Pentingnya Merawat dan Menjaga Lingkungan

BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang
Lingkungan hidup dan sumber daya alam telah menjadi perhatian serius oleh pemerhati lingkungan dan masyarakat luas. Peran lingkungan hidup yang sangat krusial menjadi dasar pokok mulainya gerakan-gerakan penyelamatan lingkungan. Masyarakat semakin sadar untuk menjaga lingkungan, namun tidak sedikit pula yang masih jauh dari pengetahuan tentang lingkungan dan upaya melestarikannya.

Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi bagaikan pisau bermata dua, di satu sisi kita dapat menikmati dampak positifnya, namun dampak negatif yang akan ditimbulkan selalu mengiringi setiap fenomena yang terjadi. Contoh nyata dari perkembangan teknologi adalah ditemukannya plastik sebagai wadah yang multi guna untuk membawa barang-barang maupun makanan, namun dampak negatif dari plastik sangatlah berbahaya sebab plastik hanya dapat terurai melalui proses selama ratusan tahun. Karena dampak negatif ini akan menimbulkan malapetaka yang menimpa lingkungan hidup yang pada akhirnya akan mengancam kehidupan. Oleh karena itu dalam makalah ini membahas tentang Lingkungan Hidup, sehingga kita dapat mengetahui lebih dalam lagi tentang lingkungan hidup dan dapat berpartisipasi dalam pelestariannya.


1.2. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan Lingkungan Hidup?
2. Apa arti penting Lingkungan Hidup bagi kehidupan?
3. Apa saja permasalahan dan faktor kerusakan yang ada di Lingkungan Hidup?
4. Apa upaya pencegahan dan penanganan untuk melestarikan Lingkungan Hidup?


1.3. Tujuan
1. Menjelaskan Lingkungan Hidup Secara umum beserta unsur didalamnya.
2. Menjelaskan arti penting Lingkungan Hidup bagi kehidupan
3. Menjelaskan permasalahan dan faktor kerusakan Lingkungan Hidup
4. Menjelaskan bagaimana upaya pelestarian Lingkungan Hidup.




BAB II
PEMBAHASAN

2.1. Lingkungan Hidup Secara Umum
Undang-Undang Lingkungan Hidup No. 4 tahun 1982 yang disempurnakan dengan Undang-Undang Lingkungan Hidup No. 23 tahun 1997 pasal 1 menyebut pengertian lingkungan hidup sebagai berikut.

“Lingkungan hidup adalah kesatuan ruang dengan semua benda, daya, keadaan, dan makhluk hidup, termasuk manusia dan perilakunya, yang mempengaruhi peri kehidupan dan kesejahteraan manusia serta makhluk hidup lain.”

Lingkungan hidup sebagaimana yang dimaksud dalam undang-undang tersebut merupakan suatu sistem yang meliputi lingkungan alam hayati, lingkungan alam non-hayati, lingkungan buatan, dan lingkungan sosial. Semua komponen-komponen lingkungan hidup seperti benda, daya, keadaan, dan makhluk hidup berhimpun dalam satu wadah yang menjadi tempat berkumpulnya komponen itu disebut ruang.

Pentingnya Merawat dan Menjaga Lingkungan

Pada ruang ini berlangsung ekosistem, yaitu suatu susunan organisme hidup dimana diantara lingkungan abiotik dan organisme tersebut terjalin interaksi yang harmonis dan stabil, saling memberi dan menerima kehidupan. Cara mengambil hasil hutan agar tetap terjaga kelestariannya misalnya dengan sistem tebang pilih yaitu pohon yang ditebang hanya pohon yang besar dan tua, agar pohon-pohon kecil yang sebelumnya terlindungi oleh pohon besar, akan cepat menjadi besar menggantikan pohon yang ditebang tersebut.

Interaksi yang bersifat negatif terjadi apabila proses interaksi lingkungan yang harmonis terganggu sehingga interaksi berjalan saling merugikan. Adanya gangguan terhadap satu komponen di dalam lingkungan hidup, akan membawa pengaruh yang negatif bagi komponen-komponen lainnya karena keseimbangan terhadap komponen-komponen tersebut tidak harmonis lagi.

2.2. Pentingnya Lingkungan Hidup
Lingkungan hidup sebagaimana fungsinya sebagai habitat dan rumah makhluk hidup menjadikannya sebagai komponen penting dalam kehidupan. Seluruh makhluk hidup membutuhkan tempat untuk bertahan hidup, berkembang biak, dan menjalankan perannya sebagai penyeimbang ekosistem. Apabila sebuah habitat suatu makhluk hidup tidak dapat lagi memberikan manfaatnya, maka keseimbangan ekosistem akan terganggu akibat hilangnya salah satu penyeimbangnya.

Lingkungan hidup juga menjadi tempat mencari akan (Niche). Selain nyaman dan aman dalam habitat, mereka juga memerlukan makan bagi kelangsungan hidupnya. Jadi selain untuk tempat tinggal, lingkungan juga merupakan tempat untuk mencari makan bagi makhluk hidup.

Lingkungan juga sebagai tempat berlangsungnya aktivitas sosial, ekonomi, politik, budaya, dan lain-lain. Berkaitan dengan hal itulah terjalin interaksi sosial yang menunjukkan ketergantungan antar manusia dengan sesamanya. Melalui proses interaksi sosial manusia mampu mencapai kesejahteraan bagi hidupnya.

2.3. Permasalahan di Lingkungan
A. Permasalahan Nyata
Permasalahan pokok di bidang pengelolaan sumber daya alam dan lingkungan didup, antara lain meliputi :
1. Rehabilitasi dan restorasi sumber daya alam dan lingkungan hidup dari kerusakan sebagai akibat tindakan di masa lampau dan pencegahan terhadap kemungkinan kerusakan lebih lanjut di masa yang akan datang
2. Penggunaan teknologi modern yang sebaik – baiknya dan selektif di berbagai sektor pembangunan serta pengawasannya atas segala sebab dan akibatnya yang tidak diinginkan terhadap lingkungan hidup
3. Peningkatan kualitas lingkungan hidup untuk kesejahteraan generasi sekarang dan yang akan datang.

Permasalahan yang paling mendesak pada saat ini dan perlu mendapat perhatian adalah masalah penduduk, pencemaran ( air, udara, dan tanah ), dan energi.
1. Masalah Penduduk
Pertumbuhan penduduk yang cepat disebabkan karena meningkatnya kehidupan sosial ekonomi masyarakat dan semakin berkembangnya sarana kesehatan sehingga mengurangi angka kematian. Dengan memperhatikan perkembangan penduduk ini, banyak para ahli baependapat bahwa batas maksimal jumlah penduduk yang dapat ditampung bumi adalah 35 milyar, dan ini diduga dapat tercapai di abad kedua puluh satu.

Hal ini memprihatinkan karena pertumbuhan penduduk akan berakibat pada banyak aspek kehidupan, diantaranya pendidikan, ketenagakerjaan, dan lingkungan hidup. Semakin banyak penghuni planet bumi, semakin banyak pula bahan makanan, air, energi, dan papan yang dibutuhkan oleh manusia. Akibatnya semakin meningkat pula pengeksploitasian terhadap sumber daya alam yang ada. Permintaan akan melampaui penawaran sehingga menyebabkan sumber – sumber alam tidak mampu memenuhi kebutuhan penduduk.

Keadaan ini telah menyebabkan terjadinya masalah – masalah yang diakibatkan oleh jumlah penduduk, misalnya masalah social, krisis ekonomi, kelaparan, migrasi, sampai terjadi konflik.

2. Masalah Pencemaran (air, udara, dan tanah)
a. Pencemaran Air
Air merupakan sumber kehidupan, namun pada saat ini masalah air merupakan permasalahan yang rumit mulai dari peristiwa banjir sampai terjadinya kekeringan. Pengambilan air di seluruh dunia diduga meningkat lebih dari 35 kali lipat dibanding selama tiga abad yang lampau, dan masih terus meningkat dengan cepat. Banyak daerah gersang dan separoh gersang sudah menderita kekurangan air yang serius. Kelangkaan air merupakan masalah, namun konsumsi air oleh manusia yang cenderung meningkat merupakan ancaman yang perlu segera ditangani. Permasalahan air tidak terbatas pada kelangkaan saja, melainkan juga limbah buangan yang dihasilkan. Pembuangan limbah air oleh pabrik – pabrik secara langsung ke sungai tanpa melalui pemprosesan yang sempurna telah menyebabkan tanaman – tanaman produksi milik petani menjadi layu bahkan dapat mematikan.

Pembuangan limbah ke dalam tanah juga akan mencemari sumber air resapan. Logam – logam berat yang dihasilkan oleh pabrik seperti cadmium, tembaga, nikel, seng, dan logam berat lainnya mengumpul di tanah, merembes memasuki air tanah, untuk kemudian mencemari cadangan air minum.

b. Pencemaran Udara 
Gas – gas rumah kaca terutama yang dihasilkan oleh pembakaran bahan – bahan fosil, pembakaran hutan, pertanian serta peternakan terkumpul di atmosfer dan menyebabkan terperangkapnya panas dari bumi. Selain itu kemajuan teknologi transportasi juga berdampak terhadap lingkungan hidup. Kendaraan bermotor adalah sumber utama pencemaran karbon monoksida, hidrokarbon, dan nitrogen oksida. Motor – motor penggerak termasuk diesel dan motor dua tack atau motor – motor tua, sangat berperan dalam pencemaran. Kabut oksidator yang terbentuk dengan bantuan sinar surya, semakin mewarnai kehidupan kota – kota besar baik di negara – negara maju maupun negara berkembang. Semua itu mengganggu kesehatan manusia dan merusak tumbuhan, dan tanaman pangan.

c. Pencemaran Tanah
Tanah sebagai unsur habitat manusia, juga tidak luput dari permasalahan pencemaran. Industri telah menciptakan plastik sebagai alat pebungkus, kepraktisan telah menjadi mode bagi kehidupan manusia modern, sehingga orang lebih senang membeli makanan dengan bungkus plastik dari pada bungkus daun atau kertas.

Sampah plastik dapat dijumpai dimana mana dan menjadi masalah, karena dapat menyumbat selokan mengotori sungai, mengganggu pemandangan karena menumpuk di tempat pembuangan sampah. Bahkan sebagian ikut mengalir ke laut meracuni ikan atau mengotori pantai. Alangkah tidak sebandingnya keuntungan dan kemudahan menggunakan plastik dengan kerugian yang ditimbulkannya. Kantung plastik hanya digunakan beberapa hari atau bahkan jam saja, tetapi setelah itu mengotori bumi berpuluh – puluh tahun lamanya.

3. Energi
Dalam masyarakat industri, produksi menggunakan bahan bakar batubara atau minyak dan gas bumi. Permasalahan muncul ketika terjadi kenaikan harga minyak yang menyebabkan terjadinya krisis energi di negara – negara yang tidak menghasilkan tetapi membutuhkan komoditi tersebut untuk kelangsungan industrinya, seperti Jepang, Jerman, Belanda.

Pemakaian energi akan berdampak negatif terhadap lingkungan, misalnya dalam bentuk aliran asam, emisi etana dan limbah tambang, tumpahan minyak dari instalasi pantai / lepas pantai dan dari kapal, pencemaran udara oleh sulfur dioksida, nitrogen oksida, dan karbon dioksia ketika batubara, minyak, atau gas dibakar. Pemakaian batubara dan bahan bakar yang mengandung karbon menimbulkan permasalahan, seperti gas hasil pembakaran batu bara, yaitu sulfur dioksida ( SO2 ) akan berdampak lokal maupun global. Di atmosfer SO2 bereaksi dengan air dan menghasilkan asam sulfur yang membahayakan makhluk tertentu. Hujan sulfur ( hujan asam ) akan mematikan makhluk air dan tumbuh – tumbuhan.

B. Faktor Kerusakan Lingkungan Hidup
Berdasarkan faktor penyebabnya, bentuk kerusakan lingkungan hidup dibedakan menjadi 2 jenis yaitu:
1. Bentuk Kerusakan Lingkungan Hidup Akibat Peristiwa Alam 
a. Letusan Gunung Berapi
Letusan gunung berapi terjadi karena aktivitas magma di perut bumi yang menimbulkan tekanan kuat keluar melalui puncak gunung berapi. Bahaya yang ditimbulkan oleh letusan gunung berapi antara lain berupa hujan abu vulkanik yang menyebabkan gangguan pernapasan, lava panas yang merusak dan mematikan apapun yang dilalui, awan panas yang dapat mematikan makhluk hidup yang dilalui, gas yang mengandung racun, material padat (batuan, kerikil, pasir) dapat menimpa perumahan, dan lain-lain.
b. Gempa Bumi 
Gempa bumi adalah getaran kulit bumi yang bisa disebabkan karena beberapa hal, diantaranya kegiatan magma (aktivitas gunung berapi), tyerjadinya tanah turun, maupun karena gerakan lempeng di dasar samudra. Manusia dapat mengukur berapa intensitas gempa, namun manusia sama sekali tidak dapat memprediksi kan kapan terjadinya gempa.  Oleh karena itu, bahaya yang ditimbulkan oleh gempa lebih dahsyat dibandingkan dengan letusan gunung berapi. Pada saat gempa berlangsung terjadi beberapa peristiwa sebagai akibat langsung maupun tidak langsung, di antaranya beberapa bangunan roboh, tanah di permukaan bumi, jalan menjadi putus, tanah longsor akibat goncangan, gempa yang terjadi di dasar laut dapat menyebabkan tsunami.
c. Angin Topan 
Angin topan terjadi akibat aliran udara dari kawasan yang bertekanan tinggi menuju ke kawasan bertekanan rendah. Perbedaan tekanan udara ini terjadi karena perbedaan suhu udara yang mencolok. Serangan angin topan bagi negara-negara di kawasan samudra Pasifik dan Atlantik merupakan hal yang biasa terjadi. Bagi wilayah-wilayah di kawasan California, Texas, sampai si kawasan Asia seperti Korea dan Taiwan, bahaya angin topan merupakan bencana musiman. Tetapi bagi Indonesia baru dirasakan di pertengahan tahun 2007. Hal ini menunjukkan bahwa telah terjadi perubahan iklim  Indonesia yang lain disebabkan oleh adanya gejala pemanasan global. Bahaya angin topan bisa di prediksi melalui foto satelit yang menggambarkan keadaan atmosfer bumi, termasuk gambar terbentuknya angin topan, arah, dan kecepatannya. Serangan angin topan (putting beliung) dapat menimbulkan kerusakan lingkungan hidup dalam bentuk merobohkan bangunan, rusaknya areal pertanian dan perkebunan, membahayakan penerbangan, dan menimbulkan ombak besar yang dapat menenggelamkan kapal

2. Kerusakan Lingkungan Hidup Karena Faktor Manusia
Beberapa bentuk  kerusakan lingkungan hidup karena faktor manusia antara lain :
a. Terjadinya pencemaran (pencemaran udara, air, tanah, dan suara) sebagai dampak adanya kawasan industri.
b. Terjadinya banjir, sebagai dampak buruknya drainase atau sistem pembuangan air dan kesalahan dalam menjaga daerah aliran sungai dan dampak pengrusakan hutan 
c. Terjadinya tanah longsor, sebagian dampak langsung dari rusaknya hutan.  
d. Beberapa ulah manusia yang baik secara langsung maupun tidak langsung membawa dampak pada kerusakan lingkungan hidup antara lain penebangan hutan secara liar (penggundulan hutan), perburuan liar, merusak hutan bakau, penimbunan rawa-rawa untuk pemukiman, pembuangan sampah si sembarang tempat, bangunan liar di daerah aliran sungai (DAS), pemanfaatan sumber daya alam secara berlebihan di luar batas.

2.4. Pelestarian Lingkungan Hidup
Melestarikan lingkungan hidup merupakan kebutuhan yang tidak bisa ditunda lagi dan bukan hanya menjadi tanggung jawab pemerintah atau pemimpin negara saja, melainkan tanggung jawab setiap insan di bumi, dari balita sampai manula. Setiap orang harus melakukan usaha untuk menyelamatkan lingkungan hidup di sekitar kita sesuai dengan kapasitasnya masing-masing. Sekecil apa pun usaha yang kita lakukan sangat besar manfaatnya bagi terwujudnya bumi yang layak huni bagi generasi selanjutnya.

Upaya pemerintah untuk mewujudkan kehidupan adil dan makmur bagi rakyatnya tanpa harus menimbulkan kerusakan lingkungan ditindaklanjuti dengan menyusun program pembangunan berkelanjutan yang sering disebut sebagai pembangunan berwawasan lingkungan.

Pembangunan berwawasan lingkungan adalah usaha meningkatkan kualitas manusia secara bertahap dengan memerhatikan faktor lingkungan. Pembangunan berwawasan lingkungan dikenal dengan nama Pembangunan Berkelanjutan. Pada masa reformasi sekarang ini, pembangunan nasional dilaksanakan tidak lagi berdasarkan GBHN dan Propenas, tetapi berdasarkan UU No. 25 Tahun 2000, tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional (SPPN). Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional mempunyai tujuan di antaranya:
a. Menjamin tercapainya penggunaan sumber daya secara efisien, efektif, berkeadilan, dan berkelanjutan.
b. Mengoptimalkan partisipasi masyarakat.
c. Menjamin keterkaitan dan konsistensi antara perencanaan, penganggaran, pelaksanaan, dan pengawasan.

1. Upaya yang Dilakukan Pemerintah
Pemerintah sebagai penanggung jawab terhadap kesejahteraan rakyatnya memiliki tanggung jawab besar dalam upaya memikirkan dan mewujudkan terbentuknya pelestarian lingkungan hidup. Hal-hal yang dilakukan pemerintah antara lain:
a. Mengeluarkan UU Pokok Agraria No. 5 Tahun 1960 yang mengatur tentang Tata Guna Tanah.
b. Menerbitkan UU No. 4 Tahun 1982, tentang Ketentuan-ketentuan Pokok Pengelolaan Lingkungan Hidup.
c. Memberlakukan Peraturan Pemerintah RI No. 24 Tahun 1986, tentang AMDAL (Analisa Mengenai   Dampak Lingkungan).
d. Pada tahun 1991, pemerintah membentuk Badan Pengendalian Lingkungan, dengan tujuan pokoknya:
1. Menanggulangi kasus pencemaran.
2. Mengawasi bahan berbahaya dan beracun (B3).
3. Melakukan penilaian analisis mengenai dampak lingkungan (AMDAL).
e. Pemerintah mencanangkan gerakan menanam sejuta pohon.

2. Upaya Pelestarian Lingkungan Hidup oleh Masyarakat Bersama Pemerintah
Sebagai warga negara yang baik, masyarakat harus memiliki kepedulian yang tinggi terhadap kelestarian lingkungan hidup di sekitarnya sesuai dengan kemampuan masing-masing. Adapun pelestarian yang dapat dilakukan pada tanah, udara, hutan, laut/pantai, flora dan fauna sebagai berikut:
a. Pelestarian Tanah (Tanah , Datar, Lahan Miring/Perbukitan)
Terjadinya bencana tanah longsor dan banjir menunjukkan peristiwa yang berkaitan dengan masalah tanah. banjir telah menyebabkan pengikisan lapisan tanah oleh aliran air yang disebut erosi yang berdampak pada hilangnya kesuburan tanah serta terkikisnya lapisan tanah dari permukaan bumi. Tanah longsor disebabkan karena tak ada lagi unsur yang menahan lapisan tanah pada tempatnya sehingga menimbulkan kerusakan. Jika hal tersebut dibiarkan terus berlangsung, maka bukan mustahil jika lingkungan berubah menjadi pada tandus. Upaya pelestarian tanah dapat dilakukan dengan cara menggalakan kegiatan menanam pohon atau penghijauan kembali (reboisasi) terhadap tanah yang semula gundul. Untuk daerah perbukitan atau pegunungan yang posisi tanahnya miring perlu di bangun tera sering atau sengke dan, sehingga mampu menghambat laju aliran hujan.

b. Pelestarian Udara
Udara merupakan unsur vital bagi kehidupan, karena setiap organisme bernafas memerlukan udara terkandung beraneka ragam gas, salah satunya Oksigen. Udara yang kotor karena debu ataupun asap sisa pembakaran menyebabkan kadar oksigen berkurang, keadaan ini sangat membahayakan bagi kelangsungan hidup setiap organisme. Maka perlu di upayakan kiat-kiat untuk menjaga kesegaran udara lingkungan agar tetap bersih, segar, dan sehat. Upaya yang dapat dilakukan untuk menjaga agar udara tetap bersih dan sehat antara lain : 
a. Menggalakan penanaman pohon ataupun tanaman hias di sekitar kita  Tanaman dapat menyerap gas-gas yang membahayakan bagi manusia. Tanaman mampu memproduksi oksigen melalui fotosintesis. Rusaknya hutan.
b. Mengupayakan pengurangan emisi atau pembuangan gas sisa pembakaran, baik pembakaran hutan ampun pembakaran mesin Asap yang keluar dari knalpot kendaraan dan cerobong asap merupakan penyumbang terbesar kotornya udara diperkotaan dan kawasan industri. Salah satu upaya pengurangan emisi gas berbahaya ke udara adalah dengan menggunakan industri yang aman bagi lingkungan, serta pemasangan filter pada cerobong asap pabrik.
c. Mengurangi atau bahkan menghindari pemakaian gas kimia yang dapat merusak lapisan ozon si atmosfer Gas freon yang digunakan untuk pendingin pada AC maupun kulkas serta di pergunakan di berbagai produk kosmetika, adalah gas yang dapat bersenyawa dengan gas ozon, sehingga mengakibatkan lapisan ozon menyusut.

c. Pelestarian Hutan 
Eksploitasi hutan yang terus menerus berlangsung sejak dahulu hingga kini tanpa diimbangi dengan penanaman kembali. Upaya yang dapat dilakukan untuk melestarikan hutan 
a. Reboisasi atau penanaman kembali hutan yang gundul 
b. Melarang pembabatan hutang secara sewenang-wenang 
c. Menerepkan sistem tebang pilih dalam menebang pohon
d. Menerapkan sistem tebang-tanam dalam kegiatan penebangan hutan
e. Menerapkan sanksi yang berat bagi mereka yang melanggar ketentuan mengenai pengelolaan hutan.
d. Pelestarian Laut dan Pantai 
Adapun upaya untuk melestarikan laut dan pantai dapat dilakukan dengan cara : 
a. Melakukan reklamasi pantai dengan menanam kembali tanaman bakau diarea sekitar pantai 
b. Melarang pengambilan batu karang yang ada di sekitar pantai maupun di dasar laut, karena karang merupakan habitat ikan dan tanaman laut 
c. Melarang pemakaian bahan peledak dan bahan kimia lainnya dalam mencari ikan 
d. Melarang pemakaian pukat harimau untuk mencari ikan.
e. Pelestarian Flora dan Fauna 

Kehidupan di bumi merupakan sistem ketergantungan antara manusia, hewan tumbuhan, dan alam sekitarnya. Terputusnya salah satu mata rantai dari sistem tersebut akan mengakibatkan gangguan dalam kehidupan. Oleh karena itu, kelestarian flora dan fauna merupakan hal yang mutlak diperhatikan demi kelangsungan hidup manusia upaya yang dapat dilakukan untuk menjaga kelestarian flora dan fauna di antaranya adalah:
a. Mendirikan cagar alam dan suka margasatwa 
b. Melarang kegiatan perburuan liar 
c. Menggalakan kegiatan penghijauan.



BAB III
PENUTUP

3.1. Kesimpulan
Lingkungan hidup telah menjadi tanggung jawab bersama, baik yang mencemari maupun yang tidak mencemari lingkungan, baik yang merusak maupun yang selalu menjaganya, oleh karena itu sudah selayaknya manusia saling memberi dorongan untuk selalu menjaga kelestarian lingkungan hidup supaya tercipta kondisi dunia yang bersih, aman, sehat, dan layak untuk dihuni hingga generasi penerus. Manusia yang tidak sadar lingkungan menjadi tanggung jawab manusia lain yang sadar akan kelestarian lingkungan. Manusia perlu membuka mata lebih luas untuk melihat betapa berharganya lingkungan yang indah didunia ini, betapa lingkungan memberikan semua yang manusia butuhkan, dan melihat betapa buruknya perlakuan manusia terhadap lingkungan.

3.2. Saran
Penyebaran pengetahuan dan wawasan mengenai lingkungan sangat penting untuk digalakkan, disamping membutuhkan usaha yang lebih untuk mewujudkannya, namun jika manusia tidak dibukakan wawasannya mengenai lingkungan, seluruh permasalahan di lingkungan hanya akan menjadi bagian yang terlupakan dan tidak dianggap penting. Penyebaran kepedulian tidak harus dilakukan oleh lembaga-lembaga pemerintahan maupun komunitas peduli lingkungan yang punya wewenang lebih, namun dari setiap individu manusia sendiri dapat melakukannya dengan memberikan contoh perlakuan yang baik terhadap lingkungan.



DAFTAR PUSTAKA

Anonim. 2019. Pencemaran Udara: Pengertian, Penyebab, Dampak, Polutan dan penanggulangannya. https://lingkunganhidup.co/pencemaran-udara-pengertian-penyebab-dampak-solusi/. (Diakses tanggal 8 Juni 2019)
Astariyan, Ria. 2013. Lingkungan Hidup dan Pembangunan Berwawasan Lingkungan. http://www.slideshare.net/riaastariyan/bab-iii-smp-kelas-viii-herlan200. (Diakses tanggal 7 Juni 2019)
Pradieta. 2011. Pelestarian Lingkungan Hidup. http://pradieta-pelestarianlingkunganhidup.blogspot.co.id/2011/04/pengertian-lingkungan-lingkungan-hidup.html. (Diakses tanggal 7 Juni 2019)
Strada, Edy. 2013. Lingkungan Hidup dan Pelestariannya. http://rpp-smp.blogspot.co.id/2013/09/lingkungan-hidup-dan-pelestariannya.html. (Diakses tanggal 7 Juni 2019)
Tim blog Ekosistem dan Ekologi. Pengertian Lingkungan Hidup, Kerusakan Lingkungan, dan Pelestarian Lingkungan. http://ekosistem-ekologi.blogspot.co.id/2013/10/pengertian-lingkungan-hidup-kerusakan.html. (Diakses tanggal 7 Juni 2019)




*Sumber: https://www.academia.edu/39526816/MAKALAH_PENTINGNYA_MERAWAT_LINGKUNGAN


Tag : IPA, Kesehatan, Lainnya, Sains
0 Komentar untuk "Pentingnya Merawat dan Menjaga Lingkungan"

Back To Top