Problematika Kebudayaan Bagi Kehidupan Mandiri

BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang
Manusia merupakan makhluk ciptaan Tuhan yang tertinggi dan paling beradab dibandingkan dengan ciptaan tuhan lainnya. Manusia mempunyai tingkatan lebih tinggi lagi dalam berpikir, dan mempunyai akal yang dapat memperhitungkan tindakannya melalui proses belajar terus-menerus. Manusia pada dasarnya adalah makhluk sosial, memiliki naluri untuk hidup dengan lainnya. Naluri manusia untuk selalu hidup dengan orang lain disebut gregariousness.

Manusia sejak dilahirkan sudah mempunyai dua kecenderungan pokok, yaitu keinginan untuk menjadi satu dengan manusia lain di sekelilingnya (masyarakat), dan keinginan untuk menjadi satu dengan suasana alam sekelilingnya. Kecenderungan manusia untuk hidup bersosial-bermasyarakat sudah ada sejak lahir.

Budaya atau kebudayaan berasal dari bahasa Sanskerta yaitu buddhayah, yang merupakan bentuk jamak dari buddhi (budi atau akal) diartikan sebagai hal-hal yang berkaitan dengan budi dan akal manusia. Secara istilah, budaya adalah hasil cipta karsa manusia yang dihasilkan melalui proses belajar dan dijadikan milik bersama. Dan dapat kita simpulkan makhluk budaya dapat diartikan sebagai makhluk yang memiliki pikiran atau akal budi.

Wujud dari kebudayaan ini adalah benda-benda yang diciptakan oleh manusia sebagai makhluk yang berbudaya, berupa perilaku dan benda-benda yang bersifat nyata, misalnya pola-pola perilaku, bahasa, peralatan hidup, organisasi sosial, religi, seni, dan lain-lain. Kebudayaan ini sendiri berfungsi untuk membantu manusia dalam melangsungkan kehidupan bermasyarakat. 

Masyarakat adalah kelompok manusia yang hidup bersama dan yang menghasilkan kebudayaan . Dengan demikian, tak ada masyarakat yang tidak memiliki kebudayaan dan sebaliknya tak ada kebudayaan tanpa masyarakat sebagai wadah dan pendukungnya. Terdapat hubungan timbal balik antara kebudayaan dengan masyarakat, sebagaimana ada hubungan antara kebudayaan, peradaban dan sejarah. Masyarakat itu menghasilkan kebudayaan, sedangkan kebudayaan itu menentukan corak masyarakat. Jadi antara manusia dan kebudayaan merupakan suatu kesatuan yang memiliki hubungan yang sangat erat dan tidak dapat dipisahkan satu sama lain. Melalui ini,kita akan melihat seberapa eratnya masyarakat dengan budayanya,dan budaya dengan masyarakatnya,serta seberapa penting dan bagaimana kebudayaan itu ada di dalam masyarakat.

1.2. Rumusan Masalah
Berdasarakan latar belakang tersebut di atas, maka setidaknya ada beberapa masalah yang akan di bahas dalam makalah ini, yaitu :
1.             Apakah pengertian dari kebudayaan?
2.             Dalam problematika kebudayaan apa saja hambatan-hambatan kebudayaan yang terjadi?
3. Pengertian Problematika kebudayaan. 

1.3 Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui Problematika kebudayaan 
2. Untuk memberitahukan pengertian dari kebudayaan
3. Untuk mengetahui pengaruh budaya terhadap lingkungan.
4. Mengetahui jenis-jenis problematika kebudayaan
5. Untuk memberitahukan macam-macam hambatan kebudayaan yang terjadi


BAB II
PEMBAHASAN

A. Problematika Kebudayaan
Problematika kebudayaan adalah sesuatu yang indah jika kebudayaan yang merupakan harta yang turun temurun dari nenek moyang kita, dapat kita pertahankan kelestariannya. Tapi perkembangan jaman tidak dapat dibendung, seiring dengan berjalannya waktu, maka kelestarian kebudayaan tersebut harus dijaga karena kebudayaan hanyalah identitas diri dan merupakan identitas bangsa. Bangsa yang memiliki identitas akan menjadi bangsa yang kuat dan menjadi bangsa yang tidak mudah untuk dijajah oleh bangsa lain.


Problematika Kebudayaan Bagi Kehidupan Mandiri


Problematika kebudayaan sangat berbahaya jika dibiarkan, karena kebudayaan merupakan jati diri bangsa, bila itu hilang maka dengan sangat mudah bangsa itu akan hancur dan dijajah oleh bangsa lain. Oleh sebab itu bagaimanapun juga caranya kita harus mempertahankan identitas bangsa kita yaitu kebudayaan. Kebudayaan yang diciptakan manusia dalam kelompok dan wilayah yang berbeda-beda menghasilkan keragaman kebudayaan. Tiap persekutuan hidup manusia (masyarakat, suku, atau bangsa) memiliki kebudayaan sendiri yang berbeda dengan kebudayaan kelompok lain. 

Kebudayaan yang dimiliki sekelompok manusia membentuk ciri dan menjadi pembeda dengan kelompok lain. Dengan demikian, kebudayaan merupakan identitas dari persekutuan hidup manusia.

Kebudayaan yang ada ikut pula mengalami dinamika seiring dengan dinamika pergaulan hidup manusia sebagai pemilik kebudayaan. Berkaitan dengan hal tersebut kita mengenal adanya pewarisan kebudayaan, perubahan kebudayaan, dan penyebaran kebudayaan.


Bahwa dalam rangka pemenuhan hidupnya manusia akan berinteraksi dengan sesama,masyarakat dengan masyarakat lain yang terjadi antar persekutuan hidup manusia sepanjang hidup manusia. Berkaitan dengan hal tersebut kita mengenal adanya tentang kebudayaan yaitu:
1. Pewaris kebudayaan yaitu proses pemindahan,penerusan,pemilikan dan pemakaian dari generasi ke generasi
2. Perubahan kebudayaan yaitu perubahan yang terjadi karena ketidaksesuaian diantara unsur-unsur budaya
3. Penyebaran kebudayaan atau difusi adalah proses menyebarnya unsur-unsur kebudayaan dari suatu kelompok ke kelompok yang lain atau dari masyarakat ke masyarakat yang lain.

Berdasarkan wujudnya kebudayaan terbagi menjadi dua:
Cipta : hasil dari pemikiran manusia yang bersifat ke-ilmuan 
1. Kebudayaan yang bersifat abstrak
Kebudayaan yang terletak di dalam pikiran manusia tidak dapat di raba atau di foto.
Contohnya: imaginasi, khayalan.
2. Kebudayaan bersifat konkret
Wujudnya yang berpola tindakan atau aktivitas manusia di dalam masyarakat yang dapat diraba dan diamati. Contohnya: belajar, bicara, bermain.


B.     Unsur-Unsur Kebudayaan
Kebudayaan mengandung unsur antara lain; Kenyakinan, Mata pencarian, Bahasa, pengetahuan, Teknologi, Sistem sosial,Kekerabatan,penanggalan,Tata pemukiman.
Berkembangnya kebudayaan dikarenakan adanya kesadaran manusia, kondisi masyarakat dan hubungan dan kebudayaan lain.

Kebudayaan setiap masyarakat tentu terdiri dari unsur-unsur tertentu, yang merupakan bagian dari suatu kebulatan, yakni kebudayaan itu sendiri.
Ada beberapa pendapat ahli tentang unsur-unsur kebudayaan.

Clyde kluckhohn menyebutkan 7 unsur kebudayaan, yakni:
1. Peralatan dan perlengkapan hidup manusia (pakaian, rumah, alat-alat rumah tangga, senjata, alat-alat rumah produksi dan transportasi)
2. Mata pencarian hidup dan sistem-sistem ekonomi( pertanian, peternakan, sistem produksi, dan sistem distribusi)
3. Sistem kemasyarakatan (sistem kekerabatan, organisasi, politik, sistem hokum dan sistem perkawinan)
4. Bahasa (lisan maupun tertulis)
5. Kesenian (seni rupa, seni sastra dan seni gerak)
6. Sistem pengetahuan
7. Sistem kepercayaan (religi)

Ketujuh unsur kebudayaan pokok diatas disebut sebagai kebudayaan UNIVERSAL (culture universal). Dari ketujuh unsure kebudayaan yang ada, masih terbagi lagi lebih kecil kegiatannya.

Ralph linton menyebutnya dengan kegiatan-kegiatan kebudayaan (culture activity).
culture universal => culture activity => trait complex => trait => item.
Bisa dicontohkan, bahasa => kalimat => kata => suku kata => huruf.


C. Karakteristik kebudayaan
Secara umum kebudayaan memiliki beberapa karakteristik umum, karakteristik umum tersebut yaitu :
1. Kebudayaan adalah milik bersama Unsur kebudayaan/ide, nilai, pola merupakan sesuatu yang dijalankan bersama-sama oleh anggota masyarakat.
Contohnya : gotong royong, musyawarah mufakat.
2. Kebudayaan merupakan hasil belajar 
Secara unsure hasil kebudayaan merupakan hasil dari belajar dan bukan warisan biologis (dibawa sejak lahir).
3. Kebudayaan didasari pada lambang Penggunaan lambing-lambang tertentu biasanya dilakukan ooleh manusia, kekuasaan dan ketaatan individu dibangkitkan juga oleh lambing tertentu.

D. FUNGSI KEBUDAYAAN BAGI MASYARAKAT
Kebudayaan memiliki fungsi yang besar bagi manusia dan masyarakat, karena kekuatan yang harus dihadapi oleh masyarakat dan anggota-anggotanya  (misalnya kekuatan alam) yang tidak selalu baik bagi mereka. Ditambah lagi manusia sebagai masyarakat itu sendiri perlu kepuasan baik spiritual maupun material. Apabila manusia sudah dapat mempertahankan diri dan menyesuaikan diri dengan alam serta hidup damai dengan manusia-manusia lainnya, maka akan timbul keinginan untuk menyatakan perasaan dan keinginan yang akan disalurkan seperti kesenian.

Jadi, fungsi kebudayaan bagi masyarakat dapat kita bagi sebagai berikut:

1. Melindungi diri dari alam
Hasil karya manusia melahirkan tekhnologi yang mempunyai kegunaan utama di dalam melindungi masyarakat terhadap lingkungan alamnya. Dengan tekhnologi, manusia dapat memanfaatkan dan mengolah alam untuk kebutukan hidupnya, sehingga manisia dapat menguasai alam.

2. Mengatur tindakan manusia
Dalam kebudayaan ada norma, aturan kaidah, dan adat istiadat yang kesemuanya itu berfungsi untuk mengatur bagaimana manusia bertindak dan berlaku dalam pergaulan hidup dengan anggota masyarakat lainnya. Dalam mengatur hubungan antar manusia, kebudayaan dinamakan pula sebagai “design for living” artinya kebudayaan adalah garis-garis pokok tentang perikelakuan atau “blue print for behavior”, yang menetapkan peraturan-peraturan mengenai apa yang harus dilakukan dan apa yang tidak boleh dilakukan.

Unsur-unsur normativ yang merupakan bagian dari kebudayaan itu diantaranya adalah:
• Unsur yang menyangkut pertanian, berhubungan dengan hal-hal yang baik dan buruk, menyenangkan dan tidak menyenangkan. Misalnya, perilaku laki-laki yang memakai anting, kalung, tato, rambut panjang, dan lain sebagainya yang terdapat dalam kehidupan bermasyarakat dan pasti ada yang menilai baik dan buruknya.

• Unsur keharusan, yaitu apa yang harus dilakukan seseorang.

• Unsur kepercayaan. Misalnya, harus mengadakan upacara adat pada saat kelahiran, perkawinan, kematian, dan lain-lain
.
3. Sebagai wadah segenap perasaan

Kebudayaan berfungsi sebagai wadah atau tempat mengungkapkan perasaan seseorang dalam masyarakat ataupun untuk memuaskan keinginan, misalnya dengan adanya seni-seni dalam masyarakat.


E. Hubungan Antara Unsur Kebudayaan dalam Masyarakat
1. Peralatan dan perlengkapan hidup hasil karya manusia melahirkan teknologi/budaya salah satu dari hasil teknologi adalah melindungi manusia.
2. Alat-alat produksi
Alat-alat yang berfunsi melaksanakan suatu pekerjaan produktif.
3. Senjata
Dalam masyarakat tradisyonal maupun masyarakat modern, senjata memiliki fungsi yang berbeda.
4. Wadah
Alat atau piranti untuk menampung/menyimpan barang-barang
5. Makanan dan minuman
Merupakan barang-barang yang dikonsumsi manusia.
6. Pakaian dan perhiasan
Bahan pakaian pada zaman dahulu berbeda dengan bahan pakaian zaman sekarang, begitu juga dengan perhiasan.
7. Rumah/tempat berlindung
Rumah sebagai tempat berteduh, memiliki model dan bentuk yang berbeda-beda.
8. Alat transportasi
Untuk melaksanakan aktivitasnya manusia memerlukan alat transportasi yang memadai.


F.     Aktivitas Kebudayaan
Terminologi yang menunjukan aktifitas kebudayaan antara akulturasi, asimilasi, difusi, dan lain-lain. Kebudayaan itu memiliki jiwa, ibarat manusia hidup yang dinamis dan tidak statis. Selain kebudaaan itu hidup, kebudayaan pun dapat terkena kematian. Kematian kebudayaan terjadi karena manusia yang dulu hidup di dalam sebuah kebudayaan, meninggalkan – baik secara sadar atau tidak – kebudayaan itu, biasanya, karena ketertarikan kepada kebudayaan lain.Manusia adalah “jiwa” kebudayaan.Ketika manusia meninggalkan kebudayaan yang telah melembaga tersebut kematian bagi sebuah kebudayaan.

Keunggulan kebudayaan Indonesia
Kekayaan akan keragaman kebudayaan daerah Indonesia
Sumber daya alam yang melimpah dan berkualitas
Wilayah yang strategis

Problematika
Adanya pandangan bahwa kebudayaan itu statis
Rendahnya minat sebagian masyarakat dalam menghayati kebudayaan daerah
Rendahnya apresiasimasyarakat dalam menghayati kebudayaan daerah
Rendahnya apresiasi masyarakat terhadap nilai-nilai budaya daerah
Ketertarikan sebagian masyarakat terhadap pengaruh kebudayaan barat/asing
Pencitraan yang kuat tentang kebudayaan Indonesia.


G.  Hakekat manusia sebagai makhluk budaya
Secara sederhana hubungan manusia dengan kebudayaan itu adalah manusia sebagai perilaku/ makhluk budaya, dan kebudayaan merupakan objek yang dilaksanakan manusia. Dalam sosiologi manusia dan kebudayaan dinilai sebagai dwitunggal, artinya walaupun keduanya berbeda tetapi keduanya merupakan satu kesatuan , karena manusia yang menciptakan kebudayaan, dan setelah tercipta kebudayaan mengatur hidup manusia agar sesuai dengan kebudayaan tersebut.
H. Etika dan Estetika berbudaya
Kegunaan adanya nilai etika dan estetika dalam kehidupan dalam bermasyarakat adalah hal yang wajib dipertahankan, sehingga pada akhirnya masyarakat menyadari bahwa mempertahankan dan menyelamatkan kebudayaan suatu daerah atau bangsa harus diletakkan di paling awal . Dan menjadikan nilai kebudayaan sebagai acuan untuk menempuh kehidupan masa depan masyarakat, dengan terus melakukan kontekstualisasi dan aktualisasi pada berbagai dinamika zaman. 
Masyarakat harus bisa menyaring kebudayaan baru dengan tetap memprioritaskan kebudayaan asal mereka jangan samapai kebudayaan kita hilang hanya dikarenakan adanya budaya baru yang kita anggap lebih maju di banding budaya kita sendiri dan agar menjadi masyarakat yang berbudaya, tentunya dengan nilai etika dan estetika yang ada di dalamnya
I. Kebudayaan Indonesia
Kebudayaan Indonesia adalah salah satu dari sekian banyak kebudayaan yang ada di dunia. Keberadaannya – sama dengan kebudayaan lain – telah memakan waktu yang cukup lama.Berbicara tentang kebudayaan Indonesia maka kita akan berbicara tentang sejarah panjang pertemuan antar kebudayaan daerah Indonesia dengan kebudayaan dari luar Indonesia.

Pertemuan antar kebudayan-kebudayaan di Indonesia, sudah dimulai sejak masuknya agama Hindu dan Budha. Kebudayaan daerah Indonesia yang masih sederhana kemudian bertemu dengan agama Hindu dan Budha yang menjadi sedemikian meluas dan dianut oleh banyak masyarakat di Indonesia. Hal ini dapat dilihat dengan banyaknya kerajaan yang pernah ada di wilayah Barat dan Tengah.
Indonesia yang menganut agama tersebut seperti Kutai, Tarumanegara, Sriwijaya, Pejajaran dan Majapahit. Pada masa kerjaan Majapahit, kebudayaan Indonesia mencapai kebersamaannya dengan menyatukan kerajaan yang ada di Indonesia oleh Patih Gajah Mada, yang terkenal dengan Sumpah Palapa. Kesatuan ini jelas menjadikan kebudayaan di Indonesia semakin menunjukkan dinamis
Perjalanan kebudayaan Indonesia dipengaruhi oleh, masuknya Portugis menandakan sebuah masa ketika penjajahan melanda wilayah nusantara. Ditutupnya Terusan Suez membuat banyak negara di belahan dunia Barat mengalihkan perhatiannya untuk mencari rempah-rempah. Tokoh-tokoh seperti Vasco da Gama, Marcopolo, Bartholomeus Diaz, mencari sebuah wilayah perdagangan baru. Salah satu wilayah yang ditemukan sampailah mereka di tanah nusantara dan memulai sebuah masa yang panjang, dalam penjajahan. Akhirnya memperoleh kemerdekaan pada tanggal 17 Agustus 1945, Penjajahan yang terjadi selama masa tersebut, bukan hanya kisah perlawanan fisik, tetapi juga tentang perlawanan kebudayaan. Oleh karena,terjadi perubahan yang besar dalam banyak bidang.Dalam hal ini dapat disoroti perubahan bentuk pemerintahan. Perubahan bentuk pemerintahan, dari kerajaan kepada negara, menjadi sebuah perubahan yang menuntut adanya kesatuan wilayah dan kebudayaan di Indonesia. Pada masa ini pula, polemik tentang dasar negara, bahasa, Undang-Undang Dasar, dan persoalan kebudayaan nasional mulai terlhat. Sudah banyak usaha yang dilakukan untuk merumuskan apa itu kebudayaan Indonesia.
Kekayaan Kebudayaan yang sedemikian hebat dari wilayah Indonesia, membuat para perumus tidak ingin menghilangkan kebudayan yang sudah lama hidup. Kekayaan kebudayaan yang telah telah terkenal kebesarannya ke Tiongkok dan Eropa.Namun, usaha perumusan belum membuahkan hasil yang memuaskan.Masyarakat Indonesia telah teralihkan perhatiannya kepada kebudayaan yang dibawa oleh Eropa dan Amerika.
Upaya pengembangan kebudayaan Indonesia
Jujur
Tanggung Jawab
Menepati janji
Toleransi
Membiasakan hidup bersih.
Menuntut ilmu kapan dan dimanapun juga 
Menjalaini kehidupan sehari-hari dengan berpedoman pada kebudayaan Indonesia
Tanamkan minat sejak dini pada kebudayaan daerah Indonesia
Mempelajari dan mengenali kebudayaan daerah Indonesia (tarian,kerajinan tangan, Seni bertutur, alat musik daerah membangun rumah teknik kebudayaan daerah dan lain-lain).
Sudah saatnya kebudayaan Indonesia memiliki kesejajaran dengan budaya barat. Oleh karena itu, mulai disadari bahwa kebudayaan daerah di Indonesia memiliki keunggulan mulai dari pandangan tentang alam hingga pranata sosial. Dan masyarakat barat juga mulai menyadari kekurangan kebudayaan mereka sendiri, yang terlihat lewat gairah dan ketertarikan kepada kebudayaan Timur sebagai penawar kegelisahan mereka Mengenali dan mengembangkan kebudayaan Indonesia adalah tugas yang diemban oleh setiap warga negara Indonesia. 
Jangan tinggalkan kebudayaan Indonesia karena kekayaan menunggu untuk dikenali, dikembangkan, hingga akhirnya dapat hidup mencapai kebesarannya, yang dulu pernah dimiliki.     




J. Jenis- Jenis Problematika Kebudayaan
1. Hambatan budaya yang berkaitan dengan pandangan hidup dan sistem kepercayaan.
Dalam hal ini, kebudayaan tidak dapat bergerak atau berubah karena adanya pandangan hidup dan sistem kepercayaan yang sangat kental, karena kuatnya kepercayaan sekelompok orang dengan kebudayaannya mengakibatkan mereka tertutup pada dunia luar dan tidak mau menerima pemikiran-pemikiran dari luar walaupun pemikiran yang baru ini lebih baik daripada pemikiran mereka. Sebagai contoh dapat kita lihat bahwa orang jawa tidak mau meninggalkan kampung halamannya atau beralih pola hidup sebagai petani. Padahal hidup mereka umumnya miskin.

2. Hambatan budaya yang berkaitan dengan perbedaan presepsi atau sudut pandang.
Hambatan budaya yang berkaitan dengan perbedaan presepsi dan sudut pandang ini dapat terjadi antara masyarakat dan pelaksanaan pembangunan. Sebagai contoh dapat kita lihat banyak masyarakat yang tidak setuju dengan program KB yang dicanangkan pemerintah yang salah satu tujuannya untuk mengatasi kemiskinan dan kepadatan penduduk, karena masyarakat beranggapan bahwa banyak anak banyak rezeki.

3. Hambatan budaya yang berkaitan dengan faktor psikologi atau kejiwaan.
Upaya untuk mentransmigrasikan penduduk dari daerah yang terkena bencana alam sering mengalami kesulitan. Hal ini disebabkan karena adanya kekhawatiran penduduk bahwa ditempat yang baru hidup mereka akan lebih sengsara dibandingkan dengan hidup mereka ditempat yang lama.

4. Masyarakat yang terasing dan kurang komunikasi dengan masyarakat luar.
Masyarakat yang tinggal di daerah-daerah terpencil yang kurang komunikasi dengan masyarakat luar cendrung memiliki ilmu pengetahuan yang terbatas, mereka seolah-olah tertutup untuk menerima program-program pembangunan.

5. Sikap tradisionalisme yang berprasangka buruk terhadap hal-hal baru.
Sikap ini sangat mengagung-agungkan budaya tradisional sedemikian rupa sehingga menganggap hal-hal baru itu akan merusak tatanan hidup mereka yang sudah mereka miliki secara turun-temurun.

6. Sikap etnosentrisme.
Sikap etnosentris adalah sikap yang mengagungkan budaya suku bangsa sendiri dan menganggap rendah budaya suku bangsa lain. Sikap seperti ini akan memicu timbulnya pertentangan-pertentangan suku, ras, agama, dan antar golongan. Kebudayaan yang beraneka ragam yang berkembang disuatu wilayah seperti Indonesia terkadang menimbulkan sikap etnosentris yang dapat menimbulkan perpecahan.

7. Perkembangan IPTEK sebagai hasil dari kebudayaan, sering disalah gunakan oleh manusia, sebagai contoh nuklir dan bom dibuat justru untuk menghancurkan manusia bukan untuk melestarikan suatu generasi, dan obat-obatan yang diciptakan untuk kesehatan tetapi dalam penggunaannya banyak disalahgunakan yang justru mengganggu kesehatan manusia.

8. Pewarisan kebudayaan.
Dalam hal pewarisan kebudayaan bisa muncul masalah antara lain, sesuai atau tidaknya budaya warisan tersebut dengan dinamika masyarakat saat sekarang, penolakan generasi penerima terhadap warisan budaya tersebut, dan munculnya budaya baru yang tidak lagi sesuai dengan budaya warisan. Dalam suatu kasus, ditemukan generasi muda menolak budaya yang hendak diwariskan oleh pendahulunya. Budaya itu dianggap tidak lagi sesuai dengan kepentingan hidup generasi tersebut, bahkan dianggap bertolak belakang dengan nilai-nilai budaya yang baru diterima sekarang ini.

9. Perubahan kebudayaan.
Perubahan kebudayaan yang terjadi bisa memunculkan masalah antara lain perubahan akan merugikan manusia jika perubahan itu bersifat regress (kemunduran) bukan progress (kemajuan), perubahan bisa berdampak buruk atau menjadi bencana jika dilakukan melalui revolusi, berlangsung cepat, dan diluar kendali manusia.

10. Penyebaran kebudayaan.
Penyebaran kebudayaan (difusi) bisa menimbulkan masalah, masyarakat penerima akan kehilangan nilai-nilai budaya lokal sebagai akibat kuatnya budaya asing yang masuk. Contoh globalisasi budaya yang bersumber dari kebudayaan Barat pada era sekarang ini adalah masuknya nilai-nilai budaya global yang dapat memberi dampak negatif bagi perilaku sebagian masyarakat Indonesia. Misalnya pola hidup konsumtif, hedonisme, pragmatis, dan induvidualistik. Akibatnya nilai-nilai asli kebudayaan bangsa seperti rasa kebersamaan dan kekeluargaan lambat laun bisa hilang dari masyarakat Indonesia.


K.     Pengaruh Budaya Tehadap Lingkungan
Budaya yang dikembangkan oleh manusia akan berpengaruh terhadap lingkungan dimana tempat kebudayaan itu berkembang. Dengan menganalisis pengaruh budaya terhadap lingkungan, kita dapat mengetahui mengapa setiap daerah itu mempunyai kebudayaan yang berbeda-beda yang akan menghasilkan keragaman kebudayaan.
Beberapa variabel yang berhubungan dengan masalah kebudayaan dan lingkungan, diantaranya adalah:
a.       Physical Environment
Physical Environment adalah permasalahan kebudayaan yang terkait dengan lingkungan natural seperti temperature, curah hujan, iklim wilayah, geografis, flora, dan fauna.

b.      Cultural Social Environment
Cultural Social Environment adalan permasalahan kebudayaan yang meliputi aspek-aspek kebudayaan beserta proses sosialisasi seperti norma-norma, adat istiadat, dan nilai-nilai.
c.       Environmental Orientation and Representation
Environmental Orientation and Representation adalah permasalahan kebudayaan yang mengacu pada presepsi dan kepercayaan kognitif yang berbeda pada setiap masyarakat mengenai lingkungannya.
d.      Environmental Behavior and Proses
Environmental Behavior and Proses adalah permasalahan kebudayaan yang meliputi bagaimana cara cara masyarakat menggunakan lingkingan dalan hubungan sosial.
e.       Out Carries Product
Out Carries Product adalah permasalahan kebudayaan yang meliputi hasil tindakan manusia pada presepsi dan kepercayaan kognitif yang berbeda-beda pada setiap masyarakat dalam hubungan sosial.


Dengan menganalisis permasalahan kebudayaan dengan lingkungan diatas, dapat disimpulkan bahwa kebudayaan yang berkembang pada suatu wilayah tertentu akan mempunyai pengaruh yang cukup besar pada perubahan pola tata laku, norma-norma, nilai-nilai, dan aspek kehidupan lainnya yang akan menjadi cirri khas suatu masyarakat dengan masyarakat lainnya.

Pengaruh masuknya budaya Barat terhadap penerimaan budaya Indonesia menimbulkan tiga reaksi dalam menghadapi budaya luar tersebut, diantaranya adalah :
1. Corak reaksi yang menerima dan merangkul bulat-bulat kebudayaan luar. Corak ini menganggap kebudayaan timur sudah tidak relevan lagi untuk menghadapi kondisi kehidupan pada masa sekarang, dan mengadopsi dengan secara keseluruhan budaya barat yang dating yang dianggap unggul dan mampu melahirkan manusia yang berkualitas
2. Corak reaksi yang sama sekali anti terhadap kebudayaan barat. Corak kebudayaan ini menganggap budaya barat hanya melahirkan manusia yang buas dan kejam, dan kebudayaan timur yang lebih unggul.
3. Corak reaksi yang melihat pembenturan kebudayaan timur dengan kebudayaan barat secara realistis dan kritis. Corak reaksi ini berusaha mengambil jarak dan menilai secara jujur keunggulan kebudayaan barat dan kelemahan budaya timur, sekaligus mempertahankan nilai-nilai kebudayaan timur.



BAB III
PENUTUP

A.     Kesimpulan
Budaya yang dikembangkan oleh manusia akan berimplikasi pada lingkungan tempat kebudayaan itu berkembang. Suatu kebudayaan memancarkan suatu ciri khas dari masyarakatnya yang tampak dari luar. Dengan menganalisis pengaruh akibat budaya terhadap lingkungan seseorang dapat mengetahui, mengapa suatu lingkungan tertentu akan berbeda dengan lingkungan lainnya dan menghasilkan kebudayaan yang berbeda pula.
Seiring dengan perkembangannya, kebudayaan juga mengalami beberapa problematika atau masalah masalah yang cukup jelas yaitu, hambatan budaya yang ada kaitannya dengan pandangan hidup dan sistem kepercayaan, hambatan budaya yang berkaitan dengan perbedaan sudut pandang atau persepsi, hambatan budaya yang berkaitan dengan faktor psikologi atau kejiwaan, masyarakat terpencil atau terasing dan kurang komunikasi dengan masyarakat lainnya, sikap tradisionalisme yang berprasangaka buruk terhadap hal-hal yang baru, mengagung-agungkan kebudayaan suku bangsanya sendiri dan melecehkan budaya suku bangsa lainnya atau lebih dikenal dengan paham etnosentrisme, dan perkembangan iptek sebagai hasil dari kebudayaan yang sering disalahgunakan.

B.     Saran
Melalui makalah ini penulis menyarankan agar pembaca tidak berhenti sampai disini saja menggali ilmu tentang pengaruh dan problematika kebudayaan di Indonesia. Penulis berharap agar pembaca terus menggali ilmu dan mengetahui problematika kebudayaan sehingga Bangsa Indonesia bijak dalam menghadapi kebudayaan-kebudayaan baru yang datang dari luar.





DAFTAR PUSTAKA

Fuad Hassan. “Pokok-pokok Bahasan Mengenai Budaya Nusantara Indonesia”. Dalam          http://kongres.budpar.go.id/news/article/Pokok_pokok_bahasan.htm, didownload 7/15/04. 
Koenjaraningrat. 1990. Kebudayaan Mentalitas dan Pembangunan. Jakarta: Gramedia. 
Adeney, Bernard T. 1995. Etika Sosial Lintas Budaya. Yogyakarta: Kanisius. Al-Hadar Smith,  “Syariah dan Tradisi Syi’ah Ternate”, dalam http://alhuda.or.id/rub_budaya.htm , didownload 7/15/04. 
http://ojan-jan.blogspot.com/
http://ojan-jan.blogspot.co.id/2012/10/problematika-kebudayaan.html
Afirmasi Nilai Etika dan Estetika Kebudayaan Madura » Lontar Madura http://lontarmadura.com/afirmasi-nilai-etika-dan-estetika-kebudayaan-madura/#ixzz29tX8sxqg)
Hermanto.,Winarno.(2011).Ilmu Sosial dan Budaya Dasar, jakarta:Penerbit Bumi Aksara.
Puturistik (2010).problematika kebudayaan.from http://puturistik.blogspot.com/2 010/06/problematika kebudayaan.html?m=1 15 oktober 2012
Yahwa ki (2011).problematika kebudayaan.from http://yahwa-ki.blogspot.com/2011/07/problematika kebudayaan.html?m=1 15 oktober 2012
http://tugassekolahdankuliah.blogspot.co.id/2014/05/problematika-kebudayaan-dalam-kehidupan.html
http://pustaka-makalah.blogspot.co.id/2011/03/kebudayaan-dalam-kehidupan-masyarakat.html
https://nadillaikaputri.wordpress.com/2012/10/21/manusia-sebagai-makhluk-budaya-3/






*Sumber: https://www.academia.edu/34690826/MAKALAH_PROBLEMATIKA_KEBUDAYAAAN_BAGI_KEHIDUPAN_MANDIRI_pass_docx

Tag : Lainnya
0 Komentar untuk "Problematika Kebudayaan Bagi Kehidupan Mandiri"

Back To Top