Peningkatan Sumber Daya Manusia melalui Keluarga

BAB I
PENDAHULUAN

I. LATAR BELAKANG
Sumber daya manusia merupakan salah satu sumber daya yang ada di muka bumi. Sumber daya manusia jelas dibutuhkan bagi Negara untuk membangun Negara dengan baik. Jika sumber daya manusia ini sangat penting, pastinya ia harus berkualitas. Banyak faktor faktor yang dapat menunjang kualitas dari sumber daya manusia. Salah satunya keluarga. Mengapa keluarga bisa menunjang kualitas dari sdm?

II. RUMUSAN MASALAH
Berdasarkan latar belakang diatas, maka rumusan masalah yang telah kami buat adalah sebagai berikut:
1. Peran apa yang dimiliki oleh keluarga dalam meningkatkan kualitas sdm?
2. Bagaimana cara meningkatkan kualitas sdm melalui keluarga?



BAB II
PEMBAHASAN

Sumber daya manusia terdiri dari kata sumber yang berarti sumber/sum·ber/ n 1 tempat keluar (air atau zat cair); sumur. Dan daya manusia yang berarti potensi manusia yang dapat dikembangkan untuk proses produksi.

Bagaimana menciptakan SDM dan generasi masa depan yang berkualitas, bukanlah persoalan yang sederhana dan mudah. Dibutuhkan strategi yang tepat dengan program-program yang memiliki daya ungkit tinggi dalam rangka meningkatkan kualitas SDM tersebut. Indikator untuk menghitung tinggi rendahnya kualitas SDM adalah tingkat kesehatan, pendidikan dan ekonomi. Guna mewujudkan tingkat kesehatan masyarakat yang baik, tingkat pendidikan yang tinggi dan secara ekonomi memiliki peluang untuk memperoleh pendapatan yang memadai hanya dapat dicapai apabila dimulai dari keluarga. Hal ini berawal dari kondisi keluarga sebagai tempat pertama dan utama berkembangnya SDM. Keluarga yang berkualitas tidak akan bisa dicapai begitu saja tanpa ada perencanaan yang baik.

Peningkatan Sumber Daya Manusia melalui Keluarga

Untuk mendapatkan sumber daya manusia yang berkualitas tinggi, hanyalah ada satu jalan pemecahan yang harus ditempuh, yakni melalui pendidikan dan latihan. Pendidikan dan latihanlah yang akan meningkatkan kemauan, kemampuan dan kesempatan bagi seseorang untuk berperan dalam kehidupannya, secara individu maupun bermasyarakat. Lemahnya sumberdaya manusia, dapat dikarenakan beberapa macam sebab, seperti budaya masyarakat, struktur masyarakat, atau rekayasa yang sengaja diterapkan pada masyarakat tertentu. Gejala yang tampil dari lemahnya sumberdaya manusia adalah:
1. lemahnya kemauan, merasa tidak mampu, tidak percaya diri dan merasa rendah diri.
2. lemahnya kemampuan, terbatasnya pengetahuan, terbatasnya keterampilan dan terbatasnya pengalaman.
3. terbatasnya kesempatan, kurangnya memenuhi kebutuhan yang diperlukan, sulit ditingkatkan, tidak mampu menggunakan kesempatan dan peluang yang diberikan.

Untuk memecahkan kelemahan-kelemahan tersebut dibutuhkan beberapa macam langkah terapi, melalui pendidikan dan latihan yang terencana dan terarah, yang mampu memberikan hal-hal sebagai berikut :
Pertama : informasi-informasi yang luas, actual dan akurat agar dapat membuka ketertutupan pandangan dan wawasan, dan pada tahap selanjutnya, menimbulkan gairah untuk melakukan Sesuatu yang diperlukan tumbuh kemauan dan keinginan berprestasi.
Kedua : motivasi dan arahan, yang dapat menumbuhkan semangat untuk melaksanakan sesuatu atau beberapa tugas pekerjaan dengan adanya kepercayaan diri yang kuat, sehingga ada gairah untuk mewujudkan suatu tujuan peningkatan produktivitas dan kemampuan diri.
Ketiga : metodologi dan sistem kerja, yang memberikan cara penyelesaian masalah dengan efektif dan efisien, dan memberikan kemungkinan untuk memperbaiki prestasi secara terus-menerus membeikan keahlian dan profesionalitas.
Keempat : terbukanya kesempatan berperan, karena memiliki kemauan, prestasi, produktivitas, kemampuan teknis, professional, sehingga menjadi dirinya manusia potensial, aktual dan fungsional.

Sebagai manusia beragama, memang diperlukan syarat lain, ialah tumbuhnya kepribadian yang religius yang berakhlaqul-karimah, sehingga kualitas diri yang dimiliki tersebut diimbangi dengan ketahanan mental dan kemakmuran spiritual yang handal.
Peningkatan sumberdaya yang demikian, pada tingkatnya nanti, akan membentuk sumber daya manusia yang mempunyai :
1. Kreativitas konseptual, mampu mengembangkan gagasan, konsep dan ide-ide cemerlang
2. Kreativitas sosial, yang dapat melakukan pendekatan dan terobosan-terobosan kemasyarakatan yang strategis.
3. Kreativitas spiritual, mampu mengembangkan karakter kemaksiatan yang bertakwa dan berkepribadian manusiawi
Dengan semua keterangan yang diuraikan tadi, pengembangan dan peningkatan sumberdaya manusia, akan melahirkan potensi manusia yang kreatif, produktif dan berkepribadian. Tanggungjawab untuk menggarap masalah ini, dipikulkan pada:
1. Lembaga keluarga, yang dapat memberikan teladan, etika, disiplin, tata cara berkomunuikasi, nilai-nilai agama, kesopanan dan lain-lain.
2. Lembaga pendidikan dan latihan, yang memberikan pengetahuan, metodologi, motivasi formal, teori-teori dan lain-lain.
3. Lembaga sosial (baik organisasi kemasyarakatan, perusahaan maupun lembaga keagamaan), yang dapat menambah hal-hal yang diberikan oleh kedua lembaga terdahulu, disamping memberikan dorongan atau motivasi dan kesempatan untuk berprestasi.
4. Lembaga pemerintah, untuk memberikan legalitas dan peraturan perundangan yang mendukung terselenggaranya segala upaya pengembangan dan peningkatan sumberdaya manusia tersebut, disamping dukungan-dukungan lain.

2.1 Pendidikan Dalam Keluarga
Pendidikan dalam keluarga merupakan pendidikan pertama dan terutama bagi anak. Pendidikan keluarga bertujuan agar anak mampu berkembang secara maksimal yang meliputi seluruh aspek perkembangan anaknya, yaitu jasmani dan rohani. Pendidikan keluarga akan ditemukan sebuah karakter yang sangat kuat pada diri seorang anak. Pendidikan dalam keluarga dapat memberikan pengaruh besar kepada karakter seorang anak. Sebab itu kunci utama untuk menjadikan manusia tidak manja dan hidup energik terletak dalam pendidikan keluarga. Kalau kita membaca pernyataan berbagai pemimpin besar dunia, maka banyak di antara mereka memberikan nilai penting kepada pendidikan dalam keluarga. Antara lain Bung Karno selalu mengagumkan pengaruh seorang Ibu. Juga Ki Hadjar Dewantara mengemukakan pentingnya pendidikan dalam keluarga. Karena dalam karakter yang ditumbuhkan adalah faktor yang amat penting dalam kepribadian orang. Karena akan banyak mempengaruhi prestasi dalam berbagai bidang seperti memimpin masyarakat. Ilmu pengetahuan dan kemampuan teknik adalah penting bagi pencapaian keberhasilan, tetapi tidak akan mencapai hasil maksimal kalau tidak disertai sebuah karakter.

Keluarga mempunyai peranan penting dalam pendidikan, karena keluarga merupakan tempat pertumbuhan anak yang pertama di mana dia mendapatkan pengaruh dari anggota keluarganya dan itu merupakan masa yang amat penting dan paling kritis dalam pendidikan anak, yaitu tahun-tahun pertama dalam kehidupannya (usia pra-sekolah). Sebab pada masa tersebut apa yang ditanamkan dalam diri anak akan sangat membekas, sehingga tak mudah hilang atau mudah berubah sesudahnya.




BAB III
PENUTUP

3.1 KESIMPULAN
Dalam meningkatkan SDM yang berkualitas sangatlah penting peran keluarga dan pendidikan. Karena dalam keluargalah kita belajar bersosisalisasi karena keluarga merupakan guru pertama kita. Pendidikan perlu selalu dijalani untuk menunjang kualitas SDM bangsa ini. Semakin pintar dan kreatif cara berpikirnya maka semakin banyak jalan untuk memajukan bangsa ini.



DAFTAR PUSTAKA

MEWUJUDKAN SDM BERKUALITAS MELALUI KELUARGA (Tjondrorini dan Mardiya) http://www.kulonprogokab.go.id/v21/files/Mewujudkan-SDM-Berkualitas-melalui-Keluarga.pdf

Membangun Sumber Daya Manusia di Lingkungan Keluarga (Baiq Noviani)
https://www.academia.edu/7175756/TUGAS_Membangun_Sumber_Daya_Manusia_di_Lingkungan_Keluarga?auto=download

Fungsi Keluarga Dalam Meningkatkan Sumber Daya Manusia Daerah Khusus Ibukota Jakarta (Departemen Pendidikan dan Kebudayaan)
https://play.google.com/books/reader?id=s6-fCgAAQBAJ&printsec=frontcover&output=reader&hl=en&pg=GBS.PP1






*Sumber: https://www.academia.edu/35570331/makalah_peningkatan_sdm_ikk_docx

Tag : Lainnya, Manajemen SDM
0 Komentar untuk "Peningkatan Sumber Daya Manusia melalui Keluarga"

Back To Top