BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Di zaman globalisasi sekarang ini, batas antar negara-negara sudah mulai hilang sebagai akibat modernisasi komunikasi, ditambah lagi dunia sedang memasuki masa krisis finansial global yang mengganggu aktivitas-aktivitas ekonomi skala global. Ribuan karyawan di-PHK dari pekerjaannya,hal ini terjadi tidak semata-mata hanya di negara Indonesia saja akan tetapi fenomena ini telah terjadi di banyak negara di belahan dunia. Sebagai salah satu langkah menghadapi masalah ekonomi sekarang yang ditandai dengan bertambahnya angka pengangguran maka sudah saatnya warga negara-negara di dunia di tuntut untuk mulai mandiri tidak menggantungkan diri menjadi karyawan dari sebuah perusahaan.
Bentuk kemandirian bisa saja dalam bentuk membuka usaha atau bisnis sendiri dan dikelola sendiri. Banyak bentuk-bentuk bisnis yang bisa dijalani oleh siapapun. Tentunya hanya orang-orang siap saja yang mampu menang di era kompetitif dan krisis global sekarang ini.Sejarah telah menunjukkan bahwa inovasi besar lebih mungkin muncul dari bisnis-bisnis kecil daripada bisnis. Inovasi tidak selalu merupakan produk baru. Michaell Dell tidak menemukan PC, akan tetapi dia mengembangkan satu cara yang inovatif untuk membuatnya(membeli komponen yang sudah jadi dan merakitnya) dan cara inovatif untuk menjualnya(langsung kepada konsumen,mula-mula melalui telepon dan sekarang melalui internet).Menurut SBA, bisnis kecil memasok 55% dari semua inovasi di pasar AS.
1.2 Rumusan Masalah
1. Apakah definisi dari usaha/bisnis kecil dan kewirausahaan ?
2. Langkah-langkah apa saja yang di lakukan seorang wirausahawan untuk memulai usaha/bisnis kecil ?
3. Faktor apa saja yang dapat menjadi penyebab kegagalan dan keberhasilan dari suatu usaha/bisnis kecil ?
4. Apa saja yang menjadi kriteria penentuan untuk seseorang dapat di katakan menjadi seorang wirausahawan ?
1.3 Tujuan Penulisan
1. Memberi ilmu pengetahuan secara lebih luas kepada para pembaca tentang usaha/bisnis kecil dan kewirausahaan.
2. Untuk menanamkan jiwa kewirausahaan terhadap para pembaca untuk dapat meraih sebuah kemandirian.
BAB II
PEMBAHASAN
2. Usaha Kecil
2.1 Pengertian Usaha/Bisnis Kecil
Usaha kecil adalah kegiatan ekonomi rakyat yang berskala kecil dan memenuhi kriteria kekayaan bersih atau hasil penjualan tahunan serta kepemilikan sebagaimana diatur dalam Undang-Undang No. 9 Tahun 1995. Usaha kecil merupakan bagian integral dari dunia usaha nasional yang mempunyai kedudukan, potensi, dan peranan yang sangat penting dan strategis dalam mewujudkan tujuan pembangunan nasional pada umumnya dan tujuan pembangunan ekonomi pada khususnya. Usaha kecil merupakan kegiatan usaha yang mampu memperluas lapangan kerja dan memberikan pelayanan ekonomi yang luas pada masyarakat serta mendorong pertumbuhan ekonomi dan berperan dalam mewujudkan stabilitas ekonomi pada khususnya.
Pada dasarnya tujuan utama menjalankan usaha kecil sama dengan tujuan perusahaan besar untuk memperoleh laba dan dan menjaga kelangsungan pertumbuhan usaha dalam jangka waktu yang tidak terbatas. Tujuan utama usaha kecil dicapai dengan cara melakukan kegiatan penyediaan barang atau jasa yang dibutuhkan masyarakat.
2.2 Ciri- Ciri Bisnis Kecil
Berdasarkan studi yang telah dilakukan oleh Mitzerg dan Musselman serta Hughes dapat disimpulkan ciri-ciri umum usaha kecil, yaitu :
1. Kegiatannya cenderung tidak formal dan jarang yang memiliki rencana usaha;
2. Struktur organisasi bersifat sederhana;
3. Jumlah tenaga kerja terbatas dengan pembagian kerja yang longgar;
4. Kebanyakan tidak melakukan pemisahan antara kekayaan pribadi dengan kekayaan perusahaan.
5. Sistem akuntansi kurang baik, bahkan sukar menekan biaya
6. Kemampuan pemasaran serta diversifikasi pasar cenderung
2.3 Memulai suatu usaha kecil
Suatu perusahaan yang kecil menuju menjadi lebih dapat menyesuaikan diri dan dapat bereaksi terhadap perubahan lebih dengan cepat dibanding perusahaan yang besar. Beberapa situasi-situasi cenderung untuk menyukai perusahaan kecil. contoh-contoh termasuk:
1.Ketika suatu produk tidak mendorongnya kepada produksi massal yang besar-besaran
2. Ketika kenyamanan pelanggan lebih penting dibanding harga dan pemilihan
3.Ketika permintaan atau penawaran berubah-ubah dengan musim-musim
5.Ketika perusahaan yang besar bersaing dengan satu sama lain untuk suatu segmen pasar yang besar dan mengabaikan satu atau lebih segmen-segmen yang lebih kecil
6.Ketika yang servis yang sedang ditawarkan memerlukan banyak perhatian pribadi, pelanggan oleh penjual.
Ratusan orang ingin menjadi wirausahawan dari semua zaman telah mengajukan pertanyaan yang sama : “Bagaiamana saya dapat belajar untuk menjalankan bisnis sendiri ?” Banyak orang yang tidak mengetahui jenis bisnis apa yang ingin mereka mulai,mereka hanya ingin mempunayi bisnis mereka sendiri. Ketika anda memutuskan untuk memulai bisnis sendiri.Anda harus memikirkan langkah apa yang harus di lakukan,di sini kami akan memaparkannya sebagai berikut:
1. Belajar dari Orang Lain
Pencarian anda atas pengetahuan bisnis kecil dapat di mulai dengan menyelidiki kelas pada subyek tersebut di perguruan tinggi komunitas local anda. Terdapat ribuan program kewirausahaan di sekolah pasca sekunder di seluruh Amerika. Salah satu hal terbaik mengenai kursus-kursus sejenis adalah bahwa mereka mengumpulkan wirausahawan dari latar belakang yang beragam. Cara yang sangat baik untuk menjalani cara bisnis kecil adalah dengan berbicara kepada orang lain yang telah melakukannya. Mereka akan memberitahu anda bahwa lokasi adalah sangat penting. Mereka akan menyuruh anda untuk berhati-hati agar tidak kekurangan modal,yaitu tidak memulai tanpa uang yang cukup. Mereka akan memperingatkan anda mengenai masalah dalam mencari dan mempertahankan pekerja yang baik.
2. Carilah Pengalaman
Tidak ada cara yang lebih baik untuk mempelajari manajemen bisnis kecil di bandingkan menjadi murid magang atau bekerja untuk wirausahawan yang berhasil. Banyak pemilik bisnis kecil mendapatkan ide untuk bisnis mereka dari pekerjaan mereka sebelumnya. Aturan tertulisnya adalah carilah pengalaman selama tiga tahun dalam bisnis yang sebanding.Banyak dari wirausahawan yang datang dari pegawai kantoran biasanya datang dari manajemen . Mereka bosan dengan kehidupan bisnis besar atau di berhentikan. Para manajer ini membawa keahlian manajerial dan antusiasme mereka bersama mereka.
Mencari pengalaman sebelum anda memulai bisnis anda sendiri bukanlah sebuah konsep baru. Bahkan,jauh pada tahun 1818,Cornelius Vanderbit menjual kapal layarnya sendiri dan bekerja untuk sebuah perusahaan kapal uap,sehingga ia dapat menmpelajari aturan dari permainan uap yang baru. Setelah ia mempelajari apa yang ia butuhkan,ia berhenti,memulai perusahaan kapal uapnya sendiri,dan menjadi orang Amerika pertama yang mengumpulkan $100 juta pada zaman itu.
Dengan menjalankan sebuah bisnis kecil secara paruh waktu,selama jam senggang anda atau pada akhir minggu. Anda dapat mengalami ganjaran dari bekerja untuk anda sendiri sementara tetap menikmati bayaran yang rutin.
3. Mengelola Sebuah Bisnis Kecil
SBA telah melaporkan bahwa 90 % dari semua kegagaln bisnis kecil adalah sebagai dari hasil manajmen yang buruk.Meskipun demikian,ingatlah selalu bahwa istilah manajemen yang buruk mencakup semua kesalahan. Hal itu dapat berarti perencanaan yang buruk,pencatatan yang buruk,pengendalian persediaan yang buruk,promosi yang buruk,atau reelasi karyawan yang buruk. Kemungkinan besar juga meliputi permodalan yang buruk.
Untuk membantu anda berhasil sebagai pemilik bisnis,dalam bagian berikut,kita akan menjelajahi fungsi bisnis dalam situasi bisnis kecil :
• Merencanakan bisnis anda
• Mendanai bisnis anda
• Mengenal pelanggan anda
• Mengelola karyawan anda
Meskipun semua fungsi tersebut penting,baik pada permulaan maupun pada tahap manajemen bisnis,dua fungsi pertama-perencanaan dan pendanaan-merupakan perhatian utama ketika anda memulai bisnis anda.
4. Memulai dengan Perencanaan
Rencana bisnis adalah pernyataan terperinci tertulis yang mendeskripsikan sifat bisnis,pasar sasaran,keuntungan yang di miliki bisnis tersebut dalam hal kompetensi dan sumber daya pemilik potensi serta persyaratan dari pemilik modal. Sebuah rencana bisnis memaksa pemilik potensial dari bisnis kecil untuk merincikan mengenai produk atau jasa yang bermaksud mereka tawarkan. Mereka harus menganalisis kompetensi,memperhitungkan berapa banyak uang yang mereka butuhkan untuk memulai dan melakukan perincian operasi lainnya.
Michael Celello,president dari People’s Commercial Bank mengatakan bahwa kurang dari 10% dari peminjam prospektif datang ke sebuah bank dengan persiapan memadai. Ia menawarkan beberapa nasihat kepada pemilik bisnis kecil,termasuk memilih sebuah bank yang melayani bisnis seukuran bisnis anda.Anda memperlihatkan kepada banker bahwa anda adalah seseorang yang berkarakter baik,mengutamakan kepentingan umum dan terhormat dalam lingkaran bisnis. Akhirnya,ia berbicara untuk meminta semua uang yang anda butuhkan,buatlah spesifik dan bersiaplah untuk menjamin pinjaman tersebut secara pribadi.
5. Mendapatkan Uang untuk Mendapatkan Bisnis Kecil
Seorang wirausahawan mempunyai beberapa sumber modal potensial : tabungan pribadi,saudara,nekas pemberi kerja,bank,perusahaan pendanaan,agen pemerintah,seperti SBA,Economic Development Authority Biasanya bukan merupakan ide baik untuk meminta uang kepada bank pada permulaan. Mulailah dengan meminta nasihat,jika pemasok tersebut menyukai rencana anda,ia akan bersedia untuk membantu pendanaan anda.Sekarang telah terdapat situs web yang menghubungkan wirausahawan dengan investor potensial contohnya www.financehub.com dan www.garage.com
2.4 Kelebihan dan Kelemahan Usaha Kecil
Setiap usaha yang di lakukan oleh seseorang untuk mecapai tujuan yang ingin ia capai pasti selalu memiliki kelemahan dan kelebihan. Hal itu di karenakan adanya beberapa kendala dan pendorong yang mempengaruhi dalam usaha tersebut.Kelemahan maupun kelebihan yang dimiliki oleh suatu usaha seorang wirausahawan, secara signifikan dapat berpengaruh terhadap keberhasilan dan kegagalan usaha mereka,berikut ini akan dipaparkan kelebihan dan kelemahan usaha kecil sebagai berikut:
Kelebihan Usaha Kecil
Usaha kecil pada kenyataannya mampu bertahan dan mengantisipasi kelesuan perekonomian yang diakibatkan inflasi maupun berbagai faktor penyebab lainnya. Tanpa subsidi maupun proteksi, usaha kecil mampu menambah nilai devisa negara khususnya industri kecil di sektor informal dan mampu berperan sebagai penyangga dalam perekonomian masyarakat kecil/ lapisan bawah.
Secara umum perusahaan dalam skala kecil baik usaha perseorangan maupun persekutuan (kerja sama) memiliki kelebihan dan daya tarik. Kelebihan dan daya tarik tersebut adalah sebagai berikut :
1. Pemilik merangkap manajer perusahaan dan merangkap semua fungsi manajerial seperti marketing, finance, dan administrasi.
2. Dalam pengelolaannya mungkin tidak memiliki keahlian manajerial yang handal.
3. Sebagian besar membuat lapangan pekerjaan baru, inovasi, sumber daya baru serta barang dan jasa-jasa baru.
4. Prosedur hukumnya sederhana.
5. Pajak relatif ringan, karena yang dikenakan pajak adalah pribadi/pengusaha, bukan perusahaannya.
6. Komunikasi dengan pihak luar bersifat pribadi.
7. Mudah dalam proses pendiriannya.
8. Pemilik mengelola secara mandiri dan bebas waktu.
9. Pemilik menerima seluruh laba.
10. Cocok untuk mengelola produk, jasa, atau proyek perintisan yang sama sekali baru, atau belum pernah ada yang mencobanya, sehingga memiliki sedikit pesaing.
11. Memberikan peluang dan kemudahan dalam peraturan dan kebijakan pemerintah demi berkembangnya usaha kecil.
12. Diversifikasi usaha terbuka luas sepanjang waktu dan pasar konsumen senantiasa tergali melalui kreativitas pengelola.
13. Relatif tidak membutuhkan investasi terlalu besar, tenaga kerja tidak berpendidikan tinggi, dan sarana produksi lainnya relatif tidak terlalu mahal.
Kelemahan Pengelolaan Usaha Kecil
Kelemahan dan hambatan dalam pengelolaan usaha kecil umumnya berkaitan dari usaha kecil itu sendiri. Kelemahan dan hambatan-hambatan tersebut adalah sebagai berikut :
1. Terlalu banyak biaya yang dikeluarkan, utang yang tidak bermanfaat, tidak mematuhi ketentuan pembukuan standar.
2. Tidak mengetahui secara tepat berapa kebutuhan modal kerja karena tidak adanya perencanaan kas.
3. Sering terjadi mist-manajemen dan ketidakpedulian pengelolaan terhadap prinsip- prinsip manajerial.
4. Sumber modal yang terbatas pada kemampuan pemilik.
5. Perencanaan dan program pengendalian sering tidak ada atau belum pernah merumuskan.
Risiko dan utang-utang kepada pihak ketiga ditanggung oleh kekayaan pribadi pemilik.
6. Sering kekurangan informasi bisnis, hanya mengacu pada intuisi dan ambisi pengelola, serta lemah dalam promosi.
7. Tidak pernah melakukan studi kelayakan, penelitian pasar, dan analisis perputaran uang tunai.
2.5 Faktor-Faktor Di Dalam Usaha Kecil Sukses
Usaha/bisnis kecil cenderung untuk menjadi lebih fleksibel dibanding perusahaan yang besar. Mereka dapat menyesuaikan rencana-rencana mereka sangat dengan cepat perhatian kepada pelanggan dan karyawan, beban tetap lebih rendah, dan motivasi lebih besar pemilik-pemilik. Lebih pribadi perhatian kepada pelanggan-pelanggan dan karyawan, pemilik-pemilik bisnis kecil mempunyai lebih kontak langsung dengan pelanggan-pelanggan mereka dan puas suatu lebih baik atas apa yang mereka ingin lalu perusahaan sangat besar. mereka dapat respon dengan cepat untuk berubah kepada mereka menginginkan dan menawarkan servis. Pelanggan lebih pribadi. perusahaan yang besar membelanjakan dengan berat di riset pemasaran untuk menyimpan (pelihara rekening-rekening di mengubah kekurangan pelanggan.
Hubungan antara pemilik-pemilik dari perusahaan kecil dan karyawan mereka lebih mengarahkan dan pribadi dibanding di dalam perusahaan yang besar. Tenaga kerja dan manajemen di dalam perusahaan yang besar sering kali dikomunikasikan melalui perwakilan-perwakilan. Di dalam perusahaan kecil, pemilik-pemilik dan para pekerja berbicara bertatap muka.Usaha/bisnis kecil sering kali mempunyai beban tetap lebih rendah dibanding perusahaan yang besar. Sebuah usaha/bisnis kecil tidak mempunyai para pengacara full time dan akuntan public terdaftar di daftar gaji, perusahaan lebih besar seperti halnya. Ini memungkinkan perusahaan yang kecil untuk menjual nya produk mahal lebih rendah dari bahwa dari suatu perusahaan yang besar.
2.6 Faktor-Faktor Di Dalam Kegagalan Usaha Kecil
Faktor – faktor yang menyebabkan kegagalan dalam menjalankan usaha atau bisnis kecil adalah:
1. Pengabaian (kebiasaan-kebiasaan tidak baik, kesehatan yang buruk, permasalahan perkawinan, dan seterusnya)
2. Bencana (pencurian, api, kematian dari pemilik-pemilik, dan seterusnya)
3. Penipuan (penggelapan, persetujuan palsu dan seterusnya)
4. Faktor ekonomi (tingkat bunga tinggi, hilangnya pasar, dan seterusnya )
5. Pengalaman (ketidakcakapan, ketiadaan pengalaman mangerial, dan seterusnya )
6. Penjualan (kelemahan kompetitif, berbagai kesulitan persediaan, loction lemah(miskin, dan seterusnya)
7. Pelanggan-pelanggan (berbagai kesulitan yang dapat diterima, terlalu sedikit pelanggan-pelanggan)
Diperkiraan kasar 5 juta perusahaan kecil yang dimulai pada tahun khas, hanya sekitar separuh wasiat masih sebagai di dalam bisnis lima bertahun-tahun kemudian. tingkat kegagalan itu adalah ketinggian, tetapi yang lebih panjang suatu perusahaan adalah urusan(bisnis, semakin besar semakin kesempatan-kesempatan bahwa akan bertahan hidup.
The Dun & Bardstreet corporation sudah belajar pokok kegagalan bisnis selama bertahun-tahun dan sudah mengenalinya menyebabkan. mereka meliputi yang berikut:
Caranya menjadi suatu pemilik-pemilik usaha kecil dalam satu dari tiga jalan, caranya yaitu: mengambil alih urusan (bisnis keluarga itu, membeli satu perusahaan yang ada, atau memulai suatu perusahaan yang baru. Masing-masing mempunyai rangkaian masalah dan peluang sendiri. Mengambil alih urusan(bisnis keluarga itu setiap tahun banyak perusahaan diambil alih oleh sanak, sering kali oleh orang-orang yang "dididik" di dalam urusan (bisnis ini orang-orang disiapkan untuk masuk mengambil alih ketika pemilik pembentuk meninggal atau sudah tidak lagi mampu atau berkeinginan menjalankan perusahaan.Banyak pemilik-pemilik memberikan planning kecil untuk membantu menenangkan beban mewarisi.Suatu penelitian yang terbaru mengungkapkan bahwa hanya 45 persen dari pemilik-pemilik dari perusahaan keluarga telah memilih para pengganti.
3.Kewirausahaan
Kewirausahaan memiliki banyak pengertian, secara etimologi kewirausahaan berasal dari kata (ke- : yang memiliki ciri) , (wira : berani) dan (usaha : pekerjaan, daya upaya, perbuatan), atau dalam bahasa Inggris-nya adalah enterpreunership. Kata entrepreneur sendiri berasal dari bahasa Perancis yaitu entreprende yang berarti petualang, pengambil risiko, kontraktor, pengusaha (orang yang mengusahakan suatu pekerjaan tertentu), dan pencipta yang menjual hasil ciptaannya.
3.1 Pengertian Kewirausahaan Menurut Para Ahli
Kewirausahaan memiliki arti yang berbeda-beda antar para ahli atau sumber acuan karena sudut pandang yang berbeda pula. Berikut beberapa pengertian dari kewirausahaan menurut ahli :
1. Thomas W Zimmerer : Kewirausahaan adalah penerapan kreativitas dan keinovasian untuk memecahkan permasalahan dan upaya memanfaatkan peluang-peluang yang dihadapi orang setiap hari.
2. Andrew J Dubrin : Entrepreneurship is a person who founds and operates an innovative business.
3. Acmad Sanusi (1994) : Kewirausahaan adalah suatu nilai yang diwujudkan dalam perilaku yang dijadikan dasar sumber daya, tenaga penggerak, tujuan, siasat, kiat, proses ,dan hasil bisnis.
4. Soeparman Spemahamidjaja, (1977) : Kewirausahaan adalah suatu kemampuan (ability) dalam berfikir kreatif dan berperilaku inovatif yang dijadikan dasar, sumber daya, tenaga penggerak tujuan, siasat kiat dan proses dalam menghadapi tantangan hidup.
5. Peggy A. Lambing & Charles R. Kuehl dalam buku Entrepreneurship (1999), kewirausahaan adalah suatu usaha yang kreatif yang membangun suatu value dari yang belum ada menjadi ada dan bisa dinikmati oleh orang banyak.
Kewirausahaan Menurut Pemerintah
1. Dalam lampiran Keputusan Menteri Koperasi dan Pembinaan Pengusaha Kecil Nomor 961/KEP/M/XI/1995, dicantumkan bahwa:
Kewirausahaan adalah semangat, sikap, perilaku dan kemampuan seseorang dalam menangani usaha atau kegiatan yang mengarah pada upaya mencari, menciptakan serta menerapkan cara kerja, teknologi dan produk baru dengan meningkatkan efisiensi dalam rangka memberikan pelayanan yang lebih baik dan atau memperoleh keuntungan yang lebih besar.
Sebagai negara sedang berkembang, Indonesia termasuk masih kekurangan wirausahawan. Hal ini dapat dipahami, kerena kondisi pendidikan di Indonesia masih belum menunjang kebutuhan pembangunan sektor ekonomi. Perhatikan, hampir seluruh sekolah masih didominasi oleh pelaksanaan pendidikan dan pembelajaran yang konvensional.
Sebagian besar pendorong perubahan dan kemajuan suatu negara adalah para wirausahawan. Wirausahawan adalah seorang yang menciptakan sebuah bisnis yang berhadapan dengan resiko dan ketidakpastian bertujuan memperoleh profit dan mengalami pertumbuhan dengan cara mengidentifikasi kesempatan dan memanfaatkan sumber daya yang diperlukan. Saat ini banyak kesempatan untuk berwirausaha bagi setiap orang yang jeli melihat peluang bisnis tersebut. Karier kewirausahaan dapat mendukung kesejahteraan masyarakat serta memberikan banyak pilihan barang dan jasa bagi konsumen, baik dalam maupun luar negeri. Meskipun perusahaan raksasa lebih menarik perhatian publik dan sering kali menghiasi berita utama, bisnis kecil tidak kalah penting perannya bagi kehidupan sosial dan pertumbuhan ekonomi suatu negara.
Oleh karena itu pemerintah mengharapkan para sarjana yang baru lulus mempunyai kemampuan dan keberanian untuk mendirikan bisnis baru meskipun secara ukuran bisnis termasuk kecil, tetapi membuka kesempatan pekerjaan bagi banyak orang. Pihak perguruan tinggi bertanggung jawab dalam mendidik dan memberikan kemampuan dalam melihat peluang bisnis serta mengelola bisnis tersebut serta memberikan motivasi untuk mempunyai keberanian menghadapi resiko bisnis. Peranan perguruan tinggi dalam memotivasi para sarjananya menjadi young entrepreneurs merupakan bagian dari salah satu faktor pendorong pertumbuhan kewirausahaan.
3.2 Faktor Pendorong Pertumbuhan Wirausahawan
Menurut Thomas Zimmerer, ada 8 faktor pendorong pertumbuhan kewirausahaan antara lain sebagai berikut :
1. Wirausahawan Sebagai Pahlawan
Faktor diatas sangat mendorong setiap orang untuk mencoba mempunyai usaha sendiri karena adanya sikap masyarakat bahwa seorang wirausaha dianggap sebagai pahlawan serta sebagai model untuk diikuti. Sehingga status inilah yang mendorong seseorang memulai usaha sendiri.
2. Pendidikan Kewirausahaan
Pendidikan kewirausahaan sangat populer di banyak akademi dan universitas di Amerika. Banyak mahasiswa semakin takut dengan berkurangnya kesempatan kerja yang tersedia sehingga mendorong untuk belajar kewirausahaan dengan tujuan setelah selesai kuliah dapat membuka usaha sendiri.
3. Faktor ekonomi dan Kependudukan
Dari segi demografi sebagian besar entrepreneur memulai bisnis antara umur 25 tahun sampai dengan 39 tahun. Hal ini didukung oleh komposisi jumlah penduduk di suatu negara, sebagian besar pada kisaran umur diatas. Lebih lagi, banyak orang menyadari bahwa dalam kewirausahaan tidak ada pembatasan baik dalam hal umur, jenis kelamin, ras, latar belakang ekonomi atau apapun juga dalam mencapai sukses dengan memiliki bisnis sendiri.
4. Pergeseran ke Ekonomi Jasa
Di Amerika pada tahun 2000 sektor jasa menghasilkan 92% pekerjaan dan 85% GDP negara tersebut. Karena sektor jasa relatif rendah investasi awalnya sehingga untuk menjadi populer di kalangan para wirausaha dan mendorong wirausaha untuk mencoba memulai usaha sendiri di bidang jasa.
5. Kemajuan Teknologi
Dengan bantuan mesin bisnis modern seperti komputer, laptop, notebook, mesin fax, printer laser, printer color, mesin penjawab telpon, seseorang dapat bekerja dirumah seperti layaknya bisnis besar. Pada zaman dulu, tingginya biaya teknologi membuat bisnis kecil tidak mungkin bersaing dengan bisnis besar yang mampu membeli alat-alat tersebut. Sekarang komputer dan alat komunikasi tersebut harganya berada dalam jangkauan bisnis kecil.
6. E-Commerce dan The World-Wide-Web
Perdagangan on-line tumbuh cepat sekali, sehingga menciptakan perdagangan banyak kesempatan bagi wirausahawan berbasis internet atau website. Data menunjukkan bahwa 47% bisnis kecil melakukan akses internet sedangkan 35% sudah mempunyai website sendiri. Faktor ini juga mendorong pertumbuhan wirausahawan di beberapa negara.
7. Peluang Internasional
Dalam mencari pelanggan, bisnis kecil kini tidak lagi dibatasi dalam ruang lingkup Negara sendiri. Pergeseran dalam ekonomi global yang dramatis telah membuka pintu ke peluang bisnis yang luar biasa bagi para wirausahawan yang bersedia menggapai seluruh dunia. Kejadian dunia seperti runtuhnya tembok Berlin, revolusi di negara-negara baltik UniSoviet dan hilangnya hambatan perdagangan sebagai hasil perjanjian Masyarakat Ekonomi Eropa, telah membuka sebagian besar pasar dunia bagi para wirausahawan. Peluang Internasional akan terus berlanjut dan tumbuh dengan cepat pada abad ke 21.
3.3 Karakteristik Wirausahawan
Istilah wirausaha diperkenalkan oleh Prof. Dr. Suparman Sumahamijaya pada tahun 1975 dengan menjabarkan dalam istilah aslinya yaitu entrepreneur, dalam arti mereka yang memulai usaha baru, menanggung segala resiko, dan mendapatkan keuntungan. Kata “Wirausaha” merupakan terjemahan dari istilah bahasa inggris yaitu entrepreneur, yang artinya adalah orang-orang yang mempunyai kemampuan untuk melihat dan menilai kesempatan peluang bisnis.Untuk dapat mencapai tujuan yang diharapkan, maka setiap orang perlu mengetahui seperti apa ciri-ciri,sifat dan sikap yakni sebagai berikut :
Ciri-ciri seorang wirausaha adalah:
a. Percaya diri
b. Berorientasikan tugas dan hasil
c. Berani mengambil risiko
d. Kepemimpinan
e. Keorisinilan
f. Berorientasi ke masa depan
g. Jujur dan tekun
Sifat-sifat seorang wirausaha adalah:
a. Memiliki sifat keyakinan, kemandirian, individualitas, optimisme.
b. Selalu berusaha untuk berprestasi, berorientasi pada laba, memiliki ketekunan dan ketabahan, memiliki tekad yang kuat, suka bekerja keras, energik dan memiliki inisiatif.
c. Memiliki kemampuan mengambil risiko dan suka pada tantangan.
d. Bertingkah laku sebagai pemimpin, dapat bergaul dengan orang lain dan suka terhadap saran dan kritik yang membangun.
e. Memiliki inovasi dan kreativitas tinggi, fleksibel, serba bisa dan memiliki jaringan bisnis yang luas.
Dari daftar ciri dan sifat watak seorang wirausahawan di atas, dapat kita identifikasi sikap seorang wirausahawan yang dapat diangkat dari kegiatannya sehari-hari, sebagai berikut:
• Disiplin
Dalam melaksanakan kegiatannya, seorang wirausahawan harus memiliki kedisiplinan yang tinggi. Arti dari kata disiplin itu sendiri adalah ketepatan komitmen wirausahawan terhadap tugas dan pekerjaannya. Ketepatan yang dimaksud bersifat menyeluruh, yaitu ketepatan terhadap waktu, kualitas pekerjaan, sistem kerja dan sebagainya. Ketepatan terhadap waktu, dapat dibina dalam diri seseorang dengan berusaha menyelesaikan pekerjaan sesuai dengan waktu yang direncanakan. Sifat sering menunda pekerjaan dengan berbagai macam alasan, adalah kendala yang dapat menghambat seorang wirausahawan meraih keberhasilan. Kedisiplinan terhadap komitmen akan kualitas pekerjaan dapat dibina dengan ketaatan wirausahawan akan komitmen tersebut. Wirausahawan harus taat azas.Hal tersebut akan dapat tercapai jika wirausahawan memiliki kedisiplinan yang tinggi terhadap sistem kerja yang telah ditetapkan. Ketaatan wirausahawan akan kesepakatan-kesepakatan yang dibuatnya adalah contoh dari kedisiplinan akan kualitas pekerjaan dan sistem kerja.
• Komitmen Tinggi
Komitmen adalah kesepakatan mengenai sesuatu hal yang dibuat oleh seseorang, baik terhadap dirinya sendiri maupun orang lain. Dalam melaksanakan kegiatannya, seorang wirausahawan harus memiliki komitmen yang jelas, terarah dan bersifat progresif (berorientasi pada kemajuan). Komitmen terhadap dirinya sendiri dapat dibuat dengan identifikasi cita-cita, harapan dan target-target yang direncanakan dalam hidupnya. Sedangkan contoh komitmen wirausahawan terhadap orang lain terutama konsumennya adalah pelayanan prima yang berorientasi pada kepuasan konsumen, kualitas produk yang sesuai dengan harga produk yang ditawarkan, penyelesaian bagi masalah konsumen, dan sebagainya.Seorang wirausahawan yang teguh menjaga komitmennya terhadapkonsumen, akan memiliki nama baik di mata konsumen yang akhirnya wirausahawan tersebut akan mendapatkan kepercayaan dari konsumen, dengan dampak pembelian terus meningkat sehingga pada akhirnya tercapai target perusahaan yaitu memperoleh laba yang diharapkan.
• Jujur
Kejujuran merupakan landasan moral yang kadang-kadang dilupakan oleh seorang wirausahawan. Kejujuran dalam berperilaku bersifat kompleks. Kejujuran mengenai karakteristik produk (barang dan jasa) yang ditawarkan, kejujuran mengenai promosi yang dilakukan, kejujuran mengenai pelayanan purnajual yang dijanjikan dan kejujuran mengenai segala kegiatan yang terkait dengan penjualan produk yang dilakukan oleh wirausahawan.
• Kreatif dan Inovatif
Untuk memenangkan persaingan, maka seorang wirausahawan harus memiliki daya kreativitas yang tinggi. Daya kreativitas tersebut sebaiknya dilandasi oleh cara berpikir yang maju, penuh dengan gagasan-gagasan baru yang berbeda dengan produk-produk yang telah ada selama ini di pasar. Gagasan-gagasan yang kreatif umumnya tidak dapat dibatasi oleh ruang, bentuk ataupun waktu. Justru seringkali ide-ide jenius yangmemberikan terobosan-terobosan baru dalam dunia usaha awalnya adalah dilandasi oleh gagasan-gagasan kreatif yang kelihatannya mustahil.
• Mandiri
Seseorang dikatakan “mandiri” apabila orang tersebut dapat melakukan keinginan dengan baik tanpa adanya ketergantungan pihak lain dalammengambil keputusan atau bertindak, termasuk mencukupi kebutuhan hidupnya, tanpa adanya ketergantungan dengan pihak lain. Kemandirian merupakan sifat mutlak yang harus dimiliki oleh seorang wirausahawan. Pada prinsipnya seorang wirausahawan harus memiliki sikap mandiri dalam memenuhi kegiatan usahanya.
• Realistis
Seseorang dikatakan realistis bila orang tersebut mampu menggunakan fakta/realita sebagai landasan berpikir yang rasional dalam setiap pengambilan keputusan maupun tindakan/ perbuatannya. Banyak seorang calon wirausahawan yang berpotensi tinggi, namun pada akhirnya mengalami kegagalan hanya karena wirausahawan tersebut tidak realistis, obyektif dan rasional dalam pengambilan keputusan bisnisnya. Karena itu dibutuhkan kecerdasan dalam melakukan seleksi terhadap masukan-masukan/ sumbang saran yang ada keterkaitan erat dengan tingkat keberhasilan usaha yang sedang dirintis.
BAB III
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Bisnis merupakan usaha yang bercirikan seorang pemiliknya sekaligus sebagai pengelola perusahaan sendiri dan pada umumnya memiliki modal yang relatif sangat kecil akan tetapi sebuah usaha kecil atau bisnis kecil bisa menjadi sebuah bisnis besar jika pelaku bisnis itu memperhatikan kekuatan dan kelebihan dalam menjalani bisnis kecil. Meskipun kendala yang di hadapi oleh seorang wirausahawan berbagai macam,itu dapat menunjukkan dengan nyata bagaimana pemikiran seorang wirausahawan yang sebenarnya dan terlihat nyata kemandiriannya. Dan seorang wirausahawan,sejatinya ia merupakan seseorang yang patut masyarakat contoh,karena ia merupakan seseorang yang tidak hanya menginginkan profit saja dalam melakukan usahanya namun wirausahawan sejati ialah seseorang yang berusaha untuk mengembangkan usahanya yang ia rintis mulai dari kecil untuk menuju usaha yang lebih besar serta untuk melayani kebutuhan masyarakat secara lebih baik.
4.2 Saran
Bisnis kecil adalah suatu kegiatan usaha yang sangat tepat di tengah adanya krisis finansial global sekarang ini dan sebagai alternatif solusi menekankan angka pengangguran yang akhir-akhir ini semakin meningkat. Pemerintah perlu mensosialisasikan kepada masyarakat bahwa pentingnya adanya usaha/bisnis kecil untuk membentuk suatu kemandirian bangsa.Pemerintah perlu pula mendukung daripada perkembangan bisnis kecil ini, dalam hal ini bentuk dukungan dana modal dengan bunga yang relatif rendah adalah sesuatu yang sangat dibutuhkan oleh para pelaku bisnis.Dengan begitu,pertumbuhan bisnis kecil dapat berkembang semakin pesat.
DAFTAR PUSTAKA
https://www.academia.edu/15965159/USAHA_KECIL_DAN_KEWIRAUSAHAAN
*Sumber: https://www.academia.edu/15965159/USAHA_KECIL_DAN_KEWIRAUSAHAAN
Tag :
Kewirausahaan
0 Komentar untuk "Usaha Kecil dan Kewirausahaan"