Dinamika Kelompok dalam Pengambilan Keputusan

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Keputusan pada dasarnya merupakan proses memilih satu penyelesaian dari beberapa alternatif yang ada. Keputusan yang akan diambil tentunya perlu didukung bebebagai factor yang akan memberikan keyakinan bahwa keputusan tersebut tepat.

Seluruh aktivitas dan fungsi kelompok memiliki esensi pengambilan keputusan. Hal ini karena proses perencanaan, pengorganisasian, pergerakan dan pengawasan mengandung konsep dan perilaku pengambilan keputusan. Pengambilan keputusan atau Pembuatan Keputusan akan sangat menentukan keberhasilan suatu kelompok.

Setiap pemimpin pasti bertanggung jawab terhadap masa depan kelompoknya.Untuk itu, tujuan yang telah ditetapkan harus dapat dicapai dengan berbagai aktivitas kebijakan. Salah satu yang harius dilakukan pemimpin untuk pencapaian tujuan kelompok adalah pengambilan keputusan.

B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud Pengambilan Keputusan Dalam Kelompok

C. Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui apa itu Pengambilan Keputusan Dalam Kelompok



BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengambilan Keputusan Dalam Kelompok
Dalam situasi tertentu, suatu keputusan harus mendahului semua pekerjaan. Dengan kata lain,rangkain pengambilan keputusan merupakan hal yang pertama dan paling awal dari sebuah pelaksanaan pekerjaan dalam organisasi atau kelompok, unit, atau individu.

Dengan demikian dapat dikatakan bahwa keputusan akan tetap menjadi sebuah tindakan yang mendahului pelaksanaan pekerjaan sebab keputusan sebagai pangkal tolak semua kegiatan dan akan menentukan masa depan organisasi atau kelompok, baik berupa kemajuan, pengembangan maupun kemunduran akibat salah dalam mengambil keputusan.

Sondang P. Siagan (1987) Mengemukakan bahwa suatu keputusan dapat sebagai keputusan yang baik apabila memenuhi empat persyaratan yaitu, rasionalis, logis, realistis dan peagmatis.

Dinamika Kelompok dalam Pengambilan Keputusan

Pengalaman dan penelitian menunjukan bahwa efektivitas demikian hanya mungkin dicapai apabila pengambilan keputusan mampu menggabungkan secara tepat tiga jenis pendekatan. Pendekatan yang didasarkan pada teori dan asas-asas ilmiah yang dikembangkan oleh para teoretis yang mendalami proses pengambilan keputusan . Pendekatan yang memanfaatkan kemampuan berfikir kreatif,inovatif,dan intuitif disertai keterlibatan emosional. Kemampuan belajar dari pengalaman mengambil keputusan pada masa lalu, baik karena keberhasilan maupun kegagalan.

1. Makna Keputusan
Keputusan adalah suatu tindakan pemilihan ketika pimpinan menentukan suatu kesimpulan tentang hal-hal yang harus atau tidak harus dilakukan dalam situasi tertentu. Para pakar memberikan pengertian keputusan sesuai dengan sudut pandang dan latar belakang pemikirannya.

Menurut Prajudi Atmosudirjo, keputusan adalah pengakhiran proses pemikiran tentang suatu masalah dengan menjatuhkan pilihan pada suatu alternatif. Berdasarkan pengertian tersebut, keputusan merupakan pemecahan masalah sebagai suatu hokum situasi yang dilakukan melalui pemilihan satu alternatif dari beberapa alternatif.

Keputusan yang tepat pada dasarnya adalah suatu keputusan yang bersifat rasional, sesuai dengan nurani, dan didukung oleh fakta-fakta yang akurat sehingga dapat dipertanggung jawabkan.

2. Makna Pengambilan Keputusan
Pengambilan keputusan adalah menetapkan pilihan atau alternatif secara nalar dan menghindari diri dari pilihan yang tidak rasional, tanpa alasan atau data yang kurang akurat, Menurut Robins, “Decisic n making a processs in which one choose between two or more alternative” Pendapat ini menegaskan bahwa pengambilan keputusan merupakan proses memilih salah satu pilihan diantara dua atau lebih alternatif.

Menurut George R. Terry (1959), Pengambilan keputusan adalah pemilihan alternatif perilaku (kelakuan) tertentu dari dua atau lebih alternatif yang  ada.

Adapun menurut Sondang P Saigan (1987) Pengambilan keputusan adalah pendekatan yang sistematis terhadap hakikat alternatif yang dihadapi dan mengambil tindakan yang menurut perhitungan merupakan tindakan yang paling cepat.

Berikut ahli berpendapat tentang pangambilan keputusan sebagai  berikut.
1).Perrone (1968): Pengambilan keputusan merupakan sentral manajemen.
2).Gore (1959): Pengambilan keputusan merupakan kunci dari kepemimpinan
3).Saigan (1988): Pengambilan keputusan merupakan inti kepemimpinan
4).Moore  (1966): Pengambilan keputusan sebagai suatu katareristik yang fundamental.

Selain  itu, fungi pengambilan keputusan merupakan suatu yang bersifat futursitik, artinya berkaitan dengan hari depan, masa yang akan dating, yaitu efek tau pengaruhnya berlangsung cukup lama.

3. Tahap Pengambilan Keputusan
Menurut Herbet A. Simon, ahli teori keputusan dan organisasi atau kelompok mengonseptualisasikan tiga tahap utama dalam proses pengambilan keputusan.
a. Aktivitas Intelegensi
Simon mendeskripsikan tahap ini sebagai penelusuran kosdisi lingkungan yang memerlukan pengambilan keputusan.
b. Aktivitas Desain
Selama tahap kedua, mungkin terjadi tindakan penemuan pengembangan dan Analisa masalah.
c. Aktivitas Memilih
Tahap ini merupakan pilihan memilih tindakan tertentu dari yang tersedia. Tahap ini merupakan pilihan sebenarnya-memilih tindakan tertentu dari yang tersedia.

Adapun Mintzverg mengemukakan tentang tahap pengambilan keputusan, yaitu sebagai berikut.
a. Tahap Indentifikasi, yaitu pengenalan masalah atau kesempatan muncul dan diagnosis ddibuat. Masalah yang berat mendapatkan diagnosis yang ekstensif dan sistematis tetapi masalah yang sederhana tidak.

b. Tahap Pengembangan, yaitu pencarian prosedur atau solusi standar yang ada dengan mendesain solusi yang baru. Proses desain merupakan proses pencarian dan percobaan ketika pembuat keputusan hanya  mempunyai ide solusi.

c. Tahap Seleksi, yaitu pilihan solusi dibuat. Ada tiga cara dalam tahap ini dengan penilaian pembuat keputusan berdasarkan pengalaman atau intuisi, analisis logis, dengan analisis alternatif yang logis dan sistematis, dengan tawar menawar saat seleksi melibatkan kelompok pembuat keputusan dan semua manuver politik yang ada. Sekali keputusan diterima secara formal, orientasi pun kemudian dibuat.

4. Bentuk dan Jenis Pengambilan Keputusan 
Bentuk pengambilan keputusan pada prinsipnya mempunyai suatu cara untuk dapat memahami informasi yang menentukan efesiensi pengolahan informasinya. Pengetahuan seseorang yang lalu digabungkan dengan kecakapanya mengolah informasi akan menentukan kesanggupanya untuk mengambil keputusan.

Ivancevic dan Matteson (1978) menyatakan  bentuk keputusan, yaitu sebagai berikut.
a. Keputusan Terprogram
Keputusan terprogram adalah keputusan yang dibuat untuk memperluas kemampuan organanisasi atau kelompok dalam memecahkan msalah dengan adanya informasi yang mencukupi.

Keputusan terprogram secara ssederhana dapat diakatakan sebagai tindakan menjatuhkan pilihan, yanag berlangsung berulang-ulang dan diambil secara rutin dalam organisasi atau kelompok. Keputusan terprogram menyangkut pemecahan masalah yang bersifat teknis dan tidak memerlukan pengarahan dari tingkat manajemen  yang lebih tinggi.

Keputusan yang diprogram merupakan keputusan yang bersifat rutin dan dilakukan secara berulang-ulang sehingga dapat dikembangkan suatu prosedur tententu. Keputusan yang diprogram terjadi jika permasalahan terstruktur dengan baik dan orang-orang mengetahui cara mencapainya. Permasalahan ini umumnya agak sederhana dan solusinya relative mudah.

Pengambilan keputusan terprogram digunakan untuk menyelesaikan masalah terstruktur melalui:
1. Prosedur; serangkaian langkah yang berhubungan dan beruntutan yang harus diikuti oleh pengambil keputusan;
2. Aturan: ketentuan yang mengatur hal-hal yang harus dan tidak boleh dilakukan oleh pengambil keputusan;
3. Kebijakan: pedoman yang menentukan parameter untuk membuat keputusan.



BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Pengambilan keputusan merupakan proses memilih atau menetapkan suatu pilihan diantar dua atau lebih alternatif yang ada untuk mencapai sebuah keputusan yang penting bagi suatu organisasi atau kelompok. Dalam setiap organisasi atau kelopok pasti selalu ada proses pengambilan keputusan untuk kepentingan organisasi atau kelompok tersebut.

B. Saran
Dalam setiap pengambilan keputusan seharusnya pimpinan berlaku adil kepada semua pihak atau anggota yang ada agar tidak ada pihak yang dirugikan akibat pengambilan keputusan yang tidak adil. Sehingga dalam organisasi atau kelompok ketika pengambilan keputusan telah dibuat terjadi kompakan dan harmonisasi antar anggota dalam organisasi atau kelompok.





DAFTAR PUSTAKA

1. Syamsul Bambang. 2015 . Dinamika Kelompok . Bandung : CV Pustaka Setia
2. http://digilib.uinsgd.ac.id/6296/1/Bambang%20Dinamika%20Kelompok.pdf




*Sumber: https://www.academia.edu/40830587/Makalah_Dinamika_Kelompok


0 Komentar untuk "Dinamika Kelompok dalam Pengambilan Keputusan"

Back To Top