BAB I
PENDAHULUAN
Untuk merencanakan program pemasaran, yaitu mulai dari merancang produk, mengkomunikasikannya kepada konsumen dan mendistribusikannya kepada konsumen dan mendistribusikannya kepada pemakai akhir, pemasara dapat menggunakan faktor gaya hidup dari konsumen itu. Penggunaknaan aspek gaya hidup pada konsumen dapat dilakukan dengan sikap, keterkaitan dan pendapat konsumen. Jadi, sikap tertentu yang dimiliki oleh konsumen terhadap suatu objek tertentu bisa mencerminkan gaya hidupnya, gaya hidup seseorang juga bisa dilihat pada apa yang disenangi dan disukainya. Gaya hidup seseorang juga bisa ditunjukkan dengan melihat pada pendapatnya terhadap objek tertentu.
Dengan mengetahui gaya hidup konsumen, pemasar dapat melakukan sesuatu kebijakan-kebijakan untuk dapat digunakan sebagai alat mengomunikasikan dan mendistribusikan produknya kepada konsumen agar dapat diterima dan digunakannya.
B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian gaya hidup?
2. Apa saja faktr-faktor yang memengaruhi gaya hidup konsumen?
3. Apa yang dimaksud psikografi?
4. Apa saja instrumen pengukur gaya hidup konsumen?
5. Apa manfaat karakteristik gaya hidup dalam strategi pemasaran?
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Gaya Hidup KonsumenPengertian gaya pada dasarnya adalah suatu jenis ekspresi dasar dan berbeda yang muncul dalam bidang usaha manusia.[1] Secara sederhana gaya hidup (Life Style) dapat diartikan sebagai bagaiman suatu pola individu dimana orang hidup untuk menghabiskan waktu serta uangnya.[2]
Gaya hidup didefinisikan oleh bagaimana seseorang menghabiskan waktu mereka (aktivitas), apa yang mereka anggap penting dalam lingkungan, dan apa yang mereka pikirkan tantang diri mereka sendiri dan juga di dunia sekitar mereka.
Gaya hidup adalah konsep yang lebih kontemporer dan lebih komprehensif dibandingkan dengan kepribadian. Karena itulah perhatian yang sangat besar harus dicurahkan pada upaya memahami konsepsi dari gaya hidup itu sendiri. Gaya idup suatu masyarakat akan berbeda dengan masyarakat lainnya. Bahkan dari masa ke masa gaya suatu individu dan kelompok masyarakat tertentu akan bergerak dinamis dan biasanya tidak permanen dan cepat berubah. Sebagai contoh karena seseorang mungkin mengganti dengan cepat model dan merek pakaiannya karena menyesuaikan dengan perubahan hidupnya.
Menurut pendapat Plummer dan Assael yang menekankan bahwa ada tiga hal yang penting yang dapat digunakan untuk mengevaluasi gaya hidup konsumen sehari-hari yaitu: apa yang mereka rasakan, bagaimana sikap dan opini mereka terhadap berbagai fakta kehidupan.[3]
Dari beberapa definisi diatas dapat disimpulkan bahwa gaya hidup adalah gambaran bagaimana seseorang mengekspresikan dirinya yaitu bagaimana ia hidup, memanfaatkan hidupnya, menghabiskan waktu, uang dan energi dan merefleksikan nilai-nilai, rasa dan kesukaan.
B. Faktor-faktor Gaya Hidup Konsumen
Faktor-faktor yang memengaruhi gaya hidup seseorang itu ada dua faktor yaitu:
1. Faktor Psikologi (internal) yang meliputi:
a. Personality
Kepribadian adalah konfigurasi karakteristik individu dan cara berprilaku yang menetukan perbedaan perilaku dari setiap individu.
b. Sikap
Sikap berarti suatu keadaan jiwa dan keadaan pikir yang dipersiapkan untuk memberikan tanggapan terhadap suatu objek yang diorganisasi melalui pengalaman dan mempengaruhi secara langsung pada perilaku.
c. Pengalaman dan Pengamatan
Pengalaman dapat mempengaruhi pengamatan sosial dalam tingkah laku. Pengalaman dapat diperoleh dari semua tindakannya dimasa lalu dan dapat dipelajari melalui belajar, orang akan dapat memperoleh pengalaman.
d. Konsep Diri
Konsep diri sudah menjadi pendekatan yang dikenal amat luas untuk menggambarkan hubungan antara konsep diri konsumen dengan image merek
2. Faktor Sosial (eksternal) yang meliputi:
a. Kelompok Referensi
Kelompok yang memberikan pengaruh langsung atau tidak langsung terhadap sikap dan perilaku seseorang. kelompok yang memberikan pengaruh langsung adalah kelompok dimana individu tersebut menjadi anggotanya dan saling berinteraksi, sedangkan kelompok yang memberi pengaruh tidak langsung adalah kelompok dimana individu tidak menjadi anggota didalam kelompok tersebut. Pengaruh-pengaruh tersebut akan menghadapkan individu pada perilaku dan gaya hidup tertentu.
b. Keluarga
Keluarga memegang peranan terbesar dan terlama dalam pembentukan sikap dan perilaku individu. Hal ini karena pola asuh orang tua akan membentuk kebiasan anak yang secara tidak langsung mempengaruhi pola hidupnya.
c. Kelas Sosial
Kelas sosial adalah sebuah kelompok yang relatif homogen dan bertahan lama dalam sebuah masyarakat, yang tersusun dalam sebuah urutan jenjang, dan para anggota dalam setiap jenjang itu memiliki nilai, minat, dan tingkah laku yang sama.
d. Budaya
Kebudayaan terdiri dari segala sesuatu yang dipelajari dari pola-pola perilaku yang normatif, meliputi ciri-ciri pola pikir, merasakan, dan bertindak.[4]
C. Psikografi
Psikografi (psichographics) adalah teknik utama yang digunakan sebagai ukuran operasional dari gaya hidup.
Dengan pengertian lain yang diperluas oleh Emmanuel Demby, psikografi adalah pemakaian faktor psokologis, sosiologis, dan antropologis, seperti manfaat yang diinginkan, konsep diri, dan gaya hidup untuk menentukan bagaimana pasar di pangsa menurut kecenderungan kelompok didalam pasar yang bersangkutan.[5]
Ada dua konsep dalam psikografi:
1) Memberikan gambaran berkaitan dengan ciri-ciri psikologis konsumen yang lebih mengarah pada identifikasi kepribadian konsumen (self concept).
2) Memandang psikografi sebagai kajian tentang kegiatan (aktivities), minat (interest), dan pendapat (opinions).
Psikologi analisis biasanya dipakai untuk melihat segmen pasar, juga diartikan sebagai suatu riset konsumen yang menggambarkan segmen konsumen dalam hal kehidupan mereka, pekerjaan, aktivitas lainnya (Ujang Sumarwan)[6]
Gaya hidup akan berkembang pada dimensi-dimensi AIO yaitu istilah yang digunakan dalam psikografi, yang mengacu pada pengukuran kegiatan, minat dan opini. Komponan AIO dijabarkan oleh Reynold dan Darden sebagai berikut:
a) Kegiatan (Activities)
Tindakan nyata seperti menonton, berbelanja di pasar atau menceritakan pelayanan BNI kepada tetangga.
b) Minat (Interest)
Tingkat kegairahan khusus maupun terus menerus
c) Opini (opinion)
Jawaban lisan atau tulisan yang orang berikan sebagai respon terhadap situasi stimulus.[7]
Pengukuran dimensi tersebut adalah dijabarkan dalam tabel berikut:
- Kegiatan
- Minat
- Pendapat
- Demografik
- Pekerjaan
- Hobby
- Kegiatan sosial
- Liburan
- Hiburan
- Anggota club
- Komunitas
- Belanja
- Olahraga
- Keluarga
- Rumah
- Pekerjaan
- Masyarakat
- Rekreasi
- Fashion
- Makanan
- Media
- Prestasi
- Mereka sendiri
- Masalah sosial
- Politik
- Bisnis
- Ekonomi
- Pendidikan
- Produk
- Masa depan
- Budaya
- Usia
- Pendidikan
- Pendapatan
- Pekerjaan
- Besar keluarga
- Tempat tinggal
- Geografi
- Besar kota
- Siklus hidup
Sumber : (James F, Engel, Roger D. Blackwell, Paul W. Miniard 1994)
Contoh-contoh dari pernyataan AIO adalah sebagai berikut:
1) Aktivitas
Saya ingin menghabiskan waktu liburan saya dikota-kota besar
Saya lebih suka olahraga perorangan dari pada tim
Saya lebih suka berbelanja dengan teman-teman
2) Minat
Saya lebih suka fashion yang mengikuti trend
Hidup yang penting adalah prestasi gemilang
Rumah yang bagus adlah bukti kesuksesan
3) Pendapat
Produk luar negeri adalah jauh lebih bagus daripada dalam negeri
Pendidikan adlah kunci utama kemajuan bangsa
Keuntungan studi psikografi adalah kemampuan untuk mengidentifikasi kegiatan dan minat yang sangat tepat dan juga opini mengenai pasar target.[8]
D. Instrumen pengukur Gaya Hidup
Gaya hidup yang berkembang di masyarakat merefleksikan nilai-nilai yang dianut oleh masyarakat itu sendiri. Untuk memahami bagaimana gaya hidup, sekelompok masyarakat diperlukan program atau instrumen untuk mengukur gaya hidup yang berkembang. Instrumen-instrumen tersebut disebut sebagai VALS 1 (value abd life style 1) yang terdiri dari:
1. Outer directed
Merupakan gaya hidup konsumen yang jika dalam pembelian suatu produk harus sesuai dengan nilai-nilai dan norma-norma tradional yang telah terbentuk
2. Inner directed
Merupakan konsumen yang membeli suatu produk untuk memenuhi keinginan dari dalam dirinya untuk memiliki sesuatu, dan tidak terlalu memikirkan norma-norma budaya yang berkembang
3. Need driven
Merupakan konsumen yang membeli sesuatu yang didasarkan atas kebutuhan dan bukan keinginan sebagai pilihan yang tersedia.[9]
E. Manfaaat karakteristik Gaya Hidup dalam Strategi Pemasaran
Ada beberapa manfaat yang bisa diperoleh pemasar dari pemahaman gaya hidup konsumen, yaitu sebagai berikut:
1. Pemasar dapat menggunakan gaya hidup konsumen untuk melakukan segmentasi pasar. Misalnya, produsen produk susu mengidentifikasi gaya hidup konsumennya. Diketahui tiga kelompok konsumen yang terdiri dari :
a. Konsumen yang menginginkan kesehatan dan kebutuhan gizinya terpenuhi
b. Kelompok yang sangat memerhatikan kandungan kadar lemak susu karena takut kegemukan
c. Konsumen yang mengonsumsi karena kebiasaan saja.
Ketiga kelompok konsumen tersebut menjadi segmen pasar untuk produk susu. Berdasarkan pada tiga kelompok tersebut, pemasar dapat menawarkan dua jenis produk susu, yaitu produk dengan kadar lemak dan kandungan gizi yang normal. Produk ini diperuntukkan bagi konsumen kelompok kesatu dan ketiga. Jenis produk yang kedua yaitu susu yang mempunyai kadar lemak yang rendah, sehingga konsumen kelompok kedua akan menyukai produk itu.
2. Pemahaman gaya hidup konsumen akan membantu dalam memposisikan produk di pasar dengan menggunakan iklan. Berdasarkan contoh diatas, produk susu dengan kadar lemak dan kandungan gizi yang normal biisa diposisikan sebagai produk yang bisa dikonsumsi oleh siapa saja yang tidak bermasalah dengan berat badan. Adapun untuk produk yang mempunyai kadar lemak yang rendah, pemasar harus memposisikanproduk itu sebagai produk yang cocock untuk orang yang menghindari berat badan yang berlebih. Contoh iklan yang memposisikan produknya untuk orang-orang yang melakukan diet yaitu tropicana slim. Dalam iklan itu di gambarkan bagaimana pria dan wanita yang mengkonsumsi susu tropicana slim tetap langsing.
3. Jika gaya hidup telah diketahui, maka pemasaran dapat menempatkan iklan produknya pada media-media yang paling cocok. tentu ukuran cocok ialah medi mana yang paling banyak dibaca oleh kelompok konsumen itu. Dengan perkataan lain, kemampuan media dalam menjangkau segmen sasaran merupakan kriteria yang sangat penting dalam pemilihan media. Seperti contoh diatas, produk susu yang kadar lemaknya rendah mempunyai segmen wanita yang melakukan diet. Dengan demikian kriteria media yang paling cocok untuk iklan adalah media yang sering dibaca oleh kaum wanita.
4. Mengetahui gaya hidup konsumen, berarti pemasar bisa mengembangkan produk sesuai dengan tuntutan gaya hidup mereka. Ketika para wanita muda dan setengah baya banyak yang menginginkan tubuh yang langsing dan tetap energik, pemasar dapat mengembangkan produk susu yang mengandung kadar lemak yang rendah, tetapi dengan kandungan gizi yang lengkap seperti yang dilakukan oleh produsen tropicana slim diatas.[10]
BAB II
PENUTUP
A. KesimpulanGaya hidup adalah gambaran bagaimana seseorang mengekspresikan dirinya yaitu bagaimana ia hidup, memanfaatkan hidupnya, menghabiskan waktu, uang dan energi dan merefleksikan nilai-nilai, rasa dan kesukaan.
Faktor-faktor yang memengaruhi gaya hidup seseorang itu ada dua faktor yaitu: Faktor internal dan eksternal. Faktor psikologi (internal) meliputi: Kepribadian, Sikap, Pengalaman dan Pengamatan, dan Konsep Diri. Faktor Sosial (eksternal) yang meliputi: Kelompok Referensi, Keluarga, Kelas Sosial, dan Budaya
Psikografi (psichographics) adalah teknik utama yang digunakan sebagai ukuran operasional dari gaya hidup.
Instrumen-instrumen tersebut disebut sebagai VALS 1 (value abd life style 1) yang terdiri dari: Outer directed, Inner directed dan Need driven
Manfaat yang bisa diperoleh pemasar dari pemahaman gaya hidup konsumen, yaitu sebagai berikut:
1. Pemasar dapat menggunakan gaya hidup konsumen untuk melakukan segmentasi pasar.
2. Pemahaman gaya hidup konsumen akan membantu dalam memposisikan produk di pasar dengan menggunakan iklan.
3. Jika gaya hidup telah diketahui, maka pemasaran dapat menempatkan iklan produknya pada media-media yang paling cocok .
4. Mengetahui gaya hidup konsumen, berarti pemasar bisa mengembangkan produk sesuai dengan tuntutan gaya hidup mereka.
B. Penutup
Demikianlah makalah yang dapat kami susun, semoga dapat menambah wawasan khazanah keilmuan bagi kita. Kami sadar makalah ini masih sangat jauh dari kesempurnaan, oleh karena itu saran dan kritik yang membangun dari pembaca sangat kami nantikan demi perbaikan makalah ini.
DAFTAR PUSTAKA
James F. Engel, Roger D. Blackwell, Paul W. Miniard. 1994. Perilaku Konsumen Jilid 1. Jakarta: Binarupa Aksara.
Nugroho J setiadi. 2003. Perilaku Konsumen: Perspektif Kontemporer pada Motif, tujuan dan Keinginan Konsumen. Jakarta: Kencana Prenada Media Group.
Plilip Kotler dan Kevin Lane Kotler. Manajemen Pemasaran Jilid 1. Jakarta: Erlangga.
http://boetarboetarzz.blogspot.in/2012/11/gaya-hidup-konsumen/akses tanggal 21/03/2016 pukul 19.38.
[1] Plilip Kotler dan Kevin Lane Kotler, Manajemen Pemasaran Jilid 1, Jakarta: Erlangga, hlm., 303.
[2] James F. Engel, Roger D. Blackwell, Paul W. Miniard, Perilaku Konsumen Jilid 1, Jakarta: Binarupa Aksara, 1994, hlm., 383.
[3] Nugroho J setiadi, Perilaku Konsumen: Perspektif Kontemporer pada Motif, tujuan dan Keinginan Konsumen, Jakarta: Kencana Prenada Media Group, 2003, hlm., 80.
[4] http://boetarboetarzz.blogspot.in/2012/11/gaya-hidup-konsumen/akses tanggal 21/03/2016 pukul 19.38
[5] James F. Engel, Roger D. Blackwell, Paul W. Miniard, Op,Cit, hlm., 385.
[6] Ekawati Rahayu Ningsuh, Perilaku Konsumen: Pengembangan Konsep dan Praktek dalam Pemasaran, Kudus: Nora Media Enterprise, 2010, hlm., 66.
[7] James F. Engel, Roger D. Blackwell, Paul W. Miniard, Op,Cit, hlm., 385.
[8] Ibid, hlm., 39.
[9] Nugroho J setiadi, Op,Cit, hlm., 85.
[10] Ibid, hlm., 87-89
Tag :
Perilaku Konsumen
0 Komentar untuk "Gaya Hidup Konsumen"