BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Awal 2020, dunia digemparkan dengan merebaknya virus baru yaitu coronavirus jenis baru (SARS-CoV-2) dan penyakitnya disebut Coronavirus disease 2019 (COVID-19). Diketahui, asal mula virus ini berasal dari Wuhan, Tiongkok. Ditemukan pada akhir Desember tahun 2019. Sampai saat ini sudah dipastikan terdapat 29 negara yang telah terjangkit virus satu ini. (Data WHO, 15 Februari 2020).
Pada awal Maret 2020 COVID-19 menggemparkan Indonesia dengan 2 pasien yang dinyatakan positif COVID-19. Hal tersebut diumumkan langsung oleh Presiden Indonesia Joko Widodo. (Tribunnews.com)
COVID-19 merupakan virus RNA strain tunggal positif, berkapsul dan tidak bersegmen. Coronavirus tergolong ordo Nidovirales, keluarga Coronaviridae. Coronaviridae dibagi dua subkeluarga dibedakan berdasarkan serotipe dan karakteristik genom. COVID-19 ini dapat mudah menyebar dari satu individu ke individu lainnya. Penularan yang sangat cepat ini membuat penderita virus ini terus bertambah dengan cepat.
Banyak upaya yang dilakukan sebagai pencegahan penularah COVID-19 salah satunya menerapkan gaya hidup sehat dan bersih. Namun, beberapa pasien yang terserang virus tersebut walaupun sudah menerapkan gaya hidup sehat. Gejala utama yang ditimbulkan bagi individu yang terserang COVID-19 adalah demam tinggi. Imunitas yang rendah pun dapat menjadi penyebab utama terserang virus tersebut.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang tersebut, maka dapat dirumuskan rumusan masalah sebagai berikut:
1) Apakah itu virus jenis COVID-19?
2) Bagaimanakah proses penularan COVID-19?
3) Upaya apakah yang dapat dilakukan untuk mencegah penyebaran COVID-19?
4) Bagaimanakah gejala individu yang terserang COVID-19?
1.3 Tujuan Penulisan
Melalui penulisan makalah ini, diharapkan pembaca dapat mengetahui :
1) Apa itu COVID-19
2) Bagaimana proses penularan COVID-19
3) Upaya yang dilakukan untuk mencegah penyebaran COVID-19
4) Gejala individu yang terserang COVID-19
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Corona Virus
Coronavirus merupakan virus RNA strain tunggal positif, berkapsul dan tidak bersegmen. Coronavirus tergolong ordo Nidovirales, keluarga Coronaviridae. Coronaviridae dibagi dua subkeluarga dibedakan berdasarkan serotipe dan karakteristik genom. Terdapat empat genus yaitu alpha coronavirus, betacoronavirus, deltacoronavirus dan gamma coronavirus (Burhan, et.al, 2020).
Virus COVID-19 merupakan indikasi dari transmisi virus SARS & MERS. Virus ini membuat penderita nya terinfeksi beberapa penyakitt sebagai gejalanya. Virus ini dapat dengan mudah menular kedalam sebuah populasi dan jumlah yang terinfeksi cenderung meningkat (Ying, et.al, 2020).
2.1.1 Karakteristik
Coronavirus memiliki kapsul, partikel berbentuk bulat atau elips, sering pleimorfik dengan diameter sekitar 50-200m.5 Semua virus ordo Nidovirales memiliki kapsul, tidak bersegmen, dan virus positif RNA serta memiliki genom RNA sangat panjang.12 Struktur coronavirus membentuk struktur seperti kubus dengan protein S berlokasi di permukaan virus. Protein S atau spike protein merupakan salah satu protein antigen utama virus dan merupakan struktur utama untuk penulisan gen. Protein S ini berperan dalam penempelan dan masuknya virus kedalam sel host (interaksi protein S dengan reseptornya di sel inang).
2.2 Penularan COVID-19
Coronavirus terutama menginfeksi dewasa atau anak usia lebih tua, dengan gejala klinis ringan seperti common cold dan faringitis sampai berat seperti SARS atau MERS serta beberapa strain menyebabkan diare pada dewasa. Infeksi Coronavirus biasanya sering terjadi pada musim dingin dan semi. Hal tersebut terkait dengan faktor iklim dan pergerakan atau perpindahan populasi yang cenderung banyak perjalanan atau perpindahan. Selain itu, terkait dengan karakteristik Coronavirus yang lebih menyukai suhu dingin dan kelembaban tidak terlalu tinggi.
Di Indonesia, khususnya di Provinsi Riau pasien yang terinfeksi COVID-19 berjumlah 12 orang. Jumlah tersebut terbilang banyak jika kita perhitungkan awal mula COVID-19 menginfeksi pasien pertama di Provinsi Riau.
Tabel 1. Data sebaran COVID-19 di Provinsi Riau, 8 April 2020 (Corona Riau.go.id) :
No Kabupaten ODP PDP Positif
1 Pekanbaru 1.691 43 5
2 Dumai 490 14 1
3 Bengkalis 2.246 7 1
4 Siak 1.214 4 0
5 Meranti 2.629 0 0
6 Pelalawan 600 10 2
7 Indragiri Hilir 3.119 2 0
8 Indragiri Hulu 101 0 0
9 Kuantan Singingi 1.347 1 0
10 Kampar 2.338 10 2
11 Rokan Hulu 1.834 5 1
12 Rokan Hilir 1.487 2 0
Total 19.096 98 12
Keterangan:
PDP = Pasien dalam pantauan
ODP = Orang dalam pantauan
Berdasarkan data sebaran COVID-19 di Riau dapat dilihat bahwa sebaran pasien yang terinfeksi COVID-19 semakin melonjak jumlah nya dari hari ke hari. Sebaran pasian COVID-19 pun beragam mulai dari anak-anak, remaja hingga orang dewasa. Namun, yang lebih mendominasi adalah pasien golongan orang tua yang memiliki riwayat penyakit khusus yang lebih rentan terinfeksi COVID-19.
Kenaikan jumlah pasien COVID-19 pun semakin melonjak semenjak WNI asal Negara Malaysia dipulang kan usai negara tersebut menerapkan kebijakan lockdown. WNI asal Malaysia di pulang kan melalui Kabupaten Bengkalis dan Meranti. WNI yang baru pulang dari negara jiran pun diharuskan mengisolasi diri secara mandiri selama 14 hari untuk memantau penularan COVID-19.
2.3 Upaya Pencegahan Penyebaran COVID-19
Cara penyebaran beberapa virus atau patogen dapat melalui kontak dekat, lingkungan atau benda yang terkontaminasi virus, droplet saluran napas, dan partikel airborne. Droplet merupakan partikel berisi air dengan diameter >5um. Droplet dapat melewati sampai jarak tertentu (biasanya 1 meter) ke permukaan mukosa yang rentan. Partikel droplet cukup besar sehingga tidak akan bertahan atau mengendap di udara dalam waktu yang lama. Produksi droplet dari saluran napas diantaranya batuk, bersin atau berbicara serta tindakan invasif prosedur respirasi seperti aspirasi sputum atau bronkoskopi, insersi tuba trakea. Partikel airborne merupakan partikel dengan diameter yang kurang dari 5um yang dapat menyebar dalam jarak jauh dan masih infeksius. Patogen airborne dapat menyebar melalui kontak. Kontak langsung merupakan transmisi pathogen secara langsung dengan kulit atau membran mukosa, darah atau cairan darah yang masuk ke tubuh melalui membrane mukosa atau kulit yang rusak. Oleh karena itu, kita dapat melakukan pencegahan transmisi virus.
Saat ini masih belum ada vaksin untuk mencegah infeksi COVID19.26 Cara terbaik untuk mencegah infeksi adalah dengan menghidari terpapar virus penyebab. Lakukan tindakan-tindakan pencegahan penularan dalam praktik kehidupan sehari-hari. Beberapa upaya pencegahan yang dapat dilakukan pada masyarakat:
• Cuci tangan anda dengan sabun dan air sedikitnya selama 20 detik. Gunakan hand sanitizer berbasis alkohol yang setidaknya mengandung alcohol 60 %, jika air dan sabun tidak tersedia.
• Hindari menyentuh mata, hidung dan mulut dengan tangan yang belum dicuci.
• Sebisa mungkin hidari kontak dengan orang yang sedang sakit.
• Saat anda sakit gunakan masker medis. Tetap tinggal di rumah saat anda sakit atau segera ke fasilitas kesehatan yang sesuai, jangan banyak beraktifitas di luar.
• Tutupi mulut dan hidung anda saat batuk atau bersin dengan tissue. Buang tissue pada tempat yang telah ditentukan.
• Bersihkan dan lakukan desinfeksi secara rutin permukaan dan benda yang sering disentuh. (Burhan, et.al, 2020).
2.4 Gejala yang Ditimbulkan COVID-19
Infeksi COVID-19 dapat menimbulkan gejala ringan, sedang atau berat. Gejala klinis utama yang muncul yaitu demam (suhu >380C), batuk dan kesulitan bernapas. Selain itu dapat disertai dengan sesak memberat, fatigue, mialgia, gejala gastrointestinal seperti diare dan gejala saluran napas lain. Setengah dari pasien timbul sesak dalam satu minggu. Pada kasus berat perburukan secara cepat dan progresif, seperti ARDS, syok septik, asidosis metabolik yang sulit dikoreksi dan perdarahan atau disfungsi sistem koagulasi dalam beberapa hari. Pada beberapa pasien, gejala yang muncul ringan, bahkan tidak disertai dengan demam. Kebanyakan pasien memiliki prognosis baik, dengan sebagian kecil dalam kondisi kritis bahkan meninggal. Berikut sindrom klinis yang dapat muncul jika terinfeksi (Burhan,et.al, 2020).
Sama hal nya dengan yang terjadi di Wuha, China pasien yang dinyatakan positif COVID-19 mengalami demam dan sakit tenggorokan. Namun, gejala-gejala nya membaik selama beberapa hari berikutnya dan memburuk kembali beberapa hari kemudian (Ying, et.al, 2020). Kebanyakan pasien COVID-19 mengalami kerusakan pada organ target yang dapat dilihat pada penelitian (Chih-Cheng et.al, 2020).
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
COVID-19 merupakan RNA strain tunggal. Virus ini ditemukan pada akhir 2019 di Kota Wuhan, Cina. COVID-19 merupakan virus yang sangat mudah ditularkan dari satu individu ke individu lain. Sebagai langkah utama untuk terhindar dari virus ini adalah dengan menerapkan gaya hidup yang sehat dan bersih. Karena, jika sudah tertular virus ini akan menyerang organ target. Sehingga, menyebabkan kita kesulitan bernafas. Gejala yang ditimbulkan pada tiap individu pun berbeda beda tergantung kepada pasien nya.
Saran
Sebagai langkah untuk memutuskan rantai penyebaran COVID-19 ini sebaiknya kita mengikuti peraturan pemerintah untuk tetap berada di rumah dengan melakukan kegiatan belajar maupun bekerja dari rumah. Dan juga untuk tetap menjaga kesehatan dan kebersihan diri. Imunitas tubuh pun menjadi faktor penting. Oleh karena itu, kita di anjurkan untuk makan makanan bergizi, berjemur, mencuci tangan dengan rentan waktu 30 menit sekali di bawah air mengalir.
DAFTAR PUSTAKA
Chih-Cheng Lai, Tzu-Ping Shih, Wen-Chien Ko, Hung-Jen Tang & Po-Ren Hsue. 2020. Severe acute respiratory syndrome coronavirus 2 (SARS-CoV-2) and coronavirus disease-2019 (COVID-19): The epidemic and the challenges. International Journal of Antimicrobial. 5; 1-9.
Erlina Burhan, Fathiyah Isbaniah, dkk. 2020. Pneumonia COVID-19. Perhimpunan Dokter Paru Indonesia : Jakarta.
Corona Riau : 8 April 2020. Data Pantauan COVID-19 di Riau. Diakses pada : Rabu, 8 April 2020 : 19.21 WIB.
Tribun News : 22 Maret 2020. Begini awal mula corona masuk Indonesia. Diakses pada : Rabu, 8 April 2020 : 13.53 WIB.
Presumed Asymptomatic Carrier Transmission of COVID-19. 2020. American Medical Association. All rights reserved.
World Health Organization. (2020). Coronavirus disease 2019 (COVID-19): situation report, 67.
Ying Liu, Albert A. Gayle, Annelies Wilder-Smith, and Joacim Rocklöv. 2020. The reproductive number of COVID-19 is higher compared to SARS coronavirus. Journal of Travel Medicine. 1-4.
*Sumber: https://www.academia.edu/42962585/Makalah_Gejala_dan_Pencegahan_COVID_19
0 Komentar untuk "Gejala dan Pencegahan Virus Corona(Covid-19)"