BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Latar belakang pembuatan makalah ini adalah adanya tugas yang diberikan oleh dosen mata kuliah Pengantar Ilmu Ekonomi. Makalah ini di buat untuk memenuhi tugas mata kuliah tersebut.Ketika berbicara tentang sebuah negara, semuanya tidak terlepas dengan permasalahan perekonomiannya. Kalau kita berbicara masalah perekonomian di indonesia, banyak sekali masalah-masalah yang ada. Masalah ekonomi merupakan masalah mendasar yang terjadi di semua negara. Oleh karena itu, dalam menyikapi permasalahan ekonomi tiap negara, masing-masing negara menganut sistem ekonomi yang sesuai dengan kondisi dan ideologi negara yang bersangkutan.Selama dua periode dibawah pimpinan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, adakah peningkatan ekonomi di masyarakat Indonesia atau tidak. Kita sebagai masyarakat indonesia, sangat mengharapkan terjadinya pertumbuhan ekonomi tersebut.
1.2 Rumusan masalah
Dari latar belakang tersebut dapat kita ambil rumusan masalahnya:
1. Pengertian dari pertumbuhan/ perkembangan ekonomi
2. Sistem perekonomian di Indonesia
3. Faktor yang menentukan pertumbuhan ekonomi
4. Perekonomian Indonesia saat ini
5. Pelaku ekonomi utama dalam perekonomian Indonesia
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Pertumbuhan/ Perkembangan Ekonomi
Kata “ekonomi” berasal dari kata Yunani οἶκος (oikos) yang berarti “keluarga, rumah tangga” dan νόμος (nomos), atau “peraturan, aturan, hukum,” dan secara garis besar diartikan sebagai “aturan rumah tangga” atau “manajemen rumah tangga.”Ekonomi adalah ilmu yang mempelajari perilaku manusia dalam memilih dan menciptakan kemakmuran.Inti masalah ekonomi adalah adanya ketidakseimbangan antara kebutuhan manusia yang tidak terbataS dengan alat pemuas kebutuhan yang jumlahnya terbatas.Permasalahan itu kemudian menyebabkan timbulnya kelangkaan Pertumbuhan ekonomi merupakan perkembangan kegiatan dalam perekonomian yang menyebabkan barang dan jasa yang diproduksikan dalam masyarakat bertambah dan kemakmuran masyarakat meningkat.
2.2 Sistem Perekonomian
Secara teoritis, pengertian sistem ekonomi dapat dikatakan sebagai perpaduan dari aturan–aturan atau cara–cara yang menjadi satu kesatuan dan digunakan untuk mencapai tujuan dalam perekonomian. Menurut McEachren, sistem ekonomi dapat diartikan sebagai seperangkat mekanisme dan institusi untuk menjawab pertanyaan apa, bagaimana, dan untuk siapa barang dan jasa diproduksi.
Secara garis besar, kita mengenal empat sistem ekonomi yang tumbuh dan berkembang yang sesuai dengan situasi kondisi serta ideologi negara yang bersangkutan. Keempat sistem ekonomi tersebut adalah:
1. Sistem Perekonomian Perencanaan Terpusat
Adalah sistem ekonomi dimana pemerintah sepenuhnya menentukan corak kegiatan ekonomi yang akan dilakukan. Ada dua bentuk utama perekonomian terencana, yaitu komunisme dan sosialisme. Sebagai wujud pemikiran Karl Marx, komunisme adalah sistem yang mengharuskan pemerintah memiliki dan menggunakan seluruh faktor produksi. Namun, lanjutnya, kepemilikan pemerintah atas faktor-faktor produksi tersebut hanyalah sementara; Ketika perekonomian masyarakat dianggap telah matang, pemerintah harus memberikan hak atas faktor-faktor produksi itu kepada para buruh. Uni Soviet dan banyak negara Eropa Timur lainnya menggunakan sistem ekonomi ini hingga akhir abad ke-20. Namun saat ini, hanya Kuba, Korea Utara, Vietnam, dan RRC yang menggunakan sistem ini. Negara-negara itu pun tidak sepenuhnya mengatur faktor produksi. China, misalnya, mulai melonggarkan peraturan dan memperbolehkan perusahaan swasta mengontrol faktor produksinya sendiri.
2. Sistem ekonomi tradisional
Pada kehidupan masyarakat tradisional berkembang suatu sistem ekonomi tradisional. Dengan tujuan untuk memenuhi kebutuhan hidup mereka dengan bergantung pada sumber daya alam. masyarakat juga memproduksi barang pemenuh kebutuhan yang di produksi hanya untuk kebutuhan tiap-tiap rumah tangga. dengan demikian rumah tangga dapat bertindak sebagai konsumen, produsen, dan keduanya.
3. Sistem Perekonomian Pasar Bebas
Perekonomian pasar bergantung pada kapitalisme dan liberalisme untuk menciptakan sebuah lingkungan di mana produsen dan konsumen bebas menjual dan membeli barang yang mereka inginkan (dalam batas-batas tertentu). Pada hakikatnya masyarakat diberi kebebasan sepenuhnya untuk menentukan kegiatan ekonominya sehingga pemerintah tidak ikut campur tangan dan tidak mempengaruhi kegiatan ekonomi yang dilakukan masyarakat. Sebagai akibatnya, barang yang diproduksi dan harga yang berlaku ditentukan oleh mekanisme penawaran-permintaan.
4. Perekonomian pasar campuran
Adalah sistem ekonomi yang dikendalikan dan diawasi oleh pemerintah tetapi masyarakat masih mempunyai kebebasan yang cukup luas untuk menentukan kegiatan-kegiatan ekonomi yang ingin mereka jalankan.
Contoh bentuk campur tangan pemerintah:
1. Peraturan-peraturan pemerintah
2. Kegiatan langsung ekonomi, banyak perusahaan yang dimiliki oleh pemerintah (Contoh : PAM, Telkom) melakukan kebijakan fiskal dan moneter.
Fiskal yaitu kebijakan mengubah pajak dan pengeluaran pemerintah.
Moneter yaitu mengatur dan mengawasi kegiatan sektor keuangan. Menurut Griffin, tidak ada satu negara pun di dunia ini yang benar-benar melaksanakan perekonomian pasar atau pun terencana, bahkan negara seperti Amerika Serikat. Meskipun dikenal sangat bebas, pemerintah Amerika Serikat tetap mengeluarkan beberapa peraturan yang membatasi kegiatan ekonomi. Misalnya larangan untuk menjual barang-barang tertentu untuk anak di bawah umur, pengontrolan iklan (advertising), dan lain-lain. Begitu pula dengan negara Indonesia, misalnya larangan penebangan pohon secara liar, larangan membunuh hewan langka yang kulitnya akan diperjual belikan dan lain-lain.
2.3 Faktor Pertumbuhan Ekonomi Indonesia
1. Faktor Yang Mempengaruhi Pertumbuhan Ekonomi
Faktor-faktor yang mempengaruhi perekonomian Indonesia tidak terlepas dari permasalahan kesenjangan dalam pengelolaan perekonomian, dimana para pemilik modal besar selalu mendapatkan kesempatan yang lebih luas dibandingkan dengan para pengusaha kecil dan menengah yang kekurangan modal.
Faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan ekonomi di Indonesia secara umum yaitu :
a. Faktor produksi, yaitu harus mampu memanfaatkan tenaga kerja yang ada dan penggunaan bahan baku industri dalam negeri semaksimal mungkin.
b. Faktor investasi, yaitu dengan membuat kebijakan investasi yang tidak rumit dan berpihak pada pasar.
c. Faktor perdagangan luar negeri dan neraca pembayaran, harus surplus sehingga mampu meningkatkan cadangan devisa dan menstabilkan nilai rupiah.
d. Faktor kebijakan moneter dan inflasi, yaitu kebijakan terhadap nilai tukar rupiah dan tingkat suku bunga ini juga harus di antisipatif dan diterima pasar.
e. Faktor keuangan negara, yaitu berupa kebijakan fiskal yang konstruktif dan mampu membiayai pengeluaran pemerintah.
2. Hambatan-hambatan yang dialami
Kebanyakan negara berkembang menghadapi banyak masalah dalam mempercepat pertumbuhan ekonomi. Hambatan-hambatan terpenting yang dialami adalah:
a. Kegiatan sektor pertanian masih tetap tradisional dan produktivitasnya sangat rendah.
b. Kebanyakan negara masih menghadapi masalah kekurangan dana modal dan barang modal (peralatan produksi) yang modern.
c. Tenaga terampil, terdidik dan keahlian keusahawanan penawarannya masih jauh dibawah jumlah yang diperlukan.
d. Perkembangan penduduk sangatlah pesat.
e. Berbagai masalah institusi, sosial, kebudayaan dan politik yang sering dihadapi.
3. Kebijakan mempercepat pertumbuhan ekonomi yang dilakukan pemerintah adalah:
a. Kebijakan diversivikasi kegiatan ekonomi, langkah pertama yang perlu dilakukan adalah memodernkan kegiatan ekonomi yang ada. Sedangkan langkah penting yang harus dilakukan adalah mengembangkan kegiatan ekonomi yang baru yang dapat mempercepat informasi kegiatan ekonomi yang bersifat tradisional kepada kegiatan ekonomi yang modern.
b. Mengembangkan infrastruktur, modernisasi pertumbuhan ekonomi memerlukan infrasturuktur yang modern pula. Berbagai kegiatan ekonomi memerlukan infrastruktur yang berkembang, seperti jalan, jembatan, lapangan terbang, pelabuhan, kawasan perindustrian, irigasi dan penyediaan air, listrik dan jaringan telepon.
c. Meningkatkan tabungan dan investasi, pendapatan masyarakat yang rendah menyebabkan tabungan masyarakat rendah. Sedangkan pembangunan memerlukan tabungan yang besar untuk membiayai investasi yang dilakukan. Kekurangan investasi selalu dinyatakan sebagai salah satu sumber yang dapat menghambat pembangunan ekonomi. Oleh sebab itu syarat penting yang perlu dilakukan untuk mempercepat pertumbuhan dan pembangunan ekonomi adalah meningkatkan tabungan masyarakat.
d. Meningkatkan taraf pendidikan masyarakat, dari segi pandangan individu maupun dari segi secara keseluruhan, pendidikan merupakan satu investasi yang sangat berguna dalam pembangunan ekonomi. Individu yang memperoleh pendidikan tinggi cenderung akan memperoleh pendapatan yang lebih tinggi, jadi semakin tinggi pendidikan maka semakin tinggi pula pendapatan yang diperoleh.
e. Merumuskan dan melaksanakan perencanaan ekonomi, kebijakan pemerintah yang konvensional yaitu kebijakan fiskal dan moneter tidak dapat mewujudkan pertumbuhan ekonomi yang diharapkan. Untuk mengatasinya pada tahap mula dari pembangunan ekonomi perencanaan pembangunan perlu dilakukan. Melalui perencanaan pembangunan dapat pula ditentukan sejauh mana investasi swasta dan pemerintah perlu dilakukan untuk mencapai suatu tujuan pertumbuhan yang telah ditentukan.
2.4 Kondisi Perekonomian Indonesia Saat Ini
Untuk mengetahui adanya peningkatan/ perkembangan perekonomian Indonesia dapat di tinjau dari beberapa informasi diantaranya yaitu:
1. Menurut Laporan Perekonomian Indonesia
Kinerja perekonomian Indonesia pada tahun 2012 cukup menggembirakan di tengah perekonomian dunia yang melemah dan diliputi ketidakpastian, Pertumbuhan ekonomi dapat dipertahankan pada tingkat yang cukup tinggi, yaitu 6,2%, dengan inflasi yang terkendali pada tingkat yang rendah (4,3%) sehingga berada pada kisaran sasaran inflasi 4,5±1%. Di tengah menurunnya kinerja ekspor, pertumbuhan ekonomi lebih banyak ditopang oleh permintaan domestik yang tetap kuat. Hal ini didukung oleh kondisi ekonomi makro dan sistem keuangan yang kondusif sehingga memungkinkan sektor rumah tangga dan sektor usaha melakukan kegiatan ekonominya dengan lebih baik.
Perekonomian Indonesia pada tahun 2013 diprakirakan tumbuh lebih tinggi, namun sejumlah risiko dan tantangan perlu diantisipasi. Sejalan dengan membaiknya perekonomian dunia, terutama pada semester II 2013, perekonomian Indonesia diprakirakan akan tumbuh sebesar 6,3-6,8% dengan inflasi tetap terjaga sesuai dengan sasaran Bank Indonesia sebesar 4,5±1%. Permintaan domestik diprakirakan tetap menjadi penyumbang utama pertumbuhan ekonomi. Namun sejumlah tantangan dan risiko perlu diantisipasi untuk menjaga stabilitas ekonomi makro dan sistem keuangan. Pertama, konsumsi BBM yang terus meningkat di tengah semakin menurunnya produksi migas dalam negeri akan terus meningkatkan impor migas dan beban subsidi sehingga semakin menambah tekanan terhadap kesinambungan fiskal dan defisit transaksi berjalan. Kedua, struktur perekonomian dengan ketergantungan impor yang tinggi khususnya untuk barang modal dan bahan baku, dalam jangka pendek dapat menimbulkan kerentanan terhadap keseimbangan eksternal ketika kegiatan investasi terus mengalami peningkatan. Dengan latar belakang tersebut, kebijakan Bank Indonesia akan diarahkan pada upaya pencapaian keseimbangan internal dan eksternal.
Dalam hubungan ini, kebijakan Bank Indonesia diarahkan untuk mencapai sasaran inflasi dan menjaga keseimbangan neraca pembayaran. Arah kebijakan tersebut akan dilakukan melalui lima pilar bauran kebijakan. Pertama, kebijakan moneter akan ditempuh secara konsisten untuk mengarahkan inflasi tetap terjaga dalam kisaran sasaran yang ditetapkan.
Kedua, kebijakan nilai tukar akan diarahkan untuk menjaga pergerakan rupiah sesuai dengan kondisi fundamentalnya. Ketiga, kebijakan makroprudensial diarahkan untuk menjaga kestabilan sistem keuangan. Keempat, penguatan strategi komunikasi kebijakan untuk mendukung efektivitas kebijakan Bank Indonesia. Kelima, penguatan koordinasi Bank Indonesia dan Pemerintah dalam mendukung pengelolaan ekonomi makro dan stabilitas sistem keuangan
2. Menurut PDB
Produk domestik bruto (GrossDomesticProduct) merupakan jumlah nilai produk berupa barang dan jasa yang dihasilkan oleh unit-unit produksi di dalam batas wilayah suatu negara (domestik) selama satu tahun. Dalam perhitungan GDP ini, termasuk juga hasil produksi barang dan jasa yang dihasilkan oleh perusahaan/orang asing yang beroperasi di wilayah negara yang bersangkutan. Barang-barang yang dihasilkan termasuk barang modal yang belum diperhitungkan penyusutannya, karenanya jumlah yang didapatkan dari GDP dianggap bersifat bruto/kotor.
Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia saat ini menempati urutan ke-18 dari 20 negara yang mempunyai PDB terbesar di dunia. Hanya ada 5 negara Asia yang masuk ke dalam daftar yang dikeluarkan oleh Bank Dunia. Kelima negara Asia tersebut adalah Jepang (urutan ke-2), Cina (urutan ke-3), India (urutan ke-11), Korea Selatan (urutan ke-15). Indonesia yang kini mempunyai PDB US$700 miliar, boleh saja bangga. Apalagi, dengan pendapatan perkapita yang mencapai US$3000 per tahun menempatkan Indonesia di urutan ke-15 negara-negara dengan pendapatan perkapita yang besar.
3. Pendapatan negara dapat dihitung dengan tiga pendekatan, yaitu:
a. Pendekatan pendapatan, dengan cara menjumlahkan seluruh pendapatan (upah, sewa, bunga, dan laba) yang diterima rumah tangga konsumsi dalam suatu negara selama satu periode tertentu sebagai imbalan atas faktor-faktor produksi yang diberikan kepada perusahaan.
b. Pendekatan produksi, dengan cara menjumlahkan nilai seluruh produk yang dihasilkan suatu negara dari bidang industri, agraris, ekstraktif, jasa, dan niaga selama satu periode tertentu. Nilai produk yang dihitung dengan pendekatan ini adalah nilai jasa dan barang jadi (bukan bahan mentah atau barang setengah jadi).
c. Pendekatan pengeluaran, dengan cara menghitung jumlah seluruh pengeluaran untuk membeli barang dan jasa yang diproduksi dalam suatu negara selama satu periode tertentu. Perhitungan dengan pendekatan ini dilakukan dengan menghitung pengeluaran yang dilakukan oleh empat pelaku kegiatan ekonomi negara, yaitu: Rumah tangga (Consumption), pemerintah (Government), pengeluaran investasi (Investment), dan selisih antara nilai ekspor dikurangi impor.
Peran Pemerintah dalam perekonomian Indonesia
Peranan pemerintah dalam perekonomian Indonesia adalah berkaitan dengan penyediaan brang dan jasa yang dibutuhkan oleh masyarakat luas. Kebutuhan disebut juga dengan kebutuhan publik. Selain berperan dalam penyediaan barang dan jasa yang diperlukan oleh masyarakat luas, pemerintah juga mempunyai 3 peran lainnya yaitu :
a. Peran alokasi
Pemerintah berperan dalam menentukan jumlah sumber daya yang akan dipergunakan untuk memproduksi barang-barang publik (fasilitas pendidikan, transportasi, jalan raya dan sejenis lainnya) dan jumlah sumber daya yang dipakai untuk memproduksi barang-barang individu misalnya makanan, pakaian, minuman dan kebutuhan sejenis lainnya. Pemerintah pula yang menentukan jumlah barang-barang publik yang harus disediakan oleh pemerintah dan jumlah barang yang dapat disediakan oleh rumah tangga perusahaan.
b. Peran distribusi
Pemerintah membuat kebijakan agar alokasi sumber daya ekonomi berjalan secara efisien. Pemerintah harus pula membuat kebijakan agar kekayaan bisa didistribusikan dengan baik di masyarakat. Misalnya kebijakan pajak, subsidi, bantuan kesehatan, bantuan pendidikan dan lain sebagainya.
c. Peran stabilisasi
Pemerintah berperan menjaga perekonomian agar berjalan dengan baik yaitu dengan menjaga suatu konflik di sektor ekonomi tidak berkembang semakin luas, mengendalikan inflasi, menjaga keamanan, dan menegakkan kepastian hukum.
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Dengan demikian Indonesia tidak menganut Sistem ekonomi tradisional, Sistem ekonomi terpusat, maupun Sistem ekonomi pasar. Sistem ekonomi yang diterapkan di Indonesia adalah Sistem Ekonomi Campuran. Dalam pembangunan ekonomi masyarakat berperan aktif, sementara pemerintah berkewajiban memberikan arahan dan bimbingan serta menciptakan iklim yang sehat guna meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Pertumbuhan Ekonomi di setiap negara berbeda–beda tergantung dari tingkat pendapatan per kapita suatu negara tersebut dan tergantung dari berapa besar pendapatan/ penghasilan dari penduduknya. Jika pendapatan Negara itu tinggi maka pertumbuhan ekonominya juga cepat tetapi sebaliknya jika pendapatan suatu negara itu di bawah rata-rata maka pertumbuhan ekonominya juga rendah.
Saran
Pertumbuhan ekonomi di Indonesia pada tahun 2012 sudah mengalami peningkatan. Supaya hal itu bisa dipertahankan atau lebih berkembang lagi menjadi negara maju, peran dan kebijakan - kebijakan pemerintah harus dijalankan dan dikembangkan dengan lebih baik untuk perekonomian di Indonesia semakin maju.
DAFTAR PUSTAKA
http://www.bi.go.id/web/id/Publikasi/Laporan+Tahunan/Laporan+Perekonomian
Indonesia/LPI_2012.htm
http://id.wikipedia.org/wiki/Sistem_perekonomian
http://goodaspiration.wordpress.com/2013/05/08/perekonomian-indonesia/
http://www.lintasberita.web.id/kondisi-perekonomian-indonesia/
http://www.bimbingan.org/peran-pemerintah-dalam-perekonomian-indonesia.htm
*Sumber: https://www.academia.edu/42926266/MAKALAH_TENTANG_PEREKONOMIAN
Tag :
Ekonomi Bisnis,
Lainnya
0 Komentar untuk "Perekonomian di Indonesia"