). (Suara Merdeka, 2012).

Kecelakaan lalu lintas telah dianggap sebagai fenomena yang sering terjadi karena pengemudi cenderung mengambil jalan pintas agar laju kendaraannya tidak tersendat atau terjebak kemacetan dan mengejar waktu. Kecenderungan tersebut adalah salah satu faktor utama penyebab terjadinya kecelakaan lalu lintas (Sumarno, 2007). Faktor lainnya juga sangat berpengaruh seperti kondisi jalan, kondisi cuaca, ketidak layakan kendaraan, kurangnya pengaman saat berkendara, dan terbatasnya personil yang berwenang untuk mengatur lalu lintas.

Dampak dari kecelakaan lalu lintas yang terjadi tak jarang membuat pengguna kendaraan yang mengalami kecelakaan menjadi trauma untuk menggunakan kembali kendaraannya, bahkan dia merasa ngeri, takut, gelisah ketika melihat kendaraan yang dia pakai ketika kecelakaan apalagi untuk mengendarainya kembali. Trauma akan semakin menganggu ketika kecelakaan tersebut membuat tubuhnya menjadi cacat. Penyesalan dan penyesalan akan membuat stres yang berlarut-larut.

Menurut Hadi (2004), stres yang berlarut-larut akan menimbulkan perasaan cemas, takut, tertekan, kehilangan rasa aman, harga diri terancam, dan gelisah. Kecemasan yang berlarut-larut dan berlangsung lama akan menurunkan kemampuan dan efisiensi seseorang dalam menjalankan fungsi hidup dan pada akhirnya akan dapat menimbulkan berbagai macam gangguan jiwa sebagai dampak psikologis setelah kecelakaan.

B. Tujuan
1. Mengetahui dampak psikologis akibat trauma kecelakaan lalu lintas
2. Memahami cara untuk menanggulangi traumatik kecelakaan lalu lintas
3. Mampu menerapkan di kehidupan sehari-hari cara untuk mengatasi traumatik kecelakaan lalu lintas

C. Manfaat
1. Membuat pembaca memahami bahwa trauma akibat kecelakaan lalu lintas dapat diatasi.
2. Memberikan saran dan masukkan agar dapat mengalahkan rasa takut, gelisah, khawatir yang merupakan bagian dari trauma karena kecelakaan lalu lintas yang dialami.

D. Rumusan Masalah
1. Apa itu traumatik kecelakaan lalu lintas?
2. Mengapa terjadi traumatik kecelakaan lalu lintas?
3. Bagaimana cara mengatasi traumatik kecelakaan lalu lintas?



BAB II
PEMBAHASAN

A. Definisi Trauma
Trauma adalah cedera fisik atau emosional. Secara medis, “trauma” mengacu pada cedera serius atau kritis, luka, atau syok. Dalam psikiatri, “trauma” memiliki makna yang berbeda dan mengacu pada pengalaman emosional yang menyakitkan, menyedihkan, atau mengejutkan, yang sering menghasilkan efek mental dan fisik berkelanjutan.

Traumatik akibat kecelakaan lalu lintas adalah cedera fisik atau emosional yang terjadi setelah mengalami kecelakaan lalu lintas sehingga mengakibatkan efek mental dan fisik berkelanjutan. Gangguan stress paska trauma kecelakaan ditandai oleh berbagai macam indikasi diantaranya, pengulangan memori atau ingatan tentang peristiwa kecelakaan, mimpi buruk tentang kecelakaan, dan menghindari apapun yang dapat mengingatkan korban pada peristiwa kecelakaan tersebut. Gangguan stress paska trauma mempengaruhi setidaknya 8% orang, kadangkala sepanjang hidup mereka termasuk masa kanak-kanak. 

Traumatik Akibat Kecelakaan Lalu Lintas

B. Trauma Kecelakaan Lalu Lintas
Kecelakaan merupakan kejadian yang paling sering dialami oleh para pengendara motor, mobil, sepeda, pesawat ataupun kendaraan lainnya. Jika anda pernah mengalami suatu kejadian kecelakaan lalu lintas, anda mungkin mempunyai dan merasakan perasaan-perasaan yang berbeda pada waktu kecelakaan dan hari-hari berikutnya setelah kecelakaan bahkan anda pasti pernah merasakan perasaan yang tidak ingin mengendarai motor lagi pasca kecelakaan. Ada beberapa perasaan yang akan dialami oleh orang yang mengalami kecelakaan:
1. Marah
2. Stress Berat
3. Tegang
4. Cemas
5. Khawatir
6. Takut
7. Gelisah
8. Tidak percaya bahwa kecelakaan tersebut terjadi pada anda.

Bagi kebanyakan orang yang mengalami kecelakaan lalu lintas, perasaan-perasaan yang mereka rasakan pada saat kecelakaan dan setelahnya akan menghilang seiring dengan berjalannya waktu. Akan tetapi, pada beberapa orang perasaan-perasaan yang mereka rasakan tidak menghilang atau perasaan tersebut menjadi lebih kuat, mengubah cara seseorang berpikir dan bertingkah laku. Perasaan-perasaan kuat yang menetap pada seseorang yang berlangsung lama dan mengganggu dalam kehidupan sehari-hari adalah tanda-tanda dari suatu kondisi atau keadaan yang disebut dengan stress setelah trauma/stress pasca trauma atau post traumatic stress.

Jika anda mengalami stress pasca trauma, anda mungkin mempunyai beberapa gangguan atau masalah berikut ini:
1.  Perasaan-perasaan ketidakenakan, kegelisahan, kekawatiran yang berlangsung terus-menerus.
2. Masalah atau gangguan dalam menyetir atau mengendarai kendaraan.
3. Tidak menginginkan untuk dilakukan prosedur atau pemeriksaan medis.
4. Mudah tersinggung, rasa cemas atau marah yang berlebihan.
5. Mimpi buruk atau gangguan tidur.
6. Adanya suatu perasaan bahwa anda tidak terhubung dengan kejadian-kejadian atau orang lain.
7. Selalu teringat akan kejadian kecelakaan yang terjadi pada anda dan anda tidak dapat  mengendalikannya.

C. Cara Mengatasi Traumatik Kecelakaan Lalu Lintas
Memulihkan dan Mengatasi Trauma Pasca Kecelakaan merupakan sebuah proses yang membutuhkan waktu. Setiap orang bisa sembuh cepat tergantung pada dirinya masing-masing. Anda mungkin tidak "mampu mengatasi traumatis" secepat yang Anda fikirkan (atau orang lain). Semakin lama Anda menghindari reaksi traumatis, maka semakin lama juga Anda akan dipengaruhi oleh trauma.

Self-Help strategi untuk penyembuhan trauma psikologis
1. Jaga kesehatan dirimu baik-baik. Makan-makanan yang seimbang, berolahraga secara teratur dan mendapatkan istirahat yang cukup.
2. Carilah dukungan dari orang lain. Bicarakan dengan sahabat dan anggota keluarga anda selengkap-lengkapnya tentang kecelakaan yang menimpa anda dan bagaimana anda berpikir, merasakan dan bertindak pada waktu kecelakaan dan pada hari-hari setelah kecelakaan terjadi. 
3. Tetap aktif dan bersosialisasi. Sering melakukan aktifitas fisik atau olahraga dan berpartisipasi dalam aktifitas-aktifitas apapun yang tidak mengganggu cedera yang anda derita. 
4. Tindaklanjuti berkonsultasi dengan dokter. Dokter dapat memberikan rujukan ke unit pelayanan kesehatan lain apabila diperlukan. Dokter juga akan selalu memantau proses penyembuhan anda dan memberikan resep obat yang mungkin anda perlukan. 
5. Cobalah untuk kembali beraktifitas dengan rutinitas keseharian anda. Kecelakaan lalu lintas membuat beberapa orang membatasi apa yang mereka lakukan. Penting sekali untuk mencoba kembali beraktifitas seperti yang biasa anda kerjakan setiap hari, bahkan jika pada awalnya anda tidak merasa atau bisa nyaman serta takut dengan apa yang anda kerjakan.
6. Belajarlah untuk menjadi pengendara yang bersifat defensif/melindungi diri. Mungkin akan kesulitan untuk menyetir mobil kembali pasca terjadinya kecelakaan. Anda bisa mengurangi resiko terjadinya kembali kecelakaan atau cedera dengan hati-hati saat mengendarai kendaraan, selalu mengenakan sabuk pengaman dan hindari hal-hal yang menyebabkan anda bingung atau terganggu pada saat anda menyetir atau mengendarai kendaraan bermotor. Jangan atau hindari menyetir atau mengendarai kendaraan bermotor pada saat anda lelah. Jangan pernah minum alkohol atau obat-obatan terlarang serta obat-obat yang mempengaruhi bagaimana anda berpikir, berpendapat dan mengambil keputusan. 
7. Alihkan pikiran anda, Berusahalah untuk menghilangkan pikiran yang berhubungan dengan perasaan trauma anda, mungkin anda dapat mengalihkan pikiran anda ke hal yang lain.
8. Lawan rasa takut anda, mungkin ini lebih mudah diucapkan oleh orang normal tapi sangat sulit untuk dilakukan bagi yang mengalami trauma tersebut. Akan tetapi memang anda tidak punya pilihan lain selain melakukannya. Dengan anda melawan rasa takut anda maka insya Allah anda tidak lagi dihantui oleh perasaan trauma. 
9. Selalu berfikir positif, hilangkan perasaan khawatir dan was-was dalam diri anda dan cobalah untuk selalu berfikir positif saat melakukan hal yang berhubungan dengan sesuatu yang membuat anda trauma. Ini kan membuat anda lebih nyaman dan rileks dan juga dapat menghilangkan trauma. 
10. Berdoa dan memohon perlindungan kepada Tuhan, Berdoa memang memberikan efek positif dan sangat baik untuk kesehatan jiwa seseorang. Dengan kita melakukan berdoa maka kita akan merasa tenang dan percaya diri dengan apa yang akan kita lakukan dan hadapi. 

Mengetahui kapan untuk mencari bantuan 
Mencari bantuan profesional atau dokter jika: 
Gejala terus berlangsung selama berminggu-minggu 
Anda mengalami kesulitan melakukan rutinitas di rumah atau tempat kerja 
Anda menghindari semua hal-hal yang mengingatkan Anda tentang kecelakaan tersebut 
Anda mulai menggunakan obat-obatan, alkohol atau merokok secara berlebihan untuk mengatasi traumatis. 

D. Pengalaman Penulis
Saya Laura Angelina Hasibuan, saya mahasiswi Semester V di Ilmu Komputer Universitas Sumatera Utara. Tepat pada tanggal 17 November 2015 , saya mengalami kecelakaan lalu lintas. Saya terjatuh dari motor pada malam hari karena pencahayaan yang kurang dari sekitar jalan dan motor saya sehingga saya tidak melihat sebuah lobang yang cukup besar. Saya mengakui, saya terjatuh merupakan kesalahan saya sendiri yang membawa motor dengan kencang. Pada saat itu ada lobang yang tak terhindarkan lagi sehingga saya tercampak hingga 2 meter dan mengalami 7 jahitan di dagu, juga luka di wajah yang cukup banyak. Hal tersebut hampir membuat saya mengambil persepsi bahwa wajah saya sudah cacat. 

Setelah kejadian tersebut saya merasa seperti mimpi bahkan saya tidak tahu mengapa saya jatuh, bagaimana wajah saya bisa luka, dan posisi saya waktu kejadian, saya hanya bisa bertanya dan bertanya. Saya tidak percaya ini menimpa saya, bahkan saya sangat takut ketika melihat wajah saya sendiri. Seminggu setelah kejadian tersebut saya sering bermimpi buruk dan saya selalu mengingatnya, bahkan untuk melihat semua benda yang berkaitan dengan kecelakaan itu saya menjadi sangat takut. Mulai dari pakaian motor yang saya gunakan sampai lokasi kejadian. Saya juga pernah merasakan ketakutan ketika melewati tempat kejadian kecelakaan, seperti ada orang yang menyuruh saya untuk menjatuhkan diri lagi. 

Mulai saat itu saya tidak berani lagi mengendarai kereta hingga hampir 2 bulan. Namun saya coba rileks dan curhat kepada teman-teman tentang pengalaman yang saya alami dan mereka juga mampu membantu untuk solusinya. Saya juga menonton film yang bercerita tentang traumatik kecelakaan lalu lintas dan ada temannya yang mengatakan “Karena sudah terjadi, ketika kamu mengingatnya kembali hadapilah lihatlah kedepan!” Saya berusaha untuk melawan ketakutan yang saya alami dengan mencari kesibukan sendiri dan melupakan kejadian tersebut hingga kini saya sudah mulai bisa mengatasi rasa takut saya sedikit demi sedikit.



BAB III
PENUTUP

A. KESIMPULAN
Dalam sepersekian detik, kecelakaan mobil, motor atau sejenisnya dapat mengubah dunia Anda secara drastis. Tujuan pemulihan dari trauma emosional adalah untuk mengembalikan kontrol atas hidup Anda. Dengan mengatasi dampak psikologis trauma, akan mempercepat kembalinya rasa kesejahteraan pribadi dalam diri. Ketika anda ingin menghilangkan trauma, itu artinya anda sedang melawan diri anda sendiri jadi hanya anda lah yang dapat menghilangkan perasaan trauma tersebut, tentunya dengan pertolongan dari Tuhan. Semoga, anda dapat melakukan beberapa tips berikut :

1. Utarakan semua pikiran yang terkait kecelakaan kepada orang-orang yang dapat anda percaya seperti keluarga, teman dekat atau bahkan pacar (kalo ada yang punya).

2. Murah senyum, dengan senyuman maka semua masalah yang anda pikirkan dapat dilupakan
dengan cepat dan juga akan mengurangi masalah yang terbebani.

3. Konsultasi kepada dokter atau psikolog.

4. Belajarlah untuk menjadi seorang pengendara yang bersifat defensif, kebanyakan orang akan sulit dalam melakukan penyetiran mobil pasca terjadinya sebuah kecelakaan padanya.

5. Selalu beraktivitas apa adanya, dengan melakukan berbagai macam aktivitas maka anda akan melupakan semua yang terjadi pada masalah anda.
Banyak yang harus dikoreksi pada kecelakaan tersebut dan trauma itu harus segera di hilangkan, karena akan berakibat buruk bagi kesehatan mental anda.

B. SARAN
Kritik dan saran dari pembaca sangat diharapkan demi kesempurnaan penulisan makalah di kemudian hari. Demikian makalah yang kami buat, semoga dapat bermanfaat bagi pembaca.



DAFTAR PUSTAKA

Anonim. (2010). Stres Pasca trauma Bisa Jadi Gangguan Jiwa . Artikel, http://www.opensubscriber.com. Diakses, 17 Februari 2010
Martam, I. S.( 2010). Pemulihan Psikososial Berbasis Komunitas Untuk Pemulihan Trauma
Paska Konflik. Jakarta: Yayasan Pulih.
Nawita, Dic, Salim, dan Reza. (2010). Support Orang Terdekat. Artikel. Otomotif.net. Diakses
23 januari 2010
http://learnmine.blogspot.co.id/2014/11/cara-mengatasi-trauma-pasca-kecelakaan.html
http://iktsejahtera.blogspot.co.id/2010/05/tips-mengatasi-trauma-pasca-kecelakaan.html




*Sumber: https://www.academia.edu/25412926/Makalah_Traumatik_Akibat_Kecelakaan_Lalu_Lintas


Tag : Lainnya
0 Komentar untuk "Traumatik Akibat Kecelakaan Lalu Lintas"

Back To Top