Menjadi Diri Sendiri

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG
Menjadi diri sendiri sangatlah penting bagi kita semua. Namun, menjadi diri sendiri tanpa introspeksi sama saja perbuatan yang sia-sia. Hal ini berarti belum paham mengenai diri kita sendiri. Seseorang biasanya mengikuti kata hatinya untuk menjadi dirinya sendiri, namun apa bila kata hatinya adalah buruk, maka orang itu akan mengikuti kearah yang buruk. Berbeda ketika kata hatinya adalah baik, maka orang itu akan mengikuti kearah yang baik juga.
Pemahaman pribadi adalah upaya dalam mengetahui kelebihan dan kekurangan yang ada pada diri sendiri. Dalam mencari kelebihan dan kekurangan tersebut, seseorang pasti memerlukan orang lain untuk mengetahui hal-hal yang terdapat pada dirinya untuk mengetahui penilaian tentang dirinya dari orang lain dan juga untuk membentuk perilaku serta karakter pada dirinya.

Pengaruh orang lain dalam kepribadian kita sangatlah banyak dilihat dari sisi yang baik maupun yang buruk, dari itu kita harus bisa menyeleksi mana yang baik untuk kepribadian diri kita sehingga dapat membentuk kepribadian yang  lebih baik lagi.

Dilihat dari kasus disekitar kita seperti perubahan seseorang dari yang positif menjadi negatif atau sebaliknya, dari perubahan kecil menjadi perubahan besar. Seperti seseorang yang semula tidak merokok menjadi seorang perokok, seseorang yang tidak suka bermain game menjadi pecandu game. Hal itu disebabkan oleh beberapa faktor seperti Faktor fisik, lingkungan sosial budaya, dan diri sendiri.

Berdasarkan hal tersebut saya akan membahas mengenai perubahan kepribadian individu beserta faktor yang mempengaruhi.
 
1.2 RUMUSAN MASALAH
Berdasarkan latar belakang tersebut rumusan masalah ini adalah apa faktor yang mempengaruhi perubahan individu ?

1.3 TUJUAN
Berdasarkan rumusan masalah tersebut tujuan dari makalah ini adalah untuk mengetahui faktor yang mempengaruhi perubahan individu.



BAB II
PEMBAHASAN

Kepribadian adalah seluruh sikap, ekspresi, perasaan, temperamen, ciri khas, dan juga perilaku seseorang. Sikap perasaan dan temperamen tersebut akan terjadi apabila seseorang dihadapkan dengan situasi tertentu. Kepribadian menurut KBBI (Kamus Besar Bahasa Indonesia) adalah sifat hakiki yang tercermin pada sikap seseorang atau suatu bangsa yang membedakannya dari orang atau bangsa lain. Kepribadian berasal dari kata personality yang berasal dari kata persona (bahasa latin) yang berarti kedok atau topeng, yaitu tutup muka yang sering dipakai oleh pemain-pemain panggung, yang maksudnya untuk menggambarkan perilaku, watak atau pribadi seseorang (Sujanto, dkk, 2004 dalam Sari H, dan Shabri, 2016). Kepribadian merupakan aspek yang khas dan unik dari tingkah laku seseorang, yang bisa mempengaruhi kemampuan orang tersebut dalam menyesuaikan diri dengan lingkungan (Adisti,2010 dalam Sari H, dan Shabri ,2016). Jadi kepribadian merupakan sifat yang ada dalam diri seseorang yang menjadi ciri khas orang tersebut yang terjadi di saat dihadapkan dengan suatu hal tertentu dalam kesehariannya.

Menjadi Diri Sendiri

John L Holland seorang praktisi yang mempelajari hubungan antar kepribadian dan minat pekerjaan mengemukakan bahwa ada 6 tipe atau orientasi kepribadian pada manusia yaitu :
1. Tipe realistik; yaitu menyukai pekerjaan yang sifatnya konkrit, yang melibatkan kegiatan sistematis seperti mengoperasikan mesin, peralatan. Tipe seperti ini tidak hanya membutuhkan keterampilam, komunikasi, atau hubungan dengan orang lain, tetapi dia memiliki fisik yang kuat. Bidang karir yang cocok yaitu perburuhan, pertanian, barbershop dan kontruksi
2. Tipe intelektual; yaitu menyukai hal-hal yang teoritis dan konseptual, cenderung pemikir daripada pelaku tindakan, senang menganalisis dan memahami sesuatu. Biasanya menghindari hubungan sosial yang akrab. Tipe ini cocok bekerja di laboratorium penelitian, seperti peneliti, ilmuwan, ahli matematika.
3. Tipe social; yaitu senang membantu atau bekerja dengan orang lain. Dia menyenangi kegiatan yang melibatkan kemampuan berkomunikasi dan keterampilan berhubungan dengan orang lain, tetapi umumnya kurang dalam kemampuan  mekanikal dan sains.  Pekerjaan yang sesuai yaitu guru atau pengajar, konselor, pekerja sosial, guide, dan bartender.
4. Tipe konvensional; yaitu menyukai pekerjaan yang terstruktur atau jelas urutannya, mengolah data dengan aturan tertentu. Pekerjaan yang sesuai yaitu sekretaris, teller, filling, serta akuntan.
5. Tipe usaha; yaitu cenderung mempunyai kemampuan verbal atau komunikasi yang baik dan  menggunakannya untuk memimpin orang lain, mengatur, mengarahkan, dan mempromosikan produk atau gagasan. Tipe ini sesuai bekerja sebagai sales, politikus, manajer, pengacara atau agensi iklan.
6. Tipe artistic; yaitu cenderung ingin mengekspresikan dirinya, tidak menyukai struktur atau aturan, lebih menyukai tugas-tugas yang memungkinkan dia mengekspresikan diri. Karir yang sesuai yaitu sebagai musisi, seniman, decorator, penari, dan penulis.

Individu berasal dari kata yunani yaitu “individium” yang artinya “tidak terbagi”. Individu merupakan kesatuan yang terbatas yaitu sebagai manusia perseorangan bukan sebagai manusia keseluruhan. Maka dapat disimpulkan bahwa individu adalah manusia yang memiliki peranan khas atau spesifik dalam kepribadiannya. Dan terdapat tiga aspek dalam individu yaitu aspek organik jasmaniah, aspek psikis rohaniah, dan aspek sosial. Apabila salah satu rusak maka akan merusak aspek lainnya.

Faktor yang mempengaruhi perubahan kepribadian seseorang sangat banyak. Seperti faktor fisik, lingkungan sosial budaya, dan diri sendiri.
1. Faktor fisik : gangguan otak, kurang gizi, mengkonsumsi obat-obatan terlarang, dan gangguan organik (karena kecelakaan atau sakit)
2. Faktor lingkungan sosial budaya : situasi politik, ekonomi, keamanan individu dan kelompook yang menyebabkan rasa cemas, stress, dan masalah sosial.
3. Faktor diri sendiri : tekanan emosional (frustasi berkepanjangan) proses identifikasi atau imitasi (meniru).

Faktor lain yang mempengaruhi perubahan kepribadian seseorang yaitu: 
1. Pengaruh keluarga, keluarga sangat mempengaruhi kepribadian anak, sebab waktu terbanyak anak adlah keluarga dan didalam keluarga itulah diletalan sendi-sendi dasar kepribadian.
2. Keberhasilan dan kegagalan, keberhasilan dan kegagalan akan mempengaruhi konsep diri, kegagalan dapat merusak konsep diri, sedangkan keberhasilan dapat menunjang konsep diri itu.
3. Emosi, ledakan emosional tanpa sebab yang tinggi dinilai sebagai orang yang tidak matang. Penekan ekspresi emosional membuat seseorang murung dan cenderung kasar, tidak mau bekerja sama, dan sibuk sendiri.
4. Daya tarik, orang yang dinilai dari lingkungannya menarik biasanya memiliki lebih banyak karakteristik kepribadian yang diinginkan dari pada orang yang dinilai kurang menarik, dan bagi mereka yang memiliki karakteristik menarik akan memperkuat sikap sosial yang menguntungkan.

Setiap individu memiliki kepribadian yang istimewa, dengan karakter yang unik, potensi, dan penuh bakat luar biasa untuk menjadi pribadi yang terbaik. Namun, banyak orang-orang yang lebih senang menjadi orang lain dengan meniru, mengimitasi, bahkan dengan sadar mengcloning diri dari orang lain. Alhasil orang-orang kehilangan kepribadian aslinya. Dengan mengenali dan menyadari kepribadian diri kita akan dengan mudah mengembangkan kemampuan yang ada pada diri kita sendiri.

Dari itu untuk membangun kemampuan asli dalam diri kita, dapat dilakukan hal-hal , seperti :
1. Menerima diri sendiri apa adanya.
2. Mengenali diri sendiri.
3. Menjadikan kekuatan sebagai identitas diri.
4. Tak perlu mengkhawatirkan apa yang orang lain katakan.
5. Fokus pada tujuan.
6. Cintai dan jalani apa yang sedang dikerjakan.
7. Tidak membandingkan diri sendiri dengan orang lain.



BAB III
PENUTUP

KESIMPULAN
Kepribadian adalah sifat seseorang yang ada pada diri sendiri yang terjadi ketika sedang menghadapi suatu hal tertentu. Ciri kepribadian seseorang dapat dilihat dari sikap, ekspresi, perilaku, dan tindakan.

Perubahan kepribadian individu dipengaruhi oleh beberapa faktor diantaranya faktor fisik, lingkungan sosial budaya, dan diri sendiri. Untuk menjadi pribadi yang baik, kita harus menerima segala yang ada pada diri kita, fokus pada tujuan, tak perlu memikirkan hal negative yang dikatakan orang lain, selalu beri penghargaan pada diri sendiri setiap melakukan apapun, dan memotivasi diri.

SARAN
Seseorang yang memiliki konsep diri yang positif tetaplah pertahankan dan tingkatkan agar menjadi lebih baik lagi. Sesuatu yang telah terjadi jadikanlah hal itu sebagai pelajaran di waktu yang akan datang agar menjadi orang yang lebih optimis, lebih mengenal siapa diri kita, mengetahui potensi apa yang akan di kembangkan dan tidak mudah tersinggung dalam hal apapun.



DAFTAR PUSTAKA

Sari Hasmila, Shabri. 2016. Hubungan Tipe Kepribadian dengan Motivasi Belajar Pada Mahasiswa Kurikulum Berbasis Kompetensi Fakultas Keperawatan Universitas Syiah Kuala. Idea Nursing Journal, Vol VII, No 2.
Dzikran Ahmad, 2018, Jadilah Diri Sendiri, Gemilang, Jakarta.




*Sumber: https://www.academia.edu/41400290/MAKALAH_MENJADI_DIRI_SENDIRI


Tag : Psikologi, Sosiologi
0 Komentar untuk "Menjadi Diri Sendiri"

Back To Top