BAB I
PENDAHULUAN
Manajer adalah individu yang bertanggung jawab secara langsung untuk memastikan kegiatan dalam sebuah organisasi dijalankan bersama para anggota dari organisasi. Manajer seharusnya tidak hanya memusatkan perhatian pada lingkungan internal organisasi, melainkan juga memperhatikan pengaruh lingkungan eksternal terhadap organisasi yang dikelolanya. Manajer harus mempertimbangkan unsur-unsur dan kekuatan-kekuatan lingkungan eksternal dalam setiap kegiatan. Manajer harus mengidentifikasi, menganalisa, mengevaluasi, mendiagnosa dan bereaksi terhadap kekuatan-kekuatan lingkungan, baik berupa kesempatan-kesempatan, risiko-risiko, maupun ancaman-ancaman, yang mempunyai pengaruh pada organisasi/perusahaan. Manajer dituntut untuk selalu bersikap tanggap dan adaptif, selalu mengikuti dan menyesuaikan diri dengan keadaan lingkungan. Manajer perlu menentukan cara atau pendekatan yang akan memungkinkan menjaga dan mengembangkan organisasi dalam lingkungan yang dinamis.
Lingkungan mencakup semua faktor ekstern yang memengaruhi individu, perusahaan, masyarakat dan lingkungan. Lingkungan organisasi tidak bersifat statis melainkan bersifat dinamis dan kompleks. Lingkungan organisasi dan lingkungan saling ketergantungan. Selain harus memerhatikan lingkungan organisasi manajer juga perlu memerhatikan lingkungan alam karena keduanya saling berkaitan secara langsung maupun tidak langsung. Dahulu, manajemen lingkungan organisasi tidak memberi perhatian lebih kepada lingkungan alam karena mereka menganggap sumber daya alam tidak akan pernah habis, tetapi kenyataannya justru sebaliknya.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Lingkungan dan Manajer
Lingkungan organisasi adalah semua elemen di dalam maupun di luar organisasi yang dapat mempengaruhi sebagian atau keseluruhan suatu organisasi. Terdapat dua jenis klasifikasi lingkungan yakni lingkungan internal dan lingkungan eksternal. Lingkungan internal yang berpengaruh langsung dalam organisasi meliputi karyawan/pegawai organisasi dalam, serta pimpinan manajer. Lingkungan eksternal dibagi dua yaitu lingkungan umum dan lingkungan khusus.
Menurut Sukriah (2009), organisasi berada dalam sebuah lingkungan yang dapat menjadi faktor pendukung maupun penghambat organisasi. Kegiatan organisasi akan merubah lingkungan, dan juga sebaliknya, lingkungan akan mendorong perubahan pada organisasi.
Manajer adalah individu yang bertanggung jawab secara langsung untuk memastikan kegiatan dalam sebuah organisasi dijalankan bersama para anggota dari organisasi. Pemimpin adalah mereka yang menggunakan wewenang formal untuk mengorganisasi, mengarahkan dan mengontrol para bawahan yang bertanggung jawab, supaya semua bagian pekerjaan dikoordinasi untuk mencapai tujuan perusahaan (Robert Tanembaum).
Sedangkan definisi manajer menurut Havard Business School adalah orang yang “mendapatkan hasil melalui orang lain”. Lain lagi menurut konsultan Peter Drucker, manajer adalah orang yang bertanggung jawab untuk merencanakan, melaksanakan dan mengawasi. Sedangkan Australian Institute of Management, mendefinisikan sebagai orang yang “merencanakan, memimpin, mengoordinasi, mendelegasikan, mengontrol, mengevaluasi, dan menganggarkan dalam rangka mencapai hasil”.
Manajer harus terus-menerus memantau lingkungan sehingga mereka dapat mengantisipasi bagaimana permintaan akan produknya atau biaya produksi produknya berubah. Sebuah perusahaan atau organisasi yang beroperasi disebuah lingkungan tidak dapat menafikan bahwa organisasi tersebut juga terlibat dengan lingkungan diseputar lokasi bisnis. Oleh karena itu, sebuah organisasi perlu memahami lingkungan apa saja yang terkait secara langsung maupun tidak langsung dengan kegiatan bisnis (Amien, 2008).
2.2 Tingkatan Manajer
Pada organisasi berstruktur tradisional, manajer sering dikelompokkan menjadi manajer puncak, manajer tingkat menengah, dan manajer lini pertama (biasanya digambarkan dengan bentuk piramida, dimana jumlah karyawan lebih besar di bagian bawah daripada di puncak). Berikut ini adalah tingkatan manajer mulai dari bawah ke atas:
• Manajemen lini pertama (first-line management), dikenal pula dengan istilah manajemen operasional, merupakan manajemen tingkatan paling rendah yang bertugas memimpin dan mengawasi karyawan non-manajerial yang terlibat dalam proses produksi. Mereka sering disebut penyedia (supervisor), manajer shift, manajer area, manajer kantor, manajer departemen, atau mandor (foreman).
• Manajemen tingkat menengah (middle management), mencakup semua manajemen yang berada di antara manajer lini pertama dan manajemen puncak dan bertugas sebagai penghubung antara keduanya. Jabatan yang termasuk manajer menengah di antaranya kepala bagian, pemimpin proyek, manajer pabrik, atau manajer divisi.
• Manajemen puncak (top management), dikenal pula dengan istilah executive officer. Bertugas merencanakan kegiatan dan strategi perusahaan secara umum dan mengarahkan jalannya perusahaan. Contoh top manajemen adalah CEO (Chief Executive Officer), CIO (Chief Information Officer), dan CFO (Chief Financial Officer).
Meskipun demikian, tidak semua organisasi dapat menyelesaikan pekerjaannya dengan menggunakan bentuk piramida tradisional ini. Misalnya pada organisasi yang lebih fleksibel dan sederhana, dengan pekerjaan yang dilakukan oleh tim karyawan yang selalu berubah, berpindah dari satu proyek ke proyek lainnya sesuai dengan dengan permintaan pekerja.
2.3 Faktor- Faktor Lingkugan Eksternal (Makro)
Lingkungan mencakup semua faktor ekstern yang memengaruhi individu, perusahaan, masyarakat dan lingkungan. Lingkungan organisasi tidak bersifat statis melainkan bersifat dinamis dan kompleks. Lingkungan organisasi dan lingkungan saling ketergantungan. Selain harus memerhatikan lingkungan organisasi manajer juga perlu memerhatikan lingkungan alam karena keduanya saling berkaitan secara langsung maupun tidak langsung. Dahulu, manajemen lingkungan organisasi tidak memberi perhatian lebih kepada lingkungan alam karena mereka menganggap sumber daya alam tidak akan pernah habis, tetapi kenyataannya justru sebaliknya.
Lingkungan eksternal terdiri atas unsur-unsur di luar organisasi, yang sebagian besar tidak dapat dikendalikan dan berpengaruh dalam pembuatan keputusan oleh manajer. Organisasi mendapatkan masukan-masukan (input) yang dibutuhkan, seperti: bahan baku, dana tenaga kerja dan energi dari lingkungan eksternal, distranformasikan menjadi produk dan jasa, dan kemudian menghasilkan keluaran-keluaran (output) kepada lingkungan eksternal. Lingkungan eksternal dibagi menjadi dua; lingkungan umum dan lingkungan khusus.
a. Lingkungan Umum
Lingkungan umum terdiri dari faktor yang relatif tidak dapat dikendalikan. Grant (1999) menyebutkan bahwa lingkungan umum perusahaan terdiri dari beberapa faktor seperti nilai-nilai sosial, pendidikan, politik, hukum, ekonomi, demografi, lingkungan, sumber daya alam dan teknologi. Variabel sosial antara lain demografi, gaya hidup dan nilai-nilai sosial.
- Demografi atau kependudukan akan memengaruhi perusahaan/organisasi. Bertambahnya usia angkatan kerja memengaruhi besarnya pasokan tenaga kerja.
- Gaya hidup juga memberi pengaruh terhadap organisasi meningkatnya pola hidup konsumtif masyarakat perkotaan mendorong untuk membeli barang-barang yang bermerk dan selalu up to date. Hal ini mendorong organisasi untuk lebih menghasilkan produk mutu dan kualitas produknya.
- Kondisi ekonomi turut menentukan keberhasilan organisasi. Kondisi ekonomi pada umumnya yang memengaruhi aktivitas sebuah organisasi. Para manajer akan selalu terlibat dengan masalah-masalah biaya sumber daya yang dibutuhkan organisasi. Biaya-biaya ini berubah-ubah setiap waktu karena pengaruh faktor-faktor ekonomi. Sehingga manajer senantiasa perlu menganalisa dan mendiagnosa faktor-faktor ekonomi. Jadi, manajer-manajer perusahaan harus mencurahkan waktu dan sumber daya untuk melakukan peramalan-peramalan ekonomi dan antisipasi perubahan-perubahan harga. Variabel ekonomi seperti upah, harga yang ditetapkan oleh pemasok dan pesaing serta kebijakan fiskal pemerintah mempengaruhi biaya produksi barang atau penawaran jasa dan kondisi pasar. Indikator ekonomi mengukur pendapatan, tabungan, investasi, harga, upah, produktivitas, lapangan kerja, aktivitas pemerintah serta transaksi internasional.
- Variabel teknologi meliputi perkembangan baru dalam produk atau proses serta pengetahuan yang memengaruhi aktivitas organisasi. Teknologi dapat mengubah segala sesuatu secara cepat dan adakalanya masyarakat tidak siap atau belum siap akan perubahan teknologi. Dalam setiap masyarakat atau industri, tingkat kemajuan teknologi memainkan peranan berarti pada penentuan produk dan jasa yang akan diproduksi, peralatan yang akan digunakan, dan bagaimana macam-macam operasi akan dikelola. Perubahan-perubahan teknologi, yang biasanya bersifat inovatif dan menolak keusangan, dapat terjadi seketika dan dramatik dalam mempengaruhi perusahaan dan situasi persaingan. Inovasi dalam bidang komputerisasi, robot, bioteknologi dan sumber daya alam lainnya yang memengaruhi produktivitas masyarakat.
- Variabel lingkungan sosial-kebudayaan suatu masyarakat merupakan pedoman hidup yang menentukan bagaimana hampir seluruh organisasi dan manajer akan beroperasi. Lingkungan ini mencakup kepercayaan, niali-nilai, sikap, pandangan serta pola kehidupan yang dibentuk oleh tradisi, pendidikan, kelompok etnis, ekologi, demografis, geografis, serta agama dan kepercayaan dari sekelompok atau seluruh masyarakat tertentu.
- Variabel Politik dan hukum dalam suatu periode waktu tertentu akan menentukan operasi perusahaan. Manajer tidak mungkin mengabaikan iklim politik, peraturan-peraturan pemerintah maupun dampaknya terhadap pemerintah dalam pembuatan keputusan. Pemerintah dapat berperan sebagai pencipta kesempatan, pemberi perlindungan, dan penetap batasan-batasan. Contohnya masalah politik menyangkut tingkat pemusatan kekuatan politik, sifat organisasi, dan sistem purba.
- Dimensi Internasional
Komponen internasional dalam lingkungan eksternal juga menyajikan kesempatan-kesempatan dan tantangan-tantangan, serta mempunyai potensi menjadi faktor yang berpengaruh langsung pada operasi perusahaan. Kekuatan-kekuatan internasional ini berpengaruh melalui perkembangan politik dunia, ketergantungan ekonomi, penularan nilai-nilai dan sikap hidup serta transfer teknologi. Lebih sempit lagi, kekuatan-kekuatan ini berwujud, misalnya ketergantungan sumber daya impor, persaingan dengan perusahaan-perusahaan multinasional, perubahan pola kehidupan menjadi lebih materialistik dan individualistik, tingkat pertukaran mata uang asing, dan sebagainya.
b. Lingkungan Khusus
1. Konsumen/Pelanggan
Adalah elemen lingkungan eksternal elemen aksi langsung yang memiliki kedudukan sangat penting dalam organisasi. Hal ini karena konsumen adalah pengguna utama dari produk atas jasa yang dihasilkan suatu organisasi. Strategi, kebijaksanaan dan taktik-taktik pemasaran perusahaan sangat tergantung pada situasi pasar dan pelanggan. Biasanya, manajer pemasaran menganalisa profil pelanggan sekarang dan potensial serta kondisi pasar dan mengarahkan kegiatan-kegiatan pemasaran perusahaan berdasarkan hasil analisis. Alanisis pelanggan ini juga berguna untuk mengantisipasi perubahaan perilaku pasar atau pelanggan dan mengarahkan pengelokasian sumber daya sesuai kebutuhan dan keinginan pelanggan. Dalam situasi persaingan yang ketat, melalui pemuasan kebutuhan dan keinginan pelanggan, perusahaan akan dapat menjaga kelangsungan hidupnya, berkembang dan mendapatkan keuntungan.
2. Pemasok/ Penyedia
Adalah pihak yang menyediakan bahan baku atau input/masukan bagi suatu organisasi yang akan menghasilkan jasa atau produk sebagai suatu output atau keluaran. Setiap organisasi sangat bergantung pada sumber daya untuk memenuhi kebutuhan bahan baku (mentah), bahan pembantu, pelayanan, energi dan peralatan, yang digunakan untuk memproduksi keluaran. Organisasi biasanya berhubungan dengan para penyedia melalui agen-agen atau manajer pembeliannya. Manajer pembelian senantiasa harus menilai kemampuan reputasi, pelayanan, harga, potongan kuantitas, kualitas dan sebagainya dari para penyedia sehingga dapat disesuaikan dengan karasteristik-karasteristik yang diinginkan perusahaan.
3. Pemerintah
Berperan sebagai pengawas, regulator, dan pendorong dunia usaha. Dalam doktrin laissez-faire, peran campur tangan pemerintah diminta dibatasi yaitu hanya dalam hal regulator atau perumus perundang-undangan, agar iklim pasar bebas dapat terbentuk secara alami. Hubungan organisasi dengan perwakilan-perwakilan pemerintah berkembang semakin kompleks. Perwakilan-perwakilan pemerintah ini biasanya menetapkan peraturan-peraturan yang harus dipatuhi organisasi dalam operasinya, prosedur-prosedur perijinan, dan pembatasan-pembatasan lainnya untuk melindungi masyarakat. Di samping itu perwakilan-perwakilan pemerintah sering merupakan atau menjadi para penyedia dan kreditur besar bagi perusahaan.
4. Pasar Tenaga Kerja (Labor Supply)
Organisasi memerlukan sejumlah karyawan (personalia) dengan bermacam-macam keterampilan, kemampuan dan pengalaman, sehingga organisasi perlu menggunakan banyak saluran untuk menarik dan mempertahankan karyawan tersebut. Kemampuan menarik dan mempertahankan karyawan dan cakap merupakan kebutuhan prasyarat bagi perusahaan sukses.
5. Pesaing (competitor)
Pesaing atau kompetitor adalah organisasi lain yang juga menawarkan produk atau jasa yang sama atau berlainan kepada para pelanggan. Produk atau jasa tersebut dapat saja berlainan dengan produk organisasi kita. Namun apabila memiliki pengaruh menarik minat membeli daripada para pelanggan kita, maka organisasi tersebut dapat digolongkan sebagai pesaing. Lingkungan persaingan perusahaan tercermin dari tipe, jumlah dan norma-norma perilaku organisasi-organisasi pesaing. Dengan pemahaman akan lingkungan persaingan yang dihadapinya, organisasi dapat mengetahui posisi persaingannya, sehingga lebih mampu mengoptimalkan operasi-operasinya.
6. Lembaga Keuangan
Organisasi-organisasi tergantung pada bermacam-macam lembaga keuangan. Kebutuhan akan dana dari lembaga-lembaga keuangan tersebut dalam jangka pendek untuk membelanjai operasi-operasinya, atau jangka panjang untuk membangun fasilitas baru dan membeli peralatan baru. Perusahaan perlu menjalin hubungan kerja yang baik dengan lembaga-lembaga keuangan dengan memahami prosedur-prosedur perbankan, mampu membuat transaksi yang berharga, mempunyai pembukuan yang lengkap dan jaminan yang diperlukan.
2.4 Kekuatan Langsung dan Tidak Langsung
Lingkungan perusahaan diartikan sebagai keseluruhan faktor luar (ekstern) organisasi yang memiliki kekuatan langsung dan tidak langsung yang memengaruhi kegiatan serta kelangsungan hidup perusahaan. Sebaliknya arti lingkungan secara luas menurut Swastha, Basu D.H dan Sukotjo W. (1991), mencakup semua faktor ekstern yang memengaruhi individu, perusahaan dan masyarakat.
Lingkungan luar organisasi atau perusahaan mengandung unsur-unsur kekuatan langsung dan tidak langsung disebut oleh Stoner James, A.F dan Freeman Edward R. (1994) sebagai pihak-pihak yang berkepentingan, yaitu individu atau kelompok yang secara langsung dipengaruhi usaha organisasi untuk mengejar tujuannya.
Keseluruhan faktor luar organisasi yang terdiri dari lingkungan umum dan lingkungan khusus tersebut mempunyai kekuatan langsung dan tidak langsung yang memengaruhi kegiatan serta kelangsungan hidup perusahaan. Kekuatan yang timbul dari lingkungan luar biasanya kekuatan yang timbul dari lingkungan organisasi yang jarang memiliki kekuatan untuk memberikan timbal balik yang berarti. Sebagai contoh ketentuan tentang Asean Finance Trade Association pada tahun 2003 memberikan kesempatan bagi perusahaan-perusahaan industri Asia Pasifik untuk memperluas operasi pemasarannya dan dalam waktu yang bersamaan persaingan semakin ketat pula.
Namun, bagaimanapun lingkungan dapat saja pada suatu situasi dan kondisi tertentu memengaruhi iklim bisnis sehingga menjadi unsur kekuatan langsung. Misalnya, bila tuntutan menjadi unsur pekerja mengakibatkan pemerintah mengeluarkan peraturan tentang standar gaji minimum. Lingkungan eksternal tidak langsung dapat dipengaruhi dengan menciptakan sistem komunikasi yang baik dan perjanjian atau kontrak yang terinci dengan komponen-komponen lingkungan tindak-tak langsung. Sebaliknya, lingkungan eksternal tindak-tak langsung sangat susah dipengaruhi. Justru lingkungan inilah yang membatasi keputusan perusahaan. Pengaruh lingkungan ini dapat diatasi bila informasi yang lengkap diperoleh perusahaan sehingga manajer mampu meramalkan situasi mendatang dan mempersiapkan keputusan yang sesuai dengan situasi tersebut. Demikian pula unsur yang sama dapat saja membawa dampak yang berbeda terhadap organisasi yang berbeda, sedangkan faktor lingkungan yang bersifat makro dan mikro dalam kenyataannya saling berhubungan.
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
1. Lingkungan organisasi adalah semua elemen di dalam maupun di luar organisasi yang dapat memengaruhi sebagian atau keseluruhan suatu organisasi. Sedangkan Manajer adalah individu yang bertanggung jawab secara langsung untuk memastikan kegiatan dalam sebuah organisasi dijalankan bersama para anggota dari organisasi.
2. Tingkatan manajer adalah Manajemen lini pertama (first-line management), Manajemen tingkat menengah (middle management), dan Manajemen puncak (top management),
3. Faktor-faktor lingkungan eksternal adalah lingkungan umum dan lingkunga khusus. Lingkungan umum terdri dari demografi atau kependudukan, gaya hidup, kondisi ekonomi, variabel teknologi, variabel lingkungan sosial-kebudayaan, variabel politik dan hukum, dan dimensi internasional. Sedangkan lingkungan khusus terdiri dari konsumen/pelanggan, pemasok/ penyedia, pemerintah, pasar tenaga kerja (Labor Supply), pesaing (competitor), dan lembaga keuangan.
4. Lingkungan eksternal tindak-tak langsung sangat susah dipengaruhi. Justru lingkungan inilah yang membatasi keputusan perusahaan. Pengaruh lingkungan ini dapat diatasi bila informasi yang lengkap diperoleh perusahaan sehingga manajer mampu meramalkan situasi mendatang dan mempersiapkan keputusan yang sesuai dengan situasi tersebut.
DAFTAR PUSTAKA
M. Herujito, Yayat. 2001. Dasar-dasar Manajemen. Bogor: Grasindo.
www.ut.ac.id/html/suplemen/ekma4111/ekma4111a/lingkungan_eksternal.htm
fardiansyah7fold.wordpress.com/lingkungan/
http://www.slideshare.net/hendie23/lingkungan-eksternal
http://www.academia.edu/6856269/LINGKUNGAN_ORGANISASI
http://ibnuhasanhasibuan.wordpress.com/tingkatan-manajer/
*Sumber: https://www.academia.edu/19403775/Keterkaitan_Manajer_dengan_Lingkungannya
Tag :
Bisnis Manajemen,
Lainnya
0 Komentar untuk "Keterkaitan Manajer dengan Lingkungan"