BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Studi kelayakan sangat diperlukan oleh banyak kalangan, khususnya terutama bagi para investor yang selaku pemrakarsa, bank selaku pemberi kredit, dan pemerintah yang memberikan fasilitas tata peraturan hukum dan perundang-undangan, yang tentunya kepentingan semuanya itu berbeda satu sama lainnya. Investor berkepentingan dalam rangka untuk mengetahui tingkat keuntungan dari investasi, bank berkepentingan untuk mengetahui tingkat keamanan kredit yang diberikan dan kelancaran pengembaliannya, pemerintah lebih menitik-beratkan manfaat dari investasi tersebut secara makro baik bagi perekonomian, pemerataan kesempatan kerja, dll.
Mengingat bahwa kondisi yang akan datang dipenuhi dengan ketidakpastian, maka diperlukan pertimbangan-pertimbangan tertentu karena didalam studi kelayakan terdapat berbagai aspek yang harus dikaji dan diteliti kelayakannya, sehingga hasil daripada studi tersebut digunakan untuk memutuskan apakah sebaiknya proyek atau bisnis layak dikerjakan atau ditunda atau bahkan dibatalkan. Hal tersebut diatas adalah menunjukan bahwa dalam studi kelayakan akan melibatkan banyak tim dari berbagai ahli yang sesuai dengan bidang atau aspek masing-masing seperti ekonom, hukum, psikolog, akuntan, perekayasa teknologi dan lain sebagainya.
Dan studi kelayakan biasanya digolongkan menjadi dua bagian yang berdasarkan pada orientasi yang diharapkan oleh suatu perusahaan yaitu berdasarkan orientasi laba, yang dimaksud adalah studi yang menitik-beratkan pada keuntungan yang secara ekonomis, dan orientasi tidak pada laba (social), yang dimaksud adalah studi yang menitik-beratkan suatu proyek tersebut bisa dijalankan dan dilaksanakan tanpa memikirkan nilai atau keuntungan ekonomis.
Dalam perencanaan sebuah bisnis, baik bagi bisnis yang baru dirintis, atau pun jenis bisnis perluasan dari usaha yang sudah ada, selain mempertimbangkan aspek-aspek yang terkait dengan masalah pasar dan pemasaran, teknis, manajemen termasuk amdal, juga perlu ditelaah manfaat bisnis tersebut bagi masyarakat luas termasuk pengaruhnya terhadap perekonomian masyarakat sekitar maupun perekonomian negara. Analisis pada aspek sosial ekonomi menekankan pada penilaian sejauh mana proyek bisnis yang akan dijalankan mendapat dukungan ataupun berkontribusi pada perilaku dan pola kehidupan masyarakat termasuk manfaatnya terhadap perekonomian masyarakat sekitar lokasi bisnis maupun perekonomian negara secara makro yaitu apakah bisnis itu akan membantu pertumbuhan perekonomian ataukah justru sebaliknya, membebani perekonomian, seberapa banyak bisnis dapat menyerap tenaga kerja, bagaimana dampaknya terhadap kesejahteraan masyarakat, penyediaan produk/jasa secara lokal, regional maupun nasional, bahkan bagaimana pengaruh bisnis terhadap perubahan devisa negara.
B. RUMUSAN MASALAH
1. Apa yang dimaksud dengan aspek sosial ekonomi dalam Studi Kelayakan Bisnis?
2. Apa saja dampak aspek sosial ekonomi dalam Studi Kelayakan Bisnis ?
3. Bagaimana pendapatan peningkatan Nasional ?
C. TUJUAN MASALAH
Adapun tujuan dari pembuatan makalah ini adalah sebagai berikut :
1. Untuk mengetahui pengertian dari aspek sosial ekonomi dalam Studi Kelayakan Bisnis
2. Untuk mengetahui dampak aspek sosial ekonomi dalam Studi Kelayakan Bisnis
3. Untuk mengetahui bagaimana pendapatan peningkatan Nasional.
D. MANFAAT
Manfaat dalam pembuatan makalah ini adalah sebagai berikut :
1. Untuk memenuhi tugas mata kuliah STUDI KELAYAKAN BISNIS
2. Untuk menambah wawasan dan pedoman bagi pembaca
BAB II
PEMBAHASAN
A. Aspek Ekonomi dan Sosial
Dalam aspek ekonomi dan sosial setiap usaha yang dijalankan, tentu akan memberikan dampak bagi pelaku usaha dan lingkungan sekitar usaha itu sendiri.
Bagi masyarakat yang berinvestasi akan memberikan peluang untuk meningkatkan pendapatannya, sedangkan bagi pemerintah yang diperoleh dari aspek ekonomi dan sosial adalah adanya kontribusi dari sumber-sumber pendapatan baik pusat maupun daerah.
Secara umum dampak positif dari aspek sosial adalah adanya sarana prasarana yang dibutuhkan, seperti pembangunan jalan, jembatan, listrik dan sarana lainnya. Kemudian bagi pemerintah dampak negatif dari aspek sosial adanya perubahan demografi di suatu wiyalah, perubahan budaya dan kesehatan masyarakat. Dampak negatif dalam aspek sosial termasuk terjadinya perubahan gaya hidup, budaya, adat istiadat dan struktur sosial lainnya.
Jadi dalam aspek ekonomi dan sosial yang perlu ditelaah apakah jika usaha atau proyek yang dijalankan akan memberikan manfaat secara ekonomi dan sosial kepada berbagai pihak atau sebaliknya. Oleh karena itu, aspek ekonomi dan sosial ini perlu dipertimbangkan karena dampak yang akan ditimbulkan nantinya sangat luas apabila salah dalam melakukan penilaian.
B. Dampak Yang Timbul
Secara garis besar dampak dari aspek ekonomi dengan adanya suatu usaha atau investasi, misalnya pendirian suatu pabrik, antara lain :
1) Dapat meningkatkan ekonomi rumah tangga melalui:
Peningkatan tingkat pendapatan keluarga, dengan adanya suatu investasi akan memberikan peningkatan pendapatan kepada masyarakat.
Perubahan pola nafkah, semula masyarakat hidup dengan pertanian, dengan kehadiran pabrik.
Adanya pola nafkah ganda.
Tersedianya jumlah dan ragam produk barang dan jasa di masyarakat, sehingga masyarakat punya banyak pilihan untuk produk yang diinginkan.
Membuka kesempatan kerja bagi masyarakat sekaligus mengurangi pengangguran.
Tersedianya saran dan prasarana dengan dibukanya suatu proyek atau usaha dapat pula memberikan fasilitas bagi masyarakat luas maupun pemerintah seperti bangunan:
a) Jalan raya.
b) Listrik.
c) Telepon. Dll
2) Mengali, mengatur, dan menggunakan ekonomi sumber daya alam melalui :
Penggunaan lahan yang efesien dan efektif, penggunaan lahan yang benar-benar memberikan manfaat kepada berbagai pihak.
Peningkatan nilai tambah sumber daya alam
Peningkatan sumber daya alam lainnya yang belum terjemah, terutama untuk wilayah-wilayah yang masih terisolasi.
3) Meningkatkan perekonomian pemerintah baik lokal maupun regional melalui:
Menambah peluang dan kesempatan kerja dan berusaha bagi masyarakat.
Menambah jenis dan jumlah aktivitas ekonomi non-formal di masyarakat.
Pemerataan pendistribusian pendapatan.Menimbulkan efek ganda ekonomi.
Peningkatan produk domestik regional bruto (PDRB)
Peningkatan pendapatan asli daerah (PAD).Menambah pusat-pusat pertumbuhan ekonomi di daerah tertentu.
Menyediakan fasilitas umum yang sangat dibutuhkan masyarakat.
Menghemat devisa apabila produk dan jasa yang dihasilkan dapat mengurangi pemakaian impor barang dan jasa dari luar negeri.
Memperoleh pendapatan berupa pajak dari sumber-sumber yang dikelola oleh perusahaan, bak dari pendapatan penjualan maupun dari pajak lainnya.
4) Pengembangan wilayah
Meningkatkan pemerataan pembangunan (dengan prioritas pembangunan didaerah tertentu).
Meningkatkan persatuan dan kesatuan bangsa.
Terbuka lingkungan pergaulan dengan adanya pembukaan suatu wilayah.
Membuka isolasi wilayah dan cakrawala bagi penduduk.
Sedangkan dampak sosial dengan adanya suatu proyek atau investasi antara lain :
1. Adanya perubahan demografi.
a. Perubahan struktur penduduk menurut kelompok umur, jenis kelamin, mata pencaharian, pendidikan dan agama.
b. Perubahan tingkat kepadatan penduduk.
c. Pertumbuhan penduduk, tingkat kelahiran dan tingkat kematian.
d. Perubahan komposisi tenaga kerja.
2. Perubahan budaya yang meliputi terjadinya :
a. Kemungkinan perubahan kebudayaan melalui perubahan adat, nilai dan norma budaya setempat.
b. Terjadi prosses sosial baik proses asosiatif, akulturasi dan integrasi maupun sosial lainnya.
c. Perubahan pranata sosial, pendidikan, agama dan keluarga.
d. Perubahan warisan budaya.
e. Perubahan pelapisan sosail berdasarkan pendidikan, ekonomi, pekerjaan dan kekuasaan.
f. Perubahan kekuasaaan dan kewenangan melalui kepemimpinan formal dan informal.
g. Perubahan sikap dan persepsi masyarakat.
h. Kemungkinan terjadinya kriminalitas.
i. Perubahan adaptasi ekologis.
3. Perubahan kesehatan masyarakat meliputi terjadinya :
a. Perubahan parameter lingkungan yang diperkirakan terkena dampak rencana pembangunan dan pengaruh terhadap kesehatan.
b. Perubahan proses dan potensi terjadinya pencemaran
c. Timbulnya penyakit, peningkatan angka kesakitan dan angka kematian.
d. Perubahan karakteristik spesifik penduduk yang beresiko terjadinya penyakit.
e. Perubahan sumber daya kesehatan masyarakat.
f. Perubahan status gizi masyarakat.
g. Mempermudah proses penyebaran penyakit.
Dapat disimpulkan bahwa dalam aspek ekonomi komponen yang penting untuk ditelaah diantaranya :
• Ekonomi rumah tangga (tingkat pendapatan, pola nafkah dan pola nafkah ganda).
• Ekonomi sumber daya alam (pola penggunaan lahan, nilai tanah sumber daya alam dan sumber daya lainnya).
• Perekonomian lokal dan regional (memberikan nilai tambah, jenis dan jumlah aktivitas ekonomi nonformal, distribusi pendapatan, efek ganda ekonomi, Produk Domestik Regional Bruto (PDRB), Pendapatan Asli Daerah (PAD), pusat-pusat pertumbuhan ekonomi, fasilitas umum dan fasilitas sosial, aksesibilitas wilayah).
• Pengembangan wilayah.
Sedangkan komponen sosial yang penting untuk ditelaah diantaranya meliputi sebagai berikut:
• Komponen Demografi.
a. Struktur penduduk.
b. Tingkat kepadatan penduduk.
c. Pertumbuhan penduduk.
d. Tenaga kerja.
• Komponen Budaya.
a. Kebudayaan (adat istiadat, nilai dan norma budaya).
b. Proses sosial.
c. Warisan budaya (situs purbakala, cagar budaya).
d. Sikap dan persepsi masyarakat terhadap rencana usaha atau kegiatan.
• Kesehatan masyarakat.
a. Parameter lingkungan yang diperkirakan terkena dampak rencana pembangunan pengaruh terhadap kesehatan.
b. Proses dan potensi terjadinya pencemaran.
c. Potensi besar dampak timbulnya penyakit (angka kesakitan dan angka kematian).
d. Kondisi lingkungan yang dapat memperburuk proses penyebaran penyakit.
C. PENINGKATAN PENDAPATAN NASIONAL
Apabila suatu investasi bisa meningkatkan pendapatan masyarakat, maka secara otomatis akan meningkatkan pendapatan nasional. Artinya dengan adanya investasi akan berpengaruh terhadap peningkatan pendapatan secara nasional dan pendapatan daerah dimana investasi tersebut dilakukan.
Untuk menghitung Pendapatan Nasional dapat dilakukan melalui tiga pendekatan:
1. Pendekatan Produksi (Production Approach) yaitu nilai keseluruhan barang dan jasa yang dihasilkan oleh suatu negara dalam satu tahun tertentu. Cara menghitung pendapatan nasional dengan pendekatan produksi adalah dengan menjumlahkan nilai seluruh barang dan jasa.
Sektor lapangan usaha untuk menghitung pendapatan nasional :
• Pertanian, peternakan, kehutanan dan perikanan
• Pertambangan dan penggalian
• Industri pengolahan
• Listrik, jasa dan air minum
• Bangunan
• Perdagangan, hotel dan restoran
• Pengangkutan dan komunikasi
• Bank dan lembaga keuangan lainnya
• Sewa rumah
• Pemerintah dan pertahanan
• Jasa-jasa lainnya
2. Pendekatan Pengeluaran (Ekpenditure Approach) yaitu pendapatan nasional yang dihitung dengan cara menjumlahkan seluruh pengeluaran yang dilakukan oleh berbagai golongan masyarakat dalam perekonomian. Pengeluaran yang dimaksud disini yaitu pengeluaran konsumsi rumah tangga, konsumsi dan investasi pemerintah,ekspor impor
3. Pendekatan Pendapatan (Income Approach) yaitu pendapatan nasional yang dihitung dengan menjumlahkan balasan jasa yang diterima oleh faktor produksi. Yang termasuk dalam jenis pendapatan yaitu gaji dan upah, sewa,bunga,pajak tidak langsung,penyusutan,laba (keuntungan).
Sisi Rencana Pembangunan Nasional dalam Aspek Ekonomi yaitu :
• Memberikan kesempatan kerja bagi masyarakat
• Menggunakan sumber daya local
• Menghasilkan dan menghemat devisa
• Menumbuhkan industri lain
• Turut menyediakan kebutuhan konsumen dalam negeri sesuai dengan kemampuan
• Menambah pendapatan nasional
Sisi Distribusi Nilai Tambah dalam Aspek Ekonomi.
Maksudnya adalah agar proyek yang akan dibangun memiliki nilai tambah. Nilai tambah hendaknya dapat dihitung secara kuantitatif. Dalam perhitungan tersebut, agar lebih mudah dapat diasumsikan bahwa proyek berproduksi dengan kapasitas normal.
Sisi Nilai Investasi per Tenaga Kerja dalam Aspek Ekonomi.
Penilaian berikutnya adalah bahwa proyek mampu meningkatkan kesempatan kerja. Salah satu cara mengukur proyek mampu meningkatkan kesempatan kerja. Salah satu cara mengukur proyek padat modal atau padat karya adalah dengan membagi jumlah investasi (modal tetap+modal kerja) dengan jumlah tenaga kerja yang terlibat sehingga didapat nilai investasi per tenaga kerja.
Dukungan Pemerintah.
Salah satu bentuk dukungan adalah melalui proteksi perdagangan. Proteksi perdagangan merupakan seluruh insentif perdagangan. Proteksi perdagangan merupakan seluruh insentif perdagangan baik berupa proteksi maupun subsidi. Oleh karena itu, proteksi perdagangan lebih tepat disebut sebagai insentif perdagangan.
Kebijakan langsung terhadap komoditi yang bersangkutan:
• Kebijakan Perdagangan Luar Negeri.
• Kebijakan Perdagangan dalam Negeri.
• Kebijakan Produksi
• Kebijakan tidak Langsung.
BAB III
PENUTUP
KESIMPULAN
Dalam aspek ekonomi dan sosial layaknya berdirinya suatu usaha atau bisnis apabila memberikan kontribusi kepada pemerintah dan dapat meningkatkan pendapatan masyarakat dengan terbukanya lowongan kerja dan semakin eratnya hubungan sosial antara masyarakat yang berada dalam usaha itu dari berbagai penjuru ditanah air.
Dalam aspek ekonomi dan sosial juga harus memperhatikan lingkungan sekitarnya dengan tujuan menghindari pencemaran lingkungan dan mudahnya terserang bibit penyakit terhadap masyarakat sekitar. Dan usaha atau bisnis itu sendiri harus mampu melakukan interaksi kepada masyarakat di sekitarnya agar masyarakat di sekitar itu tidak melakukan tindak kriminalitas terhadap usaha itu sendiri. Jadi, apabila suatu usaha atau bisnis memperhatikan hal-hal demikian dalam aspek ekonomi dan sosial maka usaha itu layak.
DAFTAR PUSTAKA
Fahlevi, M., Zuhri, S., Parashakti, R., & Ekhsan, M. (2019). LEADERSHIP STYLES OF FOOD TRUCK BUSINESSES. Journal of Research in Business, Economics and Management, 13(2), 2437-2442.
Fahlevi, M. (2019). ISLAMIC ECONOMY AND POLITICS IN THE VIEW OF MUHAMMAD BAQIR SADR. Journal of Research in Business, Economics and Management, 13(2), 2431-2436.
Fahlevi, M., Theodora, R., Ernawaty, N., & Marciella, J. (2019). THE IMPACT OF MOTIVATION MILLENIAL GENERATION TO JOB PERFORMANCE IN E-COMMERCE INDUSTRY. Journal of Research in Business, Economics and Management, 13(1), 2357-2365.
Fahlevi, M., Rita, R., & Rabiah, A. (2019). WOMEN ENTREPRENEURS IN INDONESIA. Journal of Research in Business, Economics and Management, 13(2), 2416-2425.
Fahlevi, M., Juhandi, N., Rahardjo, B., & Tantriningsih, H. (2019). The GROWTH OF SHARIA BANKING IN ASIA. Journal of Research in Business, Economics and Management, 12(2), 2341-2347.
Fahlevi, M., Saparudin, M., Maemunah, S., Irma, D., & Ekhsan, M. (2019). Cybercrime Business Digital in Indonesia. In E3S Web of Conferences (Vol. 125, p. 21001). EDP Sciences.
Ekhsan, M., Aeni, N., Parashakti, R., & Fahlevi, M. (2019, November). The Impact Of Motivation, Work Satisfaction And Compensation On Employee's ProductivityIn Coal Companies. In 2019 1st International Conference on Engineering and Management in Industrial System (ICOEMIS 2019). Atlantis Press.
Fahlevi, M., & Surtinah, W. (2019). THE EFFECT OF EXTERNAL AND INTERNAL FACTORS ON FINANCIAL PERFORMANCE OF ISLAMIC BANKING. Journal of Research in Business, Economics, and Education, 1(1), 71-84.
Juhandi, N., Fahlevi, M., Abdi, M. N., & Noviantoro, R. (2019, October). Liquidity, Firm Size and Dividend Policy to the Value of the Firm (Study in Manufacturing Sector Companies Listed on Indonesia Stock Exchange). In 2019 International Conference on Organizational Innovation (ICOI 19). Atlantis Press.
Juhandi, N., & Fahlevi, M. (2019). TAX POLICY AND FISCAL CONSOLIDATION ON CORPORATE INCOME TAX. Journal of Business, Management, and Accounting, 1(1), 21-33.
Fahlevi, M. (2019, August). The Influence of Exchange Rate, Interest Rate and Inflation on Stock Price of LQ45 Index in Indonesia. In First International Conference on Administration Science (ICAS 2019). Atlantis Press.
Fahlevi, M., & Sutia, S. (2019). The Influence of Organizational Culture and Motivation on Employee Performance. Journal of Research in Business, Economics, and Education, 1(1), 1-10.
Simpen, I. N., Abdi, M. N., Fahlevi, M., & Noviantoro, R. (2019). The Effect of Socialization, Sanction, and E-Filing on Annual SPT Reporting. In E3S Web of Conferences (Vol. 125, p. 22001). EDP Sciences.
Sutia, S., Adha, S., & Fahlevi, M. (2019). Why do Customers Intend to Repurchase Transportation Online in Indonesia?. In E3S Web of Conferences (Vol. 125, p. 23010). EDP Sciences.
Turmidzi, I., Mahfud, I., Zuhri, S., Imron, M. A., & Fahlevi, M. The Concept of Quality Control and The Role of HRM in The World of Business and Education.
Kasmir, Studi kelayakan Bisnis, Jakarta : Kencana , 2003.hal.287
http://www.contohlengkap.com/2012/02/tinjauan-sosial-ekonomi-dalam-studi.html
http://mariaexpost.blog.com/2013/09/22/studi-kelayakan-bisnis/
http://niia1993.blogspot.co.id/2013/03/aspek-ekonomi-dan-sosial-dalam-studi.html
*Sumber: https://www.academia.edu/41685970/MAKALAH_STUDY_KELAYAKAN_BISNIS_ASPEK_EKONOMI_DAN_SOSIAL_
0 Komentar untuk "Aspek Ekonomi dan Sosial"