BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Penetapan lokasi perlu dipertimbangkan secara matang, karena selain mempengaruhi biaya, keputusan ini juga merupakan keputusan jangka panjang yang sulit untuk direvisi. Memilih lokasi berarti berusaha menghindari kemungkinan efek-efek negatif yang timbul dan mendapatkan lokasi yang dominan memiliki faktor-faktor positif. Keputusan lokasi sering bergantung kepada tipe bisnis yang dijalani. Untuk menentukan lokasi industri, strategi yang digunakan biasanya adalah strategi untuk meminimalkan biaya, sedangkan untuk bisnis eceran dan jasa profesional strategi yang digunakan terfokus pada memaksimalkan pendapatan. Hal ini disebabkan karena perusahaan manufaktur beranggapan bahwa biaya cenderung sangat berbeda di antara lokasi yang berbeda, sementara perusahaan jasa mendapati bahwa lokasi sering memiliki dampak pendapatan daripada biaya. Oleh karena itu bagi perusahaan jasa, lokasi yang spesifik sering kali lebih mempengaruhi pendapatan daripada mempengaruhi biaya. Walaupun demikian, strategi penentuan lokasi atau pemilihan gudang, dapat ditentukan juga oleh kombinasi antara biaya dan kecepatan pengiriman. Kriteria pemilihan lokasi ditujukan untuk mendapatkan laba semaksimal mungkin dari kegiatan ekonomi perusahaan. Apabila semua harga biaya tidak tergantung pada lokasi, maka pilihan akan ditentukan oleh kedekatan pada calon pembeli atau pelanggan, adanya organisasi yang serupa dan bersaing, dan pusat kegiatan ekonomi pada umumnya (Buffa, 1994).
B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan lokasi?
2. Bagaimana Teori dalam pemilihan lokasi?
3. Apa saja faktor yang mempengaruhi pemilihan lokasi dalam suatu usaha?
4. Jelaskan Metode dalam penentuan lokasi
C. Tujuan
1. Mengetahui apa yang dimaksud dengan lokasi.
2. Mengetahui teori dalam pemilihan lokasi.
3. Mengetahui faktor yang mempengaruhi pemilihan lokasi.
4. Mengetahui metode dalam penentuan lokasi.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Lokasi
Lokasi merupakan tempat melayani konsumen, dapat pula diartikan sebagai tempat untuk memajangkan barang-barang dagangannya.1 Definisi lokasi adalah tempat perusahaan beroperasi atau tempat perusahaan melakukan kegiatan untuk menghasilkan barang dan jasa yang mementingkan segi ekonominya. Maka dapat disimpulkan bahwalokasi yang dimaksud adalah suatu letak atau tempat yang tetap dimana orang bisa berkunjung untuk berbelanja, tempat itu berupa daerah pertokoan atau suatu stand atau counter bark di dalam maupun di luar gedung. Lokasi yang strategis mampengaruhi seseorang dalam menimbulkan keinginan untuk melakukan pembelian karena lokasinya yang strategis, terletak di arus bisnis, dan sebagainya. Keputusan tentang lokasi, baik untuk perusahaan manufaktur maupun perusahaan jasa bisa menentukan keberhasilan perusahaan Kesalahan yang dibuat pada saat ini dapat menghambat efisiensi. Seleksi lokasi untuk perusahaan barang atau manufaktur perlu lebih dekat ke bahan baku atau tenaga kerja, sedangkan untuk perusahaan jasa perlu lebih dekat dengan pelanggan.
Lokasi usaha adalah hal utama yang perlu dipertimbangkan. Lokasi strategis menjadi salah satu faktor penting dan sangat menentukan keberhasilan suatu usaha. Dalam memilih lokasi usahanya, pemilik lokasi usaha harus mempertimbangkan faktor-faktor pemilihan lokasi, karena lokasi usaha akan berdampak pada kesuksesan usaha itu sendiri. Kesuksesan usaha adalah suatu keadaan dimana usaha mengalami peningkatan dari hasil yang sebelumnya. Keberhasilan usaha merupakan tujuan utama dari sebuah perusahaan, dimana segala aktifitas yang ada didalamnya ditujukan untuk mencapai suatu keberhasilan.
Menurut Fandy Tjiptono “Lokasi Usaha adalah tempat perusahaan beroperasi atau tempat perusahaan melakukan kegiatan untuk menghasilkan barang dan jasa yang mementingkan segi ekonominya.
Suatu usaha apabila terletak jauh daripada suppliernya maka akan semakin tinggi biaya transportasi dan distribusi barang. Harga jual barang akan sangat dipengaruhi oleh tinggi rendahnya bahan dasar dan bahan-bahan lainnya yang diperlukan dalam proses produksi. Harga daripada bahan-bahan dasar dan bahan-bahan pembantu dipengaruhi pula oleh biaya yang harus ditanggung oleh supplier untuk mendistribusikan barang tersebut. Pemasok mempunyai pengaruh pada usaha dalam hal kecepatan penyediaan, kualitas produk yang terjaga, biaya pengiriman, dan lain-lain sehingga kedekatan dengan sumber pemasok perlu dipertimbangkan dalam pemilihan lokasi usaha. Tersedianya tenaga kerja baik tenaga kerja terdidik ataupun tenaga kerja terlatih yang cukup banyak merupakan faktor yang terpenting.
B. Teori Pemilihan Lokasi
Teori lokasi adalah suatu teori yang dikembangkan untuk melihat dan memperhitungkan pola lokasional kegiatan ekonomi termasuk industri dengan cara yang konsisten dan logis, dan untuk melihat dan memperhitungkan bagaimana daerah-daerah kegiatan ekonomi itu saling berhubungan.
Teori lokasi biaya rendah yang dikembangkan oleh Weber berasumsikan bahwa permintaan adalah konstan dan tidak dipengaruhi oleh perusahaan yang berdekatan. Dengan demikian, secara implisit teori ini juga mengasumsikan persaingan bebas tanpa ada kemungkinan timbulnya kekuatan monopoli yang ditawarkan oleh lokasi perusahaan lain. Namun demikian lokasi biaya minimum perlu menjamin keuntungan maksimum. Keuntungan dapat saja meningkat bila lokasi perusahaan yang bersangkutan pindah ke daerah konsentrasi permintaan sekalipun biaya bertambah. Gejala ini disebabkan oleh penjualan yang meningkat persatuan produk lebih rendah.
Beberapa unsur ketergantungan lokasi telah dikemukakan dalam teori Palander dan Hoover. Teori ketergantungan lokasi berpangkal tolak dari kesamaan biaya bagi semua perusahaan dan menjual produknya di pasar yang tersebar. Teori biaya minimum dan ketergantungan lokasi (Theory Least Cost and Place Interdependence) dikemukakan oleh Melvin Greenhut pada tahun 1956 dalam bukunya Plant Location in Theory and in Practice dan Microeconomics and The Space Economy.
C. Faktor Yang Mempengaruhi Pemilihan Lokasi
Pemilihan lokasi usaha dapat dianggap sebagai suatu keputusan investasi yang memiliki tujuan strategis, misalnya untuk mempermudah akses kepada pelanggan.Menentukan lokasi tempat untuk setiap bisnis merupakan suatu tugas penting bagi pemilik usaha, karena keputusan yang salah dapat mengakibatkan kegagalan sebelum bisnis dimulai.
Menurut Fandy Tjiptono pemilihan tempat/lokasi fisik memerlukan pertimbangan cermat terhadap faktor-faktor berikut:
1. Akses, misalnya lokasi yang dilalui atau mudah di jangkau sarana transfortasi umum.
2. Visibilitas, yaitu lokasi atau tempat yang dapat dilihat dengan jelas dari jarak pandang normal.
3. Lalu lintas (traffic), menyangkut dua pertimbangan utama:
a) Banyaknya orang yang lalu-lalang bisa memberikan peluang besar terhadap terjadinya buying, yaitu keputusan pembelian yang sering terjadi spontan, tanpa perencanaan, dan atau tanpa melalui usaha-usaha khusus.
b) Kepadatan dan kemacetan lalu lintas bisa juga jadi hambatan. Tempat parkir yang luas, nyaman, dan aman, baik untuk kendaraan roda dua maupun roda empat.
4. Ekspansi, yaitu tersedianya tempat yang cukup luas apabila ada perluasan di kemudian hari.
5. Lingkungan, yaitu daerah sekitar yang mendukung produk yang ditawarkan. Sebagai contoh, restoran/rumah makan berdekatan dengan daerah pondokan, asrama, mahasiswa kampus, sekolah, perkantoran, dan sebagainya.
6. Tempat parkir yang aman
7. Persaingan, yaitu ada tidaknya pesaing sejenis di sekitar lokasi tersebut.
8. Peraturan pemerintah
Pemilihan lokasi secara terminologi adalah memilih untuk menghindari sebanyak mungkin seluruh segi-segi negatif dan mendapatkan lokasi (tempat) dengan paling banyak faktor-faktor positif. Penentuan lokasi yang tepat akan meminimumkan biaya (investasi dan operasional) jangka pendek maupun jangka panjang. Pemilihan dalam islam dikenal dengan bahasa ikhtiar yang berarti proses merencanakan dan memilih hal yang baik dan lokasi dalam islam dikenal dengan bahasa “almakanu” yang berarti tempat. Terdapat hadis nabi yang menerangkan tentang ikhtiar (pemilihan) yang berbunyi sebagai berikut yang Artinya : “Jika engkau ingin mengerjakan sesuatu pekerjaan maka pikirkanlah akibatnya, maka jika perbuatan tersebut baik, ambillah dan jika perbuatan itu jelek, maka tinggalkanlah” (HR Ibnu Mubarak)
Hubungan dalil diatas dengan konsep pemilihan lokasi adalah bahwa pilih lokasi yang baik karena lokasi yang baik akan berdampak kebaikan dalam penempatan suatu pabrik, dan sebaliknya jangan memilih lokasi yang jelek karena akan berdampak negatif terhadap proses kinerja perusahaan.
Jika terdapat beberapa pilihan lokasi, maka lokasi yang dipilih adalah lokasi dengan biaya transportasi terendah. Biaya transportasi tersebut meliputi biaya transportasi bahan baku dari supplier ke pabrik dan biaya transportasi barang jadi dari pabrik ke pasar (biasanya dalam bentuk biaya distribusi). Faktor-faktor selain biaya yang mempengaruhi pemilihan lokasi adalah faktor pasar, peraturan dan perpajakan, tersediannya tenaga kerja, tersedianya bahan bakar, air, listrik, atau tenaga pembangkit lain, pemerintah daerah setempat, pembuangan limbah, industri, serta fasilitas pendukung dan komunikasi.
D. Metode Pemilihan Lokasi
Menurut Haming&Nurnajamuddin (2007:148) bahwa pemilihan lokasi berada ditangan top management sebuah perusahaan, baik pada usaha pabrik maupun usaha jasa. Dalam pemilihan lokasi itu, manajemen puncak perlu memperhitungkan pertimbangan berikut:
a. Lokasi itu berkaitan dengan investasi jangka panjang yang sangat besar jumlahnya yang berhadapan dengan kondisi-kondisi yang penuh ketidakpastian.
b. Lokasi itu menentukan suatu kerangka pembatas atau kendala operasi yang permanen(mencakup undang-undang, tenaga kerja, masyarakat, dan lain-lain) dan kendala itu mahal dan sulit untuk diubah.
c. Lokasi mempunyai akibat yang signifikan dengan posisi yang kompetitif perusahaan, yaitu akan meminimumkan biaya produksi dan juga biaya pemasaran keluaran yang dihasilkan.
Menurut Chase dkk (2004) keputusan pemilihan lokasi usaha manufaktur dan usaha jasa dipengaruhi oleh berbagai macam kriteria pemilihan yang mendasarkan pada kepentingan kompetitif. Diantara kriteria pemilihan tersebut adalah jarak ke pelanggan, iklim bisnis, total biaya yang harus dikeluarkan, infrastruktur, kualitas tenaga kerja, suplier, lingkungan masyarakat, dan pengaruh pajak. Penempatan lokasi usaha di tempat yang strategis juga mempengaruhi perkembangan dan eksistensi usaha kedepannya. Lokasi yang strategis dan sesuai untuk jual beli sangat penting dan utama bagi para pengusaha mikro. Jika salah dalam memilih lokasi dan penempatan, maka usaha akan menjadi sulit untuk berkembang dan kesulitan dalam mendapatkan pembeli/konsumen. Hal ini sesuai dengan ungkapan Hidayat (2012), ketepatan pemilihan lokasi merupakan salah satu faktor yang perlu dipertimbangkan oleh seorang pengusaha.Pemilihan lokasi yang tepat sering kali menentukan tingkat penjualan suatu bisnis. Lokasi yang tepat merupakan modal bagi pengusaha untuk beraktivitas, sehingga mampu memperoleh dan meningkatkan keuntungan dan menjaga kelangsungan bisnis”.
Terdapat 4 metode yang digunakan untuk menyelesaikan masalah dalam penentuan lokasi, yaitu;
1. Metode Pemeringkatan Faktor
erdapat banyak faktor, kualitatif maupun kuantitatif, yang harus dipertimbangkan dalam memilih suatu lokasi. Beberapa dari faktor-faktor ini lebih penting dari yang lain, sehingga manajer dapat menggunakan bobot untuk membuat proses pengambilan keputusan menjadi lebih objektif. Metode pemeringkatan faktor sering digunakan karena mencakup variasi faktor yang sangat luas, mulai dari pendidikan, rekreasi sampai keahlian tenaga kerja.
Metode pemeringkatan-faktor mempunyai enam tahap:
a. Mengembangkan daftar faktor-faktor terkait
b. Menetapkan bobot pada setiap faktor untuk mencerminkan seberapa jauh faktor itu penting bagi pencapaian tujuan perusahaan.
c. Mengembangkan suatu skala untuk setiap faktor (misalnya, 1 sampai 10 atau 1 sampai 100 point).
d. Meminta manajer menentukan skor setiap lokasi untuk setiap faktor, dengan menggunakan skala yang telah dikembangkan pada tahap 3.
e. Mengalikan skor itu dengan bobot dari setiap faktor, dan menentukan jumlah total untuk setiap lokasi.
f. Membuat rekomendasi yang didasarkan pada skor laba maksimal, dengan juga mempertimbangkan hasil dari pendekatan kuantitatif.
2. Analisis Titik Impas Lokasi
Analisis Titik Impas Lokasi merupakan penggunaan analisis biaya-volume produksi untuk analisis titikuntuk membuat suatu perbandingan ekonomis terhadap alternatif-alternatif lokasi. Dengan mengidentifikasi biaya variabel dan biaya tetap serta membuat grafik kedua biaya ini untuk setiap lokasi, kita dapat menentukan alternatif mana yang biayanya paling rendah. Analisis titik- impas lokasi dapat dilakukan secara matematik atau secara grafik. Pendekatan grafiknya mempunyai keuntungan dengan memberikan kisaran jumlah setiap lokasi dapat dipilih. Tiga tahap dalam analisis titik-impas yaitu :
a. Tentukan biaya tetap dan biaya variabel untuk setiap lokasi.
b. Plot biaya untuk setiap lokasi, dengan biaya pada garis vertikal dan volume produksi tahunan pada garis horisontal di grafik itu.
c. Pilih lokasi yang biaya totalnya paling rendah, untuk setiap volume produksi yang diinginkan.
3. Metode Pusat Gravitasi
Metode pusat gravitasi merupakan teknik matematis yang digunakan untuk menentukan lokasi pusat distribusi yang akan meminimalkan biaya distribusi. Metode ini memperhitungkan jarak lokasi pasar, jumlah barang yang akan dikirim ke pasar tersebut, dan biaya pengiriman guna menemukan lokasi terbaik untuk sebuah pusat distribusi. Langkah pertama dalam metode gravitasi adalah menempatkan lokasi pada suatu sistem koordinat.Titik asal sistem koordinat dan skala yang digunakan keduanya memiliki sifat berubah-ubah, selama jarak relatif (antarlokasi) dinyatakan secara tepat. Hal ini dapat dikerjakan dengan mudah dengan menempatkan titik-titik pada peta biasa.
Metode ini mengasumsikan biaya secara langsung berimbang pada jarak dan jumlah yang dikirim. Lokasi yang ideal adalah lokasi yang meminimalkan jarak berbobot antara gudang dan toko ecerannya, dimana pembobotan jarak dilakukan sesuai dengan jumlah kontainer yang dikirim.
4. Model Transportasi
Model transportasi adalah menetapkan pola pengiriman terbaik dari beberapa titik penawaran (pasokan/sumber) ke beberapa titik permintaan (tujuan) agar dapat meminimalkan produksi total dan biaya transportasi. Setiap perusahaan dengan jaringan titik penawaran-permintaan menghadapi masalah yang sama. Sebagai contoh, jaringan pasokan/penawaran Volkswagen yang kompleks. VW Meksiko mengirimkan hasil rakitan ke Brasil, sementara VW Meksiko sendiri menerima suku cadang dan hasil rakitan dari kantor pusatnya di Jerman.
Walapun teknik pemrograman linier dapat digunakan untuk menyelesaikan jenis masalah ini, telah dikembangkan algoritma bertujuan khusus yang lebih efisien untuk aplikasi transportasi. Model Transportasi memberikan solusi awal yang pantas, kemudian perbaikan bertahap dilakukan hingga solusi optimal dicapai.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Pemilihan lokasi berdasarkan faktor lingkungan bisnis berpengaruh terhadap keberhasilan usaha. Artinya semakin baik kondisi lingkungan bisnis disekitar lokasi usaha maka akan semakin mudah keberhasilan usaha dapat tercapai. Sebaliknya semakin buruk kondisi lingkungan bisnis disekitar lokasi usaha maka akan semakin sulit pula tencapainya keberhasilan usaha. Pemilihan lokasi berdasarkan faktor biaya lokasi berpengaruh terhadap keberhasilan usaha. Artinya semakin besar biaya yang di keluarkan untuk memperoleh lokasi usaha maka semakin strategis lokasi tersebut. Semakin strategis lokasi, semakin cepat keberhasilan usaha tercapai. Begitupun sebaliknya semakin kecil biaya yang di keluarkan untuk memperoleh lokasi usaha maka semakin tidak strategis lokasi tersebut. Semakin tidak strategis lokasi maka akansemakin sulit pula tercapainya keberhasilan usaha.
B. Saran
Demikian makalah ini ditulis, semoga dapat bermanfaat bagi pembaca. Penulis berharap makalah ini dapat menambah wawasan ilmu pengetahuan pembaca. Penulis juga menyadari bahwa dalam makalah ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, penulis berharap adanya kritik dan saran untuk perbaikan makalah yang sudah penulis buat.
DAFTAR PUSTAKA
Kasmir, Marketing dan Kasus-Kasus Pilihan, (Jakaarta: CAPS (Center For Academic Publishing Service, 2006)
Render dan Jay Heizer, Prinsip-Prinsip Manajemen Operasi(Jakarta:Salemba Empat, 2001) Fandy Tjiptono, Manajemen Operasional, (Jakarta:Ghalia Indonesia, 2009)
Hani Handoko, Dasar-Dasar Manajemen Produksi dan Operasi, (Yogyakarta: BPFE, 2011)
Irmayanti Hasan, Manajemen Operasional Perspektif Integratif, (Malang: UIN Maliki Press, 2001) Jumingan, Studi Kelayakan Bisnis: Teori&Pembuatan Proposal Kelayakan, (Jakarta: Bumi
Aksara, 2009) http://ampundeh.wordpress.com/2013/06/24/strategi-lokasi-dan-tata-letak/
http://nugrahandani.blogspot.com/2013/05/strategi-lokasi-manajemen-operasi.html
*Sumber: https://www.academia.edu/49310628/MAKALAH_PEMILIHAN_LOKASI_YANG_STRATEGIS
Tag :
Manajemen Operasi
0 Komentar untuk "Pemilihan Lokasi Yang Strategis"