Teori Sikap Kepribadian Pada Perilaku Akuntan

BAB I
PENDAHULUAN

1. Latar Belakang
Banyak manajer dan akuntan telah memperoleh suatu pemahaman yang lebih dari sekadar aspek manusia dalam tugas mereka. Bagaimanapun harus diakui bahwa banyak system akuntansi masih dihadapkan pada berbagai kesulitan manusia yang tidak terhitung, bahkan penggunaan dan penerimaan seluruh system akuntansi terkadang dapat menjadi meragukan. Para manajer terbiasa bebas untuk memanipulasi laporan informasi system akuntansi. Pertanggungjawaban dan pengambilan keputusan dilakukan atas dasar sudut pandang hasil laporan mereka dan bukan atas dasar kontribusi mereka yang lebih luas terhadap efektivitas organisasi. Sebagian prosedur saat ini juga dapat menimbulkan pembatasan yang tidak diinginkan terhadap inisiatif manajerial. Prosedur dapat menjadi tujuan akhir itu sendiri jika semata-mata dibandingkan dengan teknik organisasi yang lebih luas.

Dalam organisasi, semua anggota mempunyai peran yang harus dimainkan dalam mencapai tujuan organisasi. Peran tersebut bergantung pada seberapa besar porsi tanggung jawab dan rasa tanggung jawab anggota terhadap pencapaian tujuan. Rasa tanggung jawab tersebut pada sebagian organisasi dihargai dalam bentuk penghargaan tertentu. Dalam organisasi, masing-masing mempunyai tujuan dan bertanggung jawab untuk mencapai tujuan organisasi tersebut. Keselarasan tersebut akan dapat lebih diwujudkan manakala individu memahami dan patuh pada ketetapan-ketetapan yang ada di dalam anggaran.


2. Rumusan Masalah
Adapun masalah yang akan di bahas dalam makalah ini adalah :
1. Bagaimana definisi sikap pada aspek preilaku akuntan?
2. Apa saja teori-teori sikap?
3. Bagaimana pendekatan kepribadian pada aspek perilaku akuntan?


3. Tujuan penulisan
Tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk:
1. Mengetahui tentang definisi sikap pada aspek perilaku akuntan
2. Mengetahui tentang teori-teori sikap.
3. Mengetahui pendekatan kepribadian pada aspek perilaku akuntan


BAB II
PEMBAHASAN

1. Pengertian Sikap pada aspek Perilaku Akuntan
Sikap adalah suatu hal yang mempelajari mengenai tendensi tindakan, baik yang menguntungkan maupun yang kurang menguntungkan, tujuan manusia, objek, gagasan atau situasi. Sikap mempunyai 3 komponen, yaitu : (1) pengertian; (2) pengaruh; (3) perilaku. Sikap pada hakekatnya merujuk pada bagian afektif dari ketiga komponen tersebut.

Sikap memiliki empat fungsi utama: pemahaman,kebutuhan akan kepuasan, defensif ego, dan ungkapan nilai. Pemahaman atau pengetahuan berfungsi untuk membantu seseorang dalam memberikan maksud atau memahami situasi atau peristiwa baru. Sikap juga melayani suatu hal yang bermanfaat atau fungsi kebutuhan yang memuaskan. Sikap juga melayani fungsi defensif ego dengan melakukan pengembangan guna melindungi manusia dari pengetahuan yang berlandaskan kebenaran mengenai dasar manusia itu sendiri atau dunianya. Sikap juga melayani fungsi nilai ekspresi.

Teori Sikap Kepribadian Pada Perilaku Akuntan

2. Beberapa Teori terkait dengan Sikap
a. Teori Perubahan Sikap
Teori Perubahan Sikap dapat membantu untuk memmprediksikan pendekatan yang paling efektif. Sikap, mungkin dapat berubah sebagai hasil pendekatan dan keadaan.

b. Teori Pertimbangan Sosial
Teori pertimbangan social terhadap perubahan sikap mengambil pendekatan yang perceptual. Teori pertimbangan social ini merupakan suatu hasil perubahan mengenai bagaimana orang-orang menjadi suatu objek dan bukannya hasil perubahan dalam mempercayai suatu objek.

c. Konsisten dan Teori Perselisihan
Teori konsisten menjaga hubungan antara sikap dan prilaku dalam ketidakstabilan,walaupun tidak ada tekanan teori dalam system. Teori perselisihan adalah suatu variasi dan teori konsistensi.

d. Teori Disonansi kognitif
Leon Festinger pada tahun 1950-an mengemukakan teori Disonansi Kognitif. Disonansi kognitif mengacu pada setiap inkonsistensi yang dipersepsikan oleh seseorang terhadap dua atau lebih sikapnya, atau terhadap prilaku dengan sikapnya.

e. Teori Persepsi Diri
Teori persepsi diri menganggap bahwa orang-orang mengembangkan sikap berdasarkan bagaimana mereka mengamati dan menginterprestasikan perilaku mereka sendiri.

f. Teori Kebutuhan dan Kepuasan
Maslow mengembangkan suatu bentuk teori kelas. Teorinya menjelaskan bahwa maing-masing individu mempunyai beraneka ragam kebutuhan yang dapat mempengaruhi  prilaku mereka.

g. Teori Prestasi
Riset yang dilakukan oleh McCelland memberikan hasil bahwa terdapat tiga karakteristik dari orang yang memiliki kebutuhan prestasi yang tinggi, yaitu:
1. Orang yang memiliki kebutuhan prestasi yang tinggi memiliki ras tanggung jawab yang tinggi terhadap pelaksanaan suatu tugas atau pencarian suatu solusi atas suatu permasalahan.
2. Orang yang memiliki kebutuhan prestasi yang tinggi cenderung menetapkan tingkat kesulitan tugas yang moderat dan menghitung resikonya.
3. Orang yang memiliki kebutuhan prestasi yang tinggi memiliki keinginan yang  kuat untuk memperoleh umpan balik(feedback) atau tanggapan atas pelaksanaan tugasnya.

h. Teori Motivasi
Pada pertengahan tahun 1960-an, Hezberg mengajukan suatu teori motivasi yang dibagi dalam beberapa factor. Faktor-faktor ini meliputi kebijakan perusahaan, kondisi pekerjaan, hubungan perseorangan, keamanan kerja dan gaji.

i. Teori Keadilan
Teori keaadilan pertama kali di publikasikan oleh Adam pada tahun 1963. Teori keadilan secara umum merupakan bentuk dasar dari konsep hubungan pertukaran social.Para individu mempertimbangkan input dan output menjadi suatu nilai yang tidak sebanding.

j. Teori ERG
Teori dari Clayton Alderfer ini  menganggap  bahwa kebutuhan manusia tersusun di dalam suatu hirearki. Teori ERG (existence,relatedness,growth) menganggap bahwa kebutuhan manusia memiliki tiga hierarki kebutuhan, yaitu kebutuhan akan eksistensi,kebutuhan), akan keterikatan,dan kebutuhan akan pertumbuhan.

k. Teori Harapan
Ide dasar dari teori ini adalah bahwa motivasi ditentukan oleh hasil yang diharapkan akan diperoleh seseorang sebagaii akibat dari tindakannya.Variabel-variabel kunci dalam teori harapan adalah usaha(effort),hasil(income),harapan(expectancy).

l. Teori Penguatan
Teori ini mengatakan bahwa perilaku merupakan fungsi dari akibat yang berkaitan dengan perilaku tersebut. Teori penguatan memiliki konsep dasar, yaitu:
1. Pusat perhatian adalah pada perilaku yang dapat diukur.
2. Kontijensi penguatan,yaitu berkaitan dengan urutan-urutan stimulus,tanggapan, dan konsekuesi dari perilaku yang di timbulkan.
3. Semakkin pendek interval waktu antara tanggapan atu repons karyawan(misalnya prestasi kerja) dengan pemberian penguatan(imbalan), maka semakin besar pengaruhnya terhadap perilaku.Terdapat tiga jenis penguatan yang dapat digunakan oleh manajer untuk memodifikasi motivasi karyawan, yaitu penguatan positif, penguata negative dan hukuman.
 
m. Teori Penetapan Tujuan
Teori ini dikembangkan oleh Edwin Locke(1986). Teori ini menguraikan hubungan antara tujuan yang ditetapkan dan prestasi kerja. Konsep dasar dari teori ini adalah bahwa karyawan yang memahami tujuan (apa yang diharapkan organisasi terhadapnya) akan terpengaruh perilaku kerjanya.
 
n. Teori Atribusi
Teori atribusi mempelajari proses bagaimana seseorang menginterprestasikan suatu peristiwa,alasan atau sebab perilakunya.Teori ini dikembangkan oleh Fritz Heider yang beragumentasi bahwa prilaku seseorang ditentukan oleh kombinasi antara kekuatan internal, yaitu factor-faktor yang berasal dari dalam diri seseorang, sepperti kemampuan atau usaha, dan kekuatan eksternal, yaitu factor-faktor yang berasal dari luar, seperti kesulitan dalam pekerjaan atau keberuntungan.

o. Teori Agensi
Riset akuntansi keprilakuan yang menggunakan teori agensi mendasarkan pemikirannya atas adanya perbedaaninformasi antara atasan dan bawahan, antara kantor pusat dan kantor cabang, atau adanya asimetri informasi yang memengaruhi penggunaa system akuntansi.Teoraldri ini secara umum mengasumsikan bahwa principal bersifat netral terhadap resiko sementara agen bersifat menolak usaha dan resiko.

3. Pendekatan Kepribadian pada aspek Perilaku Akuntan
Kepribadian mengacu pada karakteristik psikologis dalam diri seseorang yang menentukan dan mencermikan bagaimana orang tersebut merespon lingkunganya. Kepribadian adalah intisari dari perbedaan individu. Kepribadian cenderung bersifat konsisten dan kronis. Konsep kepribadian dan pengetahuan tentangn komponennya adalah penting karena memungkinkan untuk memprediksi perilaku. Kepribadian bagaimanapun juga dapat berubah. Para akuntan perilaku dapat menghadapi efektifitas orang-orang jika mereka memahami bagaimana kepribadian dikembangkan dan bagaimana kepribadian tersebut dapat diubah.
Aplikasi utama dari teori kepribadian dalam organisasi adalah memprediksikan perilaku. Pengujian terhadap perilaku ditentukan oleh banyaknya efektivitas dalam tekanan pekerjaan, siapa yang akan menanggapi kritikan dengan baik, siapa yng pertama harus dipuji dahulu sebelum berbicara mengenai perilaku tidak diinginkan, siapa yang menjadi seorang pemimpin potensial. Semuanya itu merupakan bentuk-bentuk pemahamaan atau kepribadian. 
Suatu argumen dini dalam riset kepribadian adalah apakah kepribadian seseorang merupakan hasil keturunan atau lingkungan. Kepribadian tampaknya merupakan hasil dari kedua pengaruh tersebut. Selain itu, dewasa ini dikenal faktor ketiga, yaitu faktor situasi :
a. Keturunan
Pendekatan keturunan beragumentasi bahwa penjelasan paling akhir dari kepribadian seseorang individu adalah struktur molekul dari gen yang terletak dalam kromosom. 
b. Lingkungan 
Di antara faktor-faktor yang menekankan pada pembentukan kepribadian adalah budaya dimana seseorang dibesarkan, pengondisian dini, norma-norma di antara keluarga, temam-teman, dan kelompok-kelompok social, serta pengaruh lain yang dialami. 
c. Situasi
Faktor ini mempengaruhi dampak keturunan dan lingkungan terhadap kepribadian. Kepribadian seseorang walaupun kelihatannya mantap dan konsisten , dapat berubah pada kondisi yang berbeda.



BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
a. Sikap adalah suatu hal yang mempelajari mengenai tendensi tindakan, baik yang menguntungkan maupun yang kurang menguntungkan.
b. Sikap dipengaruhi oleh banyak faktor, diantaranya : lingkungan sekitar, tujuan, presepsi diri, dll
c. Kepribadian mengacu pada karakteristik psikologis dalam diri seseorang yang menentukan dan mencermikan bagaimana orang tersebut merespon lingkunganya




DAFTAR PUSTAKA

1. http://edithmarhaeni.blogspot.com/search?q=TINJAUAN+TERHADAP+ILMU+KEPERILAKUAN+%3A+DALAM+PERSPEKTIF+AKUNTANSI+
2. http://akuntansikeperilakuan.blogspot.com/2009/07/konsep-keperilakuan-dari-psikologi-dan_17.html





*Sumber: https://www.academia.edu/9274364/Makalah_pemahaman_sikap_dan_sikap_pada_Akuntansi_Keperilakuan


Tag : Akuntansi, Lainnya
0 Komentar untuk "Teori Sikap Kepribadian Pada Perilaku Akuntan"

Back To Top