Pengaruh Pemenuhan Kebutuhan Remaja

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Siswa merupakan suatu komponen input dalam proses pembelajaran. Berhasil atau tidaknya suatu proses pendidikan banyak bergantung pada keadaan, kemampuan dan tingkat perkembangan siswa itu sendiri. Hasil pendidikan dan proses kemajuannya sudah tentu tidak  sama untuk setiap siswa, karena adanya perbedaan individu baik fisik, psikologis maupun kondisi sosial budaya tempat mereka 

Setiap siswa dalam masa remaja juga sebagai anggota masyarakat yang sedang mengalami pertumbuhan dan perkembangan tentu memiliki kebutuhan dan minat serta masalah yang dihadapi dengan karakteristik yang berbeda. Sebagai individu seorang remaja berkedudukan sebagai pribadi yang utuh, pilah, tunggal dan khas. Individu sebagai subjek yang merupakan satu kesatuan psiko–fisik dengan berbagai kemampuannya untuk berhubungan dengan lingkungan, dengan sesama dan dengan Tuhan yang menciptakannya. Sebagai makhluk psiko–fisik remaja memiliki kebutuhan fisik dan psikologis dan sebagai makhluk individu dan sosial remaja memiliki kebutuhan individu (pribadi) dan sosial kemasyarakatan dalam kehidupannya. Remaja mengalami proses yang sangat penting dalam pertumbuhan dan perkembangannya yakni proses secara berkelanjutan guna memenuhi kebutuhannya. Kebutuhan adalah kecendrungan permanen dalam diri seseorang yang menimbulkan dorongan dan kelakuan untuk mencapai tujuan tertentu.

Kebutuhan muncul sebagai akibat adanya perubahan (internal change) dalam organisme atau akibat pengaruh kejadian–kejadian dari lingkungan organisme (Hamalik, 1978). Kebutuhan akan menimbulkan dorongan atau motivasi yang mendasari tingkah laku tertentu untuk mencapai tujuan tertentu pula.

Remaja dan permasalahannya tidak pernah selesai diperbincangkan dalam berbagai hal. Terutama dalam hal kebutuhan dan pemenuhannya, itu di karenakan di dalam pertumbuhan dan perkembangannya menuju ke jenjang kedewasaan kebutuhan-kebutuhan remaja tersebut selalu mengalami perubahan. Kebutuhan fisik dan psikologis merupakan dua kebutuhan yang sangat mendasar di dalam kehidupan para remaja. Kedua kebutuhan tersebut merupakan kebutuhan yang menyebabkan bagaimana mereka berperilaku, dan bukan hanya para remaja saja yang berperilaku berdasarkan kedua kebutuhan tersebut, namun pada umumnya semua manusia akan berperilaku berdasarkan kedua kebutuhan tersebut. Kebutuhan dasar remaja dan manusia pada umumnya tidak lepas dari masalah-masalah dan konsekuensinya.

B. Rumusan Masalah
1. Apakah kebutuhan remaja menurut para ahli?
2. Apakah pemenuhan kebutuhan remaja?
3. Bagaimana proses pematangan remaja?

C. Manfaat
Dengan mempelajari kebutuhan remaja dapat mengetahui manfaatnya dari berbagai macam sudut pandang. Berikut adalah berbagai macam manfaatnya

1. Manfaat bagi peserta didik :
Peserta didik dapat mengetahui kebutuhannya baik kebutuhan primer maupun kebutuhan sekunder.
2. Manfaat bagi guru:
Guru dapat memahami peserta didik saat melakukan kegiatan belajar mengajar sehingga dapat menciptakan suasana yang sesuai untuk peserta didik.
3. Manfaat bagi mahasiswa FKIP :
Mahasiswa FKIP adalah calon guru, karena itu para calon guru sudah bisa mempersiapkan metode-metode untuk mengajar.
4. Manfaat bagi penulis :
Saya dapat mengetahui perkembangan remaja, menambah wawasan terkait peserta didik, dapat mencari metode untuk mengajar dan mempersiapkan diri untuk menyesuaikan diri dengan peserta didik nantinya.



BAB II
PEMBAHASAN

1. Pengertian Remaja Menurut Para Ahli
Remaja berasal dari kata adolescence yang berarti tumbuh atau tumbuh menjadi dewasa. Istilah adolescence mempunyai arti yang lebih luas lagi, mencakup kematangan mental, emosional, social dan fisik. (Hurlock,1992). 

Calon mengemukakan bahwa masa remaja menunjukkan dengan jelas sifat transisi atau peralihan, karena remaja belum memperoleh status dewasa dan tidak lagi memiliki status anak. Sedangkan, menurut Sri Rusmini dan Siti Sundari, masa remaja adalah peralihan dari masa anak dengan masa dewasa yang mengalami perkembangan semua aspek untuk memasuki masa dewasa.

Masa remaja berlangsung antara umur 12 tahun sampai dengan 21 tahun bagi wanita dan 22 tahun bagi pria. Menurut Dzakiah Darajat (1990:23) remaja adalah  masa peralihan diantara masa kanak-kanak dan dewasa. Dalam masa ini anak mengalami masa pertumbuhan dan masa perkembangan fisiknya maupun perkembangan psikisnya. Mereka bukanlah anak-anak, baik bentuk badan ataupun cara berpikir dan bertindak, tetapi bukan pula orang dewasa yang telah matang.

Pengaruh Pemenuhan Kebutuhan Remaja

Hal yang sama juga diungkapkan oleh Santrock (2003:26) bahwa adolescence diartikan sebagaimana perkembangan transisi antara masa kanak-kanak dan masa dewasa , yang mencakup perubahan biologis,kognitif san sosial-emosional.

Umumnya, batasan usia remaja yang digunakan oleh para ahli adalah antara 12 hingga 21 tahun. Rentang waktu usia remaja ini dibedakan menjadi tiga, yaitu 12-15 tahun (masa remaja awal), 15-18 tahun (masa remaja pertengahan), dan 18-21 tahun (masa remaja akhir). Tetapi Monks, Knoers, dan Haditono membedakan masa remaja menjadi empat bagian, yaitu masa pra-remaja 10 -12 tahun, masa remjaja awal 12-15 tahun, masa remaja pertengahan 15-18 tahun, dan masa remaja akhir 18-21 tahun (Deswita, 2006: 192).

Definisi remaja yang dipaparkan oleh Sri Rumini, Siti Sundari, Zakiah Darajat, dan Santrock tersebut tersebut menggambarkan bahwa masa remaja adalah masa peralihan dari masa anak-anak dengan masa dewasa dengan rentang usia antara 12-22 tahun, dimana pada masa tersebut terjadi proses pematangan, baik itu pematangan fisik, maupun psikologis.

2. Kebutuhan Remaja Menurut Garisson
Kebutuhan khas remaja menurut Garisson adalah sebagai berikut :
1. Kebutuhan akan kasih sayang.
2. Kebutuhan akan keikutsertaan dan diterima dalam kelompok. Kebutuhan ini merupakan hal yang sangat penting dalam mendukung perkembangan remaja. Seseorang akan merasa senang, aman, dan berharga ketika dirinya diterima dan memperoleh tempat di dalam kelompoknya.
3. Kebutuhan untuk berdiri sendiri yang dimulai sejak usia lebih muda (remaja awal),menjadi sangat penting selama masa remaja. Remaja dituntut untuk membuat berbagai pilihan dan mengambil keputusan.
4. Kebutuhan untuk berprestasi,menjadi sangat penting dan mengarah pada kematangan. Dorongan untuk melebihi, mencapai standard- standard, berusaha keras untuk berhasil merupakan kebutuhan untuk berprestasi. Individu dipandang sebagai seseorang yang berhasil dalam hidupnya. Tidak ada orang yang senang menghadapi kegagalan dalam hidupnya.
5. Kebutuhan akan pengakuan dari orang lain,remaja bergantung dengan hubungan dan penerimaan teman sebaya.
6. Kebutuhan untuk dihargai. Kebutuhan ini menjadi penting seirama dengan pertambahan kematangan remaja.
7. Kebutuhan memperoleh falsafah hidup. Misalnya untuk mendapatkan suatu ketetapan dan kepastian, remaja memerlukan beberapa petunjuk yang akan menjadi dasar dan ukuran dalam membuat berbagai keputusan.

Beberapa kebutuhan tersebut tergantung pada tingkat intensitas berbagai faktor antara lain : faktor sosial, individual, kultural, dan religius.

3. Kebutuhan Remaja Menurut Maslow
Kebutuhan remaja menurut Maslow adalah sebagai berikut :
1. Kebutuhan Fisiologis 
Kebutuhan paling dasar pada setiap orang adalah kebutuhan fisiologis, yakni kebutuhan untuk mempertahankan hidupnya secara fisik. Kebutuhan- kebutuhan itu seperti makanan, minuman, oksigen, tempat berteduh (sandang, pangan,papan).
2. Kebutuhan Akan Rasa Aman
Kebutuhan akan rasa aman dan perlindungan adalah kebutuhan terhadap ancaman dari luar, bebas dari hal-hal yang dapat melukai dan terbebas dari permasalahan yang dapat mengganggu ketenangan hidup seseorang. Contohnya, terbebas dari penjajahan dan ancaman.
3. Kebutuhan Sosial
Ialah kebutuhan untuk diterima, dihormati oleh orang lain, bergaul dan berhubungan dengan lingkungan sekitar. Seperti membutuhkan teman, saling berinteraksi antar individu dan memiliki pasangan.
4. Kebutuhan Akan Penghargaan 
Yakni penghargaan diri atau pengakuan diri dari individu lain. Kebutuhan penghargaan ini dibagi menjadi 2, yaitu internal (kepuasan yang didapat tanpa adanya pujian) dan eksternal (didapat melalui adanya pujian, piagam).
5. Kebutuhan Akan Aktualisasi Diri
Ialah kebutuhan untuk memenuhi diri sendiri dengan menggunakan kemampuan yang maksimal. Contohnya, seperti ingin berprestasi baik. Kebutuhan ini merupakan kebutuhan tertinggi dibandingkan dengan yang lainnya. Kebutuhan ini juga sebagai pembuktian terhadap tingkatan daya pikir seseorang yang didapat hanya jika 4 poin sebelumnya tercapai.

Beberapa kemungkinan yang bisa dilakukan di sekolah dalam mengaplikasikan teori kebutuhan Maslow:
1. Pemenuhan Kebutuhan Fisiologis:
a. Menyediakan program makan siang yang murah atau bahkan gratis.
b. Menyediakan ruangan kelas dengan kapasitas yang memadai dan temperatur yang tepat.
C. Menyediakan kamar mandi/toilet dalam jumlah yang seimbang.
d. Menyediakan ruangan dan lahan untuk istirahat bagi siswa yang representatif.

2. Pemenuhan Kebutuhan Rasa Aman:
a. Sikap guru: menyenangkan, mampu menunjukkan penerimaan terhadap siswanya, dan tidak menunjukkan ancaman atau bersifat menghakimi.
b. Adanya ekspektasi yang konsisten.
c. Mengendalikan perilaku siswa di kelas/sekolah dengan menerapkan sistem pendisiplinan siswa secara adil.
d. Lebih banyak memberikan penguatan perilaku (reinforcement) melalui pujian/ganjaran atas segala perilaku positif siswa dari pada pemberian hukuman atas perilaku negatif siswa.

3. Pemenuhan Kebutuhan Kasih Sayang atau Penerimaan:
a. Hubungan Guru dengan Siswa:
a) Guru dapat menampilkan ciri-ciri kepribadian: empatik, peduli dan interes terhadap siswa, sabar, adil, terbuka serta dapat menjadi pendengar yang baik.
b)  Guru dapat menerapkan pembelajaran individu dan dapat memahami siswanya (kebutuhan, potensi, minat, karakteristik kepribadian dan latar belakangnya).
c)   Guru lebih banyak memberikan komentar dan umpan balik yang positif dari pada yang negatif.
d) Guru dapat menghargai dan menghormati setiap pemikiran, pendapat dan keputusan setiap siswanya.
e)  Guru dapat menjadi penolong yang bisa diandalkan dan memberikan kepercayaan terhadap siswanya.

b. Hubungan Siswa dengan Siswa:
a) Sekolah mengembangkan situasi yang memungkinkan terciptanya kerja sama mutualistik dan saling percaya diantara siswa.
b) Sekolah dapat menyelenggarakan class meeting, melalui berbagai forum, seperti olah raga atau kesenian.
c) Sekolah mengembangkan diskusi kelas yang tidak hanya untuk kepentingan pembelajaran.
d) Sekolah mengembangkan tutor sebaya. Sekolah mengembangkan bentuk-bentuk ekstra kurikuler yang beragam.

4. Pemenuhan Kebutuhan Harga Diri:
a. Mengembangkan Harga Diri Siswa
a) Mengembangkan pengetahuan baru berdasarkan latar pengetahuan yang dimiliki siswanya.
b) Mengembangkan sistem pembelajaran yang sesuai dengan kebutuhan siswa.
c) Memfokuskan pada kekuatan dan aset yang dimiliki setiap siswa.
d) Mengembangkan strategi pembelajaran yang bervariasi.
e) Selalu siap memberikan bantuan apabila para siswa mengalami kesulitan.
f) Melibatkan seluruh siswa di kelas untuk berpartisipasi dan bertanggung jawab.
g) Ketika harus mendisiplinkan siswa, sedapat mungkin dilakukan secara pribadi, tidak di depan umum.

b. Penghargaan dari pihak lain
a) Mengembangkan iklim kelas dan pembelajaran kooperatif dimana setiap siswa dapat saling menghormati dan mempercayai, tidak saling mencemoohkan.
b) Mengembangkan program “star of the week”. Mengembangkan program penghargaan atas pekerjaan, usaha dan prestasi yang diperoleh siswa.
c) Mengembangkan kurikulum yang dapat mengantarkan setiap siswa untuk memiliki sikap empatik dan menjadi pendengar yang baik.
d)  Berusaha melibatkan para siswa dalam setiap pengambilan keputusan yang terkait dengan kepentingan para siswa itu sendiri.

5. Pengetahuan dan Pemahaman
a. Memberikan kesempatan kepada para siswa untuk mengeksplorasi bidang-bidang yang ingin diketahuinya.
b. Menyediakan pembelajaran yang memberikan tantangan intelektual melalui pendekatan discovery-inquiry.
c.  Menyediakan topik-topik pembelajaran dengan sudut pandang yang beragam.
d.  Menyediakan kesempatan kepada para siswa untuk berfikir kritis dan berdiskusi.

6. Estetik
a.  Menata ruangan kelas secara rapi dan menarik.
b. Menempelkan hal-hal yang menarik dalam dinding ruangan, termasuk di dalamnya memampangkan karya-karya seni siswa yang dianggap menarik.
c. Ruangan dicat dengan warna-warna yang menyenangkan.
d. Memelihara sarana dan prasarana yang ada di sekeliling sekolah.
e. Ruangan yang bersih dan wangi.
f. Tersedia taman kelas dan sekolah yang tertata indah.

7. Pemenuhan Kebutuhan Aktualisasi Diri
a. Memberikan kesempatan kepada para siswa untuk melakukan yang terbaik bagi dirinya.
b. Memberikan kebebasan kepada siswa untuk menggali dan menjelajah kemampuan dan potensi yang dimilikinya.
c. Menciptakan pembelajaran yang bermakna dikaitkan dengan kehidupan nyata.
d. Perencanaan dan proses pembelajaran yang melibatkan aktivitas meta kognitif siswa.
e. Melibatkan siswa dalam proyek atau kegiatan “self expressive” dan kreatif.



BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Remaja merupakan masa peralihan antara masa anak-anak menuju masa dewasa yang berjalan antara umur 12 tahun sampai dengan 21 tahun bagi wanita dan 22 tahun bagi pria. Dalam masa ini anak mengalami masa pertumbuhan dan perkembangan fisik maupun perkembangan psikis.

Usia remaja sangat di utamakan dalam Pendidikan, mereka perlu dibekali dengan pemahaman, ilmu, hingga keterampilan dan keahlian sehingga berguna jika dewasa. Usia remaja menjadi usia yang menentukan bagaimana seorang remaja kelak menjadi dewasa.




DAFTAR PUSTAKA

https://ruangguruku.com/m/pengertian-remaja/
http://murdanis-menulis.blogspot.com/2011/05/kebutuhan-dan-perbedaan-kebutuhan.html?m=1
https://lenterakonseling.blogspot.com/2016/03/kebutuhan-perkembangan-remaja.html?m=1




*Sumber: https://www.academia.edu/43082314/Makalah_kebutuhan_remaja


Tag : Lainnya, Psikologi, Sosiologi
0 Komentar untuk "Pengaruh Pemenuhan Kebutuhan Remaja"

Back To Top