Konsep, Pengertian, Tujuan, Dan Fungsi Manajemen Risiko

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Risiko dapat dikatakan merupakan akibat atau penyimpangan realisasi dan rencana yang mungkin terjadi secara tak terduga. Walaupun suatu kegiatan telah direncanakan  sebaik mungkin, namun tetap mengandung ketidakpastian bahwa nanti akan berjalan sepenuhnya sesuai dengan rencana itu. Orang sering mengatakan bahwa setiap kegiatan mengandung risiko atau lebih umum lagi dikatakan bahwa hidup kita ini penuh dengan risiko. Jadi apa yang akan terjadi dimasa yang akan datang, kita tidak dapat mengetahui secara pasti. 

Walaupun demikian, orang harus dapat mengantisipasi segala kemungkinan itu dengan menyediakan beberapa tindakan alernatif untuk menghadapi ketidakpastian itu. Dengan kata lain, Risiko harus dimanajemeni dengan sebaik mungkin, agar efektifitas perusahaan tidak terganggu.

Ketika seseorang berani mengambil risiko, setidaknya ia telah memberikan kesempatan untuk menghadapi masalah dan mencapai sesuatu yang menyelamatkanya dari risiko.  Seseorang yang tidak berani mengambil risikio berarti ia akan mengahdapi risiko yang lebih besar yaitu tidak merasakan sesuatu yang menjadi tantangan kehidupan dan ia miskin dengan solusi ketika menghadapi permasalahan.

B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana konsep manajemen risiko?
2. Bagaimana pengertian manajemen risiko dan risiko?
3. Apa yang menjadi tujuan dalam penerapan manajemen risiko?
4. Apa saja fungsi dalam manajemen risiko?





BAB II
PEMBAHASAN
1. Konsep Manajemen Risiko
a. Pendekatan Manajemen Risiko 
Pendekatan sistematis mengenai manajemen risiko dibagi menjadi tiga stage utama, yaitu:
1) Identifikasi risiko
2) analisis dan evaluasi risiko
3) respons atau reaksi untuk mengulangi risiko tersebut.

Dengan demikian, manajemen risiko adalah pendekatan terstruktur/metodologi dalam mengelola ketidakpastian yang berkaitan dengan ancaman, rangkaian aktivitas manusia termasuk penilaian risiko, pengembangan strategi untuk mengelolanya dan mitigasi risiko dengan menggunakan pemberdayaan/pengelolaan sumber daya .

b. Prinsip Manajemen Risiko
1) Transparansi
Agar seluruh potensi risiko yang pada suatu aktivitas, khususnya transaksi, dipaparkan secara terbuka, risiko yang di sembunyikan akan menjadi sumber permasalahan terbesar dan tidak dapat dikelola dengan baik.
2) Pengukuran yang akurat
Mensyaratkan investasi berkesinambungan untuk berbagai teknik.
3) Informasi berkualitas yang tepat waktu
4) Diversifikasi
Asumsinya adalah bahwa kosentrasi (risiko) dapat muncul setiap saat seiring dengan berbagai perubahan yang terjadi di dunia.
5) Independensi
Prinsip ini tidak hanya berbicara tentang kewenangan dan tanggung jawab atetapi juga tenang visi perusahaan dan kualitas interrelasi antara kelompok manajemen risiko dan kelompok unit lainnya.
6) Pola keputusan yang disiplin
7) Kebijakan
Prinsip-prinsip tersebut akan menjadi penentu arah dalam menyusun suatu kerangka kerja bagi model manajemen risiko yang handal. Lebih jauh, prinsip-prinsip tersebut juga akan menjadi penentu keberhasilan dari penerapan model manajemen risiko dalam suatu perusahaan. 

c. Sumber Risiko
Hazard menimbulkan kondisi yang kondusif terhadap bencana yang menimbulkan kerugian, dan kerugian adalah penyimpangan yang tidak diharapkan. Ada beberapa sumber risiko, diantara lain:
1) Risiko Sosial 
Sumber utama risiko adalah masyarakat, artinya tindakan orang-orang menciptakan kejadian yang menyebabkan penyimpangan yang merugikan dari harapan kita.
2) Risiko Fisik
Ada banyak sumber risiko fisik yang sebagiannya adalah fenomena alam, sedangkan lainnya disebabkan kesalahan manusia.
3) Risiko Ekonomi
Banyak risiko yang dihadapi perusahaan itu bersifat ekonomi, contohnya inflasi, flktuasi lokal,dan sebagainya. 

d. Biaya-Biaya yang ditimbulkan karena menanggung risiko
1) Biaya –biaya dari kerugian yang tidak diharapkan
Setiap hari sebagian perusahaan dan keluarga menderita kerugian dalam situasi risiko murni, sebagai contoh: Kebakaran menghancurkan suatu gedung.
Biaya dari kerugian yang tidak diharapkan terhadap suatu unit ekonomi  dalam keadaan tertentu terhadap masyarakat, mudah diketahui, tetapi biaya yang paling penting sehubungan dengan ketidakpastian itu sendiri, kurang mendapat perhatian.

2) Biaya Ketidakpastian
Orang yang meragukan kemampuan penghasilanya untuk membiayai kebutuhan hidupnya dimasa depan, mungkin mulai membuat tabungan. 

Konsep-konsep lain yang berkaitan dengan risiko yaitu istilah Hazard dan Peril , karena istilah tersebut erat satu sama lain, tetapi ketiganya berbeda  istilah peril yang berarti suatu peristiwa yang dapat menimbulkan suatu kerugian, sedangkan hazard  adalah keadaan dan kondisi yang dapat memperbesar kemungkinan terjadinya suatu peril. Akiba terjadinya suatu peril ini akan menimbulkan satu kerugian atau kerusakan pada diri seorang atau harta miliknya kedua istilah tersebut lebih erat hubunganya kepada kemungkinan dari risiko. 

2. Pengertian Manajemen Risiko dan Risiko
Manajemen Risiko adalah seperangkat kebijakan, prosedur yang lengkap yang dimiliki organisasi, untuk mengelola, memonitor, dan mengendalikan eksposur organisasi terhadap risiko. 

Kata risiko banyak dipergunakan dalam berbagai pengertian dan sudah biasa dipakai dalam percakapan sehari-hari oleh kebanyakan orang. Apabila  sesorang menyatakan bahwa ada risiko yang harus ditanggung jika mengerjakan pekerjaan tertentu. Misalnya: “Bersepeda motor diatas jalan yang sangat ramai besar risikonya”. Orang secara intuitif menegerti maksudnya. Tetapi pengertian yang diapahami secara intuitif ini, hanya memuaskan jika dipakai dalam percakapn sehari-hari. 

Memahami konsep risiko secara luas, akan merupakan dasar yang esensial untuk memahami konsep dan teknik manajemen risiko.  Oleh karena itu  dengan mempelajari berbagai definisi yang ditemukan dalam berbagai literatur diharapkan pemahaman tentang konsep risiko semakin jelas. 

Risiko diartikan sebagai ketidakpastian yang ditimbulkan oleh adanya perubahan. Risiko adalah penyimpangan dari sesuatu yang diharapkan . Faktor ketidakpastian inilah yang akhirnya menyebabkan timbulnya risiko pada suatu kegiatan. Sedangkan dari sudut pandang bisnis, secara umum risiko  dapat didefinisikan sebagai potensi, kemungkinan atau ekspektasi terhadap suatu kejadian yang dapat berpengaruh secara negatif terhadap pendapatan dan modal. 

Vaughan (1978) mengemukakan beberapa definisi risiko  yaitu:
a. Risiko adalah  kans kerugian
biasanya digunakan untuk menunjukkan suatu keadaan dimana terdapat suatu keterbukaan terhadap keruguan atau suatu kemungkinan kerugian.
b. Risiko adalah kemungkinan kerugian
istilah kemungkianan berarti bahwa probabilitas suatu peristiwa berada diantara nol dan satu.
c. Risiko adalah ketidakpastian
ketidakpastian itu merupakan ilusi yang diciptakan oleh orang karena ketidaksempurnaan pengetahuanya dibidang itu. 

Ketidakpastian yang dihadapi perusahaan bisa berdampak merugikan atau mungkin saja menguntungkan. Apabila ketidakpastian yang dihadapi berdampak menguntungkan maka ini yang dikenal dengan istilah kesempatan(oppurtunity).
Sedangkan ketidakpastian yang berdampak merugikan dikenal dengan istilah risiko (risk). Jadi dapat disimpilkan bahwa risiko adalah suatu keadaan yang tidak pasti yang dihadapi seseorang atau perusahaan yang dapat memberikan dampak yang merugikan. 

Ada beberapa pengertian manajemen risiko, diantaranya yaitu:
a. Menajamen risiko didefinisikan sebagai suatu pendekatan yang komprehensif untuk menangani semua kejadian yang menimbulkan kerugian
b. Manajemen risiko dikatakan sebagai suatu proses logis dalam usahanya untuk memehami eksposur terhadap suatu kerugian. 
Tindakan manajemen risiko diambil oleh para praktisi unruk merespons bermacam-macam risiko. 







3. Tujuan Manajemen Risiko
Ada beberapa yang menjadi tujuan dalam penerapan manajemen risiko yang diyakini mampu untuk :
a. memastikan risiko-risiko yang ada diperusahaan telah identifikasi dan dinilai, serta telah dibuatkan rencana tindakan untuk meminimalisasi dampak dan kemungkinan terjadinya.
b. memastikan bahwa rencana tindakan telah dilaksanakan secara efektif dan dapat meminimalisasi dampak dan kemungkinan terjadinya risiko.
c. meningkatkan efektivitas dan efisiensi manajemen karena semua risiko yang dapat menghambat proses perusahaan telah diidentifikasikan dengan baik, termasuk cara untuk mengatasi gangguan kelancaran proses perusahaan telah diantisipasi sebelumnya sehingga jika gangguan tersebut terjadi, perushaan telah siap untuk menanganinya dengan baik.
d. membantu manajemen perusahaan dalam pengambilan keputusan dengan menyediakan informasi mengenai risiko-risiko yang ada di perusahaan, baik risiko strategis maupun kegiatan fungsi-fungsi/proses bisnis di unit kerja.
e. lebih memberikan jaminan yang wajar atas pencapaian sasaran perusahaan karena terselenggaranya manajemen yang lebih efektif dan efisien, hubungan dengan pemangku kepentingan yang semakin membaik, kemampuan menangani risiko perusahaan yang juga meningkat, termasuk risiko kepatuhan dan hukuman. 

Dalam praktiknya tujuan sebelum terjadinya risiko antara lain adalah mengetahui:
a. hal-hal yang bersifat ekonomis
b. hal-hal yang bersifat non ekonomis
c. kewajiban pihak ke-3/ diluar perusahaan.


Adapun tujuan sesudah terjadinya risiko, yaitu:
a. menyelamatkan operasi perusahaan
b. menjalankan operasi perusahaan sehingga tetap berlanjut.
c. mencegah agar pendapatan peusahaan tetap mengalir.
d. pertumbuhan usaha bagi perusahaan yang sedang melakukan pengembangan usaha tetap berlanjut.
e. tanggung jawab sosial perusahaan. 

4. Fungsi Manajemen Risiko
Fungsi manajemen risiko sering diterjemahkan dalam tiga langkah, yaitu perencanaan, pelaksanaan, dan pengendalian:
a. Perencanaan
Perencanaan manajemen risiko dapat dimulai dengan menetapkan visi, misi, tujuan yang berkaitan dengan manajemen risiko. Kemudian, perencanaan manajemen risiko dapat dilanjutkan dengan penetapan target, kebijakan dan prosedur yang berkaitan dengan manajemen risiko. Akan lebih baik lagi jika visi, misi, kebijakan, dan prosedur tersebut dituangkan secara tertulis untuk memudahkan pengarahan, sekaligus menegaskan dukungan manajemen terhadap program manajemen risiko.
b. Pelaksanaan
Pelaksanaan manajemen risiko meliputi aktivitas operasional yang berkaitan dengan manajemen risiko .Proses identifikasi dan pengukuran risiko diteruskan dengan manajemen (pengelolaan) risiko yang merupakan aktivitas operasional yang utama dari manajemen risiko.
1) Identifikasi risiko
dilkakukan untuk mengidentifikasi risiko-risiko yang dihadapi oleh organisasi
2) Evaluasi dan pengukuran risiko
Tujuan evaluasi risiko adalah memahami karakteristik risiko dengan lebih baik.
3) Pengelolaan Risiko
Risiko harus dikelola karena jika organisasi gagal mengelola konsekuensi yang diterima cukup besar. Berbagai cara pengelolaan risiko adalah sebagai berikut:
a) Penghindaran 
Cara paling mudah dan aman untuk mengelola risiko adalah menghindar. Akan tetapi, cara semacam itu tidak optimal.
b) Ditahan (Retention)
Dalam beberapa situasi, lebih  baik jika kita menghadapi sendiri risiko tersebut
c) Diversifikasi
Berarti menyebar eksposur yang kita miliki sehingga tidak terkonsentrasi pada satu atau dua eksposur saja.
d) Transfer risiko
Yaitu keputusan mengalihkan risiko dengan cara mengalihkan risiko yang diterima tersebut ke tempat lain sebagian. Jika tidak ingin menanggung risiko tertentu, kita dapat mentransfer risiko tersebut kepada pihak lain yang lebih mampu menghadapi risiko tersebut.
e) Pengendalian Risiko 
Yaitu upaya mencegah atau menurunkan probabilitas terjadinya risiko atau kejadian yang tidak kita inginkan. Keputusan mengontrol risiko adalah dengan cara melakukan kebijakan antisipasi terhadap timbulnya risiko sebelum risiko itu terjadi
f) Pendanaan Risiko
Yaitu upaya untuk “mendanai” kerugian yang terjadi jika suatu risiko muncul. Keputusan pendanaan risiko menyangkut penyediaan sejumlah dana sebagai cadangan untuk mengantisipasi timbulnya risiko pada kemudian hari, seperti perubahan nilai tukar dolar terhadap mata uang domestik dipasaran.

c. Pengendalian
Meliputi evaluasi secara periodik pelaksanaan manajemen risiko, outputpelaporan yang dihasilkan oleh manajemen risiko dan umpan balik. 




BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Pendekatan sistematis mengenai manajemen risiko dibagi menjadi tiga stage utama, yaitu:Identifikasi risiko,analisis dan evaluasi risiko, respons atau reaksi untuk mengulangi risiko tersebut.

Prinsip Manajemen Risiko:Transparansi, Pengukuran yang akurat, Informasi berkualitas yang tepat waktu, Diversifikasi, Independensi, Pola keputusan yang disiplin dan Kebijakan. 
Sumber Risiko yaitu Risiko Sosial, Risiko Fisik, Risiko Ekonomi dan Biaya-Biaya yang ditimbulkan karena menanggung risiko antara lain yaitu Biaya –biaya dari kerugian yang tidak diharapkan dan Biaya Ketidakpastian.

Manajemen Risiko adalah seperangkat kebijakan, prosedur yang lengkap yang dimiliki organisasi, untuk mengelola, memonitor, dan mengendalikan eksposur organisasi terhadap risiko.

Risiko diartikan sebagai ketidakpastian yang ditimbulkan oleh adanya perubahan. Risiko adalah penyimpangan dari sesuatu yang diharapkan . Faktor ketidakpastian inilah yang akhirnya menyebabkan timbulnya risiko pada suatu kegiatan. Sedangkan dari sudut pandang bisnis, secara umum risiko  dapat didefinisikan sebagai potensi, kemungkinan atau ekspektasi terhadap suatu kejadian yang dapat berpengaruh secara negatif terhadap pendapatan dan modal.

Dalam praktiknya tujuan sebelum terjadinya risiko antara lain adalah mengetahui:
d. hal-hal yang bersifat ekonomis
e. hal-hal yang bersifat non ekonomis
f. mencegah agar pendapatan peusahaan tetap mengalir.
g. pertumbuhan usaha bagi perusahaan yang sedang melakukan pengembangan usaha tetap berlanjut.
h. tanggung jawab sosial perusahaan.
Fungsi manajemen risiko sering diterjemahkan dalam tiga langkah, yaitu perencanaan, pelaksanaan, dan pengendalian:



DAFTAR PUSTAKA
Herman Darmawi.2006.Manajemen Risiko. Jakarta: Bumi Aksara.
Ronny Kuntur. 2004. manajemen risiko operasional: Memahami Cara Mengolah Risiko  Perusahaan.Jakarta: Penerbit  PPM.
Setia Mulayawan.2015.Manajemen Risiko. Bandung: Pustaka setia.


Konsep, Pengertian, Tujuan, Dan Fungsi Manajemen Risiko

*Credit:


  • S.N.H
  • M.U.N
  • S.N
Tag : Manajemen Resiko
0 Komentar untuk "Konsep, Pengertian, Tujuan, Dan Fungsi Manajemen Risiko"

Back To Top