Sistem Ekonomi Pasar

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang
Istilah kata  pasar sering sekali dimana pun banyak di dengar dan kita jumpai. Pasar menurut dalam arti sempit adalah tempat  bertemunya penjual dan pembeli untuk melakukan transaksi jual dan jasa. Akan tetapi ada pula pasar yang tidak mempertemukan penjual dan pembeli secara langsung, misalnya pasar saham dan pasar abstrak. Sehingga, pasar juga dapat diartikan secara luas, yakni proses dimana penjual dan pembeli saling berinteraksi untuk menetapkan harga keseimbangan. Dengan demikian, kita dapat merangkum kedua arti pasar tersebut menjadi pengertian pasar secara umum, yaitu tempat bertemunya permintaan dan penawaran, sehingga kita dapat menetapkan harga.

Terjadinya sebuah pasar diperlukan syarat-syarat antara lain terdapat penjual dan pembeli, tersedia barang dan jasa yang akan diperjualbelikan, terjadinya transaksi antara pembeli dan penjual melalui proses tawar-menawar, serta tersedia media untuk interaksi antara penjual dan pembeli.

Terdapat juga faktor-faktor yang mempengaruhi bentuk pasar dan harga pasar yang merupakan hal penting dalam pasar. Hubungan antara pasar dan distribusi sangatlah berkaitan karena semua berhubungan antara penjual dan pembeli.

Dalam persaingan sempurna ini pembeli dan penjual berjumlah banyak. Artinya, jumlah pembeli dan jumlah penjual sedemikian besarnya, sehingga masing-masing pembeli dan penjual tidak mampu mempengaruhi harga pasar. Dengan demikian masing-masing pembeli dan penjual telah menerima tingkat harga yang terbentuk di pasar sebagai suatu datum atau fakta yang tidak dapat di ubah. Bagi pembeli, barang atau jasa yang ia beli merupakan bagian kecil dari keseluruhan jumlah pembelian masyarakat. Bagi penjual pun berlaku hal yang sama sehingga bila penjual menurunkan harga, ia Akan rugi sendiri, sedangkan bila menaikkan harga. Maka pembeli akan lari penjual lainnya.



BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Pasar
Secara umum di pasar terdapat banyak penjual dan pembeli, serta barang atau jasa yang diperjualbelikan. Penjual banyak menyediakan barang seperti sayur-sayuran, buah-buahan, beras, daging, alat-alat rumah tangga, dan pakaian. Di pasar kalian dapat membeli barang-barang yang menjadi kebutuhan kita dari kaos kaki sampai topi. Lalu timbul pertanyaan, “Apakah pasar itu?” Semula, pasar merupakan suatu tempat di mana para penjual dan pembeli dapat bertemu untuk melakukan jual beli barang. Penjual menawarkan barang dagangannya dengan harapan dapat laku terjual dan memperoleh uang sebagai gantinya. Adapun para konsumen (pembeli) akan datang ke pasar untuk berbelanja dengan membawa uang untuk membayar sejumlah barang yang dibelinya. Penjual dan pembeli akan melakukan tawar-menawar harga hingga terjadi kesepakatan harga. Setelah kesepakatan harga dapat dilakukan, barang akan berpindah dari tangan penjual ke tangan pembeli. Pembeli akan menerima barang dan penjual akan menerima uang. Hal ini merupakan pengertian pasar secara konkrit, artinya pengertian pasar dalam kehidupan sehari-hari, yaitu tempat orang-orang bertemu untuk melakukan suatu transaksi jual beli barang.


Sistem Ekonomi Pasar

Seiring berkembangnya zaman dan teknologi, pasar tidak hanya terbatas pada pertemuan antara penjual dan pembeli, tetapi memiliki arti yang lebih luas. Pasar menurut wikipedia adalah salah satu dari berbagai sistem, institusi, prosedur, hubungan sosial dan infrastruktur dimana usaha menjual barang, jasa dan tenaga kerja untuk orang-orang dengan imbalan uang. Sedangkan pasar menurut dalam arti sempit adalah tempat  bertemunya penjual dan pembeli untuk melakukan transaksi jual dan jasa. Akan tetapi ada pula pasar yang tidak mempertemukan penjual dan pembeli secara langsung, misalnya pasar saham dan pasar abstrak. Sehingga, pasar juga dapat diartikan secara luas, yakni proses dimana penjual dan pembeli saling berinteraksi untuk menetapkan harga keseimbangan. Transaksi jual beli tidak lagi hanya dilakukan di pasar tetapi bisa di toko, kios, pusat perbelanjaan, supermarket, mall, dan lain sebagainya. Barang yang dibutuhkannya pun dapat juga dipesan melalui telepon, surat atau e-mail, sehingga pertemuan antara penjual dan pembeli untuk jual beli barang tidak lagi terbatas pada suatu tempat tertentu saja. Oleh karena itu pasar merupakan suatu pertemuan antara orang yang mau menjual dan orang yang mau membeli suatu barang atau jasa tertentu dengan harga tertentu pula. Pengertian tersebut merupakan pengertian pasar menurut ilmu ekonomi (abstrak). Berdasarkan pengertian di atas, dapat disimpulkan bahwa sebuah pasar dapat terjadi jika terdapat syarat-syarat berikut ini.
1. Adanya penjual dan pembeli.
2. Adanya barang dan jasa yang diperjualbelikan.
3. Adanya interaksi antara penjual dan pembeli (transaksi jual beli).
4. Adanya media atau tempat untuk interaksi penjual dan pembeli.
Barang dan jasa yang dijual menggunakan alat pembayaran yang sah seperti uang . 

Pengertian  pasar secara khusus:
1. Sebagai sarana distribusi
Dengan adanya pasar, produsen dapat berhubungan baik secara langsung maupun tidak langsung untuk menawarkan hasil produksinya pada konsumen.

2. Sebagai pembentuk harga
Dipasar terjadi tawar menawar antara penjual dan pembeli sehingga terbentuklah harga.

3. Sebagai sarana promosi 
Dengan berbagai macam cara para produsen memperkenalkan hasil produksi kepada konsumen sehingga para konsumen berniat membeli barang tersebut.

2.2 Faktor-Faktor Pasar
Secara umum faktor-faktor yang mempengaruhi bentuk pasar, terdapat beberapa faktor antara lain:
1. Jumlah penjual dan pembeli
2. Sifat barang yang dijual-belikan
3. Ada tidaknya hambatan dalam memasuki dunia usaha (pasar).
Ada juga faktor-faktor yang mempengaruhi pasar yang perlu kita ketahui, sebagai berikut :
a. Pendapatan konsumen
Pendapatan konsumen menentukan jumlah barang dan jasa yang dapat dibeli oleh individu. Suatu pertumbuhan ekonomi tingkat tinggi mengakibatkan pendapatan lebih bagi konsumen. Apabila pendapatan konsumen naik, mereka mungkin minta kuantitas lebih besar dari barang dan jasa tertentu yaitu jadwal permintaan untuk berbagai barang dan jasa mungkin tergeser keluar sebagai reaksi pendapatan yang lebih tinggi. 

b. Preferensi / Selera Konsumen
Sejak preferensi konsumen (selera) untuk suatu produk berubah, kuantitas permintaan produk oleh konsumen juga berubah. Apabila produk menjadi kurang terkenal, permintaan untuk produk berkurang. Akibatnya surplus mungkin memaksa perusahaan menurunkan harganya untuk menjual apa yang telah mereka hasilkan. 

c. Biaya Produksi
Faktor lain yang dapat mempengaruhi harga ekuilibrium adalah perubahan dalam biaya produksi. Ketika perusahaan mengalami biaya lebih rendah, mereka bersedia menawarkan (memproduksi) lebih untuk harga tertentu. Ini mengakibatkan suatu surplus produk, memaksa perusahaan menurunkan harga supaya dapat menjual semua yang mereka produksi.

2.3 Peranan Pasar
Pasar mempunyai peranan yang sangat penting bagi perekonomian. Berikut ini beberapa peranan pasar.
1. Peranan Pasar bagi Produsen
Pasar mempunyai peranan yang sangat penting bagi produsen yaitu membantu memperlancar penjualan hasil produksi dan dapat pula digunakan sebagai tempat untuk mempromosikan atau memperkenalkan barang dan jasa hasil produksi. Selain itu produsen juga dapat memperoleh barang atau jasa yang akan digunakan untuk keperluan proses produksi.
2. Peranan Pasar bagi Konsumen
Pasar mempunyai peranan yang sangat penting bagi konsumen, karena konsumen mudah untuk memperoleh barang atau jasa yang dibutuhkan. Apabila pasar semakin luas, konsumen akan semakin mudah memperoleh barang atau jasa yang dibutuhkan.
3. Peranan Pasar bagi Pembangunan
Peranan pasar bagi pembangunan adalah menunjang kelancaran pembangunan yang sedang berlangsung. Upaya dalam meningkatkan pembangunan, pasar berperan membantu menyediakan segala macam barang dan jasa yang bermanfaat bagi pembangunan. Pasar juga dapat dijadikan sumber pendapatan pemerintah untuk membiayai pembangunan melalui pajak dan retribusi.
4. Peranan Pasar bagi Sumber Daya Manusia
Kegiatan perdagangan di suatu pasar membutuhkan tenaga kerja yang tidak sedikit. Semakin luas suatu pasar, semakin besar tenaga kerja yang dibutuhkan. Dengan banyaknya tenaga kerja yang dibutuhkan, berarti pasar turut membantu mengurangi pengangguran, memanfaatkan sumber daya manusia, serta membuka lapangan kerja.

2.4 Pembagian Bentuk Pasar
Secara garis besar, pasar dapat dikelompokkan menjadi tujuh macam, yaitu: pasar menurut jenis barang yang diperjualbelikan, hubungannya dengan proses produksi, waktu bertemunya penjual dan pembeli, luas kegiatan distribusi, fisik pasar serta menurut bentuk dan strukturnya. Berikut ini akan kita bahas macam-macam pasar tersebut.

1. Pasar Menurut Barang yang Diperjualbelikan
Pasar menurut barang yang diperjualbelikan dibedakan menjadi dua, yaitu pasar barang konsumsi dan pasar faktor produksi.
a. Pasar Barang Konsumsi
Pasar barang konsumsi adalah pasar yang memperjualbelikan barang-barang konsumsi untuk memenuhi kebutuhan hidup manusia. Barang yang diperjualbelikan pada pasar barang konsumsi dapat langsung digunakan oleh konsumen. Contoh pasar barang konsumsi yaitu pasar beras, pasar tekstil, pasar sayur-mayur, pasar buah-buahan, dan pasar kelontong.
b . Pasar Faktor Produksi
Pasar barang produksi adalah pasar yang memperjualbelikan beberapa faktor produksi yang berguna bagi kelancaran proses produksi, seperti tembakau, beras, kopi, minyak bumi, tembaga, balai latihan kerja, mesin cetak, mesin tekstil, dan bursa efek. Pada pasar ini, para pemilik usaha (pengusaha) berperan sebagai pembeli, sedangkan penjualnya adalah pemilik faktor produksi. Berdasarkan pemilikan faktor produksi, pasar barang produksi dibedakan menjadi tiga macam, yaitu pasar faktor produksi alam, pasar faktor produksi tenaga kerja, dan pasar faktor produksi modal.

2. Pasar Menurut Hubungannya dengan Proses Produksi
Menurut hubungannya dengan proses produksi pasar dibedakan menjadi pasar output dan pasar input.
a. Pasar output (pasar produk/pasar barang) merupakan pasar yang memperjualbelikan barang-barang hasil produksi (biasanya dalam bentuk jadi).
b. Pasar input (pasar faktor produksi) merupakan interaksi antara permintaan dan penawaran terhadap barang dan jasa sebagai masukan pada suatu proses produksi (sumber daya alam, berupa bahan tambang, hasil pertanian, tanah, tenaga kerja, dan barang modal).

3. Pasar Menurut Waktu Bertemunya Penjual dan Pembeli
Pasar menurut waktu bertemunya penjual dan pembeli dibedakan menjadi lima macam, yaitu pasar kaget, pasar harian, pasar mingguan, pasar bulanan, dan pasar tahunan.
a. Pasar Kaget
Pasar kaget adalah pasar sesaat yang terjadi ketika terdapat sebuah keramaian atau perayaan. Contoh pasar kaget antara lain pada saat merayakan ulang tahun suatu daerah terdapat pasar malam, dan sebagainya.

b. Pasar Harian
Pasar harian adalah kegiatan pertemuan antara penjual dan pembeli yang berlangsung setiap hari dan barang-barang yang diperjualbelikan merupakan barang-barang kebutuhan sehari-hari. Contoh pasar sayur-mayur, pasar beras, pasar buah, dan pasar daging.
c. Pasar Mingguan
Pasar mingguan adalah kegiatan pertemuan antara penjual dan pembeli yang berlangsung seminggu sekali. Contoh pasar mingguan yaitu pasar kliwon, pasar pon, pasar wage, pasar pahing, dan pasar legi.
d. Pasar Bulanan
Pasar bulanan adalah pasar yang diselenggarakan satu kali dalam satu bulan dan biasanya menjual barang-barang tertentu. Pasar jenis ini sudah jarang ditemukan. Meskipun ada itu hanya terdapat pada daerah tertentu saja. Contoh: pasar hewan, dan sebagainya.
e. Pasar Tahunan
Pasar tahunan adalah pasar yang diselenggarakan satu kali dalam satu tahun, dan biasanya bertujuan untuk memperkenalkan produk baru. Biasanya pasar ini dilakukan pada saat menjelang hari-hari besar. Contoh pasar tahunan: Pekan Raya Jakarta, Pasar Malam Sekaten di Surakarta dan Yogyakarta, dan Pekan Semalam dilaksanakan setiap bulan Syawal.

4. Pasar Menurut Luasnya Kegiatan Distribusi
Pembagian pasar menurut luasnya kegiatan distribusi disebabkan beberapa hal yaitu sifat barang, kelancaran transportasi dan jumlah serta penyebaran konsumen yang membutuhkan barang-barang. Pasar menurut luasnya kegiatan distribusi dibedakan menjadi empat macam, yaitu pasar setempat, pasar daerah, pasar nasional, dan pasar internasional.
a. Pasar Setempat
Pasar setempat adalah kegiatan pertemuan antara penjual dan pembeli yang hanya meliputi tempat tertentu. Barang-barang yang diperjualbelikan di pasar tersebut berupa barang-barang konsumsi atau barang-barang keperluan seharihari. Pasar setempat disebut juga pasar lokal atau pasar tradisional. Contoh: pasar sayur-mayur di Tawangmangu, pasar ikan di tempat pelelangan ikan, dan pasar buah di Malang.

b. Pasar Daerah
Pasar daerah adalah kegiatan pertemuan antara penjual dan pembeli yang meliputi wilayah tertentu, misalnya wilayah kabupaten atau provinsi. Pedagang-pedagang yang ada di pasar daerah biasanya para pedagang besar yang melayani pedagang-pedagang eceran. Barang yang diperdagangkan sebagian besar adalah barang konsumsi dari hasil industri seperti perlengkapan mandi, alat-alat dapur, pakaian, dan kebutuhan perlengkapan sekolah. Contoh: Pasar Johar (Semarang), Pasar Kliwon (Kudus), Pasar Baru (Jakarta), Pasar Klewer (Solo).

c. Pasar Nasional
Pasar nasional adalah kegiatan pertemuan antara penjual dan pembeli yang meliputi wilayah suatu negara. Barang-barang yang dikonsumsi masyarakat seluruh negara seperti barang konsumsi, barang produksi, surat berharga, saham, valuta asing, dan modal. Contoh: pasar modal, pasar valas, dan pasar bahan mentah.

d. Pasar Internasional
Pasar internasional adalah kegiatan pertemuan antara penjual dan pembeli dari berbagai negara di seluruh dunia. Barang-barang yang diperdagangkan di pasar tersebut berupa komoditi yang diminati konsumen internasional. Contoh: pasar karet di New York, pasar tembakau di Bremen, pasar intan di Amsterdam, pasar minyak bumi di Uni Emirat Arab, dan pasar kopi di Sao Paulo.

5. Pasar Menurut Fisik Pasar
Pasar menurut sifat atau jenis barang yang diperjualbelikan dibedakan menjadi dua macam, yaitu pasar konkrit dan pasar nyata.
a. Pasar Konkrit (Pasar Nyata)
Pasar konkrit (pasar nyata) adalah tempat pertemuan antara penjual dan pembeli yang dilakukan secara langsung. Penjual dan pembeli bertemu untuk melakukan transaksi jual beli (tawar menawar). Barang-barang yang diperjualbelikan di pasar konkrit terdiri atas berbagai jenis barang yang ada di tempat tersebut. Contoh pasar konkrit yaitu pasar tradisional, supermarket, dan swalayan. Namun ada juga pasar konkrit yang menjual satu jenis barang. Misalnya pasar buah hanya menjual buahbuahan, pasar hewan hanya melayani jual beli hewan, pasar sayur hanya menjual sayur-mayur. Pasar konkrit pada kenyataannya dapat dikelompokkan menjadi berbagai bentuk yaitu pasar konkrit berdasarkan manajemen pengelolaan, manajemen pelayanan, jumlah barang yang dijual, banyak sedikit barang yang dijual, dan ragam barang yang dijual.

1 ) Berdasarkan manajemen pengelolaan
a) Pasar tradisional
b) Pasar modern

2 ) Berdasarkan manajemen pelayanan
a) Pasar swalayan (supermarket)
b) Pertokoan (shopping centre)
c) Mall/plaza/supermall

3 ) Berdasarkan jumlah barang yang dijual
a) Pasar eceran
b) Pasar grosir

b . Pasar Abstrak (Pasar Tidak Nyata)
Pasar abstrak (pasar tidak nyata) adalah pasar yang kegiatan jual beli barang atau jasa yang diperdagangkannya dilakukan berdasarkan contoh-contoh yang kualitasnya sudah ditentukan. Barang yang dijualnya pun tidak tersedia di tempat. Transaksi yang dilakukan antara penjual dan pembeli juga tidak harus bertemu secara langsung. Mereka dapat melakukannya melalui telepon, surat, internet, dan telegram. Contoh dan bentuk barang bisa dilihat melalui brosur, internet, televisi, majalah, koran, tabloid, dan lain-lain.
Contoh Pak Petrus yang tinggal di Kupang ingin membeli komputer pentium 4 merk “A” keluaran terbaru seperti yang diiklankan di televisi. Prosedur jual beli dilakukan melalui telepon untuk mencari kesepakatan harga. Setelah agen komputer yang ada di Bandung menyetujui harganya, barang siap dikirimkan dengan catatan Pak Cahyo sudah mentransfer uangnya di bank. Kesepakatan harga yang disetujui serta barang yang dicontohkan dalam televisi termasuk contoh pasar tidak nyata (pasar abstrak). Pasar abstrak dapat berupa pasar uang, pasar modal, pasar barang berjangka, pasar tenaga kerja, dan pasar valuta asing.
1 ) Pasar uang
2 ) Pasar modal
3 ) Pasar barang berjangka
4 ) Pasar tenaga kerja
5 ) Pasar valuta asing

6. Pasar Menurut Bentuk dan Strukturnya
Pasar menurut struktur dibedakan menjadi empat macam yaitu pasar persaingan sempurna, monopoli, persaingan monopolistik, dan oligopoli.
a. Pasar Persaingan Sempurna
Pasar persaingan sempurna disebut juga pasar persaingan murni adalah pasar di mana terdapat banyak penjual dan pembeli dan mereka sudah sama-sama mengetahui keadaan pasar.
Pasar persaingan sempurna memiliki ciri-ciri berikut ini.
1)      Banyak penjual dan pembeli.
2)      Barang yang diperjualbelikan sejenis (homogen).
3)      Penjual maupun pembeli memiliki informasi yang lengkap tentang pasar.
4)      Harga ditentukan oleh pasar.
5)      Semua faktor produksi bebas masuk dan keluar pasar.
6)      Tidak ada campur tangan pemerintah.

Contoh pasar persaingan sempurna antara lain pasar hasil-hasil pertanian.
b . Pasar Persaingan Tidak Sempurna
Pasar persaingan tidak sempurna adalah kebalikan dari pasar persaingan sempurna yaitu pasar yang terdiri atas sedikit penjual dan banyak pembeli. Pada pasar ini penjual dapat menentukan harga barang. Barang yang diperjualbelikan jenisnya heterogen (berbagai jenis barang). Pasar persaingan tidak sempurna mempunyai beberapa bentuk pasar.
1 ) Pasar Monopoli
Pasar monopoli adalah pasar yang terjadi apabila seluruh penawaran terhadap sejenis barang pada pasar dikuasai oleh seorang penjual atau sejumlah penjual tertentu. Pada pasar monopoli terdapat ciri-ciri berikut ini.
a)      Hanya ada satu penjual sebagai pengambil keputusan 
b)      Penjual lain tidak ada yang mampu menyaingi dagangannya.
c)      Pedagang lain tidak dapat masuk karena ada hambatan dengan undang-undang atau karena teknik yang canggih.
d)     Jenis barang yang diperjualbelikan hanya semacam.
e)      Tidak adanya campur tangan pemerintah dalam penentuan harga, contoh: PT Pertamina (persero), PT Perusahaan Listrik Negara (persero), dan PT Kereta Api

2 ) Pasar Persaingan Monopolistis
Pasar persaingan monopolistis adalah pasar dengan banyak penjual yang menghasilkan barang yang berbeda corak. Pasar ini banyak dijumpai pada sektor jasa dan perdagangan eceran. Misalnya jasa salon, angkutan, toko obat/apotik, dan toko kelontong. Pada pasar persaingan monopolistik terdapat ciri-ciri berikut ini.
a)      Terdiri atas banyak penjual dan banyak pembeli.
b)      Barang yang dihasilkan sejenis, hanya coraknya berbeda. Contoh: sabun, pasta gigi, dan minyak goreng.
c)      Terdapat banyak penjual yang besarnya sama, sehingga tidak ada satu penjual yang akan menguasai pasar.
d)     Penjual mudah menawarkan barangnya di pasar.
e)      Penjual mempunyai sedikit kekuasaan dalam menentukan dan memengaruhi harga pasar.
f)       Adanya peluang untuk bersaing dalam keanekaragaman jenis barang yang dijual.

3 ) Pasar Oligopoli
Pasar oligopoli adalah pasar yang hanya terdiri atas beberapa penjual untuk suatu barang tertentu, sehingga antara penjual yang satu dengan yang lainnya bisa memengaruhi harga. Contoh: perusahaan menjual mobil dan sepeda motor, perusahaan rokok, industri telekomunikasi, dan perusahaan semen. Pasar oligopoli mempunyai ciri-ciri berikut ini.
a) Hanya terdapat sedikit penjual, sehingga keputusan dari salah satu penjual akan 
memengaruhi penjual lainnya.
b)       Produk-produknya berstandar.
c)       Kemungkinan ada penjual lain untuk masuk pasar masih terbuka.
d)      Peran iklan sangat besar dalam penjualan produk perusahaan.

2.5 Fungsi Pasar
Keberadaan pasar mempunyai fungsi yang sangat penting. Bagi konsumen, adanya pasar akan mempermudah memperoleh barang dan jasa kebutuhan sehari-hari. Adapun bagi produsen, pasar menjadi tempat untuk mempermudah proses penyaluran barang hasil produksi. Secara umum, pasar mempunyai tiga fungsi utama yaitu sebagai sarana distribusi, pembentukan harga, dan sebagai tempat promosi. 

1. Pasar sebagai Sarana Distribusi 
Pasar sebagai sarana distribusi, berfungsi memperlancar proses penyaluran barang atau jasa dari produsen ke konsumen. Dengan adanya pasar, produsen dapat berhubungan baik secara langsung maupun tidak langsung untuk menawarkan hasil produksinya kepada konsumen. Pasar dikatakan berfungsi baik jika kegiatan distribusi barang dan jasa dari produsen ke konsumen berjalan lancar. Sebaliknya, pasar dikatakan tidak berfungsi baik jika kegiatan distribusi seringkali macet.

2. Pasar sebagai Pembentuk Harga 
Pasar merupakan tempat pertemuan antara penjual dan pembeli. Di pasar tersebut penjual menawarkan barang-barang atau jasa kepada pembeli. Pembeli yang membutuhkan barang atau jasa akan berusaha menawar harga dari barang atau jasa tersebut, sehingga terjadilah tawar-menawar antara kedua belah pihak. Setelah terjadi kesepakatan, terbentuklah harga. Dengan demikian, pasar berfungsi sebagai pembentuk harga. Harga yang telah menjadi kesepakatan tersebut, tentunya telah diperhitungkan oleh penjual dan pembeli. Penjual dan pembeli. Penjual tentu telah memperhitungkan laba yang diinginkannya, sedangkan pembeli telah memperhitungkan manfaat barang atau jasa serta keadaan keuangannya.

3. Pasar sebagai Sarana Promosi 
Pasar sebagai sarana promosi artinya pasar menjadi tempat memperkenalkan dan menginformasikan suatu barang/jasa tentang manfaat, keunggulan, dan kekhasannya pada konsumen. Promosi dilakukan untuk menarik minat pembeli terhadap barang atau jasa yang diperkenalkan. Promosi dapat dilakukan dengan berbagai cara antara lain, memasang spanduk, menyebarkan brosur, pameran, dan sebagainya. Banyaknya cara promosi yang dilakukan oleh produsen, membuat konsumen lebih selektif dalam memilih barang yang akan dibeli. Biasanya produsen yang menawarkan barang dengan harga murah dan kualitasnya bagus akan menjadi pilihan konsumen.

2.6 Hubungan Pasar dengan Distribusi
Pasar merupakan bagian dari kegiatan distribusi yang berfungsi menyalurkan atau menyampaikan barang dari produsen kepada konsumen melalui para pedagang. Barang-barang yang dihasilkan oleh produsen bukan untuk dikonsumsi sendiri, tetapi perlu disebarluaskan kepada masyarakat umum. Pasar dalam kegiatan distribusi memiliki peranan yang cukup penting. Berikut ini fungsi hubungan antara pasar dengan distribusi.

1. Fungsi Pertukaran
Keterkaitan antara pasar dengan distribusi berfungsi sebagai pertukaran. Orang-orang yang menjual barang di pasar akan berperan sebagai pedagang sekaligus penyalur barang ke konsumen. Para pedagang tentunya akan memilih barang-barang yang disenangi oleh pembeli. Apabila barang-barang tersebut digemari oleh pembeli maka barang-barang yang ditawarkan akan laku terjual. Dengan demikian kegiatan distribusi akan lancar dan pedagang pun akan mendapat keuntungan.

2. Fungsi Penyediaan Fisik
Pasar dan distribusi mempunyai fungsi penyedia fisik, artinya pasar akan menyediakan barang-barang yang dibutuhkan oleh konsumen. Barang-barang tersebut akan diperoleh dari produsen melalui distributor. Barang-barang akan dikumpulkan untuk kemudian dijual ke konsumen. Barang-barang yang dijual oleh pedagang tidak akan habis dalam waktu sehari. Pedagang akan menyimpan sisa barang yang dijualnya di gudang sebagai persediaan untuk dijual kembali di hari berikutnya. Dengan demikian fungsi ini berkaitan dalam hal pengumpulan, penyimpanan, pemilihan, dan pengangkutan. 

3. Fungsi Penunjang
Fungsi penunjang antara pasar dengan distribusi dilakukan untuk membantu dan menyempurnakan fungsi pertukaran dan penyediaan fisik agar dapat berjalan dengan baik. Pasar dan distribusi dapat digunakan sebagai sarana penunjang dalam memperkenalkan barang-barang yang dihasilkan oleh produsen. Misalnya dengan memasang iklan di pasar atau menyebarkan pamflet kepada konsumen. Dengan demikian konsumen akan mengetahui produk-produk baru tersebut.


BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Pasar menurut wikipedia adalah salah satu dari berbagai sistem, institusi, prosedur, hubungan sosial dan infrastruktur dimana usaha menjual barang, jasa dan tenaga kerja untuk orang-orang dengan imbalan uang. Sedangkan pasar menurut dalam arti sempit adalah tempat  bertemunya penjual dan pembeli untuk melakukan transaksi jual dan jasa. Akan tetapi ada pula pasar yang tidak mempertemukan penjual dan pembeli secara langsung, misalnya pasar saham dan pasar abstrak. Sehingga, pasar juga dapat diartikan secara luas, yakni proses dimana penjual dan pembeli saling berinteraksi untuk menetapkan harga keseimbangan. Transaksi jual beli tidak lagi hanya dilakukan di pasar tetapi bisa di toko, kios, pusat perbelanjaan, supermarket, mall, dan lain sebagainya

3.2 Saran
Untuk memajukan pasar di Indonesia saya memilki beberapa saran:
a. Melakukan pembangunan pasar yang mencakup
b. Membeli barang-barang dalam negeri
c. Menjual barang dengan harga yang seimbang
d. Pasarnya harus bersih dan rapi
e. Melakukan penghentian barang-barang black market








DAFTAR PUSTAKA

Algifari. 2002. Ekonomi Mikro, Teori dan Kasus. Edisi Kesatu. Yogyakarta : STIE YKPN.
Anoraga, Pandji dan Djoko Sudantoko. 2002. Koperasi, Kewirausahaan, dan Usaha Kecil. Jakarta : Penerbit Rineka Cipta.
Budimansyah, Dasim. 2003. Model Pembelajaran Berbasis Portofolio : Ekonomi. Bandung : PT. Genesindo.
Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. 1996. Ekonomi 1 Untuk Sekolah Menengah Umum Kelas 1. Jakarta : Pusat Perbukuan. 
Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. Kurikulum 2004 SMA, Pedoman Khusus Pengembangan Silabus dan Penilaian Mata Pelajaran Ekonomi. Jakarta : Departemen Pendidikan Nasional, Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah Direktorat Pendidikan Menengah Umum.
Prinsip-Prinsip Ekonomi, Seri Buku Schaum : Teori dan Soal-soal. Jakarta : Penerbit Erlangga.
Salvatore, Dominick. 1997. Teori Mikro Ekonomi, Seri Buku Schaum : Teori dan Soal-soal. Jakarta : Penerbit Erlangga.
LKS EKONOMI STAR Kelas 1 B Sekolah Menengah Pertama. Penerbit Media Karya Putra (MKP).
Departemen Pendidikan Nasional.2006.Standar Isi 2006.Mata Pelajaran Ekonomi SMA/MA.Jakarta:Pusat Kurikulum
Mintasih,Indriayu.2008.Ekonomi untuk SMA/MA Kelas X.Jakarta:Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional
Rivai,Wirasasmita H.R.A dkk.2002.Kamus Lengkap Ekonomi.Bandung:Pionir Jaya
http://www.crayonpedia.org/mw/BAB_9._PASAR 
http://indadamayanti.blogspot.com/2012/11/makalah-ekonomi-pasar-lengkap.html
http://malikmakassar.wordpress.com/2008/11/21/jenis-jenis-pasar/
http://andreasutomo.wordpress.com/2012/04/15/struktur-pasar/
http://id.shvoong.com/business-management/marketing/2065867-faktor-yang-mempengaruhi-harga-pasar/


*Sumber: https://www.academia.edu/31992120/MAKALAH_EKONOMI_PASAR
0 Komentar untuk "Sistem Ekonomi Pasar"

Back To Top